Anda di halaman 1dari 3

A.

METODE MENENTUKAN KESAHIHAN HADIS: TEORI DAN APLIKASI AL-


HAKIM DALAM KITAB AL-MUSTADRAK ‘ALA SHAHIHAIN
Kitab Al-Mustadrak 'ala Shahihain adalah salah satu kitab hadis yang ditulis oleh
Imam Hakim Nishapuri pada abad ke-11. Kitab ini bertujuan untuk mengumpulkan
hadis-hadis yang tidak termasuk dalam dua kitab hadis utama, yaitu Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim, tetapi menurut Imam Hakim memenuhi kriteria
kesahihan hadis.

Imam Hakim mengklasifikasikan hadis-hadis yang terdapat dalam Al-


Mustadrak menjadi tiga kategori: sahih, hasan (baik), dan dha'if (lemah). Hadis
yang dinilai sahih oleh Imam Hakim kemudian dikenal sebagai "mustadrak alaih,"
yaitu hadis yang memenuhi kriteria kesahihan yang tidak ada dalam Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim

Dalam menentukan kesahihan hadis menurut Kitab Al-Mustadrak, Imam Hakim


menggunakan beberapa kriteria penilaian yang meliputi:

1. Kriteria Kesahihan Sanad (Matan) Imam Hakim melakukan penelitian dan


analisis terhadap sanad (rantai perawi) dan matan (teks) hadis. Meneliti
ketersambungannya dengan perawi yang berkaitan, dan isi hadis yang
tentunya tidak bertentangan dengan hadis yang lain yang dianggap lebih kuat
2. Kriteria Perawi Hadis Imam Hakim mengidentifikasi reputasi dan integritas
perawi hadis yang terlibat dalam sanad. Hal ini menjadi penting karena
reoutasi dan integritas merupakan rekam jejak yang mempengaruhi
kepercayaan terhadap hadis yang diamsampikan
3. Kriteria Konsistensi dengan Shahihain Imam Hakim memeriksa apakah hadis-
hadis yang dikumpulkannya konsisten dengan hadis-hadis yang terdapat
dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Jika hadis tersebut juga ada dalam
kedua kitab tersebut dan memenuhi kriteria kesahihan, maka Imam Hakim
menganggapnya sebagai hadis yang sahih.
4. Kriteria Tidak Ada Kekurangan dalam Sanad Imam Hakim menilai sanad
hadis yang dikumpulkannya, dan jika ditemukan adanya kekurangan dalam
sanad, seperti ada perawi yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya,
maka dia mencatatnya sebagai hadis yang lemah.
.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan para ulama hadis bisa
berbeda mengenai kesahihan hadis-hadis yang terdapat dalam Kitab Al-
Mustadrak. Beberapa ulama mengakui keabsahan sebagian besar hadis yang
dikumpulkan oleh Imam Hakim, sementara yang lain mengkritik beberapa hadis
yang dipandangnya lemah atau meragukan. Oleh karena itu, dalam menentukan
kesahihan hadis, perlu merujuk pada kajian dan penilaian lebih lanjut dari ulama
dan ahli hadis terkemuka.

B. KONTEKSTUALISASI KESAHIHAN HADIS MENURUT KITAB AL-MUSTADRAK


‘ALA SHAHIHAIN REALITAS SOSIAL

Dalam konteks realitas sosial, penting bagi para ulama dan cendekiawan
hadis untuk melakukan penelitian soasial, penilaian soasial, dan diskusi yang
mendalam mengenai keaslian hadis-hadis dalam Kitab Al-Mustadrak 'ala
Shahihain, sebagai bahan pelengkap selain kritik sanad dan matan.
Pemahaman tentang realitas sosial pada masa itu, termasuk konteks sejarah,
budaya, dan lingkungan sosial, dapat membantu dalam menafsirkan hadis-hadis
dan memahami relevansinya secara utuh dalam konteks makna yang lebih luas
dan akurat.

C. TEORI DAN APLIKASI AL-HAKIM DALAM KITAB AL-MUSTADRAK ‘ALA


SHAHIHAIN DALAM PEMBELAJARAN BERMAKNA

Penting bagi para pelajar untuk memahami kriteria kesahihan hadis dalam
menyikapi hadis-hadis yang terdapat dalam Al-Mustadrak, sebagai bahan
pelajaran yang sangat penting dan bermakna. Karena meskipun Al-Hakim
adalah seorang ulama yang dihormati, tetapi tidak semua hadis yang terdapat
dalam kitabnya dianggap otentik oleh semua ahli hadis pertentangan seperti itu
memang suatu hal yg wajar dan sangat berguna sebagai bahan diskusi ilmiah.
Oleh karena itu, para pelajar harus menerapkan metode kritis dalam menilai
kesahihan dan relevansi hadis-hadis tersebut sebagai bahan pelajaran yang
berharga.

Selain itu, dalam pembelajaran bermakna, ketekunan iamam Al-Hakim


juga dapat menjadi contoh bagi para pelajar dalam menyusun karya
tulis atau riset ilmiah. Beliau sangat tekun dalam mengumpulkan dan
meneliti hadis sehingga menjadi karya ilmiah yang sangat berharga.

Poin yang sangat berharga adalah kitab ini menjadi bahan ajar dan
anternatif mencari hadis shshih yang tidak terdapat dalam Sahih
Bukhari dan Sahih Muslim, serta meneliti metode yang beliau lakukan
untuk mengklasifikasikan hadis yang shahih.

Anda mungkin juga menyukai