Oleh :
Fourteen Bornlida Br Ginting
5203344006
Reguler A
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan proposal penelitian.
Proposal penelitian ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Seminar
Proposal dan Penulisan Karya Ilmiah, semoga proposal penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi penulis dan para pembaca.
Dalam penulisan proposal penelitian ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu mendoakan
2. Kepada dosen pengampu.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam yang
berbentuk proposal penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Telah terbukti bahwa pembuatan media pembelajaran berbasis canva dapat meningkatkan
proses pembelajaran yang inovatif, salah satunya pada jurnal Rahmatullah (2020) mengenai “Media
Pembelajaran Audio Visual Berbasis Canva” menyatakan hasil penilaian ahli, desain media
pembelajaran audio visual berbasis aplikasi canva diperoleh skor 82,28 persen dengan kategori layak.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mudah menguasai materi ketenagakerjaan menggunakan
media pembelajaran audio visual berbasis aplikasi canva dengan kriteria sangat baik. Dari jurnal
penelitian yang sudah dipaparkan, membuat peneliti tertarik untuk pengembangan media berbasis
canva pada mata pelajaran pengeritingan rambut dasar.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,maka diperlukan pembatas
masalah dalam penelitian yaitu sebagai berikut :
1.Media pembelajaran interaktif dibuat berbasis canva
2.Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini mengenai pengeritingan rambut dasar
3.Mengukur kelayakan pengembangan media pembelajaran berbentuk canva pada bagian mata
pelajaran pengeritingan rambut dasar
4.Penelitian akan dilakukan pada siswa kelas XI Tata Kecantikan di SMKS Gelora Jaya Nusantara.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 .Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis canva pada materi pengeritingan rambut
dasar secara teknologi siswa kelas XI tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara?
2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran berbasis Canva yang dikembangkan pada materi
pengeritingan rambut dasar siswa kelas XI tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis canva pada materi pengeritingan rambut
dasar siswa kelas XI tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara
2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran bebrbasis Canva yang dikembangkan pda
materi pengeritingan rambut dasar siswa kelas IX tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yang diharapkan berguna bagi:
1. Bagi siswa, sebagai bahan pegangan buku non-fisik untuk membantu dalam proses pembelajaran
secara virtual.
2. Bagi guru, dengan adanya canva dapat membantu guru dalam proses pembelajaran virtual
berlangsung.
3. Bagi mahasiswa, sebagai bahan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Media Pembelajaran
Media dan Pembelajaran adalah dua suku kata dari media pembelajaran. Kata media berasal
dari bahasa Latin medio yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Kata tersebut
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang biasanya digunakan sebagai sumber informasi dari
pemberi kepada penerima pesan. Sedangkan Kata instruction merupakan terjemahan dari
pembelajaran. Bahasa Yunani menyebutnya instructus atau intruere dengan makna menyampaikan
pikiran, sehingga arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara
bermakna melalui pembelajaran.
Menurut Winkel, definisi Pembelajaran adalah segala bentuk tindakan yang direncanakan agar
menunjang proses belajar di kelas, seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap
rangkaian kejadian-kejadian intern yang langsung dialami peserta didik. Sedangkan menurut Nana
Sudjana, media merupakan sesuatu hal yang dapat dipergunakan antara pengirim pesan ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan minat peserta didik agar proses
pembelajaran terjadi.
Setelah mengetahui kedua pengertian tersebut, maka Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan guna menyalurkan, merangsang pikiran, perasaan, menarik perhatian, dan
kemauan peserta didik sehingga mendukung proses belajar. Kesimpulan media pembelajaran yang
diperoleh dari pendapat ahli adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk interaksi
kegiatan yang terencana untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap serta menanamkan
keterampilan pada setiap orang yang menggunakannya.
a. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach & Ely terdapat tiga ciri-ciri media yang menjadi petunjuk mengapa media
dibutuhkan sehingga media mampu membantu pendidik dalam proses pembelajaran yaitu
1) Fixative Property (Ciri Fiksatif), bahwa media dapat melakukan seperti merekam, menyimpan dan
merekontruksikan suatu peristiwa atau objek.
2) Manipulative Property (Ciri Manipulatif),dalam suatu kejadian atau objek media dapat
mentrasformasi.
3) Distributive Property (Ciri Distributif),suatu objek atau kejadian di pindahkan melalui ruang,
dalam kejadian tersebut terjadi stimulasi pengalaman yang sama mengenai kejadian.
Levie & Lentz menjelaskan beberapa fungsi dari media pembelajaran, yaitu:
1) Fungsi Atensi, yaitu membuat peserta didik merasa tertarik agar konsenterasi.
2) Fungsi Afektif, kegiatan belajar membaca teks bergambar sehingga membuat peserta didik
menikmati pembelajaran.
3) Fungsi Kognitif, dalam hal ini dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi.
4) Fungsi Kompensatoris, memberikan permisalan untuk membantu pemahaman teks dari isi
pelajaran yang disajikan.
4) Membuat anak menjadi lebih mandiri dengan bakat dan skil individu.
2. Pengembang Media
Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan
terhadap isi bahan pelajaran dan kemudian memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum
tersedia maka guru berupaya untuk mengembangkannya sendiri. Oleh karena itu, pada bagian ini akan
diuraikan tekhnik pengembangan media sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh guru. Media
tersebut meliputi media berbasis visual (yang meliputi gambar, chart, grafik, transparansi dan slide ),
media berbasis audio-visual (video dan audio-tape), dan media berbasis computer (komoputer dan
video interaktif)
a. Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik,
bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Fot menghadirkan ilustrasi melalui gambar
yang hanpir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Sementara itu grafik merupakan
representasi simbolis danartistik sesuatu objek atau situasi.
Dalam proses penataan ini harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya
perlu dipertimbangkan adalah bentk, garis, ruang, tekstur, dan warna.
b. Media Berbasis Audio-Visual
Media audio san audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau.
Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hamper tidak diperlukan lagi biaya
tambahan karena tape dapat dihapus setelah diguanakan dan pesan baru dapat direkam kembali.
Disamping itu tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat
kempuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio tape recorder juga dapat
dibawa kemana-mana dan karena tipe recorder dapat menggunakan baterai, makai a dapat digunakan
dilapangan atau ditempat-tempat yang tak terjangkau oleh listrik.
3. Defenisi Canva
Canva adalah aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial,
presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan beragam
contoh desain untuk digunakan. Canva terdiri dari dua jenis layanan, yakni gratis dan berbayar.
Diluncurkan tahun 2013, Canva adalah alat bantu desain dan publikasi online dengan misi
memberdayakan semua orang di seluruh dunia agar dapat membuat desain apa pun dan
mempublikasikannya di mana pun. Menggali sisi kreativitas Pendidik dan Peserta Didik dalam
proses belajar mengajar dan membuat materi belajar (bahan ajar) yang menarik sehingga mendorong
hasil belajar yang lebih baik. Dari pengembangan media Canva pada mata pelajaran pengeritingan
rambut dasar dapat memberikan pembaharuan dalam proses pembelajaran.
Kelebihan Dan Kekurangan Dalam Menggunakan Aplikasi Canva Untuk Media
Pembelajaran
Kelebihan
Bisa diakses menggunakan web dan android.
Interface sedeharna tapi lengkap.
Tersedia banyak template
Memiliki banyak fitur
Desain grafis bisa diunduh dann dibagikan dengan beragam format
Kekurangan
Hanya bisa diakses secara online
Beberapa fitur hanya bisa diakses dengan akun premium
Butuh sinyal internet yang stabil
1. Charless Nessler
Menganggap sebagai seorang Bapak pengeritingan panas, adapun caranya yaitu alat ini dipanasi
dulu dengan aliran listrik kemudian dijepitkan diata rambut yang telah dibasahi dengan borax.
Metode penggulungan menggunakan metode permanent spiral yaitu teknik penggulungan rambut
mulai dari pangkal hingga ke ujung rambut dan khusus dilakukan untuk rambut panjang.
2. Joseph Mayer dan Robert Bishinger (Penata rambut dari Chekoslovakia dan Amerika tahun
1920)
Menemukan teknik pengeritingan untuk rambut pendek tanpa arus listrik dengan metode
pengeritingaan Croquinole (sejenis kue kering di Perancis) yaitu teknik menggulung rambut dari
ujung hingga ke pangkal.
Penata rambut dari Perancis yang berhasil menyempurnalan teknik pengeritingan nessier
menyempurnalan teknik pengeritingan Nessler dengan menggunakan larutan Amonia sebagai larutan
pelunak rambut yang dikeriting.
A. Alat Dan Bahan Yang Digunakan
5. Memasang handuk pada bahu klient kemudian cape untuk melindungi pakaian klient dari
kosmetik
6. Memakaikan tutup telinga pada klient
7. Parting rambut menjadi 9 bagian
8. Menggulung rambut dengan rotto Pengangkatan harus tegak 90 derajat. Pengambilan
section harus sesuai dengan diameter rotto yang digunakan.
9. Posisi kertas aplikasiharus menutupi unjung-ujung rambut.
10. Selanjutnya, aplikasikan solution atau obat keriting step1 dengan memperhatikan bahwa
penadah leher dan handuk harus diletakkan di bahu model agar tidak terkena obat keriting.
11. Tunggu waktu proses kurang lebih 30 menit
12. Lakukan pengecekan dengan cara membuka satu rotto yang dimana rotto tersebut
pertama sekali dikenakan obat keriting.Jika hasil keriting kurang bagus, lakukan kembali
pengaplikasian obat yang sama dan tunggu sekitar kurang lebih 10 menit.
13. Setelah dirasa hasil keriting sudah benar, lanjut pembilasan rambut dengan
menggunakan air hangat tetapi tanpa membuka gulungan rotto.
14. Lanjut, lakukan towel dry dan lakukan pengaplikasian neutralizer pada rambut.Tunggu
sekitar kurang lebih 10-20 menit.
15. Kemudian lakukan pencucian dan buka rotto.
16. Lakukan pengeringan dengan menggunakan hair dryer
17. Terakhir lakukan penataan/styling
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development)
dalam bidang pendidikan, Menurut Muhammad Ali (2014) penelitian dan pengembangan
(Research and Development) adalah suatu proses pengembangan perangkat pendidikan yang
dilakukan serangkaian riset yang menggunakan berbagai metode dalam siklus yang melewati
berbagai tahapan.. Langkah dalam metode penelitan dan pengembangan (R&D) menurut
sugiyono (2017) adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian,
(9) revisi produk, dan (10) produksi masal.
Dalam penelitian juga dilakukan uji validitas pengembangan media pembelajaran canva
yang dilakukan oleh validator berkompeten yaitu validator ahli media dan validator ahli materi.
Kemudian, validator tersebut diminta untuk memberikan sebuah penilaian dan masukan terhadap
pengembangan media pembelajaran canva yang dikembangkan apakah sudah bisa dikatakan
valid atau tidak valid dan efektif atau tidak efektif.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada sekolah SMKS Gelora Jaya Nusantara. Yang berlokasi
dijalan Baru Ladang Bambu,Kec.Medan Tuntungan,Kota Medan,Sumatera Utara. Dalam
penelitan yang menjadi Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Tata Kecantikan .
C. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam ilmu alam maupun sosial yang diamati. Pada instrumen penelitian
digunakan lembar validasi media dan penyebaran angket respon perserta didik dan guru.
a. Lembar Validasi Media
Lembar validasi media dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur validnya suatu
perangkat dan konsistensi secara internal antar komponen-komponen perangkat dari segi
konstruksi dan isinya.
b. Angket Peserta Didik dan Guru
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pendapat atau komentar peserta
didik terhadap kegiatan pelaksanaan penilaian pengembangan media canva dimata pelajaran
Pengeritingan Rambut Dasar.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran edisi kedua. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2015.