BAB 1
PENDAHULUAN
Sebuah penelitian telah dilakukan pada Oktober 2009 hingga Januari 2010 di
Hilla Teaching Hospital, Hilla, Iraq mengenai spesimen usap tenggorokan dari 177
pasien yang menderita faringitis akut. Penelitian menunjukkan bahwa 67 hasil kultur
dijumpai bakteri Beta Hemolytic Streptococcus, 11 penderita (16,4%) dijumpai
Streptococci Anginosus, group C dan F Streptococci dijumpai sebanyak 6,2% dari
semua spesimen sebagai penyebab faringitis akut (Alaa H. Al-Charrakh, 2011).
Dari penelitian di Ohio State University, USA, 189 orang dewasa yang
menderita faringitis akut telah dilakukan kultur dan evaluasi serologi untuk group A
beta haemolytic streptococci (GABHS), Mycoplasma pneumoniae dan Branhamella
catarrhalis. 16 pasien terbukti terinfeksi GABHS dan seorang pasien terinfeksi B.
catarrhalis ( Robert M. Guthrie, 1988).
Penelitian lain telah dilakukan oleh 5 orang dokter di klinik keluarga Israeli
pada 3 kota dan 1 desa antara Nopember 2001 dan Oktober 2002 dijumpai 80 orang
pasien usia antara 18-65 tahun ditemukan memiliki faringitis akut, nyeri tenggorokan,
disfagia, demam dan limfadenopati (Alexander Kiderman, 2005).
a. Tujuan Umum
untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit Faringitis
b. Tujuan Khusus
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit Faringitis yang
bersumber dari pengetahuan masarakat serta menberikan gambaran umum
mengenai penyakit Faringitis.
1.4 Manfaat
a. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penyakit faringitis.
b. Bagi peneliti lain
Dapat sebagai referensi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faringitis adalah inflamasi atau infeksi dari membran mukosafaring atau dapat
juga tonsilopalatina. Faringitis akut biasanya merupakan bagian dari infeksi
akutorofaring yaitu tonsilofaringitis akutatau bagian dari influenza (rinofaringitis)
(Departemen Kesehatan, 2007). Faringitis akut adalah infeksi pada faring yang
disebabkan oleh virus atau bakteri, yang ditandai oleh adanya nyeri tenggorokan,
faring eksudat dan hiperemis, demam, pembesaran kelenjar getah bening leher dan
malaise (Vincent, 2004)
Faringitis adalah suatu infeksi karena virus atau bakteri pada tenggorokan atau
faring yang disebabkan oleh bakteri penyebab radang tenggorokan serius yaitu
Staphylococcus aureus atau Streptococci(Wijayakusuma, 2006). Faringitis memiliki
gejala dengan pasien mengalami demam tiba-tiba, nyeri tenggorokan, nyeri telan,
adenopati servikal, malaise dan mual. Untuk faringitis yang khusus disebabkan oleh
S. pyogenes gejala yang muncul yaitu demam tiba-tiba dan disertai nyeri
tenggorokan, tonsillitis eksudat, adenopati servikal anterior, sakit kepala, nyeri
abdoman, muntah, malaise, anoreksia dan rashatau urtikaria (Dipiro, 2008).
Faringitis atau radang tenggorokan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dua
di antaranya adalah virus dan bakteri. Beberapa jenis virus yang memicu faringtis
adalah virus gondongan (mumps), virus Epstein-Barr (monocleosis), virus
parainfluenza, serta virus herpangina. Sedangkan jenis bakteri yang dapat
menyebabkan faringitis adalah bakteri grup A beta-hemolytic streptococcus. Bakteri
ini biasanya memicu sakit tenggorokan (strep throat). Bakteri lainnya adalah bakteri
penyebab infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.
Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk
menderita faringitis, di antaranya adalah:
Saat mengalami faringitis, biasanya Anda akan merasakan sensasi tidak nyaman di
tenggorokan. Gejala lain yang muncul biasanya bergantung pada penyebabnya.
Adapun berbagai gejala umum yang paling sering muncul saat terserang radang
tenggorokan, yaitu:
Sakit tenggorokan
Demam
Sakit kepala
Nyeri sendi dan nyeri otot
Ruam kulit
Membengkaknya kelenjar getah bening di leher
Oleh karena penyebabnya bisa berbeda, gejala yang ditimbulkan pun dapat bervariasi.
Umumnya, gejala faringitis yang disebabkan oleh demam, yaitu:
Bersin
Batuk
Demam dengan suhu 38 derajat celsius
Sakit kepala ringan
Sementara itu, gejala radang tenggorokan yang disebabkan oleh flu adalah:
Kelelahan
Pegal-pegal
Panas dingin
Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius
Adapun gejala radang tenggorokan yang disebabkan oleh mononukleosis atau demam
kelenjar adalah:
Jika penyebab faringitis adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat
antibiotik seperti penicillin, amoxicillin, erythromycin, atau azithromycin, yang bisa
memusnahkan bakteri. Durasi penggunaan antibiotik yang disarankan dalam kasus ini
biasanya adalah 10 hari. Pasien perlu menghabiskan obat antibiotik agar infeksi tidak
berulang dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.
Faringitis umumnya dapat pulih dalam waktu 3 hingga 7 hari. Meskipun begitu
waspadalah apabila gejala tidak menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu
seminggu, terjadi demam yang mencapai suhu lebih dari 38 derajat Celsius
selama beberapa hari dan tidak mereda meskipun sudah mengonsumsi obat, sakit
tenggorokan tidak kunjung sembuh meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri,
penderita memiliki sistem kekebalan tubuh lemah akibat penyakit atau penggunaan
obat, sulit menelan hingga tidak bisa makan atau minum, sulit bernapas melalui
mulut, mengeluarkan suara yang mengganggu ketika bernapas, atau mengeluarkan air
liur secara terus menerus. Konsultasi kepada dokter sangat dibutuhkan karena
dikhawatirkan itu merupakan gejala-gejala dari kondisi lainnya yang lebih parah
Beberapa upaya yang dapat kita dilakukan untuk mencegah faringitis adalah:
Sering mencuci tangan, terutama sebelum makan atau setelah batuk dan
bersin.
Menggunakan pembersih berbahan alkohol jika air dan sabun tidak ada.
Tidak berbagi pakai peralatan makan, minum atau mandi dengan penderita
faringitis.
Mengindari kontak dengan penderita faringitis.
Menghindari paparan asap rokok dengan tidak merokok dan menghindari
orang yang sedang
Jumlah penderita penyakit Faringitis di Puskesmas Telaga Biru 3 bulan terakhir tahun
2019
Jenis Kelamin
Bulan Jumlah Total
L P
Juli 41 17 24 41
Agustus 58 26 32 58
September 25 11 14 25
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas Telaga Biru sampai
dengan akhir tahun 2018 adalah sebanyak 28.395 jiwa, dengan jumlah
penduduk laki-laki 14.155 jiwa dan penduduk perempuan 14.240 jiwa.
14600
14500
14400
14300
Laki-laki
14200 Perempuan
14100
14000
13900
2014 2015 2016
BAB VI
SISTEMATIKA PERENCANAAN
1. Menentukan Masalah
2. Menentukan Sasarannya
Adapun material yang dibutuhkan dalam hal ini meliputi proses pendanaan
kegiatan dan penyediaan sarana (tempat) untuk melakukan kegiatan ini.
Penyuluhan ,
Biaya/Penda
Diskusi
naan
Media Semua
PENULARA
N PENYAKIT
FARINGITIS
KEGIATAN Waktu/Bulan
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Persiapan
a. Pertemuan X
lintas sector
tingkat
kecamatan
b. Pertemuan X
tingkat desa
2. Pelaksanaan
program
a. Penyuluhan X X X
penyakit X X X
b. Pendidikan X X X
c. Penyuluhan X X X
kesehatan
lainnya
d. Kegiatan
bimbingan
e. Analisis
masalah
3. Evaluasi X
Pedoman Wawancara
Skor nilai