Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

Karakteristik Pembelajaran yang Diminati Mahasiswa

Perguruan Tinggi

DOSEN PENGAMPUH :

Canni Loren Sianturi, S.Pd., M.Pd

Silviantika Batubara 2101010097

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya

sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul

“Karakteristik Pembelajaran yang Diminati Mahasiswa di Perguruan Tinggi”. Penulis membuat

proposal penelitian ini untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah metodologi penelitian.

Semoga Proposal penelitian ini dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Penulis sangat berharap Proposal penelitian ini dapat berguna dalam

rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa

didalam proposal penelitian ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Sebelumnya

penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. penulis

berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan proposal penelitian yang telah penulis buat,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.

Akhir kata, semoga proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang berkepentingan.

Pematangsiantar, Februari 2024

i
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 2

1.4. Manfaat
Penelitian .................................................................................................................................... 2

1.5. Manfaat Praktis ................................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 3

2.1. Karakteristik Pembelajaran ............................................................................................ 6

2.2. Pembelajaran yang Diminati Mahasiswa ......................................................................... 5

2.3. Metode Pembelajaran ..................................................................................................... 8

2.4. Kerangka Berpikir ............................................................................................................. 9

2.5. Hipotesis .......................................................................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................ 12

3.1. Tempat dan Waktu ........................................................................................................... 12

3.2. Bentuk dan Strategi Penelitian .......................................................................................... 12

3.3. Sumber
Data ................................................................................................................................ 12

3.4. Teknik Sampling . ............................................................................................................ 12

3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. . 12

ii
3.6. Validitas Data .................................................................................................................. 12

3.7. Teknik Analisis Data ....................................................................................................... 13

3.8. Prosedur Penelitian . ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13

BAB IV HASIL
PENELITIAN ......................................................................................................................... 12

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengetahuan tentang karakteristik awal peserta didik cukup penting dalam konsep

teknologi pembelajaran. Hal ini karena dosen dalam menentukan strategi penyampaian pesan

pembelajaran perlu memperhatikan atau mempertimbangkan karakteristik awal peserta didik.

Pengetahuan tentang karakteristik awal peserta didik akan berpengaruh terhadap tepat tidaknya

atau sesuai tidaknya dosen dalam menentukan strategi penyampaian pesan pembelajaran yang

dipilihnya. Hal ini karena pada prinsipnya tidak ada satu pun strategi penyampaian pesan

pembelajaran yang paling baik, kecuali strategi tersebut sesuai dan tepat dengan karakteristik

belajar peserta didik.

Salah satu karakteristik awal peserta didik yang perlu diidentifikasi adalah karakteristik

gaya belajar mahasiswa. Strategi penyampaian pesan pembelajaran mempunyai peranan yang

cukup penting dalam menentukan keberhasilan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Kualitas proses pembelajaran di perkuliahan akan semakin meningkat jika strategi penyampaian

pesan pembelajaran yang diterapkan dosen sesuai dengan karakteristik belajar mahasiswa.

Terjadinya kesesuaian antara strategi penyampaian pesan pembelajaran yang diterapkan dosen

dengan karakteristik belajar mahasiswa akan berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan

mahasiswa dalam menangkap dan memahami pesan pembelajaran yang disampaikan.

Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menangkap pesan materi yang

diterimanya tercermin pada kemampuan mahasiswa dalam merespon setiap stimulus pesan yang

diterimanya. Kemampuan merespon stimulus pembelajaran tersebut ditandai oleh peningkatan

3
rasa keingintahuan, tingginya motivasi untuk bertanya, kerajinan dalam mengikuti perkuliahan,

dan kemampuan mahasiswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan kepadanya.

1.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana karakteristik pembelajaran yang paling diminati oleh mahasiswa di perguruan

tinggi?

2. Pembelajaran seperti apa yang dapat meningkatkan motivasi dan keberhasilan belajar

mahasiswa?

3. Bagaimana strategi dosen untuk mengatasi karakteristik pembelajaran mahasiswa yang

berbeda – beda?

1.2 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis karakteristik pembelajaran yang paling diminati oleh mahasiswa di

perguruan tinggi untuk memahami preferensi mereka dalam proses belajar

2. Menjelaskan gambaran pembelajaran yang di minati mahasiswa di perguruan tinggi

3. Mengetahui dampak perkembangan minat karakteristik pembelajaran yang berbeda –

beda

4
1.3 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui pembelajaran yang diminati mahasiswa di perguruan tinggi

2. Menghasilkan mahasiswa yang unggul dan berdaya saing bagi dunia pendidikan

3. Mengetahui kondisi lapangan yang diinginkan mahasiswa

1.4 Manfaat Praktis

1. Bagi Mahasiswa

Agar mahasiswa dapat lebih mudah dalam memahami Pembelajaran yang di sampaikan

dosen

2. Bagi Dosen

Agar dosen lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan

minat belajar mahasiswa.

5
BAB II
Landasan Teori

2.1 Karakteristik Pembelajaran

Menurut Seels & Richey (Asri Budiningsih, 2004: 16), karakteristik pembelajaran

merupakan bagian-bagian pengalaman peserta didik yang berpengaruh pada Keefektifan

proses belajar. Pemahaman tentang karakteristik pembelajaran bertujuan untuk

mendeskripsikan bagian-bagian kepribadian peserta didik yang perlu diperhatikan Untuk

kepentingan rancangan pembelajaran. Karakteristik peserta didik pada dasarnya dapat

diidentifikasi dari berbagai sudut pandang antara lain: kemampuan awal siswa, latar belakang

budaya peserta didik, pngalaman belajar peserta didik, gaya belajar peserta didik, dan

sebagainya. Dalam kajian ini salah satu karakteristik belajar siswa yang akan dikaji karena

dipandang cukup penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar siswa adalah

karakteristik gaya belajar siswa.

Menurut Gunawan (2003: 139) gaya belajar adalah cara yang lebih disukai seseorang

dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan memahami suatu informasi. Sebagai

misal, ketika kita ingin mempelajari tentang tanaman, kita mungkin lebih senang jika belajar

melalui video, mendengarkan ceramah, membaca buku, atau lebih senang belajar melalui cara

bekerja langsung di perkebunan atau mengunjungi kebun raya.

Sementara menurut S. Nasution (2003: 93), Gaya belajar merupakan cara yang konsisten

yang dilakukan oleh seorang siswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,

berpikir dan memecahkan soal. Sedang menurut DePorter & Hernacki (1999), Gaya belajar

6
Seseorang merupakan kombinasi dari bagaimana ia menyerap informasi, dan kemudian
mengatur serta mengolah informasi tersebut.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran

merupakan cara yang konsisten yang lebih disukai seseorang dalam melakukan kegiatan

berpikir, menyerap informasi, memproses atau mengolah dan memahami suatu informasi serta

mengingatnya dalam memori. Dengan demikian efektif tidaknya suatu proses pembelajaran

akan sangat terkait antara metode dan media pembelajaran yang digunakan guru dengan

kecenderungan karakteristik belajar peserta didik.

Ada beberapa pendekatan yang dilakukan para ilmuwan pembelajaran untuk

mengidentifikasi gaya belajar siswa, namun dari berbagai pendekatan yang ada menurut

Gunawan (2003: 142) yang paling populer dan sering digunakan saat ini ada tiga yaitu:

1 Pendekatan berdasarkan preferensi sensori: visual, auditori dan kinestetik.

2 Profil kecerdasan multiple intelegensi yang dikembangkan oleh Howard Gardner, yaitu:

linguistik, logika/matematika, interpersonal, intrapersonal, Musik, naturalistik, spasial

dan kinestetik.

3 Preferensi kognitif yang dikembangkan oleh Dr. Anthony Gregorc. Gregorc yang

membagi kemampuan mental menjadi empat kategori yaitu: konkret sekuensial, abstrak-

sekuensial, konkrit-acak, dan abstrak-acak.

Berpijak pada ketiga pendekatan dalam mengidentifikasi gaya belajar siswa di atas, dalam

kajian ini akan lebih memfokuskan pada identifikasi gaya belajar siswa dari tinjauan preferensi

sensori dan lingkungan belajarnya.

2.2 Pembelajaran yang Diminati Mahasiswa

7
Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan mahasiswa. Mahasiswa

memiliki kebutuhan dan harapan tertentu terhadap proses pembelajaran yang mereka jalani.

Dalam era digital dan teknologi informasi yang semakin berkembang, terdapat pergeseran

dalam cara mahasiswa mengakses dan memperoleh informasi serta belajar. Pembelajaran yang

diminati oleh mahasiswa adalah pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan

mereka. Mahasiswa cenderung mencari pembelajaran yang relevan, menarik, dan bermanfaat

bagi perkembangan pribadi dan akademik mereka. Mereka ingin terlibat secara aktif dalam

proses pembelajaran dan memiliki kontrol atas pembelajaran yang mereka lakukan.

Selain itu, pembelajaran yang diminati oleh mahasiswa juga harus dapat

mempertimbangkan kondisi dan situasi yang sedang terjadi. Misalnya, dalam masa pandemi

Covid-19, pembelajaran daring atau online menjadi pilihan utama untuk menjaga

kelangsungan proses pembelajaran. Mahasiswa perlu dapat beradaptasi dengan pembelajaran

yang dilakukan secara daring dan mencari metode serta teknologi yang dapat mendukung

pembelajaran yang efektif. Minat belajar juga menjadi faktor penting dalam pembelajaran yang

diminati oleh mahasiswa. Mahasiswa cenderung lebih termotivasi dan bersemangat dalam

pembelajaran yang sesuai dengan minat mereka. Pembelajaran yang dapat membangkitkan

minat belajar mereka akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar yang dicapai.

Pembelajaran yang diminati oleh mahasiswa melibatkan berbagai aspek, seperti relevansi,

keterlibatan aktif, adaptasi dengan kondisi, dan mempertimbangkan minat belajar mahasiswa.

Dalam era yang terus berkembang, penting bagi institusi pendidikan untuk terus

memperhatikan dan menghadirkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan

mahasiswa.

8
2.3 Metode Pembelajaran yang Diminati Mahasiswa di Perguruan Tinggi

Metode pembelajaran harus segera di desain ulang untuk mencapai tujuan pembalajaran karena

mahasiswa meillenial sekarang ini merupakan generasi net yang melek terhadap tekhnologi maka

sudah sewajarnya dosen harus mengupgrade keilmuannya dan strategi pembelajaran yang digunakan.

Kuliah akan terasa nyaman jika metode kuliah yang digunakan dosen menyesuaikan dengan

karakteristik peserta didiknya. Sebab perlu diakui bahwa semangat dan mood mahasiswa untuk kuliah

juga dipengaruhi oleh metode mengajar dosen. Dosen dengan metode mengajar yang mudah disukai

mahasiswa millennial akan menjadi booster, sehingga mahasiswa tidak jenuh, bosan dalam mengikuti

kegiatan perkuliahan. Bahkan tidak ada keinginan untuk melihat kelas berakhir.

Berikut metode pembelajaran yang diminati mahasiswa

1. Metode dengan Melibatkan Isu Terkini

Para dosen harus lebih akrab dan update terhadap permasalahan-permasalahan terkini, agar cara

mengajar mereka bisa diterima dengan baik oleh mahasiswanya. Karenanya, mahasiswa

millenial zaman sekarang lebih kritis terhadap isu-isu yang sedang hits. Hal tersebut terjadi

karena, dalam suasana perkuliahan diskusi menjadi lebih hidup jika disediakan kasus-kasus

baru untuk ditanggapi oleh mahasiswa. Tidak hanya di dalam ruang kelas, terkadang di kantin

pun suka berdiskusi mengenai isu-isu terbaru. Mahasiswa millennial ini, lebih peka terhadap

hal-hal terbaru ketimbang yang sudah lama muncul. Sebab, dalam berdiskusilah mereka dapat

menyimpulkan sesuatu. Metode pembelajaran ini disebut Metode Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBL)

2. Metode Kuliah dengan Project

Memberikan tugas kepada mahasiswa, ketimbang hanya membahas soal teori saja, mereka akan

lebih bersemangat jika dosen mengemasnya dalam bentuk project. Sehingga, nantinya akan

menghasilkan sebuah produk apapun untuk bisa dijadikan bahan pembelajaran. Pemberian

project tersebut bisa diterapkan pada mata kuliah apapun. Misalnya, terkait dengan

9
pembelajaran bisnis e-commerce, dosen bisa memberikan tugas kepada mahasiswa untuk

membuat project cara menjual produk lewat internet beserta rekaman kegiatan penjualannya

dalam sebuah kepingan DVD. Metode kuliah Ini juga salah satu media dari pembelajaran

berbasis masalah. Tugas tersebut mengasah keterampilan mahasiswa untuk melakukan sesuatu

secara all out. Selain itu, juga memberikan pembelajaran pada mereka bagaiman berpikir serta

merealisasikan ide dalam rangka menghasilkan sesuatu berupa produk nyata.

3. Metode Kuliah dengan Memanfaatkan Teknologi Visual

Salah satu yang menjadi pusat perhatian kalangan mahasiswa milenial adalah dosen yang

menggunakan system pembelajaran teknologi modern. Di era digitalisasi sekarang ini memang

menuntut siapa saja untuk melek teknologi, terlebih dosen. Misalnya saja, pandemi Covid-19

saat ini, dosen dan mahasiswa dituntut untuk melakukan kuliah daring. Kuliah daring pastinya

menggunakan alat gadget berupa ponsel, laptop, maupun tablet yang didalamnya terinstal

aplikasi penunjang komunikasi tatap muka orang banyak. Nah, di sanalah mau tidak mau baik

dosen maupun mahasiswa digali kemampuannya dalam segi teknologi.

Salah satu metode kuliah yang menyenangkan bagi mahasiswa millennial adalah menggunakan

teknologi visual berupa media video dalam pembelajaran karena generasi ini sangat mudah

memahami segala sesuatu yang disajikan dalam bentuk gambar. Metode pembelajaran berbasis

visual merupakan penggunaan metode edutainment dikelas. Metode ini merupakan metode

yang memangkas teknik mengajar konfensional seperti ceramah, catat dan sebagainya. Metode

ini menggabungkan antara materi pembelajarn secara visual, bersifat narasi, pembelajaran

dengan permainan dan pengajaran menggunakan gaya informal. Metode kuliah ini dianggap

lebih mengasyikkan dan merefresh pikiran mahasiswa ketimbang hanya selalu melakukan

diskusi dan presentasi di dalam kelas saja. Pada saat berkesempatan mengajar di kelas, sebagai

seorang dosen, cobalah membuat video terkait dengan issa bahasan yang akan diajarkan di

kelas. Dengan hal tersebut, dijamin mahasiswa akan lebih girang dan bersemangat dalam

10
mengikuti jalanya perkuliahan. Di sini, vidio tidaklah harus berdurasi lama dan memunyai efek

sound serta visualisasi tinggi layaknya buatan seorang professional. Namun dosen

menggunakan bentuk yang sederhana asalkan dipahami oleh mahasiswa dengan sangat mudah.

Misal, menyetel issa penelitian, atau vidio tutorial pemasaran produk melalui internet, dan lain

sebagainya.

4. Metode Kuliah Observasi Nyata

Salah satu karakter pada generasi ini ketidaksukaannya terhadap pembelajaran yang difokuskan

hanya membaca dan menyimak (metode ceramah). Generasi ini lebih tertarik kepada

pengamatan dan pembelajaran langsung (praktek) dan mereka memiliki kemampuan yang cepat

dalam mengakses informasi atau materi pembelajaran, namun ada sisi kelemahan yang harus

diperhatikan generasi ini kurang dalam menganalisis validasi sebuah informasi makanya dosen

perlu memberikan bimbingan ataupun arahan. Dalam hal ini berarti dosen harus menjadi

fasilitator bagi para mahasiswannya. Dalam perkuliahan dengan mata kuliah tertentu, cobalah

memberikan tugas mahasiswa untuk melakukan kegiatan observasi ke lapangan. Dalam

observasi tersebut, perintahkan mahasiswa untuk mencatatnya lalu melaporkanya dalam bentuk

karya ilmiah. Misal, meneliti kegiatan produksi di sebuah issali perusahaan. Apa bahan bakunya

atau bagaimana proses pembuatannya, sehingga produk tersebut jadi dan siap dipasarkan. Atau,

mencari cara memasarkan suatu produk yang dijadikan bahan penelitian.

2.4 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan acuan di dalam melaksanakan penelitian dan merupakan jawaban

atas perumusan masalah berdasarkan tinjauan pustaka. Adapun kerangka berpikir adalah

sebagai berikut :

Dosen diharapkan dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dalam mengajar. Metode

mengajar yang digunakan sebaiknya tidak monoton hanya dengan satu metode, tetapi dapat

divariasikan. Metode pembelajaran Konvensional dan diskusi kelas teknik buzz group sebagai

11
variabel bebas merupakan metode yang menekankan hasil belajar siswa ( variabel terikat).

Namun, perbedaannya metode diskusi kelas teknik buzz group lebih Melibatkan setiap

mahasiswa dalam pembelajaran yang membawa konsekuensi, Meningkatkan penguasaan

akademik, dan meningkatkan hasil belajar. Sedangkan metode konvensional kurang begitu

melibatkan seluruh mahasiswa Karena metode tersebut lebih didominasi oleh guru ( theacer

centered ).

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan atau pendapat yang bersifat sementara, yang masih harus

dibuktikan kebenarannya. Menurut Winarno Surakhmat (2004:68) menyatakan “Hipotesis

adalah suatu jawaban dugaan yang dianggap benar kemungkinannya untuk menjadi jawaban

benar”.Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian yang

diajukan dirumuskan sebagai berikut. Ha : Terdapat perbedaan antara hasil belajar mahasiswa

dengan karakteristik yang berbeda beda.

12
BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil wawancara, observasi dan dokumetasi, wawancara ini

berkaitan dengan Mahasiswa mengenai karakteristik Pembelajaran yang diminati mahasiswa di

perguruan tinggi. Informasi dilakukan Secara rinci dengan harapan mampu memaparkan seluruh hasil

Wawancara, dan hasil dokumentasi.

A. Analisa Hasil Penelitian

Dalam mencari dan mengumpulkan informasi mengenai penelitian yang dilakukan, peneliti

mengunakan metodelogi penelitian kualitatif dengan studi Pendekatan deskriptif. Untuk

mengumpulkan informasi mengenai strategi Komunikasi maka digunakan strategi komunikasi menurut

cangara dalam Bukunya Perencanaan dan Strategi Komunikasi.

Pada tahapan Analisa yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat daftar pertanyaan yang digunakan

untuk wawancara kepada para informan sebagai pengumpulan data, yang kemudian dianalisis untuk

mengetahui bagaimana informasi yang diberikan oleh informan, penelitian melakukan beberapa

tahapan yaitu wawancara berdasarkan fokus penelitian mengenai karakteristik pembelajaran yang

diminati mahasiswa di perguruan tinggi

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada 21 Januari 2024 , hasil penelitian diperoleh dengan cara

wawancara yang mendalam dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan terlibat langsung

dilapangan yang kemudian peneliti Analisa, berikut merupakan tabel wawancara yang dilakukan oleh

penelitian:

13
14

Anda mungkin juga menyukai