1306480566
CIPROFLOXACIN
I.
II.
STRUKTUR KIMIA
Ciprofloxacin
(1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-
quinolone carboxylic acid) merupakan salah satu antibiotik dalam kelompok obat yang
disebut fluoroquinolones. Rumus empiris adalah C17H18FN3O3 dan berat molekulnya
adalah 331,4.
Mekanisme kerjanya adalah menghambat aktifitas DNA gyrase bakteri, bersifat
bakterisida dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif.
Ciprofloxacin
diabsorbsi
secara
cepat
dan
baik
melalui
saluran
cerna,
bioavailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40% terikat pada protein plasma dan
didistribusi ke berbagai jaringan serta cairan tubuh. metabolismenya dihati dan diekskresi
terutama melalui urine.
III.
FARMAKOKINETIK
mempunyai waktu paruh yang cukup singkat yaitu 3-4 jam. Sekitar setengah dari obat ini di
ekskresikan tanpa mengalami perubahan ke dalam urin.
IV.
FARMAKODINAMIK
V.
INDIKASI
Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap
ciprofloxacin, antara lain pada :
Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. Bukan untuk infeksi saluran napas
biasa seperti radang tenggorok, batuk dan pilek karena virus
VI.
PERINGATAN
VII.
Ciprofloxacin tablet
Ciprofloxacin harus diberikan dengan hati-hati pada penderita usia lanjut, pasien
epilepsi dan pasien yang pernah mengalami gangguan susunan syaraf pusat.
Ciprofloxacin infus
Hati-hati pemberian Ciprofloxacin infus pada:
Pasien yang mempunyai faktor risiko lain untuk terjadinya kejang atau menurunkan
nilai ambang kejang.
Reaksi hipersensitivitas (anafilaksis) pernah dilaporkan. Bila timbul ruam kulit atau
reaksi hipersensitif lainnya, penggunaan harus dihentikan.
DOSIS
Dosis Oral
Infeksi berat saluran kemih : 2 x 500 mg sehari. - Infeksi ringan / sedang saluran
nafas, tulang, sendi, kulit, jaringan lunak : 2 x 250 - 500 mg sehari.
Infeksi berat saluran nafas, tulang, sendi, kulit, jaringan lunak : 2 x 500 750 mg
sehari.
Osteomielitis akut : dosis tidak kurang dari 2 x 750 mg sehari. Lama pengobatan
tergantung beratnya infeksi, kemajuan klinis dan bakteriologis. Untuk infeksi akut,
Dosis pada penggunaan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatinin kurang dari 20
ml/menit, maka dosis normal hanya diberikan 1 kali sehari atau jika diberikan 2 kali
sehari, dosis harus dikurangi separuhnya.
Dosis Infus
Ciprofloxacin infus harus diberikan secara infus intravena lambat dalam waktu
lebih dari 60 menit.
Infeksi ginjal tanpa komplikasi dan infeksi saluran kemih bagian atas dan bawah : 2
x 100 mg sehari. Infeksi lain : 2 x 200 mg sehari.
Gonorrhea akut dan sistitis akut tanpa komplikasi pada wanita : infus tunggal 100
mg.
Larutan infus dapat diberikan baik secara langsung atau setelah dicampur dengan
larutan infus lain. Larutan infus ciprofloxacin cocok dengan larutan natrium klorida
0,9%, dextrose 5%, air steril untuk injeksi, dextrose 10%, dextrose 5% dan natrium
klorida 0,225%, dextrose 5% dan sodium klorida 0,45%, ringer laktat. Larutan infus
ciprofloxacin tidak cocok dengan larutan asam amino dan sodium bikarbonat.
VIII.
INTERAKSI OBAT
IX.
INTERAKSI MAKANAN
Makanan
(kalsium
yang
ada
dalam
sari
buah,
multivitamin
dan
kation divalen dan trivalen.Sebaiknya obat digunakan 2 jam sebelum makan atau 6 jam
setelah makan. ;Jika ciprofloxacin dalam bentuk obat lepas lambat, digunakan 4 jam
sebelum makan dan 6 jam setelah makan.;Kofein (dari kopi), jika dikonsumsi bersamaan
dengan ciprofloxacin dapat meningkatkan efek detak jantung yang berlebihan atau
stimulasi SSP meningkat.
X.
EFEK SAMPING
Peningkatan sementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yang pernah mengalami
kerusakan hati.
XI.
Selama penyelidikan klinis dengan ciprofloxacin lisan dan parenteral, 49.038 pasien
menerima program obat. Sebagian besar efek samping yang dilaporkan digambarkan
sebagai hanya ringan atau sedang dalam tingkat keparahan, mereda setelah obat dihentikan,
dan tidak membutuhkan pengobatan. Ciprofloxacin dihentikan karena suatu peristiwa yang
merugikan pada 1% pasien secara lisan diobati.
Obat terkait peristiwa yang paling sering dilaporkan, dari uji klinis dari semua
formulasi, semua dosis, semua jangka waktu obat-terapi, dan untuk semua indikasi terapi
siprofloksasin adalah mual (2,5%), diare (1,6%), tes fungsi hati yang abnormal (1,3 %),
muntah (1%), dan ruam (1%).
Tambahan peristiwa medis penting yang terjadi dalam waktu kurang dari 1% dari
pasien ciprofloxacin tercantum di bawah ini.
Tubuh secara keseluruhan: sakit kepala, sakit perut / ketidaknyamanan, sakit kaki,
nyeri, nyeri pada ekstremitas, reaksi tempat injeksi (ciprofloxacin intravena)
Sistem Saraf Pusat: gelisah, pusing, kepala ringan, insomnia, mimpi buruk,
halusinasi, reaksi manik, iritabilitas, tremor, ataksia, kejang kejang (termasuk status
epileptikus), grand mal kejang, lesu, mengantuk, lemah, malaise, anoreksia, fobia,
depersonalisasi , depresi (berpotensi berpuncak pada perilaku yang merugikan diri
sendiri, seperti ideations bunuh diri / pikiran dan mencoba atau selesai bunuh diri),
paresthesia, gaya berjalan yang abnormal
Metabolik
/Gizi:
peningkatan
amilase,
lipase
meningkat,
hiperglikemia,
hipoglikemia
Ginjal/ urogenital: nefritis interstitial, nefritis, gagal ginjal, poliuria, retensi urin,
uretra perdarahan, vaginitis, asidosis, nyeri payudara
Pernapasan: dyspnea, epistaksis, laring atau edema paru, cegukan, hemoptisis, bronchospasm, emboli paru
XII.
REFERENSI:
1. http://www.rxlist.com/cipro-drug/side-effects-interactions.htm
2. http://reference.medscape.com/drug/cipro-xr-ciprofloxacin-342530#0
3. http://www.drugbank.ca/drugs/DB00537#identification
4. http://www.informasiobat.com/siprofloksasin
5. http://www.hexpharmjaya.com/page/ciprofloxacin.aspx
6. Hayes, K. &. (1996). Pharmacology : a nursing process aproach. (Y. Asih, Ed., &
P. Anugrah, Trans.) Jakarta: EGC.
7. http://www.drugs.com/drug-interactions/ciprofloxacin.html