KELAS 3B
A. Judul
Penilaian Konsumsi Makanan Individu
B. Tujuan Praktikum
1. Dapat menggunakan metode dietary record untuk mengukur kandungan gizi
yang biasa dikonsumsi.
2. Dapat menilai kebiasaan makan berdasarkan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.
C. Cara Pengukuran
1. Estimated food record (Mencatat makanan dengan menaksir )
2. Subjek diminta mancatat, pada saat mengkonsumsi, seluruh makanan dan
minuman (termasuk snack) yang dikonsumsi pada periode waktu tertentu.
3. Dekskripsi detail tentang seluruh makanan dan minuman yang dikonsumsi
(termasuk nama dagangnya) dan metode pembuatannya dicatat.
4. Makanan campuran seperti “Gado-gado” harus diketahui masing-masing
bahannya, dan berat/jumlah terakhir setelah dimasak harus dicatat, apabila
memungkinkan.
5. Ukuran porsi dapat ditaksir oleh responden dengan menggunakan beberapa
cara tergantung dari presi (tingkat ketepatan) yang diinginkan,
6. Ukuran RT yang sudah terstandarisasi seperti mangkok, sendok, serta luas
(dalam sentimeter) dari daging atau kue cake dapat digunakan.
7. Pengukuran biasanya dirubah ke gram oleh peneliti sebelum menghitung
intake zat gizi.
8. Kesalahan dapat terjadi bila ketidakmampuan responden menghitung ukuran
porsi yang dikonsumsi dan akibat kesulitan yang berhubungan dengan
konversi penaksiran volume untuk jumlah dalam gram.
9. Biasanya subjek (orang tua anak, pengasuh anak) dapat melengkapi formulir
yang diberikan, walaupun pada negara berkembang seorang petugas lapangan
dapat mengerjakannya.
10. Jumlah hari yang diperlukan pada umumnya 3,5,6 hari.
11. Hari diakhir pekan (sabtu dan ahad) harus dimasukan dalam penelitian.
12. Balum ada kesepakatan, berapa hari yang diperlukan untuk mencatat sehingga
memberikan enstimasi yang paling tepat untuk intake rata-rata.
D. Dasar Teori
Pengertian ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi”
berasal dari bahasa Arab ghizda, yang berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi
berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia
Ilmu gizi merupakan salah satu disiplin ilmu yang sudah diakui, meskipun
masih dianggap sebagai bagian dari rumpun ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu
gizi mula-mula hanya mencakup ruang lingkup yang sangat sempit, tetapi
dalam perkembangannya melebar meliputi suatu kawasan studi yang
luaskarena ruang lingkupnya yang luas, bila dikaji pengertian ilmu gizi secara
lebih mendalam, ilmu gizi erat kaitannya dengan ilmu-ilmu agronomi,
peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan
kedokteran.
Ilmu gizi mempunyai konsep dasar yang berbeda dengan disiplin ilmu
yang lain. Pengertian darikonsep dasar itu sendiri adalah merupakan suatu
dasar, ide atau bentuk dasar dari sesuatu. Konsep dasar dari ilmu gizi meliputi
tentang gizi dan ilmu gizi, zat-zat gizi apa yang biasa terkandung dalam
makanan, berbagai cara pengolahan pangan mulai dari penyediaannya,
distribusi, konsumsi makanan dan penggunaannya, bahan-bahan makanan
yang biasa kita konsumsi, dan keterkaitan konsumsi makanan dengan status
gizi yang dimiliki oleh setiap orang yang berbeda-beda.
Di dalam ilmu gizi terdapat dua komponen penting yang menjadi pusat
perhatian, ialah makanan dan kesehatan tubuh. Makanan mengandung zat-zat
gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsi optimalnya,
zat gizi itu bisa berupa zat gizi makro maupun mikro. Sedangkan kesehatan
tubuh bisa dilihat dari status gizi yang dibedakan menjadi gizi buruk, kurang,
baik, dan lebih.
1) 24-jam RecallMetode
Merupakan metode yang paling sering sederhana dan mudah dilakukan
yaitu dengan meminta kepada individu untuk mengingat seluruh makanan yang
dikonsumsi selama 24 jam sebelumnya. Dengan keahlian wawancara yang baik
semua makanan yang dikonsumsi sehari sebelumnya termasuk metode memasak
dan nama dagang, sekaligus supplement seperti vitamin dan mineral, dicatat oleh
pewawancara (petugas gizi). Pada umumnya digunakan suatu formulir standar
untuk mempermudah pewawancara.
Untuk mempermudah pewawancara dan responden dalam memberikan
jumlah makanan yang dikonsumsi maka digunakan “food model”. Alat ini terdiri
dari beberapa bentuk (model) makanan yang seringkali dikonsumsi dengan
beberapa ukuran yang sering digunakan. Umumnya ukuran yang digunakan
adalah ukuran sedang. Setiap “model” telah dilengkapi dengan kandungan zat gizi
yang sesuai sehingga mempermudah dalam minilainya. Kadang-kadang “food
model” ini diganti dengan “potret” dari makanan tersebut. Hal ini memudahkan
dalam hal pelaksanaan wawancara di tempat yang jauh karena tidak perlu
membawa “model” tersebut kemana-mana, walaupun dalam kegiatannya di
lapangan tetap “food model” yang lebih baik.
2) Food diary (food record)
Metode ini ingin memperoleh kebiasaan makan yang lebih akurat dari
individu. Dengan metode ini seseorang diminta mencatat semua makanan yang
dikonsumsi pada periode tertentu, umumnya 3-5 hari. Seperti halnya metode
sebelumnya, pasien diminta mencatat makanan yang dikonsumsi dengan
menggunakan ukuran rumah tangga. Metode ini lebih akurat dari metode 24-jam
recall apabila ingin diketahui rata-rata asupan makan individu. Pada metode ini
tempat dari setiap makanan dikonsumsi harus dicatat. Hal ini perlu oleh karena
dari informasi ini dapat dilihat apakah ada kebiasaan – kebiasaan seseorang dalam
mengkonsumsi makanan-makanan tertentu. Seringkali kebiasaan-kebiasaan
seperti ini dapat dihubungkan dengan asupan kalori ata zat gizi tertentu yang
berlebihan atau berpengaruh negative pada kesehatan.
3) Food Frequency
Metode ini merupakan perolehan informasi kualitatif dariu pola makan
dalam jangka waktu yang lama. Daftar jenis makanan diberikan dan individu atau
pasien diminta member jawaban frekuensi mengkonsumsi dari makanan tersebut
apakah setiap hari, setiap minggu, setiap bulan atau setiap tahun. Metode ini dapat
dilakukan dengan cepat baik diisi sendiri oleh pasien atau dengan wawancara.
Disamping itu tidak merepotkan pasien disbanding metode lainnya.
Kadang – kadang frekuensi konsumsi dari setiap jenis makanan diberikan skor
dan dengan skor dapat dilekukan perhitungan asupan sehingga dapat diketahui
estimasi asupan dari orang tersebut. Disamping itu dari metode ini dapat
dibedakan mereka yang mengkonsumsi suatu makanan tertentu, pada tingkat yang
rendah, sedang atau tinggi. Cara seperti ini yang paling sering digunakan oleh
para ahli epidemiologi gizi dalam melihat hubungan asupan makanan dengan
terjadinya suatu penyakit pada suatu populasi. Untuk itu jenis makanan yang
ditanyakan pada setiap kuesioner berbeda tergantung dari tujuan peneliti. Pada
penelitian yang ingin meneliti hubungan asupan makanan dengan penyakit kanker
misalnya maka daftar makanan yang akan ditnyakan tentunya adalah jenis
makanan yang dicurigai berhubungan dengan penyakit kanker yang dimaksud.
1. Estimasi nilai gizi makanan
Dengan melakukan estimasi ini dapat diketahui apakah pasien mempunyai
resiko mallnutrisi untuk zat gizi tertentu. Ada dua metode yang sering digunakan
untuk estimasi ini yaitu pertama dengan menggunakan daftar penukar bahan
makanan dan dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan.
Cara pertama adalah dengan menggunakan sistem pengelompokkan
makanan yang mengandung nilai gizi yang hampir sama dan fungsinya terhadap
tubuh. Cara kedua adalah dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan.
Cara ini lebih banyak digunakan saat ini karena dengan bantuan komputer hasil
analisis dengan cepat dapat diperoleh.
2. Evaluasi kecukupan diet
Apabila nilai gizi yang terkandung dalam makanan telah diketahui, aka
tibalah saatnya untuk mengetahui apakah asupan makanan pasien sesuai dengan
kebutuhannya. Pada pasien dengan kondisi normal dapat digunakan angka
kecukupan energi yang direkomendasi sesuai dengan umur, jenis kelamin dan
aktivitasnya. Pada pasien yang memerlukan asuhan nutrisi khusus maka hasil
evalusai ini akan digunakan dalam perencanaan asuhan nutrisi.
F. Bahan
1. Formulir pencatatan makanan (dietary record) 3 buah
2. Formulir penilaian konsumsi makanan
3. Formulir penilaian rata-rata konsumsi
4. Daftar komposisi bahan makanan
5. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
G. Hasil Pengamatan
1. Hari pertama : Kamis, 19 September 2019
Tabel 1 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
2 - Air putih
Jumlah
Waktu Jenis
No Pengolahan/cara masak (ukuran
dikonsumsi makanan
RT)
- Nasi - Beras dinanak - 0,45L
1
- Ikan - Ikan di bakar - 100
Makan gram
siang - Air putih - Air isi ulang (RO) -19 L
Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga. Saya sangat jarang sarapan pagi sebab tidak terbiasa makan di pagi
hari. Siang hari saya mengkonsumsi nasi yang mengandung karbohidrat yang
merupakan sumber energy bagi tubuh, saya juga mengkonsumsi ikan karena
ikan mengandung protein yang sangat baik untuk tubuh kita. Pada malam
harinya saya mengkonsumsi nasi,tahu dan tempe yang di goreng sebagai
pengganti lauk, tahu dan tempe memilki kandungan gizi seperti protein dan
lemak nabati karena terbuat dari kedelai, serta sayur kankung yang mengadung
vitamin yang di perlukan oleh tubuh.
Tabel 3 Formulir Food Diary
Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Rumah Siang - Nasi - Beras - 100 gr
12.30 s.d - Ikan - Ikan - 45 gr
13.00 - Air putih - Air galon isi ulang - 350 ml
WITA
4. - Air putih
- Nextar ( 50 gram)
1.
Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah tangga.
Biasanya di hari sabtu saya mengonsumsi sarapan pagi yaitu snack berupa biscuit
coklat dan susu,Siang hari saya mengkonsumsi nasi yang memiliki kandungan
karbohidrat yang mampu menambah energy dan juga mengkonsumsi ikan karena
ikan mengandung protein yang sangat baik untuk tubuh kita. Pada malam hari
saya mengkonsumsi nasi dan ikan.
Dari daftar makanan yang tercantum diatas, terdapat makanan yang sering
saya makan setiap harinya seperti nasi, tetapi ada juga beberapa makanan dan
minuman yang jarang saya konsumsi bahkan ada yang saya tidak pernah
konsumsi sama sekali yaitu alkohol
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas pola konsumsi selama 3 hari yang
dikonsumsi sebagian besar makanan dan minuman jarang dikonsumsi.
Makanan tersebut adalah olahan rumah tangga.
Berdasarkan Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat
dan Air perorang peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75
tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa
Indonesia pada Laki – Laki usia 16 - 18 tahun dengan berat badan 56, tinggi
badan 165 cm memiliki energy 2675 kkal, protein 66 gram, lemak 89 gram,
vitamin A 600 mcg, dan vitamin C 90 mcg.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari berturut-turut
menunjukkan bahwa Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,
Serat dan Air saya belum memenuhi standar dengan status gizi normal
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dan 2010. Hal ini dapat
dilihat dari berat badan 70 kg dan tinggi badan 163 cm.
Berdasarkan hasil yang telah didapat menunjukan bahwa energi yang
diperoleh selama 3 hari belum memenuhi syarat dan yang anjurkan untuk
setiap individu adalah 2725 kkal. Untuk energi hari pertama 1010 kkal, hari
kedua 952 hari ketiga 1554 kkal. Pada protein protein yaitu 66 gram untuk
hari pertama dan kedua belum memenuhi standar sebab di hari pertama
protein yang didapatkan hanya 50,8 gram, hari kedua 7,2 gram dan hari ketiga
memenuhi standar yaitu 61,5 gram.
Angka kecukupan lemak yang dianjurkan setiap individu adalah 89 gram.
Sedangkan angka kecukupan lemak yang diperoleh belum memenuhi syarat
dengan hari pertama 15,2 gram, hari kedua hanya 7,2 gram, dan hari ketiga
45,4 gram. Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan setiap individu
adalah 600 mcg sedangkan yang diperoleh sudah memenuhi syarat hari
pertama 6.480 mcg, hari kedua 100 mcg, dan hari ketiga 1570 mcg. Angka
kecukupan vitamin C dianjurkan setiap individu adalah 90 mcg sedangkan
yang diperoleh pada hari pertama 37 mcg, hari kedua tidak memenuhi standat
yaitu 0 mcg, dan hari ketiga yaitu 6 mcg.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu
dari hari kamis sampai dengan hari Sabtu menunjukkan bahwa konsusmsi
makanan individu belum memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Dari hasil
yang telah diamati bahwa jarangnya mengkonsumsi buah-buahan dan
kurangnya makanan dan minuman yang bergizi meneyebabkan konsusmsi
makanan individu belum memenuhi syarat yang telah ditentukan. Maka dari
itu untuk memperoleh gizi yang seimbang harus mengkonsumsi buah dan
sayur yang memiliki vitamin yang sangat berguna bagi tubuh.
Makanan yang di kosumsi selama 3 hari merupakan pola makan yang pada
umumnya sering dikonsumsi. Makanan-makanan tersebut yang dikonsumsi
merupakan makanan olahan rumah tangga dan terdapat beberapa makanan
yang diolah di suatu pabrik
1. Hari pertama : Kamis, 4 Oktober 2018
Jenis
Jumlah Vitamin Vitamin
makanan/minuman Fraksi Energy Protein Lemak Iron
URT A C
yang dikonsumsi
1 Ptg
Ikan Laut 1x 113 17 4.5 1,0 150 0
Sdg
Lee RD dan Nieman DC, 1996. Nutritional Assesment. Second edition. New York
: Mosby.
Weinsier RI, Hunker EM, Krumidieck CL, dan Butterwoth CE. A, 1974.
prospective evaluation of general medical patients during the course of
hospitalization. American Journal of Clinical Nutrition;32418426.
Zeman FJ dan Ney DM, 1988. Applications of Clinical Nutrition. New Jersey :
Prentice Hall, Enbglewood cliffs. Hal 31-41.