Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS


CANVA PADA MATA PELAJARAN PENGERITINGAN
RAMBUT DASAR KELAS XI DI SEKOLAH GLORA JAYA
NUSANTARA
Dosen Pengampu
Irmiah Nurul Rangkuti S.Pd, M.Pd

Dra. Siti Wahidah, M.Si

Oleh :
Fourteen Bornlida Br Ginting

5203344006

Reguler A

PENDIDIKAN TATA RIAS


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan proposal penelitian.
Proposal penelitian ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Seminar
Proposal dan Penulisan Karya Ilmiah, semoga proposal penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi penulis dan para pembaca.
Dalam penulisan proposal penelitian ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu mendoakan
2. Kepada dosen pengampu.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam yang
berbentuk proposal penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 4
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ................................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 8
A. Landasan Teori................................................................................................... 8
2. Pengembang Media ............................................................................................. 10
3. Defenisi Kanva .................................................................................................... 11
4. Pengeritingan Rambut Dasar……………………………………………………....11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 18


A. Jenis Penelitian................................................................................................. 18
B. Lokasi Penelitian .............................................................................................. 18
C. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 18
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 19
E. Teknik Analisis Data........................................................................................ 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh juga terhadap kemajuan inovasi
media pembelajaran. Sehingga perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan memiliki potensi
yang besar, dengan kehadiran teknologi ini dapat membuat suatu media pembelajaran yang menarik
serta bermanfaat saat proses belajar mengajar sedang berlangsung dikelas maupun secara virtual.
Dalam hal mendidik peserta didik juga diperlukan sebuah keterampilan proses ngajar mengajar
agar terciptanya suasana yang nyaman bagi peserta didik serta tercapainya suatu tujuan pembelajaran
yang diingin oleh seorang pendidik. Maka hal itu diperlukan sebuah strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan yang paling terpenting yaitu media pembelajaran karena dengan adanya media
pembelajaran akan membuat pembelajaran semakin efektif saat pembelajaran berlangsung. Dalam
penggunaan media pembelajaran juga diperlukan sebuah pemikiran yang matang dalam penggunaan
media pembelajaran tersebut, agar pembelajaran yang dilakukan terkesan menyambung antara strategi
pembelajaran dan metode pembelajaran dibuat dan juga penggunaan media pembelajaran.
Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai semua alat yang dapat digunakan sebagai media
dalam pembelajaran. Media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (dalam Asyhar, 2012) berupa
memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi, atau kajian yang membangun
suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Sesuai dengan karakteristik media pembelajaran dibagi menjadi empat jenis, yaitu media audio,
media visual, media audio visual, dan multimedia.
Pada latar belakang masalah ini peneliti mengulas sebuah kondisi hasil belajar siswa yang kurang
optimal, dimana bedasarkan observasi yang telah dilakukan diskolah SMKS Glora Jaya Nusantara
terdapat beberapa permasalahan yang didapati yaitu
1. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran pengeritingan rambut dasar pada materi
pembentukan gulungan rambut.
2. Tidak tersedianya penggunaan media gambar dalam menjelaskan materi pembentukan
gulungan rambut
3. Siswa kesulitan dalam pembentukan gulung rambut karena siswa tidak mengetahui arah
pembentukan gulungan rambut
4. Media pembelajaran berbasis canva belum pernah diterapkan pada materi pelajaran
pembentukan gulung rambut.
Hasil observasi yang diperoleh terdapat beberap permasalahan,dan untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan sebuah inovasi media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa yaitu
sumber belajar yang akan digunakan adalah penggunaan media pembelajaran berbasis canva pada
mata pelajaran pengeritingan rambut dasar.
Canva adalah aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial,
presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan beragam
contoh desain untuk digunakan. Canva terdiri dari dua jenis layanan, yakni gratis dan berbayar.
Diluncurkan tahun 2013, Canva adalah alat bantu desain dan publikasi online dengan misi
memberdayakan semua orang di seluruh dunia agar dapat membuat desain apa pun dan
mempublikasikannya di mana pun. Menggali sisi kreativitas Pendidik dan Peserta Didik dalam proses
belajar mengajar dan membuat materi belajar (bahan ajar) yang menarik sehingga mendorong hasil
belajar yang lebih baik.

Telah terbukti bahwa pembuatan media pembelajaran berbasis canva dapat meningkatkan
proses pembelajaran yang inovatif, salah satunya pada jurnal Rahmatullah (2020) mengenai “Media
Pembelajaran Audio Visual Berbasis Canva” menyatakan hasil penilaian ahli, desain media
pembelajaran audio visual berbasis aplikasi canva diperoleh skor 82,28 persen dengan kategori layak.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mudah menguasai materi ketenagakerjaan menggunakan
media pembelajaran audio visual berbasis aplikasi canva dengan kriteria sangat baik. Dari jurnal
penelitian yang sudah dipaparkan, membuat peneliti tertarik untuk pengembangan media berbasis
canva pada mata pelajaran pengeritingan rambut dasar.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang


“pengebangan Media Pembelajaran Berbasis Canva Pada Mata Pelajaran Pengeritingan Rambut Dasar
Kelas 11 Di SMK Glora Jaya Nusantara”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikaskan beberapa masalah yang berkaitan
dengan penelitian ini. Masalah tersebut diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran pengertingan rambut dasar pada
materi penggulungan rambut.
2. Tidak tersedianya penggunaan media gambar dalam menjelaskan materi pembentukan
gulungan rambut.
3. Siswa kesulitan dalam pembentukan gulungan rambut,karena siswa tidak mengetahui
arah pembentukan gulungan rambut.
4. Media pembelajaran berbasis canva belum pernah diterapkan pada materi pelajaran
pembentukan gulungan rambut.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,maka diperlukan pembatas
masalah dalam penelitian yaitu sebagai berikut :
1.Media pembelajaran interaktif dibuat berbasis canva
2.Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini mengenai pengeritingan rambut dasar
3.Mengukur kelayakan pengembangan media pembelajaran berbentuk canva pada bagian mata
pelajaran pengeritingan rambut dasar
4.Penelitian akan dilakukan pada siswa kelas XI Tata Kecantikan di SMKS Gelora Jaya Nusantara.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 .Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis canva pada materi pengeritingan rambut
dasar secara teknologi siswa kelas XI tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara?
2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran berbasis Canva yang dikembangkan pada materi
pengeritingan rambut dasar siswa kelas XI tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis canva pada materi pengeritingan rambut
dasar siswa kelas XI tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara
2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran bebrbasis Canva yang dikembangkan pda
materi pengeritingan rambut dasar siswa kelas IX tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yang diharapkan berguna bagi:
1. Bagi siswa, sebagai bahan pegangan buku non-fisik untuk membantu dalam proses pembelajaran
secara virtual.
2. Bagi guru, dengan adanya canva dapat membantu guru dalam proses pembelajaran virtual
berlangsung.
3. Bagi mahasiswa, sebagai bahan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Media Pembelajaran

Media dan Pembelajaran adalah dua suku kata dari media pembelajaran. Kata media berasal
dari bahasa Latin medio yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Kata tersebut
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang biasanya digunakan sebagai sumber informasi dari
pemberi kepada penerima pesan. Sedangkan Kata instruction merupakan terjemahan dari
pembelajaran. Bahasa Yunani menyebutnya instructus atau intruere dengan makna menyampaikan
pikiran, sehingga arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara
bermakna melalui pembelajaran.

Menurut Winkel, definisi Pembelajaran adalah segala bentuk tindakan yang direncanakan agar
menunjang proses belajar di kelas, seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap
rangkaian kejadian-kejadian intern yang langsung dialami peserta didik. Sedangkan menurut Nana
Sudjana, media merupakan sesuatu hal yang dapat dipergunakan antara pengirim pesan ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan minat peserta didik agar proses
pembelajaran terjadi.

Setelah mengetahui kedua pengertian tersebut, maka Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan guna menyalurkan, merangsang pikiran, perasaan, menarik perhatian, dan
kemauan peserta didik sehingga mendukung proses belajar. Kesimpulan media pembelajaran yang
diperoleh dari pendapat ahli adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk interaksi
kegiatan yang terencana untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap serta menanamkan
keterampilan pada setiap orang yang menggunakannya.
a. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Menurut Gerlach & Ely terdapat tiga ciri-ciri media yang menjadi petunjuk mengapa media
dibutuhkan sehingga media mampu membantu pendidik dalam proses pembelajaran yaitu

1) Fixative Property (Ciri Fiksatif), bahwa media dapat melakukan seperti merekam, menyimpan dan
merekontruksikan suatu peristiwa atau objek.

2) Manipulative Property (Ciri Manipulatif),dalam suatu kejadian atau objek media dapat
mentrasformasi.

3) Distributive Property (Ciri Distributif),suatu objek atau kejadian di pindahkan melalui ruang,
dalam kejadian tersebut terjadi stimulasi pengalaman yang sama mengenai kejadian.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Levie & Lentz menjelaskan beberapa fungsi dari media pembelajaran, yaitu:

1) Fungsi Atensi, yaitu membuat peserta didik merasa tertarik agar konsenterasi.

2) Fungsi Afektif, kegiatan belajar membaca teks bergambar sehingga membuat peserta didik
menikmati pembelajaran.

3) Fungsi Kognitif, dalam hal ini dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi.

4) Fungsi Kompensatoris, memberikan permisalan untuk membantu pemahaman teks dari isi
pelajaran yang disajikan.

Sedangkan manfaat dari penggunaan media pemberlajaran adalah:

1) Memperjelas pesan agar tidak ambigu.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.

3) Interaksi antara peserta didik dengan media, menimbulkan gairah belajar.

4) Membuat anak menjadi lebih mandiri dengan bakat dan skil individu.
2. Pengembang Media
Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan
terhadap isi bahan pelajaran dan kemudian memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum
tersedia maka guru berupaya untuk mengembangkannya sendiri. Oleh karena itu, pada bagian ini akan
diuraikan tekhnik pengembangan media sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh guru. Media
tersebut meliputi media berbasis visual (yang meliputi gambar, chart, grafik, transparansi dan slide ),
media berbasis audio-visual (video dan audio-tape), dan media berbasis computer (komoputer dan
video interaktif)
a. Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik,
bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Fot menghadirkan ilustrasi melalui gambar
yang hanpir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Sementara itu grafik merupakan
representasi simbolis danartistik sesuatu objek atau situasi.
Dalam proses penataan ini harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya
perlu dipertimbangkan adalah bentk, garis, ruang, tekstur, dan warna.
b. Media Berbasis Audio-Visual
Media audio san audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau.
Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hamper tidak diperlukan lagi biaya
tambahan karena tape dapat dihapus setelah diguanakan dan pesan baru dapat direkam kembali.
Disamping itu tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat
kempuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio tape recorder juga dapat
dibawa kemana-mana dan karena tipe recorder dapat menggunakan baterai, makai a dapat digunakan
dilapangan atau ditempat-tempat yang tak terjangkau oleh listrik.

c. Media Berbasis Komputer


Kemajuan teknologi computer sejak muncul pada tahun 1950-an hingga tahun 1960-an sangat
lamban. Ruang besar dan jumlah orang yang cukup banyak diperlukan untuk menjalankan computer
pada masa itu. Namun sejak tahun 1975 ketika ditemukan proses kecil (microprocessor) keadaan
tersebut berubah secara dramatis. Proses kecil berisikan semua kemampuan yang diperlukan untuk
memproses berbagai perintah yang diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya
harus dilakukan oleh peralatan yang memenuhi ruangan besar.

3. Defenisi Canva
Canva adalah aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial,
presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan beragam
contoh desain untuk digunakan. Canva terdiri dari dua jenis layanan, yakni gratis dan berbayar.
Diluncurkan tahun 2013, Canva adalah alat bantu desain dan publikasi online dengan misi
memberdayakan semua orang di seluruh dunia agar dapat membuat desain apa pun dan
mempublikasikannya di mana pun. Menggali sisi kreativitas Pendidik dan Peserta Didik dalam
proses belajar mengajar dan membuat materi belajar (bahan ajar) yang menarik sehingga mendorong
hasil belajar yang lebih baik. Dari pengembangan media Canva pada mata pelajaran pengeritingan
rambut dasar dapat memberikan pembaharuan dalam proses pembelajaran.
 Kelebihan Dan Kekurangan Dalam Menggunakan Aplikasi Canva Untuk Media
Pembelajaran
 Kelebihan
 Bisa diakses menggunakan web dan android.
 Interface sedeharna tapi lengkap.
 Tersedia banyak template
 Memiliki banyak fitur
 Desain grafis bisa diunduh dann dibagikan dengan beragam format
 Kekurangan
 Hanya bisa diakses secara online
 Beberapa fitur hanya bisa diakses dengan akun premium
 Butuh sinyal internet yang stabil

4. Pengeritingan Rambut Dasar


Proses pengeritingan rambut sebenarnya sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Apabila kita
menengok sejarah, banyak cerita-cerita atau gambar tokoh dengang rambut keriting. Gambar atau
lukisan mengenai malaikan atau dewi-dewi Yunani seperti venus digambarkan berambut keriting.
Wanita-wanita mesir pada zaman dahulu mengeriting rambut dengan menggunakan lumpur yang
diolesi ke seluruh rambut, lalu dililitkan ke ranting-ranting kayu. Untuk proses pemanasannya mereka
menggunakan sinar matahari langsung.
Pada abad pertengahan, gaya rambut keriting berkembang lebih panas lagi dengan adanya
keriting buatan, rambut keriting palsu (wig), dan juga rambut yang dibuat dari rambut orang yang
telah meninggal. Saat itu banyak kecaman yang dikeluarkan gereja termasuk St. Clement of
Alexandaria yang mengecam model pengertingan rambut ini. Namun, perkembangan ini terus
berlanjut melewati abad-abad yang ada.

Teknik Perkembangan Keriting Rambut


Dalam perkembangan teknik pengeritingan ada beberapa tahapan-tahapan yang dilakukan
seperti berikut ini menurut (Rostamailis,2008).

1. Charless Nessler
Menganggap sebagai seorang Bapak pengeritingan panas, adapun caranya yaitu alat ini dipanasi
dulu dengan aliran listrik kemudian dijepitkan diata rambut yang telah dibasahi dengan borax.
Metode penggulungan menggunakan metode permanent spiral yaitu teknik penggulungan rambut
mulai dari pangkal hingga ke ujung rambut dan khusus dilakukan untuk rambut panjang.

2. Joseph Mayer dan Robert Bishinger (Penata rambut dari Chekoslovakia dan Amerika tahun
1920)
Menemukan teknik pengeritingan untuk rambut pendek tanpa arus listrik dengan metode
pengeritingaan Croquinole (sejenis kue kering di Perancis) yaitu teknik menggulung rambut dari
ujung hingga ke pangkal.

3. Eugene Suter (Penata rambut dari Swis tahun 1922)

Penata rambut dari Perancis yang berhasil menyempurnalan teknik pengeritingan nessier
menyempurnalan teknik pengeritingan Nessler dengan menggunakan larutan Amonia sebagai larutan
pelunak rambut yang dikeriting.
A. Alat Dan Bahan Yang Digunakan

B. N Alat Kegunaan Jumlah Gambar


o
.
1. Cape Untuk 2 buah
melindungi
badan klient
dari bahan
kimia
pengeritingan
2. Handuk Kecil Untuk 6 buah
mengalasi bahu
client sebelum
dipasangkan
cape bahan atau
pun plastik
3. Sisir Ekor Untuk membagi 1 buah
rambut agar
mudah
diparting
4. Sisir Garpu Untuk menyisir 1 buah
rambut
sehingga tidak
banyak rambut
rontok
5. Sisir Sasak Untuk 1 buah
melakukan
penataan
rambut setelah
pengeritingan
6. Botol Aplikator Untuk menaruh 2 buah
netralisir
ataupun obat
pengeritingan

7. Shower Cap Untuk 1 buah


membungkus
rambut setelah
diberikan obat
pengeritingan
rambut.
8. Jepit Bergerigi Untuk 9 buah
membantu
menjepit
rambut sewaktu
proses parting
(pembagian
rambut)
9. Rotto Sosis Untuk 4-5 lusin
penggulungan
rambut sewaktu
proses
pengeritingan
10. Kertas Toni Untuk Secukupnya
pembungkus
rambut sewaktu
pemasangan
obar keriting
agar cepat
meresap
kerambut
sewaktu proses
penggulungan
11. Tutup Telinga Untuk menutup Sepasang
telinga sewaktu
pencucian agar
air tidak masuk
ketelinga
ataupun saat
pemakaian zat
kimia.
12. Penadah Solution Alat yang 1 buah
diguanakan
sewaktu
pemasangan
obat
pengeritingan
agar tidak
menetes ke baju
pelanggan,
yang
dipasangkan
pada bagian
leher.
13. Hair dryer dan corong Untuk 1 buah
mengerikan
rambut

No. Bahan Kegunaan Jumlah Gambar


1. Shampoo Untuk Secukupnya
membersihkan
rambut client
sebelum
dilakukan
pengeritingan
2. Conditioner Untuk membuat Secukpnya
rambut terkesan
lebih lembut
3. Obat Keriting Untuk Secukupnya
memberikan
kesan rambut
keriting yang
tahan
4. Neutralizer Untuk Secukupnya
memberikan
penetralan pada
rambut
sehingga
rambut tidak
rusak.
5. Setting lotion Untuk Secukupnya
memperkuat
hasil dari
pengeritingan
rambut
B.Langkah- Langkah Kerja Yang Dilakukan Dalam Penggulungan Rotto

1. mencuci rambut klien telebih dahulu

2. setelah itu menyisir rambut klien

3. selanjutnya mendiaknosa rambut klien

4. memilih kosmetika apa yang akan digunakan pada klien

5. Memasang handuk pada bahu klient kemudian cape untuk melindungi pakaian klient dari
kosmetik
6. Memakaikan tutup telinga pada klient
7. Parting rambut menjadi 9 bagian
8. Menggulung rambut dengan rotto Pengangkatan harus tegak 90 derajat. Pengambilan
section harus sesuai dengan diameter rotto yang digunakan.
9. Posisi kertas aplikasiharus menutupi unjung-ujung rambut.
10. Selanjutnya, aplikasikan solution atau obat keriting step1 dengan memperhatikan bahwa
penadah leher dan handuk harus diletakkan di bahu model agar tidak terkena obat keriting.
11. Tunggu waktu proses kurang lebih 30 menit
12. Lakukan pengecekan dengan cara membuka satu rotto yang dimana rotto tersebut
pertama sekali dikenakan obat keriting.Jika hasil keriting kurang bagus, lakukan kembali
pengaplikasian obat yang sama dan tunggu sekitar kurang lebih 10 menit.
13. Setelah dirasa hasil keriting sudah benar, lanjut pembilasan rambut dengan
menggunakan air hangat tetapi tanpa membuka gulungan rotto.
14. Lanjut, lakukan towel dry dan lakukan pengaplikasian neutralizer pada rambut.Tunggu
sekitar kurang lebih 10-20 menit.
15. Kemudian lakukan pencucian dan buka rotto.
16. Lakukan pengeringan dengan menggunakan hair dryer
17. Terakhir lakukan penataan/styling
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development)
dalam bidang pendidikan, Menurut Muhammad Ali (2014) penelitian dan pengembangan
(Research and Development) adalah suatu proses pengembangan perangkat pendidikan yang
dilakukan serangkaian riset yang menggunakan berbagai metode dalam siklus yang melewati
berbagai tahapan.. Langkah dalam metode penelitan dan pengembangan (R&D) menurut
sugiyono (2017) adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian,
(9) revisi produk, dan (10) produksi masal.

Sedangkan menurut Richey dan Kelin mengungkapkan kesistematisan kajian penelitian


pengembangan dengan merencanakan bagaimana rancangan produk yang akan dikembangkan,
melaksanakan perencanaan rancangan tersebut dan mengevaluasi kinerja produk yang dapat
digunakan dalam pembelajaran atau nonpembelajaran.

Dalam penelitian juga dilakukan uji validitas pengembangan media pembelajaran canva
yang dilakukan oleh validator berkompeten yaitu validator ahli media dan validator ahli materi.
Kemudian, validator tersebut diminta untuk memberikan sebuah penilaian dan masukan terhadap
pengembangan media pembelajaran canva yang dikembangkan apakah sudah bisa dikatakan
valid atau tidak valid dan efektif atau tidak efektif.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada sekolah SMKS Gelora Jaya Nusantara. Yang berlokasi
dijalan Baru Ladang Bambu,Kec.Medan Tuntungan,Kota Medan,Sumatera Utara. Dalam
penelitan yang menjadi Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Tata Kecantikan .
C. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam ilmu alam maupun sosial yang diamati. Pada instrumen penelitian
digunakan lembar validasi media dan penyebaran angket respon perserta didik dan guru.
a. Lembar Validasi Media
Lembar validasi media dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur validnya suatu
perangkat dan konsistensi secara internal antar komponen-komponen perangkat dari segi
konstruksi dan isinya.
b. Angket Peserta Didik dan Guru
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pendapat atau komentar peserta
didik terhadap kegiatan pelaksanaan penilaian pengembangan media canva dimata pelajaran
Pengeritingan Rambut Dasar.

D. Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2012) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mengumpulkan data. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan teknik wawancara
kepada guru bidang studi mata pelajaran pengeritingan rambut dasar dan salah satu peserta didik.

E. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Menurut Arikunto (2013),
statistik deskriptif dapat berbentuk diagram batang, diagram serabi, modus, median, mean, dan
variabillitas ukuran. Adapun analisis statistik deskriptif yang dapat dilakukan analisis yaitu.
a. Analisis Data Media Pembelajaran
Analisis data media pembelajaran dalam pengembangan media canva pada bagian mata
pelajaran pengeritingan rambut dasar didukung dari analisis data yaitu angket respon peserta
didik dan guru dan lembar validasi media yang mengukur validnya suatu perangkat canva yang
dikembangkan.
b. Analisis Keefektifan Media Canva
Analisis keefektifan media canva diperoleh dari penyebaran angket peserta didik yang berupa
komentar atau masukan peserta didik terhadap pengembangan media canva pada mata pelajaran
pengeritingan rambut dasar. Untuk melakukan analisis data keefektifan media dari respon peserta
didik dilakukan 3 hal yaitu :
(1) Menghitung banyaknya peserta didik yang memberi respon positif sesuai dengan aspek
yang ditanyakan, kemudian menghitung persentasenya. (2) Menentukan kategori untuk
respon positif peserta didik dengan cara mencocokkan hasil persentase dengan kriteria
yang ditetapkan. (3) Jika hasil analisis menunjukkan bahwa respon peserta didik belum
positif, maka dilakukan revisi terhadap aplikasi kanva yang sedang dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran edisi kedua. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2015.

Asyar, Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta,2012.

Anda mungkin juga menyukai