PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH
ANDI NURAFIAH PALLAWARUKKA
105441105718
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Peserta Didik Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI MIPA SMA
Adapun tujuan dari penulis proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari
ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril dan materil sehingga proposal penelitian ini dapat
2. Ibu Nurul Fadhilah, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II atas bimbingan
3. Orang tua, saudara, dan sahabat atas doa, serta kasih sayang yang selalu
mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
i
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal
penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berharap semoga
proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................iii
Daftar Tabel...................................................................................................iv
Daftar Gambar...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...............................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS......................................................................................6
A. Kajian Teori.........................................................................................6
B. Kerangka Berpikir..............................................................................23
C. Hasil Penelitian Relevan.....................................................................25
D. Hipotesis Penelitian............................................................................27
E. Hipotesis Statistik...............................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................29
A. Jenis Penelitian...................................................................................29
B. Lokasi Penelitian................................................................................29
C. Populasi dan Sampel Penelitian..........................................................29
D. Desain Penelitian................................................................................31
E. Variabel Penelitian..............................................................................32
F. Defenisi Operasional Variabel............................................................33
G. Prosedur Penelitian.............................................................................34
H. Instrumen Penelitian...........................................................................35
I. Teknik Pengumpulan Data.................................................................38
J. Teknik Analisis Data..........................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kemampuan yang wajib untuk dimiliki peserta didik dalam
menghadapi tantangan hidup pada abad ke-21 ini ialah kemampuan berpikir kritis.
penuruan motivasi belajar dikarenakan peserta didik harus belajar di rumah bukan
dengan teman sebayanya seperti yang mereka lakukan di sekolah. Hal ini
guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan mengarahkan peserta didik
untuk menghafal, sedangkan guru masih jarang mengarahkan peserta didik untuk
berpikir kritis.
diperoleh masih banyak peserta didik yang mendapat hasil belajar yang rendah
pada materi biologi di kelas XI MIPA di mana KKM yang harus dicapai yaitu 80
dan masih terdapat peserta didik yang belum mencapai KKM tersebut, yakni
1
sebanyak 45 %. Menurut Ramdani (2018 : 43) dalam penelitiannya menyatakan
terdapat korelasi antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar, jika
peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi maka hasil
diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan saat ini masih didominasi
oleh guru sedangkan peserta didik pasif mendengarkan dan menyalin, dimana
sesekali guru bertanya dan sesekali peserta didik menjawab, sehingga peserta didik
didapat dalam penemuan dan proses berpikir yang dilakukan selama proses belajar
mengajar. Hal tersebut menyebabkan peserta didik menjadi jenuh dan bosan dalam
Materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan menjadi salah satu materi
pada mata pelajaran biologi yang sulit untuk dimengerti peserta didik. Materi
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan memiliki banyak sub-bab yang sulit untuk
diingat dan dipahami oleh peserta didik. Hal tersebutlah yang membuat peserta
didik mengalami kesulitan dalam memahami materi struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan.
Oleh karena itu, perlu adanya pembaruan dalam model pembelajaran yang
digunakan guru yaitu lebih interaktif dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik selama proses pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang
2
yaitu model pembelajaran Guided Inquiry yang dapat membantu peserta didik
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, peserta didik dilatih untuk
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pre-test dan
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu menurut hasil penelitian
mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, maka dari itu
Maros”
3
B. Rumusan Masalah
kritis peserta didik materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan kelas XI
C. Tujuan Penelitian
berpikir kritis peserta didik materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
D. Manfaat Penelitian
4
1. Bagi sekolah
2. Bagi guru
4. Bagi peneliti
5
BAB II
A. Kajian Teori
kepada mencari dan menemukan sendiri inti dari materi pelajaran dengan
6
berkelompok, di dalam kelas siswa dilatih untuk berinteraksi dengan
serta analitis hal ini menyebabkan siswa lebih aktif melakukan eksperimen
ideal, teratur, dan sangat membuat siswa aktif dalam proses nya. Proses
7
penyelidikan inkuiri terbimbing membuat perserta didik menyelidiki
berkaitan dengan fenomena dan konsep yang disajikan. Selain itu, peserta
pengalaman.
berikut:
8
Tabel 2.1 Sintak Pembelajaran Guided Inquiry
Tahap Aktivitas
pembelajaran Guru Siswa
Introduction 1. Memperkenalkan dan 1. Memperhatikan apa
(pembukaan) mengarahkan siswa yang disampaikan
terhadap topik yang guru.
akan dipelajari. 2. Menjawab pertanyaan
2. Menemukan yang diajukan guru.
pengetahuan awal
yang dimiliki siswa
terhadap topik.
3. Menemukan
kesalahan konsep
yang dimiliki siswa.
Questioning Menuntut siswa Merumuskan
(permasalahan) merumuskan permasalahan dan
permasalahan dan hipotesis.
hipotesis.
Planning Menuntut siswa untuk 1. Membuat prosedur
(perencanaan) merencanakan eksperimen.
eksperimen dengan 2. Menentukan alat dan
beberapa pertanyaan: bahan yang
Apa bahan dan alat dibutuhkan.
yang kalian 3. Menentukan teknik
butuhkan? observasi yang akan
Apa prosedur yang dilakukan.
akan kalian lakukan 4. Menentukan teknik
untuk mengumpulkan merekam data.
data?
9
Bagaimana kalian
melakukan observasi
dan merekam data?
Implementing 1. Menuntut siswa 1. Menggunakan alat dan
(pengimpleme dalam menggunakan bahan.
ntasian) alat dan bahan. 2. Melakukan prosedur
2. Menuntut siswa eksperimen.
dalam melakukan 3. Melakukan kegiatan
prosedur eksperimen. observasi dan
3. Menuntut siswa merekam data yang
dalam diperoleh.
mengobservasikan
dan merekam data.
Concluding Menuntut siswa untuk Merumuskan kesimpulan
(penyimpulan) merumuskan suatu berdasarkan bukti-bukti
kesimpulan berdasarkan yang didapat dan hipotesis
bukti-bukti yang didapat yang telah dirumuskan.
dan hipotesis yang telah
dirumuskan.
Reporting Menutut siswa dalam Melapor hasil yang telah
(pelaporan) melaporkan hasil diperoleh dalam bentuk
eksperimen yang telah makalah, dan dipresentasi
dilakukan melalui kepada teman-temannya
kegiatan diskusi. dengan menggunakan
media.
(Sumber Jundu, 2020 : 105)
1
1) Mampu membangun potensi yang dimiliki oleh siswa
pada siswa
kegiatan dan keberhasilan peserta didik jika kelas yang diajarkan memiliki
jumlah peserta didik yang cukup banyak. Setiap peserta didik memiliki
1
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat
esensial, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan. Oleh karena
itu, kemampuan berpikir kritis ini menjadi sangat penting sifatnya dan
yang optimal dibutuhkan berpikir secara aktif. Hal ini berarti proses
pembelajar. Oleh karena itu, berpikir kritis sangat penting dalam proses
yang tujuannya membantu kita untuk mengambil keputusan dari apa yang
kita percaya dan yang harus kita lakukan. Berpikir kritis membuat
yang dimilikinya.
1
keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif
berpikir yaitu:
operasi.
menentukan pertimbangan.
1
4) Membuat penjelasan lebih lanjut (advanced clarification);
dan taktik.
organ dalam tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.
oleh jaringan muda yang letaknya dibagian ujung batang dan akar dikenal
1
Pertumbuhan pada tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari peran
kecil.
antarsel.
e) Sel-selnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
f) Vakuola selnya sangat kecil atau tidak ada sama sekali, dengan
membentuk sel- sel baru. Sel-sel baru ini nantinya akan berdiferensiasi
1
menjadi jaringan lain. Pada jaringan meristem, tidak ditemukan fungsi
spesialisasi.
a) Meristem primer
sudah ada, yaitu berupa daerah kecil pada ujung akar dan
b) Meristem skunder
1
Contohnya adalah kambium vaskuler dan cambium gabus
(felogen).
a) Meristem apikal
pertumbuhan primer.
c) Meristem lateral
1
Jaringan meristem lateral atau juga disebut meristem
sebagai berikut:
meristem.
sedikit sitoplasma.
1
Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibagi menjadi
untuk terjadinya pertukaran zat. Pada batang dan daun (atau bagian
1
lapisan epidermis dilindungi oleh kutikula (senyawa lemak)
menekan laju penguapan air dari daun, batang, dan biji. Selain itu
fisik/mekanis.
bagian tumbuhan baik pada akar, batang, daun, daging buah, atau
2
Memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak
rapat.
cadangan makanan.
Xilem
2
sel-sel silinder yang mati setelah dewasa, bagian ujungnya
merupakan tempat air lewat dengan bebas dari satu sel ke sel
lain.
Floem
floem sangat rumit, terdiri atas berbagai macam bentuk sel dan
diantaranya ada yang masih hidup dan ada pula yang telah
pengiring/penyerta.
2
inilah yang menunjang bentuk tumbuhan hingga dapat berdiri
sklerenkim.
Jaringan kolenkim
organ.
Jaringan sklerenkim
2
dan perkembangan. Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang
bahan lignin,sehingga
sel mati.
bagian dinding.
e) Jaringan sekretoris
tertentu.
B. Kerangka Berpikir
diperoleh kemampuan berpikir kritis peserta didik yang masih rendah dan proses
pembelajaran yang dilakukan saat ini masih didominasi oleh guru sedangkan
2
peserta didik pasif mendengarkan dan menyalin, dimana sesekali guru bertanya
dalam penemuan dan proses berpikir yang dilakukan selama proses belajar
mengajar. Hal tersebut menyebabkan peserta didik menjadi jenuh dan bosan dalam
rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik. Meskipun peserta didik dapat
tumbuh dan berkembang melalui latihan, namun pada kenyataannya pada proses
peserta didik untuk menghafal, sedangkan guru masih jarang mengarahkan peserta
Oleh karena itu, perlu adanya pembaruan dalam model pembelajaran yang
digunakan guru yaitu lebih interaktif dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik selama proses pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang
yaitu model pembelajaran Guided Inquiry yang dapat membantu peserta didik
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, peserta didik dilatih untuk
2
kritis. Selain itu, dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik. Pembelajaran
aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran bertambah aktif sehingga model
Rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pelajaran biologi kelas XI MIPA SMA
1. Hasil penelitian Vergi Suparinda dan Wasis (2022) dengan judul “Penerapan
2
Peserta Didik dalam Pembelajaran Fluida Dinami”. Hasil penelitiannya
3. Hasil penelitian Mayssy Safitri, Zeni Haryanto dan Shelly Efwinda (2020)
signifikan pada hasil pre-test dan post-test, sehingga terdapat pengaruh pada
siswa.
4. Hasil penelitian Tessy Furmanti dan Rusdi Hasan (2019) dengan judul
2
5. Hasil penelitian oleh Lady Agustin, Zeni Haryanto dan Shelly Efwinda (2020)
6. Hasil penelitian oleh Niki Harjilah, Rosane Medriati dan Dedy Hamdani
D. Hipotesis Penelitian
hipotesis dari penelitian ini adalah “Ada pengaruh model Guided Inquiry terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik materi struktur dan fungsi jaringan
E. Hipotesis Statistik
2
tumbuhan kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Maros
Keterangan:
μ1 = Kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar dengan model Guided
Inquiry
konvensional
2
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
1. Populasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
3
Berdasarkan pernyataan di atas maka dalam penelitian ini diperlukan
populasi yang akan digunakan sebagai sumber data dalam penelitian. Populasi
dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik di kelas XI MIPA SMA
Negeri 1 Maros sebanyak 211 peserta didik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel:
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014 : 80) sampel adalah bagian dari jumlah dan
melihat peserta didik yang memiliki nilai rata-rata ulangan terendah, sehingga
terpilih peserta didik kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol dan peserta didik
3
kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dimana kedua kelas ini masing-
masing berjumlah 35 peserta didik. Dimana hasil ulangan terendah dikelas ini
D. Desain Penelitian
Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih, sebelum diberikan
treatment, kelompok diberikan tes awal berupa pretest dengan soal uraian yang
kelompok akan diberikan tes akhir berupa posttest dengan menggunakan soal
yang sama seperti pretest untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta
didik.
3
Keterangan :
eksperimen dengan kelompok kontrol atau tidak. Setelah itu keduanya diberi
Inquiry dan kelompok kontrol menggunakan model yang biasa digunakan oleh
E. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014 : 38) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
3
2. Variabel terikat (dependent variable)
kritis pelajaran biologi materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan pada
yang jelas tentang variabel-variabel yang diteliti. Berikut definisi operasional dari
tumbuhan sesuai dengan tema yang telah ditetapkan oleh guru pada masing-
kelompok, disisi lain guru mengamati kemampuan berpikir kritis dari masing-
3
berpikir kritis yang terdapat dalam soal pretest –posttest berbentuk soal uraian
G. Prosedur Penelitian
Pada Prosedur penelitian ini terdiri dari tahap perencanaan, tahap
1. Tahap Perencanaan
diteliti.
pembelajaran.
mengajar.
2. Tahap Pelaksanaan
3
a. Mengolah data hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahap
pelaksanaan penelitian.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah
diolah. Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang sesuai dengan hipotesis yang
telah peneliti buat, instrumen yang peneliti ambil untuk mengumpulkan data
1. Tes
posttest. Penelitian ini menggunakan tes dalam bentuk soal uraian, pada
materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Sebelum dan setelah diberikan
Jumlah soal yang dibuat sebanyak 10 soal uraian. Soal uraian yang didesain
indikator berpikir kritis. Tipe tes subjektif bentuk uraian dipilih karena dengan
3
berpikir dan ketelitian peserta didik dalam menjawab soal. Kriteria pemberian
3
(menyimpulkan) Salah membuat hipotesis dan mengambil
1
kesimpulan
Mampu membuat hipotesis namun salah
2
mengambil kesimpulan
Mampu membuat hipotesis namun kurang tepat
3
mengambil kesimpulan
Mampu membuat hipotesis dan tepat
4
mengambil kesimpulan
Advance Tidak menjawab sama sekali 0
Clarification Salah memberikan penjelasan suatu
1
(memberikan permasalahan
penjelasan lebih Mampu memberikan penjelasan suatu
lanjut) permasalahan dengan benar namun salah dalam 2
memberi alas an
Mampu memberikan penjelasan suatu
permasalahan dengan benar namun kurang 3
tepat dalam memberi alas an
Mampu memberikan penjelasan suatu
permasalahan dengan benar dan dan 4
tepat
dalam memberi alas an
Strategi and Tidak menjawab sama sekali 0
Tactics Salah memberikan jawaban 1
(mengatur Mampu memberikan jawaban namun salah
2
startegi dan menganalisis masalah
taktik) Mampu memberikan jawaban namun kurang
3
tepat menganalisis masalah
Mampu memberikan jawaban dan tepat
4
menganalisis masalah
(Sumber : Kurniasi, 2019)
3
2. Non tes
Instrumen non tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar
observasi yang digunakan merupakan lembaran yang berisi daftar check list
yang terdiri dari beberapa item yang menyangkut hal-hal yang akan
berpikir kritis pesrta didik yang terlihat selama proses pembelajaran pada
dikusi kelompok.
1. Tes
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest
dengan soal yang sama berupa soal uraian. Tes yang diberikan sebelum
2. Observasi
dimiliki oleh peserta didik selama dalam proses pembelajaran pada konsep
3
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dengan menggunakan model
3. Dokumentasi
bisa berupa gambar, video dan tulisan. Data ini meliputi, foto dari data
peneliti yang relevan, dokumentasi ini bertujuan untuk sebagai bukti jika
yang diwujudkan dengan angka yang diperoleh dari kegiatan penelitian. Teknik
analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunkana dua teknik statistik,
melalui nilai yang didapatkan oleh peserta didik pada kelas eksperimen
mean, median, modus, nilai maksimum, nilai minimum serta standar devisi.
berdasarkan tes uraian yang mewakili indikator berpikir kritis. Setiap butir
indikator yang terdapat pada soal diberikan skor 0-4. Data yang sudah
4
a. Memberikan skor mentah pada setiap jawaban peserta didik pada tes
b. Menghitung skor total dari tes uraian untuk masing-masing peserta didik.
indikator.
4
didik pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Namun, sebelum
melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan pengujian dasar yaitu uji
a. Uji normalitas
setiap peserta didik pada kedua kelas tersebut terdistribusi normal atau
tidak. Tidak hanya itu, uji normalitas juga digunakan untuk mengetahui
data yang diperoleh dapat diuji dengan statistik parametrik atau statistik
dengan taraf signifikan 5% (α = 0,05). Jika hasil analisis memiliki taraf sig
α = 0,05 yaitu >α maka data tersebut berdistribusi normal, sedangkan jika
b. Uji homogenitas
eksperimen dan kelas kontrol) homogen atau tidak, oleh karena itu, perlu
Social Sciences (SPSS) versi 25.0 for windows.dengan uji One-Way anova
4
0,05 yaitu >α maka data tersebut homogen, sedangkan jika taraf sig <α
c. Uji hipotesis
dasar yaitu uji normalitas dan uji homogenitas setelah menghasilkan data
signifikan > α, dan H1 ditolak jika taraf signifikan < α. Adapun hipotesis
H0 : μ1 = μ2:
H1 : μ1 > μ2:
4
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, L., Haryanto, Z., & Efwinda, S. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA
Negeri 9 Samarinda. Jurnal Literasi Pendidikan Fisika, 1(01), 56-64.
Amijaya, L. S., Ramdani, A., & Merta, I. W. 2018. Pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis
peserta didik. Jurnal Pijar Mipa, 13(2), 94-99.
Dewi, C., Utami, L., & Octarya, Z. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Integrasi Peer Instruction terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa SMA pada Materi Laju Reaksi. Journal of Natural Science and
Integration, 3(2), 196-204.
El Islami, R. A. Z., Nahadi, N., & Permanasari, A. 2016. Membangun Literasi Sains
Siswa pada Konsep Asam Basa melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 2(2), 110-120.
Furmanti, T., & Hasan, R. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Motivasi dan Keaktifan Siswa di SMP
N 5 Seluma. In Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship (Vol. 1, No. 1).
Harjilah, N., Medriati, R., & Hamdani, D. (2019). Pengaruh Model Inkuiri
Terbimbing Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran
Fisika. Jurnal Kumparan Fisika, 2(2 Agustus), 79-84.
Indawati, H., Sarwanto, S., & Sukarmin, S. 2021.Studi Literatur Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA SMP. Inkuiri: Jurnal
Pendidikan IPA, 10(2), 99-107.
Jundu, R., Tuwa, P. H., & Seliman, R. 2020. Hasil belajar IPA Siswa SD di Daerah
Tertinggal dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(2), 103-111.
4
Kadir. 2015. Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian Edisi Kedua. Depok: PT Rajagrafindo Persada
Marudut, M. R. H., Bachtiar, I. G., Kadir, K., & Iasha, V. 2020. Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPA melalui Pendekatan
Keterampilan Proses. Jurnal Basicedu, 4(3), 577-585.
Prasetyo, F., & Kristin, F. 2020. Pengaruh model pembelajaran problem based
learning dan model pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa kelas 5 SD. Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 7(1), 13-27.
Safitri, M., Haryanto, Z., & Efwinda, S. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI MIPA 3
SMA Negeri 11 Samarinda. Jurnal Literasi Pendidikan Fisika, 1(01), 19-26.
Suparinda, V., & Wasis, W. 2022. Penerapan Model Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Pembelajaran
Fluida Dinamik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 6(2), 292-301.
Susilawati, S., Rahman, A. H., & Fitriyanto, S. 2019. Pengaruh Penerapan Model
Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan
Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika. Quark: Jurnal Inovasi Pembelajaran
Fisika dan Teknologi, 2(1), 46-50.
Rahmawat, E. M., Muryani, C., & Sarwono, S. 2018. Efektivitas Model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) Disertai E-Learning Berbasis
Edmodo terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Langkah Penelitian
Geografi di Kelas X IPS SMA dan MA Assalaam Sukoharjo. Seminar
Nasional GEOTIK 2018.
4
Rusyadi, A. 2021. Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing. Prosiding
Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 1(1).