TAKE HOME
SYAFARINA
NIM: 2208695
1. Pendidikan Islam merupakan salah satu aspek sosial dalam ajaran Islam.
Keberadaannya seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri. Kedatangan
Islam di jazirah Arab merupakan transpormasi besar bagi masyarakat Arab
pra Islam, khususnya dalam penataan sistem pendidikan, karena Islam
diturunkan lengkap dengan upaya pendidikannya.
a. Apakah telah terjadi upaya-upaya pendidkan pada masa pra Islam,
bagaimana bentuknya, apa yang dipelajari, siapa gurunya, dimana proses
pembelajarannya berlangsung?
Jawaban:
Pendidikan di negeri Arab pra Islam dilaksanakan melalui peniruan dan cerita.
Anak - anak tumbuh dan berkembang meniru dan mendengar hikayat orang
dewasa. Kaum Arab mengekspresikan dan membanggakan nilai-nilai
kemasyarakatan dalam kabilahnya melalui syair -syair. Ilmu yang mereka kenal
terbagi menjadi tiga bidang ilmu pengetahuan yaitu :
Kaum Arab dikenal tidak bisa baca tulis, mereka hanya mengandalkan otak dalam
menghafal dan meriwayatkan syair. Oleh karena itu mereka tidak memiliki buku
untuk mewariskan ilmu pengetahuan kecuali dengan menghafal.
Masyarakat Arab sebelum Islam memili kesusastraan seperti puisi dan prosa. Ia
diciptakan untuk mengungkapkan dan melukiskan adat istiadat, tata susila, agama,
kepercayaan, kepahlawanan, peperangan, pesoana alam, dan lain-lain. Pada
waktu-waktu tertentu diadakan lomba pembacaan puisi di tempat-tempat dimana
orang Arab sering berkumpul. Bagi yang memenangkan lomba tersebut, maka
karya puisinya akan digantug di dinding Ka'bah. Adapun tempat penyelenggaraan
pembacaan puisi itu ada lah Ukaz, Majinnah, dan Zu Majjaz.
Kesusastraan berbentuk prosa pun maju pesat di daerah ini. Bentuk dari prosa bisa
berbentuk lisan maupun tulisan. Masyarakat Islam sebelum Islam pada saat itu
gemar sekali membacakan prosa dan cerita-cerita di saat- saat tertentu, misalnya
saat pertemuan-pertemuan resmi dan hanya berkumpul-kumpul saja. Dan
kebiasaan itu menjadi budaya yang berlanjut hingga Islam datang ke Arab.
Bangsa Arab pada saat itu telah memiliki kemajuan ilmu pengetahuan yang tinggi
pula. Ilmu lain yang dimiliki mereka antara lain :
2. Ilmu sejarah : paza zaman itu ilmu sejarah hanya terbatas pada silsilah
keturunan saja. Mereka sangat pandai menghafal walaupun itu sangat
panjang, mereka jaga baik-baik silsilah tersebut karena mereka memiliki
kebanggaan. Setelah kelahiran Islam, silsilah tersebut dipergunakan untuk
menghafal urutan hadist atau Rijalul Hadist.
3. Ilmu Tentang Iklim : pengetahuan mereka tentang iklim pada saat itu
masih sangat sederhana. Mereka hanya tau kapan waktu menanam kurma,
dan kapan waktu datangnya musim dingin untuk berdagang ke Yaman, dan
musim panas berdagang ke Syam.
Jawaban :
Konsep Pendidikan yang dilakukan Rasulullah dalam pelaksanaan pembelajaran
adalah dengan Rasulullah memberikan contoh secara langsung. Hal ini beliau
lakukan sebab dampak terhadap pemahaman para sahabat akan lebih besar dengan
menggunakan ilustrasi daripada disampaikan melalui metode ceramah. Rasulullah
bersabda yang artinya, “Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda: ajarkanlah
anakmu berenang, memanah, dan berkuda” (HR. Imam Baihaqi).
Dalam pengajarannya, Rasulullah SAW selalu memilih metode yang paling baik
dan istimewa, sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajarannya dapat dicapai
secara efektif dan efisien, ada banyak metode yang beliau gunakan dalam
pengajarannya, di antaranya sebagai berikut;
a. Metode Pembelajaran Dengan Keteladanan (Prilaku yang Baik dan Budi
Pekerti Luhur.
b. Mengajar Secara Bertahap
c. Metode Dialog dan Tanya Jawab
d. Metode Targhib (Motivasi) dan Tarhib (Ancaman)
e. Metode Nasehat (Mau’izhah)
f. Metode Kepuasan Logis.
Masjid yang didirikan nabi bukan hanya untuk melaksanakan shalat semata,
tapi juga tempat mengenyam pendidikan bagi semua umat muslim, sebagai
balai pertemuan untuk mempersatukan umat islam dan membahas berbagai
masalah, juga tempat tinggal kaum muhajirin yang tak membawa harta ke
Madinah. Fakta tersebut tentu berseberangan dengan keadaan sekarang. Di
mana kaum muslimin kebanyakan hanya menggunakan masjid sebagai
sarana ibadah seperti shalat. Sangat jarang ditemukan masijd yang
Multifungsi.
Dalam Islam tidak ada dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Jamaluddin Al-Afghani bahwasanya
barang siapa melarang belajar sains dan ilmu pengetahuan dengan alasan
untuk menjaga agama Islam, maka ia adalah musuh agama yang sebenarnya.
Sikap Islam sendiri terhadap ilmu pengetahuan yang ada di Eropa yaitu
dengan mengasimilisasikannya dengan ajaran Islam, sehingga Islam sebagai
agama dan peradaban menyempurnakan ajaran-ajaran terdahulu. Kontribusi
Islam sendiri kepada Barat terjadi ketika masa pembebasan Andalusia pada
abad ke 7 M.
3) Menguasai Politik dan Pemerintahan
Kita semua tahu bahwa dengan menguasai politik dan pemerintahan semua
keinginan kita dapat tercapai secara cepat dan meluas, baik itu keinginan
secara pribadi maupun keinginan masyarakat secara umum untuk sebuah
kemajuan dan kesejahteraan. Adapun untuk kemajuan sebuah peradaban
tentunya dengan membuat kebijakan dan aturan serta membangun struktur
pendidikan yang lengkap dan komprehensif ditengah tengah masyarakat.
Hal tersebut juga dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat hingga masa
kekhalifahan. Masa kejayaan pendidikan islam pada periode ini, islam
dibawah kekuasaan Bani Abbasiyah, karena pada masa inilah diwarnai
berkembangnya ilmu-ilmu aqliyah, berdirinya madrasah, dan Universitas,
munculnya ilmuan saintik serta puncak perkembangan kebudayaan Islam.
Jawaban:
Dalam sistem pendidikan Islam, dikotomi dapat dipahami sebagai dualisme sistem
pendidikan antara pendidikan agama Islam dan pendidikan umum yang
memisahkan kesadaran keagamaan dan ilmu pengetahuan. Sistem pendidikan
yang dikotomik pada pendidikan Islam akan menyebabkan pecahnya peradaban
Islam dan akan menafikan peradaban Islam yang kaffah dan universal.
Terjadinya pemisahan ilmu agama dan ilmu umum yaitu sekitar abad pertengahan,
dimana umat tidak mempedulikan sains, ilmu pengetahuan dan tekhnologi
sehingga umat Islam mulai terpuruk. Waktu itu, yang berpengaruh hanyalah
ulama-ulama fiqih sehingga umat islam mengalami ketebelakangan dalam hal
IPTEK. Pertama, Penjajahan Barat atas Dunia Islam; Penjajahan orang-orang
Barat terhadap dunia Muslim telah dicatat oleh sejarawan yang berlangsung sejak
abad VIII hingga abad XIX M. Kedua, Modernasasi atas dunia Islam; Faktor lain
yang dianggap telah menyebabkan munculnya dikotomi system pendidikan di
dunia Muslim adalah modernisasi. Ketiga, umat Islam kurang peduli terhadap
Iptek; Diantara terjadinya dikotomi pendidikan Islam adalah umat Islam kurang
peduli terhadap sains, ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi. Keempat, adanya
tarekat; Bidang ini menanamkan paham taklid dan membatasi kajian agama pada
ilmu-ilmu agama saja seperti ilmu tafsir, ilmu aqidah, dan seluruh ilmu yang
sampai sekarang disebut ilmu agama, serta menimbulkan sulitnya mengubah
anggapan itu
2. Merujuk pada sejarah peradaban Islam sejak masa klasik sampai masa
modern, para ulama tidak pernah berhenti memikirkan bagaimana
mengembangkan Pendidikan di dunia Islam. Jika kita telusuri hasil pengkajian
mereka tentang pemikiran pendidikan mereka, maka dapat dikategorikan pada
3 corak berpikir dengan menggunakan 3 pendekatan
Jawaban:
1. Bayani adalah sebuah metode berfikir yang berdasarakan pada teks kitab suci
(Al-quran). pendekatan bayani melahirkan sejumlah produk hukum islam (fiqih
islam) dan bagaimana cara menghasilkan hukum dimaksud (ushul fiqih)
dengan berbagai variasinya. selain itu juga melahirkan sejumlah karya tafsir
Al-quran.
2. Irfani adalah model penalaran yang berdasarakan atas pendekatan dan
pengalaman spiritual langsung atas realitas yang tampak. bidik irfani adalah
esoterir atau bagian batin, oleh karena itu, rasio yang dugunakan hanya untuk
menjelaskan pengalaman spritual. metodologi dan pendekatan irfani mampu
menyusun dan mengembangkan ilmu kesufian.
3. Burhani adalah kerangka berfikir yang tidak didasarakan atas teks suci
maupun pengalaman spritual melainkan berdasarkan keruntutan logika.
kebenaran dalam spekulatif metodologi ini persis seperti yang diperagakan oleh
metode keilmuan yunani yang landasanya murni pada cara kerja empirik.
kebenaran harus dibuktikan secara empirik dan diakui menurut penalaran logis.
pendekatan burhani mampu menyusun cara kerja keilmuan dan mampu
melahirkan sejumlah teori dan praktis ilmu seperti : ilmu-lmu biologi,fisika,
astronomi, geologi dan bahkan ilmu ekonomi, pertanian dan pertambangan.
Jawaban:
Tokoh dengan Pendekatan Bayani
1. Imam Syafi'i (w. 204 H.) dianggap sebagai peletak pertama dasar aturan-
aturan penafsiran wacana bayani, yang melandasi nalar tradisi Arab-Islam.
Karena di tangannyalah hukum-hukum bahasa Arab dijadikan acuan untuk
menafsirkan teks-teks suci, terutama hukum qiyas, dan dijadikan sebagai
salah satu sumber penalaran yang absah untuk memaknai persoalan-
persoalan agama dan kemasyarakatan. Maka dalam konteks inilah bahwa
yang dijadikan acuan utama adalah nash atau teks suci. Syafi'i meletakkan
aturan dasar al-ushul al-bayaniyyah sebagai faktor yang paling penting
dalam aturan penafsiran wacana. Maka konsekwensi logisnya adalah
berfikir atau bernalar, menurutnya, berfikir dalam kerangka nash.
Menurut Ibn Rushd, pengetahuan bersumber atas 2 hal: wahyu dan realitas,
baik fisik maupun non-fisik. Namun, kedua sumber ini tidak bersifat
mandiri melainkan satu kesatuan yang tidak ter pisahkan, sehingga
pengetahuan yang lahir dari kedua nya tidak saling ber tentangan. Sarana
yang digunakan untuk mendapat kan pengetahu an ter diri atas 3 hal:
indera eksternal, indera internal, dan intelek, sedang metode nya terdiri
atas 2 tahapan, yaitu pembentuk an teori (tas}awwur) dan penalaran logis
(tasdiq). Pemikiran epistemologi Ibn Rushd ini mem punyai konsekuensi-
konsekuensi tertentu. Konsep dua sumber penge tahuan dapat
mempertemukan agama dan filsafat, tetapi juga dapat menggiring kepada
materialism dan sekularisme jika dipisahkan. Sementara itu, pada aspek
sarana, pemberian prioritas pada rasio dibanding intelek dapat dianggap
mengerdilkan potensi dasar manusia yang tidak hanya terdiri atas rasio,
tetapi juga emosi dan spiritualitas, padahal potensi emosi dan spiritual
dinilai lebih besar daripada rasio yang hanya menyumbang 20% dari
kesuksesan manusia.
2. Ibnu Khaldun Nama lengkap dari Ibnu Khaldun ialah Abd Arrahman Ibn
Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abi Bakr Muahmmad Ibn Al-Hasan Ibn
Khaldun yang merupakan seorang pakar sains Islam, bapak ilmu Sejarah
, seorang sejarawan muslim, filosof, ekonom dan politisi dan juga
seorang pendidik dari semua predikat yang diberikan dan dikenal
sebagai sosok pencerah para sosiolog yang lahir pada 1 Ramadhan
723 H dan wafat di Kairo Mesir pada tanggal 25 Ramadhan 808 H/
19 Maret 1406
Jawaban:
Ibnu Kahldun merupakan muslim tasawuf yang masuk didalam dunia yang
berjiwa ilmiah. Hal ini bisa dilihat dalam setiap kajiannya tentang suatu
keilmuan yang selalu diiringi konsep ilmiah juga dibarengi pembahasan aya-
ayat Al-qur‟an sebagai kajian pendukung baik pendek maupun panjang.
Dalam corak pemikiran yang telah diulas secara singkat sebagai seorang
ilmuan dan filosof, semua itu didukung faktor sosio-kultural pada masa itu
yang kemudian menjadikan ia seorang ilmuan yang kahs Rasionalistik-empiristik
dan sufistik. Lalu konsepnya tentang tujuan pendidikan yang dituangkan dalam
karyanya di “Muqaddimah“ barang siapa yang tidak terdidik oleh orang
tuanya, maka ia akan terdidik oleh zaman” artinya barang siapa yang tidak
memperoleh tata karma yang dibutuhkannya yang berkaitan dengan didikan
dari orang tua, yang mencakup guru dan orang sesepuh, dan tidak
mempelajari himah dari mereka, maka ia akan mempelajarinya dengan
bantuan alam, dari kejaidan-kejadian dizaman itu (Khaldūn 1967, 527).
Jawaban:
Pernyataan tersebut bisa terjadi karena beberapa hal :
1. Ada sebuah kesenjangan antara islamic knowledge dengan non Islamic
knowledge dimana pengetahuan islam senantiasa pengajarkan dan
mengamalkan apa yang menjadi sebuah tradisi dan meyakini sebuah hukum
yang mutlak ketika mempelajari pengetahuan islam sedangkan pengetahuan
non islam terlalu jauh melihat kebarat tanpa ada sebuah pondasi yang
mungkin saja mereka berpondasi tanpa melihat dasar dasar pengetahuan.
Sehingga ada sebuah kesenjangan yang sangat jelas karena yang satu berfikir
terlalu kanan sehingga lupa bahwa Allah itu subjektif dalam anjuran
pengembangkan keilmuan begitupun yang kiri, mereka lupa pada hakikatnya
sumber ilmu pengetahuan yang saya yakini itu berasal dari islam.
2. Adanya propaganda dunia barat dan kaum sekuler yang sudah masuk dan
menyebar dalam berbagai lini kehidupan. Propaganda ini bertujuan
memisahkan antara ritualitas keberagamaan dengan ilmu pengetahuan
supaya umat islam cukup saja beribadah untuk urusan akhirat tanpa harus
ikut campur dalam masalah masalah keduniawian sehingga merekalah
(kaum sekuler) yang akan menguasai politik, ekonomi dan pemerintahan.
Mereka meracuni pemikiran umat islam dengan masuk melalui jalur politik
dan ekonomi serta menyusup melalui kurikulum di sekolah dan mengkader
para ilmuan ilmuan berpaham liberal yang kemudian disebar diseluruh
negara negara muslim termasuk Indonesia.
b. Fenomena dikotomis apa saja yang anda lihat, dan faktor-faktor apa saja
yang menimbulkan kondisi seperti itu
Jawaban:
Dikotomi pengetahuan yang sangat jelas bahkan sudah lama terjadi di tengah
tengah kita adalah pemisahan sistem pendidikan berikut kurikulum yang terjadi
baik disekolah sekolah umum maupun di madrasah atau pesantren. Salah satu
dampak negatif dari dikotomi sistem pendidikan terutama di Indonesia adalah
munculnya ambivalensi orientasi pendidikan Islam. Disini bisa kita amati, dalam
pendidikan pesantren masih dirasakan adanya kekurangan dalam program
pendidikannya. Misalnya saja, pendidikan dalam bidang muamalah yang
mencakup penguasaan berbagai disiplin ilmu dan keterampilan. Ada anggapan
bahwa seolah semua itu bukan merupakan bidang garapan Islam, melainkan
garapan khusus pendidikan umum atau sekuler. Begitu juga yang terjadi di sekolah
sekolah umum, sangat sedikit alokasi waktu untuk mata pelajaran agama Islam
berikut penerapan ritual keberagamaan yang terjadi dalam proses belajar mengajar
dan di lingkungan sekolah
c. Menurut pendapat anda strategi apa yang harus dilakukan dalam upaya
merubah sistem pendidikan Indonesia yang dikotomis tersebut menjadi
sistem pendidikan yang integral
Jawaban:
Mengatasi dikotomi sistem pendidikan di negara Indonesia hanya bisa dilakukan
dengan dengan jalur politik karena negara kita merupakan negara hukum yang
berbentuk Republik dan upaya yang dilakukan bisa melaui 2 (dua) cara:
Pertama dengan cara “Top Down” yaitu melalui kebijakan seorang
pemimpin dalam hal ini kebijakan yang dibuat oleh Presiden melui Menteri
Menteri terkait dan disetujui oleh mayoritas suara di Parlemen (DPR)
untuk merubah Sistem Pendidikan. Cara ini adalah cara yang paling singat
dan jitu jika para pembuat kebijakan tersebut sudah memiliki satu
kesamaan ide dan pemikiran.
Yang kedua dengan cara “Bottom Up” yaitu dimulai dari diri sendiri,
lingkungan terkecil di keluarga, masyarakat dan lembaga lembaga
Pendidikan serta melalui komunitas dan organisasi keagamaan. Cara ini
dilakukan dengan membentuk generasi yang memiliki pemahaman
keagamaan yang moderat sehingga suatu saat nanti mereka akan menjadi
seorang pemimpin yang dapat merubah semua sistem yang selama ini
belum baik menjadi lebih baik lagi termasuk sistem Pendidikan kita. Hanya
saja kita tahu bahwa sebuah perubahan yang baik akan memberikan waktu
dalam praktek lapangan yang lumayan lama dan harus ditunjang oleh
segala aspek, mulai dari lembaga, sumber daya manusia, materi ajar dan
kurikulum yang bisa menerapkan bahkan menginternalisasikan sebuah
harapan yang kita inginkan bersama.
Jawaban:
Dalam catatan sejarah, Berdirinya pondok pesantren bermula dari seorang kiyai
yang menetap (bermukim) disuatu tempat. Kemudian datanglah santri yang ingin
belajar kepadanya dan di luar. Turut pula bermukim di tempat itu. Sedangkan
biaya kehidupan dan Pendidikan disediakan bersama-sama oleh para santri dengan
dukungan masyarakat di sekitarnya. Hal ini memungkinkan kehidupan pesantren
bisa berjalan stabil tanpa dipengaruhi oleh gejolak ekonomi di luar. Pondok
Pesantren dikenal di Indonesia sejak zaman Walisongo. Karena itu Pondok
pesantren adalah salah satu tempat berlangsungnya intraksi antara guru dan murid,
kiyai dan santri dalam intensitas yang relatif dalam rangka mentransfer ilmu-ilmu
keislaman dan pengalaman.
Ketika itu Sunan Ampel mendirikan sebuah padepokan di Ampel Surabaya dan
menjadikannya pusat pendidikan di Jawa. Para santri yang berasal dari pulau Jawa
datang untuk menuntut ilmu agama. Bahkan di antara para santri ada yang berasal
dari Gowa dan Tallo, Sulawesi. Dikatakan Pesantren yang didirikan oleh Syaikh
Maulana Malik Ibrahim, merupakan cikal bakal berdirinya pesantren-pesantren di
Tanah Air sebab para santri setelah menyelesaikan studinya merasa berkewajiban
mengamalkan ilmunya di daerahnya masing-masing. Maka didirikanlah pondok-
pondok pesantren dengan mengikuti pada apa yang mereka dapatkan di Pesantren
Ampel. Sejarahnya, misalnya Pesantren Geri di Gresik bersama institusi sejenis di
Samudra Pasai telah menjadi pusat penyebaran ke-Islaman dan peradaban ke
berbagai wilayah Nusantara. Pesantren Ampel Denta menjadi tempat para wali
yang mana kemudian dikenal dengan sebutan wali songo atau sembilan wali
menempa diri.
Dari pesantren Giri, santri asal Minang, Datuk sri Bandang, membawa peradaban
Islam ke Makassar dan Indonesia bagian Timur lainnya. lalu melahirkan Syekh
Yusuf, ulama besar dan tokoh pergerakan bangsa. Mulai dari Makassar, Banten,
Srilanka hingga Afrika Selatan. Di lihat dari sejarahnya, pesantren memiliki usia
yang sama tuanya dengan Islam di Indonesia. Syaikh Maulana Malik Ibrahim
dapat dikatakan sebagai peletak dasar-dasar pendidikan pesantren di Indonesia.
Pesantren pada masa awal pendiriannya merupakan media untuk menyebarkan
Islam dan karenanya memiliki peran besar dalam perubahan sosial masyarakat
Indonesia.
Pada kurun waktu awal 1900-an lahir organisasi-organisasi Islam yang didirikan
kalangan santri, seperti Sarekat Islam (SI) yang didirikan Hos Cokroaminoto dan
H. Samanhudi, NU yang didirikan KH Hasyim Asy’ari, Muhammadiyyah yang
didirikan KH Ahmad Dahlan, PERSIS (Persatuan Islam) dan lain-lain. Semua
organisasi tersebut berjuang menegakkan agama Islam dan berusaha
membebaskan Indonesia dari cengkeraman Belanda melalui jalur Pendidikan dan
Politik.
Jawaban:
1. Hadratussyaikh K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari,
Beliau lahir pada tanggal 14 Februari 1871 M / 24 Dzulqa'dah 1287 H dan
wafat 21 Juli 1947 M / 7 Ramadhan 1366 H di Jombang, beliau adalah
seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional dan merupakan pendiri
sekaligus Rais Akbar (pimpinan tertinggi pertama) Nahdlatul Ulama,
organisasi Islam terbesar di Indonesia. Beliau memiliki
julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru dan telah hafal Kutubus
Sittah (Hadits 6 Riwayat), serta memiliki gelar Syaikhul Masyayikh yang
berarti Gurunya Para Guru. Beliau adalah putra dari pasangan KH. Asy'ari
dengan Nyai Halimah, dilahirkan di Desa Tambakrejo, Jombang, Jawa Timur,
dan memiliki anak bernama KH. A Wahid Hasyim yang merupakan salah satu
pahlawan nasional perumus Piagam Jakarta, serta cucunya yakni KH.
Abdurrahman Wahid, merupakan Presiden RI ke-4.
2. KH. Ahmad Dahlan
Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868, Nama kecil
KH Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwis. Ia merupakan anak keempat
dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali
adik bungsunya. Pendiri Muhammadiyah ini termasuk keturunan yang kedua
belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara
Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa. Dengan maksud
mengajar agama, pada tahun 1909 Kiai Dahlan masuk Boedi Oetomo –
organisasi yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasionalis. Di sana beliau
memberikan pelajaran-pelajaran untuk memenuhi keperluan anggota. Kiai
Dahlan dengan mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama
Muhammadiyah pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330). Organisasi ini
bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Melalui organisasi inilah
beliau berusaha memajukan pendidikan dan membangun masyarakat Islam.
Jawaban:
Modernisasi pendidikan Islam di Indonesia, yang berkaitan erat dengan
pertumbuhan gagasan modernisasi Islam di kawasan ini, mempengaruhi dinamika
keilmuan dilingkungan pesantren. Bahkan sejumlah pesantren bergerak lebih maju
lagi. Berkaitan dengan gagasan tentang “kemandirian” santri telah menyelesaikan
pendidikan mereka di pesantren, beberapa pesantren memperkenalkan semacam
kegiatan atau latihan keterampilan dalam sistem pendidikan mereka.
Pesantren saat ini harus bergerak maju yang besifat inklusif dan terbuka terhadap
perkembangan zaman sehingga menghasilkan lulusan yang mampu bersaing
dengan lulusan sekolah umum lainnya.
Jawaban:
Nilai yang nyaris hilang dalam pendidikan modern saat ini adalah pendidikan
moral dan karakter atau yang lebih dikenal dalam Pendidikan islam yaitu Adab
dan Akhlak yang menjadi sebuah hal yang sangat fundamental dimana hari ini bisa
kita rasakan generasi muda kita banyak yang pintar atau menonjol dari sisi
kognitif dan keterampilan namun kurang sekali Adab dan Etikanya dalam bergaul
sehari hari ditengah masyarakat.
Jawaban:
Menurut saya, konsep Pendidikan Agama Islam yang harus dikembangkan di
sekolah dan perguruan tinggi umum adalah dengan menerapkan kurikulum terapan
yang terintegrasi kedalam setiap mata pelajaran umum. Contohnya ketika seorang
guru atau dosen mengajarkan tentang ilmu fisika harus bisa mengaitkan dengan
ajaran agama islam tentang alam semesta atau proses penciptaan.