Perguruan Tinggi
DOSEN PENGAMPUH :
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya
sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul
proposal penelitian ini untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah metodologi penelitian.
Semoga Proposal penelitian ini dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Penulis sangat berharap Proposal penelitian ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam proposal penelitian ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Sebelumnya
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. penulis
berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan proposal penelitian yang telah penulis buat,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Akhir kata, semoga proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan.
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
1.4. Manfaat
Penelitian .................................................................................................................................... 2
3.3. Sumber
Data ................................................................................................................................ 12
ii
3.6. Validitas Data .................................................................................................................. 12
BAB IV HASIL
PENELITIAN ......................................................................................................................... 12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
teknologi pembelajaran. Hal ini karena dosen dalam menentukan strategi penyampaian pesan
Pengetahuan tentang karakteristik awal peserta didik akan berpengaruh terhadap tepat tidaknya
atau sesuai tidaknya dosen dalam menentukan strategi penyampaian pesan pembelajaran yang
dipilihnya. Hal ini karena pada prinsipnya tidak ada satu pun strategi penyampaian pesan
pembelajaran yang paling baik, kecuali strategi tersebut sesuai dan tepat dengan karakteristik
Salah satu karakteristik awal peserta didik yang perlu diidentifikasi adalah karakteristik
gaya belajar mahasiswa. Strategi penyampaian pesan pembelajaran mempunyai peranan yang
cukup penting dalam menentukan keberhasilan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Kualitas proses pembelajaran di perkuliahan akan semakin meningkat jika strategi penyampaian
pesan pembelajaran yang diterapkan dosen sesuai dengan karakteristik belajar mahasiswa.
Terjadinya kesesuaian antara strategi penyampaian pesan pembelajaran yang diterapkan dosen
Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menangkap pesan materi yang
diterimanya tercermin pada kemampuan mahasiswa dalam merespon setiap stimulus pesan yang
3
rasa keingintahuan, tingginya motivasi untuk bertanya, kerajinan dalam mengikuti perkuliahan,
dan kemampuan mahasiswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan kepadanya.
tinggi?
2. Pembelajaran seperti apa yang dapat meningkatkan motivasi dan keberhasilan belajar
mahasiswa?
berbeda – beda?
beda
4
1.3 Manfaat Penelitian
2. Menghasilkan mahasiswa yang unggul dan berdaya saing bagi dunia pendidikan
1. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa dapat lebih mudah dalam memahami Pembelajaran yang di sampaikan
dosen
2. Bagi Dosen
Agar dosen lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan
5
BAB II
Landasan Teori
Menurut Seels & Richey (Asri Budiningsih, 2004: 16), karakteristik pembelajaran
diidentifikasi dari berbagai sudut pandang antara lain: kemampuan awal siswa, latar belakang
budaya peserta didik, pngalaman belajar peserta didik, gaya belajar peserta didik, dan
sebagainya. Dalam kajian ini salah satu karakteristik belajar siswa yang akan dikaji karena
dipandang cukup penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar siswa adalah
Menurut Gunawan (2003: 139) gaya belajar adalah cara yang lebih disukai seseorang
dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan memahami suatu informasi. Sebagai
misal, ketika kita ingin mempelajari tentang tanaman, kita mungkin lebih senang jika belajar
melalui video, mendengarkan ceramah, membaca buku, atau lebih senang belajar melalui cara
Sementara menurut S. Nasution (2003: 93), Gaya belajar merupakan cara yang konsisten
yang dilakukan oleh seorang siswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,
berpikir dan memecahkan soal. Sedang menurut DePorter & Hernacki (1999), Gaya belajar
6
Seseorang merupakan kombinasi dari bagaimana ia menyerap informasi, dan kemudian
mengatur serta mengolah informasi tersebut.
merupakan cara yang konsisten yang lebih disukai seseorang dalam melakukan kegiatan
berpikir, menyerap informasi, memproses atau mengolah dan memahami suatu informasi serta
mengingatnya dalam memori. Dengan demikian efektif tidaknya suatu proses pembelajaran
akan sangat terkait antara metode dan media pembelajaran yang digunakan guru dengan
mengidentifikasi gaya belajar siswa, namun dari berbagai pendekatan yang ada menurut
Gunawan (2003: 142) yang paling populer dan sering digunakan saat ini ada tiga yaitu:
2 Profil kecerdasan multiple intelegensi yang dikembangkan oleh Howard Gardner, yaitu:
dan kinestetik.
3 Preferensi kognitif yang dikembangkan oleh Dr. Anthony Gregorc. Gregorc yang
membagi kemampuan mental menjadi empat kategori yaitu: konkret sekuensial, abstrak-
Berpijak pada ketiga pendekatan dalam mengidentifikasi gaya belajar siswa di atas, dalam
kajian ini akan lebih memfokuskan pada identifikasi gaya belajar siswa dari tinjauan preferensi
7
Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan mahasiswa. Mahasiswa
memiliki kebutuhan dan harapan tertentu terhadap proses pembelajaran yang mereka jalani.
Dalam era digital dan teknologi informasi yang semakin berkembang, terdapat pergeseran
dalam cara mahasiswa mengakses dan memperoleh informasi serta belajar. Pembelajaran yang
diminati oleh mahasiswa adalah pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
mereka. Mahasiswa cenderung mencari pembelajaran yang relevan, menarik, dan bermanfaat
bagi perkembangan pribadi dan akademik mereka. Mereka ingin terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran dan memiliki kontrol atas pembelajaran yang mereka lakukan.
Selain itu, pembelajaran yang diminati oleh mahasiswa juga harus dapat
mempertimbangkan kondisi dan situasi yang sedang terjadi. Misalnya, dalam masa pandemi
Covid-19, pembelajaran daring atau online menjadi pilihan utama untuk menjaga
yang dilakukan secara daring dan mencari metode serta teknologi yang dapat mendukung
pembelajaran yang efektif. Minat belajar juga menjadi faktor penting dalam pembelajaran yang
diminati oleh mahasiswa. Mahasiswa cenderung lebih termotivasi dan bersemangat dalam
pembelajaran yang sesuai dengan minat mereka. Pembelajaran yang dapat membangkitkan
minat belajar mereka akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar yang dicapai.
Pembelajaran yang diminati oleh mahasiswa melibatkan berbagai aspek, seperti relevansi,
keterlibatan aktif, adaptasi dengan kondisi, dan mempertimbangkan minat belajar mahasiswa.
Dalam era yang terus berkembang, penting bagi institusi pendidikan untuk terus
memperhatikan dan menghadirkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan
mahasiswa.
8
2.3 Metode Pembelajaran yang Diminati Mahasiswa di Perguruan Tinggi
Metode pembelajaran harus segera di desain ulang untuk mencapai tujuan pembalajaran karena
mahasiswa meillenial sekarang ini merupakan generasi net yang melek terhadap tekhnologi maka
sudah sewajarnya dosen harus mengupgrade keilmuannya dan strategi pembelajaran yang digunakan.
Kuliah akan terasa nyaman jika metode kuliah yang digunakan dosen menyesuaikan dengan
karakteristik peserta didiknya. Sebab perlu diakui bahwa semangat dan mood mahasiswa untuk kuliah
juga dipengaruhi oleh metode mengajar dosen. Dosen dengan metode mengajar yang mudah disukai
mahasiswa millennial akan menjadi booster, sehingga mahasiswa tidak jenuh, bosan dalam mengikuti
kegiatan perkuliahan. Bahkan tidak ada keinginan untuk melihat kelas berakhir.
Para dosen harus lebih akrab dan update terhadap permasalahan-permasalahan terkini, agar cara
mengajar mereka bisa diterima dengan baik oleh mahasiswanya. Karenanya, mahasiswa
millenial zaman sekarang lebih kritis terhadap isu-isu yang sedang hits. Hal tersebut terjadi
karena, dalam suasana perkuliahan diskusi menjadi lebih hidup jika disediakan kasus-kasus
baru untuk ditanggapi oleh mahasiswa. Tidak hanya di dalam ruang kelas, terkadang di kantin
pun suka berdiskusi mengenai isu-isu terbaru. Mahasiswa millennial ini, lebih peka terhadap
hal-hal terbaru ketimbang yang sudah lama muncul. Sebab, dalam berdiskusilah mereka dapat
Masalah (PBL)
Memberikan tugas kepada mahasiswa, ketimbang hanya membahas soal teori saja, mereka akan
lebih bersemangat jika dosen mengemasnya dalam bentuk project. Sehingga, nantinya akan
menghasilkan sebuah produk apapun untuk bisa dijadikan bahan pembelajaran. Pemberian
project tersebut bisa diterapkan pada mata kuliah apapun. Misalnya, terkait dengan
9
pembelajaran bisnis e-commerce, dosen bisa memberikan tugas kepada mahasiswa untuk
membuat project cara menjual produk lewat internet beserta rekaman kegiatan penjualannya
dalam sebuah kepingan DVD. Metode kuliah Ini juga salah satu media dari pembelajaran
berbasis masalah. Tugas tersebut mengasah keterampilan mahasiswa untuk melakukan sesuatu
secara all out. Selain itu, juga memberikan pembelajaran pada mereka bagaiman berpikir serta
Salah satu yang menjadi pusat perhatian kalangan mahasiswa milenial adalah dosen yang
menggunakan system pembelajaran teknologi modern. Di era digitalisasi sekarang ini memang
menuntut siapa saja untuk melek teknologi, terlebih dosen. Misalnya saja, pandemi Covid-19
saat ini, dosen dan mahasiswa dituntut untuk melakukan kuliah daring. Kuliah daring pastinya
menggunakan alat gadget berupa ponsel, laptop, maupun tablet yang didalamnya terinstal
aplikasi penunjang komunikasi tatap muka orang banyak. Nah, di sanalah mau tidak mau baik
Salah satu metode kuliah yang menyenangkan bagi mahasiswa millennial adalah menggunakan
teknologi visual berupa media video dalam pembelajaran karena generasi ini sangat mudah
memahami segala sesuatu yang disajikan dalam bentuk gambar. Metode pembelajaran berbasis
visual merupakan penggunaan metode edutainment dikelas. Metode ini merupakan metode
yang memangkas teknik mengajar konfensional seperti ceramah, catat dan sebagainya. Metode
ini menggabungkan antara materi pembelajarn secara visual, bersifat narasi, pembelajaran
dengan permainan dan pengajaran menggunakan gaya informal. Metode kuliah ini dianggap
lebih mengasyikkan dan merefresh pikiran mahasiswa ketimbang hanya selalu melakukan
diskusi dan presentasi di dalam kelas saja. Pada saat berkesempatan mengajar di kelas, sebagai
seorang dosen, cobalah membuat video terkait dengan issa bahasan yang akan diajarkan di
kelas. Dengan hal tersebut, dijamin mahasiswa akan lebih girang dan bersemangat dalam
10
mengikuti jalanya perkuliahan. Di sini, vidio tidaklah harus berdurasi lama dan memunyai efek
sound serta visualisasi tinggi layaknya buatan seorang professional. Namun dosen
menggunakan bentuk yang sederhana asalkan dipahami oleh mahasiswa dengan sangat mudah.
Misal, menyetel issa penelitian, atau vidio tutorial pemasaran produk melalui internet, dan lain
sebagainya.
Salah satu karakter pada generasi ini ketidaksukaannya terhadap pembelajaran yang difokuskan
hanya membaca dan menyimak (metode ceramah). Generasi ini lebih tertarik kepada
pengamatan dan pembelajaran langsung (praktek) dan mereka memiliki kemampuan yang cepat
dalam mengakses informasi atau materi pembelajaran, namun ada sisi kelemahan yang harus
diperhatikan generasi ini kurang dalam menganalisis validasi sebuah informasi makanya dosen
perlu memberikan bimbingan ataupun arahan. Dalam hal ini berarti dosen harus menjadi
fasilitator bagi para mahasiswannya. Dalam perkuliahan dengan mata kuliah tertentu, cobalah
observasi tersebut, perintahkan mahasiswa untuk mencatatnya lalu melaporkanya dalam bentuk
karya ilmiah. Misal, meneliti kegiatan produksi di sebuah issali perusahaan. Apa bahan bakunya
atau bagaimana proses pembuatannya, sehingga produk tersebut jadi dan siap dipasarkan. Atau,
Kerangka berpikir merupakan acuan di dalam melaksanakan penelitian dan merupakan jawaban
atas perumusan masalah berdasarkan tinjauan pustaka. Adapun kerangka berpikir adalah
sebagai berikut :
Dosen diharapkan dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dalam mengajar. Metode
mengajar yang digunakan sebaiknya tidak monoton hanya dengan satu metode, tetapi dapat
divariasikan. Metode pembelajaran Konvensional dan diskusi kelas teknik buzz group sebagai
11
variabel bebas merupakan metode yang menekankan hasil belajar siswa ( variabel terikat).
Namun, perbedaannya metode diskusi kelas teknik buzz group lebih Melibatkan setiap
akademik, dan meningkatkan hasil belajar. Sedangkan metode konvensional kurang begitu
melibatkan seluruh mahasiswa Karena metode tersebut lebih didominasi oleh guru ( theacer
centered ).
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan atau pendapat yang bersifat sementara, yang masih harus
adalah suatu jawaban dugaan yang dianggap benar kemungkinannya untuk menjadi jawaban
benar”.Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian yang
diajukan dirumuskan sebagai berikut. Ha : Terdapat perbedaan antara hasil belajar mahasiswa
12
BAB IV
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil wawancara, observasi dan dokumetasi, wawancara ini
perguruan tinggi. Informasi dilakukan Secara rinci dengan harapan mampu memaparkan seluruh hasil
Dalam mencari dan mengumpulkan informasi mengenai penelitian yang dilakukan, peneliti
mengumpulkan informasi mengenai strategi Komunikasi maka digunakan strategi komunikasi menurut
Pada tahapan Analisa yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat daftar pertanyaan yang digunakan
untuk wawancara kepada para informan sebagai pengumpulan data, yang kemudian dianalisis untuk
mengetahui bagaimana informasi yang diberikan oleh informan, penelitian melakukan beberapa
tahapan yaitu wawancara berdasarkan fokus penelitian mengenai karakteristik pembelajaran yang
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada 21 Januari 2024 , hasil penelitian diperoleh dengan cara
wawancara yang mendalam dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan terlibat langsung
dilapangan yang kemudian peneliti Analisa, berikut merupakan tabel wawancara yang dilakukan oleh
penelitian:
13
14