Anda di halaman 1dari 10

“MERANCANG DAN MENERAPKAN METODE

PEMBELAJARAN IPS DENGAN


PENDEKATAN KOGNITIF”

MAKALAH

DIBUAT SEBAGAI SALAH SATU SYARAT TUGAS MATA KULIAH


PENDIDIKAN IPS DI SD

Di susun oleh :

Kelompok 2 ( dua ) / Kelas : B

SEMESTER I/PGSD BI

1. Kekey Ramadhan (857202844)

2. Revy Fachmilia Rahayu (857201953)

3. Samlawi (857203513)

4. Nasiroh (857203459)

5. Mutholaah (857201914)

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT
PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
TAHUN 2020 / 2021
SERANG

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, makalah tentang pembelajaran IPS di SD ini


dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Tersusunnya makalah ini semoga mendatangkan manfaat yang besar untuk pendidikan di
indonesia pada umunya dan untuk para pendidik pada khususnya. Walaupun pada mulanya
penyusunan makalah ini mengalami banyak kesulitan dalam menyatukan berbagai materi penting
untuk disusun agar menjadi sebuah bacaan yang menarik untuk dibaca, namun alhamdulillah
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Tersirat  penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
makalah ini.
Besar harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang baik serta
mendatangkan manfaat untuk seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, adanya kritik dan
masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini sangat dinantikan. Semoga
makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan umat manusia, dan menjadi amal
saleh bagi semua umat manusia.

Tangerang, 23 mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... ii


Daftar Isi ………................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media, Metode dan Sumber Belajar ................... 3
1. Metode ….……...….……...….……...….……...….…… 3
2. Media ..….……...….……...….……...….……...….…… 6
3. Sumber Belajar ….……...….……...….……...….……...….. 7
B. Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan
Sumber Belajar IPS SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan
Kognitif ....................…...….……...….……...….……...…. 7
1. Pengertian Kognitif....................….…...….……...….……...…. 7
2. Cara Merancang Metode  Pembelajaran IPS SD yang
Berlandaskan Pendekatan Kognitif ............................................ 7
3. Menerapkan Metode  Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan
Pendekatan Kognitif ............................................................. 8
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..iii

Simpulan …………………………………………………………………….………iii

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan  yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi
pengajaran keahlian  khusus, dan  juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam
yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam
menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang untuk
membawa peserta didik pada proses belajar, di bawah pengawasan guru. Pendidikan di sekolah
dilakukan dalam suatu proses yang disebut pembelajaran. Belajar merupakan perubahan yang
relatif permanen dalam perilaku sebagai hasil pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.
Sedangkan pembelajaran merupakan  proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan
belajar yang terdiri dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan belajar  mengajar,
metode, media, sumber belajar (Sutikno, 2008:37).
Keberhasilan proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran IPS sangat ditentukan oleh
metode, media, dan sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran baik di dalam
maupun di luar ruangan.
Untuk mempermudah dalam proses pembelajaran, maka guru harus memiliki pemahaman
dan kemampuan dalam merancang dan menerapkan metode, media, dan sumber belajar yang
gunakan dalam proses pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memahami metode, media, dan sumber belajar?
2. Bagaimana cara merancang metode, media, dan sumber belajar IPS SD kelas tinggi?
3. Bagaimana cara menerapkan metode, media, dan sumber belajar IPS SD kelas tinggi?
C.    Tujuan
1. Memahami pengertian metode, media, dan sumber belajar.
2. Memahami tentang cara merancang metode, media, dan sumber belajar IPS SD kelas
tinggi.
3. Memahami tentang cara menerapkan metode, media, dan sumber belajar IPS SD kelas
tinggi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode, Media, dan Sumber Belajar

1.      Metode
Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Dalam memilih metode, perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut ;
a. Tujuan pembelajaran
b. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih
c. Kemampuan peserta didik belajar
d. Situasi atau kondisi saat belajar
e. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar )
f. Fasilitas yang dimiliki
g. Evaluasi yang dimiliki
Namun ada beberapa metode yang memiliki keunggulan dan kelemahan, di antaranya:
a.      Metode ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan kelompok
pengunjung ( dalam hal ini peserta didik ). Keunggulan dari metode ini bila peserta didiknya
berjumlah banyak dan baik juga untuk menjelaskan materi yang banyak, namun dengan
waktu yang terbatas. Kelemahan dari metode ini apabila guru kurang menguasai bahan atau
materi serta alat peraga yang terbatas, dan kurang baik apabila seorang guru tidak pandai
berbicara.
b.      Metode diskusi kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di antara 3 atau
lebih topik tertentu, dengan seorang pemimpin. Keunggulan dari metode ini ialah pendengar
atau peserta didik dapat ikut serta mengemukakan pendapatnya. Hal ini akan memperluas
pandangan dari masing-masing kelompok dan memupuk rasa kesatuan dan persatuan.
Kelemahannya dari metode ini ialah kurang baik jika dipakai dalam kelompok yang besar. Di
samping itu, informasi yang diperoleh peserta terbatas pada topik diskusi. Jika moderator
kurang terampil dalam memimpin diskusi maka akan terjerumus ke dalam masalah lain
c.    Panel
Adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang sebuah topik.
Pada diskusi panel diperlukan 3 panelis atau lebih dan seorang pemimpin diskusi atau
moderator.Keunggulan dari metode ini ialah dapat membangkitkan pemikiran bagi para
peserta dan mendorong memberikan analisis. Dalam diskusi panel diperlukan pandangan

4
yang berbeda-beda.Kelemahan dari metode ini ialah mudah tersesat ke dalam masalah lain.
Selain itu tidak semua peserta dapat mengambil bagian dalam pembicaraan. Apalagi jika
panelis terlalu banyak bicara.
d.   Studi kasus
Studi kasus ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang memungkinkan
kelompok menganalisis masalah itu. Keunggulan dari metode ini ialah dapat disajikan secara
tertulis, lisan, difilmkan, direkam atau diceritakan. Selain itu, dapat ditugaskan sebelum
diskusi dimulai. Kelemahannya dari metode ini ialah membutuhkan keterampilan untuk
menuliskan suatu masalah. Memerlukan waktu yang lama. Sulit mencari moderator yang
terampil.
e.    Metode brainstorming
Metode brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah, di mana anggota
mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan. Tidak ada
kritik, evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian. Keunggulannya dari
metode ini ialah dapat membangkitkan pendapat baru dan merangsang semua anggota untuk
mengambil bagian. Selain itu juga membangkitkan reaksi berangkai dalam mengeluarkan
pendapat. Menghemat waktu dan dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil. Tidak
memerlukan pemimpin diskusi yang hebat, di samping itu tidak membutuhkan peralatan
yang banyak. Kelemahannya dari metode ini ialah mudah terlepas dari kontrol. Selain itu
anggota kelompok cenderung membuat evaluasi segera setelah pendapat diajukan. Terkadang
tidak semua anggota bisa menerima pendapat tersebut.
f.     Diskusi formal
Adalah metode pemecahan masalah yang sistematis, mencakup :
1)      Penyampaian permasalahan
2)      Pengumpulan data
3)      Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin
4)      Memilih cara pemecahan yang terbaik
Keunggulannya dari metode ini ialah dapat membangkitkan pemikiran yang logis,
mendorong analisis secara menyeluruh. Prosedur yang dipakai dapat diterapkan pada
bermacam-macam problema dapat membangkitkan pemusatan pikiran pada masing-masing
peserta dan meningkatkan keterampilan dalam mengenali problema. Kelemahannya dari
metode ini ialah membutuhkan waktu yang banyak dan sulit, jika dipakai pada kelompok
yang besar. Selain itu memerlukan pemimpin yang benar-benar terampil. Kadang sulit
memperoleh hasil diskusi yang tuntas.

5
2.      Media
Media dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan sebagai berikut :
a.      Media visual
Merupakan media yang dapat dipandang. Media ini dapat dibagi menjadi 2, di antaranya :
1)      Media visual yang tidak diproyeksikan adalah media yang tidak dapat dipantulkan pada
layar. Hal itu dikarenakan bahan yang dipakai tidak transparan atau tidak tembus cahaya.
Beberapa media yang termasuk jenis ini antara lain :
a)      Gambar mati atau gambar diam
b)      Ilustrasi
c)      Karikatur
d)     Poster
e)      Bagan
f)       Diagram
g)      Grafik
h)      Peta
2)      Media visual yang diproyeksikan
Media ini dapat dipantulkan pada layar karena bahan yang dipakai tembus cahaya.
b.      Media audio
Merupakan jenis media yang hanya dapat didengar.
c.       Media audio-visual
Media ini selain dapat dilihat juga dapat didengar. Contohnya, slide suara dan televisi. Slide
suara merupakan media visual yang diiringi suara, orang sering menyebut film bingkai.
Televisi merupakan suatu media yang menampilkan gambar yang bergerak.

3.      Sumber Belajar


Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi yang dapat dijadikan
sumber untuk belajar. Contohnya, buku-buku, majalah, surat kabar, peta.

B.     Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD
Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif

1.      Pengertian Pendekatan Kognitif


Pendekatan kognitif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada kecakapan intelektual.
Aspek-Aspek yang termasuk kognitif adalah pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisis,
Sintesis dan evaluasi. Salah satu metode pembelajaran yang berdasarkan pendekatan kognitif
adalah latihan inkuiri.

6
2.     Cara Merancang Metode  Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan
Kognitif
Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Dalam hal ini guru
harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan peserta didik untuk
terjadinya konfrontasi intelektual.
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri:
1)      Menyajikan masalah
2)      Mengumpulkan data dan verifikasi data
3)      Mengumpulkan unsur baru
4)      Merumuskan penjelasan
5)      Menganalisis terhadap proses inkuiri
Dalam hal ini guru harus memperhatikan hal-hal beriku:
1)      Rencanakan waktu yang akan digunakan.
2)      Peserta didik dapat melakukan secara kelompok.
3)      Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi.
4)      Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

3.      Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Kognitif


Sebagai contoh, kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 6 semester 2 sebagai berikut:
1)      Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.
2)      Materi Pokok
Gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.
3)      Hasil belajar
a.       Membandingkan gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara-negara tetangga.
b.      Mendeskripsikan gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara-negara tetangga.
4)      Indikator
a.       Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia.
b.      Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga.
c.       Membandingkan ciri-ciri gejala sosial Indonesia dengan negara-negara tetangga.
d.      Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.

Setelah memahami hal-hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah:


1)      Menyajikan Masalah
Guru mengajukan masalah dengan pertanyaan, “Bagaimana gejala alam dan sosial di Indonesia
jika dibandingkan dengan negara tetangganya?
2)      Menumpulkan Data dan Verifikasi Data

7
Peserta didik mengumpulkan data melalui berbagai sumber seperti buku-buku, internet, surat
kabar yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji
situasi gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga sehingga peserta didik
memahami situasi secara objektif. Pada tahap verifikasi data ditanyakan situasi, kondisi dan
objek secara sistematis.
3)      Mengumpulkan Unsur Baru
Guru dan peserta didik mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan masalah
yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab
masalah.
4)      Merumuskan Penjelasan
Guru membantu peserta didik dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah
secara mendetail, rapi dan sistematis.
5)      Menganalisis Proses Inkuiri
Peserta didik menganalisis pola-pola penemuannya dan peserta didik menilai efektivitas proses
inkuiri yang dilakukan. Kemudian, memperbaiki kekurangan yang ada.
Penerapan penggunaan metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif ini pada
dasarnya dimulai konfrontasi intelektual dan diakhiri dengan penemuan jawaban atas masalah
secara ilmiah melalui metode-metode ilmiah. Kegiatan ini menekankan pada kemampuan
intelektual melalui mengorganisasikan data, merumuskan masalah, membangun konsep dan
merumuskan pernyataan atas masalah yang ada

8
BAB III
KESIMPULAN

Pendekatan kognitif menekankan pada bagaimana individu merespons rangsangan yang


datang dengan menggunakan kemampuan intelektual yaitu melalui mengorganisasikan data,
merumuskan masalah dan membangun konsep untuk memecahkan masalah dengan simbol-
simbol verbal dan nunverbal.

iii

Anda mungkin juga menyukai