Anda di halaman 1dari 79

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ELEKTRONIK

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI REDOKS

Proposal Penelitian

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat


Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:
FEBIANA ISABELA
NIM 170384204036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat

dan berkatnya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik berbasis Saintifik Pada

Materi Redoks” sesuai harapan.

Penyusunan proposal ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana pendidikan (S.Pd.) penulis menyadari bahwa dalam

penulisan proposal skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan serta kritikan

dan saran dari berbagai pihak sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang

tepat. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak

yang telah membantu:

1. Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti,S.Pi.,DEA selaku Rektor Universitas Maritim

Raja Ali Haji;

2. Assist Prof. Satria Agust, S.S., M.Pd. selaku Dekan di Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji

3. Assist. Prof. Ardi Widhia Sabekti, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas maritim

Raja Ali Haji;

4. Assist. Prof. Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc, selaku dosen pembimbing 1

yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan solusi dalam

penulisan proposal penelitian ini;

i
5. Assist. Prof. Inelda Yulita, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing 2 yang

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan solusi dalam

penulisan proposal penelitian ini;

6. Kepada seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan;

7. Kepada kedua orang tua, saudara laki-laki dan saudara perempuan saya selaku

donatur didalam hidup yang selalu memberikan doa serta duukungan untuk

ananda tercinta;

8. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan motivasi serta dukungan

dalam penulisan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini belum cukup sempurna.

Untuk itu saran dan kritik dari pembaca dengan besar hati penulis terima. Semoga

proposal skripsi ini bisa bermanfaat bagi pihak yang memerlukan, terutama bagi

mahahsiswa Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Tanjungpinang, 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................v

DAFTAR TABEL..................................................................................................8

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................9

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................10

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................11

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................11

B. Rumusan Masalah....................................................................................13

C. Tujuan Penelitian.....................................................................................14

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan.....................................................14

E. Manfaat Penelitian...................................................................................15

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian.....................................................15

G. Definisi Operasional.................................................................................16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................18

A. Landasan Teori.........................................................................................18

B. Penelitian yang Relevan...........................................................................30

C. Kerangka Berpikir...................................................................................34

BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................37

iii
A. Jenis Penelitian.........................................................................................37

B. Model Penelitian dan Pengembangan....................................................37

C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan...............................................38

D. Uji Coba Produk......................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48

LAMPIRAN..........................................................................................................51

iv
DAFTAR TABEL

v
DAFTAR GAMBAR

vi
DAFTAR LAMPIRAN

vii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdapat dalam sebuah sistem

pendidikan yang memiliki beberapa komponen serta faktor–faktor pendukung

untuk mencapai tujuan dalam suatu proses pembelajaran. Dalam

pembelajaran kimia khususnya, komponen yang terkait dalam proses

pembelajaran diantaranya peserta didik, tenaga pendidik, bahan ajar, sarana

dan prasarana yang terkait untuk memudahkan berjalannya proses

pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara di SMK N 1 Gunung Kijang

masalah yang muncul dalam proses pembelajaran yaitu rendahnya minat

belajar siswa.

Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

permasalahan yang menyangkut reaksi kimia dan hitungan kimia. Akibat

rendahnya minat belajar siswa disebabkan oleh kurangnya fasilitas penunjang

pembelajaran yang kondusif, salah satunya keterbatasan bahan ajar yang

digunakan belum dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami

materi secara optimal, serta tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang

diinginkan oleh guru. Bahan ajar yang digunakan yaitu buku paket, sesekali

meggunakan Lembar Kerja Peserta Didik manual atau cetak dan respon siswa

cendrung biasa saja.

1
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dibutuhkan bahan ajar yang dapat

digunakan oleh peserta didik untuk lebih memahami materi kima dan bisa

dijadikan peserta didik belajar secara mandiri (Yusniawan, 2019). Salah satu

bahan ajar yang bisa digunakan yaitu Lembar Kerja Peserta Didik,

dikarenakan guru sudah pernah membuat Lembar Kerja Peserta Didik cetak,

maka dari itu penulis akan mengembangkan bahan ajar khususnya bahan ajar

Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik yang dapat meningkatkan minat

belajar peserta didik. Lembar Kerja Peserta Didik merupakan sarana

pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan

atau aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran (Ernawati, 2018).

Lembar Kerja Peserta Didik memiliki banyak bentuk dan tujuan dalam

penyusunannya, salah satunya adalah Lembar Kerja Peserta Didik berbasis

pendekatan saintifik dimana pada Kurikulum 2013 menyarankan proses

pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik

merupakan tahap belajar dengan urutan logis melalui proses 5M yaitu

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiakan, dan

mengkomunikasikan (Asmiyunda, 2018). Tujuan pembelajaran sesuai

pendekatan saintifik yaitu untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan

rasa ingin tahu peserta didik, sehingga peserta didik termotivasi untuk

mempelajari ilmu kimi a khususnya pada materi redoks. Dalam memotivasi

peserta didik, dilakukan dengan memvariasikan sumber belajar yang kreatif.

Bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik dapat

dikombinasikan dengan bahan ajar multimedia interaktif dalam bentuk

2
Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik yang merupakan salah satu

pemanfaatan kemajuan perkembangan teknologi. Lembar kerja Peserta Didik

Elektronik merupakan bahan ajar berupa Lembar kerja Peserta Didik yang

ditampilkan dalam format elektronik yang diharapkan dapat meningkatkan

minat belajar siswa. Hal ini dikarenakan Lembar kerja Peserta Didik

Elektronik melibatkan tampilan gambar, audio dan video.

Dari penjelasan diatas masalah yang terjadi yaitu rendahnya minat belajar

siswa yang terlihat dari nilai yang didapatkan rendah terkhusus materi yang

berhubungan dengan hitungan salah satunya materi redoks, dan bahan ajar

yang digunakan yaitu buku paket dan Lembar Kerja Peserta Didik cetak.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka akan dilakukan penelitian

dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

Berbasis Pendekatan Saintifik pada materi Redoks”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Redoks?

2. Bagaimanaa validitas dari pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Redoks?

3. Bagaimana praktikalitas dari pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Redoks?

3
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses dari Pengembangan Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Redoks

2. Untuk mengetahui validitas Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Redoks

3. Untuk mengetahui praktikalitas Pengembangan Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Redoks

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam Pengembangan Lembar Kerja

Peserta Didik Elektronik berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Redoks

sebagai berikut:

1. Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik yang dapat digunakan

pada android dan laptop dalam bentuk link.

2. Bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik yang dihasilkan disusun

berdasarkan Kompetensi Dasar KD. 3.7.

3. Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar Lembar Kerja Peserta

Didik Berbasis Pendekatan Saintifik tentang materi redoks.

4. Lembar Kerja Peserta Didik yang dikembangkan menggunakan aplikasi

(bookcreator).

4
E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yaitu, manfaat secara

teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

atau masukan bagi Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis

Pendekatan saintifik.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa, sebagai bahan ajar yang dapat memberi kebebasan siswa

unuk berfikir serta meningkatkan minat belajar siswa

b. Bagi Guru, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan contoh dalam

mengembangkan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

berbasis pendekatan saintifik dalam membantu guru sebagai bahan

ajar utama atau bahan ajar tambahan dalam proses pembelajaran.

c. Bagi Peneliti, peneliti dapat mengembangkan bahan ajar kimia

berbasis pendekatan saintifik yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Adapun asumsi dan keterbatasan penelitian dalam pengembangn produk

ini sebagai berikut:

1. Asumsi

5
a. Bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik ini dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

b. Bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik ini dapat menambah daya

tarik siswa, dikarenakan menggunakan android

c. Bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik yang dikembangkan dapat

mempermudah guru menyampaikan materi dan siswa mudah

memahaminya serta mengubah suasana belajar dengan adanya bahan

ajar Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik.

2. Keterbatasan

a. Bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik berbasis pendekatan saintifik

yang dikembangkan hanya pada materi redoks.

b. Uji coba produk hanya dilakukan pada satu sekolah saja yaitu, SMK

N 1 Gunung Kijang.

c. Pengembangan penelitian hanya sebatas pada tahap implementasi

tidak sampai ke tahap evaluasi.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan

pemahaman dan perbedaan penelitian. Variabel yang perlu dijelaskan yaitu:

1. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik berbasis pendekatan saintifik

adalah lembar kegiatan peserta didik yang bertujuan sebagai bahan ajar

dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam mengaplikasikan konsep

pelajaran yang didapat.

6
2. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang

menggunakan kurikulum 2013. Pendekatan dalam pembelajaran

merupakan asumsi ilmiah yang melandasi proses pembelajaran.

3. Bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik yang menggunakan

bookcreator.

7
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan. Pendidikan dapat dikatakan

sebagai proses penanaman sesuatu kedalam pikiran manusia yang berguna

untuk menuntun hidupnya (Yusniawan, 2019). Sehubungan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat pesat

saat ini pendidikan dihadapkan pada tuntutan yang semakin canggih,

semakin meningkat baik ragam, terkhusus pada kualitasnya dan juga

tuntutan untuk selalu menginovasikan bahan ajar dalam suatu proses

pembelajaran. Pemanfaatan teknologi yang ada juga memungkinkan

pembelajaran berlangsung efektif. Penyajian bahan ajar tidak hanya

terbatas pada buku paket dan Lembar Kerja Peserta Didik cetak saja, tetapi

sudah berinovasi dengan memanfaatkan teknologi yaitu bahan ajar Lembar

Kerja Peserta Didik Elektronik.

Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik merupakan bahan ajar yang

menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar

dengan berbasis elektronik dan internet (Sari, 2021). Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik ini dapat dirancang dan dikreasikan sesuai dengan tujuan

8
yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran serta kreativitas masing-

masing guru, dimana nantinya peserta didik dapat mengakses Lembar

Kerja Peserta Didik Elektronik ini melalui jaringan internet dengan

harapan dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang

diberikan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Teknologi dan informasi dalam rentang waktu yang sangat singkat

telah menjadi salah satu pondasi bagi masyarakat modern sebagai sumber

pengetahuan. Dewasa ini teknologi informasi merupakan jantung dalam

dunia pendidikan, sehingga siswa dan guru wajib untuk menguasai

teknologi informasi salah satunya internet yaitu dengan memasukkan

pendidikan karakter dalam pembelajaran. Sekarang ini siswa mulai dari

sekolah dasar sampai perguruan tinggi sudah diperknalkan dengan dunia

informasi teknologi dalam proses pembelajarannya misalnya dengan

mencari materi yang belum ada dalam buku pegangannya di internet.

2. Aplikasi Bookcreator

Bookcreator dipandang sesuai dengan kamampuannya untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik baik dalam kemampuan

berbicara, menulis, menyimak dan membaca. Pada bookcreator juga

menjelaskan bahwa bookcreator dapat mendukung dalam proses

pembelajaran karena mendukung 4 domain dalam pembelajaran bahasa

yakni membaca, menulis, berbicara dan menyimak. Pada bookcreator

dalam penyampaian materi dapat menampilkan materi berupa konsep,

9
gambar serta video guna meningkatkan minat belajar siswa (Puspitasari.,

dkk 2020).

3. Pendekatan Saintifik

Jenis pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah

pendekatan saintifik dimana pembelajaran saintifik dirancang sedemikian

rupa agar siswa secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip

melalui tahapan-tahapan ilmiah yang meliputi tahap merupakan tahap

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan

mengkomunikasikan (Susanti, 2018). Pendekatan saintifik disebut juga

sebagai pendekatan ilmiah, yang berorientasi atau berpusat pada siswa

(student centered approach). Langkah-langkah pembelajaran dalam

pendekatan saintifik :

1. Mengamati

Mengamati merupakan metode yang mengutamakan kebermaknaan

proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan belajar yang

dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar,

menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang

dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari

informasi.

2. Menanya

Menanya merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak

dipahami dari apa yang diamati untuk mendapatkan informasi tambahan

10
tentang apa yang diamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah

mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan

pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup

cerdas dan belajar sepanjang hayat.

3. Mengumpulkan informasi

Mengumpulka informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang

berupa eksperimen, membaca sumber lain buku teks, mengamati

objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber.

Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan

informasi adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai

pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang

dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar.

4. Mengasosiasikan

Mengasosiasikan informasi merupakan kegiatan pembekalan yang

berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas

dari hasil kegiatan mengumpulkan maupun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kompetensi yang

dikembangkan dalam proses mengasosiasi informasi adalah

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,

kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif

serta deduktif dalam menyimpulkan.

5. Mengkomunikasikan

11
Mengkomunikasikan merupakan kegiatan pembelajaran yang

berupa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil

analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang

dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir

sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 menekankan agar

siswa aktif dalam membangun pemahaman materi pelajaran melalui

tahapan ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil mengkonstruk

pengetahuan sendiri akan menjadi pengetahuan yang sangat bermakna bagi

siswa (Susanti, 2018). Tujuan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

yaitu untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan rasa ingin tahu

peserta didik, sehingga peserta didik termotivasi untuk mengamati

fenomena disekitarnya.

4. Materi Redoks

A. Reaksi Redoks

Reaksi-reaksi kimia terjadi setiap saat, baik didalam tubuh manusia

maupun dilingkungan sekitar. Perubahan-perubahan suatu materi menjadi

materi baru terjadi setiap detik. Salah satu reaksi kimia yang memegang

peranan penting dalam kehidupan adalah reaksi reduksi dan oksidasi.

12
Reaksi reduksi dan oksidasi berlangsung secara simultan (berasamaan),

sehingga penamaan yang lebih tepat adalah reaksi reduksi-oksidasi.

Pada awalnya, reaksi oksidasi-reduksi dikaitkan dengan pengikatan

dan pelepasan oksigen, kemudian dikembangkan menjadi pelepasan dan

penerimaan elektron serta perubahan bilangan oksidasi.

1. Oksidasi dan reduksi sebagai pengikatan dan pelepasan oksigen

Seperti telah dikemukakan di atas, pengertian awal oksidasi dan

reduksi dikaitkan dengan oksigen.

Oksidasi adalah pengikatan oksigen

Reduksi adalah pelepasan oksigen

Contoh oksidasi

a. Perkaratan logam, misalnya besi

4Fe + 3O2  2Fe2O3

b. Pembakaran gas metana (CH4)

CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O

c. Oksidasi glukosa dalam tubuh

C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O

d. Oksidasi belerang oleh kalium klorat, KclO3-

3S + 2KclO3  2KCl + 3SO2

Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Pada contoh

a, b, c diatas, oksidator yang digunakan adalah udara (O 2), sedangkan

pada contoh dadalah kalium klorat, KclO3-.

13
Contoh reduksi

a. Reduksi bijih besi (Fe2O3, hematit) dengan karbon monoksida (CO)

Fe2O3 + 3CO  2Fe + 3CO2

b. Reduksi kromium(III) oksida oleh aluminium

Cr2O3 +2Al  Al2O3 +2Cr

c. Reduksi tembaga(II) oksida oleh gas hidrogen

CuO + H2  Cu + H2O

Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Pada

contoh diatas, reduktor yang digunakan aadalah CO, Al, dan H2.

2. Oksidasi dan reduksi sebagai pelepasan dan penerimaan elektron

Untuk memahami konsep pelepasan dan penerimaan elektron

simaklah contoh berikut:

a. Reaksi kalsium dengan oksigen

b. Reaksi kalsium dengan belerang

Jika didasarkan pada konsep redoks yang dikaitkan dengan oksigen,

reaksi (a) dapat digolongkan sebagai reaksi redoks karena terjadi

pengikatan oksigen, sedangkan reaksi (b) bukan termasuk reaksi redoks

14
karena tidak ada keterlibatan oksigen. Padahal pada kenyataannya,

reaksi (b) termasuk reaksi redoks. Beradasarka hal ini, dapat dikatakan

bahwa konsep reaksi redoks yang dikaitkan dengan oksigen terlalu

sempit, sehingga dibutuhkan suatu konsep yang lebih luas. Konsep

tersebut didasarkan pada pelepasan dan penerimaan elektron. Jadi,

reaksi redoks tidak harus selalu melibatkan oksigen.

Pada reaksi (b) di atas, terlihat bahwa kalsium mengalami pelepasan

elektron sedangkan belerang mengalami penerimaan elektron.

Oksidasi adalah pelepasan elektron

Reduksi adalah penerimaan elektron

Pelepasan elektron akan hanya terjadi jika ada yang menerimanya.

Hal itu berarti oksidasi dan reduksi berlangsung secara simultan

(bersamaan). Reaksi oksidasi dan reduksi saja, disebut setengah reaksi.

Reaksi kalsium dengan belerang diatas terdiri dari dua setengah reaksi

yang dapat dituliskan sebagai berikut :

Oksidasi : Ca  Ca2+ + 2e-

Reduksi : S + 2e-  S2-

Redoks : Ca + S  Ca2+ + S2-

3. Oksidasi dan reduksi sebagai pertambahan dan penurunan bilangan

oksidasi

Dalam berbagai reaksi redoks yang melibatkan spesi yang kompleks,

kadang-kadang tidak mudah menentukan atom mana yang melepas dan

menyerap elektron.

15
KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4  K2SO4 + MnSO4 + CO2 + H2O

Sebagaimana tampak pada contoh reaksi kalsium dan belerang pada

konsep redoks sebelumnya, terlihat bahwa pelepasan elektron

menyebabkan kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan penerimaan

elektron menurunkan bilangan oksidasi.

Oksidasi = pertambahan bilangan oksidasi

Reduksi = penurunan bilangan oksidasi

Perhatikan kembali reaksi kalsium dengan belerang membentuk

kalsium sulfida.

Setelah melepas 2 elektron, bilangan oksidasi kalsium naik dari 0

menjadi +2; di lain pihak, setelah menyerap 2 elektron, bilangan

oksidasi belerang turun dari 0 menjadi -2. Jadi, dalam reaksi itu,

kalsium mengalami oksidasi (pertambahan bilangan oksidasi)sedangkan

belerang mengalami reduksi (penurunan bilangan oksidasi).

B. Bilangan Oksidasi

1. Aturan-aturan untuk menentukan bilangan oksidasi

Dengan mempertimbangkan keelektronegatifan unsur, dapat

disimpulkan aturan-aturan untuk menentukan bilangan oksidasi

16
a. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0

Contoh : bilangan oksidasi H, Ndan Fe berturut-turut dalam H2,

N2, dan Fe = 0.

b. Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan

tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada

semua senyawanya.

c. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif. Bilangan

oksidasi beberapa unsur logam adalah sebagai berikut.

Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, Cs) = +1

Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2

Al = +3 Fe = +2 dan +3

Zn = +2 Hg = +1 dan +2

Ag = +1 Cu = +1 dan +2

Sn = +2 dan +4 Au = +1 dan +3

Pb = +2 dan +4 Pt = +2 dan +4

Penulisan bilangan oksidasi dengan muatan ion dibedakan

sebagai berikut.

Bilangan oksidasi dinyatakan dengan menuliskan tanda

muatan terlebih dahulu, baru besar muatan. Contoh : +2, -1, dan

+3. Sementara itu, muatan ion dinyatakan dengan menulis besar

muatan lebih dahulu, baru jenis muatannya. Contoh : Mg2+, S2-,

dan F-.

17
d. Bilangan oksidasi suatu ion tunggal sama dengan muatannya.

Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+ = +3

Bilangan oksidasi S dalam ion S2 = -2

e. Bilangan oksidasi H umunya = +1, kecuali dalam senyawanya

dengan logam, bilangan oksidasi H = -1

Contoh: Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, H2S = +1

Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1

f. Bilangan oksidasi O umunya = -2

Contoh: Bilangan oksidasi O dalam H2O, MgO = -2

Kecuali:

Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2

Dalam peroksida, seperti H2O2, bilangan oksidasi O = -1

1
Dalam superoksida, seperti KO2, bilangan oksidasi O = -
2

Dalam senyawa terner, bilangan oksidasi O selalu = -2

Dalam senyawa biner, bilangan oksidasi O belum tentu = +2

g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom

= muatannya

Contoh: Dalam S2O32- : (2 x b.o S) + (3 x b.o O) = -2

Contoh menentukan bilangan oksidasi

a. CH4

Jawab : bilangan oksidasi (b.o) H = +1

(b.o C) + (4 x b.o H) = 0

(b.o C) + (4 x +1) =0

18
Maka b.o C = -4

2. Oksidator dan Reduktor

Oksidator merupakan zat yang mengoksidasi zat lain dalam

reaksi redoks, sedangkan reduktor adalah zat yang mereduksi zat

lain dalam reaksi redoks. Oksidator akan mengalami reduksi,

sedangkan reduktor mengalami oksidasi.

Oksidator = menyerap elektron, mengalami penurunan bilangan

oksidasi

Reduktor = melepas elektron, mengalami pertambahan bilangan

oksidasi

3. Reaksi autoredoks (Disproporsionasi dan Komproporsionasi)

Reaksi disproporsinasi adalah reaksi redoks dimana oksidator

dan reduktornya merupakan zat yang sama.

C. Penyetaraan Reaksi Redoks

1. Metode bilangan oksidasi

Langkah-langkah yang harus ditempuh:

a. Tulis kerangka dasar reaksi, yaitu reduktor dan hasil

oksidasinya, serta oksidator dan hasil reduksinya.

b. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi,

biasanya unsur selain hidrogen dan oksigen, dengan memberi

koefisien yang sesuai.

c. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dan oksidator dan

jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor.

19
d. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan

memberi koefisien yang sesuai.

e. Setarakan muatan dengan menambah ion H+ (dalam suasana

asam) atau ion OH- (dalam suasana basa).

f. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O.

B. Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini berikut disajikan beberapa penelitian

yang relevan sebagai daftar rujukan untuk melakukan penelitian. Adapun

beberapa penelitian yang relevan sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Fauziah, 2013) dengan judul

“PEMBELAJARAN SAINTIFIK ELEKTRONIKA DASAR

BERORIENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH” melalui

tahap-tahap pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan

peserta didik dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan temuannya, sehingga berdampak positif terhadap

kemampuan soft skill-nya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh (Setiyadi, 2017) dengan judul

“Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Pendekatan

Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” hasil penelitian

disimpulkan bahwa Modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan

saintifik memiliki nilai validitas = 4,16 dengan kategori valid.

Keterlaksanaan pembelajaran diperloleh nilai rata-rata 4,13 dan

20
persentase of agreement sebesar 82,5%, yang berarti keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan modul pembelajaran berbasis saintifik

terlaksana dengan baik dan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Perolehan respon siswa terhap modul pembelajaran dengan persentase

rata-rata kategori kuat dan kuat adalah 84,23% dan respon guru sebesar

88,7% sehingga dapat disimpulkan respon siswa dan guru adalah positif,

dengan begitu modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik

memenuhi kriteria kepraktisan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (Ariyanti., dkk 2014) dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik pada

Materi Laju Reaksi” dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa LKS

berbasis saintifik pada pokok konsep laju reaksi memiliki karakteristik

diantaranya yaitu membuat siswa aktif dalam pembelajaran sehingga

mampu menemukan sendiri konsep laju reaksi, LKS mengacu pada KI,

dan KD, dirancang dan dikembangkan untuk siswa agar siswa dapat

mandiri, berfikir kritis dan kreatif.

4. Penelitian yang dilakukan oleh (Apriyanto, 2019) dengan judul

“Pengembangan E-LKPD Berpendekatan Saintifik Larutan Elektrolit

dan Non Elektrolit” menunjukkan bahwa e-LKPD yang dikembangkan

termasuk kategori layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia.

Respon ini diperoleh dari siswa dan dari hasil penilaian guru SMAN 7

Kota Jambi terhadap e-LKPD berpendekatan saintifik pada materi larutan

elektrolit dan non elektrolit yang dikembangkan

21
5. Penelitian yang dilakukan oleh (Lathifah, 2021) dengan judul “Efektifitas

LKPD Elektronik sebagai Media Pembelajaran pada Masa Pandemi

Covid-19 untuk Guru di YPI Bidayatul Hidayah Ampenan” bahwa

LKPD elektronik merupakan salah satu media alternatif yang dapat

digunakan oleh guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran pada saat

pandemic-Covid 19.”

6. Penelitian yang dilakukan oleh (Munandar, 2015) dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Berorientasi Nilai

Islami pada Materi Hidrolisis Garam” dapat disimpukan bahwa

penggunaan LKPD berorientasi nilai Islami juga dapat meningkatkan

pemahaman konsep dan karakter peserta didik pada materi hidrolisis

garam.

7. Penelitian yang dilakukan oleh (Dermawan., dkk 2015) dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (lkpd) Interaktif Berbasis

Komputer untuk Kimia Redoks di Kelas X SMA” dipeoleh hasil dengan

kevalidan LKPD interaktif dinilai oleh 6 pakar yakni ahli materi, ahli

desain, dan ahli pedagogik. Kevalidan materi diperoleh rata-rata skor

sebesar 0,76 dengan kategori tinggi, kevalidan desain diperoleh rata-rata

skor sebesar 0,73 dengan kategori tinggi, dan kevalidan pedagogik

diperoleh rata-rata skor sebesar 0,77 dengan kategori tinggi.

Keperaktisan lkpd interaktif dilihat dari data angket one to one dan small

group dengan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 0,79 dengan kategori

tinggi. Sedangkan keefektifan lkpd interaktif didapatkan dari hasil pretest

22
dan posttest dengan skor n-gain yang diperoleh sebesar 0,44 dengan

kategori sedang.

8. Penelitian yang dilakukan oleh (Asmarisa, 2017) dengan judul

“EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LC 5E UNTUK MENGURANGI

KESALAHAN KONSEP MATERI REDOKS DAN RETENSINYA

PADA SISWA KELAS X” dapat disimpulkan bahwa ditemukan 14 jenis

kesalahan konsep siswa pada konsep materi redoks, (2) model

pembelajaran Learning Cycle 5E terbukti efektif dalam mengatasi

kesalahan konsep pada materi redoks dengan rata-rata pengurangan

kesalahan konsep sebesar 78,78% dari seluruh siswa.

9. Penelitian yang dilakukan oleh (Dermawan.,dkk 2015)dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Predict-

Observe-Explain (POE) Pada Materi Redoks Ddi Kelas X SMAN 5

Banda Aceh” diperoleh hasil pengembangan LKPD berbasis POE pada

materi redoks yang menggunakan model ADDIE yang terdiri dari tahap

(1) Analisis; (2) Perancangan; (3) Pengembangan; (4) Implementasi; (5)

Evaluasi, hasil pengembangan LKPD berbasis POE pada materi redoks

sudah dikatakan sangat layak. Kelayakan LKPD berbasis POE pada

materi redoks yang telah dikembangkan adalah sebesar 85,71% dan

sudah memenuhi kriteria sangat layak untuk dipelajari peserta didik.

10. Penelitian yang dilakukan oleh (Rezki, 2016) dengan judul

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SISTEM KOLOID”

23
diperoleh hasil bahwa LKS berbasis pendekatan saintifik pada materi

sistem koloid yang dikembangkan telah sesuai dengan rancangan dan

desain LKS. Isi LKS mengacu pada KI ,KD dan indikator pencapaian

kompetensi. Stuktur LKS terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian pendahuluan,

bagian isi menggunakan pendekatan ilmiah yaitu mengamati, menanya,

mencoba atau mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan

mengkomunikasikan. Hasil validasi ahli terhadap LKS dikategorikan

sangat tinggi dan dinyatakan valid. Respon guru terhadap produk LKS

yang dikembangkan meliputi aspek kesesuaian isi, keterbacaan dan

kemenarikan dikategorikan sangat tinggi dan respon siswa terhadap

produk LKS yang dikembangkan dilihat dari aspek keterbacaan dan

kemenarikan dikategorikan sangat tinggi.

Berdasarkan penelitian yang telah dipaparkan menjelaskan bahwa

pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik menggunakan bookcreator guna

untuk menarik perhatian siswa serta meningkatkan minat belajar siswa yang

mudah diakses menggunakan android oleh peserta didik. Adapun perbedaan

pebnelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu materi yang digunakan

peneliti adalah materi redoks kelas X SMK, terdapat materi, video dan audio

terkait materi yang menunjang proses pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka daat dikatakan

penggunaan bahan ajar sangat penting pada proses pembelajaran, karena

24
dengan adanya bahan ajar memudahkan guru dan siswa dalam menyampaikan

materi maupun menerima materi.

Adapun beberapa masalah yang ditemukan ketika melakukan wawancara

dengan guru kimia di SMK N 1 Gunung Kijang, Lembar Kerja Peserta Didik

yang biasa digunakan hanya Lembar Kerja Peserta Didik cetak dan juga buku

paket. Guru belum menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran.

Lembar Kerja Peserta Didik cetak yang digunakan kurang menarik perhatian

siswa dan sukar untuk dipahami dan penggunaan bahan ajar yang bersifat

manual. Pada pembelajaran jarak jauh dikarenakan pandemi COVID-19,

peserta didik melaksanakan pembelajaran menggunakan laptop ataupun

smartphone. Namun, pengguanaan smartphone dalam pembelajaran masih

kurang maksimal.

Dari permasalahan yang ditemukan maka didapatkan sebuah solusi untuk

mengembangkan bahan ajar dengan pemanfaatan teknologi yang dapat

menarik perhatian siswa pada materi redoks yaitu dengan Lembar Kerja

Peserta Didik Elektronik menggunakan aplikasi bookcreator yang dapat

diakses dengan mudah oleh peserta didik.

Berdasarkan penjabaran dari latar belakang masalah, maka kerangka

berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kurangnya bahan ajar yang digunakan


Permasalahan pada proses pembelajaran sehingga
rendahnya minat belajar siswa serta kurang
memahami materi yang bersifat hitungan

Dibutuhkan bahan ajar yang menarik


dengan memanfaatkan teknologi
25
Solusi

Pengembangan Lembar Kerja Peserta


Didik Elektronik berbasis Pendekatan
Hasil
Saintifik pada materi Redoks

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan ialah Penelitian Research and

Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

validitas produk (Ardiyanto., dkk 2019). Peneliti dan pengembangan

26
(Research and Development/R&D) merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk yang akan

digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Tujuan R&D dalam

pendidikan bukanlah untuk menguji teori, tetapi untuk mengembangkan

produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah. Untuk menghasilkan

produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan

untuk menguji validasi dari produk (Prianoto, 2017) yang dibuat supaya

berfungsi dengan baik, maka diperlukan penelitian untuk menguji validitas

produk tersebut. Adapun penelitian dan pengembangan ini ialah untuk

mengembangkan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik.

B. Model Penelitian dan Pengembangan

Model pengembangan yang menjadi acuan peneliti, yaitu model ADDIE

yang mencakup aspek Analyze (analisis), Design (perancangan), Development

(pengembangan), Implementation (penerapan), dan Evaluation (penilaian)

(Rohaeni, 2020). Tetapi, hanya sampai pada tahap implementation

(penerapan), dikarenakan hanya ingin melihat kelayakan bahan ajar Lembar

Kerja Peserta Didik Elektronik, artinya peneliti tidak sampai pada tahap

penilaian (Evaluation).

Alasan menggunakan model ADDIE dikarenakan dari berbagai referensi

(jurnal, artikel dan skripsi) rata-rata dalam penelitian pengembangan (R&D)

menggunakan model ADDIE, selain banyak digunakan model ADDIE juga

sangat komplit.

27
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur yang digunakan ialah model ADDIE, yaitu analisis (Analysis),

perancangan (Design), pengemabangan (Development), penerapan

(Implementation), dan penilaian (Evaluation), tetapi model yang digunakan

hanya sampai pada tahap penerapan (Implementation), karena yang ingin

dilihat adalah praktikalitas dari bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik

berbasis saintifik menggunakan aplikasi bookcretaor. Instrumen yang

digunakan yaitu lembar wawancara. Adapun prosedur penelitian model

ADDIE sebagai berikut:

1. Analisis (Analysis)

Pada tahap ini yang akan dilakukan yaitu mengidentifikasi masalah

yang dialami sekolah SMK N 1 Gunung Kijang dengan cara

mewawancarai salah satu guru kimia yang ada di sekolah tersebut.

a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini dilakukan setelah mewawancarai dengan guru

kimia di SMK N 1 Gunung Kijang pada tanggal 26 Maret 2021.

Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

permasalahan bahan ajar yang digunakan di sekolah hanya buku cetak

dan Lembar Kerja Peserta Didik cetak.

Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik yang

menerapkan berbasis santifik dapat mendorong siswa terlibat aktif

28
dalam proses pembelajaran yaitu mengamati, menyanya, mencoba,

menalar, dan mengkomunikasikan.

b. Analisis Materi

Berdasarkan analisis kebutuhan, pada pengembangan Lembar Kerja

Peserta Didik Elektronik berbasis saintifik materi redoks, ada beberapa

sub materi yang akan dipelajari peserta didik antara lain: (1) Reaksi

redoks, (2) Bilangan oksidasi, (3) Penyetaraan reaksi redoks.

2. Perancangan (Design)

Setelah melakukan wawancara dengan pendidik untuk permasalahan

yang terjadi dalam proses pembelajaran, tahap selanjutnya yaitu akan

dilakukan sebuah perancangan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik yang tepat dan belum ada sebelumnya untuk materi redoks.

Tujuan dari tahap ini adalah merancang format Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik menggunakan aplikasi bookcreator pada materi redoks.

Tahap ini terdiri dari 2 langkah antara lain sebagai berikut:

a. Desain Isi

Pada tahapan ini adalah penentuan materi yang akan dberikan

kepada peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik, materi

yang diangkat pada penelitian ini adalah materi redoks.

b. Desain Tampilan

Pengembangan lembar kerja peserta didik elektronik ini menggunakan

aplikasi bookcreator. Aplikasi ini digunakan untuk mengubah bahan

ajar cetak menjadi bahan ajar digital. Pada tahap ini juga ditambahkan

29
materi berupa konsep, gambar serta video yang berhubungan dengan

materi redoks.

3. Pengembangan (Development)

Tahapan selanjutnya setelah Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

dirancang, maka dilakukan uji validasi yang akan dilakukan oleh validator

ahli bahan ajar dan ahli materi.

4. Penerapan (Implementation)

Setelah bahan ajar divalidasi dan layak digunakan, kemudian diterapkan

pada siswa kelas x SMK N 1 Gunung Kijang.

Adapun bagan model ADDIE sebagai berikut:

Analysis (analisis)

Design
(perancangan)

Validasi produk Develeopment Validasi materi


(pengembangan)

Siswa kelas x SMK N


1 Gunung Kijang

30
Implementation
(penerapan)

Evaluation
(penilaian)

Gambar 3.1 Alur tahapan model ADDIE

Produk
Pengembangan

Uji validitas

Valid

31
Tidak Revisi

Uji Praktikalitas

s Praktis Tidak Revisi

Ya

Produk pengembangan
yang valid dan praktis

Gambar 3.2 Bagan Desain Uji Coba Produk

D. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

Produk berupa bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik perlu dilakukan

pengujian untuk mengetahui kualitas dan kelayakannya. Uji produk ialah

bagian dari rangkaian tahap validasi dan evaluasi. Produk dikonsultasikan

ke dosen pembeimbing, ahli/pakar, guru kimia dan siswa siswi kelas x

SMK N 1 Gunung Kijang sebagai pengguna bahan ajar Lembar Kerja

Peserta Didik. Adapun langkah-langkah validasi dan evaluasi sebagai

berikut:

a. Pravalidasi

32
Pada tahap ini, akan dilakukan konsultasi dengan dosen

pembimbing tentang bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

yang telah dirancang. Tujuan dari tahap ini guna mendapatkan

masukan, kritik, dan saran dari dosen pembimbing tentang kualitas

bahan ajar sebelum ahli/pakar melakukan validasi.

b. Validasi pakar

Ahli/pakar yang melakukan validasi terhadap bahan ajar dan materi

adalah satu dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UMRAH dan satu

orang guru. Hasil dari validasi ahli/pakar menjadi bahan untuk

membuat revisi produk.

c. Uji penerapan kepada siswa

Uji penerapan kepada siswa dilakukan terhadap siswa/siswi kelas x

SMK N 1 Gunung Kijang. Tujuan dari uji penerapan kepada siswa ialah

untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan

berdasarkan penilaian dari lembar praktikalitas.

2. Subjek Uji Coba

Adapun subjek uji coba penelitian pengembangan ini adalah:

a. Subjek wawancara guru dan siswa SMK N 1 Gunung Kijang.

b. Subjek validitas satu ahli materi dan satu ahli media.

c. Subjek uji coba sebanyak 20 siswa.

33
3. Jenis Data

Data yang diperoleh dari uji coba produk dimaksudkan untuk

mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan

mengetahui tingkat kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

menggunakan aplikasi bookcretaor pada materi redoks yang

dikembangkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data

kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data pokok penelitian

yang berupa angket dari penilaian ahli materi, guru kimia SMK N 1

Gunung Kijang, sedangkan data kualitatif merupakan data yang diperoleh

dari validasi ahli materi, guru kimia SMK N 1 Gunung Kijang yang berupa

komentar dan saran terhadap produk Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik yang akan dikembangkan serta wawancara yang dilakukan.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun instrumen pengumpulan data sebagai berikut:

1. Lembar wawancara

Instrumen ini digunakan pada saat prapenelitian, yaitu

mewawancarai satu orang guru kimia SMK N 1 Gunung Kijang untuk

mengetahui jenis bahan ajar apa yang digunakan selama proses

pembelajaran. Pengumpulan data yang dilakukan juga digunakan untuk

mendapatkan informasi mengenai kelayakan Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik yang dikembangkan pada penelitian ini. Adapun kisi-

34
kisi lembar wawanacara dengan guru dan peserta didik ditunjukkan

pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut ini:

Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar wawancara guru

No. Aspek Nomor Item


1. Penerapan dalam Proses pembelajaran 1

2. Penggunaan media, model, metode, dan 2,3,4,5


bahanajar dalam proses pembelajaran

3. Materi yang dianggap sulit dipahamai dalam 6


proses pembelajaran

4. Bahan ajar yang cocok digunakan dalam 7


pembelajaran
5. Sarana dan prasarana yang terdapat dalam 8
proses pembelajaran
(Modifikasi Mirwandi, 2018)

Tabel 3.2 Kisi-Kisi lembar wawancara Peserta didik


No. Aspek Nomor Item
1. Tingkat kesukaran materi dan kendala 1,2,3
2. Penggunaan bahan ajar 4
3. Penggunaan teknologi berupa alat elektronik 5
4. Harapan bahan ajar yang mendukung 6
5. Pengembangan LKPD elektronik 7
(Siregar, 2020)

2. Angket

Lembar validasi yang digunakan pada penelitian ini berupa angket

dengan skala likert yang digunakan untuk mengetahui kelayakan dari

produk Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik yang dikembangkan.

Lembar validasi pada penelitian ini terdiri dari 3 macam yaitu: (1)

angket ahli materi; (2) angket ahli media; (3) angket respon peserta

didik; (4) angket respon guru.

1. Angket Validasi Ahli Materi

Adapun tujuan dari penggunaan angket validasi ahli materi ini

adalah untuk mengumpulkan data kelayakan materi dari ahli materi.

35
Kisi-kisi angket validasi ahli materi dapat dilihat pada tabel 3.3

berikut ini.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Validasi Materi


No Nomor
Aspek Indikator
. Item
Kesesuaian Materi dengan
1,2,3
Kompetensi Dasar (KD)
Materi/Isi
Keakuratan materi 4,5
Kemutakhiran Materi 6
Teknik Penyajian 7
Pendukung Penyajian 8,9
2. Penyajian Penyajian Pembelajaran 10
Koherensi dan Keruntutan Alur
11
Pikir
Lugas (Sederhana) 12
3. Kebahasaan Komunikatif 13,14
Kesesuaian dengan kaidah bahasa 15
(Krismasari, 2015)

2. Angket Validasi Ahli Media

Angket validasi ahli media bertujuan untuk mengumpulkan data

kelayakan media bookcreator. Adapun kisi-kisi angket validasi ahli

media dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Media

Nomor
No. Aspek Indikator
Item
Ukuran LKPD 1
Desain sampul (Cover) LKPD 2,3,4,5
Kelayakan 6, 7, 8, 9,
1.
Kegrafikan 10, 11,
Desain Isi LKPD
12, 13,
14, 15
(Krismasari, 2015)

3. Angket Respon Peserta Didik

Tujuan dari penggunaan angket peserta didik adalah untuk

melihat respon peserta didik terhadap kepraktisan Lembar Kerja

Peserta Didik menggunakan Bookcreator. Adapun kisi-kisi angket

respon peserta didik dapat dilihat pada tabel 3.5berikut ini.

36
Tabel 3.5 Angket Respon Peserta Didik

Nomor
No. Aspek Indikator
Item
Ketertarikan 1,2,3,4,5,6
Respon
7,8,9,10,11
1. Peserta Materi
,12
Didik
Bahasa 13,14,15
(Krismasari, 2015)

4. Angket Respon Guru

Tujuan dari penggunaan angket guru adalah untuk melihat respon

guru terhadap kepraktisan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

menggunakan bookcreator. Adapun kisi-kisi angket guru dapat

dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.6 Angket Respon Siswa

No. Aspek Indikator Nomor Item


Ketertarikan 1,2,3,4,5,
Respon Materi 6,7,8,9,
1.
Guru Bahasa 10, 11,
Kesesuaian dan kualitas 12,13
(Cahyani, 2017)

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Uji Validitas

Uji validatas ini dilakukan untuk memperoleh data validitas dari

hasil validasi produk (Desain bahan ajar dan isi materi) dan validasi

instrumen. Data instrumen non tes yang diperoleh melalui angket akan

dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif dengan skala likert. Pada

37
penelitian ini skala yang digunakan ialah 1 sampai 5, dengan skor 1

terendah dan skor 5 tertinggi.

1. Angket validasi ahli

Instrument validasi dalam bentuk pertanyaan telah disediakan oleh

peneliti. Setiap butir pertanyaan merupakan persentase nilai rata-rata

perindikator dari seluruh jawaban validator. Untuk perhitungan skor

masing masing pertanyaan, rumus hasil persentase jawaban keseluruhan

adalah sebagai berikut:

∑X
P= x 100 %
∑ Xi

Keterangan: P = Persentase

∑X = Jumlah jawaban responden dalam satu item

∑Xi = Jumlah nilai ideal pada item

Nilai akhir butir pertanyaan merupakan nilai rata-rata per indikator

dari seluruh jawaban dari validator. Berikut ini rumus untuk

menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

∑ Xi
Me =
n

Keterangan: Me = Nilai rata-rata

∑Xi = Jumlah nilai X ke i sampai dengan n

N = Jumlah individu

38
Selanjutnya, dicari persentase kriteria validasi sesuai dengan tabel

kriteria interpretasi kelayakan.

Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Kelayakan Validasi Ahli Media dan Ahli Materi
Interval Kriteria
Sangat valid/ dapat digunakan
80 < X ≤ 100
tanpa revisi
Valid/ dapat digunakan namun
60 < X ≤ 80
perlu revisi kecil
Kurang Valid/ disarankan tidak
40 < X ≤ 60 digunakan karena perlu revisi
besar
Tidak Layak/ tidak boleh
20 < X ≤ 40
digunakan
(Akbar, 2013)

Berdasarkan tabel kriteria interpretasi kelayakan, maka kriteria validasi

dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Semakin tinggi nilai rata-rata interpretasi, maka tingkat kelayakan e-

LKPD menggunakan media phET juga semakin baik

b. Kualifikasi kriteria sangat tinggi, maka perlu dilakukan revisi kecil

sesuai saran validator dan tidak perlu dilakukan validasi kembali.

c. Kualifikasi kriteria sedang, maka perlu dilakukan revisi besar dan

tidak perlu dilakukan validasi kembali.

d. Kualifikasi kriteria rendah atau sangat rendah, maka perlu dilakukan

revisi besar dan perlu dilakukan validasi kembali.

b. Uji Praktikalitas

Tujuan dari melakukan uji Praktikalitas adalah untuk mengetahui

tingkat kepraktisan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik saat digunakan

39
dalam pembelajaran. Uji praktikalitas ini dilakukan dengan memberikan

angket kepada 4 peserta didik kelas X SMK N 1 Gunung Kijang. Angket

peserta didik menggunakan skala likert dengan penilaian sebagai berikut:

1. Jawaban Sangat Menarik diberi skor 5

2. Jawaban menarik diberi skor 4

3. Jawaban Cukup menarik dibei skor 3

4. Jawaban Tidak Menarik diberi skor 2

5. Jawaban Sangat tidak Menarik diberi skor 1

Hasil dari data yang diperoleh merupakan persentase dari nilai rata-

rata per indikator dari jawaban responden. Adapun rumus yang digunakan

untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

∑X
x=
n

Keterangan: x = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah nilai skor

N = Jumlah responden

Untuk mencari persentase jawaban keseluruhan responen, maka

digunakan rumus sebagai berikut:

∑x
P= x 100 %
∑ xi

Keterangan: P = persentase (%)

∑x = jumlah jawaban responden dalam satu item

∑xi = Jumlah nilai ideal keseluruhan item

40
Selanjutnya, dicari persentase kriteria validasi sesuai dengan tabel

3.8 kriteria interpretasi kelayakan berikut ini.

Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi kepraktisan

Interval Kriteria
80 < X ≤ 100 Sangat Praktis
60 < X ≤ 80 Praktis
40 < X ≤ 60 Cukup Praktis
20 < X ≤ 40 Tidak Praktis
(Akbar , 2013)

41
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Roskarya.

Apriyanto, C., Yusnelti, Y., & Asrial, A. (2019). Development of E-LKPD with

Scientific Approach of Electrolyte and Non-ElectrolyteSolutions. In

Journal of Indonesian Society of Integrated Chemistry (Vol. 11, Issue 1).

Ardiyanto, H., & Fajaruddin, S. (2019). Tinjauan atas artikel penelitian dan

pengembangan pendidikan di Jurnal Keolahragaan. Jurnal Keolahragaan,

7(1), 83–93. https://doi.org/10.21831/jk.v7i1.26394.

Ariyanti, M., Kadaritna, N., & Sofya, E. (2014). Pengembangan Lembar Kerja

Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Laju Reaksi. Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 3(3).

Asmarisa, N., Budiasih, E., & Suharti, S. (2017). Efektivitas Pembelajaran LC 5E

untuk Mengurangi Kesalahan Konsep Materi Redoks dan Retensinya pada

Siswa Kelas X. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan

Pengembangan, 2(9), 1278. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/

Asmiyunda, A., Guspatni, G., & Azra, F. (2018). Pengembangan E-Modul

Kesetimbangan Kimia Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI

SMA/ MA. Jurnal Eksakta Pendidikan (Jep), 2(2), 155.

https://doi.org/10.24036/jep/vol2-iss2/202

42
Cahyani, N. (2017). Pengembangan Video Klip Lagu Sains dalam Pembelajaran

IPA untuk Siswa Kelas IV MI/SD. Universitas Islam N Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Skripsi

Dermawan, D., & Hanum, L. (2015). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

( LKPD ) Berbasis Predict-Observe-Explain ( POE ) Pada Materi Redoks

Di Kelas X SMAN 5 Banda Aceh Pendahuluan. 3(4), 150–157.

Ernawati, M., Yuni, E., & Malik, A. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik Berbasis Proyek pada Materi Termokimia di Kelas XI

SMA. Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry, 10(1),

9–16. https://doi.org/10.22437/jisic.v10i1.5306

Fauziah, R., Abdullah, A. G., & Hakim, D. L. (2013). PEMBELAJARAN

SAINTIFIK ELEKTRONIKA DASAR BERORIENTASI PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH. IX(2), 165–178.

Krismasari, E. R. (2015). Pengembangan Modul Matematika Berbasis Pendekatan

Kontekstual pada Materi Aljabar untuk SMP/MTs dengan Menyisipkan

Nilai Sikap. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Ponogoro

Lathifah, M. F., Hidayati, B. N., & Zulandri, Z. (2021). Efektifitas LKPD

Elektronik sebagai Media Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19

untuk Guru di YPI Bidayatul Hidayah Ampenan. Jurnal pengabdian

magister pendidikan IPA, 4(2), 0-5https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i2.668

Mirwandi, A., A. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Bagan Pusat Jaminan

43
Senyawa (BPJS) Hidrokarbon Berbasis Adobe Flash Profesional CS6.

Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Munandar, H., Yusrizal, Y., & Mustanir, M. (2015). PENGEMBANGAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERORIENTASI NILAI

ISLAMI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM. Jurnal Pendidikan

Sains Indonesia, 3(1), 27–37.

Prianoto, A. D., Gulo, F., & Effendi. (2017). Pengembangan Lembar Kerja

Peserta Didik (Lkpd) Interaktif Kimia Untuk Pembelajaran Struktur Atom

Di Kelas X Sma. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia, 4(2), 88–96.

Puspitasari, V., & Walujo, D. A. (2020). PENGEMBANGAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL DIFERENSIASI

MENGGUNAKAN BOOK CREATOR UNTUK PEMBELAJARAN

BIPA DI KELAS YANG MEMILIKI KEMAMPUAN BERAGAM.

JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, 8(4), 310319

Rezki, O. N., Kadaritna, N., & Rudibyani, R. B. (2016). Pengembangan Lembar

Kerja Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Sistem Koloid.

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 5(2), 241-252.

Rohaeni, S. (2020). Pengembangan Sistem Pembelajaran Dalam Implementasi

Kurikulum 2013 Menggunakan Model ADDIE Pada Anak Usia Dini.

Jurnal Intruksional, 1(2), 122–130.https://jurnal.umj.ac.id/index.

php/instruksional/article/view/6258

44
Setiyadi, M. W. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis

Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Journal of

Educational Science and Technology (EST), 3(2), 102–112.

Siregar, N. A. N. (2020). Pengembangan Modul Elektronik Terintegrasi Multiple

Representation Pada Materi Ikatan Kimia. Skripsi. Universitas Maritim

Raja ali Haji

Susanti, V. O., Ellizar, & Andromeda. (2018). Pengembangan Modul Reaksi

Reduksi dan Oksidasi Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Menerapkan

Teknik Probing dan Prompting untuk Pembelajaran Kimia Kelas X SMA /

MA. Menara Ilmu, XII(12), 91–100.

Yusniawan, R., Isnaini, M., & Jayanti, E. (2019). Pengembangan Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islam pada Materi

Hidrokarbon. Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial, Dan Sains, 8(2).

45
LAMPIRAN

ANGKET VALIDASI MATERI

Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Menggunakan Bookcreator Pada

Materi Redoks

Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Redoks

Penyusun : Febiana Isabela

Pembimbing : 1. Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc,

2. Inelda Yulita, S.Pd., M.Pd.

Instansi : Pendidikan Kimia FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji

Dengan hormat,

Sehubungan dengan adanya penelitian terkait Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik Menggunakan Bookcreator Pada Materi Redoks, maka

melalui angket ini kami mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian

terhadap modul yang telah disusun dan dibuat tersebut. Penilaian dari Bapak/Ibu

akan digunakan sebagai validasi dan saran untuk memperbaiki serta meningkatkan

46
kualitas Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik ini sehingga dapat diketahui

bahwa layak atau tidak Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik tersebut untuk

digunakan dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran kimia. Aspek penilaian

modul ini diadaptasi dari komponen penilian aspek kelayakan isi, penyajian, dan

kebahasaan bahan ajar oleh BNSP (Badan Standar Nasional Pendidikan).

Petunjuk pengisian Angket

Bapak/Ibu kami mohon memberikan tanda centang / chek list (√) pada kolom

yang sesuai dengan butir penilian dengan keterangan sebagai berikut:

Skor 5 : Sangat Baik (SB)

Skor 4 : Baik (B)

Skor 3 : Cukup Baik (CB)

Skor 2 : Kurang Baik (KB)

Skor 1 : Sangat Kurang Baik (SKB)

Sebelum mulai melakukan penilaian Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik,

terlebih dahulu kami mohon Bapak/Ibu dapat mengisi idensitias secara lengkap.

Identitas Pengisi Angket

Nama :

NIP :

Instansi :

Alternatif Penilaian
Indikator
Pernyataan C S
Penilaian SKB KB B
K B

Aspek Kelayakan Isi

47
a. Kesesuaian 1. Kelengkapan materi

Materi ikatan kimia pada LKPD

dengan KD Elektronik mengunakan

Bookcreator

2. Keluasan materi LKPD

Elektronik mengunakan

Bookcreator yang

dikembangkan dengan

materi pokok Redoks

3. Kedalaman materi

bentuk molekul pada

LKPD Elektronik

mengunakan

Bookcreator dengan

kompetensi dasar

pelajaran

b. 4. Keakuratan konsep dan

Keakuratan definsi pada LKPD

Materi Elektronik mengunakan

Bookcreator

5. Keakuratan contoh pada

LKPD Elektronik

mengunakan

48
Bookcreator

c. 6. Penggunaan contoh dan

Kemutakhira kasus yang terdapat

n Materi dikehidupan sehari-hari

pada LKPD Elektronik

mengunakan

Bookcreator

Aspek Kelayakan Penyajian

d.Teknik 7. Keruntutan konsep pada

Penyajian LKPD Elektronik

mengunakan Bookcreator

e. Pendukung 8.Contoh-contoh soal

Penyajian dalalm setiap LKPD

Elektronik

9.Soal latihan pada setiap

kegiatan belajar pada LKPD

Elektronik mengunakan

Bookcreator

f. Penyajuan 10.Keterlibatan peserta

Pembeajaran didik pada LKPD

Elektronik mengunakan

Bookcreator

g. Koherensi 11.Ketertautan antar

49
dan kegiatan belajar/sub

Keruntutan kegiatan belajar/ alinea pada

Alur Pikir LKPD Elektronik

mengunakan Bookcreator

Aspek Kebahasaan

h. Lugas 12.Keefektifan kalimat yang

digunakan dalam LKPD

Elektronik mengunakan

Bookcreator

i.Komunikati 13. Penggunaan bahasa

f yang interaktif

14. Kemampuan LKPD

Elektronik mengunakan

Bookcreator dalam

memotivasi peserta didik

j. Kesesuaian 15. Ketepatan tata bahasa

dengan dan ejaan yang sesuai

Kaidah dengan EBI (Ejaan Bahasa

Bahasa Indonesia)

50
PERTANYAAN PENDUKUNG

Adakah saran pengembangan atau harapan tentang Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik Menggunakan Bookcreator Pada Materi Redoks ini? Jika ada,

bagaimana saran Bapak/Ibu terhadap modul tersebut?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

............................................................................................................

KESIMPULAN

Setelah didapatkan skor tiap-tiap penilaian, dihitung persentase dari setiap aspek

yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah skor komponen validasi


Skor %= X 100%
skor maksimal

Dengan persentase penilaian sebagai berikut:

51
Interval Kriteria
80 < X ≤ 100 Sangat Layak Kriteria kevalidan LKPD
60 < X ≤ 80 Layak Elektronik
40 < X ≤ 60 Cukup Layak
20 < X ≤ 40 Tidak Layak
0 < X ≤ 20 Sangat Tidak Layak Lembar Kerja Peserts

Didik Elektronik mengunakan media bookcreator untuk peserta didik SMK kelas

X dinyatakan*):

1. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik layak digunakan tanpa revisi

2. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik layak digunakan namun perlu

direvisi kecil

3. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik layak digunakan tanpa direvisi dan

ditinjau kembali

4. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik disarankan tidak digunakan karena

perlu revisi besar

5. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik tidak layak digunakan

*) lingkari salah satu

Tanjungpinang, Maret 2020

Validator materi,

........................................

52
NIP.

ANGKET VALIDASI MEDIA

Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Menggunakan Bookcreator Pada

Materi Redoks

Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Redoks

Penyusun : Febiana Isabela

Pembimbing : 1. Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc,

2. Inelda Yulita, S.Pd., M.Pd.

Instansi : Pendidikan Kimia FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji

Dengan hormat,

Sehubungan dengan adanya penelitian terkait Pengembangan Lembar

Kerja Peserta Didik Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi

Redoks, maka melalui angket ini kami mohon kepada Bapak/Ibu untuk

memberikan penilaian terhadap modul yang telah disusun dan dibuat tersebut.

Penilaian dari Bapak/Ibu akan digunakan sebagai validasi dan saran untuk

memperbaiki serta meningkatkan kualitas Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

ini sehingga dapat diketahui bahwa layak atau tidak Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik tersebut untuk digunakan dalam pembelajaran, khususnya

pembelajaran kimia. Aspek penilaian modul ini diadaptasi dari komponen penilian

aspek kelayakan isi, penyajian, dan kebahasaan bahan ajar oleh BNSP (Badan

Standar Nasional Pendidikan).

53
Petunjuk pengisian Angket

Bapak/Ibu kami mohon memberikan tanda centang / chek list (√) pada kolom

yang sesuai dengan butir penilian dengan keterangan sebagai berikut:

Skor 5 : Sangat Baik (SB)

Skor 4 : Baik (B)

Skor 3 : Cukup Baik (CB)

Skor 2 : Kurang Baik (KB)

Skor 1 : Sangat Kurang Baik (SKB)

Sebelum mulai melakukan penilaian Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik,

terlebih dahulu kami mohon Bapak/Ibu dapat mengisi idensitias secara lengkap.

Identitas Pengisi Angket

Nama :

NIP :

Instansi :

Alternatif Penilaian
Indikator
Pernyataan C S
Penilaian SKB KB B
K B

a. Ukuran E- 1. Kesesuaian ukuran

LKPD LKPD Elektronik

menggunakan

Bookcreator dengan

standar ISO (148 x 120

mm)

54
b. Desain 2. Ukuran huruf judul lebih

Sampul E- dominan dan proposional

LKPD 3. Tidak menggunakan

terlalu banyak kombinasi

jenis huruf

4. Ilustrasi sampul Lembar

Kerja Peseeta Didik

Elektronik

menggambarkan

isi/materi ajar dan

mengungkapkan karakter

obyek

5. Bentuk, warna, ukuran,

proporsi obyek sesuai

realita.

c. Desain Isi 6. Penempatan unsur tata

E-LKPD letak (Judul, Sub Judul,

Kata Pengantar, Daftar

Isi, Ilustrasi, dll) pada

setiap awal kegiatan

konsisten

7. Penyusunan teks pada

akhir paragraf terpisah

55
dengan jelas (dapat

berupa jarak)

8. Pemisahan antar paragraf

jelas

9. Unsur tata letak (judul

kegiatan, ilustrasi, marjin

dan spasi antar teks)

harmonis dan

proporsional

10.Warna unsur tata letak

harmonis dan

memperjelas materi/isi

LKPD elektronik

11.Tidak menggunakan

terlalu banyak kombinasi

jenis huruf

12.Huruf yang digunakan

menarik dan mudah

dibaca

13.Topografi isi LKPD

(jenis huruf dan variasi

huruf) normal dan tidak

berlebihan

56
14.Spasi antar huruf, dan

spasi antar baris susunan

teks normal dan tidak

berlebihan

15.Ilustasi /animasi isi

sesuai dengan kenyataan

serta bersifat kreatif dan

dinamis, dan dapat

menambah pemahaman

serta pengertian peserta

didik

PERTANYAAN PENDUKUNG

Adakah saran pengembangan atau harapan tentang Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik Menggunakan Bookcreator Pada Materi Redoks ini? Jika ada,

bagaimana saran Bapak/Ibu terhadap modul tersebut?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

57
....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

............................................................................................................

KESIMPULAN

Setelah didapatkan skor tiap-tiap penilaian, dihitung persentase dari setiap aspek

yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah skor komponen validasi


Skor %= X 100%
skor maksimal

Dengan persentase penilaian sebagai berikut:

Interval Kriteria
80 < X ≤ 100 Sangat Layak Kriteria kevalidan LKPD
60 < X ≤ 80 Layak Elektronik
40 < X ≤ 60 Cukup Layak
20 < X ≤ 40 Tidak Layak
0 < X ≤ 20 Sangat Tidak Layak

Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik untuk peserta didik SMK KELAS X

Dinyatakan*):

1. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik layak digunakan tanpa revisi

2. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik layak digunakan namun perlu

direvisi kecil

3. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik layak digunakan tanpa direvisi dan

ditinjau kembali

58
4. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik disarankan tidak digunakan karena

perlu revisi besar

5. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik tidak layak digunakan

*) lingkari salah satu

Tanjungpinang, Maret 2020

Validator media,

.........................................

NIP.

59
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Menggunakan Bookcreator Pada

Materi Redoks

Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik

Berbasis Elektronik Pada Materi Redoks

Penyusun : Febiana Isabela

Pembimbing : 1. Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc,

2. Inelda Yulita, S.Pd., M.Pd.

Instansi : Pendidikan Kimia FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji

Petunjuk pengisian Angket

1. Mulai dengan berdoa

2. Sebelum mengisi angket respon ini, pastikan ananda telah membaca dan

menggunakan LKPD Elektronik menggunakan Bookcreator Pada Materi

Redoks

3. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dalam angket ini sebelum ananda

memberikan penilaian

4. Melalui instrumen ini ananda dimohon memberikan penilaian tentang

Bookcreator Pada Materi Redoks yang akan digunakan sebagai masukan

untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas modul ini.

60
5. Ananda dimohon untuk memberikan tanda centang / chek list (√) pada kolom

yang sesuai untuk menilai kualitas tentang Bookcreator Pada Materi Redoks

dengan keterangan sebagai berikut:

Skor 5 : Sangat Setuju (SS)

Skor 4 : Setuju (S)

Skor 3 : Cukup Setuju (CS)

Skor 2 : Kurang Setuju (KS)

Skor 1 : Tidak Setuju (TS)

Sebelum mulai melakukan penilaian e-LKPD, terlebih dahulu kami mohon

ananda dapat mengisi idensitias secara lengkap.

Identitas Pengisi Angket

Nama :

NISN :

Asal Sekolah :

Indikator Alternatif Penilaian


Pernyataan
Penilaian TS KS CS S SS

a. Manfaat 1. Pembelajaran

menggunakan LKPD

Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator lebih

menyenangkan

61
2. LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator

sangat menarik dan

memotivasi saya dalam

belajar kimia

3. LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator sangat

membantu dalam

pemahaman konsep dan

penguasaan materi

redoks

4. Saya lebih menyukai

pembelajaran yang

interaktif dengan

menggunakan LKPD

Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator karena lebih

mudah dipahami

5. Bentuk, warna, ukuran,

saya dapat memahami

62
materi redoks dengan

menggunakan LKPD

Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator

b. Kesesuaian 6. Materi pada LKPD

Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator yang

dikembangkan sesuai

dengan materi redoks

yang diajarkan

7. Animasi pada LKPD

Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator yang

dikembangkan sesuai

dengan materi

8. Informasi yang

disampaikan LKPD

Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator yang

63
dikembangkan cukup

jelas dan mudah

dipahami

9. Penggunaan bahasa pada

LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator yang

dikembangkan mudah

dipahami

10.Warna unsur tata letak

harmonis dan

memperjelas materi/isi

LKPD Elektronik

11.Tidak menggunakan

terlalu banyak kombinasi

jenis huruf

12.Huruf yang digunakan

menarik dan mudah

dibaca

13.Topografi isi LKPD

(jenis huruf dan variasi

huruf) normal dan tidak

berlebihan

64
14.Spasi antar huruf, dan

spasi antar baris susunan

teks normal dan tidak

berlebihan

Tanjungpinang, Maret 2020

Peserta didik,

........................................

NISN.

65
ANGKET RESPON GURU

Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Menggunakan Bookcreator Pada

Materi Redoks

Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elekttronik

Berbasis Elektronik Pada Materi Redoks

Penyusun : Febiana Isabela

Pembimbing : 1. Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc,

2. Inelda Yulita, S.Pd., M.Pd.

Instansi : Pendidikan Kimia FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji

Petunjuk pengisian Angket

1. Mulai dengan berdoa

2. Sebelum mengisi angket respon ini, pastikan Bapak/Ibu telah membaca dan

menggunakan lembar kerja peserta didik elektronik menggunakan

Bookcreator Pada Materi Redoks

3. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dalam angket ini sebelum Bapak/Ibu

memberikan penilaian

4. Melalui instrumen ini ananda dimohon memberikan penilaian tentang

Bookcreator Pada Materi Redoks yang akan digunakan sebagai masukan

untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas modul ini.

66
5. Ananda dimohon untuk memberikan tanda centang / chek list (√) pada kolom

yang sesuai untuk menilai kualitas tentang Bookcreator Pada Materi Redoks

dengan keterangan sebagai berikut:

Skor 5 : Sangat Setuju (SS)

Skor 4 : Setuju (S)

Skor 3 : Cukup Setuju (CS)

Skor 2 : Kurang Setuju (KS)

Skor 1 : Tidak Setuju (TS)

Sebelum mulai melakukan penilaian Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik,

terlebih dahulu kami mohon Bapak/Ibu dapat mengisi idensitias secara

lengkap.

Identitas Pengisi Angket

Nama :

NIP :

Instansi :

Indikator Alternatif Penilaian


Pernyataan
Penilaian TS KS CS S SS

a. Manfaat 1. Pembelajaran

menggunakan LKPD

Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator sangat

membantu guru dalam

67
proses pembelajaran pada

materi Redoks

2. Pembelajaran dengan

LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator sangat

efisien

3. Pembelajaran dengan

LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator membuat

suasana kelas lebih aktif

4. Pembelajaran dengan

LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator memudahkan

guru dalam menjelaskan

materi Redoks

5. Pembelajaran dengan

LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator menambah

daya tarik guru dalam

68
menyampaikan materi

Redoks

b. Kesesuaian 6. Animasi pada E-LKPD

menggunakan media phET

Simulation yang

dikembangkan sesuai

dengan materi

7. Informasi yang

disampaikan pada LKPD

Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator yang

dikembangkan cukup jelas

dan mudah dipahami

8. Penggunaan bahasa pada

LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator yang

dikembangkan mudah

dipahami

9. Animasi yang

dikembangkan pada

LKPD Elektronik yang

69
menggunakan

Bookcreator sangat

menarik

10.Animasi yang

dikembangkan pada

LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator sesuai

dengan materi Redoks

11.LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator yang

dikembangkan sangat

praktis

12.Kualitas LKPD Elektronik

yang menggunakan

Bookcreator yang

dikembangkan bagus dan

terkesan menarik

13.LKPD Elektronik yang

menggunakan

Bookcreator yang

dikembangkan bersifat

70
tahan lama

Tanjungpinang, Maret 2020

Guru,

.....................................

NIP.

71

Anda mungkin juga menyukai