Anda di halaman 1dari 18

MEMAHAMI MODEL PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

MODEL PEMBELAJARAN SUDUT

Dosen Pengampu : Izza Fitri, M.Pd

Kelas : PIAUD 3 2019

Disusun Oleh : Kelompok 3


1. Lasmini : 1930210041
2. Nisa Permata Sari : 1930210048
3. Fuji Punjung Sari : 1930210046
4. Silvia : 1930210077
5. Sopia : 1930210039
6. Arum Triwinanti : 1930210111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2020

I
Kata Pengantar
Puji syukur khadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Model
Pembelajaran AUD.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Izza Fitri,
M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Model Pembelajaran AUD atas dedikasinya kepada
kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami
berusaha dengan semaksimal mungkin mencari sumber yang ada.
Kami harap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kami
terutama dan juga pembaca sekalian untuk dapat mencapai kebahagiaan didunia dan
akhirat. Aamiin Allah Humma Aamiin.

Palembang, 8 November 2020

Penulis

II
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................... 2
D. Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
A. Pengertian Model Pembelajaran...............................................................................3
B. Isi Model Pembelajaran Sudut..................................................................................4
C. Pengertian Model Pembelajaran Sudut.....................................................................5
D. Cara Menerapakan Model Pembelajaran Sudut....................................................... 6
E. Contoh Model Pembelajaran Sudut.......................................................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................................... 14
A. Kesimpulan.............................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

III
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling
Fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan
oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan
anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya
pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal.
Model Pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai
keberhasilan dari proses belajar mengajar Sebagaimana unsur dari 2 kata yaitu model
dan pembelajaran. Model Pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang
menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan
atau perkembangan pada diri anak. Trianto (2010) mengemukakan bahwa model
adalah suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mepersentasikan sesuatu hal.
Selain itu, model jula dapat diartikan sebagi prosedur kerja yang senantiasa diatur
secara sistematis dan terstruktur yang mengandung penjelasan baik dalam bentuk
uraian maupun grafis yang didalamnya terdapat penjelasan dan saran.
Model Pembelajaran pada umumnya memiliki beragam pendapat, akan tetapi
terdapat beberapa model-model pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan anak usia dini. Model-model pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh
lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini menurut Bradekamp dkk (1997)
diantaranya ada Model Pembelajaran Klasikal, Model Pembelajaran Kelompok,
Model Pembelajaran Sudut, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran
Sentra.
Model Pembelajaran Sudut dengan Pengaman, model pembelajaran ini
menyediakan sudut-sudut kegiatan yang menjadi pusat kegiatan pembelajaran
berdasarkan pada minat anak. Alat-alat dan media yang disediakan juga harus
bervariasi mengingat minat anak yang beragam. Media dan alat-alat tersebut juga
harus sering diganti dan diperbarui disesuaikan dengan tema dan subtema yang
dibahas. Sudut-sudut kegiatan pada model pembelajaran ini diantaranya adalah sudut
keluarga, sudut alam sekitar dan pengetahuan, sudut pembangunan, sudut
kebudayaan, dan sudut ketuhanan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Model Pembelajaran?
2. Apa saja isi Model Pembelajaran Sudut tersebut?
3. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Sudut?
4. Apa Saja Contoh dari Model Pembelajaran Sudut?
5. Bagaimana cara menerapkan Model Pembelajaran Sudut?
C. Tujuan
1. Supaya dapat memahami apa itu pengertian atau definisi dari Model Pembelajaran
tersebut.
2. Supaya dapat memahami apa saja isi dari Model Pembelajaran Sudut tersebut.
3. Agar dapat memahami apa itu pengertian atau definisi dari Model Pembelajaran
Sudut tersebut.
4. Untuk Memahami Apa saja contoh dari Model Pembelajaran Sudut.
5. Supaya tau bagaimana cara menerapkan Model Pembelajaran Sudut di PAUD.
D. Manfaat
Dengan menggunakan model pembelajaran sudut, anak lebih bisa
memprioritaskan minat dan bakatnya lebih condong kearah mana. Anak juga bisa
fokus menumbuhkan juga mengembangkan passion nya nanti. Dalam model
pembelajarran sudut juga anak belajar lebih rileks dan santai karena tidak ada
paksaan untuk mempelajari sesuatu. Anak akan lebih memahami konsep yang sudah
di buat dengan mengembangkan model pembelajaran sudut saat alat-alat yang
digunakan bervariasi .

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran
Istilah Model Pembelajaran diambil dari dua suku kata, yaitu Model dan
Pembelajaran. Di mana masing-masing kata tersebut memiliki makna yang
berbeda-beda. Model adalah suatu objek atau konsep yang digunakan untuk
mempresentasikan sesuatu hal yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang
lebih komprehensif. Sedangkan pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru
untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Kemp (1995) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di
atas.
Menurut Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa model pembelajaran
itu adalah adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Pembelajaran Anak Usia Dini adalah Pembelajaran memberikan pengalaman
bagaimana menghadapi realita dari ketidaktahuan menjadi pemahaman. Pembelajaran
memberikan pengalaman yang senantiasa melekat pada diri individu peserta didik
sebagai bekal bagi dirinya untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
Berbagai model pembelajaran anak usia dini yang didukung oleh aliran, baik
dalam kajian psikologi dan juga filsafat diantaranya adalah:
1) Model Pembelajaran Menurut Pandangan Behaviorisme Model pembelajaran ini
memandang belajar sebagai suatu proses perubahan perilaku yang dapat diamati
(observable) dan dapat diukur (meassurable).
2) Model Pembelajaran Menurut Pandangan Kognitivisme Model belajar ini secara
umum ditandai sebagai tahapan teori yang menganjurkan bahwa proses berpikir anak
dikembangkan melalui empat tahap yang berbeda.
a) Teori Perkembangan Piaget Menurut Piaget perkembangan kognitif
merupakan suatu proses genetik yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme
biologis yaitu perkembangan sistem syaraf. Dengan bertambahnya umur maka

3
susunan syaraf seseorang akan semakin komplek dan ini memungkinkan
kemampuannya meningkat (Traves dalam Soekamto & Winataputra, 1992).
b) Teori Kognitif Bruner Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang
terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan.
Tahap ketiga adalah tahap simbolik, dimana ia mempunyai gagasan-gagasan
abstrak.
c) Teori belajar bermakna menurut Ausubel Menurut Ausubel belajar haruslah
bermakna, dimana materi yang dipelajari diasimilasikan secara non-arbitrari dan
berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Menurut
Reilly & Lewis, (1983) ada dua persyaratan untuk membuat materi pelajaran
bermakna yaitu: materi yang secara potensial bermakna lalu diatur sesuai dengan
tingkat perkembangan dan pengetahuan masa lalu dan diberikan dalam situasi
belajar yang bermakna.
3) Model Pembelajaran Menurut Pandangan Konstruksivisme Menurut pandangan ini
anak adalah pembangun aktif pengetahuannya sendiri. Pendekatan ini sangat
menekankan pentingnya keterlibatan anak dalam proses belajar. Manfaat model
pembelajaran kontruktivis antara lain:
a) Membina peserta didik menjadi lebih mandiri.
b)Mengembangkan daya kreativitas peserta didik karena ia harus
memperlihatkan hasil belajar atau karyanya.
c) Berlatih bekerja sama dengan tim anggota pendidik lainnya.
B. Isi Model Pembelajaran Sudut Model-Model Pembelajaran PAUD Ada
beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini,
diantaranya
1) Model Pembelajaran Klasikal Model pembelajaran klasikal adalah pola
pembelajaran di mana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak
sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang
paling awal digunakan di TK, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya
sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak. Seiring dengan
perkembangan teori dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah
banyak ditinggalkan.

4
2) Model Pembelajaran Kelompok(Cooperative Learning) Model Pembelajaran
Kelompok atau Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah strategi
pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk
saling berinteraksi. Dengan sistem pembelajran kooperatif akan memungkinkan guru
mengelola kelas dengan lebih efektif dan siswa dapat saling membelajarkan sesama
siswa lainnya.
3) Model Pembelajaran Area (Minat) Model pembelajaran berdasarkan Area (Minat)
lebih memberikan kesempatan kepada anak didik untuk memilih atau melakukan
kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.
4) Model Pembelajaran BCCT (Beyond Centre and Circle Time) Model
pembelajaran BCCT adalah pendekatan pembelajaran yang dalam proses
pembelajarannya dilakukan di dalam ‘lingkaran” (circle times) dan sentra bermain.
Lingkaran adalah saat di mana guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar
untuk memberikan pijakan sebelum dan sesudah bermain.
5) Model Pembelajaran sudut sesuai dengan kurikulum PAUD 2013. Model
pembelajaran sudut memberikan kesempatan kepada anak didik belajar dekat dengan
kehidupan sehari-hari.Kegiatan belajar mengajar dengan model sudut pembelajaran
berdasarkan sudut-sudut kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran
hampir sama dengan model pembelajaran bidang, hanya sudut-sudut kegiatan
merupakan pusat kegiatan berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan pada
sudut kegiatan yang bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema atau sub
tema yang dibahas. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan
sudut-sudut kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang mirip
dengan model pembelajaran bidang, karena memperhatikan minat anak. Jumlah sudut
yang disediakan 5 sudut dalam penggunaannya, tak terkalahkan dengan program
yang direncanakan dengan kisaran 2 sampai 5 sudut. Hal ini dimungkinkan 1 sudut
lebih dari 1 kegiatan. Alat-alat yang disediakan pada sudut kegiatan yang bervariasi
dan sering diganti, disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.
C.Pengertian Model Pembelajaran Sudut
Model pembelajaran sudut adalah kegiatan belajar mengajar dengan model
pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan,menggunakan langkah-langkah
pembelajaran hampir sama dengan model pembelajaran area, hanya saja sudut-sudut
kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema dan

5
sub tema yang dibahas. Jumlah sudut yang disediakan 5 sudut dalam penggunannya
disesuaikan dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2 sampai 5 sudut.
Dalam kondisi tertentu dimungkinkan 1 sudut lebih dari 1 kegiatan . Alat-alat yang
disediakan pada sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi agar tidak
membosankan.

Sudut-sudut kegiatan yang dimaksud adalah :


1. Sudut Ketuhanan
Alat-alat yang ditempatkan adalah maket tempat ibadah, peralatan ibadah,
gambar-gambar, dan alat lainnya yang sesuai dengan keagamaan.
2. Sudut Keluarga
Alat-alat pada sudut keluarga terdiri dari kursi tamu, meja makan, peralatan
dapur, peralatan ruang kamar tidur, boneka berbagai jenis, dan peralatan lain di ruang
tamu.
3. Sudut Pembangunan
Alat-alat yang ditempatkan pada sudut ini adallah alat-alat untuk permainan
konstruksi, seperti balok, keeping geometri, alat pertukangan, dan minatur/model
berbagai jenis kendaraan, plastisin, pledog, tanah liat.
4. Sudut Alam sekitar dan Pengetahuan
Alat-alat pada sudut alam sekitar dan pengetahhuan terdiri dari akuarium,
meja/rak untuk benda-benda obyek pengetahuan, kulit kerang, biji-bijian, batu-batuan,
kaca pembesar, timbangan, magnet dan alat-alat untuk menyelidiki alam sekitarnya
dan gejala alam
5. Sudut Kebudayaan
Alat-alat yang ditempatkan pada sudut kebudayaan adalah peralatan
music/perkusi, rak-rak buku, buku perpustakaan, alat untuk pengenalan bentuk,
warna, konsep bilangan, simbol-simbol, alat untuk kreativitas, rumah adat, pakaian
adat, tokoh-tokoh pewayangan.
D.Cara Menerapakan Model Pembelajaran Sudut
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas pada model
pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan adalah :
1. Pengaturan alat bermain dan perabot di ruangan, termasuk meja, kursi dan luasnya
ruangan, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, khususnya pada
sudut-sudut kegiatan.

6
2. Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat dipajang di papan atau di dinding
ruangan. Hasil karya anak dapat juga disimpan di laci masing-masing anak sebagai
portofolio.
3. Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermain dirapiikan dan disimpan
sedemikian rupa sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai
seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur
kembali peralatan dan sebagainya.
Model Pembelajaran Sudut memberikan kesempatan kepada anak didik untuk
belajar dekat dengan kehidupan seharu-hari. Pada model ini program pembelajaran
difokuskan pada 5 hal, yakni:
1) Praktik kehidupan, Anak-anak diajarkan berbagai hal dalam kehidupan
sehari-hari yang melibatkan keterampilan dan kemandirian, seperti mengikat tali
sepatu, menyiapkan bekal makan mereka, pergi ke toilet tanpa bantuan, dan
membersihkan diri sendiri ketika mereka menumpahkan sesuatu.
2) Pendidikan kesadaran sensori. Disini anak dilatih untuk peka menggunakan 5
indera yang mereka miliki
3) Seni berbahasa, Anak-anak didorong untuk mengekspresikan diri mereka secara
lisan. Anak-anak juga belajar membaca, mengeja, tata bahasa, dan menulis.
4) Matematika dan bentuk geometris, Anak-anak diajarkan tentang angka, baik itu
dengan menggunakan tangan maupun dengan alat.
5) Budaya, Pendidikan budaya di sini mencakup geografi, hewan, waktu, sejarah,
musik, gerak, sains, dan seni.
Selaras dengan fokus program pembelajaran di atas, ruangan pembelajaran ditata
secara fungsional bagi anak, yang memungkinkan anak bekerja, begerak, dan
berkembang secara bebas. Kondisi ruangan dan peralatan disesuaikan dengan ukuran
anak. Bahan dan alat main diatur dalam rak-rak yang mudah dijangkau anak. Ruang
kelas di tata indah dan menarik bagi anak karena pada usia awal rasa estetika mulai
berkembang. Tersedia buku-buku yang dapat diambil anak kapan saja
Berikut Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudut:
a) Kegiatan Awal (+30 menit)
Kegiatan yang dilaksanakan adalah bernyanyi, berdoa, mengucap salam,
membicarakan tema/sub tema, diskusi kegiatan yang akan dilaksanakan, melakukan
kegiatan fisik/motorik.

7
b) Kegiatan Inti (+60 menit) secara individual di sudut-sudut kegiatan
Sebelum melakukan kegiatan inti, pendidik bersama anak membicarakan
tugas-tugas yang diprogramkan di sudut-sudut kegiatan. Setelah itu pendidik
menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di setiap sudut kegiatan yang
diprogramkan.
Sudut yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indekator yang dikembangan
dan sarana/alat pembelajaran yang ada. Kemudian anak dibebaskan untuk memilih
sudut kegiatan yang disukai sesuai dengan minatnya. Anak dapat berpindah sudut
kegiatan sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh pendidik, pendidik memberi
motivasi.
c) Istirahat/Makan (+30 Menit)
Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya berdoa
tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, berbagi bekal dengan teman,
membereskan dan merapikan alat-alat makan dan sebagainya. Setelah kegiatan
makan selesai, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk bermain di dalam atau di
luar kelas.
d) Kegiatan Akhir (+30 menit)
Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita,
bernyanyi, gotong royong membersihkan kelas, diskusi kegiatan sehari yang telah
dilakukan, informasi kegiatan sehari-hari, berdoa, dan mengucapkan salam.

E. Contoh Model Pembelajaran Sudut


Penataan lingkungan belajar terkait dengan model pembelajaran yang digunakan.
Ada banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan. Semua model memiliki
karakteristik yang berbeda. Namun, semuanya memuat prinsip pembelajaran PAUD
yang sama. Di indonesia model pembelajaran yang banyak digunakan di satuan
PAUD ada 3 macam, yakni Model Sudut, Area, dan Sentra.
NO. Kelompok Pengetahuan Deskripsi
1. Alam Sekitar Sudut alam sekitar berisi kegiatan IPA,
diantaranya:
a. Bak Pasir dan Bak air, tanah liat, lilin
/plastisin, adonan terigu, kain perca, bahan
sisa, kotak bekas, koran

8
Mengenal benda padat dan cair. Bermain/
bereksplorasi dengan/tanpa menggunakan alat
perlengkapannya dan menciptakan sesuatu dari
benda-benda tersebut.
b. Aqurium ikan
Mengenal binatang yang hidup diair dan
menumbuhkan cinta sesama mahluk ciptaan
Tuhan: memberi makan, membersihkan tempat
hidup binantang.
c. Tempat biji-bijian
Mengenal bermacan-macam biji-bijian,
mengobservasi pertumbuhan dari biji, batang
daun, umbi yang ditanam
d. Kerikil permukaan kasar dan kerikil
permukaan licin/halus, kulit kerang, batu
bata
Kegiatan ini menstimulasi panca indra dan dapat
dikembangkan dengan bermacam kegiatan seperti
mengklasifikasi menurut jenis, tekstur, warna,
besar kecil, kasar-halus
e. Daun kering
Mengenalkan benda alam yang ada dilingkungan
anak salah satunya daun. Dapat dilakukan dengan
kegiatan , mozaik, mengisi pola, menggunting,
merobek, menempel, melipat, mencap, meronce
dan karya lainnya yang mengembangkan
kreativitas anak
f. Tumbuhan
Mengenal tanaman, untuk menumbuhkan cinta
sesama mahluk ciptaan Tuhan: menyiram,
membersihkan, memberi pupuk
g. Bumbu dapur
Memberikan pengetahuan tentang tanaman yang

9
dapat menjadi penyedap masakan, dengan cara
meraba, mencium, merasakan, mengenalkan
bentuk, warna dan ciri-cirinya
h. Jam, Kaca pembesar, magnit/besi berani,
timbangan, gelas ukur
Timbangan merupakan alat untuk mengukur
berat dan ringan, banyak dan sedikit, lebih dan
kurang, sehingga dapat memakai bentuk
timbangan yang formal dan tidak formal.
Media tersebut dapat dibagi menjadi 4 pengertian
ukuran :
1. Ukuran Waktu
- Menyangkut kurun waktu sehari pagi, siang sore,
malam.
- Menyangkut kurun waktu cukup lama, sekarng ,
nanti, kemarin, hari ini, besok, lama, yang lalu,
yang akan datang
-Menyangkut waktu khusus, waktu sembahyang,
waktu makan, waktu tidur, dll.

2. Ukuran Isi
- Mengukur isi benda dengan alat ukur yang tidak
formal. Misalnya dengan gelas, cangkir, sendok,
piring dll.
- Mengukur isi dengan ukuran formal, misalnya
mengukur air atau pasir kedalam literan atau gelas
ukur
3. Ukuran Berat
- Menimbang dengan alat timbangan yang tidak
formal seperti dengan memakai kedua tangan.
- Menimbang dengan alat timbangan formal
4. Ukuran Panjang

10
- Mengukur dengan alat yang tidak formal
( rentangan tangan, rentangan lengan, tali, kayu,
tangan)
- Mengukur dengan alat yang formal, pita ukuran,
penggaris, meteran (anak membangun
pengetahuannya dengan menggunakan alat-alat
tersebut )

- Kaca pembesar untuk melihat benda-benda


kecil

- Magnit/besi berani untuk mengenalkan


grafitasi

i. Pewarna, cat warna, arang, kapur

Menstimulasi anak dalam mengenal warna dan


memberi kesempatan pada anak untuk
mengekplorasi warna-warna sehingga
menemukan warna lain

j. Permainan Kantong Pintar

Menstimulasi indra peraba yang diasosiasiakan


dengan perbendaharaan bahasa Media yang
disiapkan di sudut ini untuk menstimulasi motorik,
panca indra, klasifikasi menurut warna dan bentuk,
besar dan kecil dan ciri-ciri tertentu, eksplorasi,
sebab akibat, memecahkan masalah anak
membangun pengetahuanya sendiri dengan
melaksanakan prinsip-prinsip saintifik, dengan
menggunakan bahan alam dan mengenal basah,
kering, perubahan benda kering kebasah,
peresapan, mengapung, tenggelam, melayang,

11
mencium, merasa.

2. Ketuhanan Miniatur rumah ibadah seperti masjid, gereja,


pura, kelenteng, wihara, kitab suci, peralatan
sembahyang, poster gambar rumah ibadah dan
model miniatur gerakkan Shalat.
3. Pembangunan  Balok kayu dengan berbagai ukuran dan
bentuk
 Lego
 Puzzle
 Baut, mur, tang model miniatur
 Binatang dan kendaraan model miniatur
dari bahan kayu/plastik yang aman.

Sudut pembangunan ini memberikan kesempatan


mewujudkan imajinasi anak untuk membangun
suatu bentuk dan mengembangkan kreativitas,
kemampuan matematika, memecahkan

masalah, dan konsentrasi.

4. Keluarga Peralatan meja tamu, meja makan, dapur, alat


setrika dan baju-baju karakter, dengan ukuran
anak. Dilengkapi dengan boneka bayi laki-laki dan
perempuan, baju boneka, peralatan mandi boneka.
Sandal sepatu dan baju ukuran orang dewasa.
Peralatan makan, peralatan dapur.
5. Budaya  Buku perpustakaan
 Alat musik perkusi
 Model miniatur boneka berpakaian daerah
 Kertas, krayon, pensil warna, pensil

12
Gambar 1.1 (Contoh Sudut Alam Sekitar)

Gambar 1.2

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran sudut adalah kegiatan belajar mengajar dengan model
pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan,menggunakan langkah-langkah
pembelajaran hampir sama dengan model pembelajaran area, hanya saja sudut-sudut
kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema dan
sub tema yang dibahas. Jumlah sudut yang disediakan 5 sudut dalam penggunannya
disesuaikan dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2 sampai 5 sudut.
Dalam kondisi tertentu dimungkinkan 1 sudut lebih dari 1 kegiatan . Alat-alat yang
disediakan pada sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi agar tidak
membosankan.
Sudut-sudut kegiatan dalam Model Pembelajaran Sudut terdiri dari : (1) Sudut
Ketuhanan, (2) Sudut Keluarga, (3) Sudut Pembangunan, (4) Sudut Alam sekitar dan
Pengetahuan, dan (5) Sudut Kebudayaan.

B. Saran
Untuk sekolah-sekolah yang ada di indonesia dalam sistem belajar di sekolah,
alangkah baik nya menggunakan metode pembelajaran sudut karena sudah bisa kita
ketahui bersama, bahwasanya metode ini bisa sekali digunakan, karena pada metode
ini anak bermain sambil belajar nya tanpa ada paksaan sama sekali. Apabila model
pembelajaran sudut dapat diterapkan dan dilaksanakan sesuai prosedur pasti akan
memberikan pengaruh baik terhadap perkembangan pendidikan anak usia dini.

14
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuardi, dan Hajerah. 2018. “Penggunaan Model Pembelajaran pada Taman
Kanak-kanak Kota Makassar”. JURNAL CARE. Volume 5 Nomor 2.
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JPAUD. 7 November 2020.
Hijriati. 2017. “Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini”.
Jurnal ar-raniry. Volume III Nomor 1
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/article/download/2046/1517.
5 November 2020.
Ita, Efrida. 2018. “Manajemen Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di TK
Rutosoro Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada Flores NTT”. Jurnal Dimensi
Pendidikan dan Pembelajaran. Volume 6 Nomor 1.
http://journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/article/download/889/671.
5 November 2020.
PAUD JATENG. 2015. Model Pembelajaran PAUD: Model Sudut (Taman Indria).
https://www.paud.id/pembelajaran-paud-model-sudut-taman-indria/.
9 November 2020.

15

Anda mungkin juga menyukai