Anda di halaman 1dari 10

Si Opat Pisoran

Kelompok 6
1. Aloisya Marbun 2101010057
2. Silviantika Batubara 2101010097
3. Edo Lazwardy Aritonang 2101010098
4. Nitciari Purba 21010105
5. Dipa Martina Sirait 2101010107
6. Lely Apriani Lumban Raja 2101010109
Sejarah Si Opat Pisoran

Si Opat Pisoran merupakan pengelompokan marga-marga keturunan Guru Mangaloksa.


Guru Mangaloksa adalah anak kedua dari Raja Hasibuan. Dalam perjalanan ke pengungsian
bersama mertuanya, Guru Mangaloksa meminta izin kepada mertuanya untuk kembali ke
kampung untuk melihat keadaan, dan mertuanyapun merestui. Dalam perjalanan, pas di tepi
aek situmandi, anak pertama guru Mangaloksa pun lahir. Anak itu diberi nama Si Raja
Nabarat (Hutabarat), na barat artinya yang berlawanan. Saat itu Guru Mangaloksa
menyadari perbuatannya terhadap mertua (hula-hula) bahwa itu sebenarnya bertentangan.

Kemudian lahirlah anak kedua, yang dinamakan Si Raja Panggabean, yang artinya
sejahtera. Guru Mangaloksa melihat, walaupun dia telah berbuat salah terhadap mertua
(hula-hula)nya, tetapi dia masih diberikan kesejahteraan (hagebeon) oleh Ompu Mulajadi
Nabolon. Anak ketiga diberi nama Si Raja Hutagalung. Dan anak keempat diberi nama Si
Raja Hutatoruan (yang akan menurunkan marga Hutapea dan Lumbantobing).
Asal usul
Jika dirunut dari si Raja Batak maka Si Raja Hasibuan berada pada
keturunan (sundut) kedelapan : Si Raja Batak – Raja Isumbaon –
Tuan Sorbadibanua alias Sisuanon – Siraja Sobu alias Toga Sobu –
Hasibuan.

Dalam silsilah masyarakat suku batak (dalam struktur tarombo)


bahwa si Raja Hasibuan adalah keturunan dari si Raja Sobu, si Raja
Sobu yang hidup pada abad xv atau sekitar tahun 1455 adalah
keturunan ke V dari si Raja Batak, ayahnya bernama Tuan
Sorbadibanua anak dari istrinya yang ke dua bernama si Boru
Basopaet (Putri Mojopahit).
marga-marga dari Si Opat Pisoran
Adapun marga-marga Si Opat Pisoran dari keturunan Guru Mangaloksa adalah:
1. Si Raja Panggabean yaitu marga Panggabean, Nama Panggabean berasal dari nama Si Raja Panggabean, anak dari Guru
Mangaloksa, dan cucu dari Raja Hasibuan. Marga ini berasal dari daerah Siatas Barita, Tapanuli Utara.
Keturunan nya terdiri dari :
- Panggabean Lumban Ratus (tetap memakai marga Panggabean), Anaknya Saribu Raja dan Tuan Namora
- Panggabean Simorangkir (memakai marga Simorangkir),Anaknya Ompu Tumambor dan Ompu Raja Hobol
- Panggabean Lumban Siagian (tetap memakai marga Panggabean).Anaknya Ompu Raja Ijuk
Ompu Gumhot Nabolon

2. Si Raja Nabarat yaitu marga Hutabarat, HuHutabarat adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Tarutung,
Tapanuli Utara. Marga Hutabarat termasuk ke dalam kelompok marga Si Opat Pusoran.
Si Raja Nabarat (Hutabarat) memiliki keturunan, yaitu: Si Raja Sosunggulon dan Si Raja Hapoltahan
3. Si Raja Hutagalung yaitu Marga Hutagalung, Hutagalung adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari
daerah Hutagalung, Siatas Barita, Tapanuli Utara. Leluhur marga Hutagalung merupakan anak ketiga dari Guru
Mangaloksa, dan memiliki 3 saudara, yaitu Hutabarat, Panggabean, dan Hutatoruan. Marga Hutagalung termasuk
ke dalam kelompok marga Si Opat Pusoran.
Si Raja Hutagalung merupakan anak ketiga dari Guru Mangaloksa dan keturunannya inilah yang bermarga
Hutagalung. Si Raja Hutagalung sendiri memiliki dua anak, yaitu Miralopak dan Si Raja Inaina.
4. Si Raja Hutatoruan
Leluhur marga Hutatoruan merupakan anak keempat dari Guru Mangaloksa, dan termasuk ke dalam kelompok
marga Si Opat Pusoran. Hanya sebagian kecil saja keturunan Hutatoruan memakai nama Hutatoruan sebagai
nama marga, paling banyak memakai nama Hutapea dan Lumban Tobing.
Keturunan Hasibuan
Toga Hasibuan memiliki keturunan :

- Raja Manjalo : tinggal di Sigaol, Uluan dan tetap memakai marga Hasibuan, namun setelah berumah tangga Raja
Marjalo membuat atau membuka perkampungan baru yang diberi nama Hariaramarjalo di Lumban Bao Sigaol saat ini,
Hariara (pohon ara) marjalo (namanya) dan membuat pertanda dengan menamakan pohon Hariara (ara) yang sampai saat
ini masih berdiri kokoh dan di sampingnya telah dibangun Monumen si Raja Hasibuan yang sudah diresmikan tahun
2002 lalu.
- Guru Mangaloksa : pergi merantau ke daerah Silindung dan menetap disana di kampung Marsaitbosi dan menikah
dengan marga boru (putri) Pasaribu. Keturunan Guru Mangaloksa telah memakai nama/marga baru yaitu marga
Hutagalung, marga Hutabarat, marga Hutatoruan dan marga Lumbantobing, sementerata keturunan marga
Panggabean ada yang menjadi marga Simorangkir dan keturunan dari Guru Mangaloksa ini dikemudian hari
dikenal dengan sebutan “Si Opat Pusoran”, menurut cerita bahwa sebahagian keturunan Guru Mangaloksa yang
merantau ke Tapanuli Sealatan Sipirok tetap memaki marga Hasibuan, begitu juga dengan marga Hasibuan dan
marga Lumbantobing yang bermukim di Laguboti.
- Guru Hinobaan : pergi merantau ke Barus/Sibolga atau Asahan dan tetap memakai marga Hasibuan.
- Raja Manjalang : pergi merantau ke Padang Bolak/Sibuhuan Tapanuli Selatan dan tetap memakai Marga Hasibuan
- Raja Maniti : dikabarkan pergi meranatau ke daerah Aceh (Nangro Aceh Darussalam saat ini), dan kemungkinan keturunan
inilah yang mengaku batak sampulu pitu (17) yang bermukim di kabupaten Alas saat ini, dan hingga saat ini Parsadaan
Pomparan ni Raja Hasibuan dimanapun berada masih menanti kembalinya keturunan anak yang hilang ini.Anak ke lima
adalah Guru Marjalang, dan ini pergi merantau ke Padang Bolak/Sibuhuan Tapanuli Selatan dan tetap memakai Marga
Hasibuan.
- Lima putri si Raja Hasibuan :
Si Boru Turasi : marhamulian/marhuta (kawin) ke marga Sitorus Pane di Lumban Lobu,
Si Boru Tumandi : marhamulian/marhuta (kawin) ke Marga Panjaitan di Sitorang,
Si Boru Taripar laut : marhamulian/marhuta (kawin) ke marga Simanjuntak di Sitandohan Balige,
Si Boru Sande Balige : marhamulian/marhuta (kawin) ke marga Siahaan di Hinalang Balige, dan
Si Boru Nauli : marhamulian/marhuta (kawin) ke marga Siringo-ringo di Muara.

Ketika diadakan perayaan Monumen si Raja Hasibuan di Lumban Bao Hariaramarjalo tahun 2002 lalu semua perwakilan dari
si Raja hasibuan dan boru hadir bersama rombongannya masing-masing, kecuali keturunan dari Guru Maniti yang tidak
hadir.
Daerah
Si Opat Pisoran
Si Opat Pisora adalah salah satu marga Batak Toba yang
berasal dari Tarutung, Tapanuli Utara. Marga Hutapea
bersama marga Lumban Tobing merupakan keturunan
dari Si Raja Hutatoruan, dan termasuk ke dalam
kelompok marga Si Opat Pusoran.
Hal Yang Sakral Terjadi Pada Si Opat
Pisoran
1. Dalam budaya batak, terdapat larangan bagi si
Opat Pisoran untuk menikah semarga. Menikah
semarga dalam budaya batak dianggap sebagai
perkawinan yang terlarang dan dianggap tabu. Hal
ini bertujuan untuk menjaga keberagaman genetik
dan mencegah terjadinya kelainan genetik yang
dapat muncul jika kerabat dekat menikah.
MAULIATE !

Anda mungkin juga menyukai