1 Konsep (Beberapa istilah Al-Asmā al-Husnā (َنى س dan definisi) di KB س َما ُء ا ْلح )األ َ secara bahasa terdiridari dua suku kata, yaitu al-asmā dan al-husnā . Kata asmā merupakan bentuk jamak dari ism yang berarti “nama diri” atau “lafẓun yu’ayyinu syakhṣan au ḥ ayawā nan au syaian” (nama diri seseorang, binatang, atau sesuatu), sedangkan al-husnā berarti “yang paling bagus”, “baik”, “cantik”, jadi secara bahasa al-Asmā ' al- Ḥ usnā berarti “nama-nama yang terbaik”. Atabik Ali dan Zuhdi Muhdlor dalam Kamus Kontemporer Arab Indonesia mengartikan al- Asmā' al-Ḥusnā dengan “nama-nama Allah yang berjumlah 99 (sembilan puluh Sembilan)”. Istilah ini diambil dari beberapa ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa Allah mempunyai berbagai nama yang terbaik. Melalui nama itu, umat Islam bisa mengetahui keagungan Allah dan mengharap melalui keagungan nama-nama-Nya. Al-Qurthubi mengemukakan dalam bukunya Al- Kitab al-Asna fī Syarh al-Asmā' al- Husnā, menghimpun lebih dari dua ratus nama, baik yang sudah disepakati, maupun yang masih diperselisihkan dan yang bersumber dari ulama- ulama sebelumnya. Adapun Riwayat yang populer menyebutkan bahwa bilangan al-Asmā' al-Ḥusnā adalah sembilan puluh sembilan. Kata al-Rahmān ( )الرحمنberasal dari kata Rahīma ( )رحيمyang artinya menyayangi atau mengasihi. Terdiri dari huruf Rā, Hā, dan Mim, yang mengandung makna kelemahlembutan, kasih sayang, dan kehalusan. Di dalam Al-Qur’an kata al-Rahmān terulang sebanyak 57 kali. Al-Malik ()الملك, secara umum diartikan raja atau penguasa. Kata "Malik" terdiri dari tiga huruf yakni Mim, Lam, dan Ka. Yang rangkaiannya mengandung makna kekuatan dan kesahihan. Kata Malik pada mulanya berarti ikatan dan penguatan. Kata "Malik" juga mengandung arti penguasaan terhadap sesuatu disebabkan oleh kekuatan pengendalian dan kesahihannya. Kata "Malik" yang biasa diterjemahkan raja adalah yang menguasai dan menangani perintah dan larangan, anugerah dan pencabutan. Kata mukjizat berasal dari Bahasa Arab yang telah dibakukan ke dalam Bahasa Indonesia, yaitu al- Mu’jizat ()المعج زة. Al-mu’jizat adalah bentuk kata mu’annas (female) dari kata muzakkar (male) al- mu’jiz. Al-mu’jiz adalah isim fā’il (nama atau sebutan untuk pelaku) dari kata kerja (fi’l) a’jaza ()أعجز. Kata ini terambil dari akar kata ‘ajaza-yu’jizu-ajzan wa ‘ajuzan wa ma’jizan wa ma’jizatan/ma’jazatan ( )ومعجزة – ومعجزا – وعجوزا – عجزا – يعجز – عجز, yang secara harfiah berarti lemah, tidak mampu, tidak berdaya, tidak sanggup, tidak dapat (tidak bisa), dan tidak kuasa. M. Quraish Shihab dan Said Aqil Munawar berpendapat mukjizat dibagi menjadi dua bagian sifat, yaitu: a) mukjizat yang bersifat material indrawi lagi tidak kekal (mukjizat hissi); dan b) mukjizat immaterial, logis, lagi dapat dibuktikan sepanjang masa (mukjizat ma’nawi). Mukjizat para nabi sebelum Nabi Muhammad seluruhnya merupakan jenis pertama. Mukjizat mereka bersifat material dan indriawi, keluarbiasaan tersebut dapat disaksikan langsung lewat indara oleh masyarakat tempat nabi tersebut menyampaikan risalah, dan berakhir dengan wafatnya masing-masing nabi. Karomah merupakan istilah yang tidak asing bagi umat muslim, karena bagian dari agama Islam. Ahlus Sunnah Wal Jama’ah mempercayai adanya karomah karena datang dari sisi Allah. Karomah ini akan membentuk kharisma seseorang di mata umat. Islam mengakui tentang konsep karomah. Karamah berasal dari bahasa arab ك رمberarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengistilahkan karomah dengan keramat diartikan suci dan dapat mengadakan sesuatu di luar kemampuan manusia biasa karena ketakwaannya kepada Allah. Menurut ulama sufi, karamah berarti keadaan luar biasa yang diberikan Allah Swt. kepada para wali-Nya. Sihir dalam bahasa Arab tersusun dari huruf ر, ح, س (siin, ha, dan ra), yang secara bahasa bermakna segala sesuatu yang sebabnya nampak samar. Oleh karenanya kita mengenal istilah ‘waktu sahur’ yang memiliki akar kata yang sama, yaitu siin, ha dan ra, yang artinya waktu ketika segala sesuatu nampak samar dan remang-remang. Seorang pakar bahasa, al-Azhari mengatakan bahwa, “Akar kata sihir maknanya adalah memalingkan sesuatu dari hakikatnya. Ibnul Qudamah rahimahullah mengatakan, “Sihir adalah jampi atau mantra yang memberikan pengaruh, baik secara zohir maupun batin. Semisal membuat orang lain menjadi sakit, atau bahkan membunuhnya, memisahkan pasangan suami istri, atau membuat istri orang lain mencintai dirinya”.
1. Unsur pokok mukjizat.
2. Dalil-dalil yang menjelaskan tentang mukjizat, Daftar materi pada KB 2 karomah dan sihir. yang sulit dipahami 3. Ciri-sihir dan dalilnya
1. Perbedaan antara mukjizat dan karomah.
Daftar materi yang sering 2. Bukti mempelajari asmaul husna pada setiap 3 mengalami miskonsepsi kehidupan. dalam pembelajaran 3. Mempelajari bukti mukjizat para nabi.