Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : AQIDAH AKHLAK


B. Kegiatan Belajar : KASIH SAYANG DAN KEKUASAAN ALLAH (Kb1)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Pengertian Al-Asmā Al-Husnā : Nama-nama Allah yang
Indah atau Al-Asma al-Husna secara bahasa terdiri dari dua
suku kata, yaitu Al-Asma dan Al-Husna. Kata asma
merupakan bentuk jamak dari mufrad (tunggal) isim yang
berarti nama diri atau lafẓun yu’ayyinu syakhṣan au
ḥayawanan au syaian (nama diri seseorang, binatang, atau
sesuatu), sedangkan al- husna berarti yang paling bagus,
baik, cantik, jadi secara bahasa al- Asma' al-Ḥusna berarti
nama-nama yang terbaik yang berjumlah ada 99
2. Konsep Al-Asmā' Al-Husnā Tentang Al-Rahmān dan Al-
Rahīm: Kata al-Rahmān (‫ ) الرخمن‬berasal dari kata Rahīma
(‫ ) رخيم‬yang artinya menyayangi atau mengasihi yang terdiri
dari huruf Rā, Hā, dan Mim, yang mengandung makna
kelemah lembutan, kasih sayang, dan kehalusan. Di dalam
al-Qur’an kata Al-Rahmān terulang sebanyak 57 kali,
Konsep (Beberapa istilah sedangkan Al-Rahīm (‫ ) الرخيم‬sebanyak 95 kali. Apa arti Al-
1
dan definisi) di KB Rahmān? Dalam bahasa Inggris, seringkali kata yang
digunakan untuk menerjemahkan al-Rahmān adalah
merciful atau benefactory. Namun ada yang perlu kita
pahami, bahwa kedua kata tersebut tidak bisa untuk secara
sempurna menggantikan makna kata al-Rahmān.
3. Konsep Al-Asmā' Al-Husnā Tentang Al-Malik: Setelah al-
Rabb, maka sifat Allah yang menyusul adalah al-Malik
(‫) الملك‬, yang secara umum diartikan raja atau penguasa.
4. Konsep Tentang Mukjizat: Terma mukjizat berasal dari
Bahasa Arab yang telah dibakukan ke dalam Bahasa
Indonesia, yaitu al-Mu’jizat (‫) المعجزة‬. Al-mu’jizat adalah
bentuk kata mu’annas (female) dari kata mudhakkar (male)
al-mu’jiz. Al-mu’jiz adalah isim fā’il (nama atau sebutan
untuk pelaku) dari kata kerja (fi’l) a’jaza (‫) أعجز‬. Kata ini
terambil dari akar kata ‘ajaza-yu’jizu-ajzan wa ‘ajuzan wa
ma’jizan wa ma’jizatan/ma’jazatan ( – ‫عجز – يعجز – عجزا‬
‫) وعجوزا – ومعجزا – ومعجزة‬, yang secara harfiah antara lain
berarti lemah, tidak mampu, tidak berdaya, tidak sanggup,
tidak dapat (tidak bias), dan tidak kuasa. Al-‘ajzu adalah
lawan dari kata al-qudrah yang berarti sanggup, mampu,
atau kuasa. Jadi, al-‘ajzu berarti tidak mampu alias tidak
berdaya. Dalam pada itu, istilah mu’jiz atau mu’jizat lazim
diartikan dengan al’ajib (‫) العجيب‬, maksudnya sesuatu yang
ajaib (menakjubkan atau mengherankan) karena orang
atau pihak lain tidak ada yang sanggup menanding atau
menyamai sesuatu itu. Juga sering diartikan dengan amrun
khāriqun lil-‘ādah (‫) أمر خارق للعادة‬, yakni sesuatu yang
menyalahi tradisi.
5. Tiga unsur pokok mukjizat yaitu: Unsur utama dan
pertama mukjizat ialah harus menyalahi tradisi atau adat
kebiasaan (khariqun lil ‘adah)., Unsur pokok kedua dari
mukjizat ialah bahwa mukjizat harus dibarengi dengan
perlawanan. Maksudnya, mukjizat harus diuji dengan
melalui pertandingan atau perlawanan sebagaimana
layaknya sebuah pertandingan. Unsur ketiga dari suatu
mukjizat adalah bahwa mukjizat itu setelah dilakukan
perlawanan terhadapnya, ternyata tidak terkalahkan untuk
selama-lamanya.
6. Konsep Tentang Karomah: Karamah berasal dari bahasa
arab ‫ كرم‬berarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
mengistilahkan karomah dengan keramat diartikan suci
dan dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan
manusia biasa karena ketaqwaanya kepada Tuhan.
Menurut ulama sufi, karamah berarti keadaan luar biasa
yang diberikan Allah SWT kepada para wali- Nya. Wali ialah
orang yang beriman, bertakwa, dan beramal shaleh kepada
Allah SWT.
7. Ciri-ciri seorang hamba yang memiliki karomah
diantaranya yaitu: (1) tidak memiliki doa-doa khusus
sebagai suatu bacaan; (2) karomah hanya terjadi pada
seorang yang sholeh; (3) seseorang yang memiliki karomah
tidak pernah secara sengaja mengaku-ngaku bahwa dirinya
memiliki karomah.
8. Maksud atau tujuan dari pemberian karomah tersebut
kepada para wali ialah: (1) dapat lebih meningkatkan
keimanan kepada Allah; (2) masyarakat menjadi lebih
percaya kepada seorang wali Allah, yang senantiasa
meneruskan perjuangan nabi Muhammad SAW; dan (3)
karomah merupakan bukti nyata meninggikan derajat
seorang wali agar dirinya selalu tetap istiqomah di jalan
Allah
9. Konsep Tentang Sihir: Sihir dalam bahasa Arab tersusun
dari huruf ‫س‬, ‫ح‬, ‫( ر‬siin, ha, dan ra), yang secara bahasa
bermakna segala sesuatu yang sebabnya nampak samar.
Oleh karenanya kita mengenal istilah ‘waktu sahur’ yang
memiliki akar kata yang sama, yaitu siin, ha dan ra, yang
artinya waktu ketika segala sesuatu nampak samar dan
remang-remang. Seorang pakar bahasa, al-Azhari
mengatakan bahwa, “Akar kata sihir maknanya adalah
memalingkan sesuatu dari hakikatnya. Maka ketika ada
seorang menampakkan keburukan dengan tampilan
kebaikan dan menampilkan sesuatu dalam tampilan yang
tidak senyatanya maka dikatakan dia telah menyihir
sesuatu”.
1. Pada modul halaman 2 tentang jumlah bilangan al-Asmā'
al-Ḥusnā, para ulama yang merujuk kepada al-Qur’an
mempunyai hitungan yang berbeda-beda. Ada yang
menyebutkan 127, 132 dan 99 bahkan ada yang
berpendapat jumlahnya sampai lebih dari dua ratus nama
hal ini menjadikan saya jadi bingung karena semuanya
memiliki rujukan yang kuat. Sebenarnya yang benar yang
mana? Namun terlepas dari perbedaan pendapat tersebut
menurut saya Allah memiliki banyak nama namun yang
harus kita imani dan yang populer adalah 99 nama.
Daftar materi pada KB 2. Dalam al-Quran kata ilāhun juga dipakai untuk menyebut
2
yang sulit dipahami berhala, hawa nafsu, ataupun dewa-dewa. Semua istilah
tersebut dalam al-Quran menggunakan kata ilāhun,
jamaknya ālihatun. Allah Swt. menyatakan hawa nafsu yang
diikuti orang kafir sebagai ilāhun (QS. AlFurqan, 25: 43).
Allah Swt. menyatakan sesembahan orang musyrik sebagai
ilāhun (QS. Hud, 11: 101). Kata ilāhun dan rabbun
sesungguhnya warisan bahasa Arab Kuna yang
dipertahankan penggunaannya dalam al-Quran. Maksud
dari makna istilah-istilah diatas saya masih kesulitan
memahaminya.

1. Makna Asmaul husna Ar rahman dan Ar rahim dalam


pembelajaran masih banyak yang keliru dalam
membedakanya, mana yang maha pengasih dan mana
yang maha penyayang
Daftar materi yang sering
2. Konsep Asmaul Husna Al-Malik tentang Allah maha
3 mengalami miskonsepsi
merajai dan Allahlah pemilik istana di muka bumi ini. Di
dalam pembelajaran
dalam pembelajaran masih banyak yang keliru menjelaskan
keberadaan Allah sebenarnya letaknya dimana.
3. Pernedaan antara mukjizat dan karomah anak seringkali
meymakan antara mukjizat dengan karomah

Anda mungkin juga menyukai