CINNAMATE (CINNAMIC ACID ETHYL ESTER ) (16,5%), N-PENTADECANE (9,0%), 1,8- CINEOLE (5,7%), CARENE -3
(3,3%), BORNEOL (2,7%), 3-CARENE-5-ONE, KHAMPENE, P-METHOXYSTRYRENE, TRANSCINAMIC ACID , P-COUMARIC
ACID KAEMPFEROL , KAEMPFERIDE, DAN LAIN-LAIN.
Pemerian :
Senyawa ini berbentuk kristal jarum berwarna putih, Khasiat :
transparan,dan mengkilat. Senyawa ini tidak dapat larut dalam Senyawa p-metoksisinamat dapat digunakan sebagai anti
air, mudah larut dalam etanol 96% , mudah larut dalam fungi,antiseptik, dan analgesik.
metanol.
Untuk ekstraksi etil p-metoksisinamat
digunakan etanol 96% sebagai
pelarut.Pemilihan etanol 96% sebagai pelarut
dalam perkolasi didasarkan pada kelarutan etil
p-metoksisinamat yang tinggi dalam etanol.
(metode perkolasi dipilih berdasarkan sifat etil
p-metoksisinamat yang thermolabil tidak stabil
denganadanya pemanasan).
Metode ekstraksi :
Perkolasi adalah cara penyyarian yang
dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari
elalui ser!uk simplisia yang telah dibasahi.
IDENTIFIKASI DENGAN UJI TABUNG DAN KLT.
• Spektrum asam p-metosisinamat pada gambar menunjukkan serapanmaksimum pada panjang gelombang
224nm dan 290nm dengan absorban 0,40836 dan 0,69611
• Dalam teknik KLT ini digunakan eluen yang merupakan campuran pelarut polar-nonpolar. Dalam percobaan ini
digunakan 1 ml eluen dengan perbandingan pelarut 0,8 ml metanol dan 0,2 ml n-heksan dalam chamber. Akan
didapatkan harga Rf sebesar 0,22857. Harga ini menunjukkan bahwa senyawa Etil p-metoksi Sinamat bersifat
nonpolar, dapat dilihat dari jarak noda yang dihasilkan hanya berjarak 0,8 cm dibandingkan dengan jarak pelarut
yang mencapai 3,5 cm.
• Dalam uji tabung