Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN IPS DI SD

PERANAN METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN


SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS RENDAH”

Oleh
NUR ISTIKOMAH NIM. 857984811
FITRI YANI NIM. 857984922
ROBINGATUN NIM. 857985014

JURUSAN PENDIDIKAN GURU DASAR BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
POKJAR GITA MANDIRI PURWOREJO
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Esensi Kurikulum SD Berdasarkan KTSP
2006 Kelas Tinggi".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................…..2
DAFTAR ISI........................................................................................................…...3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................…....4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................…....5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................…..…...6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ............................…………...................................................…..…...6
1. Metode ...................................…....……………………………………….....6
2. Media ...................................…...…………………………………………....6
3. Sumber Belajar .............................……………………………….....….........6
B. Merencanakan Pembelajaran IPS Serta Ranah dan Tingkatannya ………..……7
C. Unit Pelajaran dan Rencana Program Pengajaran (RPP) IPSi …………..….…9
D. Pembelajaran Tematik ..................………………………………….....…......…5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN...............................................................…………..............….…1
B. SARAN........................................................................................................……..11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................……..12
4

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha secara sadar untuk mewujudkan sesuatu pewarisan
budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan diwujudkan dengan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan sebagai usaha manusia
untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani
maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Pendidikan dan budaya ada bersama dan saling memajukan. Pendidikan menjadi sangat
bertaraf dalam kehidupan bangsa ini sehingga banyak para ahli berusaha menalar dan
menyampaikan apa artian pendidikan yang sesungguhnya dalam kehidupan ini.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh
dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang
untuk membawa peserta didik pada proses belajar, dibawah pengawasan guru. Pendidikan
di sekolah dilakukan dalam suatu proses yang disebut pembelajaran. Belajar merupakan
perubahan yang relatif pemanen dalam perilaku sebagai hasil pengalaman atau latihan yang
diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.
Sedangkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumbe belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu
sistem lingkungan belajar yang terdiri dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
kegiatan belajar mengajar, metode, media, sumber belajar (Sutikno, 2008:37).
Keberhasilan proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran IPS sangat
ditentukan oleh metode, media, dan sumber belajar yang digunakan dalam proses
pembelajaran baik di dalam maupun di luar ruangan. Setiap guru yang akan memulai
pembelajaran tentunya harus mempersiapkan apa yang akan disampaikan kepada murid.
Setiap kegiatan pembelajaran memerlukan persiapan yang berbeda-beda, tidak ada satu
persiapan yang bisa digunakan untuk segala situasi, setiap topik dan setiap kompetensi
yang akan dicapai memerlukan persiapan yang berbeda-beda. Untuk mempermudah dalam
5

proses pembelajaran, maka guru harus memiliki pemahaman dan kemampuan dalam
merancang dan menerapkan metode, media, dan sumber belajar yang digunakan dalam
proses pembelajaran sesuai dengan keadaan sekolah. Sebaliknya, tanpa persiapan
mengajar, seorang guru akan mengalami hambatan dalam proses pembelajaran yang
dilakukan.
Agar guru dapat membuat persiapan mengajar yang efektif dan berhasil guna,
dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan persiapan
mengajar, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip maupun prosedur pengembangan
persiapan mengajar, serta mengukur efektifitas mengajar.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara memahami metode, media dan sumber belajar ?
2. Bagaimana merancang pembelajaran pendidikan IPS serta ranah dan tingkatannya di
kelas rendah ?
3. Bagaimana format yang harus digunakan dalam membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)?
4. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran tematik ?

C. Tujuan
1. Memahami metode, media dan sumber belajar.
2. Memahami pembelajaran pendidikan IPS serta ranah dan tingkatannya di kelas rendah.
3. Memahani unit pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4. Memahami pembelajaran Tematik.
6

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode, Media, dan Sumber Belajar

1. Metode
Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Dalam memilih metode,
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Tujuan Pembelajaran.
b. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih.
c. Kemampuan peserta didik belajar.
d. Situasi atau kondisi saat belajar.
e. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar).
f. Fasilitas yang dimiliki.
g. Evaluasi yang dimiliki.
Beberapa contoh metode yang dapat dipakai dalam kegiatan pembelajaran antara
lain :
a. Ceramah e. Metode brainstorming
b. Diskusi Kelompok f. Diskusi formal
c. Panel g. Tanya jawab
d. Studi kasus h. Kerja Kelompok

2. Media
Media adalah alat saluran komunikasi. Media dapat diklasifikasikan menjadi 3
golongan:
a. Media visual

Media visual adalah media yang dapat dipandang. Contohnya foto, ilustrasi,
flashcard, gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,
OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-lain.
b. Media audio
Media audio adalah media yang hanya dapat didengar. Contohnya radio.
7

c. Media Audiovisual
Media ini selain dapat dilihat juga dapat didengar. Contohnya, slide suara dan
televisi.

3. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi yang dapat
dijadikan sumber untukbelajar. Contohnya, buku-buku, majalah, surat kabar, radio,
youtube, peta, dan lain-lain.

B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS SERTA RANAH DAN


TINGKATANNYA

1. Perencanaan Pengajaran IPS


Setiap guru yang akan memulai pembelajaran tentunya harus mempersiapkan
apa yang akan disampaikan kepada murid. Setiap kegiatan pembelajaran memerlukan
persiapan yang berbeda-beda, tidak ada satu persiapan yang bisa digunakan untuk segala
situasi, setiap topik dan setiap kompetensi yang akan dicapai memerlukan persiapan
yang berbeda-beda. Pada dasarnya , perencanaan dapat dipahami sebagai sebuah peoses
pengambilan keputusan secara bertahap (More, 1992), dan merupakan aspek yang
penting supaya pembelajaran berjalan efektif. Setiap guru harus membuat perencanaan
sebelum memasuki kelas.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan pengajaran IPS dapat diartikan sebagai
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, penggunaan pendekatan,
metode, dan panilaian pengajaran IPS dalam alokasi waktu tertentu. Konsep
perencanaan pengajaran IPS dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :
1. Perencanaan pengajaran.
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem.
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin.
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science).
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses.
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas
Dengan mengacu pada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan
program pembelajaran IPS harus sesuai konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut
8

dalam kurikulum. Agar guru dapat membuat persiapan mengajar yang efektif dan
berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan
pengembangan persipan mengajar, baik dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun
prosedur pengembangan persiapan mengajar, serta mengukur efektifitas mengajar.

2. Ranah dan Tingkatan Dalam Pendidikan IPS SD


Goal dan objektives dalam kegiatan pembelajaran diagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
a. Tujuan mata pelajaran ( subject goals),
b. Tujuan unit pelajaran (unit objectives), dan
c. Tujuan instruksional ( instruktional objectives).
Tujuan dari mata pelajaran IPS di sekolah dasar :
a. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap saling
menghormati dalam kemajemukan keluarga.
b. Mendiskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan masyarakat.
c. Memahami sejarah dan keragaman yang ada di lingkungan.
d. Mengenai sumber daya alam dan kemajemukan dalam lingkungan.
e. Menghargai berbagai peninggalan sejarah.
f. Memahami perkembangan wilayah
g. Mengenal bebbagai gejala alam.
h. Memahami peranan Indonesia di era global.
Sebagai guru tentunya akan membuat perencanaan pembelajaran yang akan
dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar dikelas. Menurut olivia (1992), ada tiga
kategori dasar yaitu :
1. Ranah kognitif (knowledge element) ranah yang mencakup kegiatan mental (otak)
yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa yang mencakup
menghafal/remember (C1), memahami/understand (C2), menerapkan/apply (C3),
menganalisis/analyse (C4), mengevaluasi/evaluate (C5), dan membuat/create (C6)
2. Ranah psikomotorik (skill element) ADALAH ranah yang menitikberatkan pada
kemampuan fisik dan kerja otot. Ranah ini membedakan antara ranah motorik kasar
dan motorik halus.
3. Ranah afektif (value element) yaitu ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan
9

nilai.
3. Unit Pelajaran Dalam IPS
Unit pelajaran atau satuan pelajaran Model Satuan Pelajaran adalah bagian dari
persiapan pembelajaran dalam unit yang terkecil. Secara sistematis rencana
pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut :
a. Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau
banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan)
b. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat
dikutif/diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh
pemerintah
c. Materi pokok (beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
mencapai kompetensi dasar)
d. Media (yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran)
e. Strategi pembelajaran/scenario/tahapa-tahapan proses belajar mengajar yaitu
kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh guru dan siswa
dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk
menguasai kompetensi.
Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi :
a. Kegiatan awal
Keguatan awal/pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada
siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa
berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.
Kegiatan awal/pendahuluan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1) Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal
2) Menciptakan kondisi awal pembelajaran

b. Kegiatan inti
Kegiatan inti adalah kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan berkaitan dengan bahan kajian yang
bersangkutan.
Kegiatan inti setidaknya mencakup :
1) Penyampaian tujuan pembelajaran
10

2) Penyampaian materi/bahan ajar dengan menggunakan pendekatan dan metode,


sarana dan alat/media yang sesuai
3) Pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa
4) Melakukan pemeriksaan/pengecekan tentang pemahaman siswa

c. Kegiatan akhir/penutup
Kegiatan penutup adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan
dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang diberikan.
Kegiatan yang harus dilakukan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut ini adalah
:
1) Melaksanakan nilai akhir dan mengkaji hasil penilaian
2) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut
3) Mengakhiri proses-proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi
tahu materi pokok

C. Unit Pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs hendaknya mengandung tiga
komponen yang disebut anchor point yaitu 1) tujuan pengajaran, 2) materi pelajaran/bahan ajar,
pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar, dan 3) evaluasi
keberhasilan (Abdul Majid, 2007 : 96).
Hal ini sesuai dengan komposisi format rencana pembelajaran senantiasa meliputi komponen :
1. Topik bahasan
2. Tujuan pembelajaran
3. Materi pembelajaran
4. Kegiatan pembelajaran
5. Alat/media yang dibutuhkan
6. Evaluasi hasil belajar
Model persiapan mengajar yang dapat digunakan dalam membuat rencana program pengajaran
yaitu MODEL ROPES. Model ROPES (Review, Overview Presentation, Exercise, Summary)
yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Review
Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mencoba mengukur kesiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah
11

dimiliki siswa dan diperlukan sebagai prerequisite untuk memahami bahan yang disampaikan
saat itu
2. Overview
Kegiatan ini dilakukan selama 2 sampai 5 menit, guru menjelaskan program pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan menyampaikan isi (content) secara singkat dan strategi yang
akan digunakan.
3. Presentation
Tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, sudah masuk proses telling,
showing, dan doing. Hal ini sejalan dengan konsep yang dikemukakan oleh Mohammad
Syafe,I yaitu bahan-bahan yang dapat mengembangkan pikiran, perasaan dan ketrampilan atau
yang lebih dikenal dengan istilah 3 H yaitu Head, Heart, dan Hand.
4. Exercise
Suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang telah
mereka pahami. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa
sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna.
5. Summary
Summary dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses
pembelajaran.

D. PEMBELAJARAN TEMATIK
1. Pengertian dan Ciri Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Pemeblajaran tematik merupakan bentuk pengorganisasian pembelajaran terpadu. Pembelajaran
tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk
dapat menemukan sendiri berbagai pengalaman yang dipelajari.
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain :
a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak usia sekolah dasar.
b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat
dan kebutuhan siswa
c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat
bertahan lebih lama
12

d. Membantu mengembangkan ketrampilan berpikir siswa


e. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatic sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui siswa dalam lingkungannya
f. Mengembangkan ketrampilan social siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik


Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 secara eksplisit model
pembelajaran tematik di sekolah Dasar memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Berpusat pada siswa
b. Memberikan pengalaman langsung
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
e. Bersifat fleksibel
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
g. Menggunakan prinsip belajar sambal bermain dan menyenangkan.

3. Implikasi Pembelajaran Tematik


Dalam implementasi pembelajaran tematik di Sekolah Dasar mempunyai berbagai implikasi
yang mencakup :
a. Implikasi Bagi Guru
b. Implikasi Bagi Siswa
c. Implikasi Terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan Media
d. Implikasi terhadap Pengaturan Ruangan
e. Implikasi Terhadap Pemilihan Metode

4. Tahapan Persiapan Pembelajaran Tematik


Adapun penjabaran dari persiapan pelaksanaan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :
a. Pemetaan Kompetensi Dasar
Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan pemetaan kompetensi dasar meliputi :
1) Penjabaran Standar Kompetensi dan Komepetensi Dasar ke dalam Indikator
Dalam mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal berikut :
a) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik
b) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
c) Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diamati
13

2) Menentukan Tema
3) Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator.

b. Menetapkan Jaringan Tema


c. Penyusunan Silabus
d. Penyusunan Rencana Pembelajaran

5. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tematik


Tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dapat dijabarkan berikut ini:
a. Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong
siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yyang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan baca tulis dan hitung . Penyajian bahan pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara
klasikal, kelompok kecil atau perorangan
c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut
Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Kegiatan yang dapat dilakukan
antara lain menyimpulkan atau mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan,
mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomime, pesan-pesan moral, musik/apresiasi
musik.
14

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setiap kegiatan pembelajaran memerlukan persiapan yang berbeda-beda, tidak ada
satu persiapan yang bisa digunakan untuk segala situasi, setiap topik dan setiap kompetensi
yang akan dicapai memerlukan persiapan yang berbeda-beda. Perencanaan pengajaran IPS
diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, penggunaan
pendekatan dan metode, dan penilaian pengajaran IPS dalam alokasi waktu yang akan
dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran memiliki beberapa
keuntungan yang sangat bermanfaat bagi guru. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak,
karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan
pembelajaran bagi anak kelas rendah SD sebaikknya dilakukan dengan pembelajaran
tematik.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang
meliputi tahapan perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi dasar,
pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus dan penyususnan rencana
pelaksanaan pembelajaran.

B. SARAN
Bagaimanapun juga media belajar apapun yang dipilih guru belum tentu mencakup
semua tujuan pembelajaran yang seharusnya dicapai jika dalam pemilihan media
pembelajaran tidak disesuaikan dengan kebutuhan. Karenanya sebelum guru memutuskan
penggunaan media belajar alangkah baiknya mengkaji kembali tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang ingin dicapai.
15

DAFTAR PUSTAKA

Sardjijo, dik. (2017). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suryadi,A & Mulayana, W. (1993). Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan Pembinaan

Kemampuan Profesional Guru. Jakarta

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_ylo=2022&q=METODE+medi

a+dan+pemanfaatan+sumber+belajar+ips+sd+kelas+rendah&btnG=

W.J.S. Porwadarminta. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai