Anda di halaman 1dari 32

GOLONGAN BETA LAKTAM

DAN GLIKOPEPTIDA

 Kelompok 1:
 Alifia Istiqomah Prabowo (K100180246)
 Gafrila Fani Eka Saputri (K100180244)
 Berlian Utari (K100180251)
 Muhammad Zaini Fahmi (K100180204)
 Fathia Faizana Rahman (K100180236)
 Itsna Sofia Rahma (K100180206)
 Ghina Khairunnisa Halim (K100180205)
 Maisa Maharani (K100180227)
A. ANTIBIOTIK  Secara struktur mirip penisilin
 Dihasilkan dengan semisintetik dengan
BETALAKTAM
pengikatan kimia pada rantai samping
SEFALOSPORIN asam 7-aminosefalosporanat.
 Lebih bagus resistensinya terhadap beta
laktamase dibandingkan dengan
penisilin
 Dibagi menjadi 4 generasi berdasarkan
spektrum aktivitas serta resistensi thd
beta laktamase.
(mycek et al, 2001)
 Mekanisme kerja sefalosporin 
menghambat enzim transpeptidase,
enzim yang berperan dalam tahap akhir
sintesis lapisan peptidoglikan dinding
sel bakteri.
(Golden et al, 2013)
1. Generasi pertama
• Sebagai pengganti Penisilin G, karena masala resistensi
• Resisten terhadap penisilinase dari stafilokokus
• Aktif melawan Proteus mirabilis, Escherichia coli, dan
Klebsiella pneumoniae.
 Cefazolin  merupakan
Gram (+) kokus sefalosporin parenteral generasi
 Staphylococcus aureus pertama yang mempunyai durasi
 Staphylococcus epidermidis lebih panjang pada aksinya dan
 Streptococcus pneumoniae spektrum yang sama pada
aksinya, dibandingkan dengan
 Streptococcus pyogenes
obat generasi pertama.
 Anaerobic streptococci Menembus dengan baik kedalam
tulang.
Gram (-) batang  Cephalexin  merupakan
 Escherichia coli bentuk dasar dari generasi
pertama sefalosporin oral.
 Klebsiella pneumoniae
Pemberian oral dua kali sehari
 Proteus mirabilis lebih efektif terhadap faringitis.
2. Generasi kedua
Spektrum bertambah pada tiga bakteri gram negatif.
Gram (+) kokus  Cefuroxime  merupakan
 Staphylococcus aureus bentuk dasar dari generasi kedua
 Streptococcus pneumoniae sefalosporin parenteral yang
mempunyai setengah hidup lebih
 Streptococcus pyogenes
panjang dari agen serupa.
 Anaerobic streptococci Melintasi penghalang darah-otak
yang dapat digunakan oleh
Gram (-) kokus penderita bronkitis atau
pneumoniae pada orang tua dan
 Neisseria gonorrhoeae pasien yang immunopromised.

Gram (-) batang  Cefuroxim asetil  diberikan 2


 Enterobacter aerogenes kali sehari, obat ini diserap
 Escherichia coli dengan baik dan aktif terhadap
beta laktamase yang memproduksi
 Haemophilus influenzae
organisme.
 Klebsiella pneumoniae
 Proteus mirabilis
3. Generasi ketiga
• Ceftriaxone  drug of choice untuk meningitis
• Ceftazidim  aktif melawan Pseudomonas aeruginosa
• Harus digunakan dengan tepat karena mudah menimbulkan resistensi.

Gram (+) kokus


 Streptococcus pneumoniae
 Cefdinir & cefixime 
 Streptococcus pyogenes
pemakaian oral sehari sekali
 Anaerobic streptococci  Cefotaxime  menembus baik
kedalam CSF
Gram (-) kokus  Ceftazidime  aktif terhadap
 Neisseria gonorrhoeae
Pseudomonas aeruginosa.
Gram (-) batang  Ceftriaxone  mempunyai
 Enterobacter aerogenes
setengah masa hidup terpanjang
 Escherichia coli
pada beberapa sefalosporin (6-8
 Haemophilus influenzae jam), yang memungkinkan dosis
 Klebsiella pneumoniae sekali sehari.
 Proteus mirabilis
 Pseudomonas aeruginosa
4. Generasi keempat
• Diberikan secara parenteral (injeksi)
• Spektrum luas, aktif melawan streptokokus dan
stafilokokus, enterobacter (Escherichia coli,
klebsiella, pseudomonas).
Cefepime  aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa.
ADME Sefalosporin Efek samping
Sefalosporin
1. Absorbsi per oral buruk
 umumnya diberikan secara • Kontra indikasi untuk pasien
parenteral (IM atau IV) yang hipersensitif terhadap
2. Distribusi sefalosporin
 Distribusi baik di seluruh
• Reaksi anfilaksis, Stevens-
cairan tubuh, kecuali CSF Johnson syndrome
(hanya untuk beberapa • Kemiripan struktur (rantai
sefalosporin  ceftriaxone, samping) dengan
cefotaxime) penisilincross-
 Semua dapat menembus
reaktivitas(3-5%)
plasenta • Probabilitas cross-reaktivitas
3. Ekskresi terjadi antara penisilin
dengan sefalosporin generasi
 umumnya melalui ginjal; pertama.
hati2 pasien gangguan fungsi
ginjal
 Ceftriaxone: melalui empedu
ke feses
B. Penisilin
 Jenis penisilin memiliki
perbedaan hanya pada gugus
samping R, Contoh obat
penisilin : Benzilpenisilin (pen-
G), Fenoksimetilpenisilin atau
penisilin V. Rumus bangun
berupa adanya cincin beta
lactam, cincin ini merupakan
• Antibiotic ini dibagi menjadi syarat mutlak untuk khasiatnya.
2 kelompok yaitu penisilin Jika cincin ini dibuka misalnya
dan sefalosporin. Penisilin oleh oleh enzim beta-laktamase
(penisilinase atau
diperoleh dari jamur sefalosporinase) maka zat
penicillium chrysogenum menjadi inaktif, pada umumnya
sedangkan sefalosporin penisilinase hanya dapat
diperoleh dari jamur mengaktifkan penisilin dan
cephalorium acremonium tidak sefalosporin,
yang berasal dari silicia. kebalikannya berlaku untuk
sefalosporinase.
Penisilin dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut aktivitas dan
resistensinya terhadap lactamase :

 Zat-zat dengan spectrum sempit


Benzilpenisilin, penisilin V dan fenitisilin. Zat-zat ini terutama aktif terhadap
kuman gram positif dan diuraikan oleh penisilinase
 Zat-zat tahan lactamase
Metisilin, kloksasilin, dan flukloksasilin. Zat-zat ini hanya aktif terhadap
stafilokok dan streptokok. Asam klavulanat, sulbaktam dan tazobaktam
memblokir lactamase dan dengan demikian mempertahankan aktivitas
penisilin yang diberikan bersamaan
 Zat-zat dengan spectrum luas
Ampisilin dan amoksisilin. Aktif terhadap kuman-kuman gram positif dan
sejumlah kuman gram negative kecuali antara lain pseudomoiinas, klebsiella
dan B.fragilis. tidak tahan lactamase sehingga sering digunakan terkombinasi
dengan suatu lactamase-blocker umumnya kulvanat
 Zat-zat anti pseudomonas
Tetrasiklin dan piperasilin. Antibiotika berspektrum luas ini meliputri lebih
banyak kuman gram negative, termasuk pseudomonas, proteus, klebsiella, dan
bacteroides fragilis. Tidak tahan lactamase dan umumnya digunakan
bersamaan dengan laktamase-blocker.
 Aktivitas  Mekanisme kerja
1) Penisilin G dan turunannya Dinding sel kuman terdiri dari suatu
bersifat bakterisid terhadap kuman jaringan peptidoglikan. Penisilin dan
gram positif (khususnya cocci) dan sefalosporin menghalangi sintesis
hanya beberapa kuman gram lengkap dari peptidoglikan ini yang
negative. spesifik bagi kuman dan disebut
murein. Bila sel tumbuh dan
2) Penisilin termasuk antibiotic plasmanya bertambah atau menyerap
dengan spectrum sempit, begitu pula air dengan jalan osmosis, maka
penisilin V dan analognya dinding sel yang tak sempurna itu
akan pecah dan bakteri akan musnah.
3)Ampisilin dan turunannya serta Dinding sel manusia dan hewan tidak
sefalosporin memiliki spectrum kerja terdiri dari murein, maka antibiotic
lebih luas yang meliputi banyak ini tidak toksis untuk manusia.
kuman gram negative, antara lain
H.influenzae, E.coli, dan P.mirabilis.
4) Antibiotic bakterisid ini tidak
dapat dikombinasikan dengan
bakteriostatika seperti tetrasiklin,
kloramfenikol, eritromisin dan asam
fusidat. Hal ini karena zat-zat yang
disebut terakhir menghambat
pertumbuhan sel dan dindingnya.
Resistensi
Kuman untuk melindungi diri terhadap efek mematikan dari antibiotic beta
lactam adalah pembentukan enzim beta lactamase. Semula hanya stafilococci
dan E.coli yang mampu membentuk penisilinase dalam plasmid, yang
mengandung gen-gen (factor keturunan) untuk sifat ini. Tetapi gen-gen
tersebut telah ditularkan ke kuman lain dengan jalan penggabungan
(konjugasi). Maka kini kebanyakan kuman memiliki kemampuan ini dan
resistensi telah disebarluaskan dengan pesat. Untuk mengatasi masalah
resistensi, peneliti telah mensitesa dua jenis senyawa penisilin yaitu :
a) Zat-zat tahan lactamase
Antara lain metisilin dan turunannya (kloksasilin, flukloksasilin) serta
sefalosporin tertentru yang terdiri dari sefotaksim, seftizoksim dan seftriakson.
Molekul-molekul dari zat-zat ini mengandung gugusan yang mengelilingi dan
melindungi cincin beta lactam. Karena perintangan ruang ini (steric hindrance)
maka enzim tidak dapat mendekati molekul untuk menguraikannya.
b) Laktamase blockers
Antara lain asam klavulanat dan sulbaktam (unasym). Senyawa ini
merintangi efek lactamase dengan jalan mengikatnya dengan membentuk
kompleks. Namun zat ini tidak berdaya terhadap banyak sefalosporinase jenis
tertentu. Kombinasinya dengan amoksilin atau ampisilin adalah sangat penting
dalam usaha melawan kuman.
• Obat-obat yang termasuk kelompok penisilin :
1) Fenoksimetilpenisilin : penisilin V, fenocin, acipen V, Ospen
- Digunakan terutama pada infeksi streptokok ringan sampai agak parah antara lain pada
radang hulu kerongkongan (pharyngitis)
- Resorpsi : penisilin V tidalk diuraikan oleh asam lambung, berlainan dengan penisilin G.
sebagian besar zat dirombak di hati dan rata-rata 30% diekskresikan lewat kemih dalam
keadaan utuh

2) Kloksasilin : meixam, orbenin


- Khusus digunakan pada infeksi dengan kuman yang memproduksi lactamase
- Resorpsi : ekskresinya berlangsung terutama lewat kemih, untuk k.i 40 % dalam keadaan
utuh

3) Benzilpenisilin : penisilin G
- berspektrum sempit
- resisten : terhadap cocci (stafilokok, meningokok, stertokok, pneumokok) akibat kuman-
kuman ini menghasilkan enzim beta lactamase, penisinase
- khasiat : penisilin G (infeksi kuman pneumokok:radang paru-paru dan radang otak ),
sebagai obat profilaksis terhadap penyakit tertentu (sifilis, gonore, endocarditis, plyarthritis
reumatica)
- distribusi obat : ke jaringan dan cairan intraseluler baik (sendi, pleura, percard, empedu),
juga kadarnya di hati, ginjal, usus, dan limfa baik. Penetrasinya ke jaringan otak dan cairan
intra-okuler buruk, tetapi menjadi lebih baik bila terdapat radang selaput otak
Penisilin
Interaksi Efek samping
 Lama kerja obat diperpanjang  Reaksi alergi akibat
oleh obat-obat encok hipersensitasi (jarang sekali
probenesid dan sulfinpirazon menimbulkan shock anafilaktis
juga oleh asetosal dan dan kematian). Pada prokain
indometasin. Kombinasi dengan benzilpenisilin diduga prokain
probenesid sering digunakan yang memegang peranan pada
untuk maksud tersebut. Efek hipersensitasi tersebut. Pada
penisilin dikurangi oleh penisilin broad-spectrum agak
antibiotic bakteriostatis sering terjadi gangguan-
(tetrasiklin, kloramfenikol dan gangguan lambung usus (diare,
makrolida) mual, muntah).
 Pada wanita hamil dan laktasi.
 Semua penisilin dianggap aman
bagi wanita hamil dan
menyusui, walaupun dalam
jumlah kecil terdapat dalam
darah janin dan air susu ibu.
Inhibitor Beta Laktamase

• Strategi untuk memerangi • Penggunaan penghambat beta-


bentuk resistensi ini termasuk laktamase yang paling penting
pengembangan antibiotik beta- adalah dalam pengobatan
laktam baru yang lebih tahan infeksi yang diketahui atau
terhadap pembelahan dan diyakini disebabkan oleh
pengembangan kelas inhibitor bakteri gram negatif , karena
enzim yang disebut Inhibitor produksi beta-laktamase
Beta-laktamase merupakan kontributor penting
• Meskipun inhibitor β- terhadap resistensi beta-laktam
laktamase memiliki sedikit pada patogen ini. Sebaliknya,
aktivitas antibiotik sendiri, sebagian besar resistensi beta-
mereka mencegah degradasi laktam pada bakteri gram
bakteri dari antibiotik beta- positif disebabkan oleh variasi
laktam dan dengan demikian dalam protein pengikat
memperluas jangkauan bakteri penisilin yang menyebabkan
yang efektif terhadap obat. berkurangnya pengikatan beta-
laktam
Mekanisme Aksi
Kelompok sistem klasifikasi Ambler dikenal enzim beta-laktamase
menjadi empat kelompok sesuai dengan urutan homologi dan diduga
hubungan filogenetik. Kelas A, C dan D membelah beta-laktam dengan
mekanisme multi-langkah analog dengan mekanisme protease serin
Kelompok sistem klasifikasi Ambler dikenal enzim beta-laktamase
menjadi empat kelompok sesuai dengan urutan homologi dan diduga
hubungan filogenetik. Kelas A, C dan D membelah beta-laktam dengan
mekanisme multi-langkah analog dengan mekanisme protease serin .
Setelah mengikat, gugus hidroksil serin dalam situs aktif beta-
laktamase membentuk ikatan kovalen sementara dengan gugus karbonil
cincin beta-laktam, membelah cincin beta-laktam dalam proses. Pada
langkah kedua, serangan nukleofilik oleh molekul air memecah ikatan
kovalen antara enzim dan gugus karbonil dari beta-laktam. Hal ini
memungkinkan beta-laktam terdegradasi untuk berdifusi dan
membebaskan enzim untuk memproses molekul beta-laktam tambahan.
Penghambat beta-laktamase yang tersedia saat ini efektif terhadap Ambler
Kelas A beta-laktamase (tazobactam, clavulanate, dan sulbactam) atau
terhadap Ambler Kelas A, C dan beberapa Beta-laktamase (avibactam).
Ambler Kelas B beta-laktamase memecah beta-laktam dengan mekanisme
yang mirip dengan metalloprotease.
• Inhibitor β-laktamase dengan • Inhibitor β-laktamase
inti β-laktam: tanpa inti β-laktam:
– Tebipenem adalah carbapenem – Avibactam, disetujui
pertama yang diberikan secara
oral dalam bentuk tebipenem- dalam kombinasi dengan
pivoxil. Studi struktural dan ceftazidime (Avycaz),
kinetik tebipenem tersedia saat ini sedang menjalani
dengan M. tuberculosis beta- uji klinis untuk
lactamase (BlaC).
kombinasi dengan
– Asam klavulanat atau klavulanat,
biasanya di kombinasikan ceftaroline
dengan amoksisilin (Augmentin) – Relebactam, digunakan
atau tikarsilin (Timentin) dalam kombinasi dengan
– Sulbactam, biasanya imipenem/cilastatin
dikombinasikan dengan
ampisilin (Unasyn) atau (Recarbrio).
cefoperazone (Sulperazon) – Vaborbactam, digunakan
– Tazobactam, biasanya dalam kombinasi dengan
dikombinasikan dengan meropenem (Vabomere)
piperasilin (Zosyn dan Tazocin)
Bakteri Penghasil Beta-Laktamase
• Staphylococcus
– MRSA (Staphylococcus aureus yang resisten terhadap metisilin)
• Enterobacteriaceae :
– Klebsiella pneumoniae
– Citrobacter
– Proteus vulgaris
– Morganella
– Salmonella
– Shigella
– Escherichia coli
• Haemophilus influenzae
• Neisseria gonorrhoeae
• Pseudomonas aeruginosa
• Mycobacterium tuberculosis
Resistensi
Beberapa bakteri diketahui memiliki resitensi terhadap
antibiotik beta-laktam, salah satu diantaranya adalah golongan
Staphylococcus aureus resisten-metisilin (Methicillin resistant
Staphylococcus aureus/MRSA). Bakteri-bakteri yang resisten
terhadap antibiotik beta-laktam memiliki 3 mekanisme
resistensi, yaitu destruksi antibiotik dengan beta-laktamase,
menurunkan penetrasi antibiotik untuk berikatan dengan
protein transpepidase, dan menurunkan afinitas ikatan antara
protein pengikat tersebut dengan senyawa antibiotik. Beberapa
bakteri seperti Haemophilus influenzae, golongan
Staphylococcus, dan sebagian besar bakteri enterik berbentuk
batang memiliki enzim beta-laktamase yang dapat memecah
cincin beta-laktam pada antibiotik tersebut dan membuatnya
menjadi tidak aktif.
Secara detail, mekanisme yang terjadi diawali dengan
pemutusan ikatan C-N pada cincin beta-laktam dan
mengakibatkan antibiotik tidak dapat berikatan dengan protein
transpeptdase sehingga terjadi kehilangan kemampuan untuk
menginhibisi pembentukan dinding sel bakteri. Beberapa studi
menyatakan bahwa selain ditemukan secara alami pada bakteri
gram positif dan negatif, gen penyandi enzim beta-laktamase
juga ditemukan pada plasmida dan transposon sehingga dapat
ditransfer antarspesies bakteri. Hal ini menyebabkan
kemampuan resistensi akan antibiotik beta-laktam dapat
menyebar dengan cepat. Difusi antibiotik beta laktam ke
dalam sel bakteri terjadi melalui perantaraan protein
transmembran yang disebut porine dan kemampuan difusinya
dipengaruhi oleh ukuran, muatan, dan sifat hidrofilik dari
suatu antibiotik.
C. Carbaphenem
Karbapenem merupakan
antibiotik lini ketiga yang
mempunyai aktivitas
antibiotik yang lebih luas
daripada sebagian besar
beta-laktam lainnya.
Spektrum dengan aktivitas
Antibiotik yang termasuk
karbapenem adalah
menghambat sebagian
imipenem, meropenem dan besar Gram positif, Gram
doripenem negatif dan anaerob
(Kemenkes, 2011).
Mekanisme Aksi

Antibiotik betalaktam mengganggu sintesis


dinding sel bakteri, dengan menghambat langkah
terakhir dalam sintesis peptidoglikan, yaitu
heteropolimer yang memberikan stabilitas mekanik pada
dinding sel bakteri.
Antibiotik golongan β-laktam bersifat inhibitor
selektif terhadap sintesis dinding sel bakteri dengan
demikian aktif pada bakteri yang dalam fase
pertumbuhan. (Dharmawan,A dan Layanto, 2018)
Carbaphenem
Resistensi Efek Samping
 penggunaan carbapenem untuk Karbapenem memiliki efek
kasus infeksi yang seharusnya samping, yang paling sering
tersedia terapi antibakteri lain adalah mual dan muntah, dan
dengan spektrum sempit yang kejang pada dosis tinggi yang
masih efektif diberi pada pasien dengan lesi
 penggunaan carbapenem untuk susunan saraf pusat (SSP) atau
mengobati bakteri yang telah insufisiensi ginjal. (Dharamwan,A
resisten terhadap carbapenem dan Layanto, 2018)
 penggunaan carbapenem pada
pasien yang tidak terbukti
mengalami infeksi. (Halim, S.
dkk, 2017)
D. Aztreonam
• Monobactam merupakan golongan
antibiotik βlactam baru
• Antibiotik pertama dari kelas mono
bactam
• Ciri antibiotik : adanya bagain baru asam
3 asilamino 2 oksoazetidina 1 sulfonat
• Mekanisme antibiotik ini yaitu
menghasilkan beberapa protein yang
mampu menghambat perakitan diniding
sel ( Morin dan Gorman,1995).
• spektrum sempit yaitu terbatas pada kuman
aerob Gram negatif
• Indikasi: infeksi Gram negatif, termasuk
Pseudomonas aeruginosa, Hemophilus
influenzae dan Neisseria meningitides.
• Peringatan: alergi terhadap antibiotik beta-
laktam, ganguan fungsi hati, pada gangguan
fungsi ginjal dosis perlu disesuaikan.
• Kontraindikasi: alergi terhadap aztreonam,
wanita hamil atau menyusui.
• Efek Samping: mual, muntah, diare, kram
abdomen, gangguan pengecapan, ulkus
mulut, ikterus dan hepatitis, gangguan
darah (trombositopenia dan netropenia),
urtikaria dan ruam.
Mekanisme aksi

• Antibiotik ini dapat menggangu sintesis dinding sel bakteri


dengan mengikat secara khusus protein pengikat penisilin-3
yang merupakan sekat peptidoglikan peptidase untuk
Enterobacteriaceae, Pseudomonas, dan basil gram negatif
aerobik lainnya,
• Hasil dari pengikatan tersebut aztreonam menyebabkan
pemanjangan struktur atau filamen pada struktur yang
mengalami lisis dan kematian sel.
• Aztreonam pengikat lemah terhadap protein pengikat
penisilin dari bakteri gram-positif dan bakteri aerob
sehingga tidak aktif melawan jenis organisme tersebut.
(Orlicek,1999)
Spektrum aktivitas
• Aktif secara spesifik melawa bakteri gram negatif
fakultatif ataupun aerob
• Azteonam efektif bahkan efektif terhadap jenis bakteri
yang resisten terhadap penisilin sefalosporin lama dan
aminoglikosida.
• Aktif melawan Nisseria gonorrhoeae dan
Haemophillus influenzae merupakan penghasil
βlactamase
• Aktifitas yang tidak berarti terhadap bakteri gram
postif dan gram negatif anaerob bakteri termasuk
Bacteriodes dan spesies Prevotella (Davis,1997)
Golongan Glikopeptida
VANKOMISIN
• Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel.
• Antibiotik yang diproduksi oleh Streptococcus
orientalis.
• Mekanisme kerja: berikatan dengan D-Analyl-D-
Analanin, menghambat sintesis fosfolipid dinding sel
bakteri, serta mencegah transglikosilasi polimerasi
peptidoglikan pada tempat yang lebih dulu
dibandingkan tempat yang dihambat oleh antibiotik
beta lactam, sehingga dinding sel menjadi lemah.
• Termasuk efek bakteriosidal. Contoh: Vankomisin penting untuk pengobatan
infeksi yang disebabkan oleh strain Staphylococcus aureus yang resisten dengan
antibiotika lain. (Salyers dan Whitt, 2002).
• Spektrum: Sempit, Vankomisin terutama digunakan untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri gram positif dan vankomisin sangat tidak efektif untuk
bakteri gram negatif karena tidak mampu menembus bagian luar membran bakteri
gram negatif (kecuali beberapa spesies Neisseria). (Adam, 2002)
 Mekanisme resistensi terhadap
vankomisin oleh bakteri Golongan
Staphylococcus aureus terjadinya
penurununan sensitifitas Vankomisin Glikopeptida
terhadap Staphylococcus aurueus,
sehingga munculah dua galur strain
Staphylococcus aureus yang menurun  Efek sampingnya:
kepekaannya. Pertama, Vancomycin - reaksi hipersensitivitas,
Intermediate Staphylococcus aureus - demam,
(VISA), yang berkaitan dengan
- flushing, dan
modifikasi tempat ikatan D-alanin-D-
alaanin pada peptidoglikan, yang - hipotensi (pada infus cepat)
menyebabkan penebalan dinding sel -gangguan pendengaran dan
dari Staphylococcus aureus. Galur nefrotoksisitas pada dosis tinggi.
yang kedua adalah Vancomycin
Resistant Staphylococcus aureus. Pada
galur ini telah terjadi akusisi dari gen (PERATURAN MENTERI KESEHATAN
vanA dari Enterococcus spp yang REPUBLIK INDONESIA NOMOR
dibawa oleh transposon Tn1546 2406/MENKES/PER/XII/2011
melalui mekanisme Transfer Gen TENTANG PEDOMAN UMUM
Horizontal, sehingga terjadilah PENGGUNAAN ANTIBIOTIK).
resistensi.
TEIKHOPLANIN
 Antibiotik yang diproduksi oleh
Actinoplanes teichmyceticus.
Antibiotik yang menghambat sintesis
dinding sel.
 Termasuk kelas maklorida.
 Mekanisme kerja:
 Aksi antibiotik obat ini meliputi penghambatan
sintesis peptidoglycan dalam dinding sel bakteri
gram-positive.
 Teicoplanin bekerja dengan mengunci formasi
dari peptidoglikan. Dengan cara tersebut dinding
bakteri menjadi lemah sehingga bakteri mati.
 Termasuk efek bakteriostatik.
 Spektrum: Luas. diketahui efektif untuk
pengobatan infeksi yang disebabkan oleh
Pseudomembranous colitis dan Clostridium
difficile yang sering dikaitkan sebagai
penyebab diare.
Teikloplanin
Instruksi Khusus: Efek samping:
 Gunakan dengan hati-hati pada  Demam, kedinginan, ruam kulit,
pasien dengan disfungsi ginjal pruritusm, adakalanya anaphylaxis
yang telah ada dan awasi fungsi atau bronchopasma dilaporkan
ginjal dan pendengaran jika terapi terjadi; umumnya lebih mudah
diperpanjang. ditoleransi daripada Vancomycin.
 Disarankan melakukan  Reaksi hipersensitivitas lainnya
pengawasan CBC dan LFTs secara bisa terjadi (misalnya sindrom
berkala. Stevens-Johnson; Efek GI
(gangguan GI); Efek CNS
(kepeningan, sakit kepala); Efek
hematologis; Efek hepatik; Efek
pada ginjal (kerusakan ginjal,
tetapi tidak lebih sering daripada
Vancomycin); Efek ototoxic telah
terjadi tetapi tidak lebih sering
daripada Vancomycin.
Daftar Pustaka
Adam, R. 2002. Veterinaty Pharmacology and Therapeutics. USA:IOWA State
University Press/Ames.
Davis, J.D (1997). Aztreonam. Elsevier Science Inc, 2, 61-64
Dharmawan, A dan Layanto, N. 2018. Mekanisme Resistensi Acinetobacter
baumannii terhadap Antibiotik Golongan Karbapenem: Medik
kedokteran. Volume 24, No. 68:68-71.
Halim, S. dkk. 2017. Penggunaan Antibakteri Golongan Carbapenem pada Pasien
Dewasa Rawat Inap Sebuah Rumah Sakit Swasta di Surabaya: Jurnal Farmasi
Klinik Indonesia. Vol. 6, No. 4:267-281.
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta:
Kemenkes RI.
Morin, R.B. dan M. Gorman. 1995. Kimia dan Biologi Antibiotik β-lactam
(Chemistry and Biology β-lactam Antibiotics, Edisi III. Diterjemahkan
oleh Mulyani, S. Semarang:IKIP Semarang Press.
Mycek, M. J, Harvey, R.A. dan Champe, P.C. 2001. Farmakologi Ulasan
Bergambar 2nd ed. H. Hartanto, ed. Jakarta: Widya Medika.
Orlicek, S.L (1999). Aztreonam Semin Pediatr Infect Dis, 10,45-50
Salyers ,A and Whitt, D. 2002.Bacterial Pathogenesis: A Molecular Approach 2nd
Edition, ASM Press.
Tjay, tan hoan dan kirana rahardja. 2017. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai