Anda di halaman 1dari 24

THERAPY

PENGGUNAANNYA UNTUK TERAPI PENYAKIT INFEKSI


Disusun oleh:
ICHLAS RACHMAT BAHAGIA
Pembimbing:

dr. Irianta Dwi Poedja Saputra, Sp.PD

Pendahuluan
Pada beberapa tahun terakhir
Regimen pemberian antibiotik IV selama 2-3 hari
Pemberian antibiotik oral
SWITCH THERAPY
Switch therapy menjadi dapat diandalkan
perkembangan antibiotik Absorbsi makin baik
Tuntutan masyarakat mendapatkan pelayanan
medis yang berkualitas dengan biaya terjangkau

Mertz D, Koller M, Haller P, et al. Outcomes of early switching from intravenous to


oral antibiotics on medical wards. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 2009 Apr

Antibiotik
Antibiotik substansi kimia
Diproduksi oleh spesies mikroorganisme (bakteri,
fungi, aktinomisetes)
mampu menekan pertumbuhan mikroba lain
membunuh mikroba lain.
2 kelompok:
Antibiotik bakteriostatik menghambat
pertumbuhan mikroba
Antibiotik bakterisid membinasakan mikroba lain.

Setiabudy R. Pengantar antimikroba. Farmakologi dan Terapi edisi 15.Gaya Baru


Jakarta. 2007. Hal 585.

Antibiotik
Minimum Inhibitory Concentration (MIC) Kadar
(dosis) minimal untuk menghambat pertumbuhan
mikroba
Antibiotik yang sesuai untuk terapi penyakit
infeksi pada manusia harus mempunyai sifat
toksisitas selektif.

Penggunaan untuk Infeksi


Derajat toksisitas selektif tergantung pada:

Struktur yang dimiliki sel bakteri dan sel host


(manusia).

Toksik terhadap dinding sel bakteri


Non-toksik terhadap sel manusia

Toksisitas selektif rendah


Aktifitas antimikroba mempengaruhi aktivitas sel
manusia juga.

Definisi Switch Therapy


Switch therapy
Mengubah antibiotik IV ke antibiotik oral
Yang efektif pada pengobatan infeksi serius.
Infeksi serius: CAP, HAP, UTI.
Step-down therapy
Switch therapy dengan antibiotik yang sama
Sequential therapy
Switch therapy dengan antibiotik yang berbeda

Soewandojo Eddy. Seri Penyakit Tropik Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
BAB, Switch therapy penggunaanya untuk terapi penyakit infeksi; hal. 99-111.

DEFINISI Switch Therapy


Step-down therapy

IV Cephalosporin generasi III Oral


Cephalosporin generasi III
Sequential therapy

IV Cephalosporin generasi III Oral


Quinolon

Soewandojo Eddy. Seri Penyakit Tropik Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
BAB, Switch therapy penggunaanya untuk terapi penyakit infeksi; hal. 99-111.

Pelaksanaan Switch
Therapy
Panduan Pelaksanaan Switch Therapy

STABIL HEMODINAMIK:
Suhu yang kembali normal
Jumlah leukosit normal
ANTIBIOTIK ORAL DAPAT MENUJU LOKASI
INFEKSI
Brain Blood Barrier
INTAKE ORAL BAIK
Sevinc F, et al. Early switch from intravenous to oral antibiotics: guidelines and
implementation in a large teaching hospital. 2006 Nov.

Faktor-Faktor mempengaruhi
Switch Therapy Antibiotik
FAKTOR
FAKTOR
PASIEN
PASIEN

FAKTOR
FAKTOR
PENYAKI
PENYAKI
T
T
INFEKSI
INFEKSI

SWITC
SWITC
H
H
THERA
THERA
PY
PY

FAKTOR
FAKTOR
PELAYAN
PELAYAN
AN
AN
KESEHAT
KESEHAT
AN
AN

FAKTOR
FAKTOR
ANTIBIO
ANTIBIO
TIK
TIK

Faktor Pasien
Derajat berat Gejala Klinis:
Kesadaran - Suhu Tubuh Takipnea Takikardia Hipotensi.

Status imun:
Gizi, usia lanjut, kehamilan, penyakit keganasan,
Diabetes mellituss, penyakit hatil ginjal kronis,
terapi immunosuppressant.

Faktor Antibiotik
Antibiotik oral yang dapat dipakai untuk switch
therapy hanya dianjurkan pada jenis antibiotik yang
bioavailibilitasnya tinggi dan aman

Prinsip Dasar Memilih Antibiotika


Identifikasi penyebab kuman
Pilihan jenis antibiotik empiris berdasarkan data
epidemiologi
Antibiotik oral spektrumnya harus sesuai dengan
antibiotik IV yang diberikan sebelumnya.
Dosis dan pemberiannya mudah
Jarang terjadi reaksi efek samping (adverse
reaction)

Faktor Antibiotika
Jenis Antibiotika
Syarat utama dari antibiotik oral adalah dapat
diserap dengan cukup sempurna di dalam saluran
cerna (gastrointestinal tract), sehingga dapat
mencapai minimal inhibitory concentration (MIC)
dari kuman patogen penyebab infeksi.

Soewandojo Eddy. Seri Penyakit Tropik Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
BAB, Switch therapy penggunaanya untuk terapi penyakit infeksi; hal. 99-111.

Faktor Antibiotika
Jenis Antibiotika
Antibiotik yang dapat mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut

1. Spektrum antimikrobialnya identik dengan


antibiotik IV
2. Dosis pemberiannya sekali atau dua kali
sehari (meningkatkan kepatuhan penderita)
3. Derajat bioavailibilitasnya tinggi
4. Tidak ada efek samping obat
5. Biaya pengobatan rendah
6. Interaksi dengan obat lain jarang

Soewandojo Eddy. Seri Penyakit Tropik Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
BAB, Switch therapy penggunaanya untuk terapi penyakit infeksi; hal. 99-111.

Soewandojo Eddy. Seri Penyakit Tropik Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
BAB, Switch therapy penggunaanya untuk terapi penyakit infeksi; hal. 99-111.

Soewandojo Eddy. Seri Penyakit Tropik Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
BAB, Switch therapy penggunaanya untuk terapi penyakit infeksi; hal. 99-111.

Faktor Penyakit
Antibiotik oral pada umumnya tidak dilakukan
pada penyakit infeksi serius misalnya:
1.
2.
3.
4.
5.

Meningitis
Intra cranial abscess
Endocarditis
Mediastinitis
Legionella pneumonia

Sevinc F, et al. Early switch from intravenous to oral antibiotics: guidelines and
implementation in a large teaching hospital. 2006 Nov.

Faktor Penyakit
Antibiotik oral pada umumnya tidak dilakukan
pada penyakit infeksi serius misalnya:
6. Eksaserbasi cystic fibrosis
7. Infeksi jaringan lunak yang berat dengan
streptococcus grup A
8. Infeksi dengan benda asing (kateter i.v dari
Streptococcus aureus atau bakteremia
pseudomonas aeroginosa).
9. Infeksi serius penderita dengan netropeni berat.

Sevinc F, et al. Early switch from intravenous to oral antibiotics: guidelines and
implementation in a large teaching hospital. 2006 Nov.

Contoh Penerapan Switch


Therapy

Soewandojo Eddy. Seri Penyakit Tropik Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
BAB, Switch therapy penggunaanya untuk terapi penyakit infeksi; hal. 99-111.

Manfaat Switch Therapy


Keuntungan Switch Therapy :
1. Biaya asuhan medik dan perawatan lebih murah,
kebanyakan antibiotik IV lebih mahal daripada
antibiotik oral
2. Penderita merasa lebih nyaman, mengurangi
beban karena instrumentasi (mengurangi insiden
infeksi karena kateter)
3. Mengurangi infeksi nosokomial
4. Lebih efektif

Soewandojo Eddy. Seri Penyakit Tropik Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
BAB, Switch therapy penggunaanya untuk terapi penyakit infeksi; hal. 99-111.

Kesimpulan
Antibiotika intravena pada umumnya diberikan
kepada penderita infeksi serius yang rawat inap di
rumah sakit.
Cara ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa untuk
membasmi kuman patogen diperlukan kadar
antibiotika yang tinggi baik di dalam darah maupun
di dalam jaringan.
Mengubah cara pemberian antibiotika dari intravena
ke antibiotika yang efektif per oral dan/atau jenis
antibiotik yang diberikan disebut Switch therapy.
Antibiotik yang dipakai adalah antibiotik yang
bioavailibilitasnya tinggi.

Kesimpulan
Switch therapy tidak dapat dilakukan pada semua
antibiotik, pada semua penyakit dan pada semua pasien.
Pada umumnya dilakukan di rumah sakit (pengawasan
ketat dengan panduan khusus) atau rawat jalan
(poliklinik) dengan tim medis khusus.
Pilihan antibiotik harus dilakukan dengan cermat
(bioavailibilitasnya tinggi), tidak ada efek samping obat,
ditoleransi baik oleh penderita dan harganya murah.
Untuk dipakai rutin di rumah sakit perlu dibuat buku
pedoman khusus untuk tiap penyakit infeksi serius.

TERIMA KASIH

Switch Therapy

Anda mungkin juga menyukai