Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA TUGAS RESUME MODUL

PENDALAMAN MATERI PPG DALAM JABATAN TAHUN 2022

Nama : NURAFIFAH
NIM :
Modul : QUR’AN HADITS
KB :1
Dosen : Hj. ERY KHAERIYAH, S.Ag.,M.A

A. Pemetaan Konsep/Mind Map (Silahkan dibuatkan pemetaan konsep dari materi yang terdapat
dalam KB dari modul yang dikaji)

AL-QUR’AN TAFSIR TAKWIL TERJEMAH

 Definisi  Definisi  Definisi


 Definisi
 Harfiyah  Ketentuan  Jenis
 Komponen Pendukung
 Istilah
Tafsir
 Karakteristik Ayat-ayat Al-Qur’an
 Ayat-ayat Mukhamat
 Ayat-ayat Mustabihat

B. Lakukan Analisis mengikuti alur I-CARE berikut:


Komponen Deskripsi
1. AL-QUR’AN
a. Secara harfiyah, Al-Qur’an bearasal dari kata Qoro’a Yaqro’u yang
berarti menghimpun atau mengumpulkan dan membeca,.
Sehingga Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan atau yang
dibaca.

b. Secara Istilah, Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan


kepada Nabi Muhammad SAW. Secara mutawatir (berangsur-
angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari) melalui perantara
malaikat Jibril kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman
Jelaskan secara
dalam hidup di dunia dan di akhirat, diawali dengan surat al-
keseluruhan gambaran Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Nas, serta bernilai ibadah
materi yang sudah bagi yang membacanya.
sudara pelajari.
c. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6236 ayat (Al-Madani al-
Awwal menyebutkan 6217 atau 6214, Al-Madani al-Akhir
menyebutkan 6214, Ahl Mekkah menyebutkan 6210, Ahl Bashrah
menghitungnya 6204, Ahl Damaskus berpendapat 6227 atau
6226, Al-Humushi berpendapat 6232, dan Ahl Kufah menyebutkan
6236 ayat), 77.439 kata, dan 323.015 huruf.
Karakteristik Ayat-Ayat Al-Qur’an
AYAT MUHKAMAT
a. Secara etimologi, muhkamat merupakan bentuk jamak dari kata
muhkam yang berasal dari akar kata hakama-yahkamu-hukman
berarti menetapkan, memutuskan atau memisahkan. Kemudian
dijadikan wazan af’ala menjadi ahkama-yuhkimu-ihkam yang
berarti mencegah.
b. Ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang muhkam, yaitu ayat yang
mudah diketahui maksudnya, mengandung satu makna dan dapat
diketahui secara langsung tanpa memerlukan keterangan lain.
Jadi, ayat-ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang mengandung
makna yang kokoh, jelas dan fasih.

AYAT MUTASYABIHAT
a. Secara etimologi, mutasyabihat merupakan bentuk jamak dari
kata mutasyabih, berasal dari kata syabaha yang berarti serupa.
Syubhah (bentuk nomina dari syabaha) adalah keadaan tentang
satu dari dua hal yang tidak dapat dibedakan dari lainnya karena
ada kemiripan di antara keduanya secara konkret atau abstrak.
b. Secara terminologi, ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang
maknanya tidak atau belum jelas, dan untuk memastikannya tidak
ditemukan dalil yang kuat. Oleh karena itu, para ulama menyebut
ayat-ayat mutasyabihat secara ringkas dengan ungkapan hanya
Allah yang mengetahui maknanya.

2. TAFSIR
a. Menurut bahasa, tafsir berasal dari kata fassara-yufassiru-tafsir
yang berarti menjelaskan. Tafsir juga bermakna al-idhah
(menjelaskan), al-bayan (menerangkan) dan al-kasyf
(menyingkapkan).
b. Menurut istilah, tafsir adalah ilmu yang membahas tentang Al-
Qur’an dari segi pengertiannya terhadap maksud Allah sesuai
dengan kemampuan manusia.
c. Menafsirkan Al-Qur’an berarti upaya mengungkap maksud dari Al-
Qur’an baik ayat perayat, surat persurat maupun tema pertema
yang dapat digali dari susunan bahasanya dan lafaz-lafaz yang
digunakannya, serta seluk beluk yang berhubungan dengannya.
Seluk beluk yang dimaksud adalah terkait dengan ‘Ulum al-Quran,
yang meliputi asbab al-nuzul, makiyyah dan madaniyyah, ilmu
qiraat, nasikh wa mansukh, dan seterusnya.
 Asbabun nuzul adalah latar belakang atau sebab-sebab suatu
atau beberapa ayat Al-Qur'an diturunkan.
 Makiyyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah atau turun
sebelum hijrah.
 Madaniyyah adalah ayat-ayat yang turun di Madinah atau
turun setelah hijrah.
 Ilmu qira’at adalah ilmu yang berbicara tentang tata cara
pengucapan kata-kata dalam al-Qur’an dan metode
penyampaiannya, baik disepakati ataupun yang ikhtilaf dengan
cara menyandarkan setiap qira’at atau bacaannya kepada
salah seorang perawinya.
 Nasikh adalah mengangkat atau menghapus hukum syara’
dengan dalil syara’ yang lain yang datang kemudian, dan
hukum yang dihapus tersebut disebut sebagai mansukh.

3. TAKWIL
a. Ta’wil (diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi takwil) menurut
bahasa berasal dari kata awwala-yuauwilu-ta’wil yang memiliki
makna al-ruju’ atau al-’aud yang berarti kembali.
b. Secara istilah, ta’wil berarti mengalihkan makna sebuah lafazh ayat
ke makna lain yang lebih sesuai karena alasan yang dapat diterima
oleh akal.
c. Takwil berbeda dengan tafsir sekalipun keduanya menjelaskan
maksud dari sebuah pernyataan dalam Al-Qur’an. Tafsir pada
praktiknya menjelaskan makna zahir sementara takwil mengungkap
makna batin. takwil pada fungsinya sebagai tafsir yang dapat
memudahkan dalam mencerna dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an
sesuai dengan perkembangan zaman sekarang dan akan datang
Penakwilan terhadap ayat Al-Qur’an dilakukan secara ketat
berdasarkan kaidah dan dasar-dasar keilmuan. Jika kita menyetujui
bahwa semua ayat-ayat mutasyabihat boleh ditakwil, maka ayat-ayat
yang ditakwil tidak hanya teks-teks ayat yang pernah ditakwilkan oleh
ahli tafsir terdahulu, melainkan dapat berkembang selama makna yang
digagas tidak keluar dari akar kata redaksi bahasa ayat itu.

4. TERJEMAH
a. Secara etimologi, terjemah diambil dari bahasa Arab dari kata
tarjamah. Bahasa Arab sendiri menyerap kata tersebut dari bahasa
Armenia yaitu turjuman yang seakar kata dengan tarjaman dan
tarjuman yang berarti mengalihkan tuturan dari satu bahasa ke
bahasa lain.
b. Terjemah menurut bahasa juga berarti salinan dari satu bahasa ke
bahasa lain, atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari
suatu bahasa ke bahasa lain.
c. Secara istilah, terjemah Al-Qur’an adalah memindahkan bahasa Al-
Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa Arab kemudian
mencetak terjemah ini ke beberapa naskah agar dapat dibaca
orang yang tidak mengerti bahasa Arab, sehingga dapat memahami
pesan dasar dari kitab Allah SWT.
d. Membaca terjemah sebuah ayat Alquran dapat membantu pembaca
untuk memahami ayat tersebut. Namun demikian, membaca
terjemah saja tanpa memahami seluk beluk bahasa Al-Qur’an
seringkali menjadikan pemahaman terhadap ayat tersebut kurang
sempurna, atau bahkan dikhawatirkan terjadi kesalahpahaman
yang disebabkan beberapa hal:
 Tidak semua kata dalam suatu bahasa dapat diterjemahkan
secara tepat atau utuh ke dalam bahasa lain, termasuk Al-
Qur’an, karena setiap bahasa memiliki batas-batas makna
masing-masing. Contoh: kata anta dan anti (mudzakkar dan
muannats) dengan terjemah kamu, anda atau engkau tidak
dapat mewakili secara utuh makna dari teks. Demikian juga
misalnya kata insanun dan basyarun tidak dapat secara utuh
diwakili oleh terjemah kata manusia.
 Keterbatasan seorang penerjemah dalam melakukan pilihan
kata yang tepat dan dalam penguasaan struktur bahasa yang
digunakan.
 Latar belakang budaya yang berbeda pada setiap bangsa akan
membentuk karakteristik bahasa yang berbeda.
Penerjemahan dibagi menjadi dua, yaitu terjemah harfiyyah dan
terjemah tafsiriyyah. Terjemah harfiyyah atau kerap juga disebut
terjemah lafziyyah, yaitu mengalihkan lafaz-lafaz dari satu bahasa
ke dalam lafaz-lafaz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa
sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan
susunan dan tertib bahasa pertama. Adapun terjemah tafsiriyyah
atau terjemah ma’nawiyyah, yaitu menjelaskan makna
pembicaraan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan tertib kata-
kata bahasa asal atau memperhatikan susunan kalimatnya. Dalam
bahasa sederhana, terjemah ini dikenal dengan istilah terjemah
bebas. Sementara terjemah harfiyyah disebut dengan terjemah
leterlek.
Jelaskan relevansi
HUbungan antara Tafsir, Takwil dan Terjemah Ketiganya menerangkan
materi dari KB yang
makna ayat-ayat al-Qur’an dan ketiganya juga sebagai sarana untuk
saudara pelajari dalam
memahami al-Qur’an
konteks pembelajaran
materi yang saudara
ampuh saat ini?

Jelaskan rencana
Menjelaskan dan menghubungkan seluruhnya antara Tafsir, Takwil dan
penerapan (aplikasi)
Terjemah semuanya untuk memahami Isi Al-Qur’an
dari konsep/
pengetahuan yang
saudara pelajari dari
KB dalam mata
pelajaran yang
saudara ampu.
Jelaskan pula Tantangannya siswa harus banyak menghafal banyak kaidah-kaidah dan
tantangan dan arti tentang konsep materi tersebut.
solusinya dalam Solusinya dibuatkan kamus kecil untuk mempermudah penghafalan siswa.
menerapkan konsep/
pengetahuan yang
sudara pelajari dari KB
dalam pembelajaran di
kelas.

Anda mungkin juga menyukai