Anda di halaman 1dari 20

OBAT ANTI

MIKOTIK

1
Anti Mikotik

Topikal Sistemik
* Azol Imidazol
* Non Azol * Azol
* Triazol
- Itrakonazol
- Flukonazol
Alilamin
- Terbinafin
Amfoterisin B
Flucytosin
2
I. OBAT ANTI JAMUR
TOPIKAL
Berguna untuk mengobati mikosis superfisialis:
- stratum korneum
- mukosa
- kornea

Obat anti jamur topikal ideal :


- obat aktif pada konsentrasi rendah
- formula beragam
- efek samping minimal / tidak ada
- formula spesifik ( kuku, mukosa )
- mempunyai manfaat tambahan untuk kelainan yang
menyertai
infeksi jamur, anti inflamasi, anti bakteri dan keratolitik
3
Berdasarkan mekanisme kerja
terdiri dari :
1.Bahan kimia antiseptik
2.Bahan keratolitik
3.Agen anti jamur sintesis
4.Golongan Polyene
5.Derivat Azol / Imidazol
6.Golongan Allilamin
7.Amorolfin
8.Lain lain : - Vioform krim 3%
- Selenium Sulfida 2%
(sampo,krim)
4
Obat anti jamur topikal
konvensional :
Solutio Gentian Violet
Carbol Fuchsin (Castellani`s paint)
Hijau Brilian
Asidum Salisilikum
Asidum Benzoikum (Asam Benzoat)
Sulfur Presipitatum
Iodium
Asam Lemak Tak Jenuh
Larutan Tiozulfas Natrikus 25 %
5
Berikutnya :
Tolnaftat, Tolsiklat
Haloprogin
Siklopiroksilamin
Amorolfin
Naftitin
Terbinafin
Butenafin

6
Azol

Mikonazol Ekonazol
Clortrimazol Bifonazol
Isokonazol Oksikonazol
Ketokonazol Sulkonazol
Tiokonazol Sertakonazol

7
Vehikulum
Salep
Krim
Solusio
Bedak
Spray
Cat kuku
Sampo
Vaginal Suppositoria
Gel
8
Cara pemakaian obat
topikal :
1. Daerah infeksi dibersihkan dengan
sabun dan air keringkan
2. Obat dioleskan tipis tipis pada
daerah lesi sampai 2 inchi di luar lesi
3. Obat dioleskan 1 atau 2 x / hari
4. Hasil maksimal tercapai bila daerah
yang terinfeksi bersih, kering dan
sejuk ( sepatu pas, pakaian longgar )
9
II. OBAT ANTI JAMUR
SISTEMIK
Indikasi Pemberian :
* Kasus hiperkeratosis ( telapak tangan,
telapak kaki )
* Lesi luas
* Infeksi kronis
* Kasus Imunokompromis
* Tidak respon / intoleran terhadap anti
mikotik topikal
10
Hal hal yang harus diperhatikan
pada pemberian anti mikotik
sistemik :
Spektrum aktivitas anti mikotik
Tipe / jenis infeksi
Hasil kultur
Angka kesembuhan ( klinis, mikologis )
Interaksi obat
Harga / biaya
Keamanan
Kenyamanan
Usia
Kepatuhan penderita 11
1. Kalium Yodida (KI)
Jenuh
Anti jamur tertua th. 1903
Obat pilihan utama untuk Sporotrikosis
Dosis : 1- 6 gr selama 4-8 minggu
dimulai dng 3 ml (10 tetes)
3x / hari dinaikkan 3 tetes / hari
dosis toleransi
Untuk mencegah relaps diberikan 1 2
bulan setelah penyembuhan klinis
Efek samping Gastritis
12
2. Griseofulvin
Berasal dari Penicillium griseovulvum th. 1958
Fungistatik
Efektif hanya Dermatofitosis
Absorbsi meningkat bila dimakan bersama makanan berlemak
Kontra Indikasi :
- Porphyria
- Kehamilan
- Kelainan hepar
Efek samping :
- Sakit kepala
- Nausea
- Urtikaria
Dosis :
- Mikrosize : 10 20 mg / KgBB / hari
- Ultramikrosize : 15 20 mg / KgBB / hari
- Pemberian : dosis tunggal atau 2 x / hari
13
3. Ketoconazol

Golongan Imidazol
Fungistatik dan spektrum luas
Dosis : 200 mg / hari 2 minggu
(Dermatofitosis )
Efek samping :
- Ginekomasti
- Gangguan fungsi hati
- Perubahan endokrin
14
4. Itrakonazol
Golongan Triazol th. 1980
Fungistatik dan spektrum luas
Efektif terhadap jamur superfisial dan sistemik
Pemilihan dosis harian maupun jumlah dosis denyut
bervariasi tergantung pada tempat dan jenis infeksi
Dermatofitosis : 2 x 100 mg/hari 1 minggu
Onikomikosis : 2 x 200 mg/hari 1 minggu
siklus pemberian tergantung
lokasi ( jari tangan / jari kaki )
Efek samping : mual, muntah, erupsi kulit,
hepatotoksik,
hipokalemi, hipertrigliserida
15
5. Flukonazol

Golongan Triazol
Mikosis sistemik
Dapat menembus cairan cerebrospinal
meningitis kriptokokal
Dosis : - Dermatofitosis 150 mg/minggu
( dosis denyut )
- Kandidosis Vaginalis 150 mg
atau 100 mg / hari 5-7 hari
16
6. Terbinafin

Golongan Allylamin th. 1985


Fungisidal
Tidak efektif terhadap spesies Kandida dan
Pitiriasis versicolor
Efektif terhadap Dermatofitosis dan
Kapang
Dosis : 250 mg / hari lama pemberian
tergantung tempat dan jenis infeksi jamur
Efek samping : sakit kepala, diare, nausea,
urtikaria dan pruritus
17
7. Amfoterisin B
Antibiotik polyene, diproduksi Streptomyces nodosus
Fungistatik
Obat pilihan untuk infeksi jamur yang tidak sembuh
dengan preparat azol
Indikasi untuk :
- Candida sp
- Aspergillus sp
- Cryptococcus neoformans
- Sporotrikosis disseminata, dll
Cara pemberian IV atau Intratekal
Dosis awal / dewasa dan anak anak 0,25
mg/kgBB/hari ditingkatkan 5-10 mg/hari 0,4 0,6
mg/kgBB/hari
Efek samping : demam, sakit kepala, gangguan
pencernaan, gagal jantung dan fibrilasi ventrikel 18
8. Flucytosin

Obat sintetik
Per oral
Indikasi Kromoblastomikosis sub kutan
Dosis : 100-150 mg/hari 4 dosis
Efek samping :
- Leukopenia & Trombositopenia
- Rash, muntah & diare
19
Spektrum Anti Mikotik
Oral
Fungi
Dermatophytes Candida Moulds
Anti funfal
Agents
Griseofulfin +
Terbinafine +
Itrakonazole + + +
Ketoconazole + +
Nystatin +
Fluconazole +

Anda mungkin juga menyukai