Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 2

• Amar muzakky • Meilani


• Anjani • Salsa Rena Monica
• Indriyana Azizah • Rizka Dian Sari
• Mellia • Novita Rahmadani
VIRUS

• Definisi virus
-> Virus merupakan organisme terkecil yang bersifat parasit dan bisa menimbulkan
penyakit dengan cara menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bahkan
bakteri. Virus tersusun atas bagian kepala yang berisi DNA atau RNA, kapsid,
virion, dan ekor.
KARAKTERISTIK VIRUS

1. Ukurannya sangat kecil, yaitu antara 25-300nm.


2. Tidak memiliki inti sel, membrane plasma, dan sitoplasma.
3. Bentuk peralihan antara benda mati yang dapat dikristalkan dan makhluk hidup
yang berkembang baik.
4. Hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup.
STRUKTUR VIRUS

• Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus bukan
merupakan suatu sel karena tidak memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti
sel,serta organel sel lainnya. Virus berupa partikel yang disebut virion. Selain ukuran
tubuhnya sangat kecil virus memiliki sifat seperti benda mati karena terdiri atas
partikel yang dapat dikristalkan. Virus hanya menunjukkan sifat-sifat makhluk hidup ,
misal bereproduksi, apabila berada dalam sel organisme hidup lainnya.
 
• Sebagai contoh , virus bakteriofag yang berbentuk huruf T mempunyai bagian-bagian
tubuh yaitu kepala, leher dan ekor. Pada bagian kepala sampai ekor terdapat kapsid
dan selubung ekor serta asam nukleat pada bagian dalamnya. Coba anda perhatikan
bagian-bagian struktur tubuh virus pada gambar berikut. 
STRUKTUR VIRUS LANJUTAN

KEPALA LEHER EKOR

- Selubung ekor untuk


- Asam nukleat ( DNA atau - Sebagai penyambung atau
memasukkan RNA/DNA
RNA ) sebagai materi penopang antara kepala
ke sel inang
genetic. dan ekor virus.
- Serabut ekor untuk
- Kapsid sebagai pelindung
menempelkan tubuh virus
virus dari kondisi
lingkungan luar. - Jarum penusuk untuk
memasuki sel inang
REFLIKASI VIRUS

Proses pembentukan dan perbanyakan komponen-komponen virus. Replikasi virus ini hanya
bisa dilakukan oleh virus di dalam sel inang karena virus adalah partikel aseluler atau bukan sel.
Artinya, virus tidak punya struktur metabolism seperti yang dimiliki sel untuk membuat komponen
tubuh virus, yaitu materi genetic dan selubung protein (kapsid).
Replikasi Virus ada 2 macam, yaitu :
1. Litik, siklus litik menyebabkan sel inang pecah pada saat meriplikasikan dirinya.
Siklus litik dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :
- Tahap pelekatan
- Tahap penetrasi
- Tahap sintesis
- Tahap pematangan
- Tahap pelepasan
2. Lisogenik, Tahap pada siklus Lisogenik pada umumnya sama dengan siklus litik
hanya saja ada tahap penggabungan.
DEFINISI ANTIVIRUS

Antivirus adalah salah satu penggolongan obat yang secara spesifik digunakan untuk
mengobati infeksi virus. Sama seperti antibiotic dan antiobiotik luas untuk bakteri, kebanyakan
antivirus digunakan untuk infeksi virus yang spesifik, sementara antivirus spektrum luas dapat
efektif melawan berbagai macam virus. Tetapi, tidak seperti sebagian besar antibiotic, antivirus
tidak dapat membunuh virus dan hanya menghambat virus untuk masuk kedalam sel atau
bereplikasi.

.. Mekanisme kerja antivirus pada tubuh,

Obat antivirus berkerja dengan cara mematikan serangan virus, menghambat, membatasi
reproduksi virus, mengganggu mRNA virus, serta menghentikan perpanjangan rantai DNA virus,
dengan cara bergabung pada ujung 3 rantai DNA virus.
KLASIFIKASI OBAT ANTIVIRUS

Untuk memudahkan pemahaman, maka obat-obat anti virus digolongkan atas 2 golongan besar
yaitu :

1. Antinonretrovirus, yaitu terdiri atas :

- Antivirus untuk herpes

- Antivirus untuk influenza

- Antivirus untuk HBV dan HCV


2. Antiretrovirus, yang terdiri atas :
- NRTI (Nucleoside Reverse Transcriptase Inbitor)
- NtRTI (Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor)
- NNRTI (Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
- PI (Protease Inhibitor)
- Viral entry inhibitor (Viral Entry Inhibitor)
ANTI NONRETROVIRUS
A. Antivirus untuk herpes
obat-obat yang aktif terhadap virus herpes umumnya merupakan antimetabolit yang mengalami
bioaktivasi melalui enzim kinase sel hospes atau virus untuk membentuk senyawa yang dapat menghambat
DNA polymerase virus.

1. ASIKLOVIR
Mekanisme kerja
Dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat melalui 3 tahap fosforilase, yang akan menghambat DNA
polimesare virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase virus atau pada gen DNA polymerase.
Dosis
5 × 200 mg untuk 10 hari ------ untuk HSV
3 × 200 mg untuk 1 bulan ------ untuk herpes genital
Salep asiklovir 5% 6 × sehari untuk 7 hari
Indikasi
Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun sistemik (termasuk keratitis herpetic, herpetic
ensefalitis, herpes genitalia, herpes neonataldan herpes labialis) dan infeksi VZV (varisela dan
herpes zoster).
Efek samping
Mual, muntah, pusing, namun asiklovir pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Pemberian
selama kehamilan tidak dianjurkan.

2. FOSKARNET
Mekanisme kerja
Merupakan analog organic dari prifosfat anargonik. Bekerja dengan menghambat DNA polymerase
virus pada tempat ikatan pirofosfat.
Indikasi
Retinitis CMV pada pasien AIDS, infeksi herpes mukokutan yang resisten terhadap asiklovir,
infeksi HSV dan VZV pada pasien immunocompromised.
Efek samping
Ruam kulit, demam, mual, muntah, anemia, leukopenia, gangguan fungsi hati, perubahan EKG dan
tromboflebitis.
Dosis
Larutan IV 250 dan 500 mg, kadar 24 mg/ml terapi induks retinitis CMV diberikan IV 2×90 mg/kgBB
tiap 12 jam dgn lama pemberian 1,5 – 2 jam, atau 3×60 mg/kgBB setiap 8 jam selama 2-3 minggu.
Untuk maintenance diberikan forkarnet dalam dosis 120 mg/kgBB per hari.

B. Antivirus untuk influenza


1. AMANTADIN dan RIMANTADIN
Mekanisme kerja
Efektif hanya untuk influenza A saja. Bekerja dengan menghambat kanal ion pada protein dan merubah
pH intrasel virus.
Indikasi
Pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza A
Dosis
Tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Dosis amantadine 200 mg/hari
Efek samping
Gangguan gastrointestinal ringan,
efek samping SSP : gelisah, sulit konsentrasi, insomnia, hilang nafsu makan.

2. OSELTAMIVIR dan ZANAMIFIR


Mekanisme kerja
Efektif terhadap virus influenza A dan B dengan mekanisme yang sama, yaitu dengan menginhibisi
enzim neuraminidase.
Indikasi
Terapi dan pencegahan infeksi virus influenza A dan B.
Dosis
Zanamifir per inhalansi 20 mg/hari, selama 5 hari. Oseltamivir per oral 150 mg per hari, selama 15
hari.
Efek samping
Zanamifir umumnya ditoleransi dgn baik,ES yang dilaporkan batuk bronkospame dan penurunan
fungsi paru reversible. Efek samping oseltamivir yaitu mual, muntah, nyeri abdomen, sakit kepala.

C. Antivirus untuk HBV dan HCV


1. LAMIVUDIN
Mekanisme kerja
Merupakan isomer analog dari deoksitidin. Bekerja dengan menghentikan sintesis DNA dan
menhambat polymerase virus.
Indikasi
Infeksi HBV (wid-type dan precure variants)
Dosis
Per oral 100 mg/hari, anak-anak 1 mg/kgBB, maksimum 100 mg/hari.
Lama terapi
1 tahun pada pasien dengan HBaAg negative.
Efek samping
Fatigue, sakit kepala, mual

2. ENTEKAVIR
Mekanisme kerja
Bekerja dengan menghambat polymerase virus HBV.
Indikasi
Infeksi HBV
Dosis
Per oral 0,5 mg/hari dalam keadaan perut kosong. Pada pasien gagal terapi dgn lamivudine, dosis
entekavir ditingkatkan menjadi 1 mg/hari.
Efek samping
Sakit kepala, infeksi saluran nafas alas, batuk, pusing, fatigue, nyeri abdomen, dan mual.
ANTI RETROVIRUS
A. NRTI (nucleoside Reverse Transcriptase Inibitor)
1. ZIDOVUDIN
Mekanisme kerja
Bekerja menghambat enzim reverse transcriptase (RT) HIV.
Indikasi
Infeksi HIV, dgn dikombinasi dengan angi- HIV lainnya.
Dosis
Kapsul 100 mg, tablet 300 mg, dan sirup 5 mg/ml. dosis per oral 600 mg/hari.
Efek samping
Anemia, neutropenia, sakit kepala, mual
B. NtRTI (Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor)
1. TENOFOVIR DISOPROKSIL
Mekanisme kerja
Bekerja dengan menghentikan pembentukan rantai DNA virus
Indikasi
Infeksi HIV, dikombinasikan dengan efavienz
Dosis
Peroral sekali sehari 300 mg
Efek samping
Mual, muntah, fletulens, diare
C. NNRTI (Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
1. NEVIRAPIN
Mekanisme kerja
Bekerja menghambat enzim RT pada virus HIV-1
Indikasi
Infeksi HIV-1 dengan dikombinasi dengan anti virus lain terutama NRTI
Dosis
Peroral 200 mg/hari selama 14 hari pertama kemudian 400 mg/hari
Efek samping
Ruam,demam, fatigue, sakit kepala
D. PI (Protease Inhibitor)
1. SAKUINAVIR
Mekanisme kerja
Berkerja pada tahap transisi virus
Indikasi
Infeksi HIV, dikombinasi dengan anti HIV lainnya
Dosis
Per oral 3600 mg/hari (6×200 mg soft capsule 3 kali sehari) atau 1800 mg perhari (3 hard gel capsule 3 kali
sehari)
Efek samping
Diare, mual, nyeri abdomen
E. Viral entry inhibitor (Viral Entry Inhibitor)
1. ENFUVIRTID
Mekanisme kerja
Menghambat masuknya HIV-1 kedalam sel
Indikasi
Terapi infeksi HIV-1, dikombinasi dengan anti HIV lainnya
Dosis
Injeksi subkutan 90 mg/ml
Efek samping
Nyeri,eritmia, pruritis, iritasi dan kista

Anda mungkin juga menyukai