DI SUSUN OLEH :
NIM : 183145201132
KELAS : D/18
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................
1.4 Manfaat.........................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Virologi Virus Influenza................................................................................
2.2 Imunitas terhadap Virus Influenza................................................................
2.3 Vaksin Influenza............................................................................................
2.3.1 Vaksin Virus Mati Utuh.......................................................................
2.3.2 Vaksin Subunit/Terpisah/Split Vaccine................................................
2.3.3 Vaksin Virus Influenza Hidup yang Dilemahkan................................
2.3.4 Vaksin yang Ditambah Adjuvan..........................................................
2.3.5 Vaksin Virus dari Biakan Sel...............................................................
2.3.6 Vaksin Asam Nukleat..........................................................................
2.3.7 Vaksin Rekombinan............................................................................
2.3.8 Indikasi Vaksin Influenza....................................................................
2.4 Produksi Vaksin Influenza.............................................................................
2.5 Pengembangan Vaksin Influenza Pandemik Berbasis Rekayasa Genetik.....
2.6 Genetik Terbalik/Reverse Genetic.................................................................
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya hingga terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini menjelaskan tentang pengembangan vaksin influenza dengan
pendekatan rekayasa genetika.
Penyusun mengucapkan terima kasih terutama kepada dosen pembimbing
yang telah mengarahkan dan membimbing penyusunan dalam menyelesaikan
makalah ini, serta terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang rekayasa
genetic khususnya pada pemanfaatannya dalam pembuatan vaksin influenza.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu,
kami mengharapkan saran- saran untuk penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Bioteknologi
Bioteknologi merupakan teknologi yang dikembangkan dengan
memanfaatkan organisme, baik secara utuh maupun bagian-bagiannya saja untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Perkembangan
bioteknologi modern telah sampai pada pemanfaatan organisme pada level
molekulernya dan terkait dengan rekayasa genetika. Rekayasa genetika
melibatkan manipulasi-manipulasi gen pada organisme sehingga dapat
dimanfaatkan baik di bidang pertanian, kesehatan, lingkungan, industri, dan
lainnya (Smith, 2009). Perkembangan bioteknologi di bidang kesehatan
mendukung pula perkembangan terapi gen sebagai salah satu alternatif solusi
masalah kesehatan. Terapi gen dapat digunakan untuk terapi penyakit, baik yang
bersifat genetis maupun yang bukan. Adanya terapi gen memberikan pilihan lain
bagi penderita penyakit tertentu untuk memilih metode pengobatan ( Dyah Ayu,
2017)
Rekayasa genetika merupakan dasar dari bioteknologi yang di dalamnya
meliputi manipulasi gen, kloning gen, DNA rekombinan, teknologi modifikasi
genetik, dan genetika modern dengan menggunakan prosedur identifikasi,
replikasi, modifikasi dan transfer materi genetik dari sel,
jaringan, maupun organ. Sebagian besar teknik yang dilakukan adalah
memanipulasi langsung DNA dengan orientasi pada ekspresi gen tertentu. Dalam
skala yang lebih luas, rekayasa genetik melibatkan penanda atau marker yang
sering disebut sebagai Marker-Assisted Selection (MAS) yang bertujuan
meningkatkan efisiensi suatu organisme berdasarkan informasi fenotipnya .Salah
satu aplikasi dari rekayasa genetik adalah berupa manipulasi genom hewan.
Hewan yang sering digunakan menjadi uji coba adalah mamalia. Mamalia
memiliki ukuran genom yang lebih besar dan kompleks dibandingkan dengan
virus, bakteri, dan tanaman. Sebagai konsekuensinya, untuk memodifikasi genetik
dari hewan mamalia harus menggunakan teknik genetika molekular dan teknologi
rekombinan DNA.
Keunggulan rekayasa genetik adalah mampu memindahkan materi genetik
dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan terkontrol dalam
waktu yang lebih singkat. Melalui proses rekayasa genetika ini, telah berhasil
dikembangkan berbagai organisme maupun produk yang menguntungkan bagi
kehidupan manusia. Teknologi khusus yang digunakan dalam rekayasa genetik
meliputi teknologi DNA Rekombinan yaitu pembentukan kombinasi materi
genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor
sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan di
dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang.Manfaat yang
didapatkan dari metode rekayasa genetik, antara lain:
1. Mengurangi biaya dan meningkatkan penyediaan sejumlah besar bahan yang
sekarang di gunakan di dalam pengobatan, pertanian dan industri.
2. Menggembangkan tanaman – tanaman pertanian yang bersifat unggul
3. Menukar gen dari satu organisme kepada organisme lainnya sesuai dengan
keinginan manusia, menginduksi sel untuk membuat bahan-bahan yang
sebelumnya tidak pernah dibuat dl
Virologi Virus
Influenza
Virus influenza adalah virus RNA tunggal negative bersegmen dan
berselubung, termasuk famili Orthomyxoviridae. Bentuk partikel virus adalah
pleomorfik dengan ukuran 80-120 nm. Selubung (envelope) virus terdiri dari lipid
bilayer, pada permukaannya terdapat tonjolan dua glikoprotein antigen yang
sangat penting, yaitu hemaglutinin (HA) untuk menempelnya virus dan terjadinya
fusi anatara dinding virus dan dinding sel yang diinfeksi, dan neuraminidase (NA)
untuk mencegah terjadinya agregasi virus serta melepaskan virion yang baru
dirakit dari sel yang diinfeksi. Kedua protein ini sangat penting untuk masuk dan
keluar virus dari sel yang diinfeksi sesudah mengalami replikasi di dalam sel.
Selain itu, kedua protein ini juga merupakan antigen yang sangat penting terhadap
respons imun humoral (antibodi). Perubahan antigenik yang lebih luas terjadi
pada HA dibandingkan dengan NA (Setiawan, 2008).
Pada selubung juga terdapat protein M2 yang mengadakan interaksi
dengan genom sel dan faktor ekspor nuclear untuk membantu merakit virus.
Bentuk tetramerik protein M2 merupakan saluran ion antara bagian dalam virus
dan lingkungan luarnya. Protein M2 memegang peranan yang sangat penting
untuk menjaga agar pH tetap rendah selama terjadi sintesis HA dan virion yang
masih telanjang. Masingmasing gen segmen RNA di-encapsidasi oleh
nucleoprotein (NP). Gen PB2, PB1, dan PA mengkode protein yang
membentuk kompleks polimerase yang berguna untuk transkripsi, terletak pada
setiap ujung masing-masing segmen gen. Protein non-strutural nuklear eksport
(Nuclear Export Protein, NEP) dan protein non-struktural NS1 yang dikenal
sebagai
penekan interferon antagonis banyak ditemukan pada sel yang terinfeksi
dan tidak tergabung dalam struktur virion (Setiawan, 2008).
Sudah sejak lama diketahui bahwa virus influenza selalu dipelihara dan
beredar pada burung air (waterfowl), yang merupakan sumber virus influenza.
Sampai saat ini terdapat 16 subtipe HA dan 9 subtipe NA virus yang sudah
dapat diidentifikasi pada spesies unggas. Berdasarkan bukti serologis, hanya
subtipe H1, H2, H3, N1, dan N2 telah diketahui dapat menginfeksi manusia sejak
100 tahun yang lalu. Saat ini terdapat dua subtipe virus influenza A yang beredar
pada manusia di seluruh dunia, yaitu H2N2 dan H3N2. HA virus influenza A
H2N2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ibrahim, F., Budiman Bela, Silvi Tri Widyaningtias, dan Lydia Mursida, 2012,
Pengembangan Vaksin Influenza Pandemik Berbasis Rekayasa Genetika:
Ekspresi protein Hemaglutinin virus Influenza A H5N1 dalam sistim
ekspresi prokariota, Prosiding InSINas.
Setiawan, I.M., 2008, Vaksin Virus Influenza, Maj Kedokt Indon, 58(12).
Dyah Ayu Widiastuti, 2017. Terapi Gen: Dari Bioteknologi Untuk Kesehatan
Gene Therapy: From Biotechnology To Health. Jurnal Biologi, 10 (01)
2017
Muhammad Yusuf. 2018 Regulasi Ekspresi Gen. I . Biologi. UNPAD : Bogor