Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan para ulama hadis bisa
berbeda mengenai kesahihan hadis-hadis yang terdapat dalam Kitab Al-
Mustadrak. Beberapa ulama mengakui keabsahan sebagian besar hadis yang
dikumpulkan oleh Imam Hakim, sementara yang lain mengkritik beberapa hadis
yang dipandangnya lemah atau meragukan. Oleh karena itu, dalam menentukan
kesahihan hadis, perlu merujuk pada kajian dan penilaian lebih lanjut dari ulama
dan ahli hadis terkemuka.
Dalam konteks realitas sosial, penting bagi para ulama dan cendekiawan
hadis untuk melakukan penelitian soasial, penilaian soasial, dan diskusi yang
mendalam mengenai keaslian hadis-hadis dalam Kitab Al-Mustadrak 'ala
Shahihain, sebagai bahan pelengkap selain kritik sanad dan matan.
Pemahaman tentang realitas sosial pada masa itu, termasuk konteks sejarah,
budaya, dan lingkungan sosial, dapat membantu dalam menafsirkan hadis-hadis
dan memahami relevansinya secara utuh dalam konteks makna yang lebih luas
dan akurat.
Penting bagi para pelajar untuk memahami kriteria kesahihan hadis dalam
menyikapi hadis-hadis yang terdapat dalam Al-Mustadrak, sebagai bahan
pelajaran yang sangat penting dan bermakna. Karena meskipun Al-Hakim
adalah seorang ulama yang dihormati, tetapi tidak semua hadis yang terdapat
dalam kitabnya dianggap otentik oleh semua ahli hadis pertentangan seperti itu
memang suatu hal yg wajar dan sangat berguna sebagai bahan diskusi ilmiah.
Oleh karena itu, para pelajar harus menerapkan metode kritis dalam menilai
kesahihan dan relevansi hadis-hadis tersebut sebagai bahan pelajaran yang
berharga.
Poin yang sangat berharga adalah kitab ini menjadi bahan ajar dan
anternatif mencari hadis shshih yang tidak terdapat dalam Sahih
Bukhari dan Sahih Muslim, serta meneliti metode yang beliau lakukan
untuk mengklasifikasikan hadis yang shahih.