Anda di halaman 1dari 14

OBAT-OBAT ANTI JAMUR

(Annisa Nur Illah HS)

SISTEMIK TOPIKAL TOPIKAL LAIN


(Dermatofit & Mukokutan)
- Amfoterisin B - Griseofulvin - Asam Benzoat Dan
- Flusitosin - Kelompok Azol Asam Salisilat
- Kelompok azol (Ketokonazol, - Asam Undesilenat
(ketokonazol, Ekonazol, Klotrimazol, - Haloprogin
itrakonazol, flukonazol, Mikonazol, Flukonazol, - Siklopiroks Olamin
vorikonazol, ekonazol, Itrakonazol)
klotrimazol, mikonazol) - Tolnaftat & Tolsiklat
- Kaspofungin - Nistatin
- Terbinafin

A. OBAT ANTI JAMUR SISTEMIK


1. Amfoterisin B
Hasil fermentasi Streptomyces nodosus. Kristal seperti jarum atau
prisma berwarna kuning jingga, tidak berbau, tidak terasa, tidak larut dalam
air, tidak stabil, tidak tahan suhu > 37oC, dpt bertahan sampai berminggu-
minggu pada suhu 4oC. Amfoterisin B termasuk ke dalam golongan polyene
(strukturnya mirip dengan nistatin).

Aktivitas Anti Pada pH 6,0 7,5 berkurang pada pH <


Jamur Bersifat fungistatik / fungisidal
Kadar 0,3 1,0 g/ml ,menghambat : H.capsulatum,
C.neoformans, C.immitis, spesies Candida, Paracoccidiodes
braziliensis , Sporotrichum schenckii, M.audiouini, spesies
Aspergillus & spesies Trichophyton
Pemberian bersama rifampisin atau minosiklin sinergisme

Mekanisme Terikat pada ergosterol kerusakan fungsi barier membran,


Kerja kehilangan beberapa bahan intrasel, kerusakan membran
kematian sel
Resistensi terjadi perubahan reseptor sterol pada membran
sel
Farmakokinetik Amfoterisin tidak larut dalam air & sedikit di absorbsi melalui
sal. cerna
Waktu paruh 24 48 jam pada dosis awal, diikuti eliminasi
fase ke-2 dgn waktu paruh 15 hari
Distribusi luas ke seluruh jaringan
95% terikat pada lipoprotein
Dapat menembus sawar uri, CSS, humor vitreus, cairan amnion
Ekskresi via ginjal lambat

Efek samping Amfoterisin B IV kulit panas, keringatan, sakit kepala,


demam, menggigil, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang,
penurunan fungsi ginjal (toksisitas ginjal)
Anemia normositik normokrim (pada pemakaian jangka
panjang)

Indikasi Terapi awal/drug of choice untuk terapi sebagian besar infeksi


jamur yang berat/serius.
Infeksi jamur sistemik, meningitis karena jamur, dan ISK
karena jamur
Drug of choice untuk blastomikosis
Amfoterisin B topikal korneal & keratitis mikotik

Sediaan & Vial berisi 50 mg bubuk lipofilik dilarutkan dgn 10 mg aquades


posologi steril kmd diencerkan dgn dextrose 5% sehingga didapat kadar
0,1 mg/ml amfoterisin B konvensional / amfoterisin B
deoksikolat
Dosis efektif : 0,3 0,5 mg/kgBB
Infus intratekal 0,5 mg amfoterisin B dilarutkan dlm 5 ml
cairan spinal u/ pasien meningitis oleh Coccidiodes
Amfoterisin B formulasi baru (amfoterisin B liposomal /
formulasi lipid) tdd :
1. Amfoterisin B formulasi dispersi koloid (ABCD) dosis
3 4 mg/kgBB/hr dlm btk infus 3 4 jam
2. Amfoterisin B formulasi vesikel unilamelar (Ambisome)
dosis 3 mg/kgBB/hr
3. Amfoterisin B kompleks lipid (ABLC) dosis 5
mg/kgBB/hr dalam infus dextrosa 5% selama 2 jam
Tersedia juga amfoterisin B dalam bentuk krim, losio & salep
1%, 3%.
2. Flusitosin

Merupakan anti jamur sintetik dari fluorinasi pirimidin. Bentuk kristal putih,
tidak bau, sedikit larut dalam air, mudah larut dalam alcohol.

Aktivitas Anti Spektrum anti jamur agak sempit


Jamur Efektif untuk terapi kriptokokosis, kandidiasis, kromomikosis,
torulopsis & aspergillosis

Mekanisme Flusitosin sel jamur sintesis protein sel jamur terganggu


Kerja oleh penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit
fluorourasil

Farmakokinetik Absorbsi baik & cepat, diperlambat oleh makanan, antasida &
neomisin
Kadar puncak 70 80 g/ml dlm 1 2 jam stlh dosis 37,5
mg/kgBB
Kadar dlm cairan otak 60 90%
Dlm saliva kadar flusitosin kadar dlm darah
90% dikeluarkan mll filtrasi glomerulus
Masa paruh eliminasi 3 6 jam
Dpt dikeluarkan melalui hemodialisis atau peritoneal dialisis

Efek samping Anemia, leukopenia & trombositopenia


Mual, muntah, diare, enterokolitis hebat
SGOT/SGPT, hepatomegali
Sakit kepala, pusing, mengantuk & halusinasi

Indikasi Pemakaian tunggal untuk infeksi Cryptococcus neoformans,


spesies Candida dan kromoblastomikosis
Untuk infeksi lain di kombinasi dengan amfoterisin B

Sediaan & Kapsul 250 & 500 mg


posologi Dosis : 50 150 mg/kgBB /hr dalam 4 dosis, jika terdapat
gangguan ginjal dosis diawali 25 mg/kgBB.
3. Kelompok azol
Azol adalah kelompok obat sintesis dengan aktivitas spektrum yang luas.
Obat yang masuk kelompok ini antara lain ketokonazol, ekonazol,
kloritmazol, tiokonazol, mikonazol, flukonazol, itrakonazol. Pada jamur yang
tumbuh aktif, azol menghambat 14--demetilase, enzim yang bertanggung
jawab untuk sintesis ergosterol, yang merupakan sterol utama membran sel
jamur. Pada konsentrasi tinggi, azol menyebabkan K+ dan komponen lain
bocor keluar dari sel jamur.

a. Ketokonazol
Aktivitas Anti Bersifat lipofilik & larut dlm air pd pH asam
Jamur Aktif sebagai anti jamur sistemik maupun non sistemik
Efektif terhadap C.neoformans, H.capsulatum, B.dermatititidis,
Aspergillus & Sporothrix spp

Farmakokinetik Absorbsi bervariasi antar individu, berkurang pada pH lambung


, pemberian bersama AH2 atau antasida
Ditemukan dlm urin, kelenjar lemak, liur, kulit yg infeksi,
tendo, cairan sinovial, cairan vaginal
Sebagian besar mengalami metabolisme lintas pertama
84% berikatan dengan protein plasma (albumin), 15% dengan
eritrosit, 1% bentuk bebas
Ekskresi bersama cairan empedu, sebagian kecil via urin

Efek samping Mual, muntah, sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia
Pruritus, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit, trombositopenia
Peningkatan aktivitas enzim hati hepatotoksisitas
Ginekomastia pada pria
Gangguan haid
KI : wanita hamil & menyusui

Indikasi Histoplasmosis paru, tulang, sendi & jaringan lemak


Kriptokokkus non meningeal
Parakoksidiomikosis, dermatofitosis, ptiriasis versikolor,
kandidiasis (mukokutan, vaginal & oral), dermatitis seboroik.
Interaksi obat Pemberian bersama rifampisin, INH, fenitoin penurunan
kadar ketokonazol
Ketokonazol dapat meningkatkan kadar siklosporin, warfarin,
midazolam

Kontraindikasi Pemberian bersama terfenadin, astemizol, cisaprid


perpanjangan interval QT dan aritmia ventrikel jantung

Sediaan & Tablet 200 mg, krim 2%, shampo 2%


posologi Dosis : dewasa 200 400 mg/hr, anak-anak 3,3 6,6 mg/kg/hr
Infeksi jamur pada kulit :
Ketokonazol 1% cream, dosis & lama tergantung kondisi
pasien, biasanya 2-4 minggu dan dioleskan 1x sehari, pada
dermatitis seboroik dioles 2x sehari
Ptiriasis versikolor :
Ketokonazol 2% shampoo dioleskan 1x sehari, selama 5 hari
Dandruff :
Ketokonazol 1% shampoo dioleskan 2x seminggu, selama 8
minggu
Lama terapi bervariasi :
-Kandidiasis vulvovaginal & Pt.versicolor 5 hari
-Mikosis profunda 6 12 bln.

b. Itrakonazol
Aktivitas Anti Dapat diberikan per oral & IV
Jamur Aktivitas anti jamur > & efek samping > daripada ketokonazol
Spektrum aktivitas antijamurnya sama dengan ketokonazol, plus
Aspergillus.

Farmakokinetik Absorbsi sempurna bila bersama makanan


Rifampisin menurunkan kadar plasma itrakonazol

Efek samping Mual


Muntah
Kemerahan
Pruritus
Lesu
Pusing
Edema kaki
Parestesia
Kehilangan libido
Indikasi Blastomikosis
Histoplasmosis
Koksidioidomikosis
Tinea versicolor
Kandidiasis

Sediaan & Kapsul 100 mg, suspensi 10 mg/ml


posologi Dermatofitosis : 100 mg/hr (T.kapitis, T.korporis/krutis selama
2 mgg; T.pedis et manus selama 4 mgg)
Tinea unguium : 200 mg/hr 3 bln. Pulse therapy : 400
mg/hr 1 mgg, kuku tangan 2 PT, kuku kaki 3 PT
Tinea versicolor : 200 mg/hr 1 mgg
Vaginal candidosis : 2x200 mg/hr atau 1x200 mg/hr selama 3
hr
Mikosis profunda : itrakonazol IV 2x200 mg/hr, diikuti 200
mg/hr 12 hr

c. Flukonazol
Aktivitas Anti Flukonazol merupakan suatu hidrofilik dari sintetik triazol,
Jamur terdapat dalam bentuk oral dan parenteral.
Mekanisme yang sama dengan triazol yang lain.
Bersifat fungistatik
Spektrum paling aktif terhadap Candida spesies (tetapi resisten
untuk Candida krusei & Candida glabrata), Coccidioides
imminitis, dan Criptococcus neoformans.
Terbatas pada Blastomyces dermatitidis, Histoplasma
Capsulatum, Sprothrix schencki.
Tidak efektif pada moulds (Aspergillus spesies dan
Zygomycetes).

Farmakokinetik St. fluorinated bis triazol


Absorbsi sempurna
Kadar plasma setelah pemberian oral = IV
Kadar dalam cairan serebrospinal 50 90% kadar plasma
Waktu paruh eliminasi 25 jam

Efek samping Gangguan saluran cerna


Urtikaria, eosinofilia, SSJ, gangguan fungsi hati,
trombositopenia
Interaksi obat Pemberian bersama akan :
kadar plasma fenitoin & sulfonilurea
kadar plasma warfarin & siklosporin

Indikasi Infeksi sistemik dan kandidiasis mukokutan


Berguna mencegah relaps meningitis oleh Cryptococcus pada
AIDS

Sediaan & Kapsul 50 & 150 mg


posologi T.kapitis : 6 mg/kgBB/hr 2-3 mgg
T.korporis/kruris : 150 mg/mgg 2-4 mgg
T.pedis et manus : 150 mg/mgg 2-6 mgg
T.unguium : 150 mg/mgg (kuku tangan : 3-6 bln ; kuku kaki :
9-12 bln)
T.versicolor : 300 mg diulangi 2 mgg kemudian
Kandidosis kutis : 250 mg/mgg 2-4 mgg
Vaginal kandidosis : 150 mg single doses

d. Vorikonazol
Aktivitas Anti Anti jamur baru golongan triazol
Jamur

Farmakokinetik Absorbsi baik, kadar puncak 2 jam


60% terikat dengan protein
Kadar dalam CSS : 30 68%
80% di ekskresi via urin

Efek samping Gangguan penglihatan sementara (pandangan kabur, fotofobia)


Reaksi fotosensitivitas
Kenaikan kadar transaminase serum sementara

Interaksi obat Jangan diberi bersma rifampisin, karbamazepin, kuinidin


Pemberian bersama ranitidin, omeprazole, fenitoin,
benzodiazepin dan golongan statin penyesuaian dosis

Indikasi Aspergillosis sistemik


Infeksi jamur berat oleh Scedosporium aplospermun &
Fusarium sp
Candida sp, Cryptococcus sp & Dermatophyte sp
Sediaan & Tablet 50 & 200 mg
posologi Suspensi oral (40 mg/ml)
Bubuk untuk IV 200 mg
Dosis oral :
-BB > 40 kg : 400 mg (intrval 12 jam)
-BB < 40 mg : 200 mg (intrval 12 jam)
Dilanjutkan
-BB> 40 mg : 200 mg tiap 12 jam
-BB < mg : 2x100 mg/hr
Pasien dengan gangguan fungsi hati ringan-sedang : dosis muat
seperti biasa tetapi dosis pemeliharaan dikurangi 50%
Pasien dengan klirens kreatinin < 50 mL/mnt/mengalami
dialisis hanya boleh vorikonazol IV

e. Klotrimazol, ekonazol, dan tiokonazol


Klotrimazol, ekonazol dan tiokonazol adalah obat anti jamur azol
yang digunakan hanya untuk penggunaan topikal.
Obat-obat ini diindikasikan untuk dermatofitosis dan kandidiasis.
Klotrimazol terdapat dalam bentuk sediaan krim atau solution 1%
dan tablet vagina 100 dan 500 mg.
Tiokonazol terdapat dalam sediaan krim 1%.
f. Mikonazol
Spektrum aktivitas antijamurnya hampir sama dengan
ketokonazol, termasuk dermatofit.
Mikonazol bisa diberikan per oral atau topikal. Obat ini
diindikasikan secara topikal untuk dermatofitosis dan kandidiasis.
Mikonazol terdapat dalam sediaan krim 2%.

4. Kaspofungin
Kaspofungin merupakan derivate semi sintetik dari pneumo-candin B0,
yang merupakan hasil fermentasi lipopeptid jamur Glarea lozoyensis

Aktivitas Anti Anti jamur sistemik kelas baru : Ekinokandin


Jamur

Farmakokinetik Bekerja menghambat sintesis B (1,3)-D-glukan, st komponen


esensial yg membtk dinding sel jamur
97% terikat protein, masa paruh eliminasi 9 11 jam
Metabolisme lambat via hidrolisis & asetilasi
Ekskresi via urin sedikit

Efek samping Demam


Mual
Muntah
Flushing
Pruritus

Interaksi obat konsentrasi takrolimus & siklosporin


kadar kaspofungin bila diberi bersama karbamazepin,
deksametason, fenitoin, rifampisin

Indikasi Kandidiasis invasif


Kandidiasis esofagus
Kandidiasis orofarings
Aspergillosis invasif

Sediaan & Hari pertama 70 mg IV dosis tunggal dilanjutkan 50 mg


posologi dosis tunggal IV (1 jam), 14 hari
Untuk pasien insufisiensi hati sedang dosis pemeliharaan 35
mg/hr

5. Terbinafin
Terbinafin merupakan anti jamur golongan alilamin yang dapat diberikan
secara oral. Pertama kali ditemukan pada tahun 1983, digunakan di Eropa
sejak tahun 1991 dan di Amerika pada tahun 1996.

Aktivitas Anti Derivat alilamin sintetik struktur naftitin


Jamur Bersifat fungisidal & fungsistatik
Fungisidal pada dermatofit
Fungistatik pada Candida albicans tetapi fungisidal pada
Candida parapsilosis
Efektif pada Aspergillus ,Blastomyces dermatitidis, Histoplasma
Capsulatum, Sprothrix schencki, dan beberapa moulds
Bekerja mempengaruhi biosintesis ergosterol dinding sel jamur
melalui penghambatan enzim skualen epoksidase pada jamur

Farmakokinetik Absorbsi baik, bioavailabilitas 40%


90% terikat protein plasma, terakumulasi di kulit, kuku &
jaringan lemak
Waktu paruh : 12 jam
Efek samping Gangguan saluran cerna, sakit kepala, rash.
SSJ / NET, hepatotoksisitas, neurotropenia
Interaksi obat jika diberi bersama rifampisin
jika diberi bersama cimetidin
Indikasi Dermatofitosis
Kandidiasis
Sediaan & Tablet oral 250 mg, krim & gel 1%
posologi T.Pedis : 250 mg/hr 2 mgg
T.korporis/kruris : 250 mg/hr 2 4 mgg
T.pedis et manus : 250 mg/ht 2 6 mgg
T.unguium : 250 mg/hr
(kuku tangan 6 mgg ; kuku kaki 12 mgg)

B. OBAT ANTI JAMUR TOPIKAL


Obat anti jamur topikal digunakan untuk pengobatan infeksi lokal pada kulit
tubuh yang tidak berambut (glabrous skin), namun kurang efektif untuk
pengobatan infeksi pada kulit kepala dan kuku, infeksi pada tubuh yang kronik
dan luas, infeksi pada stratum korneum yang tebal seperti telapak tangan dan
kaki.
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat anti jamur topikal lebih
sedikit dibandingkan obat anti dibandingkan obat jamur sistemik. Jenis golongan
obat anti jamur topical yang sering digunakan yaitu :

1. Griseofulvin

Aktivitas Anti Diisolasi dari Penicillium griseovulfin dierckx


Jamur Efektif terhadap jamur dermatofit (Trichophyton,
Epidermophyton, Microsporum)

Mekanisme Menghambat mitosis sel jamur dgn menganggu sintesis &


kerja polimerisasi asam nukleat

Farmakokinetik Absorbsi kurang baik, bila diberi bersama makanan berlemak


Di metabolisme di hati, metabolit utama 6-metilgriseofulvin
Waktu paruh 24 jam, 50% dari dosis oral dikeluarkan via urin
dalam bentuk metabolit
Dpt ditemukan dalam lapisan tanduk 4 8 Jam setelah
pemberian oral

Efek samping Leukopenia, granulositopenia


Demam, pandangan kabur, insomnia
fungsi motorik, sinkop, pusing
Mual, muntah, diare, flatulensi
Albuminuria
Reaksi fotosensitivitas, urtikaria, eritema multiforme

Interaksi obat metabolisme warfarin, kontrasepsi oral


Barbiturat menghambat absorbsi griseofulvin

Sediaan & Tablet 125 mg & 500 mg


posologi Ultramicrokristal 350 mg
Dewasa : 500 1000 mg/hr
Anak-anak :
< 25 kg 10 mg/kgBB/hr,
> 25 kg 250 500 mg/kgBB/hr
Untuk dermatofitosis pada :
- rambut & kulit 4 mgg ; kuku 6 12 mgg

2. Imidazol & Triazol


a. Mikonazol
Turunan imidazol sintetik yg relatif, spektrum anti jamur lebar.
Bentuk kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau, sebagian kecil larut
dalam air, lebih larut dalam pelarut organik.

Aktivitas Anti Menghambat Trichophyton, Epidermophyton, Microsporum,


Jamur Candida, M.furfur
In vitro efektif terhadap beberapa kuman Gram (+)

Mekanisme Menyebabkan kerusakan dinding sel jamur permeabilitas


kerja terhadap zat intrasel
Gangguan sintesis asam nukleat atau penimbunan peroksida
dlm sel jamur
Indikasi Dermatofitosis
T.versicolor
Kandidiasis mukokutan

Efek samping Iritasi


Rasa terbakar
Maserasi

Sediaan & Krim 2%, bedak tabur 2xsehari selama 2 4 mgg


posologi Krim 2% intravaginal 1xsehari (malam) selama 7 hari
Gel 2% : kandidiasis oral

b. Klotrimazol
Bentuk bubuk tidak berwarna, tidak larut dalam air, larut dalam
alkohol & kloroform, sedikit larut dalam eter.

Aktivitas Anti Memiliki efek anti jamur & anti bakteri


Jamur

Mekanisme Mekanisme kerja mikonazol


kerja
Indikasi T.korporis, T.kruris, T.pedis
T.Versikolor
Infeksi kulit & vulvovaginitis oleh C.albicans

Efek samping Rasa terbakar, eritema, edema, gatal, urtikaria

Sediaan & Krim & larutan 1% 2xsehari


posologi Krim vaginal 1%, tablet vaginal 100 mg sekali sehari (malam)
selama 7 hari
Tablet vaginal 500 mg dosis tunggal

3. Tolnaftat & Tolsiklat


Tolnaftat St. tiokarbamat, efektif untuk dermatofitosis
Tersedia dlm btk krim, gel, bubuk, cairan aerosol, lar.
topikal 1% digunakan 2xsehari
Lesi interdigital sembuh dlm 7 21 hr
Lesi dgn hiperkeratosis, diberi bergantian dgn asam
salisilat 10%
Toksiklat diturunkan dari tiokarbamat, spektrum sempit

4. Nystatin
Nystatin merupakan antibiotik yang digunakan sebagai anti jamur, diisolasi
dari Streptomyces nourse pada tahun 1951 dan merupakan antibiotik grup
Poliene. Dihasilkan oleh Strept. Noursei. Bubuk berwarna kuning kemerahan,
higroskopis, berbau khas, sukar larut dalam kloroform & eter, mudah terurai
dalam air.
Untuk pengobatan kandidosis oral, diberikan tablet nystatin 500.000 unit
setiap 6 jam dan untuk pengobatan kandidosis vaginalis diberikan 1 atau 2
vaginal suppositories (100.000) unit/ml yang diberikan 4 kali sehari dengan
dosis pada bayi baru lahir (newborn) 1 ml, infant yang usianya lebih tua 2 ml,
dan dewasa 5 ml.

Aktivitas Anti Menghambat pertumbuhan berbagai jamur & ragi


Jamur Tdk aktif terhadap protozoa, bakteri, virus

Mekanisme amfoterisin B
kerja Lebih toksik
Tidak diserapi via sal. cerna, kulit maupun vagina
Indikasi Infeksi kandida di kulit, selaput lendir & sal. cerna
Efek samping Mual, muntah, diare ringan
Sediaan & Krim, bubuk, salep, suspensi, obat tetes 100.000 U/gr atau mL
posologi Tablet 250.000 & 500.000 U
Tablet vagina 100.000 U
Kandidosis mulut & esofagus 3 4 x 500.000 1.000.000 U
setiap 6 jam
vaginal suppositories (100.000) unit/ml yang diberikan 4 kali
sehari dengan dosis pada bayi baru lahir (newborn) 1 ml, infant
yang usianya lebih tua 2 ml, dan dewasa 5 ml.
Tablet vagina 1 2 x sehari 14 hr
C. OBAT TOPIKAL LAIN
1. Asam Benzoat Dan Asam Salisilat
Kombinasi asam benzoat & asam salisilat 2 : 1 (biasanya 6% & 3%)
whitefield salep
Asam benzoat fungistatik
Asam salisilat : keratolitik

2. Asam Undesilenat
Cairan kuning, bau khas yg tajam
Dosis biasa fungistatik
Dosis fungisidal
Tersedia :
Salep campuran 5% undesilenat dan 20% seng undesilenat
Bedah & aerosol 2% undesilenat & 20% seng undesilenat

3. Haloprogin
St. anti jamur sintetik, btk kristal putih kekuningan, sukar larut dlm air,
larut dlm alkohol
Bersifat fungisidal terhadap Epidermophyton, Trichophyton,
Microsporum & M.furfur
Absorbsi sedikit melalui kulit
ES : iritasi lokal, rasa terbakar, vesikel, meluasnya maserasi & sensitisasi
Tersedia : krim & lotion 1%

4. Siklopiroks Olamin
Anti jamur berspektrum luas
Indikasi : dermatofitosis, kandidiasis, T.versicolor
Tersedian : krim1% dioles 2xsehari

Anda mungkin juga menyukai