Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH FORMULASI SEDIAAN STERIL

INTRATEKAL

Pembimbing:

Ginanjar Putri Nastiti

Nama Kelompok:

1. Vivi Emelia Avisha 1702050135


2. Vivin Dwi Aprilia P 1702050136
3. Wahyuniati 1702050137
4. Wiwin Sulistyowati N 1702050138

FAKULTAS KESEHATAN

D3 FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. PENGERTIAN
Pemberian intratekal adalah rute pemberian obat melalui suntikan ke kanal
belakang, atau ruang subarachnoid sehingga mencapai cairan serebrospinal dan
berguna dalam anastesi spinal, kemoterapi, atau aplikasi manajemen nyeri
Rute ini juga digunakan untuk memperkenalkan obat yang melawan infeksi tertentu,
terutama pasca bedah saraf. Obat perlu diberikan dengan cara ini untuk menghindari
penghentian oleh penghalang darah otak. Obat-obatan yang diberikan melalui rute
intratekal sering harus diracik secara khusus oleh seorang apoteker atau teknisi karena
mereka tidak dapat mengandung bahan pengawet atau bahan tidak aktif yang
berpotensi berbahaya lainnya yang kadang ditemukan dalam sediaan obaat suntik
standar.
Rute administrasi kadang secara sederhana disebut sebagai “intratekal”.
Namun, istilah ini juga merupakan kata sifat yang merujuk pada sesuatu yang terjadi di
atau dimasukan kedalam ruang anaatomis atau ruang potensial didalam selubung,
paling umum membrane arachnoid otak atau sumsum tulang belakang (dibawahnya
adalah ruang subarachoid). Misalnya produksi immunoglobulin intratekal adalah
produksi antibody di sumsum tulang belakang. Singkatan IT paling baik tidak digunakan
sebaliknya INTRATEKAL dieja untuk menghindari kesalahan medis.

B. FORMULASI SEDIAAN CLONIDIN HCL INTRATEKAL


1OO Mcg/ML Clonidine Hydroch USP
9 mg/ML Sodium Chloride
Air pro injeksi

C. PREFORMULASI SEDIAAN CLONIDIN HCL INTRATEKAL


1. Sodium Klorida (Farmakope Indonesia Edisi III, Hal)
a. Organoleptis
 Bentuk: Serbuk Hablur
 Warna: Tidak berwarna atau putih
 Bau:Tidak berbau
 Rasa:Asin
b. Sifat Fisiko Kimia
 Bobot molekul: 58,44
 Stabilitas :
 Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam lebih
kurang 10 bagian gliserol, sukar larut dalam etanol 95%
c. Kompatibilitas
 Higroskopisitas :
2. Klonidin (DIRJEN POM, 1985, hal 244)
a. Organoleptis
 Bentuk : Serbuk Hablur
 Warna : Putih atau hamper putih
 Bau : Tidak berbau
 Rasa : -
b. Sifat Fisikokimia
 Bobot Molekul : 266,6
 Stabilitas :
 Kelarutan : larut dalam 13 bagian air, dalam etanol mutlak , sukar larut dalam kloroform
c. Kompatibilitas
 Higroskopisitas :
3. Air Pro Injeksi (Farmakope Indonesia Edisi III, Hal 97)
a. Organoleptis
 Bentuk : Cair
 Warna : Jernih
 Bau : Tidak berbau
 Rasa : Hampir tidak berasa
b. Sifat FIsikokimia
 Bobot Molekul
 Stabilitas
 Kelarutan
c. Kompatibilitas
 Higroskopisitas
D. Cara penggunaan intratekal

E. Daftar pustaka
1. Sirait, midian.1979. Farmakope Indonesia Edisi 3. Departemen Kesehatan RI:Jakarta
2.

Anda mungkin juga menyukai