Peta
Konsep Jika dianalisis secara mendalam eksistensi
(Beberapa pembelajaran PAI tampak memiliki background
1 istilah dan yang sangat sulit. Kendala pembelajaran PAI itu
definisi) di terhampar dari tataran ideologis-filosofis hingga ke
modul
tataran praktis metodologis. Problematika itu dapat
bidang studi
dipilah menjadi problema ideologis-filosofis,
institusional (susana sekolah), Kurikuler dan
masalah capaian ranah yang dinginkan (sasaran
pendidikan).
Arah Pengembangan Ideologis-Filosofis PAI
Tentu saja jika sekolah telah berbenah dengan menyediakan suana yang
kondusif bagi internalisasi nilai-nilai agama, dua dari tripusat pendidikan
lainnya yang merupakan kategori pendidikan luar sekolah, keluarga dan
masyarakat diharapkan juga dapat mengimbangi.
Jika kondisi dan suasana kondusif seperti di atas bisa diwujudkan, maka
pendidikan Agama Islam sebgai pioneer transfer ilmu agama dan
pembentukan nilai tidak punya alasan lagi untuk memaksimalisasikan
pendidikan agamanya.
Dari sudut pendekatan tampak jelas bahwa kurikulum PAI selama ini
cenderung hanya menggunakan pendekatan yang dominan rasional.
Problematika kurikulum ini sangat krusial karena inilah aturan main
yang harus diterapan dalam proses pendidikan. Maka jika platformnya
bermasalah tentu akan sangat kesulitan dalam implementasi proses
belajar-mengajarnya. Masalah yang terkait dengan kurikulum tersebut
haruslah diselesaikan dengan pembahasan serius tentangnya yang
dihadiri oleh para pakar dengan tetap memperhatikan praktisi dan
“pasar.
Hal yang juga sangat utopis adalah harapan kita untuk menanamkan
secara tuntas nilai-nilai Agama Islam hanya dengan empat jam tatap
muka setiap minggunya. Maka sebaiknya standarisasi internalisasi nilai
religiusitas itu terpaksa harus dikaji ulang jika jam pengajaran PAI tidak
bisa lagi di tambah. PAI dengan kondisi yang demikian mungkin hanya
mampu memenuhi kompetensi dasar Agama Islam saja. Gejala semacam
ini tampaknya telah disadari dan tengah dibenahi oleh para ahli
kurikulum yang ada. Di samping itu guru Agama Islam diharapkan dapat,
memberikan argumentasi yang tangguh sehingga dapat membentengi
keimanan peserta didik dari berbagai pemikiran yang terkadang
destruktif.
Daftar
materi yang
sering
3 mengalami 1. Arah Pengembangan Ideologis-Filosofis PAI
miskonsepsi
dalam
pembelajara
n