Anda di halaman 1dari 31

INJEKSI FLUKONAZOL

Dyah Mundir Sari


Farichah Mansuroh
Fennie Sjahrial
Fitri Nurmayanti
Framita Sari
Frisca Saraswati

1306502365
1306502402
1306502415
1306502434
1306502453
1306502466

Farmakologi Flukonazol
Flukonazol anti jamur gol. Triazol
MKberinteraksi dengan enzim
sitokrom P-450 untuk mengambat
demetilasi lanosterol menjadi ergosterol
(sterol penting membran jamur)

Candida sp., Cryptococcus neoformans,


Microsporum sp., Trichophyton sp.,
Blastomyces dermatitidis, Coccidoides
immitis, Histoplastoma capsulatum

Indikasi
1

Kriptokokosis, meningitis kriptokokal.

Kandidiasis sistemik, kandidemia, infeksi kandida invasif


Kandidiasis mukosa (orofaring, esofagus, infeksi
bronkopulmonalis non-invasif).

Kandidiasis vagina, akut atau berulang


Pencegahan infeksi jamur pada pasien HIV atau
neutropenia, pasien pasca kemoterapi sitotoksik,
radioterapi atau transplantasi sumsum tulang

Farmakokinetik

Efek Samping

Bioavailabilitas > 90%


Puncak konsentrasi plasma
antara 0,5 dan 1,5 jam
t eliminasi plasma sekitar
30 jam.
90% steady-state dicapai 4
- 5 hari.
Ikatan protein plasma
rendah (11 - 12%).
Ekskresi ginjal, sekitar
80% diekskresikan dalam
bentuk tetap (tidak
berubah).

Mual, muntah, diare, sakit


kepala, dispepsia, AST dan
ALT meningkat (umum
terjadi)
Kejang, anoreksia, pusing,
ruam pada kulit, pruritus,
kelelahan, malaise,
anoreksia, insomnia,
poliuria, mialgia
Leukopenia, sindrom
steven Johnson, anafilaksis
gangguan fungsi hati, dan
trombositopenia

Sediaan Injeksi Flukonazole

Flukonazol
Rumus empirik C13H12F2N6O
Berat molekulnya 306,3
Berbentuk kristal putih, sedikit larut
dalam air dan garam

Fluconazole Injection, USP

Iso-osmotic
Sterile
Larutan bebas pirogen
Setiap 1 ml terdiri dari 2 mg flukonazol
dan 9 mg NaCl
pH 4.0 - 6.5
Volume injeksi 100 ml dan 200 ml

DOSIS

DEWASA

Infeksi Cryptococcal

Dosis awal 400 mg dilanjutkan dengan 200


400 mg sekali setiap hari.

Candidaemia dan infeksi candidal

Dosis awal 400 mg dilanjutkan dengan 200


400 mg sekali setiap hari

Candidiasis oropharyngeal

Dosis 50 mg sekali setiap selama 7-14 hari

Vaginal candidiasis

Dosis 150 mg diberikan dalam dosis tunggal

Dermatomycoses

Dosis awal 50 mg sekali sehari atau 150 mg


sekali seminggu selama 2-4 minggu

ANAK ANAK (diberikan dalam bentuk dosis tunggal setiap hari)


Mucosal candidiasis

3 mg/kg setiap hari (loading dose 6 mg/kg)

Candidiasis sistemik dan infeksi cryptococcal 6 12 mg/kg setiap hari


ANAK ANAK 4 MINGGU DAN DI BAWAH
dosis yang diberikan sesuai dengan dosis ANAK ANAK tetapi diberikan setiap 72 jam)
ORANG TUA
Pada pasien orang tua dengan nilai klirens kreatinin < 50 ml/min, dosis yang diberikan 50%
dari dosis sebenarnya

PENYIAPAN

Injeksi Fluconazole secara umum diberikan


secara
oral,
namun
jika
tidak
memungkinkan pemberian oral, injeksi
Fluconazole dapat diberikan secara infus
intravena dengan kecepatan tidak melebihi
200 mg/jam, dengan pemberian infus
konstan. Infus Fluconazole dapat diberikan
dengan aman sampai 14 hari dalam terapi
intravena.
Fluconazole Injection USP, 2012

Injeksi Fluconazole dalam pemberian intravena


diformulasikan dalam sediaan larutan steril
isoosmotik yang mengandung 2 mg/ml fluconazole.
Fluconazole Injection USP intravenous infusion is
compatible with the following: Injeksi infus intravena
Fluconazole kompatibel dengan:
a. Larutan Ringer's
b. Normal saline
c. Dekstrosa 20%
d. Larutan Hartmann's
e. Potassium klorida dalam dekstrosa
f. Sodium bikarbonat 4.2%
g. Aminofusin
Fluconazole Injection USP, 2012

PENYIAPAN :
1

Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip


5 BENAR (benar pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian)

Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima (nama obat, jumlah,


nomer batch, tgl kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan.

Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna jika ada yang tidak


jelas/tidak lengkap.

Menghitung kesesuaian dosis.

Memilih jenis pelarut yang sesuai.

Menghitung volume pelarut yang digunakan.

Cont,,,Penyiapan
Membuat label obat berdasarkan: nama pasien, nomer rekam
medis, ruang perawatan, dosis, cara pemberian, kondisi
penyimpanan, tanggal pembuatan, dan tanggal kadaluarsa
campuran. (contoh label obat, lampiran 1)
Membuat label pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomer
rekam medis, ruang perawatan, jumlah paket. contoh label
pengiriman

Melengkapi dokumen pencampuran (contoh form


pencampuran : Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril)

Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-obatan yang


akan digunakan ke dalam box

pencampuran kedalam ruang steril melalui pass box

Persiapan sebelum
PENCAMPURAN:
Menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).

Menyiapkan meja kerja


LAF dengan memberi
alas penyerap cairan
dalam LAF.

Melakukan
dekontaminasi dan
desinfeksi sesuai
prosedur tetap
(lampiran 3)

Menyiapkan kantong
buangan sampah dalam
LAF untuk bekas obat.

Menghidupkan Laminar
Air Flow (LAF) sesuai
prosedur tetap

Melakukan desinfeksi
sarung tangan dengan
alkohol 70 %

Tehnik memindahkan sediaan obat dari


vial:
1

Buka penutup vial.

Pegang vial dengan posisi 45, masukkan spuit ke dalam vial

Pegang vial dengan posisi 45, tarik larutan ke dalam spuit tersebut.

Untuk infus intra vena (iv) , suntikkan larutan obat ke dalam botol infus dengan posisi 45
perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan tercampur sempurna.

Bila spuit tanpa needle, pegang spuit dengan posisi jarum ke atas angkat jarum dan buang
ke kantong buangan tertutup.

Pegang spuit dengan bagian terbuka ke atas, tutup dengan luer lock cap.
Seka cap dan syringe dengan alkohol.

Setelah selesai, buang seluruh bahan yang


telah terkontaminasi ke dalam kantong
buangan tertutup.
Memberi label yang sesuai untuk setiap infus
yang sudah berisi obat hasil pencampuran.
Membungkus dengan kantong hitam atau
alumunium foil untuk obat-obat yang harus
terlindung dari cahaya
Memasukkan infus ke dalam wadah untuk
pengiriman.
Mengeluarkan wadah yang telah berisi infus
melalui pass box.
Membuang semua bekas pencampuran obat
ke dalam wadah pembuangan khusus

Cont,,,,,
Produk obat parenteral harus
diperiksa
secara visual untuk
melihat
ada
atau
tidaknya
partikulat dan juga ada atau
tidaknya
perubahan
warna
sebelum
pemberian.
Jangan
gunakan jika larutan keruh atau
membentuk endapan atau jika
segel tidak utuh.

Diberikan melalui IV infus


sekitar 5-10 mL/ menit
(300-600mL/ jam). Di USA,
takaran maksimum yang
direkomendasikan adalah
100mL/jam .

Informasi Teknis:
Inkompatibel: Amfoterisin, ampisilin, calcium gluconat,cefotoxim,
ceftadizim, ceftriaxon, cefuroxim,kloramfenikol
sodium succinat, klindamisin fosfat, co-trimoxazol,
diazepam, digoksin, furosemid, pantoprazol.
Kompatibel: NaCl 0,9%, Glukosa 5 %, RA, RL, aciclovir, amkasin,
aminopilin, aztreonam,benzylpenisilin, ciprofloxacin,
cisatracurium, dexamethason sodium fosfat,
dobutamin, dopamin, foscarnet, ganciclovir,
gentamisin,
gliseril
trinitrat,
linezolid,
metropenem,metrinidazol,
midazolam,
ondansentron, fenitoin sodium, piperasilin with
tazobactum,
propofol,ranitidin,
remifentanil,
ticarcilin with clavunalat, tigeciclin, tobramisin,
vancomisin, vasopressin, vecuronium bromide

WARNING
Gangguan hati
Gangguan ginjal
QT prolongation
Pregnancy
Breast feeding

MONITORING
Pengukuran
LFTs
(Liver
Function
Test)

Frekuensi

Keterangan

Secara berkala dan


jika diduga
toksisitas hati

Transient naik (1,5 - 3 x ULN) pada AST, ALT,


Alk Phos, GGT dan bilirubin kadang-kadang
terjadi, kembali normal selama atau setelah
pengobatan.
Jarang, tetapi reversibel, kelainan hati
terjadi. jika
kerusakan hati serius dicurigai flukonazol harus
dihentikan:> 8x ULN, ALT dan AST

U&Es
Periodik
(Urea &
Electrolytes
)

Jika fungsi ginjal mengalami perubahan


Cr dan U
K suplemantasi mungkin dibutuhkan

FBC( Full
Blood
Control)

Eosinofilia, leukopenia, neutropenia,


trombositopenia dan anemia telah dilaporkan

Periodik

Measure

Frequency

Rationale

Symptoms of
exfoliative skin
reactions, e.g.
Stevens-Johnson
syndrome and
toxic
epidermal
necrolysis

Throughout
treatment

Jika ruam berkembang disebabkan


flukonazol: dihentikan untuk
pasien dengan infeksi jamur
superfisial, untuk pasien dengan
invasif / infeksi jamur sistemik ,
memonitor dan menghentikan jika
bulosa lesi atau eritema
multiforme berkembang.

ECG

If indicated

QT prolongation terjadi
Flukonazol Injection USP harus
diberikan dengan hati-hati untuk
pasien dengan kondisi yang
berpotensi proarrhythmic

KONDISI PENYIMPANAN
Simpan obat dalam wadah yang
menyertai
obat
tersebut
(kemasannya)
Simpan pada suhu ruangan
terkontrol 20-25C (68-77F)
hingga siap digunakan
Hindari panas yang berlebihan
Hindari pembekuan (freezing)

Sagent Pharmaceuticals, Inc. Material Safety Data Sheet (MSDS). Fluconazole Injection, USP

STABILITAS
Stabil di bawah kondisi
penyimpanan yang disarankan.

Sagent Pharmaceuticals, Inc. Material Safety Data Sheet (MSDS). Fluconazole Injection, USP

PHARMACEUTICAL PRECAUTIONS
Jangan digunakan jika larutan keruh
dan mengendap
Jangan dibuka kemasan hingga obat
akan digunakan.
Jauhkan dari oksidator kuat

Pertanyaan
Adakah guidiline khusus yang menjelaskan tentang penyiapan fluconazol?
Jawab :
Tidak ada data khusus yang menjelaskan tentang penyiapan injeksi fluconazol,
yang ada hanya data mengenai fluconazole injeksi secara umum dari USP
Terekskresi dalam urin 90% dalam bentuk utuh, bagaimana dengan 10%?
Jawab
Fluconazole injeksi mempunyai bioavailabilitas 90%, dan akan terekskresi
dalam bentuk utuh dalam urin sebesar 90%, 10 % sisanya akan terakumulasi
dalam tubuh sampai mencapai steady state, karena flunonazol mempunyai
waktu paruh 30 jam sehingga dalam waktu 4-5 hari akan mencapai steady
state
Apakah fluconazole perlu dilarutkan dalam pelarut lain?
Jawab :
Sediaan fluconazole perlu dilarutkan dalam pelarut lain jika sediaannya
dalam bentuk vial, pelarut yang biasa digunakan adalah NaCl

Anda mungkin juga menyukai