PETA KONSEP
Bayan Tqrir
1 Konsep (Beberapa
istilah dan definisi)
Kedudukan
di KB
Hadits
Bayan Tafsir
Bayan Nasakh
Bayan Taqrir
Posisi hadis sebagai penguat (taqrir/ta’kid)
keterangan Al-Qur’an. Ia memantapkan dan
mengokohkan apa yang telah ditetapkan dalam Al-
Qur’an, sehingga maknanya semakin terang
benderang. Abu Hamadah mengistilahkan fungsi ini
dengan bayan al-muwafiq li al-nas al-kitab, karena
munculnya hadis tersebut kandungannya searah dengan
nas Al-Qur’an.
Bayan Tafsir
Bayan tafsir yaitu hadis berfungsi sebagai penjelas
terhadap Al-Qur’an. Fungsi inilah yang terbanyak pada
umumnya dilakukan hadis terhadap Al Qur’an.
Bayan tafsir ini terdiri dari tiga macam, yaitu
sebagai berikut:
a. Tafshil al-Mujmal
Hadis memberi penjelasan secara terperinci pada
ayat-ayat Al-Qur’an yang masih global, baik
menyangkut masalah ibadah maupun hukum.
b. Takhshish al-`Amm
Pada fungsi ini, hadis mengkhususkan
(mengecualikan) ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat
umum. Sebagian ulama menyebut fungsi ini dengan
bayan takhshish.
Contohnya adalah tentang pengecualian orang
yang menerima waris.
c. Taqyid al-Muthlaq
Taqyid al-Muthlaq adalah hadis berfungsi
membatasi kemutlakan ayat-ayat Al-Qur’an. Al- Qur’an
pada sebagian ayatnya menunjukkan ketentuan yang
bersifat mutlak. Pada kondisi ini, hadis setema yang
spesifik berperan membatasinya, sehingga sebagian
ulama menyebut fungsi ini dengan bayân taqyîd.
Misalnya ketentuan tentang potong tangan bagi
pencuri.
Bayan Tasyri’
Bayan tasyri‘ yaitu hadis berfungsi menciptakan
hukum syariat yang belum dijelaskan oleh Al-Qur’an
atau dalam Al-Qur’an hanya terdapat pokok-pokoknya
saja (Suparta, 2016: 64). ‘Abbas Mutawalli Hamadah
menyebut fungsi ini dengan “za’id ‘ala kitab al-karim”
(Hamadah, 1965: 161).
Contoh untuk fungsi ini di antaranya hadis
tentang hukum syuf’ah, hukum merajam wanita pezina
yang masih perawan, haramnya menikahi dua wanita
bersaudara (antara isteri dengan bibinya) dan hukum
tentang hak waris bagi seorang anak (al-Siba’i, 1998:
346). Contoh lain yaitu hadis tentang zakat fitrah.
Bayan Nasakh
Hadis pada fungsi adalah membatalkan atau
menghapus ketentuan yang terdapat dalam Al- Qur’an.
Para ulama berbeda pendapat. Di antara mereka ada
yang mengakui fungsi ini dan ada juga yang
menolaknya. Berada pada barisan pertama adalah
golongan Mu’tazilah, Hanafiyah dan
mazhab Ibn Hazm al-Zahiri. Sementara yang
tergolong pada barisan kedua adalah Imam al- Syafi’i
dan sebagian besar pengikutnya, kelompok
Khawarij dan mayoritas mazhab Zahiriyyah.