Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan
antibodi. Macam-macam antigen antara lain imunogen adalah bahan yang dapat merangsang
respon imun dan hapten adalah bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi. Antigen tersusun
atas epitop dan paratop. Epitop atau Determinan adalah bagian dari antigen yang dapat
mengenal/ menginduksi pembenntukan antibodi, sedangkan paratop adalah bagian dari
antibodi yang dapat mengikat epitop.
b.Unideterminan, multivalen, merupakan jenis epitop satu, jumlah lebih dari satu
c.Multideterminan, univalen, merupakan jenis epitop lebih dari satu dan jumlahnya satu
d.Multideterminan, multivalen, merupakan jenis epitop lebih dari satu, jumlah lebih dari satu
Antibodi
Antibodi adalah protein serum yang mempunyai respon imun (kekebalan) pada tubuh yang
mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig dibentuk oleh sel plasma (proliferasi sel B) akibat
kontak/dirangsang oleh antigen. Macam Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E dan Ig D.
a.Imunoglobulin G
Terbanyak dalam serum (75%). Dapat menembus plasenta membentuk imunitas bayi sampai
berumur 6 sampai dengan 9 bulan. Mempunyai sifat opsonin berhubungan erat dengan
fagosit, monosit dan makrofag. Berperan pada imunitas seluler yang dapat merusak antigen
seluler berinteraksi dengan komplemen, sel K, eosinofil dan neutrofil.
b.Imunoglobulin A
Sedikit dalam serum. Banyak terdapat dalam saluran nafas, cerna, kemih, air mata, keringat,
ludah dan air susu. Fungsinya menetralkan toksin dan virus, mencegah kontak antara toksin/
virus dng sel sasaran dan mengumpalkan/ mengganggu gerak kuman yang memudahkan
fagositosis.
c.Imunoglobulin M
Tidak dapat menembus plasenta, dibentuk pertama kali oleh tubuh akibat rangsangan antigen
sifilis, rubela, toksoplasmosis. Fungsinya mencegah gerakan mikroorganisme antigen
memudahkan fagositosis dan Aglutinosis kuat terhadap antigen.
d.Imunoglobulin E
Jumlah paling sedikit dalam serum. Mudah diikat oleh sel mastosit, basofil dan eosinofil.
Kadar tinggi pada kasus: alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, trikinosis. Proteksi terhadap
invasi parasit seperti cacing.
e.Imunoglobulin D
Sedikit ditemukan dalam sirkulasi. Tidak dapat mengikat komplemen. Mempunyai aktifitas
antibodi terhadap makanan dan autoantigen.
Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan sel-sel
asing yang masuk ke tubuh manusia. Senjata ini diproduksi oleh sel-sel B, sekelompok
prajurit pejuang dalam sistem kekebalan.
Antibodi akan menghancurkan bakteri atau virus tertentu yang menyerang sistem pertahanan
tubuh manusia. Antibodi mempunyai dua fungsi, pertama untuk mengikatkan diri kepada sel-
sel musuh, yaitu antigen. Fungsi kedua adalah membusukkan struktur biologi antigen tersebut
lalu menghancurkannya.Berada dalam aliran darah dan cairan non-seluler, antibodi
mengikatkan diri kepada bakteri dan virus penyebab penyakit. Mereka menandai molekul-
molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Dengan demikian sel prajurit tubuh dapat
membedakan sekaligus melumpuhkannya.Antibodi bersesuaian dengan antigen secara
sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya yang dipasang dalam struktur tiga
dimensi.Tubuh manusia mampu memproduksi masing-masing antibodi yang cocok untuk
hampir setiap musuh yang dihadapinya. Antibodi bukan berjenis tunggal. Sesuai dengan
struktur setiap musuh, maka tubuh menciptakan antibodi khusus yang cukup kuat untuk
menghadapi musuh. Hal ini karena antibodi yang dihasilkan untuk suatu penyakit belum
tentu berhasil bagi penyakit lainnya.
Membuat antibodi spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang luar biasa
dan proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal struktur musuhnya dengan baik.
Dan, di alam ini terdapat jutaan musuh (antigen).Satu sel B yang sedemikian kecil,
menyimpan jutaan bit informasi dalam memorinya, dan dengan sadar menggunakannya
dalam kombinasi yang tepat. Tersimpannya jutaan formula dalam suatu sel yang sangat kecil
merupakan keajaiban yang diberikan kepada manusia. Yang tak kurang menakjubkan adalah
bahwa kenyataannya sel-sel menggunakan informasi ini untuk melindungi kesehatan
manusia.Satu sel B menggandakan antibodi spesifiknya dan mencantolkannya ke permukaan
luar membran selnya. Antibodi memanjang keluar seperti jarum, aerial yang sudah
menyesuaikan diri menunggu berkontak dengan sekeping protein tertentu yang bisa mereka
kenali. Antibodi tersebut terdiri dari dua rantai ringan dan dua rantai berat asam amino yang
bersambungan dalam bentuk Y. Setelah digandakan sampai jutaan, sebagian besar sel B
berhenti membelah dan menjadi sel plasma, jenis sel yang bagian dalamnya berisi alat untuk
membuat satu produk antibodi. Sebagian sel B lain membelah terus tak berhingga, dan
menjadi sel memori. Antibodi bebas yang dibuat oleh sel plasma berkeliling di darah dan
cairan limpa. Ketika antibodi mengikatkan diri pada antigen sasarannya, bentuknya berubah.
Perubahan bentuk inilah yang membuat antibodi "menempel" di bagian luar makrofag.
http://biologipedia.blogspot.com/2011/03/antigen-dan-antibodi.html
Dua Substansi yang memegang peranan penting dalam sistem kekebalan adalah antigen
dan antibodi
1. Antigen
Antigen adalah suatu substansi kimia yang mampun merangsang sistem imun
(kekebalan) untuk menimbulkan respon spesifik. Contoh antigen adalah bagian luar kapsul
atau dinding sel bakteri. Antigen disebut juga sebagai imunogen.
b. Reaktivitas, yaitu kemampuan untuk bereaksi dengan limfosit yang teraktivasi dan
antibodi yang dilepaskan oleh reaksi kekebalan.
Selain antigen, terdapat juga molekul yang disebut dengan Hapten. Hapten adalah
substansi kimiawi sederhana atau suatu bagian dari antigen yang tidak menimbulkan respon
kekebalan, tetapi jika hapten berikatan dengan protein tubuh akan mengenalinya sebagai
substansi berbahaya.
2. Antibodi
Antibodi adalah protein yang dibentuk sebagai respon terhadap suatu antigen dan secara
spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut. Antibodi tidak dapat menghancurkan
antigen. Antibodi tidak bisa secara langsung menghancurkan antigen. Fungsi utama antibodi
adalah menonaktifkan dan menandai antigen untuk pengancuran lebih lanjut. Umumnya,
jika antibodi bertemu dengan antigen akan terbentuk kompleks antigen-antibodi.
Antibodi disebut juga imunoglobin. Ada lima imunoglobin (Ig) utama, yaitu IgG, IgA,
IgM,IgD, dan Ig E.
a. Imunogloblin G (igG)
Merupakan antibodi yang paling berlimpah dalam sirkulasi. Antibodi ini dengan mudah
melewati dinding pembuluh darah dan memasuki cairan jaringan. IgG juga menembus
plasenta dan memberikan kekebalan pasif bagi ibu ke janin. Ig G melindungi tubuh dari
bakteri, virus, dan toksin yang beredar dalam darah dan limfa, dan memicu kerja sistem
komplemen. Campbell, Neil A. et al. (2004).
b. Imunogloblin A (IgA)
IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dua monomer Y (suatu dimer) oleh sel-sel
yang terdapat berlimpah pada membran mukosa. Fungsi utama IgA adalah untuk mencegah
pertautan virus dan bakterike permukaan epitelium. Ig A ditemukan dalam sebagian besar
sekresi tubuh, seperti ludah, keringat dan air mata. Campbell, Neil A. et al. (2004).
c. Imunogloblin M (Ig M)
Immunoglobin M ialah antibodi yang disintesis pertama kali dalam stimulus antigen.
Konsentasinya dalam darah menurun secara cepat. Hal ini diagnostik bermanfaat karena
kehadiran IgM umumnya mengindikasikan adanya infeksi baru oleh patogen yang
menyebabkan pembentukannya. Sintesis imunoglobin M dilakukan oleh fetus waktu
intrauterin. Oleh karena tidak dapat melaan plasenta, maka IgM pada bayi yang baru lahir
menunjukkan tanda-tanda infeksi intrauterin.
d. Imunogloblin D (IgD)
Antibodi IgD tidak mengaktifkan sistem komplemen dan tidak menembus plasenta. IgD
terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang kemungkinan berfungsi sebagai suatu
reseptor antigen yang diperlukan untuk memulai diferensiasi sel-sel B menjadi sel plasma
dan sel B memori.
e. Imunogloblin E (IgE)
Antibodi IgE berukuran sedikit besar dibandingakan dengan molekul IgG dan hanya
mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Ig E disekresikan oleh sel plasma di
kulit, mukosa, serta tonsil. Jika bagian ujung IgE terpicu oleh antigen, akan menyebabkan
sel melepaskan histamin yang menyebabkan peradangan dan reaksi alergi.
http://sistempertahanantubuh.blogspot.com/2011/04/mengenal-anti-bodi-dan-
antigen.html
Pengertian dan Fungsi Antigen Antibodi - Hai sobat Kidung Kawan yang
budiman, kali ini admin akan me-review sedikit mengenai antigen antibodi.
Antigen antibodi ini masih berhubungan dengan artikel sebelumnya,
baca : Pengertian, Fungsi dan Mekanisme Sistem Imun Tubuh Manusia. Berikut
pembahasan mengenai antigen antibodi.
Pengertian Antigen
Antigen adalah suatu substansi yang dianggap asing oleh tubuh, dan akan
memacu terjadinya respon imun yang akan akhirnya akan memacu
produksi antibodi. Antigen yang berhasil masuk ke dalam tubuh akan
mengaktifkan berbagai respon imun spesifik maupun non-spesifik.
Jika antigen ini tidak ditangani dengan baik oleh sistem imun
kita, antigen tersebut dapat menimbulkan penyakit sesuai dengan jenis penyakit
yang dibawanya.
Struktur Antigen
2. Hapten
Hapten adalah molekul kecil yang mempunyai kandungan antigenik (molekul
karier) yang diikat oleh molekul besar (imunogen). Namun hapten ini tidak dapat
memacu produksi antibodi jika tidak berikatan dengan molekul besar sehingga
disebut sebagai molekul non-imunogenik.
Klasifikasi Antigen
1. Berdasarkan Asal
a. Eksogen, karena berasal dari luar tubuh
2. Berdasarkan Determinan
Determinan adalah komponen antigen yang dapat menginduki atau memacu
pembetukan antibodi.
3. Berdasarkan Spesifitas
a. Heteroantigen : dimiliki oleh banyak spesies
b. Lipid
c. Asam nukleat
d. Protein
Pada umumnya, antigen yang tersusun oleh polisakarida dan protein bersifat
imunogenik, sedangkan jika tersusun oleh lipid dan asam nukleat biasanya tidak
imunogenik kecuali berikatan dengan protein pembawa.
Pengertian Antibodi
Struktur Antibodi
Jenis-Jenis Antibodi
Antibodi mempunyai 5 jenis yang berbeda, yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE.
1. Imunoglobulin G
Merupakan jenis Ig terbanyak pada tubuh, dan satu-satunya Ig yang dapat
menembus plasenta sebagai pertahanan pada bayi. IgG mempunyai 4 subkelas,
yaitu IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4.
2. Imunoglobulin A
Merupakan jenis Ig terbanyak kedua pada tubuh. Ig ini berfungsi menjaga
permukaan luar tubuh. Biasanya ditemukan pada air mata, saliva, kolostrum, dan
mukus. IgA mempunyai 2 subkelas, yaitu IgA1 dan IgA2
3. Imunoglobulin M
Merupakan jenis Ig yang paling baik dalam mengikat komplemen karena
strukturnya yang pentamer. Ig ini disekresi pada tahap awal respon sel plasma
sehingga berada pada permukaan sel B sebagai reseptor antigen.
4. Imunoglobulin D
Ig ini juga berada pada permukaan sel B sebagai reseptor antigen, namun tidak
dapat mengikat komplemen.
5. Imunoglobulin E
Merupakan jenis Ig yang paling sedikit pada tubuh. Ig ini berfungsi sebagai
mediator pelepasan histamin sebagai respon alergi.
Interaksi Antigen-Antibodi
2. Aglutinasi, yaitu antigen yang dianggap asing oleh antibodi diikat lalu
membentuk gumpalan. Terjadi apabila antigen bersifat karier, contohnya
eritrosit.
3. Presipitasi, yaitu antigen dan antibodi yang mengendap ketika bertemu. Hal
ini dapat terjadi jika antigen bersifat larut air.
Berdasarkan cara kerjanya, antibodi dalam plasma darah dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Aglutinin : menggumpalkan antigen.
2) Presipitin : mengendapkan antigen.
3) Antitoksin : menetralkan racun.
4) Lisin : menguraikan antigen.
Umumnya antibodi terdiri atas sekelompok protein yang berada pada fraksi-fraksi globulin
serum. Fraksi-fraksi globulin serum ini
dinamakan imunoglobulin atau disingkat Ig. Imunoglobulin ini ber-manfaat apabila di dalam
tubuh terjadi reaksi imun. Manusia memiliki beberapa tipe imunoglobulin dengan berbagai
struktur. Adapun tipe-tipe imunoglobulin tersebut meliputi imunoglobin
M (IgM), imunoglobulin G (IgG), imunoglobulin A (IgA), imunoglobulin D (IgD), dan
imunoglobulin E (IgE).
3. Pembentukan Antigen dan Antibodi
Di dalam tubuh manusia, antibodi dihasilkan oleh organ limfoid sentral yang terdiri atas
sumsum tulang dan kelenjar timus, terutama
oleh sel-sel limfosit. Ada dua macam sel limfo sit, yaitu sel limfosit B dan sel limfosit T.
Kedua sel ini bekerja sama untuk menghasilkan
antibodi dalam tubuh. Baik antibodi maupun antigen keduanya mempunyai hubungan
spesifik yang sangat khas. Keadaan ini terlihat sewaktu antigen masuk ke dalam tubuh. Saat
itu, dengan seketika sel limfosit T mendeteksi karakteristik dan jenis antigen. Ke-mudian sel
limfosit T bereaksi cepat dengan cara mengikat antigen tersebut melalui permukaan
reseptornya. Setelah itu, sel limfosit T membelah dan membentuk klon. Sementara pada
permu-kaan membrannya menghasilkan immunoglobu-lin monomerik.
Berikutnya, molekul antigen dan molekul an-tibodi saling berikat an dan ikatan kedua
molekul ini ditempatkan pada makrofaga. Secara beruru-tan, makrofaga menghadirkan
antigen pada sel limfosit B. Lantas, sel limfosit B berpoliferasi dan menjadi dewasa, sehingga
mampu membentuk
Sementara itu, pembuangan antigen setelah diikat antibodi dapat menggunakan berbagai cara,
yakni netralisasi, aglutinasi, presipitasi, dan fiksasi komplemen. Perhatikan Gambar 11.6.
Netralisasimerupakan cara yang digunakan antibodi untuk berikatan dengan antigensupaya
aktivitasnya terhambat. Sebagai contoh, antibodi melekat pada molekul yang akan digunakan
virus untuk menginfeksi inangnya. Pada proses ini, antibodi dan antigen dapat mengalami
proses opsonisasi, yakni proses pelenyapan bakteri yang diikat antibodi oleh makrofaga
melalui fagositosis.
b. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasifmerupakan kekebalan yang diperoleh bukan dari antibodi yang disintesis
dalam tubuh, melainkan tinggal memakainya
saja. Seperti halnya kekebalan aktif, kekebalan pasif juga terjadi secara alami dan
buatan.Kekebalan pasif alamiadalah kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri,
melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya kekebalan bayi yang diperoleh dari ibunya. Ketika
masih dalam kan-dungan, bayi mendapatkan antibodi dari ibunya melalui plasenta dan tali
pusat. Kemudian setelah lahir, bayi mendapatkan antibodi dari ASI eksklusif melalui proses
menyusui.
Sedangkan kekebalan pasif buatan adalah kekebalan yang di-peroleh dari antibodi yang
sudah jadi dan terlarut dalam serum. Sepintas
antibodi ini mirip dengan vaksin. Perbedaannya yakni vaksin bersifat sementara, sedangkan
serum dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Bahkan dapat digunakan
seumur hidup. Seba-gai contoh adalah suntikan ATS (Anti Tetanus Serum) dan sun tikan IG
(Globulin Imun).
Sistem pertahanan tubuh ibarat benteng yang melindungi tubuh dari serangan berbagai
macam antigen. Akan tetapi, adakalanya sistem pertahanan tubuh justru menyerang dan
merusak tubuh itu sendiri. Keadaan semacam ini disebut dengan autoimun. Menurut beberapa
penelitian, penyakit autoimun lebih banyak menyerang wanita daripada pria, khususnya
wanita usia produktif.
Penyakit ini tidak menular, namun memiliki kecenderungan bersifat menurun. Seseorang
dikatakan menderita autoimun apabila sistem pertahanan tubuhnya mengalami kesalahan.
Kesalahan ini ditandai dengan penyerangan antibodi hasil sintesis tubuh terhadap sel, jaring-
an dan organ di dalam tubuh yang sama. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh mengalami
peradangan.Autoimun pada manusia kebanyakan menyebabkan timbulnya penyakit. Hasil
publikasi dari Lembaga Penyakit Infeksi dan Alergi Nasional (NIAID) Amerika Serikat,
menyatakan bahwa penyakit yang disebabkan oleh autoimun menyerang tubuh dengan cara
berlainan.
Misalnya, apabila autoimun terjadi di otak, maka akan menyebabkan penyakit multiple
sclerosis. Kemudian, apabila autoimun terjadi di usus dapat menyebabkan penyakit crohn.
Beberapa jenis penyakit autoimun semakin parah apabila mengalami infeksi oleh virus,
paparan sinar matahari, faktor usia, stres kronis, gangguan hormon, dan kehamilan.
Hingga saat ini, penyakit-penyakit autoimun masih sulit untuk didiagnosis, terutama pada
stadium dini yang gejalanya tidak spesi-fik. Meski tergolong penyakit kronis, kebanyakan
dokter tidak bisa meramalkan kondisi pasien penderita penyakit autoimun pada suatu waktu.
Dokter hanya memberikan obat-obatan tertentu dan memoni-tor kondisi pasien tersebut.
Reaksi
peradangan
PATOFISIOLOGI ALERGI
kata alergi berarti kerja yang diubah. alergi merupakan suatu respons yang dilakukan sistem
kekebalan terhadap suatu makanan, zat yang terhirup, inhalan, atau zat kimia tertentu. secara
sederhana, reaksi alergi merupakan respon sistem kekebalan yang diperkuat secara tidak tepat
atau buruk terhadap sesuatu yang tidak membahayakan. pada umumnya, reaksi alergi dapat
berbentuk rasa sakit kepala atau kelelahan, bersin-bersin, mata berair dan hidung tersumbat.
reaksi alergi yang lebih hebat, seperti reaksi alergi terhadap kacang, ikan, dan sengatan
serangga tertentu dikenal dengan sebutan anafilaksis (anaphylaxis) dan ditandai oleh
pembengkakan jaringan dan ketidakmampuan untuk bernapas. epinefrin sintetis, yakni suatu
hormon yang secara alami dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dapat disuntikkan untuk
melawan reaksi alergi tersebut. orang yang menderita alergi hebat sebaiknya membawa pena
epinefrin sebagai persiapan jika secara tidak sengaja terpapar pada penyebab alergi (alergen).
wah, beli di mana tuh ya??
sistem kekebalan manusia dapat disamakan dengan sebuah balatentara sorga, eh salah,
mksdnya balatentara modern. terdiri dari banyak divisi yang berbeda yang bekerja di bawah
arahan suatu komando pusat. seperti tentara, sistem kekebalan membutuhkan intellegensi
yang baik. sistem kekebalan harus mengenali dan menyerang musuh dan pada waktu yang
sama mencegah korban-korban dari serangan teman.
dalam sistem kekebalan yang berfungsi dengan benar, sel-sel limfosit B dan limfosit T
bertanggung jawab untuk mendeteksi penyerang dan menghasilkan antibodi untuk
melawannya. saat sel B bertemu dengan sesuatu yang dianggapnya asing bagi tubuh-seperti
bakteri, virus, dll-sel tersebut berubah menjadi sel plasma dan menghasilkan antibodi dalam
jumlah besar. antibodi bersifat spesifik terhadap antigen tersebut dan menetralkan agen asing
atau menghancurkannya. sel-sel pembantu-T (T-helper cell) terlibat dalam respon ini. sel
pembantu TH-1 meningkatkan kemampuan sistem kekebalan dalam respon infeksi atau luka.
sel pembantu TH-2 meningkatkan produksi antibodi dengan melepas faktor pertumbuhan
yang meningkatkan produksi antibodi. saat sel-sel pembantu-T ini bereaksi terlalu berlebihan,
mereka menghasilkan sistem kekebalan yang serupa dengan serangan teman. mereka tidak
lagi dapat membedakan antara lawan atau kawan sehingga malah menghancurkan sel-sel
yang merupakan dirinya sendiri.
reaksi alergi berkaitan dengan respon yang berlebihan atau hiperaktif ini. sistem kekebalan
dari orang yang mengalami alergi bereaksi secara defensif saat alergen tertentu hadir,
menghasilkan suatu kelas khusus antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE) dalam jumlah
banyak. beberapa antibodi IgE yang berbeda dihasilkan bagi setiap jenis alergen, entah itu
berupa lateks, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari pohon. molekul-molekul IgE bersifat
spesifik terhadap alergen awal dan dapat langsung berikatan dengan alergen yang
menyebabkan dihasilkannya IgE.
molekul-molekul IgE yang bereaksi hanya dengan alergen tertentu ini berkelana di dalam
darah dan menempel pada reseptor atau lokasi penerima di permukaan mast cell-sel yang
ditemukan pada banyak jaringan tubuh, yang membentuk dan melepaskan histamin, yakni
suatu zat kimia yang menyebabkan gejala klasik dari mata berair, bersin-bersin, bentol-
bentol, atau biduran. setelah menempel pada permukaan sel mast, IgE dapat bertahan selama
berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dan selalu siap menempel pada alergen awal
yang memicu pembentukkannya. saat alergen tersebut masuk kembali ke dalam tubuh pada
kesempatan berikutnya, jalur alergi pun dimulai dan berakibat pada pelepasan kembali
histamin dari sel mast. gejala-gejala alergi dapat terjadi dalam waktu beberapa menit saja atau
sampau waktu jam dari saat terkena alergen.
alergi tampaknya diwarisi, kerap kali dari pihak ibu (oo no.. ntar anak gw kemungkinan
pny alerginya gede duoonkkk??). sedikitnya tiga gen dipercaya bertanggung jawab atas
alergi, namun baru satu yang teridentifikasi. gen ini menghasilkan interleukin 4 (IL-4), suatu
faktor pertumbuhan yang dibutuhkan dalam produksi IgE. produksi IL-4 yang berlebihan
mengarah pada produksi IgE yang lebih banyak, yang selanjutnya mengarah pada alergi.
sebagian besar serangan alergi merupakan reaksi pertahanan sistem kekebalan melawan
substansi tertentu yang tidak berbahaya yang disalahpahami oleh tubuh sebagai parasit yang
berbahaya. IgE diketahui meningkat drastis saat bereaksi dengan parasit. Eosinofil (sel-sel
yang membunuh parasit, seperti cacing) bekerja sama dengan IgE. Karena itulah salah satu
tanda klasik seorang anak yang memiliki parasit dalam tubuhnya adalah gatal-gatal pada
hidung dan mata berair. ini merupakan akibat dari sistem kekebalan yang mencoba
membunuh parasit sambil melepaskan cukup banyak IgE yang dapat meniru gejala alergi.
Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah menciptakan sekelompok sel yang
bernama sistem imun atau sistem kekebalan. Fungsinya adalah untuk mengidentifikasi
antigen asing dan sel-sel tumor/kanker yang dapat menyebabkan penyakit (seperti virus,
bakteri, parasit, jamur, sel kanker dan sebagainya) dan untuk membasmi mereka dari sistem
tubuh kita, sehingga tubuh tetap sehat dan bebas penyakit. Tanpa sistem imun, kita tidak akan
bisa bertahan.
Sistem imun kita bisa menjadi lemah, hal inilah yang menjadi awal penyakit menyerang kita.
Sistem imun bisa lemah karena hal-hal sebagai berikut:
1. Stress/Depresi
2. Peptisida
4. Perasa/Pewarna/Pengawet
5. Polusi
6. Spray Aerosol/Alkohol/Kimia
7. Obat/Steroid/Antibiotik
8. Radiasi/X-Ray/Mikrowave
9. Debu/Hama/Serangga
10. Virus/Bakteri/Parasit/Jamur
Berikut adalah beberapa contoh penyakit-penyakit yang muncul karena lemahnya sistem
imun dalam tubuh kita:
1. Kanker, Tumor
2. Diabetes
3. Hipertensi
4. Stroke
5. HIV
6. Thypod
7. Hepatitis
8. Flu Burung
9. Influenza
10.Sinusitis
11.Demam Berdarah
12.Vertigo
13.Maag
14.SARS
15.Parkinsons
16.Alzheimer
17.Arthritis
18.TBC
19.Infeksi
20.Malaria
21.Dsb