Disusun Oleh
1. Asmiri
2. M.Ihsan Kholik
3. Muh Suparman
Alhamdulillah Puji serta Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat AllahSWT yang
telah melimpahkan rahmat dan kurunia-Nya, sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah ini
makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok untuk matakuliah Pendidikan IPA Sekolah
Dasar Metode Pembelajaran IPA Sekolah Dasar
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini belum begitu maksimal baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tanganterbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaiki makalah
ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna di larnakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki kami berharap semoga pada
akhirnya makalah ini dapat memberikan mamfaat maupun insipirasi untuk membaca.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………... II
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..……………….. 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………....……1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………...…2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...…3
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam………………………………………………….……….3
B. Karakteristik kajiian pengetahuan alam……………………………………………….………4
C. Model Evaluasi Pembelajaran………………………………………………………………..4
D. Metode Pembelajaran IPA Interaktif………………………………………………….………6
E. Jenis permainan yang bias di jadikan metode pembelajaran ( STRATEGI ) Dalam kelas……….11
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………..…..14
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….14
Saran dan Kritik………………………………………………………………………….……..14
Penutup……………………………………………………………………..………………….15
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai amanat KTSP, bahwa model pembelajaran merupakan salah satu model
implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang
pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama, dan sekolah
menengah atas. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakab suatu pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistic dan otentik.
Melalui pembelajaran IPA, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga
dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerakan konsep yang telah
dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai konsep yang dipelajari secara meneyluruh (holistic), bermakana, otentik, dan aktif.
Cara pengemasan penagalaman belajar yang dirancang oleh guru sangat berpengaruh
terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif.
Pembelajaran adalah sebuah proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbale balik, yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran merupakan interaski semua komponen atau
unsure yang terdapat dalam pembelajaran, yang satu sama lainnya saling berhubungan dalam
sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan. Proses PEMBELAJARAN tentu merupakan
sesuatu yang penting dalam dunia pendidikan yang aptut diperhatikan, direncanakan, dan
dipersiapkan oleh pendidik, karena memang mencakup perencanaan tujuan, penentuan bahan,
pemilihan metode yang tepat, dan bagaimana mengevaluasi hasil-hasil dari pembelajaran
tersebut. Salah satu komponen pembelajaran adalah metode interaktif. Pada intinya, metode
pembelajaran interaktif adalah penjabaran dari pola pembelajaran kolaboratif, yang menuntut
adanya kerja sama dan interaksi antara para siswa dalam emmbahas suatu materi pelajaran
bersama dengan guru di dalam kelas. Jadi, metode pembelajaran interaktif adalah metode
pembelajaran yang menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa yang menyenangkan
dan memberdayakan. Dalam hal ini, menyenangkan dan memberdayakan dapat terwujud
apabila interaksi tersebut dapat berjalan dengan memadukan prinsip pendidikan dan hiburan
1
(edutainment), sehingga siswa merasa terhibur dan bisa belajar tanpa ia sadari. Sebab, pada
dasarnya, manusia itu akan lebih focus dan menerima dnegan lebih cepat jikan diberikan
pengajaran yang menyenangkan, menghibur, dan menggugah minat dan hasrat siswa untuk
mengikuti pembelajaran yang baik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menunjukan banyak peserta didik yang cenderung menjadi malas berpikir secara
mandiri.Cara berikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh domain
afektif dan psikimotor.Alasan yang sering dikemukakan oleh para guru adalah keterbatasan
waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta didik perkelas yang terlalu banyak.
4
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria : berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direcanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
d. Hasil penilaian yang dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tidak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedy bagi eserta didik yang
pencapaian kompetensinya dibawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta
didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya: jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (ketrampilan proses) misalnya
teknik wawancara, maupun produk atau hasil melakukan observasi lapangan yag berupa
informasi yang dibutuhkan.
5
D. METODE PEMBELAJARAN IPA INTERAKTIF
Ada bermacam-macam metode belajar yang bersifat interaktif, diantaranya sebagai berikut:
1. Metode Ceramah
Metode yang memang sudah ada sejak adanya pendidikan, sehingga metode ini lebih sering
digunakan dalam setiap pembelajaran dan dikenal sebagai metode tradisional.
a. Kelebihan metode ceramah :
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Mudah dilaksanakan.
3) Dapat diikuti siswa dalam jumlah besar.
4) Guru mudah menerangkan banyak bahan pelajaran kepada siswa.
b. Kelemahan metode ceramah :
1) Siswa ia lebih tanggap dari sisi visual akan merasa dirugikan, sedangkan siswa yang lebih
tanggap terhadap kemampuan auditifnya, akan mendapatkan manfaat lebih besar dari metode
ini.
2) Bila terlalu lama metode ini akan membuat siswa merasa bosan.
3) Menyebabkan siswa menjadi pasif.
4) Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar siswa.
2. Metode Eksperimen
Metode pemberian kesepakatan kepada siswa, baik secara perorangan atau kelompok, untuk
dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Kelebihan metode eksperimen adapun
beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
a. Kelebihan metode eksperimen :
1) Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata dari guru atau buku.
2) Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan study eksplorasi (menjelajahi) ilmu
dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan.
b. Kelemahan metode eksperimen:
1) Tidak cukupnya alat-alat atau saran untuk bereksperimen, sehingga tidak setiap siswa
berkesempatan untuk mengadakan eksperimen.
2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, maka siswa harus menanti untuk
melanjutkan pelajaran.
6
3) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
5. Metode Latihan
Metode yang digunakan guru untuk mengajar dalam upaya menanamkan berbagai
kebiasaanatau ketermapilan tertentu kepada para siswa. Dengan begitu, mereka akan
menguasai keterampilan atau kebiasaan baru, sehingga dapat dijadikan bekal dalam
kehidupan mereka kelak.
a. Kelebihan metode latihan :
1) Siswa dapat memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melapalkan huruf, membuat
dan meggunakan alat-alat.
2) Siswa dapat memperoleh kecakapan mental, misalnya dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan dan sebagainya.
3) Siswa dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan ataupun kecepatan dalam
pelaksanaan.
b. Kelemahan metode latihan :
1) Menghambat bakat dan inisitif siswa, karena ia lebih banyak dibawa pada penyesuaian dan
diarahkan jauh dari pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis pada lingkungan.
3) Terkadang, latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton
dan membosankan.
4) Dapat menimbulkan verbalisme.
6. Metode Simulasi
Cara penyajian pelajaran dengan meng-gunakan situasi tiruan untuk meng-gambarkan situasi
sebenarnya.
a. Tujuan Metode simulasi :
1. Permainan Think, Pair, And Share adalah permainan yang sangat menarik dan
menantang, karena dalam permainan ini ada pendalaman materi yang akan membuat siswa
mampu menguasai atau mendalami sebuah materi yang dibahas dengan lebih baik. Langkah-
langkah yang bisa dilakukan untuk menyelenggarakan permainan ini sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Siswa diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan oleh guru.
c. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok berpasangan) dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
d. Guru memimpin siding pleno kecil untuk berdiskusi, lalu tiap kelompok mengemukakan
hasil diskusinya.
e. Berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan
dan menambah materi yang belum diungkapkan oleh para siswa.
f. Guru memberi kesimpulan.
g. Penutup.
2. Permainan Artikulasi adalah permainan yang membuat siswa menjadi aktif dan berani
mengutarakan pendapatnmya. Selain itu, permainan ini akan memberikan keterampilan
berbicara dan berani tampiluntuk menyampaikan apa yang telah dipelajarinya, sehingga ia
akan lebih mampu untuk menyerap materi pelajaran dengan baik. Berikut langkah yang bias
dilakukan guru dalam permaiann ini :
a. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
11
b. Guru menyajikan matreri sebagaimana biasanya.
c. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
d. Menugaskan salah satu dari siswa pasangan itu untuk menceritakan materi yang baru
diterima dari guru, kemudain pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil,
lalu berganti peran. Begitu juga dengan kelompok lainnya.
e. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak untuk menyampaikan hasil wawacarannya
dengan teman pasangan, sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawacarannya.
f. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami oleh siswa.
g. Terakhir, guru menyampaikan kesimpulan pertemuan pada hari itu, lalu menutup
pembelajaran.
3. Permainan Mind Mapping sangat baik dilakukan untuk mengenal sampai sejauh mana
pengtehuan siswa terhadap suatu materi. Selain itu, permaianan ini juga bisa digunakan untuk
mendapatkan berbagai alternative jawaban dari suatu persolan pada susatu matei pelajaran.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapiu oleh siswa, dan
sebaiknya permasalahan tersebut mempunyai alternative jawaban.
c. Guru kemudian membentuk kelompok yang anggotanya terdiri atas 2-3 siswa.
d. Setiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternative jawaban dari hasil diskusi.
e. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papan tulis, lalu mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
f. Dari data-data yang terdapat pada papan tulis, siswa diminta membuat kesimpulan atau
guru member perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
g. Setelah semuanya selesai, kemudain guru mengevaluasi dan menutup pembelajarannya.
4. Permainan Tebak Kata juga sangat menarik untuk diberikan kepada siswa dalam
pebelajaran sebuah materi pelajaran. Dalam strategi pembelajaran ini, ada media atau alat
bantu yang harus digunakan. Media tersebut harus dibuat oleh guru dengan cara sebagai
berikut ;
12
Buatlah kartu ukuran 10 x 10 cm dan siislah cirri-ciri atau kata-katra lainnya yang
mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Selanjutnya, bua kartu
ukuran 5 x 2 cm untuk menulis kata-kata atrau sitilah yang mau ditebak (kartu kemudian
dilipat dan ditemepl pada dahi atau diselipkan pada telinga).
Adapun langkah-langkah yang bias dilakukan untuk memainkan strategi ini sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru menyuruh siswa berdiri secara berpasangan di depan kelas.
c. Seorang siswa diberi kartu berukuran 10 x01 cm yang akan dibacakan pada pasangannya.
Sedangkan, pasangannya diberi kartu berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca
(dilipat), kemudian ditempelkan pada dahi atau diselipkan pada telinga.
d. Sementara siswa yang membawa kartu berukuran 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang
tertulis di dalamnya, pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm
tersebut. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan pada dahi atau telinga.
e. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis pada kartu), maka pasangan ini boleh
duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditentukan, boleh mengarahkan dengan kata-
kata lain, asalkan jangan langsung memberi jawabannya.
f. Begitu seterusnya hingga semua siswa endapatkan kesempatan menjalankan permainan ini.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru
untuk mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Ada banyak metode yang dapat disampaikan oleh guru
saat proses belajar-mengajar yaitu metode ceramah, eksperimen, penugasan, diskusi, latihan,
tanya-jawab, simulasi, demonstrasi, dan kerja kelompok.
B. Saran
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus
memiliki wawasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi siswa dan
tidak membosankan. Setelah membaca makalah ini, disarankan kita dapat menggunakan
metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan keadaan kelas, sehingga proses belajar-
mengajar dapat berjalan dengan optimal.
14
Daftar Pustaka
http://rinades123.blogspot.com/2016/10/makalah-metode-pembelajaran-ipa-di-
sd.html.com
15