Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : AL-QUR’AN HADITS


B. Kegiatan Belajar : AL-QUR’AN DAN METODE MEMAHAMINYA (KB 1)

C. Refleksi : Dewasa ini, beberapa kalangan masyarakat awam atau muslim


urban masih susah membedakan istilah tafsir, takwil dan terjemah al-Quran, sehingga
tidak jarang mengakibatkan adanya kesalahpahaman atau terjebak pada pemaknaan al-
Quran secara literal. Tidak dapat dipungkiri, minimnya pengetahuan yang kurang
komperhensif tentang tiga istilah ini akan menimbulkan kerancuan dalam proses
memahami makna al-Quran.Melalui materi ini sedikit memberikan pencarahn yang luar
biasa bagi saya yang masih minim pengetahun tentang tafsir takwil

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Peta Konsep (Beberapa A. PETA KONSEP KB.1 Definisi Al-Qur’an ( Ayat-Ayat
istilah dan definisi) di modul Muhkamat dan Mutasyabihat,) Konsep Tafsir, Takwil
bidang studi dan Terjemah.

B. ISTILAH DAN DEFINISI


1. AL-QUR’AN
Secara harfiah, Alquran berarti bacaan yang
sempurna. Jumlah kosakata yang terdapat di dalamnya
sebanyak 77.439 (tujuh puluh tujuh ribu empat ratus tiga
puluh sembilan) kata yang tersusun dari 323.015 (tiga
ratus dua puluh tiga ribu lima belas) huruf.
Adapun secara istilah, Alquran adalah firman Allah
yang bersifat mukjizat yang diturunkan kepada nabi dan
rasul terakhir melalui perantara malaikat Jibril, ditulis
dalam berbagai mushaf, ditransimisikan kepada kita secara
mutawattir, bernilai ibadah bagi pembacanya dan diawali
dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Nas.
(al-Shabuni, 2003: 8). Definisi ini adalah definisi yang juga
disampaikan mayoritas ulama, karena dianggap
komprehensif dan mengandung seluruh unsur yang dapat
menjelaskan Alquran.
Fungsi Al-Qur’an sebagai hudan li al-muttaqin
(petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa), Alquran memuat
berbagai regulasi untuk mengatur kehidupan manusia.

1.1. AYAT-AYAT MUHKAMAT


Kata muhkam sebagai bentuk tunggal dari
muhkamat, secara etimologi berasal dari akar kata
hakama-yahkamu-hukman berarti menetapkan,
memutuskan atau memisahkan. Kemudian dijadikan
wazan af’ala menjadi ahkama-yuhkimu-ihkam yang
berarti mencegah. Al-Hukmu artinya memisahkan
antara dua hal. Jika seseorang dikatakan hakim maka
karena ia mencegah kezaliman dan memisahkan antara
dua orang yang berselisih serta membedakan antara
yang benar dan salah.
Menurut Manna’ Al-Qaththan, secara terminologi
muhkam adalah ayat yang mudah diketahui
maksudnya, mengandung satu makna dan dapat
diketahui secara langsung tanpa memerlukan
keterangan lain. (Al-Qaththan, 1995: 207).

1.2. AYAT-AYAT MUTSYABBIHAT


Secara harfiah, mutasyabih yang merupakan
bentuk tunggal dari mutasyabihat berasal dari kata
syabaha yang berarti serupa. Syubhah -bentuk nomina
dari syabaha- adalah keadaan tentang satu dari dua hal
yang tidak dapat dibedakan dari lainnya karena ada
kemiripan di antara keduanya secara konkret atau
abstrak.
Kesimpulannya, ayat-ayat mutayabihat adalah
ayat-ayat yang maknanya tidak atau belum jelas dan
untuk memastikannya tidak ditemukan dalil yang kuat.
Dari itu, para ulama menyebut ayat-ayat mutasyabihat
secara ringkas dengan ungkapan hanya Allah yang
mengetahui maknanya.
PERBEDAAN AYAT MUHKAMAT DENGAN
MUTSYABBIHAT
kategorisasi ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat
mutasyabihat, para ulama berbeda pendapat dalam
menentukannya. Bisa jadi satu ayat dikategorikan sebagai
ayat muhkamat oleh sebagian ulama, sementara
mutasyabihat oleh ulama lain, seperti ayat tentang Jannah
dan Nar, mayoritas menggolongkannya ke dalam ayat
muhkamat, sementara bagi kelompok bathiniyyun
mengategorikannya ke dalam mutasyabihat karena narasi
tentang surga dan neraka adalah bentuk metafora. Al-
Zamakhsyari menggariskan kriteria ayat-ayat yang
tergolong muhkamat adalah ayat-ayat yang berhubungan
erat dengan hakikat (realitas); sedangkan mutasyabihat
adalah ayat-ayat yang membutuhkan penelitan (tahqiqat).
Al-Raghib al-Ashfahani membuat kriteria bagi ayat- ayat
mutasyabihat adalah ayat-ayat yang tidak diketahui hakikat
maknanya, seperti ayat seputar kiamat; dan ayat-ayat yang
hanya bisa diketahui maknanya dengan bantuan ayat
muhkamat, hadis sahih atau disiplin ilmu lain, seperti ayat
yang lafalnya terlihat aneh dan hukum-hukumnya tertutup.
Sementara ayat-ayat muhkamat menurutnya adalah ayat-
ayat yang tidak termasuk ke dalam kategori mutasyabihat.

2. TAFSIR
Menurut bahasa kata tafsir diambil dari kata
fassara-yufassiru-tafsir yang berarti menjelaskan.
Pengertian tafsir menurut bahasa juga bermakna al-idhah
(menjelaskan), al-bayan (menerangkan) dan al-kasyf
(menyingkapkan).
Sedangkan secara terminologi terdapat beberapa
pendapat :
- Shubhi al- Shalih Tafsir Merupakan Sebuah disiplin
yang digunakan untuk memahami kitabullah yang
diturunkan kepada Nabi Saw dan menerangkan makna-
maknanya serta menggali hukum-hukum dan hikmah-
hikmahnya.
- Ali al-Shabuni tafsir adalah ilmu yang membahas
tentang Alquran dari segi pengertiannya terhadap
maksud Allah sesuai dengan kemampuan manusia.
- Al-Kilabi tafsir adalah menjelaskan Alquran,
menerangkan maknanya dan menjelaskan apa yang
dikehendaki dengan nashnya atau dengan isyaratnya
atau tujuannya.
- Syekh al-Jazairi, tafsir pada hakikatnya adalah
menjelaskan lafaz yang sukar dipahami oleh pendengar
dengan mengemukakan lafaz sinonimnya atau makna
yang mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan
salah satu dilalah lafaz tersebut.
Hal-Hal yang Harus Dikuasai Dalam Menafsirkan Al-
Qur’an :
- Azbab Al-Nuzul
- Makiyyah dan Madaniyah
- Ilmu Qiro’at
- Ilmu Nasikh dan Mansukh

3. TAKWIL
Secara bahasa Takwil berasal dari kata awwala-
yuauwilu-ta’wil yang memiliki makna al-ruju’ atau al-’aud
yang berarti kembali. Sedangkan Secara terminologi al-
Jurjani dalam kitab al Ta’rifatnya memberikan definisi
takwil adalah Mengalihkan lafaz dari maknanya yang
tampak kepada makna tersembunyi yang dikandung
olehnya selama makna yang dimaksud tersebut dipandang
sesuai dengan Alquran dan al-sunnah (Al-Jurjani, 2004: 46).
Takwil berbeda dengan tafsir sekalipun keduanya
menjelaskan maksud dari sebuah pernyataan dalam Alquran.
Tafsir pada praktiknya menjelaskan makna zahir sementara
takwil mengungkap makna batin.

4. TERJEMAH
Secara etimologi, terjemah diambil dari bahasa Arab
dari kata tarjamah. Bahasa Arab sendiri menyerap kata
tersebut dari bahasa Armenia yaitu turjuman (Didawi,
1992: 37). Kata turjuman sebentuk dengan kata tarjaman
dan tarjuman yang berarti mengalihkan tuturan dari satu
bahasa ke bahasa lain (Manzhur: 66). Terjemah menurut
bahasa juga berarti salinan dari satu bahasa ke bahasa lain,
atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu
bahasa ke bahasa lain.
Adapun secara terminologi, Terjemah adalah
Mengungkapkan makna tuturan suatu bahasa di dalam
bahasa lain dengan memenuhi seluruh makna dan
maksud tuturan tersebut. Al-Shabuni mendefinisikan
terjemah Alquran adalah memindahkan bahasa Alquran ke
bahasa lain yang bukan bahasa Arab kemudian mencetak
terjemah ini ke beberapa naskah agar dapat dibaca orang
yang tidak mengerti bahasa Arab, sehingga dapat memahami
pesan dasar dari kitab Allah SWT.
Penerjemahan dibagi menjadi dua, yaitu terjemah
harfiyyah dan terjemah tafsiriyyah. Terjemah harfiyyah,
yaitu mengalihkan lafaz-lafaz dari satu bahasa ke dalam
lafaz-lafaz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa
sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan
susunan dan tertib bahasa pertama. Terjemah tafsiriyah
atau terjemah ma’nawiyyah, yaitu menjelaskan makna
pembicaraan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan tertib
kata-kata bahasa asal atau memperhatikan susunan
kalimatnya.

1. Al-Qur’an (Pesan yang disampaikan dalam Al-Qur’an yang


disebut dengan ayat MUHKAMAT dan MUTASYABBIHAT
Daftar materi bidang studi
2. Tafsir (cabang ilmu yang harus dikuasai dalam melakukan
2 yang sulit dipahami pada
penafsiran)
modul
3. Perbedaan antara TAFSIR dan TAKWIL
4. Terjemah

1. Penjelasan tentang ayat MUHKAMAT dan MUTASYABBIHAT


2. Definisi atau Penjelasan tentang TAFSIR yang berbeda dari
Definisi dari segi Bahasa (etimologi) dan definisi yang
Daftar materi yang sering
dikemukakan oleh para ahli/ulama (Terminologi )
3 mengalami miskonsepsi
3. Diskripsi makna TAKWIL yang berbeda yang diungkapkan
dalam pembelajaran
oleh para ahli.
4. Terjemah

Anda mungkin juga menyukai