Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul 9)

A. Judul Modul : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTEMPORER


B. Kegiatan Belajar : MODERASI BERAGAMA (KB 4)

C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI

1.Tawassuth

2.I'tidal

3.Tsasamuh

A.Pengertian
Moderasi 4.Syura
Beragama
B.Nilai-Nilai
Moderasi
Moderasi 5.Islah
Konsep Beragama
Beragama
(Beberapa C.Implementas
1 istilah dan i Moderasi 6.Qudwah
definisi) di Beragama
KB
7.Muwathanah

8.Al-La'Unf

9.I'tiraf-urf
A.Pengertian Moderasi Beragama
Beberapa definisi moderasi di antaranya :
1. Moderasi dalam KBBI Online merupakan pengurangan kekerasan dan
penghindaran keekstreman;
2. Moderasi dalam Bahasa Arab, al-wasthiyyah al-islamiyyah; dan
3. Moderasi Secara etimologi yakni al-wasathiyyah yang merupakan jabaran dari
kata adaalah / keadilan dan khiyar /pilihan terbaik dan pertengahan.

Kata al- washthiyyah / moderat memiliki lebih dari satu makna yang saling
mendukung, yaitu
 Tawassuth merupakan posisi tengah antara dua sisi yang bersebrangan.
Moderasi antara sifet ifrath/berlebihan dan tafrith/mengabaikan, antara sikap
terlalu berpegang dalam dzahir nash atau terlalu memperhatikan jiwa nash;
 Mulazamatu Al-Adhi wa Al-I’tidal mempertahankan keseimbangan dan sikap
yang proporsional sehingga permasalahan yang ada disikapi dengan wajar.
Memberi porsi yang wajar kepada ta’aqqul/rasinalitas dan ta’abbud/
kepatuhan yang tanpa reserve;
 Afdaliyyah/Khairiyyah memiliki sikap dan forsi yang afdal tidak menegasikan
sama sekali pendapat-pendapat yang berlawanan tetapi mengambil sisi
positif atau keunggulan dari semuanya;dan
 Istiqamah Ala Al-Thoriq konsisten dijalan ang lurus karena posisi tengah
memberikan kestabilan dan kemantapan.
Washatiyah berarti sikap Islam yang di pilih,terbaik,adil,rendah
hati,modert,istiqamah,ikuti ajaran Islam ,idak ekstrim untuk kedua ujunng
dalam hal-hal yang berkaitan dengan dunia ataupun stelah kematian.
Dari beberapa uraian di atas moderasi beragama dapt di artikan
sebagai sebuah pandangan yang selalu berusaha mengambil posisi di
tengah dari dua sikap yang berseberangan.Orang yang mempraktekannya di
sebut moderat.

B.Nilai-Nilai Moderasi Beragama


Ada beberapa nilai moderasi yang dapat di implementasikan dalam
kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Berikut 9 nilai-nilai moderasi ( wasathiyah ) beragama :
1) Tawassuth ( mengambil jalan tengah ), yakni memilih jalan tengah diantara dua
kutub ideologi keagamaan ekstrem fundamentalisme dan liberalism. Ada
beberapa harapan yang dapat disemaikan melalui pengetahuan nilai
wassathiyyah,diantaranya :
 Terus menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan berbagai
suku bangsa yang mendiami sejumlah pulau dari sabang sampai ke Merauke
, dengan perbedaan agama, ras, Bahasa, dan adat budaya;
 Terus menumbuhkan rasa memiliki dan patriotism untuk menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara;dan
 Terus meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara
Indonesia yang menghormati umat beragama di tanah air, antar umat
beragama, dan antar pemerintah serta peraturan UU yang berlaku di NKRI
untuk mematuhi.
2) I’tidal ( adil tegak lurus)
I’tidal merupakan suatu Tindakan yang dihasilkan dari suatu pertimbangan,
sedangkan adil dalam KBBI Online adalah sama berat, tidak berat sebelah ,tidak
memihak, berpihak pada yang benar dan tidak sewenang-wenang;
Terminologi keadilan dalam Al -Quran disebutkan dalam berbagai istilah
antara laian : adl,qisth,hiss , qasd sedangkan ketidak adilan adalah
zulm,itsm.dhalal,

3) Tasamuh ( toleransi )
Toleransi atau toleran dalam KBBI adalah menenggang/menghargai pendirian
yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri, sedangkan dalam
Bahasa Arab toleran adalah tasamuh yang berarti sikap baik dan berlapang dada
terhadap perbedaan yang ada dengan orang lain yang tidak sesuai dengan
keyakinannya;
Bentuk toleransi dalam Isam:
 Islam mengajarkan menolong siapa pun
 Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau sodara non
muslim
 Boleh memberi hadiah pada non muslim

4) Syura (musyawarah)
Kata syura atau dalam Bahasa indonesi dikenal dengan musyawarah
menganut makna segala sesuatu yang diambil atau dikeluarkan dari yang lain (
termasuk pendapat) untuk memperoleh kebaikan;
5) Islah (kreatif inovatif)
Islah merupakan upaya yang dilakukan untuk melakukan perbaikan dalam
kehidupan manusia sehingga tercipta kondisi yang aman , damai, dan sejahtera
dalam kehidupan masyarakat;
6) Qudwah (taladan)
Qudwah merupakan perilaku yang melakukan kepeloporan dalam Prakarsa
kebaikan demi kemaslahatan hidup manusia ( common good and well-being) dan
dengan demikian umat islam yang mengamalkan wasathiyyah bisa memberikan
kesaksiaan atau (syahadah);
7) Muwathanah ( menghargai negara-bangsa dan warga negara)
Al- Muathanan adalah pemahaman dan sikap penerimaan eksistensi
negara-bangsa (nation-state) dan pada akhirnya menciptakan cinta tanah ait
(nasionalisme) dimanapun berada;
8) Al-La’Unf (Anti- kekerasan)
Anti kekerasan artinya menolak eksteremisme yang mengajak pada
perusakan dan kekerasan, baik terhadap dirinya sendiri ataupun terhadap
tatanan social;dan
9) I’tiraf al-‘Urf ( ramah terhadap kebudayaan lokal)
I’tiraf al-‘urf merupakan indicator yang menakar sejauhmana pemahaman
keagamaan tertentu maupun berdialog dan mengakomodasi praktik-praktik
tradisi dan kebudayaan lokal.

C.Implementasi Moderasi Beragama


Moderasi beragama menjadi salah satu program yang diprioritaskan pemerintah
untuk membangun kehidupan beragama yang harmonis dalam bingkai kehidupan
berbangsa dan bernegara (Pokja IMA:2019,27). Selain untuk membangun
kehidupan Bersama yang harmonis melalui cara pandang, sikap dan praktik
beragama yang moderat, moderasi beragama juga menjadi dasar berfikir dalam
memahami substansi ajaran agama yang mengakomodir nilai-nilai kemanusiaan,
kebudayaan, kebangsaan, kebhinekaan, dan ketaatan pada konstintusi yang berlaku
dinegara Kesatuan Republik Indonesia.
Sembilan nilan Wasathiyyah Al-Islam yang diuraikan diatas dapat digunakan
sebagai bahan penguatan moderasi beragama dengan penyesuaian secara luwes
untuk jenjang dan lingkungan yang berbeda. Penyesuaian dapat berupa tata urutan
nilai yang penyajinya didahulukan atau dikemudiankan, sesuai kebutuhan.
Implementasi nilai-nilai moderasi disekolah bisa dilakukan dalam beberapa hal,
sebagai berikut :
 Pengembangan PAI Berbasis Nilai-nilai Moderasi beragama melalui Budaya
Sekolah, yakni melalui strategi penguatan school culture yang dilakukan melalui
penguatan sasaran strategis, program dan kegiatan, indicator yang bisa dicapai,
dan waktu pelaksanaanya. Sedangkan sasaran strategi yang dimaksud adalah
pembuatan kebijakan implementasi moderasi beragama melalui berbagai
program, penguatan suasana sekolah, tampilan sekolah, interaksi antar warga
sekolah serta quote damai yang ada disekolah, termasuk pengelolaan kegiatan
kerohanian islam ( rohis);
 Penguatan Nilai Moderasi Beragama Melalui Budaya Kelas, atau class room
culture yaitu penguatan nilai moderasi beragama dikelas melalui pembelajaran
pada semua mata pelajaran khususnya mata pelajaran PAI. Guru PAI
menyiapkan materi pembelajaran yang menanamkan penghargaan terhadap
perbedaan, menguatkan nilai-nilai islam rahmatan lilalamin, serta yang
menghadirkan budaya damai dikelas;
 Peran Guru PAI dalam Penguatan Moderasi Beragama di Sekolah, peran
penting guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama tidak bisa
dipisahkan dari factor penguasaan materi agama islam, keteladanan, sikap, dan
perilaku kesehariaan dalam meimplementasikan nilai moderasi beragama.
Factor-faktor tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru agama islam yaitu profesionalitas dan kepribadian;dan
 Integrasi Moderasi Beragama dalam Materi PAI disekolah, Adapun aspek yang
ingin dimunculkan dalam materi pembelajaran PAI adalah berkaitan dengan
kerangka kompetensi dan standar isi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai
moderasi beragama. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang diperoleh seseorang untuk dapat melakukan sesuatu dengan
baik termasuk perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sementara standar isi
adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis Pendidikan tertentu.
Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan, dan kalender akademik/ Pendidikan.

Berdasarkan rangkuman materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa moderasi


beragama dapat diartikan sebagai sebuah pandangan atau sikap yang selalu
berusaha mengambil posisi tengah dari dua sikap yang bersebrangan dan
berlebihan sehingga salah satu dari kedua sikap yang dimaksud tidak mendominasi
dalam pikiran dan sikap seseorang, sedangkan nilai- nilai moderasi beragama
dipandang relevan dengan ajaran agama islam dan memiliki 9 nilai moderasi yakni :
1). Tengah-tengah (Tawassuth); 2). Tegak- lurus ( I’tidal); 3). Toleransi ( tasamuh);
4). Musyawarah ( syura); 5). Reformasi ( islah); 6). Kepeloporan ( qudwah); 7).
Kewargaan/cinta tanah air ( muwathanah); 8). Anti kekerasan ( la ‘Unf); dan 9)
ramah budaya ( I’tibar al-‘urf). Serta implementasi dari moderasi beragama memiliki
nilai-nilai yaitu : 1). Pengembangan PAI Berbasis nilai-nilai moderasi beragama
melalui budaya sekolah; 2). Penguatan Nilai Moderasi Beragama melalui Budaya
Kelas; 3). Peran Guru PAI dalam Penguatan Moderasi Beragama disekolah; dan 4).
Integrasi Moderasi beragama dalam Materi PAI disekolah.

Daftar materi
pada KB Materi KB yang sulit dipahami yaitu mengenai nilai-nilai moderasi dan mengenai
2
yang sulit implementasi moderasi beragama
dipahami

Daftar materi
yang sering
Materi yang sering mengalami miskonsepsi yaitu mengenai implementasi moderasi
mengalami
3 beragama yakni mengenai nilai-nilai implementasi serta nilai-nilai moderasi yang
miskonsepsi
diterapkan disekolah
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai