Anda di halaman 1dari 21

MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1. ASTI KURNIA DEWI SAPUTRI NPM.5021205
2. FEDILLA ROSSA TRIYANTI NPM.5021233
3. TIARA AMELIA PUTRI NPM.5021236
4. DEKA YULIANA AUDIYA NPM.5021244

KELAS V F
DOSEN PENGAMPU : ASEP SUKENDA EGOK , M.Pd.
MATA KULIAH :PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan


kehadirat Allah SWT,karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah kami sebagaimana mestiya. Shalawat serta salam juga
tak lupa pula kami limpahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW selaku
tokoh reformasi bagi kita sekalian yang mengajarkan kepada kebenaran
khusunya pada umat muslim yang telah menunjukkan kepada kita jalan
kebenaran dan kebaikan terutama yang masih tetap teguh pendirian sampai hari
ini.
Makalah ini dibuat guna memenuhi kewajiban kami selaku mahasiswa dalam
rangka memenuhi tugas yang telah diberikan dan merupakan pra-syarat dalam
memperoleh nilai pada mata kuliah "PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN IPA SD". Makalah ini disusun berdasarkan referensi yang
ada, serta merupakan gabungan dari teman-teman serta dari Dosen pengampu,
yang inti dari makalah ini adalah membahas tentang “MIND MAPPING
PADA PEMBELAJARAN IPA”. Dalam penyusunan materi ini, kami sadar
sepenuhnya atas segala kekurangan dan kesempurnaan sehingga di butuhkan
masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
Allah SWT. selalu menyertai dan meridhoi kita bersama dalam upaya ikut
mencerdaskan kehidupan yang berbudi pekerti luhur. Amin Ya RabbalAlamin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Lubuklinggau, 10 November 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. PEMBELAJARAN IPA DI SD.................................................................3
B. PENGERTIAN MIND MAPPING...........................................................4
C. KARAKTERISTIK MOTODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING. 6
D. FUNGSI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN....7
E. MANFAAT METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM
PEMBELAJARAN...........................................................................................8
F. LANGKAH-LANGKAH METODE PEMBELAJARAN MIND
MAPPING......................................................................................................10
G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PEMBELAJARAN
MIND MAPPING..........................................................................................14
BAB III...............................................................................................................16
PENUTUPAN....................................................................................................16
A. KESIMPULAN.......................................................................................16
B. SARAN...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam proses belajar mengajar menentukan pola pikir yang dimiliki
seseorang yang dapat mempengaruhi tingkah laku dalam kehidupan (Tri
Andri Setiawan, 2020). Model pembelajaran adalah serangkaian kegiatan
pembelajaran dari awal sampai akhir yang didalamnya terdapat
pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang disampaikan oleh guru
secara khas atau unik untuk mencapai tujuan pembelajaran (Nasrul Hakim,
dkk 2017). Tentunya semua metode pengajaran yang pernah diterapkan
selama ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Terlepas dari semua itu,
metode pengajaran yang sering diterapkan oleh guru-guru kita saat ini
adalah cenderung untuk hanya mengaktifkan salah satu sisi otak sang
murid saja. Karena pada hakekatnya otak manusia terbagi menjadi dua,
yaitu otak kiri dan otak kanan.
Dalam pembelajaran sains, peserta didik banyak menjadikan
pembelajaran sains sebagai momok yang menakutkan sehingga proses
pembelajaran tidak akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang bisa menumbuhkan rasa
ketertarikan siswa dalam belajar sains. Metode pembelajaran mins mapping
cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran sains karena model
pembelajaran ini dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu materi
pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pembelajaran IPA?
2. Apa pengertian dari metode pembelajaran mind mapping ?
3. Apa saja fungsi metode pembelajaran mind mapping?
4. Apa manfaat metode mind mapping dalam pembelajaran?

1
5. Bagaimana langkah-langkah metode pembelajaran mind mapping?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranmaind
mapping?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu pembelajaran IPA.
2. Untuk mengetahui pengertian dari mind mapping.
3. Untuk mengetahui fungsi dari metode pembelajaranmind mapping.
4. Untuk mengetahui manfaat metode pembelajaran mind mapping dalam
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah metode pembelajaran mind
mapping.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
mind mapping.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMBELAJARAN IPA DI SD
Ilmu Pengetahuan Alam (natural science) merupakan mata pelajaran
yang didalamnya terdapat pembelajaran mengenai alam, benda-benda,
gejala-gejala alam dan juga makhluk hidup. Peranan IPA di sekolah dasar
memegang peranan penting dalam pembelajaran IPA di jenjang-jenjang
berikutnya.
Pembelajaran IPA merupakan konsep pembelajaran sains dengan situasi
dunia nyata siswa serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang
sains dan anatara pengetahuan yang dimilikioleh siswa dengan kehidupan
sehari-hari.
Menurut Wahyana dalam Trianto, IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Sedangkan menurut
Marsetio dalam Trianto, IPA dipandang sebagai proses, produk, dan
sebagai prosedur.
Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar yaitu untuk mempersiapkan
individu untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Menurut (Muakhirin,
2014) yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah siswa
dibimbing untuk berpikir kritis, dapat memecahkan masalah, dan dapat
membuat keputusan-keputusan yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya
menuju masyarakat yang terpelajar secara keilmuan. Sejalan dengan hal
tersebut, pembelajaran IPA perlu memperhatikan penggunaan metode yang
tepat dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Namun, dalam kenyataan pembelajaran IPA yang berlangsung di
sekolah umumnya masih bersifat tekstual atau cenderung hafalan. Banyak
guru yang dalam pembelajarannya masih kurang variatif dalam
menggunakan menyampaikan materi. Pada umumnya, metode yang banyak

3
digunakan adalah ceramah. Hal tersebut mengakibatkan siswa bosan
terhadap proses pembelajaran. Dalyono (2009: 235) mengemukakan cara
untuk mengetahui ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat
dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan,
memperhatikan atau tidak dalam pelajaran tersebut.
Pembelajaran IPA tidak dapat dilakukan hanya dengan metode ceramah
dan kegiatan yang monoton saja. Siswa perlu belajar bermakna, agar dapat
benar-benar memahami konsep dari pelajaran IPA, tidak hanya sekedar
menghafal saja. Usman Samatowa (2006: 86) menyatakan bahwa dalam
belajar bermakna pengetahuan baru dikaitkan pada konsep-konsep yang
relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif (otak). Apabila dalam
struktur kognitif tidak terdapat konsep-konsep yang relevan, pengetahuan
baru dipelajari secara hafalan. Trianto (2010: 42) menyatakan bahwa tujuan
pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan pengetahuan (kognitif),
yaitu pengetahuan dasar dari prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran IPA adalah
dengan mengubah metode pembelajaran yang lebih menarik minat siswa.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode mind mapping.

B. PENGERTIAN MIND MAPPING


Mind Mapping berasal dari kata “mind” yang artinya pikiran
dan“mapping” yang artinya membuat peta. Sehingga mind mapping juga
biasa diartikan sebagai pemetaan pikiran. Mind Mapping merupakan salah
satu bentuk pembelajaran yang digunakan untuk melatih kemampuan
menyajikan isi (content) materi pelajaran dengan pemetaan pikiran (mind
mapping). Mind mapping adalah cara mencatat yang efektif, efesien,
kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara
memetakan pikiran-pikiran kita. Mind mapping merupakan Teknik

4
mentarat yang menggunakan kata-kata, garis, warna,symbol, serta gambar
dengan mengganbungkan dan mengembangkan potensi kerja otak yang
dapat memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala
bentuk informasi (Nasrul Hakim, dkk, 2019)
Sistem berpikir yang terpancar (radiant thinking) sehingga dapat
mengembangkan ide dan pemikiran ke segala arah, divergen, dan
melihatnya secara utuh dalam berbagai sudut pandang. Alat organisasional
informasi bekerja sesuai dengan mekanisme kerja otak sehingga dapat
memasukkan dan mengeluarkan informasi dari dan ke dalam otak dengan
mudah. Metode penulisan yang bekerja dengan menggunakan prinsip
manajemen otak sehingga dapat membuka seluruh potensi dan kapasitas
otak yang masih tersembunyi.
Menurut Tony Buzan (2004:4) Mind Mapping adalah cara mencatat
yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran
kita. Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi
kedalam otak dan mengambil informasi keluar otak. Mind Map
menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai
dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai
dengan cara kerja otak (Tony Buzan, 2011:5). Mind Map lebih merangsang
secara visual daripada metode pencatatan tradisional yang cenderung linear
dan satu warna (Tony Buzan, 2011:9).
Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada
kenyataan bahwa otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara
dengan 167 kali jumlah manusia di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari
beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus) dan ada sejumlah bagian
cabang yang memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti pohon
yang menumbuhkan cabang ke sekelilingnya (Buzan, 2009:30). Sebuah
mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide
lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Peserta didik di kelas lebih
tertarik dengan teknik mencatat yang mengedepankan keindahan dengan

5
berbagai warna bukan teknik mencatat yang membosankan (Nasrul Hakim,
dkk, 2019). Mind maping merangsang peserta didik untuk berpikir kritis,
selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan dan mengembangkan pola
pikir pendapat, berdasarkan data yang digunakan dalam pengambilan
keputusan (Nasrul Hakim, dkk, 2020)
Mind mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide
terpendam yang siswa miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut.
Catatan yang siswa buat membentuk sebuah pola gagasan yang saling
berkaitan. dengan topik utama ditengah dan sub topik dan perincian
menjadi cabang- cabangnya, tekhnik ini dikenal juga dengan nama Radian
Thinking (Deporter dan Hernacki, 2011: 152). Mind mapping merupakan
tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh
potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian
kiri dan kanan. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam
otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind
mapping merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses
berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal
dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kuncikunci
universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008). Dengan
metode mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%.

C. KARAKTERISTIK MOTODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING


Mind Mapping merupakan suatu metode yang dalam prosesnya
menggunakan gambar-gambar atau simbol-simbol serta berbagai warna.
Hal tersebut dapat melibatkan kerja otak kanan dan kiri akibatnya muncul
sebuah emosi, kesenangan, dan kreativitas seseorang. Kebanyakan siswa
cenderung lebih mudah belajar secara visual dan lebih mudah mengingat
tentang apa yang telah dilihat.
Pembelajaran di sekolah akan menjadi lebih menarik perhatian siswa
jika dilengkapi dengan gambar, simbol, ataupun ilustrasi lainnya seperti

6
pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode Mind
Mapping. Oleh karena itu, dalam metode mind mapping terdapat beberapa
karakteristik, diantaranya sebagai berikut:
1. Kertas, menggunakan kertas polos berorientasi landscape.
2. Warna, menggunakan spidol warna-warni dengan jumlah warna sekitar
2-7 warna, sehingga di setiap cabang berbeda warna.
3. Garis, menggunakan garis lengkung yang bentuknya mengecil dari
pangkal.
4. Huruf, pada cabang utama yang dimulai dari centralimage
menggunakan huruf kapital, sedangkan pada cabang menggunakann
huruf kecil. Posisi antara garis dan huruf sama panjang.
5. Keyword, menggunakan kata kunci yang dapat mewakili pesan yang
ingin disampaikan.
6. Key Image, menggunakan kata bergambar yang memudahkan untuk
mengingat.
7. Struktur, tema besar di tempatkan ditengah kertas kemudian beri garis
memancar kesegala arah untuk subtema dan keterangan lainnya.

D. FUNGSI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN


Ada lima fungsi Mind Mapping yang dikemukakan oleh Tony Buzan
(2011:5), yaitu:
1. Memberi pandangan menyeluruh pada pokok masalah atau area yang
luas.
2. Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan
dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada.
3. Mengumpulkan sejumlah besar data disatu tempat.
4. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat
jalan-jalan terobosan kreatif baru.
5. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat.
Fungsi penggunaan mind mapping yaitu, sebagai berikut:

7
1. Mind mapping sebagai metode atau model pembelajaran
Artinya siswa berpartisipasi aktif dalam membuat catatan kreatif
berupa mind mapping tentang suatu topik pelajaran berdasarkan
kreatifitasnya sendiri.
2. Mind mapping sebagai media atau alat bantu pembelajaran
Artinya mind mapping tentang suatu topik pelajaran telah tersedia,
baik itu dibuatkan oleh guru ataupun didapatkan dari buku. Siswa
memahami materi dengan mengamati dan memahami mind mapping
yang telah disediakan.
3. Mind mapping digunakan secara kombinasi
Artinya guru di kelas menjelaskan materi dengan menerapkan sebuah
metode pembelajaran seperti Problem Based Learning, Cooperative
Learning, Colaborative Learning, Inkuiry, dan lain sebagainya,
kemudian siswa juga aktif membuat catatan kreatif berupa mind
mapping tentang materi tersebut.
Mind mapping sebagai metode/model pembelajaran, paling efektif
digunakan di kelas tinggi. Sedangkan sebagai media pembelajaran, paling
efektif digunakan di kelas rendah. Hal ini berdasarkan tahap perkembangan
belajar siswa yang berbeda di tiap jenjang.

E. MANFAAT METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM


PEMBELAJARAN
Metode ini merupakan kegiatan mencatat yang efektif untuk
memudahkan mengingat berbagai informasi. Catatan dirangkum dan
dibentuk sebuah pola, dengan topik utama berada di tengah, sedangkan
subtopik menjadi cabangnya. Cabang tersebut juga dapat diuraikan kembali
sampai ke materi yang lebih khusus. Dalam pendidikan, peta konsep dapat
diterapkan untuk berbagai tujuan, antara lain;
1. Mengidentifikasi pengetahuan siswa.

8
Siswa diminta untuk membuat peta konsep sesuai dengan pikiran
mereka masing-masing dikaitkan dengan gagasan pokok serta sub atau
cabang dari gagasan pokok tersebut.
2. Menemukan cara belajar.
Dari peta konsep ini diharapkan siswa dapat merumuskan inti dari
materi yang disampaikan. Siswa diharuskan mengikuti pembelajaran
dengan membuat peta pikiran masing-masing sesuai dengan kreatifitas
siswa sehingga materi dapat diserap berdasarkan bayangan siswa.
3. Menjawab miskonsepsi.
Peta konsep yang disusun terkadang ditemukan kesalahan paham
mengenai hubungan antar ide sehingga menimbulkan pendapat yang
menyimpang dari materi.
4. Sebagai evaluasi.
Sejauh ini kebanyakan alat untuk menilai hasil belajar siswa berbentuk
tes pilihan ganda maupun uraian. Peta konsep ini dapat dijadikan
sebagai alat evaluasi bagi siswa selama mengikuti pembelajaran.
Metode pembelajaran mind mapping dianggap menjadi suatu metode
yang baik karena dengan menerapkan metode mind mapping ada banyak
manfaat yang bisa diperoleh. Beberapa manfaat yang kita peroleh dari
penggunaan mind mapping antara lain:
1. Meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan;
2. Memaksimalkan sistem kerja otak;
3. Saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak ide dan
informasi yang dapat disajikan
4. Memacu kreatifitas, sederhana dan mudah dikerjakan;
5. Sewaktu-waktu dapat me-recall data yang ada dengan mudah;
6. Menarik dan mudah tertangkap mata (eye catching); dan
7. Dapat melihat sejumlah besar data dengan mudah.

9
Metode pembelajaran mind mapping yang menggabungkan fungsi
otak kanan dan otak kiri ini memanfaatkan media gambar yang berupa
mind mapping baik yang dibuat sendiri ataupun yang telah tersedia.
Sedangkan menurut Michalko dalam bukunya Buzan (2009:6) model
pembelajaran mind mapping dapat dimanfaatkan atau berguna untuk
berbagai bidang pendidikan diantaranya:
1. Mengaktifkan seluruh otak
2. Memunginkan kita berfokus pada pokok bahasan
3. Membantu mewujudkan hubungan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang saling terpisah
4. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian
5. Mengumpulkan kita mengelompokan konsep, membantu kita
membandingkannya.
Menurut Buzan (Buzan, 2005 :6), mind mapping dapat membantu kita
dalam banyak hal. Berikut beberapa diantaranya:
1. Merencana
2. Berkomunikasi
3. Menjadi lebih kreatif
4. Menghemat waktu
5. Menyelesaikan masalah
6. Memusatkan perhatian
7. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran
8. Mengingat dengan lebih baik
9. Belajar lebih cepat dan efisien
10. Melihat “gambar keseluruhan”.

F. LANGKAH-LANGKAH METODE PEMBELAJARAN MIND


MAPPING
Langkah-langkah dalam pembuatan mind mapping, yaitu sebagai
berikut:

10
1. Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah atau pinggir;
2. Pada bagian tengah tulis topik utama, bisa juga menggunakan gambar
atau foto
3. Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan
cabang- cabang utama pada ranting yang merupakan sub topic utama;
4. Gunakan garis hubung yang melengkung.
5. Gunakan warna
6. Gunakan kata kunci pada setiap garis hubung
7. Gunakan gambar
Adapun langkah-langkah lain dalam membuat mind mapping,
diantaranya:
1. Mempelajari konsep mind mapping
2. Memilih tols untuk membuat mind mapping
3. Merumuskan tujuan
4. Menetapkan tema besar
5. Membuat percabangan utama dari tema besar
6. Mengembangkan setiap percabangan dengan detail tambahan
7. Mengembangkan lebih banyak detail
8. Mengidentifikasi koneksi lintas bagian
9. Menggunakan mind mapping untuk memenuhi tujuan.
Secara umum, prosedur pembelajaran dilakukan melalui 3 tahapan
yaitu:
1. kegiatan pendahuluan;
2. kegiatan inti;
3. kegiatan akhir.
Secara aplikatif ada beberapa langkah-langkah pembelajaran
menggunakan metode Mind Mapping. Menurut Iwan Sugiarto dalam
Daniel Hendra Purwoko (2012:18), langkah pembelajaran menggunakan
metode Mind Mapping adalah sebagai berikut.
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

11
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 3 sampai 4 siswa.
4. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan antara lain kertas gambar,
spidol warna, pensil, dan penghapus.
5. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang
disampaikan dengan menggunakan metode Mind Mapping.
6. Guru membagi materi yang akan dibuat dengan metode Mind
Mapping.
7. Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk kemudian
membuat materi dalam metode Mind Mapping.
8. Setelah selesai, perwakilan kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil Mind Mapping di depan kelas.
Untuk mengajak siswa kelas rendah belajar membuat mind mapping,
dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menuliskan topic utama dipapan tulis
2. Meminta siswa satu persatu maju untuk melengkapi cabang-cabang
mind mapping yang telah dibuat dan juga mengajarkan cara
membacanya
3. Siswa boleh menambahkan gambar atau symbol pada cabang mind
mapping yang mereka buat.
Menurut (Sani, 2015), bahwa langkahlangkah metode mind mapping
adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Guru mengungkapkan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi
oleh peserta didik.
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
4. Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat jawaban hasil
diskusi.

12
5. Tiap kelompok (diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya.
6. Peserta didik membuat peta pikiran berdasarkan alternatif jawaban
yang telah didiskusikan.
7. Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide
pemetaan konsep berpikirnya.
8. Peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi
perbandingan sesuai konsep yang disediakan.
Adapun pendapat lain menurut (Swadarma, 2013) bahwa langkah-
langkah menerapkan metode mind mapping adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan secara jelas tujuan dan materi pembelajaran
yang akan disampaikan.
2. Guru menjelaskan materi pembelajaran.
3. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai sebuah permasalahan,
lalu untuk menjawabnya peserta didik dikelompokkan yang
beranggotakan 2-3 orang.
4. Setiap kelompok dibekali sumber belajar seperti buku ajar, Koran,
artikel, majalah, dan sebagainya. Lalu peserta didik ditugaskan
membuat mind map atau peta pikiran.
5. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
6. Guru melakukan evaluasi untuk menilai kemajuan kelompok dan
hasil yang tercapai.
7. Guru melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran hari ini.
Berdasarkan langkah-langkah seperti di atas diharapkan siswa lebih
tertarik dalam mengikuti pembelajaran sehingga materi yang di sampaikan
akan mudah dipahami dan diingat oleh siswa. Selain itu, siswa juga harus
aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti, bertanya dan menjawab
pertanyaan. Guru juga harus memberikan pertanyaanpertanyaan kepada
siswa, sehingga akan tercipta proses belajar yang baik di dalam kelas.

13
G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PEMBELAJARAN
MIND MAPPING
Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Menurut Doni Swadarma, metode pembelajaran Mind
Mapping digunakan untuk mengembangkan ide/pengetahuan seperti yang
biasa dilakukan pada saat proses belajar mengajar, serta mengasah
kemampuan kerja otak karena mapping penuh dengan usur
kreativitas.Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Mind
Mapping yaitu:
Kelebihan metode pembelajaran Mind Mapping ialah :
1. Saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak ide dan
informasi yang dapat disajikan;
2. Menarik;
3. Fleksibel;
4. Memacu kreativitas, sederhana dan mudah dikerjakan.
Adapun kelebihan metode mind mapping menurut (Firdaus,
2010)yaitu :
1. Mind map dapat membuat belajar lebih menyenangkan karena sesuai
dengan cara kerja otak masing-masing individu, jadi individu bebas
berkarya.
2. Dapat mengakesnya kapanpun kita butuhkan, “what you see, you will
remember.” karena otak lebih mudah menangkap, mengingat gambar
daripada kata-kata dari rangkaian suatu teks. Pada dasarnya mind map
dibuat dengan penuangan materi secara singkat, mengutamakan inti dari
materi secara jelas.
3. Otak lebih mudah mengingat kata penting atau kalimat pendek daripada
dibandingkan mengingat sebuah teks yang panjang, begitu juga peserta
didik sekolah dasar pastinya lebih mudah mengingat kalimat pendek
daripada sebuah teks panjang.

14
4. Mind map dapat mentransfer informasi ke otak kita dengan jumlah yang
signifikan dan mudah dipahami.
5. Catatan berbentuk kreatif dan lebih terfokus pada inti materi, tidak harus
menjabarkan seluruh materi.
Jika ada kelebihan, pasti ada kekurangan dalam metode pembelajaran
Mind Mapping, diantaranya :
1. Tidak sepenuhnya siswa yang belajar;
2. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan;
3. Hanya siswa yang aktif yang terlibat. Karena siswa yang aktif dapat
terlibat dalam proses pembelajaran Mind Mapping dengan
mengembangkan ide pengetahuan siswa saat proses belajar mengajar.
Adapun kekurangan dari metode mind mapping menurut (Warseno &
Agus, 2011) diantaranya :
1. Beberapa peserta didik aktif yang terlibat.
2. Tidak sepenuhnya peserta didik ingin belajar.
3. Mind map dibuat oleh peserta didik secara berkreasi dan bermacam-
macam, sehingga menyita waktu guru ketika memeriksa mind map
siswa

15
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan
tahun 1970-an. Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan,
penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang
sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan.Mind mapping
merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa
menggunakan seluruh potensi otak agar optimum.
Mind mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide
terpendam yang siswa miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut.
Beberapa manfaat yang kita peroleh dari penggunaan mind mapping
antara lain, memacu kreatifitas, sederhana dan mudah dikerjakan, sewaktu-
waktu dapat me-recall data yang ada dengan mudah, menarik dan mudah
tertangkap mata (eye catching); dan dapat melihat sejumlah besar data
dengan mudah.
Metode mind mapping ini terdapat langkah-langkah dalam
pembuatannya maupun dalam proses pembelajaran yang harus di terapkan
dan di ikuti.
Kelebihan metode pembelajaran Mind Mapping yaitu menarik,
fleksibel, memacu kreativitas, sederhana dan mudah dikerjakan. Adapun
kekurangan dalam metode pembelajaran mind mapping yaitu tidak
sepenuhnya siswa yang belajar, jumlah detail informasi tidak dapat
dimasukkan, hanya siswa yang aktif yang terlibat

B. SARAN
Pendidikan sangat penting di era modern ini. Maka dari itu untuk
menempuh pendidikan yang sukses perlu adanya metode belajar yang
tepat dan menarik agar mereka yang belajar memiliki jiwa semangat

16
yang tinggi untuk terus belajar dan menjagi generasi bangsa yang
cerdas. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan kami berharap kritik dan saran yang bersifat positif untuk
kesempurnaan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta: Gramedia.


Hakim, Nasrul, dkk (2019). Penerapan Student Team Achievment Division
(STAD).
Kurniasih Dan Berlin. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran
untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta: Kata Pena.
Safitri. 2016. Penerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Minat
dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD N Balangan 1. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Edisi, 3 Tahun ke 5.
Swadarma. 2013. Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran.
Jakarta : Alex Media Komputindo.

18

Anda mungkin juga menyukai