Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah
membimbing umat manusia melalui lembaga pendidikan terbaik. Alhamdulillah, Proposal
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul: “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 SUKARAJA TAHUN
PELAJARAN 2023/2024”
dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami
mengucapakan terima kasih kepada :
1. Dr.Mardianto M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Ketua
LPTK UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA MEDAN yang telah
memberikan ijin serta dukungan secara moral maupun materiil dalam penyelenggaraan
PPG Dalam Jabatan 2023.
2. Dr.Abdul Aziz Rusman Lc.M.Si. UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA
UTARA MEDAN selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK yang telah memberikan
layanan dan fasilitas dalam menempuh kegiatan PPG Dalam Jabatan 2023 ini.
3. Fibri Rakhmawati, M.Si.,Dr. selaku dosen pengampu Lokakarya Penelitian
Tindakan Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi
dalam penyusunan Proposal PTK ini.
4. Daharni MT S.Pd,.selaku Kepala SDN 1 Sukaraja yang telah memberi ijin
pada peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
5. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2023 yang telah memfasilitasi
dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
demi kesempurnaan proposal kami. Penulis berharap mudah-mudahan penelitian ini
bermanfaat bagi semua pihak terkait.
Penulis
Adib Suroyya
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………..i
Abstrak…………………………………..……………………………………………………i
i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah………………………………………………………………1
B. Permasalahan……………………………………………………………………….....
.2
1. Identifikasi
Masalah……………………………………………………………......2
2. Rumusan
Masalah……………………………………………………………...…..2
C. Tujuan
Penelitian……………………………………………………………………...3
D. Manfaat
Penelitian…………………………………………………………………….3
BAB II KERANGKA TEORI
A. Landasan
Teori…………………………………………………………………….….4
B. Hipotesis
Penelitian…………………………………………………………………...6
C. Penelitian
Terdahulu………………………………………………………………….7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis
Penelitian…………………………………………………..…8
B. Setting
Penelitian……………………………………………………………………...8
C. Langka-Langkah
Penelitian……………………………………………………..…...9
D. Populasi
Sampel……………………………………………………………………...11
E. Jenis Pengumpulan
Data……………………………………………………………..12
F. Tekhnik Pengumpulan
data…………………………………………………………..12
G. Teknik Analisis
Data…………………………………………………………………12
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
1. Penelitian pendahuluan …………………………………………………………….
2. Pembelajaran Siklus 1................................................................................................
1. Tahap perencanaan …………………………………………………………….
2. Tahap Tindakan ………………………………………………………………..
3. Tahap observasi ………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAK…………………………………………………………………...13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Modul Ajar Siklus 1……………………………………………………………
2. LKPD……………………………………………………………………………
3. Modul Ajar Siklus 2……………………………………………………………
4. LKPD……………………………………………………………………………
5. Instrumen ………………………………………………………………………
6. Observasi………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Dari hasil observasi yang dilakukan di SDN 1 Sukaraja juga salah satu sekolah dengan
kualitas belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang nilainya masih tidak sesuai dengan
KKM, khususnya di kelas IV. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang masih
menggunakan modelpembelajaran yang kurang tepat seperti ceramah dan menulis materi saja. Pada
proses pembelajaran PAI masih banyak peserta didik yang tidak aktif dalam proses pembelajaran
di kelas, kira-kira hanya 36% siswa yang cukup aktif di kelas. Selain itu, masih sedikit peserta didik
yang berani bertanya kepada guru perihal pelajaran yang belum dipahaminya. Kebanyakan dari
peserta didik merasa bosan dengan kondisi tersebut sehingga menyebabkan tidak banyak peserta
didik memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan maksimal.
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Dalam model pembelajaran Problem
Based Learning ini, peserta didik harus bisa mencari dan memecahkan masalah yang sudah dibuat
atau ditampilkan oleh guru sehingga peserta didik dapat mengembangkanhubungan sosial bersama
dengan teman-temannya.
Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan model
pembelajaran yaitu model Problem Based Learning yang mana dalam penerapan model ini lebih
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran agar pelaksanaan belajar mengajar dapat terlaksana
denganefektif. Walaupun model tersebut termasuk model pembelajaran yang sangat konvensional,
namun dalam konteks permasalahan yang terjadi di kelas IV, pemilihan model Problem Based
Learning oleh peneliti sesuai dengan kondisi siswa. Karena peneliti memiliki asumsi bahwa tidak
ada model pembelajaran yang terbaik namun yang ada adalah model pembelajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Berangkat dari permasalahan di atas maka
penulis tertarik untuk mengambil judul PTK “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MATERI Q.S AL HUJURAT AYAT 13 PADA KELAS IV DI SDN 1 SUKARAJA TAHUN
AJARAN 2023/2024.”
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang kami temui dalam kegiatan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran PAI masih monoton
b. Guru lebih aktif dari pada peserta didik
c. Metode yang digunakan masih bersifat tradisional
d. Belum ada kolaborasi antara guru dan peserta didik
e. Rendahnya prestasi peserta didik dalam mata pelajaran PAI
Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang ingin diteliti yaitu metode yang
digunakan masih bersifat tradisional, belum adanya kolaborasi antara guru dan peserta didik dan
rendahnya prestasi peserta didik dalam mata pelajaran PAI materi Q.S Al Hujurat Ayat 13.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Q.S Al Hujurat Ayat 13
Pada kelas IV di SDN 1 Sukaraja.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, dapat diperoleh beberapa manfaat yaitu:
a. Bagi peneliti: Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan guru dalam mengajarkan
materi ini dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
b. Bagi Guru: Sebagai referensi dalam memilih strategi dan modelpembelajaran sesuai
dengan materi ajarnya.
c. Bagi peserta didik: Proses belajar mengajar dapat menjadi menarik dan menyenangkan
serta hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkat.
d. Bagi lembaga: Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar peserta
didik pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam(PAI).
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan sebuah proses terus menerus yang tidak terbatas. Istilah belajar tentu bukan
hal yang asing pada kehidupan sehari-hari manusia. Kegiatan belajar bisa dilakukan di mana saja,
kapan saja, dan oleh siapa saja. Belajar juga tidak terbatas dengan materi yang dipelajari. Manusia
dapat belajar apa saja dan dari siapa. Dalam rangka mencapai tujuan hidupnya, manusia pasti
menghadapi berbagai persoalan atau permasalahan dan belajar adalah proses yang dijalani oleh
manusia untuk menyelesaikan hal tersebut.
Menurut Oemar Hamalik (2011: 28), “belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
lakuindividu melalui interaksi dengan lingkungan”. Hal tersebut sejalan dengan yang dinyatakan
Slameto (2010: 2) bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar menurut Syaiful Bahri
Djamarah (2008:13) adalah “serangkaian kegiatan jiwaraga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut tentang pengertian belajar, dapat dirangkum bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada individu sebagai hasil dari
pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya, baik dalam lingkungan sekolah, rumah, dan
keluarga sendiri. Karena penelitian ini dilaksanakan saat pembelajaran di kelas maka belajar yang
dimaksud adalah belajar di lingkungan sekolah.
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Dimyati Dan Mudjiono (2006) Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-
angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajarpada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa
menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
Adapun Menurut Oemar Hamalik (2008) Hasil belajar ialah sebagai terjadinya
perubahantingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Hal ini senada juga dikemukakan oleh Winkel dan dikuti Oleh Purwanto (2010) Hasil belajar
ialah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Faktor yang mempengaruhi belajar pada dasarnya akan mempengaruhi hasil belajar peserta
didik. Menurut Nana Sudjana (2011:39), ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar
peserta didik yaitu:
1) Faktor dari dalam diri peserta didik, yaitu faktor yang datang dari diri siswa terutama
kemampuan yang dimilikinya. Faktor-faktor yang dimiliki siswa sangat besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
2) Faktor dari luar diri peserta didik, yaitu faktor lingkungan. Baik lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang
diperoleh peserta didik setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai
tes yang diberikan oleh gurusetiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.
Yaa ayyuhan naasu innaa kholaqnaakum min dzakariw wa unstaa waja’alnaakum syu’uubaw
waqobaa, ila lita’aarofuu, inna akromakum ‘indalloohi atqookum, innallooha ‘aliimun khobiir
Artinya :
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan suatu pernyataan yang diajukan sebagai dugaan sementara
mengenai hubungan atau pengaruh antara dua variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini,
hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Hipotesis Penelitian:
" Penerapan Model Pembelajaran Problem Based learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Q.S.
Al Hujurat Ayat 13 Pada Kelas IV SDN 1 Sukaraja."
Hipotesis penelitian ini berasumsi bahwa penggunaan metode Problem Based Learning akan
memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan pemahaman siswa mengenai surat Al
Hujurat khususnya ayat 13. Dalam konteks Kelas IV SDN 1 Sukaraja, metode ini digunakan sebagai
pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif siswa, berbagi ide, dan
saling berinteraksi dalam mencapai pemahaman yang lebih baik.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji hipotesis ini dengan membandingkan hasil
pemahaman siswa sebelum dan setelah diberikan pembelajaran menggunakan metode diskusi
kelompok. Data pemahaman siswa akan dikumpulkan melalui tes atau instrumen pengukuran yang
relevan, seperti tes tertulis atau observasi.
Jika hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa
sebelum dan setelah menggunakan metode PBL ini, maka hipotesis penelitian ini dapat diterima.
Namun, jika tidak ada perbedaan yang signifikan, maka hipotesis dapat ditola
C. Penelitian Terdahulu
Dalam kajian pustaka peneliti dapat mengemukakan bahwa penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti belum pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian-
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan berkaitan denganpenelitian yang
akan dilakukan peneliti diantaranya, yaitu:
Dalam PTK karya Robiatul Adawiyah (Nim: 107015001143)
Prodi IPS yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan rumusanmasalah yaitu: Apakah penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa dan Apakah
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan hasil penelitian adalah Penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa .
Dalam Skripsi karya Wildan Iltizam Ilhaq (Nim 7101411372) Prodi Pendidikan Ekonomi
yang berjudul Penerapan Model Problem Based LearningDalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Pada Materi Pasar Sasaran Siswa Kelas X Pemasaran 2 SMK N 9 Semarang dengan
rumusan masalah yaitu: Apakah pembelajaran dengan model PBL dapat meningkatkan aktivitas
belajar pada materi pasar sasaran siswa kelas X pemasaran 2 SMKN 9 Semarang dan Apakah
pembelajaran dan penerapan model PBL dapat meningkatkan aktivitas belajar pada materi pasar
sasaran siswa kelas X pemasaran 2 SMKN 9 Semarang. Dengan hasil penelitian adalah Penerapan
model PBL pada materi pasar sasaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa siswa
kelas X pemasaran 2 SMKN 9 Semara
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun pendekatan yang digunakan dalam PTK ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan data- data dan subjek
penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik dantidak menyimpulkan hasil
penelitian.
Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa. Pendekatan ini meliputi nilai rata-rata dari nilai
ulangan harian siswa, nilai tugas dan PR, nilai maksimum, nilai minimum, dan skor ideal.
Selain itu, pendekatan kualitatif deskiptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar
siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan respon siswa selama proses
pembelajaran.
b. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan
siklus PTK sebagai berikut:
1. Tempat Penelitian
2. waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024 semeseter I yaitu dimulai
pada bulan Juli 2023. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender pendidikan
akademik di sekolah.
3. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa SD kelas IV tahun
pelajaran 2023/2024 yang terdiri dari 21 peserta didik, 10 laki- laki dan 11 perempuan.
c. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan minimal sebanyak dua siklus. Setiap
siklus terdiri atas 1 kali pertemuan (3 x 35 menit) yaitu 1 kali pertemuan untuk tatap muka
dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar. Perubahan tindakan dilakukan pada
setiap siklus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan penelitian untuk ketiga
siklus adalah sebagai berikut.
1. Siklus I dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 3 jam pelajaran(3 x 35
menit) dengan materi pelajaran membaca dan Menulis Q.S Al Hujurat Ayat 13
2. Siklus II dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 2 jam pelajaran(2 x 35
menit) dengan materi pelajaran Menghafal dan Memahami Q.S Al Hujurat Ayat
13
SIKLUS 1
25
1. Perencanaan (Planning)
a. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yangakan disampaikan kepada peserta
didik (menentukan pokok bahasan, mengembangkan
skenario pembelajaran)
b. Membuat Modul Ajar
c. Membuat lembar kerja Peserta Didik (LKPD)
d. Membuat instrumen yang digunakan dalam PTK
e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
2. Pelaksanaan Tindakan (Action)
3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan observasi dilakukan oleh observer, yaitu teman sejawat dengan cara
mengisi lembar observasi.
4. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Hasil yang diperoleh pada tahap
observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil analisis siklus pertama inilah yang
dijadikan acuan penulis untuk merencanakan siklus kedua.
1. Perencanaan (Planning)
Membuat rencana pembelajaran berdasarkan siklus pertama. Artinya
memperbaikidan meningkatkan kualitas pembelajaran
3. Pengamatan (Observation)
Pada dasarnya tahap observasi pada siklus dua ini sama dengan
observasi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Peneliti mencatat
semua temuan dengan perubahan yang terjadi pada siswa serta
melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa pada akhir tindakan siklus
II
4. Refleksi (reflection)
Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan membuat
kesimpulan tentang model pembelajaran Problem Based Learning
yang digunakan dalam peningkata hasil belajar peserta didik pada
materi tersebut dengan cara memperbaiki tindakan siklus tersebut.
Jadwal Penelitian
BULAN
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Perencanaan siklus I
3 Pelaksanaan siklus I
4 Observasi I
6 Perencanaan siklus II
7 Pelaksanaan siklus II
8 Observasi II
27
d. Populasi dan Sampel
1. Populasi:
Populasi dalam proposal ini merujuk pada semua siswa yang berada di Kelas IV
SDN 1 Sukaraja . Populasi ini mencakup seluruh siswa yang memiliki tingkat pemahaman
tentang Surat Al hujurat ayat 13. Dalam konteks ini, populasi mencakup semua siswa
Kelas IV yang sedang belajar tentang Q.S A Hujurat ayat 13 di sekolah tersebut.
2. Sampel:
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang dipilih untuk menjadi subjek
penelitian. Dalam proposal ini, sampel merupakan sekelompok siswa yang dipilih
secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu dari populasi Kelas IV SDN 1 Sukaraja.
Pemilihan sampel yang representatif dan memadai sangat penting untuk
memastikan hasil penelitian yang lebih mewakili keseluruhan populasi. Dalam proposal
ini, peneliti dapat
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk memperolah data dengan cara tanya jawab
yang dilakukan oleh pewawancara terhadap nara sumber (Arikunto,2008:132).
Wawancara untuk mengetahui tanggapan siswa dan atauguru pendamping/supervisor
tentang kegiatan penelitian.
28
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan barang-barang yang tertulis (Suharsimi Arikunto,
2010:201). Peneliti menggunakan checklist dokumentasi sebagai alat dalam mengkaji
dokumen yang digunakan untuk mendukung data penelitian.
29
BAB IV
30
2. Pembelajaran Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan informasi yang telah diperoleh, pada penelitian ini dilakukan proses
perencanaan penelitian. Adapun proses perencanaanya adalah merencanakan
pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) yaitu:
1) Membuat RPP siklus I
2) Membuat lembar observasi aktivitas peserta didik
3) Mmembuat lembar observasi aktivitas guru pada KBM
4) Membuar pedoman wawancara guru dan peserta didik
5) Membuat LKS siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di buat dan didiskusikan dengan guru
kelas IV. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi lembar observasi serta
cara penilain baik pada lembar observasi guru pada KBM ataupun lembar observasi
aktivitas peserta didik.
b. Tahap Tindakan
Pembelajar siklus I terdiri dari 1 pertemuan 2x35 menit dengan menggunakan
model Problem Based Learning (PBL), pada pertemuan ini peserta didik hadir
semua yaitu 14 orang, pembelajaran ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi,
diskusi kelompok, dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah Pengertian
Lingkungan sehat dan Lingkungan Tidak Sehat, dengan menggunaka pembelajaran
model Problem Based Learning (PBL) adalah pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tindakan Siklus I
31
diberikan guru
2 Mengorganis a. Pada tahap ini guru a. peserta didik
asikan membagi peserta didik 4 bekerjasama dengan
peserta didik kelompok yang terdiri dari kelompok untuk
untuk belajar 3 dan 4 orang, untuk menyelesaikan LKS
menyelesaikan masalah yang yang dibeikan
diberikan. b. peserta didik
b. Guru menginformasikan menyusun jawaban
kepada peserta didik untuk untuk menjawab di
menjawab pertanyaan di depan kelas
depan kelas
3 Membimbing
a. Guru mengaktifkan diskusiantar a. Peserta didik
penyelidikan kelompok berkeliling melakukan Tanya jawab
individu memantau jalanya diskusi pada kelompok masing-
maupun kelompok. masing
kelompok
4 Mengemban a. Secara bergantian setiap a. Setiap kelompok
gkan dan kelompok disuruh mempresentasikan
menyajikan mempresentasikan hasil hasil diskusinya di
hasil karya diskusi kelompoknya. depan kelas.
b. Guru berperan sebagai b. Peserta didik
fasilitator dan mediator diarahkan dan
dimotivasi untuk
membuat atau
menjawab pertanyaan.
5 Menganalisis a. Guru membantu peserta a. Peserta didik
dan didik melakukan refleksi menyimak penjelasan
mengevaluas atau evaluasi terhadap dari guru
i proses jawaban yang dibuat. b. Peserta didik mencatat
pemecahan b. Guru memberikan hal-hal baru yang
masalah informasi dan klarifikasi diinformasikan guru.
terhadap pertanyaan dan
jawaban peserta didik.
c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi ini adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar
peserta didik, yang akan di tunjukkan pada tabel 4.2 berikut :
32
Tabel 4.2 Aktivitas belajar peserta didik pada siklus I
33
tersebut.hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan
pada siklus II.
4) Mental activities peserta didik dalam memecahkan masalah pada LKS.
Rata-rata persentase aktivitas peserta didik dalam memecahkan masalah
sebesar 42,85 dan rata-rata klasikal sebesar 42,85%. Peserta didik dalam
memecahkan masalah belum baik, ada beberapa siswa yang masih merasa
bingung dalam menjawab atau memecahkan masalah pada LKS.
Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan
pada tahap ini, guru IPA III yang bertindak sebagai observer mengobservasi
aktivitas belajar IPA peserta didik, sekaligus mengamati proses pembelajaran
dikelas dengan diterapkannya model pembelajaran ProblemBased Learning
(PBL).
Hasil observasi terhadap guru pada KBM cukup baik, hanya sajapeneliti
harus lebih memotivasi peserta didik untuk bertanya dan menjawab atau
menanggapi pertanyaan guru atau peserta didik. Hasil belajar peserta didik
selama siklus I diperoleh dari nilai tes akhir siklus I. hasil tes ahir siklus I
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Belaja Peserta Didik Pada Siklus I
No Jumlah Rata-rata Ketuntasan Nilai Nilai
klasikal tertinggi terendah
Berdasarka tabel diatas dapat diperoleh informasi bahwa hasil belajar peserta
didik paada siklus I ini mencapai rata-rata 63,57 dan rata rata klasikal sebesar
42,85% hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ini masih
rendah, dan masih banyak peserta didik belum terbiasa menggunakan model
pembelajaran ProblemBased Learning (PBL).
d. Tahap refleksi
Tahap ini peneliti dan guru kelas IV melakukan analisis pada siklus I.
berdasarkan analisis pada observasi, wawancara dan tes ditemukan beberapa
kekurangan yang ada pada siklus I, hasil tersebut dijelaskan pada tabel 4.4
berikut:
34
Tabel 4.4 Refleksi tindakan pembelajaran pada siklus I
Aisyah, W, Pembelajaran Melalui Model PBL (Problem Based Learning) Dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan, http://Wianti.multiply.com./journal/item/7
Anisyah, N., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode
Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Kelas Xi Ipa Sma
Negeri 1 Seisuka Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ariani, S.R, (2007), Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif TAI (Team Assisted
Individualization) Dilengkapi Modul dan Penilaian Portofolio Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Penentuan Dh Reaksi Siswa SMAKelas xi Semester I,
http://repository.upi.edu/operator/upload/s- d025- 08113- chapter2.pdf, Diakses ,10
Februari, pukul 19.20
Arikunto, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Ayu K, I., Sugiharto, dan Masyukri, M., (2013), Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation (GI) Menggunakan Media Teka-Teki Silang Dan Peta Konsep Pada Materi
Pokok Koloid Kelas XI Semester II SMA Negeri 4 Sukarta Tahun Pelajaran 2012/2013,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 2337-9995.
Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung.
Dewin, (2009), Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika:
http://dewin221106.blogspot.com/2009/11/pendekatan- konstruktivismedalam.
Html, Diakses ,10 Februari, pukul 19.20
Depdikbud, (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Dimyati, M., (1989), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Depdikbud.
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S dan Aswan, Z., (2006) Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hanafiah, N., (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama, Bandung.
Johari, J.M.C dan Rachmawati, (2006), Kimia SMA Kelas XI IPA, Erlangga, Jakarta.
Keenan, C., Kleinfelter, D., dan Wood, (1984), Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta
Tujuan observasi:
Mengamati dan mencatat tingkat pemahaman siswa tentang surat Al Hujurat ayat 13
sebelum dan setelah penerapan metode Problem Based Learning.
PetunjukObservasi
:
Teknik Asesmen :
1. Observasi kelas: Guru melakukan observasi terhadap partisipasi dan
keterlibatan siswa dalam diskusi atau aktivitas pembelajaran terkait
menghormati dan menghargai manusia yang berbeda suku dan bangsa
2. Tes jangka pendek: Siswa diberikan tes singkat berupa pertanyaan-
pertanyaan terkait pemahaman mereka tentang Surat Al Hujurat ayat 13,
serta hadis tentang keragaman.
Kisi-kisi Asesmen :
1. Pemahaman konsep tentang keragaman berdasarkan Al Hujurat ayat
13, serta hadis terkait.
2. Kemampuan menghubungkan pemahaman tersebut dengan situasi
nyata dan memberikan contoh-contoh yang relevan.
3. Pemahaman tentang konsekuensi negatif tentang keragaman
mannusa yang berbeda suku dan bangsa dalamkonteks agama dan
sosial.
4. Kemahiran berkomunikasi lisan dalam menyampaikan pemahaman
dan pendapat terkait tentang keragaman manusia yang berbeda suku
dan bangsa
Instrumen Asesmen :
1. Kuesioner : Siswa diminta mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan terkait pemahaman mereka tentang keragaman manusia yang
berbeda suku dan bangsa, serta pengalaman pribadi yang terkait dengan
topik tersebut.
2. Diskusi kelompok : Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
kecil untuk berdiskusi tentang konsep tentang keragaman manusia yang
berbeda suku dan bangsa serta dampaknya. Guru akan mengamati dan
mendokumentasikan partisipasi dan kontribusi setiap siswa.
3. Presentasi individu : Siswa diminta untuk menyusun dan menyajikan
paparan singkat mengenai tentang keragaman manusia yang berbeda suku
dan bangsa. Guru akan menilai pemahaman dan kemampuan
berkomunikasi lisan siswa.
Rubrik Penilaian :
Rubrik 1: Pemahaman Konsep
Level 1: Identifikasi konsep larangan manusia yang berbeda suku dan bangsa.
Level 2: Hubungan konsep dengan situasi nyata dan memberikan contoh-contoh
relevan. Level 3: Pemahaman mendalam tentang konsekuensi negatif dan pengaruh
larangan tersebut dalam konteks agama dan sosial.
Nama :
Nama Sekolah : SDN 1 Sukaraja
Bidang Studi : Pendidikan Agama Islam
Fase / Kelas : B / IV
Bab / Materi : I / Mari kita mengaji dan mengkaji Surat
Al Hujurat ayat 13 dan hadis tentang
keragaman
Semester / Tahun Pelajaran : Ganjil /
2022 - 2023Tujuan Pembelajaran (TP) :
1. Peserta didik dapat membaca Surat Al Hujurat ayat 13 dengan tartil
2. Peserta didik dapat menulis Surat Al Hujurat ayat 13 dengan baik
3. Peserta didik dapat membuat paparan tentang pesan pokok Surat Al
Hujurat ayat 13 dengan baik
4. Peserta didik dapat menjelaskan pesan pokok Surat Al Hujurat ayat 13
dengan baik
5. Peserta didik dapat menghapal Surat Al Hujurat ayat 13 dengan lancar