Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE, MODEL, MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS

KELAS 3 SAMPAI 6

OLEH KELOMPOK 7:

1. MARLINDA TUATI (2201140032)


2. MEYLIANI JESSICA MARAMIS (2201140099)
3. EPRILITA MARIANE TANOF (2201140164)
4. YULBERS ABSALOM YUSUF FANATA (2201140100)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayat-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Metode, Media Dan Pemanfaatan Sumber
Belajar IPS SD Kelas Rendah” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pembelajaran terpadu, dan dapat memperoleh
pembelajaran langsung. Sehingga dapat menambahkan kekuatan untuk menerima, menyimpan,
dan memproduksi hal-hal yang dipelajarinya, bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Marvel Bessie dan Bapak Maxel
Koroh selaku dosen pengempu Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 05 November 2023

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................4

C. Tujuan....................................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................6

A. Pengertian Metode dan pengimplementasian pada pembelajaran IPS kelas 3-6..................................6

B. Pengertian Model Pembelajaran dan pengimplementasian pada pembelajaran IPS kelas 3-6.............9

C. Pengertian Media Pembelajaran dan Pengimplementasian pada Pembelajaran IPS Kelas 3-6..........11

D. Pemanfaatan Sumber Belajar pada Pembelajaran IPS Kelas 3-6.......................................................13

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................15

A. SIMPULAN........................................................................................................................................15

B. SARAN...............................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia dan berperan besar
dalam membentuk karakter serta pengetahuan individu. Salah satu mata pelajaran yang menjadi
fokus dalam pendidikan dasar adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS membantu siswa untuk
memahami berbagai fenomena sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang terjadi di sekitar
mereka.

Namun, tantangan yang sering dihadapi adalah bagaimana cara mengajarkan IPS yang
seringkali dianggap sebagai materi yang sulit dan membosankan oleh siswa. Oleh karena itu,
diperlukan metode, model, dan media pembelajaran yang tepat untuk membuat proses belajar
menjadi lebih menarik dan efektif.

Metode, model, dan media pembelajaran memiliki peran penting dalam proses belajar
mengajar. Metode yang tepat dapat membantu siswa untuk memahami konsep dengan lebih baik,
model pembelajaran yang baik dapat meningkatkan partisipasi siswa, dan media pembelajaran
yang menarik dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Selain itu, pemanfaatan sumber belajar yang tepat juga sangat penting dalam
pembelajaran IPS. Sumber belajar yang beragam dapat membantu siswa untuk memahami
konsep IPS dari berbagai perspektif. Peran guru dalam memilih dan menggunakan berbagai
sumber belajar yang akan membantu siswa memahami konsep IPS dengan lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Metode apa yang efektif untuk mengajar IPS di kelas 3 sampai 6?
2. Model pembelajaran apa yang bisa meningkatkan pemahana IPS pada siswa?
3. Bagaimana media dapat membuat IPS lebih menarik bagi siswa kelas 3 sampai 6?
4. Sumber belajar ap yang bisa dimanfaatkan untuk belajar IPS di kelas 3 samapi 6?

C. Tujuan
Secara umum, penulisan makalah ini bertujuan agar para pembaca dapat mengidentifikasi
metode pembelajaran IPS yang efektif untuk siswa kelas 3-6, mampu menjelaskan bagaimana
model pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang IPS, menunjukkan

4
bagaimana penggunaan media yang tepat dapat membuat pembelajaran IPS lebih menarik dan
interaktif, dan mengetahui sumber belajar apa saja yang dapat digunakan untuk mendukung
pembelajaran IPS.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode dan pengimplementasian pada pembelajaran IPS kelas 3-6


Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Menurut Abdurrahman
Ginting(2014:42), metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam
memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait
lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar. Pengertian metode pembelajaran
menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (2015:52), yaitu metode yang dikuasai oleh guru
untuk menyajikan materi pembelajaran kepada siswa di kelas baik secara individu atau kelompok
dapat diserap dengan baik dan dimanfaatkan oleh peserta didik. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai
maksud (tujuan). Dari pengertian diatas, dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang
harus dilalui (dalam hal ini) menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.

Dalam memilih metode, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut ;


1. Tujuan pembelajaran
2. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih
3. Kemampuan peserta didik belajar
4. Situasi atau kondisi saat belajar
5. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar )
6. Fasilitas yang dimiliki
7. Evaluasi yang dimiliki

Namun ada beberapa metode yang memiliki keunggulan dan kelemahan, di antaranya:
1. Metode ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan kelompok
pengunjung ( dalam hal ini peserta didik ).
Keunggulan dari metode ini bila peserta didiknya berjumlah banyak dan baik juga untuk
menjelaskan materi yang banyak, namun dengan waktu yang terbatas. Kelemahan dari metode
ini apabila guru kurang menguasai bahan atau materi serta alat peraga yang terbatas, dan kurang
baik apabila seorang guru tidak pandai berbicara.

2. Metode diskusi kelompok


Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di antara 3
atau lebih topik tertentu, dengan seorang pemimpin. Keunggulan dari metode ini ialah pendengar
atau peserta didik dapat ikut serta mengemukakan pendapatnya. Hal ini akan memperluas
6
pandangan dari masing-masing kelompok dan memupuk rasa kesatuan dan persatuan.
Kelemahannya dari metode ini adalah kurang baik jika dipakai dalam kelompok yang besar. Di
samping itu, informasi yang diperoleh peserta terbatas pada topik diskusi. Jika moderator kurang
terampil dalam memimpin diskusi maka akan terjerumus ke dalam masalah lain.

3. Panel
Adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang sebuah
topik. Pada diskusi panel diperlukan 3 panelis atau lebih dan seorang pemimpin diskusi atau
moderator. Keunggulan dari metode ini ialah dapat membangkitkan pemikiran bagi para peserta
dan mendorong memberikan analisis. Dalam diskusi panel diperlukan pandangan yang berbeda-
beda. Kelemahan dari metode ini adalah mudah tersesat ke dalam masalah lain. Selain itu tidak
semua peserta dapat mengambil bagian dalam pembicaraan. Apalagi jika panelis terlalu banyak
bicara.

4. Studi kasus
Studi kasus ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang
memungkinkan kelompok menganalisis masalah itu.Keunggulan dari metode ini ialah dapat
disajikan secara tertulis, lisan, difilmkan, direkam atau diceritakan. Selain itu, dapat ditugaskan
sebelum diskusi dimulai. Kelemahannya dari metode ini adalah membutuhkan keterampilan
untuk menuliskan suatu masalah. Memerlukan waktu yang lama. Sulit mencari moderator yang
terampil.

5. Metode brainstorming
Metode brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah, di mana anggota
mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan. Tidak ada kritik,
evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian. Keunggulannya dari metode ini ialah
dapat membangkitkan pendapat baru dan merangsang semua anggota untuk mengambil bagian.
Selain itu juga membangkitkan reaksi berangkai dalam mengeluarkan pendapat. Menghemat
waktu dan dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil. Tidak memerlukan pemimpin
diskusi yang hebat, di samping itu tidak membutuhkan peralatan yang banyak. Kelemahannya
dari metode ini ialah mudah terlepas dari kontrol. Selain itu anggota kelompok cenderung
membuat evaluasi segera setelah pendapat diajukan. Terkadang tidak semua anggota bisa
menerima pendapat tersebut.

6. Diskusi formal
Diskui forml adalah metode pemecahan masalah yang sistematis, mencakup :
a. Penyampaian permasalahan
b. Pengumpulan data
c. Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin
d. Memilih cara pemecahan yang terbaik

7
7. Metode tanya jawab
Metode ini dapat dipakai pada hal-hal berikut :
a. Menanyakan kembali pelajaran/materi yang diajarkan.
b. Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama peserta didik.
c. Memimpin pengamatan dan pemikiran peserta didik.
Keunggulannya adalah:
a. Peserta didik lebih aktif karena tidak hanya mendengarkan.
b. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya sehingga guru
mengetahui apa yang belum dimengerti oleh peserta didik.
c. Guru mengetahui pemahaman peserta didik terhadap apa yang telah diterangkan.
Kelemahannya adalah:
a. Dengan tanya jawab, pembicaraan kadang-kadang menyimpang dari pokok
pembicaraan.
b. Membutuhkan waktu yang lebih lama.

8. Metode kerja kelompok


Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar mengajar yang membagi
peserta didik dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar.
b. Mengatasi perbedaan kemampuan belajar peserta didik.
c. Mengatasi adanya perbedaan minat belajar peserta didik.
d. Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas.
Kelebihannya adalah:
a. Dapat memupuk rasa kerja sama
b. Tugas yang luas dapat diselesaikan dengan cepat
c. Timbul persaingan yang sehat
Kekurangannya adalah:
a. Adanya sifat-sifat seseorang yang ingin menonjol atau sebaliknya yang lemah
merasa rendah diri dan selalu bergantung kepada orang lain.
b. Orang yang kurang cakap akan menghambat kelancaran tugas atau didominasi
oleh seseorang.

B. Pengertian Model Pembelajaran dan pengimplementasian pada pembelajaran IPS kelas


3-6
Menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (dalam Warsono dan Hariyanto, 2013: 172), model
pembelajaran adalah deskripsi lingkungan pembelajaran yang meliputi perilaku guru dalam

8
melangsungkan pembelajaran. Trianto (dalam Gunarto, 2013:15) mengartikan model belajar
sebagai pola yang digunakan sebagai pedoman guna merancang pembelajaran di kelas atau
tutorial. Sedangkan, Model menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pola (contoh, acuan,
ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek
sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait
yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran yang efektif untuk kelas 3-6 bisa mencakup beberapa pendekatan berikut:
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Model ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil.
Mereka belajar untuk berbagi ide, mendengarkan pendapat orang lain, dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama. Model ini sangat efektif untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan kerja sama.

Ada berbagai teknik yang bisa digunakan, seperti "Think-Pair-Share", "Jigsaw",


dan "Group Investigation". Misalnya, dalam metode "Think-Pair-Share", siswa pertama
kali diminta untuk berpikir sendiri tentang pertanyaan atau masalah yang diberikan,
kemudian berpasangan untuk membahas jawabannya, dan akhirnya berbagi hasil diskusi
mereka dengan kelas.

2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek


Dalam model ini, siswa bekerja pada proyek-proyek yang kompleks yang
mencakup berbagai subjek. Mereka belajar bagaimana menerapkan pengetahuan dan
keterampilan mereka dalam situasi dunia nyata.
Misalnya, siswa bisa diminta untuk merancang dan membuat model kota ideal,
yang melibatkan pengetahuan tentang geografi, sejarah, dan ilmu sosial lainnya. Selama
proses ini, siswa akan belajar bagaimana merencanakan, bekerja sama, melakukan
penelitian, dan memecahkan masalah.

3. Model Pembelajaran Inkuiri


Model pembelajaran inkuiri adalah model yang mendorong siswa untuk menjadi
penemu pengetahuan mereka sendiri.
Berikut adalah contoh bagaimana model ini bisa diterapkan dalam kelas:

a. Mengajukan Pertanyaan
Guru memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang menantang dan
mendorong siswa untuk berpikir. Misalnya, dalam pelajaran IPS, guru bisa bertanya,
"Bagaimana peradaban kuno mempengaruhi kehidupan kita hari ini?"

9
b. Penyelidikan
Siswa kemudian melakukan penelitian untuk mencari jawaban atas pertanyaan
tersebut. Mereka bisa menggunakan buku, internet, atau sumber lainnya untuk
mencari informasi. Guru berperan sebagai fasilitator, membimbing siswa melalui
proses ini dan membantu mereka mengorganisir dan memahami informasi yang
mereka temukan.

c. Diskusi
Setelah melakukan penelitian, siswa berbagi apa yang mereka temukan
dengan kelas. Mereka membahas temuan mereka, membandingkan dan mengevaluasi
informasi, dan mencoba menarik kesimpulan.

d. Refleksi
Akhirnya, siswa merenungkan apa yang mereka pelajari. Mereka
mengevaluasi proses belajar mereka, memikirkan apa yang berhasil dan apa yang bisa
ditingkatkan, dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya dalam pembelajaran
mereka. Model inkuiri ini dapat membantu siswa menjadi pembelajar yang lebih aktif
dan mandiri, dan juga bisa meningkatkan pemahaman mereka tentang materi
pelajaran.

4. Model Pembelajaran Tematik


Dalam model ini, berbagai subjek diajarkan dalam konteks tema atau topik
tertentu. Ini membantu siswa melihat keterkaitan antara subjek yang berbeda dan
membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik.
Metode tematik dalam pembelajaran IPS dapat diterapkan dengan cara
mengintegrasikan berbagai topik dan konsep seputar tema atau isu tertentu. Berikut
adalah contoh pengimplementasiannya:

Tema: "Keragaman Budaya di Indonesia"


a. Identifikasi Tema: Guru memilih tema "Keragaman Budaya di Indonesia" yang
relevan dengan kurikulum IPS dan menarik bagi siswa kelas 3-6.

b. Perencanaan: Guru merencanakan berbagai aktivitas dan pelajaran yang


berhubungan dengan tema tersebut. Misalnya, pembelajaran tentang peta
Indonesia, diskusi tentang berbagai suku dan adat istiadat di Indonesia, penelitian
tentang makanan khas dari berbagai daerah, dan lainnya.

c. Implementasi: Guru mengimplementasikan rencana tersebut dalam kelas.


Misalnya, memulai dengan diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang
keragaman budaya di Indonesia, kemudian memperkenalkan peta dan membahas
berbagai suku dan budaya, dan seterusnya.
10
d. Aktivitas: Siswa bisa melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan
tema, seperti membuat poster tentang suku atau budaya tertentu, melakukan
presentasi tentang makanan khas dari suatu daerah, atau membuat proyek
kelompok tentang adat istiadat pernikahan di berbagai suku.

e. Evaluasi: Guru mengevaluasi pemahaman siswa tentang tema melalui berbagai


metode, seperti tes, proyek, atau presentasi.
Dengan metode tematik, siswa dapat melihat keterkaitan antara berbagai aspek IPS dan
memahami topik dalam konteks yang lebih luas dan relevan.

Perlu diingat bersama bahwa tidak ada satu model pun yang paling efektif untuk semua siswa
atau semua subjek. Guru harus memilih dan mengadaptasi model yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan minat siswa mereka.

C. Pengertian Media Pembelajaran dan Pengimplementasian pada Pembelajaran IPS


Kelas 3-6
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media
proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning), misalnya siswa
yang memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna yang
menarik. Begitu juga halnya dengan siswa yang senang berkreasi selalu ingin menciptakan
bentuk atau objek yang diinginkannya. Aspek penting lainnya penggunaan media adalah
membantu memperjelas pesan pembelajaran. informasi yang disampaikan secara lisan terkadang
tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih apabila guru kurang cakap dalam menjelaskan
materi. disinilah peran media, sebagai alat bantu memperjelas pesan pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan sarana yang digunakan dalam penyampaian materi.


Media pembelajaran sangat penting untuk mengakomodasi kecerdasan siswa yang berbeda-beda.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, media berarti perantara atau sarana komunikasi yaitu
perantara atau sarana komunikasi antar sumber pesan dan penerima pesan. Sedangkan
pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Menurut Saifuddin (2014:132-133) Media pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi 6 jenis yaitu:

1. Media Visual.
Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.
pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-bentuk visual. Jenis-jenis
media visual antara lain gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster,
peta atau globe, papan panel, dan papan buletin.

11
2. Media Audio
Media Audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lambang auditif. Jenis-jenis
media audio antara lain radio dan alat perekam atau tape recorder.

3. Media Proyeksi Diam


Jenis-jenis media proyeksi diam. Antara lain adalah film bingkai, film rangkai,
OHP, opaque projector, mikrofis.

4. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual


Jenis-jenis media proyeksi gerak dan audio visual antara lain film gerak, film
gelang, program TV dan Video.

5. Multimedia
Multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi,
animasi, dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer. Selain itu juga,
multimedia berarti penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang
terpadu seperti tes, grafik, animasi dan video untuk membentuk aturan informasi ke
dalam sistem komputer.

6. Benda
Benda-benda yang ada di alam sekitar dapat juga digunakan sebagai media
pembelajaran, baik itu benda asli ataupun benda tiruan.

D. Pemanfaatan Sumber Belajar pada Pembelajaran IPS Kelas 3-6


Sumber belajar berperan sekali dalam upaya pemecahan masalah dalam belajar. Sumber-
sumber belajar itu dapat diidentifikasikan sebagai pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.
Dalam upaya mendapatkan hasil yang maksimal, maka sumber belajar itu perlu dikembangkan
dan dikelola secara sistematik, bermutu, dan fungsional. Pemanfaatan berbagai sumber belajar di
lembaga pendidikan memang selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal yang
berpengaruh dominan dalam proses relajar dan pembelajaran seperti kesadaran, semangat, sikap,
minat, metakognisi, kemampuan, keterampilan dan kenyamanan diri bagi penggunanya;
Sedangkan faktor eksternal ádalah yang berpengaruh terhadap ketersediaan sumber belajar yang
bervariasi, banyak, kemudahan akses terhadap sumber belajar, proses pembelajaran, ruang,
sumber daya manusia, serta tradisi dan sistem yang sedang berlaku di sekolah/lembaga
pendidikan. Tenaga pengajar dan peserta didik di sekolah/lembaga pendidikan memandang
bahwa ketersediaan sumber belajar di sekolah/lembaga pendidikan masih sangat terbatas,
sehinggu perlu diupayakan penambahannya baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

12
Pemanfaatan sumber belajar untuk mata pelajaran IPS kelas 3-6 melibatkan berbagai sumber,
seperti buku teks, sumber online, media audio-visual, kunjungan lapangan, proyek kelompok,
literatur anak-anak, dan permainan pendidikan.

1. Buku Teks:
Gunakan buku teks resmi yang disetujui oleh kurikulum nasional sebagai sumber
utama pembelajaran.
Contoh buku teks dapat mencakup topik seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan
kewarganegaraan.

2. Sumber Online:

Manfaatkan sumber online seperti situs web pendidikan yang menyediakan materi
pembelajaran IPS.Situs web pemerintah, perpustakaan digital, dan platform e-learning
dapat menjadi sumber informasi tambahan.

3. Media Audio-Visual:

Gunakan video pendidikan atau dokumenter untuk memberikan pemahaman


visual tentang konsep-konsep IPS.Podcast atau rekaman audio dapat membantu siswa
memahami informasi secara auditif.

4. Kunjungan Lapangan:
Rencanakan kunjungan lapangan ke tempat-tempatbersejarah, museum, atau
institusi ekonomi untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

5. Proyek Kelompok:

Berikan proyek kelompok yang melibatkan penelitian dan presentasi tentang


topik-topik IPS tertentu.Dukung proyek dengan panduan atau sumber daya tambahan.

6. Literatur Anak:
Gunakan cerita anak-anak yang relevan dengan konsep-konsep IPS untuk
meningkatkan minat dan pemahaman siswa.

7. Permainan Pendidikan:
Integrasikan permainan pendidikan yang mendukung pemahaman konsep IPS.

Semua ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap konsep-
konsep IPS.

13
14
BAB III

PENUTUP
A. SIMPULAN
Pada pembahasan metode, model, media dan pemanfaatan sumber belajar IPS kelas 3
sampai kelas 6 yang sudah dipaparkan tersebut, pemahaman menyusun perencanaan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran IPS di SD sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu yang
berkaitan dengan rana kognitif, rana efektif, dan rana pisikomotor. Dengan menyusun
perencanaan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai dengan kegiatan akhir
yang dapat memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar seara efektif dan
efisien. Sedangkan pembelajaran tematik yang menggunakan tema untuk mengkaitan beberapa
mata pelajaran bertujuan agar peserta didik pada memperoleh pengalaman bermakna pada saat
proses pembelajaran.

B. SARAN
Agar peserta didik dapat mengerti apa yang dapat disampaikan oleh guru maka sumber
dan media belajar sangat penting bagi keberlangsungannya proses belajar mengajar. Oleh karna
itu, dalam memilih sumber dan media belajar harus yang sesuai dengan materi pelajaran yang
akan dipelajari siswa.

15
DAFTAR PUSTAKA
Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima.
Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta:
Deepublish.
Narmi, Y., Montessori, M., Fitria, Y., & Adnan, M. F (2021). Pemanfaatan Sarana dan
Sumber Belajar pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu,
5(6), 6144-6149
Syukron, B. (2017). Model pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Tarbawiah:
Jurnal Ilmiah Pendidikan,12(01), 111-136
Ahamadi, Abu. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka setia.

16

Anda mungkin juga menyukai