Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Seminar Pra Skripsi
Anggita
3315140676
Proposal ini disusun sebagai salah satu prasyarat lulus dalam mata
kuliah SPS (Seminar Pra Skripsi). Tersusunnya proposal ini tentunya tidak
lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 3
E. Kerangka Berpikir........................................................................... 12
D. Rancangan Perlakuan.................................................................... 15
E. Populasi dan Sampel ..................................................................... 16
Eksperimen 20
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru, dapat dijadikan alternatif model pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi pengetahuan siswa
2. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir analisis dengan model pembelajaran discovery learning
3. Bagi peneliti, diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan mengenai model pembelajaran yang tepat dalam
proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi dan
siswa
4. Bagi sekolah, untuk mengenalkan model pembelajaran yang
bervariasi dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran kimia
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Kimia
1. Mencocokkan (matching)
Proses mencocokkan yang efektif diantaranya: merinci sifat
atau karakteristik butir yang akan dianalisis, dan menentukan
apakah butir-butir tersebut terdapat persamaan atau
perbedaan
2. Mengklasifikasikan (classifying)
Proses pengklasifikasian yang efektif diantaranya:
mengidentifikasi karakteristik dari butir-butir yang
diklasifikasikan dan menjelaskan keterkaitannya
3. Analisis kesalahan (analyzing errors)
Menganalisis kesalahan melibatkan menilai validitas dari
pengetahuan berdasarkan kriteria eksplisit dan
mengidentifikasi suatu kesalahan dalam pemikiran
4. Menggeneralisasikan (generalizing)
Proses menggeneralisasi bersifat induktif. Sifat penting dari
proses menggeneralisasikan antara lain: mencari pola atau
hubungan suatu informasi dan membuat pernyataan umum
yang menjelaskan hal tersebut
5. Merinci (specifying)
Proses merinci bersifat deduktif. Sifat penting dari proses
merinci antara lain: mengidentifikasi prinsip yang diterapkan
pada situasi tertentu dan mengidentifikasi kesimpulan yang
dapat dibuat
F. Hipotesis Penelitian
C. Metode Penelitian
O1 X O2
O3 O4
Keterangan:
D. Rancangan Perlakuan
1. Tahap persiapan
a. Mengidentifikasi masalah
b. Menganalisis kompetensi dasar dan indikator dalam
kurikulum 2013 yang mendukung penelitian
c. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi soal,
membuat RPP, serta mempersiapkan Lembar Kerja Peserta
Didik
d. Memvalidasi dan memperbaiki instrumen
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap akhir
a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas
b. Menguji hipotesis penelitian
c. Memberikan kesimpulan hasil penelitian
G. Instrumen Penelitian
a) Uji validitas
Keterangan:
X : Jumlah skor tiap butir soal
Y : Skor total
N : Jumlah peserta
∑X : Jumlah skor item
∑Y : Jumlah skor total
∑XY : Jumlah perkalian skor item dengan skor total
∑X2 : Jumlah skor kuadrat item
2
∑Y : Jumlah skor kuadrat total
b) Uji reliabilitas
r
keterangan:
r11 = Koefisien realibilitas tes
n = Banyaknya butir soal
1 = Bilangan konstan
= Jumlah varians skor tiap-tiap butir item
= Varians total
Kriteria penafsiran mengenal indeks korelasi r dapat
diketahui dengan rentang pada tabel berikut:
H. Hipotesis Statistik
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pada data bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas
yang dilakukan pada data penelitian ini menggunakan uji
Bartlett. Langkah-langkah uji Bartlett sebagai berikut:
1) Membagikan set data pada variabel ke dalam
beberapa kelompok
2) Menghitung varian masing-masing kelompok yang
dibentuk dengan rumus:
Jumlah
2. Analisis Data
thitung =
Keterangan :
X1 =rata-rata skor posttest kelompok eksperimen
X2 = rata-rata skor posttest kelompok kontrol
S12 = varians kelompok eksperimen
S22 = varians kelompok kontrol
n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 = jumlah siswa kelompok kontrol
Siregar, E., & Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Materi pembelajaran
1. Sifat larutan penyangga
2. pH larutan penyangga
3. Peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan
industri
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning / kooperatif tipe
STAD dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar,
percobaan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa
terlibat aktif selama proses pembelajaran berlangsung, memiliki sikap
ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan, dan
bertanggunggjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan sifat,
prinsip kerja larutan penyangga dan peran larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup dan industri.
E. Pendekatan, Model, dan Metode
Pendekatan : saintifik
Model : discovery learning / kooperatif tipe STAD
Metode : tanya jawab, diskusi kelompok, percobaan
sederhana, presentasi, dan kuis
F. Media Pembelajaran
Media/ Alat : Penyajian komputer, bahan-bahan kimia, bahan
alam, alat-alat lab
G. Sumber Belajar
1. Michael Purba, Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, 2006
2. Unggul Sudarmo, Buku Kimia Untuk Kelas XI, Erlangga, 2014
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Alokasi
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan - Guru melakukan pembukaan dengan salam
dan berdoa untuk memulai pelajaran
- Guru memeriksa kehadiran sebagai sikap
10
disiplin
menit
- Guru mengaitkan materi larutan penyangga
dengan materi sebelumya: Asam-
Basa/Hidrolisis Garam
Discovery Learning Kooperatif tipe
STAD
Kegiatan Inti Stimulation Guru menyampaikan
Siswa ditayangkan tujuan pembelajaran,
gambar atau video dan memberikan
mengenai contoh sistem gambaran tentang
larutan penyangga manfaat mempelajari
larutan penyangga
dalam kehidupan 65
sehari-hari menit
Problem Statement Guru menyampaikan
Siswa diminta materi mengenai sifat
mengidentifikasi dan komponen
masalah berdasarkan larutan penyangga
tayangan yang
disajikan. Pertanyaan
yang muncul seperti:
apakah pengertian
larutan penyangga?
bagaimana cara
membuat larutan
penyangga? Bagaimana
cara kerja larutan
penyangga
mempertahankan pH?
Data Collection Guru mengarahkan
Siswa diminta mencari siswa secara
informasi dari berbagai berkelompok untuk
sumber, seperti buku, berdiskusi
internet, dll Guru memberikan
sebuah video
mengenai larutan
penyangga sebagai
salah satu sumber
untuk diskusi
Data Processing Guru membimbing
Setelah data diperoleh, siswa selama diskusi
siswa diminta untuk Siswa diminta
mengolah data tersebut menuliskan hasil
diskusi
Guru menilai
keaktifan siswa
selama proses diskusi
dan saat presentasi
Verification Siswa diberi
Siswa diberi kesempatan
kesempatan untuk menyampaikan hasil
membuktikan teori/ diskusi
konsep yang sudah Guru memberikan
didapatkan dengan konfirmasi dengan
kegiatan seperti jelas materi yang
praktikum di belum tersampaikan
laboratorium, untuk dan menjelaskan
mengetahui sifat dan kembali materi secara
komponen larutan utuh
penyangga
Penutup Generalization Guru memberikan
Siswa dibimbing untuk penghargaan kepada
5 menit
menyimpulkan siswa
pembelajaran
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :
Judul Percobaan :
A. Tujuan :
B. Teori Dasar :
D. Cara Kerja:
1. Ukur pH larutan NaCl 0,1 M menggunakan indikator universal
2. Siapkan 3 gelas kimia 100 mL, isi masing-masing dengan 10 mL
larutan HCl 0,1 M, kemudian:
o Gelas kimia 1 tambahkan1mL larutan HCl 0,1 M
o Gelas kimia 2 tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M
o Gelas kimia 3 tambahkan 10 mL aquades
o Ukur pH ketiga larutan tersebut
3. Campurkan 25 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 25 mL larutan
CH3COONa 0,1 M ke dalam sebuah gelas kimia. Ukur ph
campuran tersebut
4. Siapkan 3 gelas kimia 100 mL, isi masing-masing dengan 10 mL
campuran dari prosedur (3) kemudian:
o Gelas kimia 1 tambahkan1mL larutan HCl 0,1 M
o Gelas kimia 2 tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M
o Gelas kimia 3 tambahkan 10 mL aquades
o Ukur pH ketiga larutan tersebut
5. Campurkan 25 mL larutan NH3 0,1 M dan 25 mL larutan NH4Cl 0,1
M dalam sebuah gelas kimia. Ukur pH campuran tersebut
6. Siapkan 3 gelas kimia 100 mL, isi masing-masing dengan 10 mL
campuran dari prosedur (5) kemudian:
o Gelas kimia 1 tambahkan1mL larutan HCl 0,1 M
o Gelas kimia 2 tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M
o Gelas kimia 3 tambahkan 10 mL aquades
o Ukur pH ketiga larutan tersebut
E. Hasil Pengamatan
pH setelah pH setelah pH setelah
Larutan pH mula-
penambahan penambahan penambahan
yang diuji mula
HCl NaOH aquades
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka
LAMPIRAN 3. SOAL POST-TEST
5. Zat pengatur asam adalah suatu jenis aditif makanan yang bekerja
sebagai buffer. Salah satu diantara yang sering digunakan adalah
campuran asam sitrat dengan natrium sitrat. Asam sitrat adalah
asam lemah yang mengion sebagai berikut:
C5H7O4CO2H (aq) C5H7O4CO2 – (aq) + H+ (aq)
a. Jelaskan bagaimana campuran asam sitrat dan natrium sitrat
dapat menahan ph terhadap penambahan asam dan basa
b. Konsentrasi larutan asam sitrat dalam suatu jus lemon sebesar
0,25 M. Jika tidak ada asam yang lain, tentukan pH jus lemon
tersebut. (Ka asam sitrat= 10-5)
c. Tentukan pH dari larutan yang mengandung asam sitrat 0,25 M
dan larutan natrium sitrat 0,3 M. Bandingkan keasaman larutan
ini dengan keasaman jus lemon pada pertanyaan (b)
Observer:
Observer:
Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini guna penyempurnaan instrumen tes kemampuan berpikir
analisis yang telah dibuat.