C. Refleksi
BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
PETA KONSEP
PENGERTIAN
PEMBENTUKAN
KHILAFAH
PEMERINTAHAN
MAJLIS SYURA BAIAT KHALIFAH
ISLAM
tentang prinsip-prinsip
kedudukan manusia di
yang harus diperhatikan
bumi (Ali Imran: 26; Al- ketaatan kepada pemimpin
dalam kehidupan
hadid:5; Al-An’aam:165 (Al-Nissa: 59),
bermasyarakat (Ali Imran:
dan Yunus: 14)
159 dan Al-Syura: 38),
Orang yang sudah memenuhi kriteria seperti tersebut di atas maka ia layak
untuk diangkat sebagai kepala negara (khalifah). Proses pengangkatannya
melalui seleksi yang sangat ketat.
Maka sepakat para ulama bahwa pengangkatan kepala negara hukumnya
wajib kifayah.
Khalifah dapat diangkat oleh wakil rakyat yang dipercaya yang disebut
dengan ahlul hal wa al aqdi.
pengangkatan khalifah dapat kita lihat dalam perjalanan sejarah Islam.
D. BAIAT KHALIFAH
Kata baiat berasal dari kata ba’a ) ) باعyang berarti menjual
Dalam khilafah, baiat mengandung janji setia antara rakyat dengan
khalifah
Menurut Ibnu Khaldun bahwa baiat adalah perjanjian atas dasar
kesetiaan
Menurut Hasbi Ash-Shidiqi bahwa baiat merupakan sebuah bentuk
pengakuan ummat untuk mematuhi dana mentaati imam.
Dalam baiat, rakyat berjanji setia untuk mentaati kepala negara (khalifah)
selama khalifah itu tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum
Allah. Demikian juga khalifah, melaksanakan hak dan kewajibannya
yaitu melaksanakan undang-undang demi mewujudkan keadilan sesuai
dengan undang-undang Allah dan Rasul-Nya
Baiat menjadi sebuah media perekat ikatan dalam bentuk solidaritas
seagama dan senegara.
Adapun baiat dalam konteks politik Islam Indonesia lebih terlihat
pada saat sumpah jabatan. Baik lembaga eksekutif, legislatif dan
yudhikatif saat mereka dilantik.
Mereka didampingi oleh rohaniawan. Sumpah dan janji inilah yang
kemudian dikenal dengan sumpah jabatan.
1) HAK RAKYAT
Berikut ini Hak rakyat secara tidak langsung merupakan kewajiban
pemerintah
2. Hak untuk
1. Hak keselamatan 3. Hak untuk menolak
memperoleh keadilan
jiwa dan harta (Q.S al- kezaliman dan
hukum dan
Isra ayat 33, al-Baqarah kesewenang-wenangan
pemerataan (Q.S an-
ayat 188) (Q.S an-Nisa ayat 148)
Nisa' ayat 58)
6. Hak mendapatkan
5. Hak untuk bebas 4. Hak berkumpul dan
bantuan materi bagi
beragama (al-Baqarah menyatakan pendapat.
rakyat yang lemah (Q.S
ayat 256) (QS. Ali Imran/3:105)
Adz-Zariyat ayat 19)
2) KEWAJIBAN RAKYAT
Berikut ini Kewajiban rakyat secara tidak langsung merupakan hak
pemerintah
2. MAJLIS SYURA
Kata “majlis syura” terdiri dari dua kata yaitu kata majlis dan kata syura.
Majlis artinya tempat duduk syura artinya bermusyawarah.
Dengan demikian majlis syura secara bahasa artinya tempat
bermusyawarah (berunding).
majlis syura memiliki pengertian tersendiri yaitu suatu lembaga negara
yang terdiri dari para wakil rakyat yang bertugas untuk memperjuangkan
kepentingan rakyat.
Majlis ini memiliki tugas utama yaitu mengangkat dan memberhentikan
khalifah
Praktek Musyawarah sering dilakukan oleh Rasulullah dan para khulafa
al-rasyidin setelah rasul meninggal.
Perintah musyawrah terdapat dalam Q.S Ali Imran ayat 159
Ahlul halli wal aqdi melaksanakan tugasnya dengan cara syuro’ sesuai Q.S Ali
Imranayat 159
Syuro’ merupakan landasan ideal bagi pemerintah dalam menyelasaikan segala
bentuk persoalan serta dalam setiap keputusan
Kedua, pemimpin harus bertanggungjawab terhadap Ahlul halli wal aqdi ketika masa
jabatannya berakhir (karena mandat dari rakyat)
Ketiga, ahlul halli wa 'aqdi hanya memberi masukan kepada pemimpin sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil kebijakan
Keempat, pengangkatan pemimpin yang dilakukan oleh Ahlul halli wal aqdi sangat berpotensi
meminimalisir kepentingan-kepentingan segelintir orang yang menyampingkan kepentingan
umat
Kelima, pemimpin yang melakukan penyelewengan kekuasaan (abuse of power), maka dalam
penanganannya dilakukan oleh Ahlul halli wal aqdi
Daftar materi
bidang studi
2 yang sulit 1. -
dipahami
pada modul
Daftar materi
yang sering
mengalami
3 1. Ahlul halli wal ‘Aqdi apa masih ada di Indonesia?
miskonsepsi
dalam
pembelajaran