Anda di halaman 1dari 4

IWAN SETIAWAN, S.Pd.

I : Mahasiswa PPG Daljab tahun 2021 angkatan 2 kelas E

PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTEMPORER


B. Kegiatan Belajar : TOLERANSI DALAM ISLAM (KB 4)
C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
A. Pengertian toleransi dalam Islam
1) Kata toleransi berasal dari toleran dalam KBBI diartikan
menenggang atau menghargai pendirian yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian sendiri.
2) Dalam bahasa Arab, toleran adalah “tasāmuh”, yang berarti sikap
baik dan berlapang dada terhadap perbedaanperbedaan dengan
orang lain yang tidak sesuai dengan pendirian dan keyakinannya.
3) Toleransi dianjurkan dalam masalah muamalah dan hubungan
kemasyarakatan bukan menyangkut masalah akidah dan ibadah

BOLEH DALAM
TOLERANSI ANTAR MUAMALAH

Peta Konsep
UMAT BERAGAMA HARAM DALAM
(Beberapa IBADAH
TOLERANSI

istilah dan
1
definisi) di
modul bidang BOLEH
studi UCAPAN SELAMAT
NATAL
HARAM

HARAM SELAIN
NIKAH BEDA WANITA AHLI KITAB
AGAMA BOLEH DENGAN
WANITA AHLI KITAB
B. Bentuk-bentuk Toleransi dalam Islam
Ada beberapa bentuk toleransi dalam Islam, di antaranya:
1) Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin
maupun orang yang sakit, muslim atau non-muslim, bahkan
terhadap binatang sekalipun.
2) Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau saudara
walaupun mereka non muslim.
3) Boleh memberi hadiah pada non muslim.
C. Toleransi Antar umat Beragama
1) Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai
makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia diwajibkan
mampu berinteraksi dengan individu/manusia lain dalam rangka
memenuhi kebutuhan.
2) Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "tolerare" yang berarti
dengan sabar membiarkan sesuatu. pengertian toleransi secara
luas adalah suatu perilaku atausikap manusia yang tidak
menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau
menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
3) Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan
sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang
adanya diskriminasi terhadap golongangolongan yang berbeda
atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat.
4) Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap
manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai
keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia
yang beragama lain
D. Persyaratan Pendirian Tempat Ibadah
1. Dalam pendirian rumah untuk peribadatan, wajib memperoleh izin
khusus, dan wajib mendapatkan izin tertulis dari pemerintah.
2. masing-masing daerah memiliki peraturan tersendiri, seperti di
daerah khusus ibukota atau DKI yang telah membuat aturan dalam
Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 83
tahun 2012 tentang prosedur pemberian persetujuan
pembangunan rumah ibadat. Syarat dan prosedur pendirian rumah
ibadah antara lain harus memenuhi syarat administratif
(kelengkapan dokumen IMB, dll), selain itu juga harus memenuhi
persyaratan khusus, meliputi:
a) Daftar nama dan Kartu Tanda Penduduk pengguna rumah
ibadat paling sedikit 90 orang yang disahkan oleh pejabat
setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah.
b) Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang yang
disahkan oleh lurah/kepala desa.
c) Rekomendasi tertulis kepala kantor departemen agama
kabupaten/kota.
d) Rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama
kabupaten/kota
E. Ucapan Selamat Natal
1) Dalam pandangan islam masalah mengucapkan selamat Natal
kepada umat nasrani mengalami perbedaan pendapat, ada ulama
yang membolehkan dan ada yang mengharamkan.
2) Untuk menjawab hukumnya, perlu dikupas ke dalam beberapa
point:
 Pertama, tidak ada ayat al-Qur’an dan hadis Nabi yang secara
jelas dan tegas menerangkan keharaman atau kebolehan
mengucapkan selamat Natal.
 Kedua, karena tidak ada ayat al-Qur’an dan hadits Nabi yang
secara jelas dan tegas menerangkan hukumnya, maka
masalah ini masuk dalam kategori permasalahanijtihadi
 Ketiga, dengan demikian, baik ulama yang mengharamkannya
maupun membolehkannya, sama-sama hanya berpegangan
pada generalitas (keumuman) ayat atau hadits yang mereka
sinyalir terkait dengan hukum permasalahan ini.
3) Syekh bin Baz, Syekh Ibnu Utsaimin, Syekh Ibrahim bin Ja’far,
Syekh Ja’far At- Thalhawi dan sebagainya, mengharamkan
seorang Muslim mengucapkan selamat Natal kepada orang yang
memperingatinya
4) Syekh Yusuf Qaradhawi, Syekh Ali Jum’ah, Syekh Musthafa
Zarqa, Syekh Nasr Farid Washil, Syekh Abdullah bin Bayyah,
Syekh Ishom Talimah, Majelis Fatwa Eropa, Majelis Fatwa Mesir,
dan sebagainya membolehkan ucapan selamat Natal kepada
orang yang memperingatinya.
5) Para ulama berbeda pendapat tentang ucapan selamat Natal. Ada
yang mengharamkan, dan ada yang membolehkan. Umat Islam
diberi keleluasaan untuk memilih pendapat yang benar menurut
keyakinannya. Maka, perbedaan semacam ini tidak boleh menjadi
konflik dan menimbulkan perpecahan.
F. Kawin Beda Agama
1) Pernikahan Pria Muslim dengan Wanita non-muslim yang
dimaksud dalam Hukum Islam adalah apabila Wanita Non muslim
tersebut adalah dari golongan ahli kitab, artinya orang yang
mengimani kitab terdahulu, dalam hal ini Wanita Nasrani dan
Wanita Yahudi, maka pernikahan ini diperbolehkan (halal)
2) Para Ulama Islam percaya agama Islam, Nasrani, dan Yahudi
merupakan agama samawi. Sehingga mereka berpendapat, selain
menikahi wanita Muslim, pria Muslim boleh menikahi wanita
Kristen. Tapi wanita dari agama lain seperti Hindu, Budha, dll
haram baginya.
3) Mengapa pria Muslim boleh menikahi non-Muslimah? Alasanya,
karena pria dianggap sebagai pemimpin rumah tangga dan
berkuasa penuh atas isterinya.Beberapa sahabatnya juga
menikahi wanita Kristen. Seperti Utsman bin Affan dan Talhah bin
Ubaidillah menikahi wanita Nasrani. Sedangkan Hudzaifah
menikahi wanita Yahudi.
4) Perlu ditegaskan bahwa haram hukumnya seorang Muslimah
menikah dengan laki-laki non-Muslim secara mutlak, baik laki-laki
itu dari golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) ataupun dari
agama musyrik lainnya.Hal ini telah ditegaskan dalam Alquran dan
merupakan ijmak (konsensus) para ulama Islam.
Daftar materi
bidang studi 1. Peletakan Hukum Boleh mengucapkan selamat natal
2 yang sulit
dipahami pada 2. Peletakan hukum haram Menikah wanita Muslimah
modul dengan Lelaki non muslim

1. Toleransi antar umat beragama, hanya sebatas muamalah


tidak dalam Aqidah dan ibadah, contohnya dalam bekerja
lembur pada hari minggu dengan membiarkan teman yang
beragama Kristen beribadah, saling mengingatkan waktu
ibadah, hal tersebut sudah menunjukkan Akhlaq seorang
muslim yang baik.
2. Hukum Boleh Pada pengucapan Selamat natal.
kebolehan atau keharaman mengucapkan selamat natal,
Polemik ini terjadi di era kontemporer, dimana ia muncul
karena keinginan sebagian umat Islam yang hendak
Daftar materi
mengekspresikan sikap toleransinya kepada non-Muslim.
yang sering Asal hukum Menurut mazhab empat jumhur ulama
3
mengalami (mayoritas ulama) dari 4 madzhab besar dalam ilmu Fiqih
miskonsepsi
dalam
(Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Hanbali) telah sepakat akan
pembelajaran keharaman pengucapan selamat Natal kepada umat
Nasrani
3. Kawin Beda Agama, alasannya adalah di dalam islam
syarat dan rukun nikah sudah jelas mensyaratkan kedunya
beragama Islam , maka jika kawin beda agama dilaksankaan
akan menjadi perdebadatan yang panjang, dan rumit.
Pilihan haram menikah baik antara muslim dengan Wanita
kafir, serta Muslimah dengan lelaki kafir itu lebih baik,
banyak lelaki muslim yang kawin dengan perempuan kafir
terjerumus ke lembah dosa, anaknya pun akhirnya memilih
agama ibunya yang non muslim.

Anda mungkin juga menyukai