Dosen Pengampu
Irmiah Nurul Rangkuti S.Pd, M.Pd
Oleh :
Salsabila Alvilia Br Ginting
5203344013
Reguler A
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan proposal penelitian.
Proposal penelitian ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Seminar
Proposal dan Penulisan Karya Ilmiah, semoga proposal penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi penulis dan para pembaca.
Dalam penulisan proposal penelitian ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu mendoakan
2. Kepada dosen pengampu.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam yang
berbentuk proposal penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Telah terbukti bahwa pembuatan media pembelajaran berbasis powtoon dapat meningkatkan
proses pembelajaran yang inovatif, salah satunya pada jurnal “Digital Learning Merdeka Belajar
Kampus Merdeka:Strategi dan Inovasi Pembelajaran” 18 Januari 2022 mengenai Pemanfaatan
Powtoon Sebagai Media Pembelajaran Kreatif Berbasis Teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
lebih mudah menguasai materi ketenagakerjaan menggunakan media pembelajaran audio visual
berbasis aplikasi powtoon dengan kriteria sangat baik. Dari jurnal penelitian yang sudah dipaparkan,
membuat peneliti tertarik untuk pengembangan media berbasis powtoon pada mata pelajaran rias
wajah geriatri teknik menjahit bulu mata.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,maka diperlukan pembatas
masalah dalam penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Media pembelajaran interaktif dibuat berbasis powtoon
2. Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini mengenai teknik penjahitan bulu mata
3. Mengukur kelayakan pengembangan media pembelajaran berbentuk powtoon pada teknik
penjahitan bulu mata pada rias wajah geriatri
4. Penelitian akan dilakukan pada siswa kelas XI Tata Kecantikan di SMKS Gelora Jaya Nusantara.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 .Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis powtoon pada materi teknik penjahitan
bulu mata pada rias wajah geriatri secara teknologi siswa kelas XI tata kecantikan SMK Gelora
Jaya Nusantara?
2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran berbasis powtoon 1. teknik penjahitan bulu mata
pada rias wajah geriatri siswa kelas XI tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis powtoon pada materi teknik penjahitan
bulu mata pada rias wajah geriatri
2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran bebrbasis teknik penjahitan bulu mata pada
rias wajah geriatri pada siswa kelas IX tata kecantikan SMK Gelora Jaya Nusantara
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yang diharapkan berguna bagi:
1. Bagi siswa, sebagai bahan pegangan buku non-fisik untuk membantu dalam proses pembelajaran
secara virtual.
2. Bagi guru, dengan adanya powtoon dapat membantu guru dalam proses pembelajaran virtual
berlangsung.
3. Bagi mahasiswa, sebagai bahan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Media Pembelajaran
Media dan Pembelajaran adalah dua suku kata dari media pembelajaran. Kata media berasal
dari bahasa Latin medio yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Kata tersebut
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang biasanya digunakan sebagai sumber informasi dari
pemberi kepada penerima pesan. Sedangkan Kata instruction merupakan terjemahan dari
pembelajaran. Bahasa Yunani menyebutnya instructus atau intruere dengan makna menyampaikan
pikiran, sehingga arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara
bermakna melalui pembelajaran.
Menurut Winkel, definisi Pembelajaran adalah segala bentuk tindakan yang direncanakan agar
menunjang proses belajar di kelas, seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap
rangkaian kejadian-kejadian intern yang langsung dialami peserta didik. Sedangkan menurut Nana
Sudjana, media merupakan sesuatu hal yang dapat dipergunakan antara pengirim pesan ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan minat peserta didik agar proses
pembelajaran terjadi.
Setelah mengetahui kedua pengertian tersebut, maka Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan guna menyalurkan, merangsang pikiran, perasaan, menarik perhatian, dan
kemauan peserta didik sehingga mendukung proses belajar. Kesimpulan media pembelajaran yang
diperoleh dari pendapat ahli adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk interaksi
kegiatan yang terencana untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap serta menanamkan
keterampilan pada setiap orang yang menggunakannya.
a. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach & Ely terdapat tiga ciri-ciri media yang menjadi petunjuk mengapa media
dibutuhkan sehingga media mampu membantu pendidik dalam proses pembelajaran yaitu
1) Fixative Property (Ciri Fiksatif), bahwa media dapat melakukan seperti merekam, menyimpan dan
merekontruksikan suatu peristiwa atau objek.
2) Manipulative Property (Ciri Manipulatif),dalam suatu kejadian atau objek media dapat
mentrasformasi.
3) Distributive Property (Ciri Distributif),suatu objek atau kejadian di pindahkan melalui ruang,
dalam kejadian tersebut terjadi stimulasi pengalaman yang sama mengenai kejadian.
Levie & Lentz menjelaskan beberapa fungsi dari media pembelajaran, yaitu:
1) Fungsi Atensi, yaitu membuat peserta didik merasa tertarik agar konsenterasi.
2) Fungsi Afektif, kegiatan belajar membaca teks bergambar sehingga membuat peserta didik
menikmati pembelajaran.
3) Fungsi Kognitif, dalam hal ini dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi.
4) Fungsi Kompensatoris, memberikan permisalan untuk membantu pemahaman teks dari isi
pelajaran yang disajikan.
4) Membuat anak menjadi lebih mandiri dengan bakat dan skil individu.
2. Pengembang Media
Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan
terhadap isi bahan pelajaran dan kemudian memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum
tersedia maka guru berupaya untuk mengembangkannya sendiri. Oleh karena itu, pada bagian ini akan
diuraikan tekhnik pengembangan media sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh guru. Media
tersebut meliputi media berbasis visual (yang meliputi gambar, chart, grafik, transparansi dan slide ),
media berbasis audio-visual (video dan audio-tape), dan media berbasis computer (komoputer dan
video interaktif)
a. Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik,
bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Fot menghadirkan ilustrasi melalui gambar
yang hanpir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Sementara itu grafik merupakan
representasi simbolis danartistik sesuatu objek atau situasi.
Dalam proses penataan ini harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya
perlu dipertimbangkan adalah bentk, garis, ruang, tekstur, dan warna.
b. Media Berbasis Audio-Visual
Media audio san audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau.
Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hamper tidak diperlukan lagi biaya
tambahan karena tape dapat dihapus setelah diguanakan dan pesan baru dapat direkam kembali.
Disamping itu tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat
kempuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio tape recorder juga dapat
dibawa kemana-mana dan karena tipe recorder dapat menggunakan baterai, makai a dapat digunakan
dilapangan atau ditempat-tempat yang tak terjangkau oleh listrik.
3. Defenisi Powtoon
“Powtoon yaitu Media Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi sebagai Upaya dalam
Menciptakan Pembelajaran yang Menarik dan Kreatif” Powtoon aplikasi web online yang dapat
digunakan untuk membuat presentasi dengan fitur animasi yang sangat menarik, diantaranya animasi
tulisan tangan, animasi kartun, efek transisi yang jelas dan pengaturan time line yang sangat
sederhana.mengambil kesimpulan bahwa media Powtoon mampu membuat siswa lebih mudah
menerima materi karena materi terlihat lebih menarik. Melalui media pembelajaran powtoon siswa
dapat lebih tertarik untuk mengikuti dan memahami pembelajaran di ruang kelas, meskipun tidak
semua siswa aktif bertanya, hal ini dikarenakan siswa sudah memahami apa yang dijelaskan oleh
guru, sehingga mereka tidak perlu bertanya untuk lebih memperjelas topik pembelajaran yang
dibahas.
Dari pengembangan media powtoon pada mata pelajaran rias wajah geriatri dapat memberikan
pembaharuan dalam proses pembelajaran.
Adapun langkah-langkah dalam menggunakan aplikasi Powtoon, yaitu sebagai berikut:
1. Masuk ke Google, kemudian ketik Powtoondi kolom search, lalu pilih yang www.Powtoon.com
2. Setelah muncul halaman awal Powtoon
seperti gambar di bawah ini
Dengan mengklik sign up apabila belum mempunyai akun, sedangkan yang sudah mempunyai akun dapat
mengklik login.
3. Setelah berhasil masuk ke aplikasi Powtoon, kalian dapat memilih templat yang free dan cocok dengan video
animasi yang akan kalian buat.
4. Berikut ini tampilan template aplikasi pembuatan presentasi, di mana kalian dapat mengedit video
presentasi sampai finish
Kekurangan
Kekurangan dari penggunaan media Powtoon diantaranya sebagai aplikasi video animasi
berbasis online maka Powtoon membutuhkan keberadaan teknologi seperti jaringan internet.
Dengan demikian menggunakan aplikasi ini dalam proses pembelajaran,berarti membutuhkan
biaya pemakaian internet dan jaringan yang memadai.
4. Video Tutorial
Video tutorial dapat dijelaskan sebagai, rangkaian gambar hidup yang ditayangkan oleh
seorang pendidik guna menguraikan secara terperinci sebuah cara latihan, proses tertentu, cara
pengerjaan tugas tertentu dan sebagainya guna membantu pemahaman suatu materi oleh peserta
didik . Video bersifat interaktif tutorial membantu siswa memahami sebuah materi melalui
visualisasi. Siswa mampu mengikuti kegiatan praktik secara aktif, sesuai dengan yang telah
dicontohkan dalam video (Munadi, 2013) Sebagai media belajar, video tutorial memiliki banyak
kreatifitas didalam penyajian untuk dapat menarik perhatian bagi penontonnya (Diah,2020).
Sehingga media pembelajaran berbasis video tutorial cocok untuk digunakan pada mata pelajaran
yang memberlakukan praktik, karena video merupakan media yang dapat di dengar serta dilihat,
dapat diputar berulang tanpa ada batasan waktu, serta memiliki banyak kreatifitas sehingga
menarik perhatian bagi peserta didik saat menontonnya.
Dalam penelitian juga dilakukan uji validitas pengembangan media pembelajaran canva
yang dilakukan oleh validator berkompeten yaitu validator ahli media dan validator ahli materi.
Kemudian, validator tersebut diminta untuk memberikan sebuah penilaian dan masukan terhadap
pengembangan media pembelajaran canva yang dikembangkan apakah sudah bisa dikatakan
valid atau tidak valid dan efektif atau tidak efektif.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada sekolah SMKS Gelora Jaya Nusantara. Yang berlokasi
dijalan Baru Ladang Bambu,Kec.Medan Tuntungan,Kota Medan,Sumatera Utara. Dalam
penelitan yang menjadi Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Tata Kecantikan .
C. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam ilmu alam maupun sosial yang diamati. Pada instrumen penelitian
digunakan lembar validasi media dan penyebaran angket respon perserta didik dan guru.
(1) Menghitung banyaknya peserta didik yang memberi respon positif sesuai dengan aspek
yang ditanyakan, kemudian menghitung persentasenya. (2) Menentukan kategori untuk
respon positif peserta didik dengan cara mencocokkan hasil persentase dengan kriteria
yang ditetapkan. (3) Jika hasil analisis menunjukkan bahwa respon peserta didik belum
positif, maka dilakukan revisi terhadap aplikasi powtoon yang sedang dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran edisi kedua. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2015. Asyar,