Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA MATERI Q.S AL HUJURAT AYAT 13
PADA KELAS IV SDN 1 SUKARAJA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Disusun untuk memenuhi tugas Lokakarya PPG


Dalam Jabatan 2023

LPTK UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA MEDAN


Dosen Pengampu: Fibri Rakhmawati, M.Si.,Dr.

Disusun Oleh: ADIB SUROYYA

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


LPTK UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA MEDAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
2023
Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah
membimbing umat manusia melalui lembaga pendidikan terbaik. Alhamdulillah, Proposal
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul: “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 SUKARAJA TAHUN
PELAJARAN 2023/2024”
dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami
mengucapakan terima kasih kepada :
1. Dr.Mardianto M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Ketua
LPTK UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA MEDAN yang telah
memberikan ijin serta dukungan secara moral maupun materiil dalam penyelenggaraan
PPG Dalam Jabatan 2023.
2. Dr.Abdul Aziz Rusman Lc.M.Si. UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA
UTARA MEDAN selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK yang telah memberikan
layanan dan fasilitas dalam menempuh kegiatan PPG Dalam Jabatan 2023 ini.
3. Fibri Rakhmawati, M.Si.,Dr. selaku dosen pengampu Lokakarya Penelitian
Tindakan Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi
dalam penyusunan Proposal PTK ini.
4. Daharni MT S.Pd,.selaku Kepala SDN 1 Sukaraja yang telah memberi ijin
pada peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
5. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2023 yang telah memfasilitasi
dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
demi kesempurnaan proposal kami. Penulis berharap mudah-mudahan penelitian ini
bermanfaat bagi semua pihak terkait.

Penulis

Adib Suroyya
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar………………………………………………………………………………..i
Abstrak…………………………………..……………………………………………………i
i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah………………………………………………………………1
B. Permasalahan……………………………………………………………………….....
.2
1. Identifikasi
Masalah……………………………………………………………......2
2. Rumusan
Masalah……………………………………………………………...…..2
C. Tujuan
Penelitian……………………………………………………………………...3
D. Manfaat
Penelitian…………………………………………………………………….3
BAB II KERANGKA TEORI
A. Landasan
Teori…………………………………………………………………….….4
B. Hipotesis
Penelitian…………………………………………………………………...6
C. Penelitian
Terdahulu………………………………………………………………….7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis
Penelitian…………………………………………………..…8
B. Setting
Penelitian……………………………………………………………………...8
C. Langka-Langkah
Penelitian……………………………………………………..…...9
D. Populasi
Sampel……………………………………………………………………...11
E. Jenis Pengumpulan
Data……………………………………………………………..12
F. Tekhnik Pengumpulan
data…………………………………………………………..12
G. Teknik Analisis
Data…………………………………………………………………12
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
1. Penelitian pendahuluan …………………………………………………………….
2. Pembelajaran Siklus 1................................................................................................
1. Tahap perencanaan …………………………………………………………….
2. Tahap Tindakan ………………………………………………………………..
3. Tahap observasi ………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAK…………………………………………………………………...13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Modul Ajar Siklus 1……………………………………………………………
2. LKPD……………………………………………………………………………
3. Modul Ajar Siklus 2……………………………………………………………
4. LKPD……………………………………………………………………………
5. Instrumen ………………………………………………………………………
6. Observasi………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Saat ini seorang guru dituntut agar mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif agar
proses pembelajaran berlangsung optimal dan menyenangkan. Sehingga guru harus mampu untuk
menciptakan suatu metodepembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Penggunaan metode dalam
proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya dalam menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan bagi siswa.
Mengembangkan model pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa. Model Pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan sebagai
alat untuk mencapai tujuan, perumusan tujuan dengan sejelas-jelasnya merupakan syarat terpenting
sebelum seseorang menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat. Apabila seorang guru
dalam memilih metode mengajar kurang tepat akan menyebabkan kekaburan tujuan yang
menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang akan digunakan. Selain itu
pendidik juga dituntut untuk mengetahui serta menguasai beberapa metode dengan harapan tidak
hanya menguasai metode secara teoritis tetapi pendidik dituntut juga mampu memilih metode yang
tepat untuk bisa mengoperasionalkan secara baik. (Zuhairini Abdul Ghofir, 1983: 79).
Agar pelaksanaan pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM), salah satu solusinya adalah dengan model pembelajaran yang
menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning dan pengoptimalan media
pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Learning artinya model pembelajaran yang
memecahkan masalah.
Pada penelitian ini penulis memfokuskan hasil belajar siswa melalui model Pembelajaran
Problem Based Learning terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Q.S AL Hujurat
ayat 13. Untuk Mengatasi permasalahan siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran yang
berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa.
Menurut Trianto sebagaimana dikutip oleh Saiful Sagala dalam konsepdan makna pembelajaran kekurangan
yang paling mendasar dan sangat dirasakan pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih
rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini akan terlihat pada hasil belajar peserta didik yang senantiasa
masih sangat memprihatinkan. Namun rendahnya hasil belajar siswa mesti dilihat secara bijak, banyak faktor
yang menjadi penyebab di antaranya adalah faktor siswa, guru, dan faktor bagaimana Pendidikan Agama
Islam itu diajarkan

Dari hasil observasi yang dilakukan di SDN 1 Sukaraja juga salah satu sekolah dengan
kualitas belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang nilainya masih tidak sesuai dengan
KKM, khususnya di kelas IV. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang masih
menggunakan modelpembelajaran yang kurang tepat seperti ceramah dan menulis materi saja. Pada
proses pembelajaran PAI masih banyak peserta didik yang tidak aktif dalam proses pembelajaran
di kelas, kira-kira hanya 36% siswa yang cukup aktif di kelas. Selain itu, masih sedikit peserta didik
yang berani bertanya kepada guru perihal pelajaran yang belum dipahaminya. Kebanyakan dari
peserta didik merasa bosan dengan kondisi tersebut sehingga menyebabkan tidak banyak peserta
didik memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan maksimal.
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Dalam model pembelajaran Problem
Based Learning ini, peserta didik harus bisa mencari dan memecahkan masalah yang sudah dibuat
atau ditampilkan oleh guru sehingga peserta didik dapat mengembangkanhubungan sosial bersama
dengan teman-temannya.

Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan model
pembelajaran yaitu model Problem Based Learning yang mana dalam penerapan model ini lebih
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran agar pelaksanaan belajar mengajar dapat terlaksana
denganefektif. Walaupun model tersebut termasuk model pembelajaran yang sangat konvensional,
namun dalam konteks permasalahan yang terjadi di kelas IV, pemilihan model Problem Based
Learning oleh peneliti sesuai dengan kondisi siswa. Karena peneliti memiliki asumsi bahwa tidak
ada model pembelajaran yang terbaik namun yang ada adalah model pembelajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Berangkat dari permasalahan di atas maka
penulis tertarik untuk mengambil judul PTK “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MATERI Q.S AL HUJURAT AYAT 13 PADA KELAS IV DI SDN 1 SUKARAJA TAHUN
AJARAN 2023/2024.”

B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang kami temui dalam kegiatan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran PAI masih monoton
b. Guru lebih aktif dari pada peserta didik
c. Metode yang digunakan masih bersifat tradisional
d. Belum ada kolaborasi antara guru dan peserta didik
e. Rendahnya prestasi peserta didik dalam mata pelajaran PAI
Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang ingin diteliti yaitu metode yang
digunakan masih bersifat tradisional, belum adanya kolaborasi antara guru dan peserta didik dan
rendahnya prestasi peserta didik dalam mata pelajaran PAI materi Q.S Al Hujurat Ayat 13.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Q.S Al Hujurat Ayat 13
Pada kelas IV di SDN 1 Sukaraja.

 Apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat


meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam materi Q.S Al Hujurat Ayat 13 Pada kelas IV SDN 1 Sukaraja pada tahun
pelajaran 2023/2024 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) materi Q.S Al Hujurat Ayat 13 Pada kelas IV di SDN 1 Sukaraja tahun pelajaran
2023/2024.
b. Untuk mengetahui cara penerapan pembelajaran dengan model Problem Based Learning
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI materi Q.S Al
Hujurat Ayat 13 Pada kelas IV di SDN 1 Sukaraja tahun pelajaran 2023/2024.

c. Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui proses pemahaman siswa dengan


menggunakan penerapan pembelajaran model Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI materi Q.S Al Hujurat
Ayat 13 Pada kelas IV di SDN 1 Sukaraja tahun pelajaran 2023/2024.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, dapat diperoleh beberapa manfaat yaitu:
a. Bagi peneliti: Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan guru dalam mengajarkan
materi ini dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
b. Bagi Guru: Sebagai referensi dalam memilih strategi dan modelpembelajaran sesuai
dengan materi ajarnya.
c. Bagi peserta didik: Proses belajar mengajar dapat menjadi menarik dan menyenangkan
serta hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkat.
d. Bagi lembaga: Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar peserta
didik pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam(PAI).
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan sebuah proses terus menerus yang tidak terbatas. Istilah belajar tentu bukan
hal yang asing pada kehidupan sehari-hari manusia. Kegiatan belajar bisa dilakukan di mana saja,
kapan saja, dan oleh siapa saja. Belajar juga tidak terbatas dengan materi yang dipelajari. Manusia
dapat belajar apa saja dan dari siapa. Dalam rangka mencapai tujuan hidupnya, manusia pasti
menghadapi berbagai persoalan atau permasalahan dan belajar adalah proses yang dijalani oleh
manusia untuk menyelesaikan hal tersebut.
Menurut Oemar Hamalik (2011: 28), “belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
lakuindividu melalui interaksi dengan lingkungan”. Hal tersebut sejalan dengan yang dinyatakan
Slameto (2010: 2) bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar menurut Syaiful Bahri
Djamarah (2008:13) adalah “serangkaian kegiatan jiwaraga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut tentang pengertian belajar, dapat dirangkum bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada individu sebagai hasil dari
pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya, baik dalam lingkungan sekolah, rumah, dan
keluarga sendiri. Karena penelitian ini dilaksanakan saat pembelajaran di kelas maka belajar yang
dimaksud adalah belajar di lingkungan sekolah.
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Dimyati Dan Mudjiono (2006) Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-
angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajarpada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa
menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
Adapun Menurut Oemar Hamalik (2008) Hasil belajar ialah sebagai terjadinya
perubahantingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

Hal ini senada juga dikemukakan oleh Winkel dan dikuti Oleh Purwanto (2010) Hasil belajar
ialah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Faktor yang mempengaruhi belajar pada dasarnya akan mempengaruhi hasil belajar peserta
didik. Menurut Nana Sudjana (2011:39), ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar
peserta didik yaitu:
1) Faktor dari dalam diri peserta didik, yaitu faktor yang datang dari diri siswa terutama
kemampuan yang dimilikinya. Faktor-faktor yang dimiliki siswa sangat besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
2) Faktor dari luar diri peserta didik, yaitu faktor lingkungan. Baik lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang
diperoleh peserta didik setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai
tes yang diberikan oleh gurusetiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

2. Model Problem Based Learning


a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning
Arends (2007: 43) menjelaskan bila pada dasarnya PBL menyajikan berbagai situasi
bermasalah yang autentik serta memiliki makna kepada siswa, yang mana bisa berfungsi sebagai
batu pijakan untuk melakukan kegiatan investigasi serta penyelidikan
Barrett (2011: 4) menguraikan bahwa PBL merupakan pembelajaran yang dihasilkan dari suatu
proses pemecahan masalah yang disajikan di awal proses pembelajaran. Siswa belajar dari masalah
yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, mengorganisasi, merencana, serta memutuskan apa yang
dipelajaridalam kelompok kecil.
Boud (2010: 285) menjelaskan PBL yakni pendekatan pembelajaran yang mengarah pada
pelibatan siswa dalam mengatasi masalah belajar dengan praktik nyata yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari.
Tan (2003: 22) menguraikan bahwa PBL merupakan suatu pembelajaran yang mana
penerapannya bukan sekedar memasukkan masalah dalam kelas, namun juga dalam kegiatannya
memberi kesempatan pada pesertadidik untuk aktif membentuk pengetahuan lewat interaksi serta
penyelidikan dengan kolaborasi.

3. Materi Q.S Al Hujurat Ayat 13


Al Hujurat artinya Kamar-Kamar. Surat Al Hujurat terdiri dari delapan belas ayat dan tergolong
pada surat madaniyah karena diturunkan di kota Madinah. Surat Al Hujurat ini diturunkan setelah
Q.S Al-Mujadilah. Yakni, surat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad Hijrah dari kota mekkah
ke kota Madinah. Surat Al Hujurat menempati urutan surat ke 49 dalam Al Qur’an. Surat Al Hujurat
ini menjelaskan tentang larangan berburuk sangka dan menggunjing kepada orang lain,
menjelasakan adab-adab dalam berbicara sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah SAW dan
menjelaskan tentang keberagaman umat manusia.
Q.S Al Hujurat Ayat 13 :

‫ع ِل ْي ٌم َخ ِبي ٌْر‬ َ ‫ّٰللاِ اَتْ ٰقىكُ ْم ۗا َِّن ه‬


َ ‫ّٰللا‬ َ ‫اس اِ َّنا َخلَ ْق ٰنكُ ْم م ِْن ذَك ٍَر َّوا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰنكُ ْم شُعُ ْوبًا َّوقَبَ ۤاىِٕلَ ِلت َ َع‬
‫ارفُ ْوا ۚ ا َِّن ا َ ْك َر َمكُ ْم ِع ْندَ ه‬ ُ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها ال َّن‬

Yaa ayyuhan naasu innaa kholaqnaakum min dzakariw wa unstaa waja’alnaakum syu’uubaw
waqobaa, ila lita’aarofuu, inna akromakum ‘indalloohi atqookum, innallooha ‘aliimun khobiir
Artinya :
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan suatu pernyataan yang diajukan sebagai dugaan sementara
mengenai hubungan atau pengaruh antara dua variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini,
hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Hipotesis Penelitian:
" Penerapan Model Pembelajaran Problem Based learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Q.S.
Al Hujurat Ayat 13 Pada Kelas IV SDN 1 Sukaraja."
Hipotesis penelitian ini berasumsi bahwa penggunaan metode Problem Based Learning akan
memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan pemahaman siswa mengenai surat Al
Hujurat khususnya ayat 13. Dalam konteks Kelas IV SDN 1 Sukaraja, metode ini digunakan sebagai
pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif siswa, berbagi ide, dan
saling berinteraksi dalam mencapai pemahaman yang lebih baik.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji hipotesis ini dengan membandingkan hasil
pemahaman siswa sebelum dan setelah diberikan pembelajaran menggunakan metode diskusi
kelompok. Data pemahaman siswa akan dikumpulkan melalui tes atau instrumen pengukuran yang
relevan, seperti tes tertulis atau observasi.
Jika hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa
sebelum dan setelah menggunakan metode PBL ini, maka hipotesis penelitian ini dapat diterima.
Namun, jika tidak ada perbedaan yang signifikan, maka hipotesis dapat ditola
C. Penelitian Terdahulu
Dalam kajian pustaka peneliti dapat mengemukakan bahwa penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti belum pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian-
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan berkaitan denganpenelitian yang
akan dilakukan peneliti diantaranya, yaitu:
Dalam PTK karya Robiatul Adawiyah (Nim: 107015001143)
Prodi IPS yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan rumusanmasalah yaitu: Apakah penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa dan Apakah
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan hasil penelitian adalah Penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa .

Dalam Skripsi karya Wildan Iltizam Ilhaq (Nim 7101411372) Prodi Pendidikan Ekonomi
yang berjudul Penerapan Model Problem Based LearningDalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Pada Materi Pasar Sasaran Siswa Kelas X Pemasaran 2 SMK N 9 Semarang dengan
rumusan masalah yaitu: Apakah pembelajaran dengan model PBL dapat meningkatkan aktivitas
belajar pada materi pasar sasaran siswa kelas X pemasaran 2 SMKN 9 Semarang dan Apakah
pembelajaran dan penerapan model PBL dapat meningkatkan aktivitas belajar pada materi pasar
sasaran siswa kelas X pemasaran 2 SMKN 9 Semarang. Dengan hasil penelitian adalah Penerapan
model PBL pada materi pasar sasaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa siswa
kelas X pemasaran 2 SMKN 9 Semara
BAB III
METODE PENELITIAN

a. Pendekatan dan jenis Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan dalam PTK ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan data- data dan subjek
penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik dantidak menyimpulkan hasil
penelitian.
Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa. Pendekatan ini meliputi nilai rata-rata dari nilai
ulangan harian siswa, nilai tugas dan PR, nilai maksimum, nilai minimum, dan skor ideal.
Selain itu, pendekatan kualitatif deskiptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar
siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan respon siswa selama proses
pembelajaran.

b. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan
siklus PTK sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Sukaraja.

2. waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024 semeseter I yaitu dimulai
pada bulan Juli 2023. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender pendidikan
akademik di sekolah.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa SD kelas IV tahun
pelajaran 2023/2024 yang terdiri dari 21 peserta didik, 10 laki- laki dan 11 perempuan.

c. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan minimal sebanyak dua siklus. Setiap
siklus terdiri atas 1 kali pertemuan (3 x 35 menit) yaitu 1 kali pertemuan untuk tatap muka
dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar. Perubahan tindakan dilakukan pada
setiap siklus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan penelitian untuk ketiga
siklus adalah sebagai berikut.
1. Siklus I dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 3 jam pelajaran(3 x 35
menit) dengan materi pelajaran membaca dan Menulis Q.S Al Hujurat Ayat 13
2. Siklus II dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 2 jam pelajaran(2 x 35
menit) dengan materi pelajaran Menghafal dan Memahami Q.S Al Hujurat Ayat
13
SIKLUS 1

25
1. Perencanaan (Planning)
a. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yangakan disampaikan kepada peserta
didik (menentukan pokok bahasan, mengembangkan
skenario pembelajaran)
b. Membuat Modul Ajar
c. Membuat lembar kerja Peserta Didik (LKPD)
d. Membuat instrumen yang digunakan dalam PTK
e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
2. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tahap ini meliputi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan model


pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan berdasarkan Modul Ajar yang
telah dibuat disertai dengan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya,
yaitu kartu soal dan jawaban, dan instrumen penelitian, yaitu tes hasil belajar siklus I dan
II, lembar observasi belajar siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus satu ini
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, antara lain sebagai berikut.
a. Menerapkan tindakan yang mengacu pada scenario.
b. Menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan
modelpembelajaran.
c. Siswa diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan
terhadap materi yang diajarkan.
d. Melakukan pengamatan

3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan observasi dilakukan oleh observer, yaitu teman sejawat dengan cara
mengisi lembar observasi.

4. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Hasil yang diperoleh pada tahap
observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil analisis siklus pertama inilah yang
dijadikan acuan penulis untuk merencanakan siklus kedua.

a. Hal-hal yang belum berhasil ditindak lanjuti,


sedangkan yang sudah baik dipertahankan atau
ditingkatkan, sehingga hasil yang dicapai pada siklus
berikutnya sesuai dengan yang diharapkan dan
hendaknya lebih baik dari siklus sebelumnya.

b. Melakukan analisis data yang telah terkumpul dalam


tahap pengamatan.

c. Selanjutnya diteliti mana kelemahan dan kelebihan


masing-masing peserta didik dan selanjutnya
melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
SIKLUS II
Seperti halnya siklus I, siklus II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi dengan mengadakan beberapa perbaikan sesuai dengan kekurangan yang
26
ditemukan pada siklus I. Pada siklus II ini juga dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.
Adapun tahap-tahap pelaksanaannyaantara lain:

1. Perencanaan (Planning)
Membuat rencana pembelajaran berdasarkan siklus pertama. Artinya
memperbaikidan meningkatkan kualitas pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan (Action)


Guru melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran
Problem Based Learning berdasarkan rencana pembelajaran dan
hasil siklus I.

3. Pengamatan (Observation)

Pada dasarnya tahap observasi pada siklus dua ini sama dengan
observasi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Peneliti mencatat
semua temuan dengan perubahan yang terjadi pada siswa serta
melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa pada akhir tindakan siklus
II

4. Refleksi (reflection)
Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan membuat
kesimpulan tentang model pembelajaran Problem Based Learning
yang digunakan dalam peningkata hasil belajar peserta didik pada
materi tersebut dengan cara memperbaiki tindakan siklus tersebut.

Jadwal Penelitian

BULAN

NO KEGIATAN Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal

2 Perencanaan siklus I

3 Pelaksanaan siklus I

4 Observasi I

Analisis dan Refleksi


5
I

6 Perencanaan siklus II

7 Pelaksanaan siklus II

8 Observasi II

Analisis dan refleksi


9
II

27
d. Populasi dan Sampel
1. Populasi:
Populasi dalam proposal ini merujuk pada semua siswa yang berada di Kelas IV
SDN 1 Sukaraja . Populasi ini mencakup seluruh siswa yang memiliki tingkat pemahaman
tentang Surat Al hujurat ayat 13. Dalam konteks ini, populasi mencakup semua siswa
Kelas IV yang sedang belajar tentang Q.S A Hujurat ayat 13 di sekolah tersebut.
2. Sampel:
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang dipilih untuk menjadi subjek
penelitian. Dalam proposal ini, sampel merupakan sekelompok siswa yang dipilih
secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu dari populasi Kelas IV SDN 1 Sukaraja.
Pemilihan sampel yang representatif dan memadai sangat penting untuk
memastikan hasil penelitian yang lebih mewakili keseluruhan populasi. Dalam proposal
ini, peneliti dapat

menggunakan metode random sampling atau purposive sampling untuk memilih


sampel yang tepat.
Misalnya, peneliti dapat menggunakan metode random sampling untuk memilih
sejumlah siswa secara acak dari kelas IV yang ada di SDN 1 Sukaraja.
. Atau, peneliti juga dapat menggunakan metode purposive sampling dengan memilih
siswa yang memiliki tingkat pemahaman rendah atau menengah terkait Surat Al Hujurat
ayat 11.
Jumlah sampel yang dipilih juga perlu diperhatikan. Idealnya, peneliti dapat memilih
sejumlah siswa yang dapat memberikan representasi yang memadai terhadap populasi Kelas
IV S DN 1 S ukar aja . Jumlah sampel yang ideal ini dapat ditentukan berdasarkan
pertimbangan statistik dan sumber daya yang tersedia.

a. Jenis Pengumpulan Data


Dalam proposal PTK ini, jenis pengumpulan data yang digunakan adalah data
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif ini akan digunakan untuk memperoleh
pemahaman mendalam tentang perubahan pemahaman siswa mengenai Q.S A Hujurat ayat
13.
b. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara yang
efektif dan terukur di antaranya adalah:
1. Observasi atau pengamatan
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan
pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dicatat dalam
suatu catatan observasi, kegiatan pencatatan merupakan bagian dari suatu pengamatan,
data yang diperlukan dari observasi berupa keaktifan/aktivitas siswa di kelas pada
kegiatan siklus pertama hingga siklus akhir.

2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk memperolah data dengan cara tanya jawab
yang dilakukan oleh pewawancara terhadap nara sumber (Arikunto,2008:132).
Wawancara untuk mengetahui tanggapan siswa dan atauguru pendamping/supervisor
tentang kegiatan penelitian.
28
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan barang-barang yang tertulis (Suharsimi Arikunto,
2010:201). Peneliti menggunakan checklist dokumentasi sebagai alat dalam mengkaji
dokumen yang digunakan untuk mendukung data penelitian.

c. Teknik Analisis Data


Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau
dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif
untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap
siklus dan untuk menggambarkan peningkatan prestasi siswapada materi Q.S Al Hujurat
Ayat 13 setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Adapun
tekhnik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan
berdasarkan angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu presentase.
Skor yang di Capai
Nilai =

29
BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN


A. Pembahasan
1. Penelitian pendahuluan
Penelitian Tindakan Kelas ini dimulai dengan melakukan observasi pembelajaran di
SDN 1 SUKARAJA di kelas IV serta melajkukan wawancara terhadap guru kelas
IV Bandar Lampung dan sebagian peserta didik kelas IV.Penelitian diawali dengan
melakukan wawancara denagn guru kelas IV tujuanya adalah untuk mengetahui
tingkat aktivitas belajar peserta didik, serta tanggapan guru tentang pembelajaran
model Problem Based Learning (PBL) dan permasalahan yang terjadi pada
pembelajaran di kelas IV tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di
kelas, diperoleh informasi sebagai berikut:
a. Beberapa peserta didik menyukai pelajaran , tetapi sebagian peserta didik ada
yang kurang senang dengan disebabkan materinya terlalu banyak.
b. Umumnya peserta didik memperhatikan penjelasan guru, tetapi terkadang
masih ada peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru, tergantung
kondisi guru.
c. Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode ceramah.
d. Guru masih mendominasi jalanya pembelajaran di kelas sehingga
mengakibatkan peserta didik pasif
e. Beberapa peserta didik masih takut jika diminta oleh guru untuk mengerjakan
soal didepan kelas, karena hawatir jawabanya salah.
f. Beberapa peserta didik masih takut untuk bertanya atau menjawab kepada
gurunya.
Dari hasil wawancara pada saat pra penelitian diperoleh informasi bahwa
sebagian peserta didik cukup antusias tetapi sebagian peserta didik ada yang kurang
senang karena membuatnya mengantuk, peserta didik masih takut bertanya jika ada
materi pembelajaran yang belum bisa di fahami, cara mengajar guru cenderung
ceramah sehingga membuat peserta didik merasa bosan Hasil wawancara dan
observasi di kelas tersebut digunakan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan
siklus 1 selanjutnya

30
2. Pembelajaran Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan informasi yang telah diperoleh, pada penelitian ini dilakukan proses
perencanaan penelitian. Adapun proses perencanaanya adalah merencanakan
pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) yaitu:
1) Membuat RPP siklus I
2) Membuat lembar observasi aktivitas peserta didik
3) Mmembuat lembar observasi aktivitas guru pada KBM
4) Membuar pedoman wawancara guru dan peserta didik
5) Membuat LKS siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di buat dan didiskusikan dengan guru
kelas IV. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi lembar observasi serta
cara penilain baik pada lembar observasi guru pada KBM ataupun lembar observasi
aktivitas peserta didik.
b. Tahap Tindakan
Pembelajar siklus I terdiri dari 1 pertemuan 2x35 menit dengan menggunakan
model Problem Based Learning (PBL), pada pertemuan ini peserta didik hadir
semua yaitu 14 orang, pembelajaran ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi,
diskusi kelompok, dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah Pengertian
Lingkungan sehat dan Lingkungan Tidak Sehat, dengan menggunaka pembelajaran
model Problem Based Learning (PBL) adalah pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tindakan Siklus I

No Tahapan Tindakan Peserta Didik

1 Orientasi a. Guru menjelaskan tujuan a. peserta didik


peserta didik pembelajaran dan mendengarkan
pada masalah kegiatan-kegiatan yang menyimak dan
akan dilakukan peserta mencatat penjelasan
didik dalam diskusi guru
kelompok b. peserta didik
b. Guru memotivasi peserta termotivasi untuk aktif
didik untuk aktif dalam dalam pembelajaran
pembelajaran c. peserta didik
c. Guru menjelaskan materi mendengarkan dan
pelajaran dan memberikan menjawab
masalah berupa LKS yang permasalahan di LKS

31
diberikan guru
2 Mengorganis a. Pada tahap ini guru a. peserta didik
asikan membagi peserta didik 4 bekerjasama dengan
peserta didik kelompok yang terdiri dari kelompok untuk
untuk belajar 3 dan 4 orang, untuk menyelesaikan LKS
menyelesaikan masalah yang yang dibeikan
diberikan. b. peserta didik
b. Guru menginformasikan menyusun jawaban
kepada peserta didik untuk untuk menjawab di
menjawab pertanyaan di depan kelas
depan kelas
3 Membimbing
a. Guru mengaktifkan diskusiantar a. Peserta didik
penyelidikan kelompok berkeliling melakukan Tanya jawab
individu memantau jalanya diskusi pada kelompok masing-
maupun kelompok. masing
kelompok
4 Mengemban a. Secara bergantian setiap a. Setiap kelompok
gkan dan kelompok disuruh mempresentasikan
menyajikan mempresentasikan hasil hasil diskusinya di
hasil karya diskusi kelompoknya. depan kelas.
b. Guru berperan sebagai b. Peserta didik
fasilitator dan mediator diarahkan dan
dimotivasi untuk
membuat atau
menjawab pertanyaan.
5 Menganalisis a. Guru membantu peserta a. Peserta didik
dan didik melakukan refleksi menyimak penjelasan
mengevaluas atau evaluasi terhadap dari guru
i proses jawaban yang dibuat. b. Peserta didik mencatat
pemecahan b. Guru memberikan hal-hal baru yang
masalah informasi dan klarifikasi diinformasikan guru.
terhadap pertanyaan dan
jawaban peserta didik.

c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi ini adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar
peserta didik, yang akan di tunjukkan pada tabel 4.2 berikut :

32
Tabel 4.2 Aktivitas belajar peserta didik pada siklus I

No Klasifikasi Aktivitas Jumlah Rata-rata

1 Visual activities 40 71,42


2 Oral activities 35 62,50
3 Emocional activities 32 57,14
4 Mental activities 24 42,85
Jumlah 131
Rata-rata aktivitas 58,48
Rata-rata klasikal 42,85%
Aktivitas tertinggi 68,70
Aktivitas terendah 50,00
kreteria C

Berdasarkan table 4.2 diatas, diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar


peserta didik pada sklus 1 adalah sebagai berikut:
1) Visual activities dalam memperhatikan penjelasan guru
Rata-rata persentase aktivitas peserta didik yang memperhatikan penjelasan
guru sebesar 71,42dan rata-rata klasikal sebesar 42,85% hal ini dikerenakan
peserta didik sudah mulai konsentrasi untuk mengikuti pelajaran dan sudah
mulai memahami model ProblemBased Learning (PBL).
2) Oral activities dalam mengajukan pertanyaan, menjawab atau menanggapi
pertanyaan dan berdiskusi anta teman
Rata-rata persentase aktivitas keberanian peserta didik dalam mengajukan
pertanyaan dan menjawab atau menanggapi pertanyaan sertaberdiskusi antar
teman sebesar 62,50 dan rata-rata klasikal sebesar 42,85%. Kebanyakan
peserta didik mengandalkan jawaban dari teman kelompoknya saja.Hal ini
perlu pantauan guru agar selalu bekerjasama dalam kelompoknya sehingga
peserta didik belum berani bertanya dan menjawab atau menanggapi
pertanyaan dari guru maupun dari peserta didik lainya, dikarnakan beberapa
peserta didik masih kurang yakin dengan jawabanya.Hal ini dapat dikatakan
belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II.
3) Emocional activities semangat peserta didik dalam mengerjakan tugas
Rata-rata persentase aktivitas semangat peserta didik dalam mengerjakan
tugas debesar 57,14dan rata-rata klasikal sebesar 42,85%. Sehingga masih
terdapat siswa yang malas untuk mengerjakan tugasnya karena merasa tidak
akan dihukum apabila tidak mengerjakan tugas

33
tersebut.hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan
pada siklus II.
4) Mental activities peserta didik dalam memecahkan masalah pada LKS.
Rata-rata persentase aktivitas peserta didik dalam memecahkan masalah
sebesar 42,85 dan rata-rata klasikal sebesar 42,85%. Peserta didik dalam
memecahkan masalah belum baik, ada beberapa siswa yang masih merasa
bingung dalam menjawab atau memecahkan masalah pada LKS.
Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan
pada tahap ini, guru IPA III yang bertindak sebagai observer mengobservasi
aktivitas belajar IPA peserta didik, sekaligus mengamati proses pembelajaran
dikelas dengan diterapkannya model pembelajaran ProblemBased Learning
(PBL).
Hasil observasi terhadap guru pada KBM cukup baik, hanya sajapeneliti
harus lebih memotivasi peserta didik untuk bertanya dan menjawab atau
menanggapi pertanyaan guru atau peserta didik. Hasil belajar peserta didik
selama siklus I diperoleh dari nilai tes akhir siklus I. hasil tes ahir siklus I
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Belaja Peserta Didik Pada Siklus I
No Jumlah Rata-rata Ketuntasan Nilai Nilai
klasikal tertinggi terendah

1 890 63,57 42,85% 80 50

Berdasarka tabel diatas dapat diperoleh informasi bahwa hasil belajar peserta
didik paada siklus I ini mencapai rata-rata 63,57 dan rata rata klasikal sebesar
42,85% hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ini masih
rendah, dan masih banyak peserta didik belum terbiasa menggunakan model
pembelajaran ProblemBased Learning (PBL).
d. Tahap refleksi
Tahap ini peneliti dan guru kelas IV melakukan analisis pada siklus I.
berdasarkan analisis pada observasi, wawancara dan tes ditemukan beberapa
kekurangan yang ada pada siklus I, hasil tersebut dijelaskan pada tabel 4.4
berikut:

34
Tabel 4.4 Refleksi tindakan pembelajaran pada siklus I

No Kekurangan-kekurangan Perencanaan perbaikan pada siklus II

1 Pada awal pembelajaran masih Memberikan pengurangan skor pada


ada peserta didik yang ngobrol siswa yang bebuat kesalahan.
dengan temanya dalam proses
diskusi
2 Kemampuan bertanya dan Peneliti mengarahkan peserta didik
menjawab peserta didik masih lebih banyak membaca buku
rendah dilihat dari jumlah pelajaran dan lebih aktif dalam
peserta didik yang aktif. kegiatan pembelajaran dengan
memberikan poin ples dalam
pembelajaran.

3 Peserta didik masih malu untuk Memberikan nilai tambah/ hadiah


mengankat tangan ketika akan pada peserta didik yang berani
menjawab pertanyaan yang mengangkat tanganya untuk
diajukan oleh peneliti. Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
didik sering menjawab oleh peneliti.
petanyaan secara bersamaan.
4 Beberapa peserta didik masih Mengarahkan peserta didik untuk
malu untuk bertanya jika ada bertanya pada pembahasan yang
pembahasan materi yang belum belum dimengerti
dimengerti.
5 Peserta didik masih merasa takut Memilih satu peserta didik dari
untuk mempersentasikan hasil pasangan yang mendapat giliran
kerjanya didepan kelas, mempersentasikan hasil kerjanya
sehingga peserta didik hanya dalam kelompoknya.
mengandalkan kelompoknya
saja.
6 Peserta didik mulai merasa bosan Diadakan sebuah permainan antar
dengan diskusi kelompok yang kelompok, menyanyi, dan pemberian
dilakukannya. reward
pada kelompok yang menang
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, W, Pembelajaran Melalui Model PBL (Problem Based Learning) Dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan, http://Wianti.multiply.com./journal/item/7
Anisyah, N., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode
Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Kelas Xi Ipa Sma
Negeri 1 Seisuka Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ariani, S.R, (2007), Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif TAI (Team Assisted
Individualization) Dilengkapi Modul dan Penilaian Portofolio Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Penentuan Dh Reaksi Siswa SMAKelas xi Semester I,
http://repository.upi.edu/operator/upload/s- d025- 08113- chapter2.pdf, Diakses ,10
Februari, pukul 19.20
Arikunto, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Ayu K, I., Sugiharto, dan Masyukri, M., (2013), Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation (GI) Menggunakan Media Teka-Teki Silang Dan Peta Konsep Pada Materi
Pokok Koloid Kelas XI Semester II SMA Negeri 4 Sukarta Tahun Pelajaran 2012/2013,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 2337-9995.
Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung.
Dewin, (2009), Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika:
http://dewin221106.blogspot.com/2009/11/pendekatan- konstruktivismedalam.
Html, Diakses ,10 Februari, pukul 19.20
Depdikbud, (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Dimyati, M., (1989), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Depdikbud.
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S dan Aswan, Z., (2006) Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hanafiah, N., (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama, Bandung.
Johari, J.M.C dan Rachmawati, (2006), Kimia SMA Kelas XI IPA, Erlangga, Jakarta.
Keenan, C., Kleinfelter, D., dan Wood, (1984), Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta

Khairilusman., (2011), Implementasi Model Konstruktivisme Dalam


Pembelajaran,http://Khairilusman.wordpress.com/2011/10/29.Implement a si-Model-
Kontruktivisme-Dalam-Pembelajaran, diakses ,10 februari, pukul 20.00 Prawiradilaga,
D.S., (2004), Mozaik Teknologi Pendidikan, Prenada Media, Jakarta Timur.
Pribadi, B.A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, JakartaRiyanto,
Y., (2010), Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi Guru/Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan
Berkualitas, Penerbit Kencana, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung Sanjaya, W,
(2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta
Sadiman, A., (1990), Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatan,
Rajawaali, Jakarta.
Safitri, I.N., (2010), Studi Komparasi Penggunaan Media Komputer dan Teka-Teki Silang
Pada Pembelajaran Kooperatif Metode TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Prestasi Belajar Siswa PadaMateri Pokok Tata Nama Senyawa Kelas X SMA Negeri 5
Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sardiman., (2005), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Rajawali Pers, Jakarta
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, RinekaCipta,
Jakarta
Sudjana, N., dan Ahmad, R., (2005), Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo, Bandung.
PANDUAN OBSERVASI:

Pemahaman Siswa tentang Surat Al


Hujurat Ayat 13

Tujuan observasi:
Mengamati dan mencatat tingkat pemahaman siswa tentang surat Al Hujurat ayat 13
sebelum dan setelah penerapan metode Problem Based Learning.

PetunjukObservasi
:

1. Tentukan waktu dan tempat pengamatan: Observasi dilakukan di Kelas IV SDN 1


Sukaraja pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya, misalnya saat pelajaran agama.
2. Identifikasi siswa: Kenali nama-nama siswa yang akan diamati dan siapkan lembar
pengamatan untuk mencatat hasil observasi.
3. Pemahaman Awal (Sebelum Intervensi):
- Amati siswa secara cermat saat pembelajaran tentang sifat wajib Allah.
- Perhatikan reaksi dan interaksi siswa dengan materi pembelajaran.
- Catat tingkat pemahaman awal setiap siswa sesuai skala penilaian yang
telah ditentukan.
4. Penerapan Metode Problem Based Learning :
- Amati proses pelaksanaan metode Problem Based Learning dengan seksama.
- Perhatikan partisipasi aktif siswa dalam diskusi, kemampuan berargumentasi,
dan kerjasama antaranggota kelompok.
- Jika diperlukan, rekam audio atau video saat diskusi kelompok berlangsung
untuk analisis lebih lanjut.
5. Pemahaman Akhir (Setelah Intervensi):
- Setelah penerapan metode Problem Based Learning, amati siswa kembali saat
pembelajaran tentang surat al hujurat ayat 13.
- Perhatikan perubahan dalam tingkat pemahaman siswa.
- Catat tingkat pemahaman akhir setiap siswa sesuai skala penilaian yang
telah ditentukan.
6. Analisis Observasi:
- Gunakan lembar pengamatan untuk mengumpulkan data hasil observasi.
- Jumlahkan dan analisis data untuk menentukan perubahan tingkat pemahaman
siswa setelah intervensi metode diskusi kelompok.
Catatan:
• Pastikan observasi dilakukan secara objektif dan tidak mempengaruhi perilaku
siswa.
• Gunakan skala penilaian yang jelas dan terukur untuk mencatat tingkat pemahaman
siswa.
• Pastikan keakuratan catatan dan penggunaan lembar
pengamatan
LK 11.B Membuat Instrumen
1. Instrumen Asesmen Formatif
Nama : Adib Suroyya
Nama Sekolah : SDN 1 Sukaraja
Bidang Studi : Pendidikan Agama Islam
Fase / Kelas : B / IV
Bab / Materi : I / Mari kita mengaji dan mengkaji Surat
Al Hujurat ayat 13 dan Hadis tentang
keragaman

Semester / Tahun Pelajaran : Ganjil /


2022 - 2023 Tujuan Pembelajaran (TP)
:
1. Peserta didik dapat membaca Surat Al Hujurat ayat 13 dengan tartil
2. Peserta didik dapat menulis Surat Al Hujurat ayat 13 dengan baik
3. Peserta didik dapat membuat paparan tentang pesan pokok Surat Al
Hujurat ayat 13 dengan baik
4. Peserta didik dapat menjelaskan pesan pokok Surat Al Hujurat ayat 13
dengan baik
5. Peserta didik dapat menghapal Surat Al Hujurat ayat 13 dengan lancar
6. Peserta didik dapat membaca hadis tentang keragaman dengan baik
7. Peserta didik dapat menulis hadis tentang keragaman dengan baik
8. Peserta didik dapat menghafal hadis tentang keragaman dengan lancar
9. Peserta didik berani mempresentasikan paparan tentang pesan
pokok Surat Hujurat Ayat 13 dan hadis tentang keragaman
10. Peserta dapat membiasakan membaca Al Qur’an dengan tartil
dan sikap menghargai keragaman dan perbedaan sebagai
sunnatullah

Teknik Asesmen :
1. Observasi kelas: Guru melakukan observasi terhadap partisipasi dan
keterlibatan siswa dalam diskusi atau aktivitas pembelajaran terkait
menghormati dan menghargai manusia yang berbeda suku dan bangsa
2. Tes jangka pendek: Siswa diberikan tes singkat berupa pertanyaan-
pertanyaan terkait pemahaman mereka tentang Surat Al Hujurat ayat 13,
serta hadis tentang keragaman.

Kisi-kisi Asesmen :
1. Pemahaman konsep tentang keragaman berdasarkan Al Hujurat ayat
13, serta hadis terkait.
2. Kemampuan menghubungkan pemahaman tersebut dengan situasi
nyata dan memberikan contoh-contoh yang relevan.
3. Pemahaman tentang konsekuensi negatif tentang keragaman
mannusa yang berbeda suku dan bangsa dalamkonteks agama dan
sosial.
4. Kemahiran berkomunikasi lisan dalam menyampaikan pemahaman
dan pendapat terkait tentang keragaman manusia yang berbeda suku
dan bangsa

Instrumen Asesmen :
1. Kuesioner : Siswa diminta mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan terkait pemahaman mereka tentang keragaman manusia yang
berbeda suku dan bangsa, serta pengalaman pribadi yang terkait dengan
topik tersebut.
2. Diskusi kelompok : Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
kecil untuk berdiskusi tentang konsep tentang keragaman manusia yang
berbeda suku dan bangsa serta dampaknya. Guru akan mengamati dan
mendokumentasikan partisipasi dan kontribusi setiap siswa.
3. Presentasi individu : Siswa diminta untuk menyusun dan menyajikan
paparan singkat mengenai tentang keragaman manusia yang berbeda suku
dan bangsa. Guru akan menilai pemahaman dan kemampuan
berkomunikasi lisan siswa.

Rubrik Penilaian :
Rubrik 1: Pemahaman Konsep
Level 1: Identifikasi konsep larangan manusia yang berbeda suku dan bangsa.
Level 2: Hubungan konsep dengan situasi nyata dan memberikan contoh-contoh
relevan. Level 3: Pemahaman mendalam tentang konsekuensi negatif dan pengaruh
larangan tersebut dalam konteks agama dan sosial.

Rubrik 2: Kemampuan Berkomunikasi


Level 1: Mengemukakan pemahaman secara sederhana.
Level 2: Mengemukakan pemahaman dengan jelas dan terstruktur
Level 3: Mengemukakan pemahaman dengan jelas, terstruktur, dan memberikan
argumen yang kuat.

2. Instrumen Asesmen Sumatif

Nama :
Nama Sekolah : SDN 1 Sukaraja
Bidang Studi : Pendidikan Agama Islam
Fase / Kelas : B / IV
Bab / Materi : I / Mari kita mengaji dan mengkaji Surat
Al Hujurat ayat 13 dan hadis tentang
keragaman
Semester / Tahun Pelajaran : Ganjil /
2022 - 2023Tujuan Pembelajaran (TP) :
1. Peserta didik dapat membaca Surat Al Hujurat ayat 13 dengan tartil
2. Peserta didik dapat menulis Surat Al Hujurat ayat 13 dengan baik
3. Peserta didik dapat membuat paparan tentang pesan pokok Surat Al
Hujurat ayat 13 dengan baik
4. Peserta didik dapat menjelaskan pesan pokok Surat Al Hujurat ayat 13
dengan baik
5. Peserta didik dapat menghapal Surat Al Hujurat ayat 13 dengan lancar

KKTP : Laporan peserta didik dapat


menunjukkan kemampuan membaca
surat Al Hujurat ayat 13 sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid dan
mengkaji surat Al Hujurat Ayat 13
Teknik Asesmen : Tes tertuli
Kisi-kisi Asesmen : Al-Qur’an Hadis
Instrumen Asesmen :-
Rubik Penilaian :

No Indikator Tingkat Bobot Nomor Soal


Kognitif
Dapat menunjukkan urutan surat Al-
1 C1 10 1
Hujarat ayat 13 dalam Al-Qur’an
Dapat melengkapi potongan surat Al-
2 C2 10 2
Hujarat ayat 13
Dapat menyebutkan arti surat Al-
3 C3 10 3
Hujarat ayat 13
Dapat mengidentifikasi isi pokok
4 C3 10 4
surat Al-Hujarat ayat 13
Dapat mengartikan potongan surat
5 C3 10 5
Al-Hujarat ayat 13
Dapat menjelaskan hukum bacaan
6 dalam surat Al-Hujarat ayat 13 C3 10 6
dengan benar
Dapat menjelaskan arti kata dalam
7 C3 10 7
surat Al-Hujarat ayat 13
Dapat menentukan golongan surat Al-
8 C1 10 8
Hujarat ayat 13
Dapat menjelaskan asal-usul umat
9 manusia berdasarkan Q.S Al- Hujarat C2 10 9
ayat 13
Dapat menujukkan sikap terhadap
10 C3 10 10
teman yang berbeda agama

PESERTA PPG 2023


ADIB SUROYYA

Anda mungkin juga menyukai