17329140
Abstrak
A. Pendahuluan
1 Khaled Abou El Fadl, Musyawarah Buku : Menyusuri Keindahan Islam dari Kitab
ke Kitab, (Jakarta : Serambi, 2000). hal.537
Sejak lahirnya agama Islam, lahirlah pendidikan dan pengajaran Islam,
pendidikan dan pengajaran Islam itu akan terus tumbuh dan berkembang, Islam
sebagai sebuah ajaran memberikan sebuah konsep tersendiri terhadap ilmu dan
penyebaran ilmu bagi pemeluknya, Islam sebagai agama tidak hanya berfungsi
sebagai aturan hidup ritual keagamaan, melainkan juga menaungi, membimbing,
memberikan arahan dan aturan terhadap segala aspek kehidupan dan peradaban
yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakatnya. Agama Islam
telah membawa perubahan besar pada masyarakat Arab dan seluruh pemeluknya.
Masyarakat muslim berhasil membentuk sebuah kerajaan besar yaitu dinasti
Abbasiyah yang wilayahnya meliputi jazirah Arabia, sebagian benua Afrika,
Asia, dan Eropa dari abad ke-7 sampai abad ke-12 Masehi, sejak munculnya
dinasti Abbasiyah inilah kejayaan Islam semakin terlihat.
a. Kuttab
b. pendidikan rendah istana
c. Rumah-rumah para ulama
d. Rumah sakit
e. Perpustakaan
f. masjid
g. siffah
h. badiah
i. madrasah
j. J.) majlis
k. k.) toko-toko kitab
metode yang digunakan pada artikel ini tentang lembaga-lembaga
pendidikan islam pada masa bani abbasiyah adalah metode library riset .library
riset atau kepustakaan adalah sebuah metode penelitian kepustakaan yang
menggunakan pendekatan filosofis dari pada pendekatan yang lain.metode
library riset ini mencakup sumber data,pengumpulan data, dan analisis data.
Library riset atau kepustakaan merupakan salah satyu jenis metode penelitian
kualitatif.jurnal yang digunakan adalah JURNAL TARBIYA Volume: 1 No: 1
2015 (77-108).
B. Pembahasan
Kuttab atau maktab berasal dari kata dasar kataba yang berarti menulis
atau tempat menulis.Jadi kataba adalah tempat belajar menulis. Sebelum
datangnya Islam Kuttab telah ada di negeri arab, walaupun belum banyak
dikenal. Diantara penduduk makkah yang mula-mula belajar menulis huruf
arab di kuttab ialah Sufyan ibnu Umayyah ibnu Abdu Syams dan Abu Qais
Ibnu Abdi manaf ibnu Zuhroh ibnu Kilab.2
Pada masa awal Islam sampai pada era Khulafaur Rasyidin, secara umum
pengajaran kuttab dilakukan tanpa adanya bayaran, akan tetapi pada era bani
Umayah, ada diantara penguasa yang sengaja menggaji guru untuk mengajar
putra-putranya dan menyediakan tempat bagi pelaksanaan proses belajar
mengajar di istananya. Disamping itu ada juga yang mempertahankan bentuk
lama yaitu melaksanakan pendidikan di pekarangan sekitar mesjid, biasanya
siswa-siswa dari kalangan kurang mampu. Materi yang diajarkan dalam kuttab
adalah tulis baca yang pada umumnya diambil dari syair-syair dan pepatah
arab.Dalam sejarah pendidikan Islam masa awal, dikenal dua bentuk kuttab
yaitu:
Sewaktu agama Islam diturunkan Allah sudah ada di antara para sahabat yang
pandai tulis baca.Kemudian tulis baca tersebut ternyata mendapat tempat dan
dorongan yang kuat dalam Islam, sehingga berkembang luas di kalangan umat
Islam.Kepandaian tulis baca dalam kehidupan sosial dan politik umat Islam
ternyata memegang peranan penting dikarenakan dari awal pengajaran
alqur’an juga telah memerlukan kepandaian tulis baca, karena tulis baca
semakin terasa perlu maka kuttab sebagai tempat belajar menulis dan
membaca, terutama bagi anak-anak berkembang dengan pesat.
suffah adalah suatu tempat yang telah dipakai untuk aktivitas pendidikan.
Biasanya tempat ini menyediakan pemondokan bagi pendatang baru dan
mereka yang tergolong miskin. Disini para siswa diajarkan membaca dan
menghafal alQur’an secara benar dan dijadikan pula Islam dibawah bimbingan
langsung dari Rasulullah. Dengan demikian jika dilihat dari perkembangan
pendidikan Islam pada zaman sekarang, suffah sama halnya dengan
pendidikan di pondok pesantren.
3 Rahmawati Rahim, Metode, Sistem dan Materi Pendidikan Dasar (Kuttab) bagi
anak-anak Masa Awal Daulah Abbasiyah, Sejarah Sosial Pendidikan Islam; (Jakarta:
Kencana, 2008), hlm.12
3. Pendidikan Rendah di Istana
4. Madrasah
Madrasah merupakan isim makan dari kata darasa yang berarti belajar.
Jadi madrasah adalah tempat belajar bagi siswa atau mahasiswa (umat Islam).
Dalam sejarah pendidikan Islam, makna dari madrasah tersebut memegang
peran penting sebagai institusi belajar umat Islam selama pertumbuhan dan
perkembangannya sebab, pemakaian madarasah secara definitif baru muncul
pada abad ke-11.
4 . ibid, hal. 13
5
. Zuhairi Muchtarom, Sejarah Pendidikan Islam , 92
George Makdisi (1981) menjelaskan bahwa madrasah merupakan
transformasi institusi pendidikan Islam dari masjid ke madrasah terjadi secara
tidak langsung melalui tiga tahap yaitu tahap masjid, tahap masjid-khan dan
tahap madrasah. .
6 Lihat Asar, Pendidikan Tinggi Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), hlm. 109
di Mekah adalah madrasah qoi’it bey, didirikan oleh Sultan Mamluk di Mesir.
Secara hierarkis, Pada masa Abbasiyah sekolah-sekolah terdiri dari beberapa
tingkat, yaitu:
6.Rumah Sakit
8.Perpustakaan
Para ulama’ dan sarjana dari berbagai macam keahlian, pada umumnya
menulis buku dalam bidangnya masing-masing dan selanjutnya untuk
diajarkan atau disampaikan kepada para penuntut ilmu. Bahkan para ulama’
dan sarjana tersebut memberikan kesempatan kepada para penuntut ilmu untuk
belajar diperpustakaan pribadi mereka. Baitul hikmah di Baghdad yang
didirikan khalifah Al-Rasyid adalah merupakan salah satu contoh dari
perpustakaan Islam yang lengkap, yang berisi ilmu-ilmu agama Islam dan
bahasa arab, bermacam-macam ilmu pengetahuan yang telah berkembang
pada masa itu 7 .Perpustakaan pada masa itu lebih merupakan sebuah
universitas karena disamping terdapat kitab-kitab, di sana orang juga dapat
membaca, menulis dan berdiskusi.8
9.Badiah
10.Halaqah
12.Masjid
Kata masjid berasal dari bahasa Arab, sajada (fi’il madli) yusajidu
(mudlari’) masajid/sajdan (masdar), artinya tempat sujud. Dalam pengertian
yang lebih luas berarti tempat shalat dan bermunajat kepada Allah sang
pencipta dan tempat merenung dan menata masa depan (dzikir).
C. PENUTUP
1.Kesimpulan
Berdasarkan pola dan lembaga -lembaga pendidikan islam pada masa bani
abbasiayah maka dapat disimpulkan:
a. Kuttab
b. pendidikan rendah istana
c. Rumah-rumah para ulama’
d. Rumah sakit
d. perpustakaan
e. Masjid
f. Majlis
g. Badiah
h. Dan halagah
2.Saran
Perlunya bagi kita untuk memahami dan mempelajari apa saja lembaga-
lembaga pendidikan pada masa bani abbasiyah sehingga kita dapat
mengamalkannya dalam kehidupan .karena dengan pendidikan kita bisa
belajar dan mempelajari dari alam semesta yang kita dapatkan dalam
kehidupan.salah satunya seperti mesjid yang berguna untuk kita sebagai
tempat beribadah kepada allah swt dan lembaga-lembaga lainnya .semoga
artikel ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan mengamalkannya
dalam kehidupan karena dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan
dan kesalahan.
Daftar pustaka
Badri Yatim.2000. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada