Anda di halaman 1dari 2

Clindamycin

Definisi

Clindamycin adalah antibiotik lipofilik, memiliki spektrum sempit yang sangat efektif
melawan bakteri gram positif dan bakteri anaerob. Pada pasien dengan hipersensitivitas
terhadap penisilin, clindamycin merupakan pilihan pemberian antibiotik. Clindamycin sering
digunakan pada pengobatan infeksi yang diakibatkan karena bakteri anaerob dan sangat
efektif untuk infeksi endodontik atau dental abcess. Clindamycin merupakan inhibitor sintesis
protein yang menargetkan subunit ribosom 50S. Pada dosis rendah (150 atau 300 mg oral),
clindamycin bersifat bakteriostatik. Pada dosis tinggi (600mg oral) atau ketika diberikan 150
atau 300mg intravena, clindamycin bersifat bakterisid.

Farmakokinetik

Absorbsi

Absorbsi clindamycin dicapai dalam waktu satu jam setelah konsumsi melalui oral. Absorbsi
clindamycin melalui gastrointestinal. Clindamycin tersedia dalam 2 bentuk yaitu tablet atau
kapsul dan suspensi untuk anak-anak.

Distribusi

Clindamycin terdistribusi dalam jaringan dan cairan tubuh. Hanya 6% hingga 10% dari total
dosis yang dieliminasi dalam urin pada dewasa.

Metabolisme

Clindamycin sebagian besar di metabolisme di hati dan mukosa usus.

Ekskresi

Clindamycin diekskresikan melalui ginjal, feses, dan empedu.

Farmakodinamik

Clindamycin yang berikatan dengan unit ribosom 50S dapat menghambat reaksi transferasi
polipeptida dengan mengganggu pengikatan substrat aminoacyl-tRNA pada A site.
Clindamycin dapat menghambat pertumbuhan bakteri maupun menghambat sintesis protein
sel karena memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk ribosom.

Penggunaan Clindamycin

Clindamycin merupakan obat kategori B untuk ibu hamil.

Efek samping

Efek samping yang dapat ditimbulkan pada penggunaan clindamycin yang paling sering
terjadi yaitu diare dan reaksi hipersensitivitas. Efek lain yang dapat ditimbulkan yaitu adanya
gejala mual, epigastric distress, dan abdominal pain.
Dosis

Umumnya diberikan dengan dosis 150-450mg/tablet selama 5 hari secara peroral. Untuk
kasus refractory infeksi periodontal, paling efektif digunakan dosis sebesar 600mg/hari
selama 7 hari. Pada premedication prophylaxis digunakan dosis 600mg peroral satu jam
sebelum treatment atau melalui intravena 30 menit sebelum treatment dilakukan.

Waktu paruh

Umumnya clindamycin memiliki waktu paruh selama 6 jam tergantung dengan pemberian
dosis.

Referensi :

Dhavanth, M., Ganapathy D., dan Jain, A.R., 2018, Choice of antibiotics in the management
of dentoalveolar abcess among dental practitioners, Drug Invention Today, vol 10(12): 2390-
2394.

Ganda, K., 2011, Dentist’s Guide to Medical Conditions, Medications, and Complications,
edisi 2, Willey Blackwell, USA.

Scholar, E.M., dan Pratt, W.B., 2000, The Antimicrobial Drugs, edisi 2, Oxford University
Press, New York, hal. 178-183.

Anda mungkin juga menyukai