Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

REGINA PUTRI HAMZAH


81141897

KELAS 3B

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
PRAKTIKUM

A. Judul
Penilaian Konsumsi Makanan Individu
B. Tujuan Praktikum
1. Dapat menggunakan metode dietary record untuk mengukur kandungan gizi
yang biasa dikonsumsi.
2. Dapat menilai kebiasaan makan berdasarkan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.
C. Cara Pengukuran
1. Estimated food record (Mencatat makanan dengan menaksir )
2. Subjek diminta mancatat, pada saat mengkonsumsi, seluruh makanan dan
minuman (termasuk snack) yang dikonsumsi pada periode waktu tertentu.
3. Dekskripsi detail tentang seluruh makanan dan minuman yang dikonsumsi
(termasuk nama dagangnya) dan metode pembuatannya dicatat.
4. Makanan campuran seperti “Gado-gado” harus diketahui masing-masing
bahannya, dan berat/jumlah terakhir setelah dimasak harus dicatat, apabila
memungkinkan.
5. Ukuran porsi dapat ditaksir oleh responden dengan menggunakan beberapa
cara tergantung dari presi (tingkat ketepatan) yang diinginkan,
6. Ukuran RT yang sudah terstandarisasi seperti mangkok, sendok, serta luas
(dalam sentimeter) dari daging atau kue cake dapat digunakan.
7. Pengukuran biasanya dirubah ke gram oleh peneliti sebelum menghitung
intake zat gizi.
8. Kesalahan dapat terjadi bila ketidakmampuan responden menghitung ukuran
porsi yang dikonsumsi dan akibat kesulitan yang berhubungan dengan
konversi penaksiran volume untuk jumlah dalam gram.
9. Biasanya subjek (orang tua anak, pengasuh anak) dapat melengkapi formulir
yang diberikan, walaupun pada negara berkembang seorang petugas lapangan
dapat mengerjakannya.
10. Jumlah hari yang diperlukan pada umumnya 3,5,6 hari.
11. Hari diakhir pekan (sabtu dan ahad) harus dimasukan dalam penelitian.
12. Balum ada kesepakatan, berapa hari yang diperlukan untuk mencatat sehingga
memberikan enstimasi yang paling tepat untuk intake rata-rata.
D. Dasar Teori
Pengertian ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi”
berasal dari bahasa Arab ghizda, yang berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi
berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia
Ilmu gizi merupakan salah satu disiplin ilmu yang sudah diakui, meskipun
masih dianggap sebagai bagian dari rumpun ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu
gizi mula-mula hanya mencakup ruang lingkup yang sangat sempit, tetapi
dalam perkembangannya melebar meliputi suatu kawasan studi yang
luaskarena ruang lingkupnya yang luas, bila dikaji pengertian ilmu gizi secara
lebih mendalam, ilmu gizi erat kaitannya dengan ilmu-ilmu agronomi,
peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan
kedokteran.
Ilmu gizi mempunyai konsep dasar yang berbeda dengan disiplin ilmu
yang lain. Pengertian darikonsep dasar itu sendiri adalah merupakan suatu
dasar, ide atau bentuk dasar dari sesuatu. Konsep dasar dari ilmu gizi meliputi
tentang gizi dan ilmu gizi, zat-zat gizi apa yang biasa terkandung dalam
makanan, berbagai cara pengolahan pangan mulai dari penyediaannya,
distribusi, konsumsi makanan dan penggunaannya, bahan-bahan makanan
yang biasa kita konsumsi, dan keterkaitan konsumsi makanan dengan status
gizi yang dimiliki oleh setiap orang yang berbeda-beda.
Di dalam ilmu gizi terdapat dua komponen penting yang menjadi pusat
perhatian, ialah makanan dan kesehatan tubuh. Makanan mengandung zat-zat
gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsi optimalnya,
zat gizi itu bisa berupa zat gizi makro maupun mikro. Sedangkan kesehatan
tubuh bisa dilihat dari status gizi yang dibedakan menjadi gizi buruk, kurang,
baik, dan lebih.

Manusia memiliki komposisi Tubuh yang Berbeda. Komposisi tubuh


manusia akan berubah seiring dengan pertambahan usianya yang dimulai sejak
embrio sampai dengan dewasa. Kecepatan pertumbuhan tubuh atau meningkatnya
berat badan sangat berpengaruh terhadap proporsi komposisi tubuh manusia.
Berat badan yang meningkat pada lansia secara umumnya dipengaruhi oleh faktor
diet dan lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi berat badan adalah
gaya hidup. Komposisi tubuh pun akan mengalami perubahan akibat penurunan
atau peningkatan asupan energi, aktivitas fisik, proses menua, atau perubahan-
perubahan patologis yang disebabkan oleh suatu penyakit.

Biasanya jaringan-jaringan yang tidak aktif lagi seperti otot, kelenjar-


kelenjar dalam tubuh seperti timus dan mammae nantinya akan tergantikan oleh
lemak. Setelah seseorang berusia 30 tahun, presentase lemaknya akan meningkat
2% dari berat badan per 10 tahunnya. Perubahan yang signifikan ini tentu saja
akan berpengaruh pada masalah kesehatan lansia seperti penyakit kronis, sindrom
geriatrik (mobility impairment, jatuh, dan fungsi organ-organ yang menurun).

Pengertian Status Gizi


Status gizi adalah ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat
dilihat makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi didalam tubuh .
status gizi di bagi menjadi tiga kategori yaitu status gizi kurang, gizi normal dan
gizi lebih.
Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi merupakan penjelasalan berasal dari data yang
diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu
populasin atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih.
Langkah Penilaian Konsumsi Gizi Perorangan
Ada tiga langkah yang dilakukan dalam melakukan penilaian konsumsi
gizi perorangan.
 Pertama, adalah mengumpulkan informasi tentang asupan
makanan/minuman dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
 Kedua, adalah mengukur nilai gizi pada setiap jenis makanan yang
dikonsumsi oleh pasien.
 Ketiga, adalah membandingkan nilai gizi yang dikonsumsi dan kebutuhan
yang diperlukan oleh pasien.
E. Mengukur asupan makanan dan faktor yang mempengaruhinya
Pengukuran asupan makanan individu dapat dilakukan dengan berbagai
macam metode. Metode biasanya dipilih berdasarkan pada tujuan yang ingin
diperoleh dan adanya dana atau fasilitas yang tersedia. Diantara metode yang
sering digunakan ada yang mencari faktor-faktor yang mempengaruhi asupan
makana seseorang. Oleh karena itu, apabila tujuan yang ingin diperoleh ingin
mendapatkan gambaran faktor yang mempengaruhi asupan makanan seseorang
maka metode yang harus dilakukan adalah metode seperti ini, tentu harus disertai
dana serta petugas yang tersedia. Dibawah ini akan diberikan beberapa metode
yang sering digunakan yaitu 24-jam Recall, food frequency, food diary, dan diet
history.

1) 24-jam RecallMetode
Merupakan metode yang paling sering sederhana dan mudah dilakukan
yaitu dengan meminta kepada individu untuk mengingat seluruh makanan yang
dikonsumsi selama 24 jam sebelumnya. Dengan keahlian wawancara yang baik
semua makanan yang dikonsumsi sehari sebelumnya termasuk metode memasak
dan nama dagang, sekaligus supplement seperti vitamin dan mineral, dicatat oleh
pewawancara (petugas gizi). Pada umumnya digunakan suatu formulir standar
untuk mempermudah pewawancara.
Untuk mempermudah pewawancara dan responden dalam memberikan
jumlah makanan yang dikonsumsi maka digunakan “food model”. Alat ini terdiri
dari beberapa bentuk (model) makanan yang seringkali dikonsumsi dengan
beberapa ukuran yang sering digunakan. Umumnya ukuran yang digunakan
adalah ukuran sedang. Setiap “model” telah dilengkapi dengan kandungan zat gizi
yang sesuai sehingga mempermudah dalam minilainya. Kadang-kadang “food
model” ini diganti dengan “potret” dari makanan tersebut. Hal ini memudahkan
dalam hal pelaksanaan wawancara di tempat yang jauh karena tidak perlu
membawa “model” tersebut kemana-mana, walaupun dalam kegiatannya di
lapangan tetap “food model” yang lebih baik.
2) Food diary (food record)
Metode ini ingin memperoleh kebiasaan makan yang lebih akurat dari
individu. Dengan metode ini seseorang diminta mencatat semua makanan yang
dikonsumsi pada periode tertentu, umumnya 3-5 hari. Seperti halnya metode
sebelumnya, pasien diminta mencatat makanan yang dikonsumsi dengan
menggunakan ukuran rumah tangga. Metode ini lebih akurat dari metode 24-jam
recall apabila ingin diketahui rata-rata asupan makan individu. Pada metode ini
tempat dari setiap makanan dikonsumsi harus dicatat. Hal ini perlu oleh karena
dari informasi ini dapat dilihat apakah ada kebiasaan – kebiasaan seseorang dalam
mengkonsumsi makanan-makanan tertentu. Seringkali kebiasaan-kebiasaan
seperti ini dapat dihubungkan dengan asupan kalori ata zat gizi tertentu yang
berlebihan atau berpengaruh negative pada kesehatan.
3) Food Frequency
Metode ini merupakan perolehan informasi kualitatif dariu pola makan
dalam jangka waktu yang lama. Daftar jenis makanan diberikan dan individu atau
pasien diminta member jawaban frekuensi mengkonsumsi dari makanan tersebut
apakah setiap hari, setiap minggu, setiap bulan atau setiap tahun. Metode ini dapat
dilakukan dengan cepat baik diisi sendiri oleh pasien atau dengan wawancara.
Disamping itu tidak merepotkan pasien disbanding metode lainnya.
Kadang – kadang frekuensi konsumsi dari setiap jenis makanan diberikan skor
dan dengan skor dapat dilekukan perhitungan asupan sehingga dapat diketahui
estimasi asupan dari orang tersebut. Disamping itu dari metode ini dapat
dibedakan mereka yang mengkonsumsi suatu makanan tertentu, pada tingkat yang
rendah, sedang atau tinggi. Cara seperti ini yang paling sering digunakan oleh
para ahli epidemiologi gizi dalam melihat hubungan asupan makanan dengan
terjadinya suatu penyakit pada suatu populasi. Untuk itu jenis makanan yang
ditanyakan pada setiap kuesioner berbeda tergantung dari tujuan peneliti. Pada
penelitian yang ingin meneliti hubungan asupan makanan dengan penyakit kanker
misalnya maka daftar makanan yang akan ditnyakan tentunya adalah jenis
makanan yang dicurigai berhubungan dengan penyakit kanker yang dimaksud.
1. Estimasi nilai gizi makanan
Dengan melakukan estimasi ini dapat diketahui apakah pasien mempunyai
resiko mallnutrisi untuk zat gizi tertentu. Ada dua metode yang sering digunakan
untuk estimasi ini yaitu pertama dengan menggunakan daftar penukar bahan
makanan dan dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan.
Cara pertama adalah dengan menggunakan sistem pengelompokkan
makanan yang mengandung nilai gizi yang hampir sama dan fungsinya terhadap
tubuh. Cara kedua adalah dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan.
Cara ini lebih banyak digunakan saat ini karena dengan bantuan komputer hasil
analisis dengan cepat dapat diperoleh.
2. Evaluasi kecukupan diet
Apabila nilai gizi yang terkandung dalam makanan telah diketahui, aka
tibalah saatnya untuk mengetahui apakah asupan makanan pasien sesuai dengan
kebutuhannya. Pada pasien dengan kondisi normal dapat digunakan angka
kecukupan energi yang direkomendasi sesuai dengan umur, jenis kelamin dan
aktivitasnya. Pada pasien yang memerlukan asuhan nutrisi khusus maka hasil
evalusai ini akan digunakan dalam perencanaan asuhan nutrisi.

F. Bahan
1. Formulir pencatatan makanan (dietary record) 3 buah
2. Formulir penilaian konsumsi makanan
3. Formulir penilaian rata-rata konsumsi
4. Daftar komposisi bahan makanan
5. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
G. Hasil Pengamatan
1. Hari pertama : Kamis, 19 September 2019
Tabel 1 Menu Makanan Yang Dikonsumsi

Menu makan siang 12.30 s.d 13:00 WITA


No
Jenis Makanan Gambar

- Nasi (100 gram)


1
- Ikan (45 gram)

2 - Air putih

Menu makan malam 19:00 s.d 19:30 WITA

- Nasi (100 gram)


- Tahu (40 gram)
1
- Tempe (40 gram)
- Sayur ( 35 gram)
2 - Air Putih

Tabel 2 Formulir 24-Jam Recall

Jumlah
Waktu Jenis
No Pengolahan/cara masak (ukuran
dikonsumsi makanan
RT)
- Nasi - Beras dinanak - 0,45L

1
- Ikan - Ikan di bakar - 100
Makan gram
siang - Air putih - Air isi ulang (RO) -19 L

- Nasi - Beras dinanak. - 0,45L


- Tempe - Tempe dan tahu di goreng - 120
dan tahu menggunakan bumbu- gram
Makan
2 goreng bumbu tertentu.
malam
- Sayur - Sayur kangkung di masak - 90 gram
menggunakan bumbu dan
- Air putih sedikit air. - 19 L
- Air isi ulang (RO)

Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga. Saya sangat jarang sarapan pagi sebab tidak terbiasa makan di pagi
hari. Siang hari saya mengkonsumsi nasi yang mengandung karbohidrat yang
merupakan sumber energy bagi tubuh, saya juga mengkonsumsi ikan karena
ikan mengandung protein yang sangat baik untuk tubuh kita. Pada malam
harinya saya mengkonsumsi nasi,tahu dan tempe yang di goreng sebagai
pengganti lauk, tahu dan tempe memilki kandungan gizi seperti protein dan
lemak nabati karena terbuat dari kedelai, serta sayur kankung yang mengadung
vitamin yang di perlukan oleh tubuh.
Tabel 3 Formulir Food Diary
Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Rumah Siang - Nasi - Beras - 100 gr
12.30 s.d - Ikan - Ikan - 45 gr
13.00 - Air putih - Air galon isi ulang - 350 ml
WITA

Rumah Malam - Nasi - Beras - 100 gr


19:00 s.d - Tahu - Tahu - 40 gr
19:30 - Tempe - Tempe - 40 gr
WITA - Sayur - Kangkung - 35 gr
- Air putih - Air galon isi ulang - 350 ml

2. Hari kedua : Jumat, 20 september 2019


Tabel 4 Menu Makanan Yang Dikonsumsi

Menu makan siang 13:00 – 13.45 WITA


No
Jenis makanan Gambar

Nasi Putih (120 gr) +


1. Telur(25 gr)
2. - Air putih

Makan malam 20:00 – 20:45 WITA

3. Nasi Goreng 100 gr

4. - Air putih

Tabel 5 formulir 24-jam recall


Jumlah
Waktu Jenis
No Pengolahan/cara masak (ukuran
dikonsumsi makanan
RT)
1. Makan - Nasi - Beras dinanak. - 0,45 L
siang - Telur - Telur di buat mata sapi lalu di - 1 buah
goring - 100 gr
- Air putih - Air isi ulang (RO) - 19 L
2. Makan - Nasi - Di masukan nasi kedalam - 100 gr
malam goreng penggorengan yang sudah
di tumis rica bawang dll.

- Air - Air Galon isi ulang - 19L


Putih
Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah tangga.
Saya sangat jarang sarapan pagi, karena sudah terbiasa tidak sarapan pagi. Siang
hari saya mengkonsumsi nasi yang memiliki kandungan karbohidrat yang mampu
menambah energy dan juga mengkonsumsi ikan karena ikan mengandung protein
yang sangat baik untuk tubuh kita. Untuk malam saya memakan Nasi goreng,
karena saya ingin memakannya.

Tabel 6 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Rumah Siang - Nasi Putih + - Beras + Telur - 1L + 450
13:00 – Telur goreng gr
13.45
WITA
- -1 gelas air - -400 ml
putih - Air isi ulang (RO)
Rumah Malam Nasi Goreng - Nasi Gorengan - 100gr
20:00 s.d
20:45 - -1 gelas air - Air isi ulang (RO) - 400 ml
WITA putih
3. Hari ketiga : Sabtu 21 september 2019
Tabel 7 Menu Makanan Yang Dikonsumsi

Menu makan Pagi 08.35 s.d 08.40 WITA


No
Jenis makanan Gambar

- Nextar ( 50 gram)
1.

2. - Susu (190 ml)

Menu makan siang 12:00 – 12.35 WITA

- Nasi (100 gram)


1.
- Ikan (45 gram)
2. - Pop Ice (60 ml)

Menu makan malam 19:08 – 19:22 WITA

- Nasi (100 gram)


1. - Ikan (45 gram)

2. - Air Galon isi ulang

Tabel 8 formulir 24-jam recall


Jumlah
Waktu Jenis
No Pengolahan/cara masak (ukuran
dikonsumsi makanan
RT)
Makan - Coklat - Diolah di pabrik - 4 bks
1. Pagi nextar - Susu instan olahan
- Susu pabrik - 190 ml
Makan - Nasi - Beras dinanak. - 0,45L
Siang - Ikan - Ikan di goreng dengan - 3 potong
2.
bumbu tertentu. -
- Pop ice - Minuman serbuk buatan - 50gr
pabrik

Makan - Nasi - Beras dinanak - 0,45 L


3.
Malam - Ikan - Ikan di bakar - 45 gr
- Air putih - Air isi ualng (RO) - 19 L

Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah tangga.
Biasanya di hari sabtu saya mengonsumsi sarapan pagi yaitu snack berupa biscuit
coklat dan susu,Siang hari saya mengkonsumsi nasi yang memiliki kandungan
karbohidrat yang mampu menambah energy dan juga mengkonsumsi ikan karena
ikan mengandung protein yang sangat baik untuk tubuh kita. Pada malam hari
saya mengkonsumsi nasi dan ikan.

Tabel 9 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Rumah Pagi - Coklat nextar - Nextar - 50 gr
08.35 s.d
08.40 - Susu - Ultramilk - 190 ml
WITA

Rumah Siang - Nasi - Beras - 100 gr


12:00 – - Ikan - Ikan - 45 gr
12.35 - air putih - Air gallon isi ulang - 350 ml
WITA (RO)

Rumah Malam - Nasi - Beras - 100 gr


19:08 s.d - Ikan - Ikan - 45 gr
19:22 - Air putih - Air isi ulang (RO) - 350 ml
WITA

Tabel 10 Formulir Food Frequency

Jumlah per Jumlah per Tidak


Jenis Makanan Jarang
hari minggu pernah
Nasi 2 kali 14 kali - -
Jagung - - -
Ubi – ubian - - -
Kentang - - -
Roti - - -
Ikan besar 1 kali 4 kali - -
Ikan kecil 2 kali 14 kali - -
Udang/shellfish
- - - -
lainnya
Daging
- -  -
Kambing/sapi/lainnya
Dagiang ayam - -  -
Jeroan/hati - - - -
Ikan kering - - - -
Telur - - - -
Tempe 1 kali 3 kali -
Tahu 1 kali 6 kali - -
Kacang-kacangan - - -
Susu - - -
Ice-cream - - -
Mentega - -  -
Sayuran daun hijau 1 kali 6 kali - -
Sayuran warna 1 kali 3 kali - -
kuning
Sayuran lainnya - - - -
Buah-buahan 1 kali 7 kali - -
Permen 1 kali 2 kali - -
Kopi - - - -
The 1 kali 3 kali - -
Soft drink 1 kali 4 kali - -
Alcohol - - - 

Dari daftar makanan yang tercantum diatas, terdapat makanan yang sering
saya makan setiap harinya seperti nasi, tetapi ada juga beberapa makanan dan
minuman yang jarang saya konsumsi bahkan ada yang saya tidak pernah
konsumsi sama sekali yaitu alkohol

H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas pola konsumsi selama 3 hari yang
dikonsumsi sebagian besar makanan dan minuman jarang dikonsumsi.
Makanan tersebut adalah olahan rumah tangga.
Berdasarkan Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat
dan Air perorang peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75
tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa
Indonesia pada Laki – Laki usia 16 - 18 tahun dengan berat badan 56, tinggi
badan 165 cm memiliki energy 2675 kkal, protein 66 gram, lemak 89 gram,
vitamin A 600 mcg, dan vitamin C 90 mcg.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari berturut-turut
menunjukkan bahwa Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,
Serat dan Air saya belum memenuhi standar dengan status gizi normal
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dan 2010. Hal ini dapat
dilihat dari berat badan 70 kg dan tinggi badan 163 cm.
Berdasarkan hasil yang telah didapat menunjukan bahwa energi yang
diperoleh selama 3 hari belum memenuhi syarat dan yang anjurkan untuk
setiap individu adalah 2725 kkal. Untuk energi hari pertama 1010 kkal, hari
kedua 952 hari ketiga 1554 kkal. Pada protein protein yaitu 66 gram untuk
hari pertama dan kedua belum memenuhi standar sebab di hari pertama
protein yang didapatkan hanya 50,8 gram, hari kedua 7,2 gram dan hari ketiga
memenuhi standar yaitu 61,5 gram.
Angka kecukupan lemak yang dianjurkan setiap individu adalah 89 gram.
Sedangkan angka kecukupan lemak yang diperoleh belum memenuhi syarat
dengan hari pertama 15,2 gram, hari kedua hanya 7,2 gram, dan hari ketiga
45,4 gram. Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan setiap individu
adalah 600 mcg sedangkan yang diperoleh sudah memenuhi syarat hari
pertama 6.480 mcg, hari kedua 100 mcg, dan hari ketiga 1570 mcg. Angka
kecukupan vitamin C dianjurkan setiap individu adalah 90 mcg sedangkan
yang diperoleh pada hari pertama 37 mcg, hari kedua tidak memenuhi standat
yaitu 0 mcg, dan hari ketiga yaitu 6 mcg.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu
dari hari kamis sampai dengan hari Sabtu menunjukkan bahwa konsusmsi
makanan individu belum memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Dari hasil
yang telah diamati bahwa jarangnya mengkonsumsi buah-buahan dan
kurangnya makanan dan minuman yang bergizi meneyebabkan konsusmsi
makanan individu belum memenuhi syarat yang telah ditentukan. Maka dari
itu untuk memperoleh gizi yang seimbang harus mengkonsumsi buah dan
sayur yang memiliki vitamin yang sangat berguna bagi tubuh.
Makanan yang di kosumsi selama 3 hari merupakan pola makan yang pada
umumnya sering dikonsumsi. Makanan-makanan tersebut yang dikonsumsi
merupakan makanan olahan rumah tangga dan terdapat beberapa makanan
yang diolah di suatu pabrik
1. Hari pertama : Kamis, 4 Oktober 2018

Tabel 11 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan


Jenis Jumla Fraks Ener Protei Lema Iron Vita Vita
Makanan/Minu h i gy n k min min
man Yang URT A C
Dikonsumsi
Nasi Putih ¾ Gls 2x 720 13.6 1.4 0 0 0

Ikan Laut 1 Ptg 1x 113 17 4.5 1,0 150 0


Sdg
Tempe 3 1x 80 9,4 4,40 0 30 5
Sdm
Tahu 3 1x 68 7,80 4,60 1,0 0 0
Sdm
Sayur kangkung 2 32,
1x 29 3,00 0.3 3,0 6300
Sdm 0
Air Putih 1 Gls 8x 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1,01 50.8 15,2 5,0 6,48 37
0 0
2. Hari kedua : Jumat 5 Oktober 2018
Tabel 12 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan

Jenis
Jumlah Vitamin Vitamin
makanan/minuman Fraksi Energy Protein Lemak Iron
URT A C
yang dikonsumsi

Nasi putih ¾ gls 2x 720 13,6 1,4 0 0 0

Telur 1 buah 2x 100 9 2 0 100 0

Nasi goreng 1 pring 2x 132 1,4 3,8 0 0 0

Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0

Jumlah 952 24 7,2 0 100 0

3. Hari ketiga : Sabtu, 6 Oktober 2018


Tabel 13 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan
Jenis Jumla Frak Energ Protei Lema Iron Vita Vita
Makanan/Minu h si y n k min min
man Yang URT A C
Dikonsumsi

Nasi Putih ¾ Gls 2x 720 13.6 1.4 0 0 0

1 Ptg
Ikan Laut 1x 113 17 4.5 1,0 150 0
Sdg

Biskuit 20 gr 1x 52 3.3 2.5 0 73 0

Susu 1 gls 1x 509 24.6 30 0 1570 6

Pop ice 1 Gls 8x 0 0 0 0 0 0


1,57
Jumlah 1,554 61.5 45.4 1 6
0

Formulir Penilaian Rata - Rata Kosumsi Makanan


Jenis
Makanan
atau
Vit.
minuman Energi Protein Lemak Iron Vit.A
C
yang di
kosumsi
Total Hari I 1,010 50,8 15,2 5 6.480 37

Total hari II 952 24 7,2 0 100 0

Total hari III 1,554 61.5 45,4 1 1,570 6

Rata – Rata 1,172 45,44 22,6 6 2,716 43


DAFTAR PUSTAKA
Gibson Rl. 1993. Nutritional assessment. A laboratory Manual. Oxford :Oxford
University Press.

Gibney,Michael J. Barrie M. Margetts. John M. Kearney dan Lenore Arab. 2005.


Gizi Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta

Lee RD dan Nieman DC, 1996. Nutritional Assesment. Second edition. New York
: Mosby.

Mahan LK danArlin M. 1990. Nutritional Care Process. In: Krause’s Food,


Nutrition and Diet Teraphy. Edisi ke-8. London :W.B. Saunders
Company, Hal 415-430.

Sulistijani,Dina Agoes.2002. Sehat Dengan Menu Berserat. Trubus


Agriwidya.Jakarta

Starker PM, 1990. Nutritional asessment of the hospitalized patient. Advacd in


Nutritional Research;8:109-118.

Weinsier RI, Hunker EM, Krumidieck CL, dan Butterwoth CE. A, 1974.
prospective evaluation of general medical patients during the course of
hospitalization. American Journal of Clinical Nutrition;32418426.

Zeman FJ dan Ney DM, 1988. Applications of Clinical Nutrition. New Jersey :
Prentice Hall, Enbglewood cliffs. Hal 31-41.

Anda mungkin juga menyukai