Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“Pembelajaran IPA di SD”


MODUL 3
“Metode Dalam Pembelajaran IPA DI SD”

Untuk memenuhi tugas


“Mata Kuliah Pembelajaran IPA di SD”

Dosen Pengampu : Dora Yusnita, S.pd. M.Pd.

OLEH:
1. Bustomil Arifin
2. Deanella Puspita
3. Fitri Aprilia
4. Lendra Armanto
5. Nabella Islamiyati Yuan
6. Nina Kemala Dewi
7. Novi Purnama Sari
8. Resty Rahmawanti
9. Septio Bayu

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (BI)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-BANDAR LAMPUNG
KELOMPOK BELAJAR NATAR & WAY HALIM
2021

I
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-Nya
berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah bertema
Pancasila. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW
yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.

Makalah Pembelajaran IPA di SD dengan judul Modul 3 yaitu “Metode dalam Pembelajaran
IPA di SD ” merupakan penjelasan mengenai Metode dalam pembelajaran IPA di SD. Isi
makalah ini membahas mengenai Pengertian metodr pembelajaran IPA, jenis metode, memilih
metode pembelajaran IPA di SD, contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA, dan
metode belajar dalam pembelajaran IPA kelas II

Adapun penulisan makalah bertema ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
IP di SD. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat
dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.
Wassalamualaikum wr.wb

Bandar Lampung, 26 April 2021


Penulis

DAFTAR ISI

2
Hal
Halaman Depan Makalah/Cover ………………………………………………….. -
Kata Pengantar ………………………………………………….. 2
Daftar isi ………………………………………………….. 3
Pendahuluan ………………………………………………….. 4

Pembahasan
Kegiatan Belajar 1
Metode dalam Pembelajaran IPA
A. Pengertian ………………………………………………….. 5
B. Jenis Metode dalam Pembelahjaran IPA ………………………………….. 5

Kegiatan Belajar 2
Penggunaan Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA…………………….. 10
A. Memilih Metode Belajar untuk Pembelajaran IPA ………………… 12
B. Contoh Penerapan Metode Dalam Pembelajaran IPA SD Kelas I-VI 13
C. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas II ……………………

Penutup
Kesimpulan ………………………………………………… 33

Daftar Pustaka ………………………………………………… 34

PENDAHULUAN

3
Model pembelajaran merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang
dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah
Dasar, Sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Melalui pembelajaran IPA,
peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan
untuk menerima, menyimpan, dan menerakan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan
demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari
secara meneyluruh (holistic), bermakana, otentik, dan aktif. Cara pengemasan penagalaman
belajar yang dirancang oleh guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi
para peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual
akan menjadikan proses belajar lebih efektif.
Proses pembelajaran tentu merupakan sesuatu yang penting dalam dunia pendidikan yang
aptut diperhatikan, direncanakan, dan dipersiapkan oleh pendidik, karena memang mencakup
perencanaan tujuan, penentuan bahan, pemilihan metode yang tepat, dan bagaimana
mengevaluasi hasil-hasil dari pembelajaran tersebut. Salah satu komponen pembelajaran adalah
metode interaktif. Pada intinya, metode pembelajaran interaktif adalah penjabaran dari pola
pembelajaran kolaboratif, yang menuntut adanya kerja sama dan interaksi antara para siswa
dalam emmbahas suatu materi pelajaran bersama dengan guru di dalam kelas. Jadi, metode
pembelajaran interaktif adalah metode pembelajaran yang menunjukkan adanya interaksi antara
guru dan siswa yang menyenangkan dan memberdayakan. Dalam hal ini, menyenangkan dan
memberdayakan dapat terwujud apabila interaksi tersebut dapat berjalan dengan memadukan
prinsip pendidikan dan hiburan (edutainment), sehingga siswa merasa terhibur dan bisa belajar
tanpa ia sadari. Sebab, pada dasarnya, manusia itu akan lebih focus dan menerima dnegan lebih
cepat jikan diberikan pengajaran yang menyenangkan, menghibur, dan menggugah minat dan
hasrat siswa untuk mengikuti pembelajaran yang baik.

PEMBAHASAN

KEGIATAN BELAJAR 1
4
Metode Dalam Pembelajaran IPA

A. Pengertian

Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar.
Belajar dapat merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar. Belajar dapat di rangsang dan
diarahkan dengan berbagai macam cara yang mengarahkan kepada tujuan yang berlain-lain pula.
Tetapi, apapun subjeknya mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para
siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta idealism, dan apresiasi yang
menjurus kepadaperubahan tigkah laku dan pertumbuhan siswa.

Metode mngajar berbeda dengan teknik mengajar. Metode mengajar menyangkut pengertian
yang luas. Metode dapat dianggap sebagai prosedur atau proses yang teratur. Teknik merupakan
sesuatu yang dianggap menyangkut pengertian yang lebih sempit. Hubungan antara metode dan
teknik dapat diumpamakan sebagai hubungan strategi dan taktik. Takti bersifat lebih praktis dan
merupakan penjabaran dari strategi.

Walaupun dikatakan, metode mengajar merupakan garis-garis besar, dan teknik mengajar
merupakan garis-garis kecil. Ini tidak berarti teknik mengajar akan jauh lebih banyak macam
ragamnya dibandingkan dengan metode mengajar.

B. Jenis Metode Dalam Pembelajaran IPA


1. Metode Penugasan

Penugasan yang baik adalah bersifat menantang dan bersifat lentur sesuai minat dan bakat .
Metode penugasan ini kadang-kadang kurang menyenangkan, sebab murid biasanya
penyelesaian tugasnya terkait waktu.

2. Metode Diskusi

pembelajaran IPA metode diskusi perlu dilakukan sebab banyak kebaikannya anatar lain :

- Semua murid bebas mengemukakan pendapatnya, jadi bersifat demokratis


- Merupakan cara yang efektif untuk mengajukan permasalahan
5
- Mempertinggi peran serta murid serta per orangan
- Mendorong rasa persatuan dan mengembangkan rasa social
- Mengembangkan kepemimpinan dan menghayati kepemimpinan bersama

Murid anda yang berperan sebagai pemimpin diskusi harus disegani oleh temannya dan
mempunyai tugas :

- Menjaga agar peseerta tidak berebut dalam berbicara


- Perbicaraan tidak dikuasai oleh murid yang suka berbicara
- Mengembalikan pembicaraan peserta yang menyimpang pada pokok permasalah yang
benar
- Mendorong peserta yang pemalu dan pendiam
- Membeiri jalan keluar bila pembicaraan mengalami hambatan
- Pemimpin diskusi tidak dibenarkan untuk menjawab pertanyaan peserta
- Mengatur tempat duduk agar terbentuk melingkar atau bentuk tapal kuda

Kemudian tugas kita sebagai guru ialah :

- Memberkan garis-garis besar pokok persoalan


- Masalah yang akan di diskusikan menarik dan masih hangat bagi murid anda
- Memantau, memberi jalan keluar bila macet dan mengalami jalan buntu
- Mampu merumuskan suatu kesimpulan hasil diskusi murid anda dan kesimpulan itu
berguna untuk memecahkan persoalan berikutnya.

Kelemahan pada metode diskusi ini ilah :

- Bila pembicaraan di dominasi saja olah seorang peserta didik


- Biasanya siswa yang pandai berbicara yang katif dalam diskusi
- Pmbeicaraan sering menyimpang dari pokok permsalahan

3. Metode Tanya Jawab


Bila kita menggunakan metode Tanya jawab adalah untuk mengetahu sejauh mana murid
kita mengerti dan mengingat tentang fakta yang di pelajari dan di dengarkan. Pertanyaan
yang kita ajukan bermaksud untuk merangsang siswa berfikir atau memperoleh umpan balik.
6
Suatu pertanyaan bermaksud meneliti kemampuan daya tangkap murid kita terhadap bahan
pelajaran yang baru diberikan. Tanya jawab dapat membantu timbulnya perhatian murid kita
terhadap pelajaran.

4. Metode Latihan
Dalam IPA metode ini digunakan untuk penggunaan mikroskop, penggolongan berbagai
jenis hewan dan tanaman, pelajaran biologi, pengunaan ukuran membaca termometer.dll.
Metode ini bertujuan agar murid menguasai keterampilan melakukan sesuatu dan memiliki
keterampilan yang lebih baik dari apa yang dipelajarinaya sbelumnya.

Dalam metode latihan IPA anda harus selalu meneliti hambatan-hambatan atau kesukaran-
kesukaran apa yang ditemuioleh murid anda selama melakukan latihan IPA yang anda
berikan.

5. Metode Ceramah

Adalah metode yang paling kerap dilakukan, metode ini adalah metode yang paling
tradisional. Dalam IPA metode ini kurang dianjurkan karena belajar IPA dituntut lebih aktif
dan mempelajari informasi tangan pertama.

Agar ceramah anda lebih menarikmakaperlu anda lakukan hal-hal sebagai berikut:

- Bahan ceramah dipersiapkan sebaik mungkin secara cermat;


- Bahan ceramah anda, disampaikan dengan jelas dan dapat didengar oleh semua murid;
- Bahan ceramah, anda kuasai denganluas dan mendalam
- Bahan pelajaran disampaikan secara sistematis
- Dalam menyampaikannya diselingi pertanyaan, diam sejenak atau bernafas sejenak agar
tidak membosankan;
- Memasukan hal-hal baru kejadian kejadian nyata dan pernah mereka alamai yang tidak
ada dalam buku wajib;
- Bahan dapat anda selesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan

6. Metode Simulasi
7
Adalah tingkah laku yang dikehendaki sebelum tingkah laku itudilakukan didepan kelas.
Dalam IPA dapat berupa melakukan pemasangan alat, mengukur, menimbang,
mengamati,dll.

7. Metode proyek

Metode ini sukar diterapkan pada Sekolah Dasar dikarenakan memerlukan pemikiran dan
tindakan yang membangun murid.

Dalam melakukan suatu proyek IPA,maka murid anda terangsang minat dan kesenangannya.
Proyek IPA mendorong rasa ingin tau murid,maupun pemecahan masalah dan
mengembangkanmurid berfikir bebas.

8. Metode studi lapangan

Dalam IPA metode ini memberikan pengalaman langsung dalam mangamati, mengukur,
mnghitung, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Sebelum terjun kelapangan, hendaknya
murid-murid, dikelompokan terlebih dahulu, dirumuskan tujuan denagan jelas, diberikan
rambu rambu tugasnya, pembagian tugas dan pengaturan waktunya.

9. Metode Demonstrasi

Dalam Demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus disampaikan siswa, sehingga mereka
tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang
dilihat.

Kelemahan Metode Demonstrasi

- Tidak semua murid aktif


- Sebagian saja yang dapat mencobanya
- Waktu terbatas
- Alat yang terlalu kecil

10. Metode Eksperimen

8
Adalah metode yang dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan didalam laboraturium tetapi
dapat dilakukan apada alam sekitar. Sebelum melakukan eksperimen harus didahului oleh
masalah yang berupa pertanyaan.

Bila anda akan menyuruh murid anda bereksperimen IPA, makaperlu disampaikan hal-hal
sebagai berikut:

- JelaskanTujuan dan harapan apa yang diinginkan dari eksperimen itu


- Sebutkan alat dan bahan yang diperlukan,berupa ukuran atau takaranyang dibutuhkan
- Terangkan tahap-tahap kegiatannya,atau tahap-tahap prosesnya
- Apa-apa saja yang perlu diamatai , atau dicatat, semua ha ltersebut diatas tertuang
dalam suatu buku petunjuk eksperimen
- Dalam menarik kesimpulan harus hati-hati, sehingga kesimpulannya benar dan tidak
keliru. Percobaan yang dilakukan mungkin merupakan eksperimen yang berlangsung
dapat membuktikan sesuatu, atau mungkin hanya salah satu tahapan eksperimen untuk
membuktikan sesuatu hal sehingga masih ada kelanjutannya

KEGIATAN BELAJAR II

PENGGUNAAN METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA

A. Memilih Metode Belajar untuk Pembelajaran IPA


Apabila kita hendak mempergunakan suatu metode tertentu, maka kita harus memperhatikan
banyak hal. Misalnya faktor usia. Usia siswa berpengaruh terhadap penentuan metode belajar,
untuk siswa usia sekian yang paling baik digunakan ialah metode ini atau itu. Di bawah ini akan

9
kita uraikan garis besar faktor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan bagi kita, ketika
kita hendak memilih metode belajar tertentu.
1. Metode Belajar Hendaknya Sesuai dengan Tujuan
Kita sudah mengenal adanya tujuan institusional. Untuk mengajar dijenjang pendidikan yang
berbeda, perlu menggunakan metode belajar yang berbeda pula. Mengajar IPA untuk siswa
Sekolah Dasar jelas memerlukan metode yang berbeda dengan mengajar IPA untuk siswa
Sekolah Menengah Umum.
Pengajaran IPA di SD, berdasarkan kurikulum KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip sebagai berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungan
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

2. Metode Belajar Hendaknya Diadaptasikan dengan Kemampuan Siswa


Suatu pelajaran yang direncanakan serta disusun dengan baik, menggunakan metode yang
tepat dan diberikan oleh guru yang amat mahir, hampir tidak berguna apabila siswa tidak
dapat mengikutinya dengan baik. Metode mengajar perlu disesuaikan dengan kemampuan dan
kesiapan para siswa, kita perlu realistis menghadapi hal seperti ini. Tetapi, kita perlu hati-hati,
sehingga kita tidak keliru dalam membuat keputusan tentang kemampuan siswa kita. Kita
harus mengetahui dengan pasti, apakah ketidakmampuan para sisa itu benar-benar karena
tidak mampu, atau sebenarnya mereka mampu tetapi malas. Untuk itu perlu diciptakan alat
penilaian yang tepat.

3. Metode Belajar Hendaknya Sesuai dengan Psikologi Belajar


Dalam hubungannya dengan psikologi belajar ini, sering kali kita mengabaikan dua hal
penting, yaitu: pengulangan secara berkala dan pemberian pengalaman langsung. Sejalan
10
dengan perkembangan langsung semakin penting pada Pendidikan IPA. Kesempatan untuk
memperoleh pengulangan secara berkala, tidak berarti harus mengulang-ulang menjelaskan
atau membaca sesuatu, tetapi melalui pengulangan lewat latihan-latihan, menghubungkan
konsep yang satu dengan konsep yang lainnya atau melaui teknik identifikasi dan pemecahan
masalah.

4. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Bahan Pengajaran


Kiranya dapat kita mengerti bahwa metode belajar untuk mata pelajaran yang satu berbeda
dengan mata pelajaran yang lain. Bahan pengajaran dapat dianggap sebagai pedoman untuk
menentukan metode mengajar yang akan kita gunakan. Dengan demikian, kita tidak dapat
begitu saja mengatakan, misalnya ceramah itu buruk atau baik. Di dalam setiap mata pelajaran
tidak dapat dihindari penggunaan beraneka ragam metode mengajar. Tiap pokok bahasan
sedikit banyak bersifat khas, dan menuntut metode yang khas pula.

5. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Alokasi Waktu dan Sarana Prasana
yang Tersedia.
Mengajarkan suatu topik bahasan secara ideal, kita jangan lupa membatasi diri dengan
ketersediaan waktu yang telah kita tetapkan. Selain itu juga harus mempertimbangkan
ketersediaan sarana dan prasarana. Kita tidak dapat memaksakan untuk menggunakan metode
belajar tertentu, jika sarana dan prasarana untuk metode tersebut tidak tersedia.

6. Metode Belajar Hendaknya Sesuai dengan Pribadi guru


Apapun metode yang dipakai oleh seorang guru, maka metode itu harus dianggap sebagai
yang terbaik bagi dirinya, harus sesuai dengan kepribadiannya. Metode mengajar yang
digunakan oleh seorang guru, tidak harus sama dengan yang digunakan oleh guru lain,
tetapi juga tidak harus berbeda dengan metode yang digunakan oleh guru lain. Metode
mengajar yang kita gunakan hendaknya perlu disesuaikan dengan kemampuan guru dan
kesiapan para siswa.

B. Contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA di SD Kelas I-VI


Berikut ini merupakan metode belajar dalam pembelajaran IPA kelas 1
Aspek : Benda disekitar kita

11
Sub aspek : Ciri-ciri benda
1. Metode Belajar yang Digunakan
Untuk sub aspek ini kita menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah suatu
cara penyajian materi pelajaran dimana siswa secara aktif melakukan dan membuktikan
sendiri tentang materi yang sedang dipelajarinya. Melalui metode ini siswa dapat melakukan
serangkaian aktivitas ilmiah seperti: mengamati suatu obejek sehingga akan memberikan
penguatan pada ingatan siswa sebab banyak melibatkan siswa dalam proses belajarnya.

2. Proses Pembelajaran
Tahap perencanaan, pada tahap ini kita perlu menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
eksperimen. Mereka harus memahami masalah yang akan diamati melalui eksperimen.
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi kegiatan siswa. Kemudian setelah
siswa selesai mengamati maka tugas siswa adalah menuliskan hasil pengamatan pada tabel
pengamatan

Nama Benda Bentuk Warna Ukuran


1.
2.
3.

3. Evaluasi Terhadap Metode yang Digunakan


Untuk mengukur metode yang digunakan kita menilai sukses jika:
a. Siswa dapat melakukan prosedur eksperimen dengan benar
b. Dengan mengamati benda-benda siswa dapat menyebutkan bentuk warna dan ukuran
benda.

C. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas II


Aspek : Benda dan sifatnya
Sub aspek : Perbedaan benda padat dan benda cair
1. Metode Belajar yang Digunakan
Untuk subaspek ini kita menggunakan metode studi lapangan. Metode ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Fase dalam metode ini yaitu fase
perencanaan permulaan, pengerjaan dan kulminasi.
12
2. Proses Pembelajaran
Pada fase perencanaan kita membagi anak menjadi beberapa kelompok, memberi tugas sesuai
dengan masalah yang akan di bahas dan memberi arahan mengenai sumber/tempat dimana
masalah itu harus di teliti/diamati. Setelah studi lapangan selesai kita harus mengumpulkan
hasil pengalaman siswa, mendiskusikannya secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau
tanya jawab.

3. Evaluasi Terhadap Metode yang Digunakan untuk Mengukur Metode yang Digunakan
Kita Menilai Sukses Jika:
a. Siswa dapat melakukan prosedur/eksperimen/pengamatan dengan benar
b. Melalui eksperimen/ pengamatan lapangan siswa dapat menunjukkan beragam jenis benda
padat dan benda laiinya ada di sekitar.

D. Metode Belajar Dalam Pembelajaran IPA SD Kelas III


1. Pokok Bahasan: Sumber Daya Alam
a. Metode Belajar yang Digunakan
Untuk pokok bahasan ini menggunakan metode sumbang (brain-storming). Metode brain-
storming adalah cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas dengan
melontarkan suatu masalah kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau
komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau
dapat diartikan pula sebagai suatu cara untuk mendapatkan banyak ide dan seluruh siswa
dalam waktu yang singkat. Tujuan metode ini untuk mengupas habis apa yang dipikirkan
para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru ke dalam kelas tersebut.

b. Proses Pembelajaran
Dalam pelaksanaan metode ini, tugas kita memberikan masalah yang mampu merangsang
pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi. Kita tidak boleh mengomentari pendapat
siswa itu benar/salah, juga tidak perlu disimpulkan, kita hanya menampung semua
pernyataan pendapat siswa, sehingga semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak

13
perlu komentar atau evaluasi. Diakhir kegiatan, jika kita menilai terdapat miskonsepsi yang
berkembang dalam pembicaraan, kita perlu meluruskannya tanpa harus menyinggung dari
pendapat siapa kesalahan itu bermula. Kita harus mampu menyampaiknnya secara bijak
sehingga tidak satupun yang merasa dirinya dipojokan. Kita harus mampu memelihara
motivasi mereka untuk tetap berani mengemukakan pendapatnya.

c. Evaluasi Terhadap Metode yang Digunakan


Untuk keberhasilan metode yang digunakan, kita menilai berhasil jika selama kegiatan
seluruh siswa terlibat aktif dalam menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat,
komentar, bertanya, atau mengemukakan masalah baru dan mampu menyampaikannya
dengan bahasa dan kalimat yang baik.

E. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA SD kelas IV


1. Pokok Bahasan: Alat Indera dan Fungsinya
a. Metode Belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode ceramah. Metode ini merupakan
metode yang paling tradisional dalam sejarah pendidikan. Dalam metode ini guru
mentransferkan ilmu kepada siswanya secara lisan. Cara ini kadang-kadang membosankan
maka dalam pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu.

b. Proses Pembelajaran
Supaya pengajaran lebih menarik serta merangsang minat siswa untuk belajar, sebaiknya
kita memaksimalkan penggunaan alat bantu mengajar (media). Media untuk ini dapat
berupa model atau gambar-gambar lepas sehingga pengajaran tidak terkesan abstrak.
Media yang dibutuhkan media yang bisa menyuguhkan secara detil alat-alat indera (indera
penglihat, pendengar, pengecap, peraba, dan pembau).

c. Evaluasi Terhadap Pendekatan dan Metode yang Digunakan


Untuk evaluasi metode belajar, diorientasikan pada proses pembelajaran. Metode dinilai
berhasil jika fase perencanaan, fase pengerjaan unit dan fase kulminasi berjalan dengan
14
lancar sesuai dengan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan dan mendapat hasil
sesuai dengan tujuan pemeblajaran.

F. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA SD Kelas V


1. Pokok bahasan: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
a. Metode Belajar yang Digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode studi lapangan. Metode studi lapangan
memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Pembelajaran dalam metode
ini meliputi 3 fase. Fase perencanaan/permulaan, fase pengerjaan unit dan fase kulminasi.

b. Proses Pembelajaran
Pada fase perencanaan (1) kita membagi anak-anak dikelas menjadi beberapa kelompok,
memberi tugas sesuai dengan masalah yang akan dibahas, dan memberi arahan mengenai
sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau tempat di mana
masalah itu harus diteliti. Pada fase pengerjaan unit (2) siswa terjun kelapangan, belajar
diperpustakaan dan survei di lapangan. Kita mengontrol apa yang dikerjakan siswa,
memberi saran/pertanyaan, membantu merumuskan kesimpulan bila perlu. Fase ketiga,
fase kulminasi (3). Setelah siswa dilapangan sepenuhnya, hasil kerjanya di bawa ke kelas.
Mereka tetap bekerja dalam kelompok. Hasil data/informasi diolah sehingga sampai pada
suatu kesimpulan. Kalau memungkinkan hasilnya dipajang di papan panel untuk
menimbulkan kebanggan dalam kelompok dan dapat dilihat umum.

c. Evaluasi Terhadap Metode yang Digunakan


Cara ini lebih menitikberatkan kepada”bagaimana siswa belajar” dan bukan”apa yang
mereka pelajari”, maka evaluasi untuk ini di orientasikan kepada proses mental anak
selama pembelajaran berlangsung. Untuk itu kita dapat membuat daftar tentang (check list)
sederhana.

2. Pokok Bahasan: Tumbuhan Hijau

15
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode eksperimen. Seperti telah kita
ketahui, penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari
dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih berpikir ilmiah
(scientific thinking). Dengan metode ini siswa akan menemukan bukti kebenaran dari
suatu teori yang sedang dipelajarinya.

b. Proses pembelajaran
Tahap perencanaan, pada tahap ini kita perlu menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksperimen, yaitu:
1) betulkah tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri?
2) apakah pertumbuhan tanaman dapat kita amati?
3) Kepada siswa perlu diterangkan pula:
4) alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan;
5) supaya tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel-variabel yang harus
dikontrol dengan ketat;
6) urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung;
7) cara menetapkan bentuk catatan atau laporan.
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
Untuk membuktikan bahwa tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri, kita
dapat melakukan uji amilum dengan larutan lugol. Siswa ditugasi untuk menutup
sebagian daun tanaman yang ada di halaman sekolah atau dikondisikan berada di
halaman sekolah dengan kertas karbon. Kemudian menguji perbedaan kandungan
amilum antara daun yang ditutup dengan daun yang tidak ditutup. Dari percobaan ini
diharapkan siswa dapat membuktikan bahwa:
1) tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri berupa amilum;
16
2) untuk proses pembuatan makanan tadi diperlukan sinar matahari.
Untuk membuktikan bahwa pertumbuhan tanaman dapat diamati, kita dapat
menggunakan beberapa daun dari suatu tanaman (5 daun yang muda). Kemudian tugasi
siswa untuk mengukur panjang daun itu setiap hari serta mengisikannya pada tabel
pengamatan berikut:

No. Panjang daun (dalam (mm) pada hari Kesimpulan


Daun ke
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
Setelah eksperimen selesai kita harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikannya secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya
jawab.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Untuk mengukur metode yang digunakan kita menilai sukses jika:
1) siswa dapat melakukan prosedur eksperimen dengan benar
2) dengan eksperimen siswa dapat membuktikan sendiri bahwa tumbuhan hijau
dapat membuat makanan sendiri dan pertumbuhan tanaman dapat diamati.

3. Pokok Bahasan: Makanan dan Kesehatan


a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode kerja kelompok. Metode kerja
kelompok merupakan suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang
sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah,
17
atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditentukan pula oleh guru. Selain itu penggunaan metode ini juga mempunyai tujuan agar
siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama.

b. Proses pembelajaran
Pada awal pembelajaran, kita harus menjelaskan, apa tujuan kerja kelompok itu, supaya
siswa memahami nilai tambah dari kegiatan tersebut. Membagi kelas menjadi beberapa
kelompok, menjelaskan tugas kepada masing-masing kelompok dan menunjuk sumber atau
bahan-bahan rujukan yang dapat digunakan siswa untuk dapat mengerjakan tugas dengan
baik.Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang
kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut. Tugas yang harus dikerjakan siswa adalah
sebagai berikut:
1) sebutkan beberapa contoh makanan yang sukar dicerna!
2) apakah makanan ini bermanfaat bagi kesehatan?
3) sebutkan pula beberapa contoh makanan yang mudah dicerna!
4) apakah yang disebut makanan bergizi?
5) beri penjelasan mengapa kita memerlukan berbagai macam makanan?
6) apakah guna karbohidrat bagi tubuh?
7) isi tabel ini berdasarkan bacaan tentang makanan di buku paket!
Kelompok zat Gunanya untuk Contoh makanan yang mengandung zat
tubuh ini
Karbohidrat
Protein
Lemak
Mineral
Vitamin
Air
8) apakah yang dimaksud dengan makanan 4 sehat 5 sempurna?
9) di bawah ini ada tiga kelompok makanan. Kelompok makanan manakah
yang akan kamu pilih? Berikan alasannya!
Kelompok A
Daging ayam, daging sapi, sayuran, dan buah-buahan
Kelompok B

18
Nasi, kentang, daging ayam, dan daging sapi.
Kelompok C
Kentang, daging, sayuran, buah-buahan, dan segelas susu.
manakah di antara kelompok itu yang termasuk 4 sehat 5 sempurna?
10) apakah yang disebut zat aditif? Mengapa makanan sering diberi zat aditif?
11) apabila kita diminta untuk mengawetkan makanan, hal apakah yang harus kita
perhatikan? (ingat peraturan Departemen Kesehatan)!
12) adakah hubungan antara makanan, alat pencernaan dan kesehatan!
Selama kerja kelompok berlangsung, kita berkeliling dari kelompok yang satu ke
kelompok yang lain, bila perlu memberi saran/pertanyaan. Diakhir kegiatan kita
menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok tersebut. Setelah
dievaluasi dan dikomentari, laporan dikembalikan kepada kelompok untuk dicatat dan
dipelajari kembali di rumah masing-masing.

c. Evaluasi metode yang digunakan


Metode dinilai berhasil jika selama kegiatan seluruh siswa terlibat secara aktif
berpartisipasi dalam diskusi, tercermin sikap saling menghargai dan menghormati
pendapat, bekerja sama bahu-membahu dalam membantu kelompok untuk mencapai
tujuan bersama, dan menampilkan hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4. Pokok Bahasan: Pencernaan Makanan


a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini, kita menggunakan metode ceramah. Metode ini merupakan
metode yang paling tradisional dalam sejarah pendidikan, dimana guru menyampaikan
informasi secara lisan. Cara ini kadang-kadang membosankan; maka dalam
pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu.

b. Proses pembelajaran
Supaya penyajian lebih menarik dan menantang, sebaiknya kita memaksimalkan
penggunaan unsur media (berarti metode ceramah plus). Media untuk ini dapat berupa
model atau gambar-gambar lepas, sehingga pengajaran tidak terkesan abstrak. Media
yang diperlukan, media yang bisa menyuguhkan informasi secara detil tentang bagian-
19
bagian alat pencernaan yang meliputi: mulut (termasuk lidah dan gigi), kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, poros dan alat-alat tubuh yang terkait dengan
pencernaan meliputi: hati, pankreas, dan kandung empedu.

Pembelajaran diawali dengan memperkenalkan alat-alat pencernaan, fungsi dan


kedudukannya. Sekali-kali libatkan siswa secara fisik jika situasinya memungkinkan.
Misalnya menghitung jumlah gigi teman sebangkunya, mengamati bentuk-bentuk gigi
dengan mengamati gigi teman sebangkunya, memperagakan cara menelan makanan atau
cara menggosok gigi yang benar. Di samping keterlibatan secara fisik, juga perlu
keterlibatan siswa secara intelektual sehingga siswa terangsang untuk berpikir. Misalkan
menanyakan cara perawatan gigi, memperkirakan fungsi dari masing-masing bentuk gigi
atau yang lainnya. Jika kita menilai para siswa sudah benar-benar menguasai,
pembahasan dilanjutkan dengan mekanisme pencernaan makanan mulai dari makanan
dimasukkan ke dalam mulut sampai terjadinya penyerapan di usus halus.

Pada akhir pembelajaran, sebaiknya kita melakukan pengulangan untuk konsep-konsep


yang penting atau konsep-konsep yang menurut perkiraan kita sulit untuk dipahami. Akan
lebih mantap lagi kalau kita memberikan tugas latihan untuk dikerjakan di rumah.

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


Metode ceramah dinilai berhasil jika kegiatan pembelajaran berlangsung dengan tertib
dan seluruh siswa terlibat secara aktif dalam mendengarkan dan memberikan respons
yang positif terhadap informasi yang diberikan guru.

5. Pokok Bahasan: Cahaya


a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode penemuan (discovery). Metode
penemuan adalah pembelajaran yang melibatkan proses mental di mana siswa mampu
mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental
tersebut antara lain: mengamati, mencerna, menger ti, menggolong-golongkan, membuat
dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dalam teknik ini

20
siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guruhanya
membimbing dan memberikan instruksi.

b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal untuk metode pembelajaran discovery, kita sebagai guru harus mampu
menciptakan kondisi yang kondusif yang dapat merangsang proses mental siswa,
sehingga siswa mampu menemukan sendiri suatu informasi melalui pengasimilasian
konsep atau prinsip. Untuk kegiatan ini kita harus mempersiapkan seperangkat alat dan
bahan yang memungkinkan digunakan oleh para siswa untuk menemukan suatu
keputusan atau kesimpulan. Siswa dalam arahan dan bimbingan guru terlibat dalam
proses sendiri, mencoba sendiri dan yang lainnya. Dengan cara ini situasi belajar-
mengajar yang biasanya teacher dominated learning menjadi situasi student dominated
learning. Siswa akan memperoleh pengetahuan yang bersifat

sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertanam dalam jiwa siswa.


Untuk pokok bahasan ini, informasi yang diharapkan ditemukan oleh para siswa dalam
proses pembelajaran adalah: :
1) benda dapat dilihat jika ada cahaya jatuh ke benda itu dan kemudian dipantulkan.
2) cahaya merambat lurus.
3) benda ada yang dapat dilalui cahaya dan ada yang tidak dapat dilalui cahaya.
4) cahaya bila mengenai cermin akan dipantulkan, besar sudut pantul sama dengan besar
sudut datang.
5) lensa cembung (positif) mengumpulkan cahaya sedangkan lensa cekung (negatif)
menghamburkan cahaya.
6) apabila cahaya melalui dua zat yang berbeda, cahaya itu akan mengalami
pembengkokan (pembelokan) pada bidang batas kedua zat itu.
7) cahaya putih sebenarnya terdiri dari cahaya-cahaya yang warnanya berbeda-beda
(merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu).
8) warna benda bergantung pada macam warna cahaya yang dipantulkan
9) alat-alat optik dapat menolong penglihatan.

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


21
Untuk metode belajar ini, kita dapat menilai sukses jika siswa melalui proses mentalnya
mampu menemukan sendiri sesuai dengan tujuan pembelajaran seperti ditulis di atas.

6. Pokok Bahasan: Energi dan Gaya


a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode cooperative learning (kerja sama
belajar). Metode cooperative learning merupakan suatu cara mengajar yang dilakukan
guru di dalam kelas, di dalam metode ini setiap individu terlibat aktif dalam memecahkan
masalah, tukar-menukar pengalaman dan tukar-menukar informasi dalam kelompok kerja
masing-masing. Dengan cara ini setiap siswa didorong untuk menggunakan
pengetahuannya dan pengalamannya dalam memecahkan masalah, tanpa selalu
bergantung pada pendapat orang lain, siswa melatih diri untuk menyatakan pendapatnya
sendiri secara lisan tentang suatu masalah bersama.

b. Proses pembelajaran
Kelas dibagi dalam beberapa kelompok. Jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah
masalah yang harus dipecahkan. Untuk pokok bahasan ini, ada 6 (enam) permasalahan
yang bisa dipecahkan oleh siswa, jadi setiap kelompok terdiri dari 6 anggota.
Permasalahan yang dimaksud di atas adalah:
1) pengertian energi dan gunanya bagi kehidupan;
2) bentuk-bentuk dan sumber-sumber energi;
3) usaha-usaha untuk menghemat energi;
4) pengertian dan sifat-sifat dari gaya;
5) macam-macam gaya;
6) cara mengukur gaya.
Keenam permasalahan tersebut kemudian diberikan kepada masing-masing kelompok.
Setiap ketua kelompok mendelegasikan tugas kepada semua anggotanya termasuk
dirinya. Masing-masing bertugas untuk dapat memecahkan satu permasalahan. Si A
menyelesaikan masalah no. 1. si B no. 2, si C no. 3, si D no. 4, si E no. 5, dan si F (ketua
kelompok) soal no. 6. Siswa yang bertugas menyelesaikan masalah no. 1 bergabung
dengan siswa-siswa dari kelompok lain yang sama-sama mendapat tugas nomor 1, untuk

22
dapat memecahkan masalah. Demikian pula untuk siswa yang bertugas untuk
menyelesaikan masalah no. 2, no. 3, dan seterusnya.
Setelah diskusi (pemecahan masalah) selesai, setiap anggota kembali ke kelompoknya
masing-masing untuk melaporkan hasilnya. Selama kegiatan berlangsung guru
berkeliling untuk memberikan masukan dan komentar jika dianggap perlu. Di akhir
pembelajaran kita mengumpulkan hasil penyelesaian tugas, mengevaluasi termasuk di
dalamnya memberikan komentar dan meluruskan jawaban yang salah. Kemudian
mengembalikannya kepada siswa untuk dipelajari di rumah masing-masing.

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


Metode dinilai berhasil jika masing-masing siswa mampu menyelesaikan tugas yang
didelegasikan kepadanya, serta tampak kerja sama yang harmonis dalam kelompok
maupun antar kelompok.

7. Pokok Bahasan: Pesawat Sederhana


a. Metode yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode inkuiri Pengajaran berdasarkan
inkuiri (inquiry) adalah suatu cara belajar yang terpusat pada siswa (student centered
strategy) di mana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu masalah atau
mencari jawaban di dalam prosedur-prosedur atau struktur kelompok yang digariskan
secara jelas.
Kita menggunakan teknik ini sewaktu mengajar dengan tujuan agar siswa terangsang oleh
tugas dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah itu. Mencari sumber
sendiri dan mereka belajar bersama dalam kelompok. Diharapkan juga siswa mampu
mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya. Juga mereka
diharapkan dapat berdebat, menyanggah, dan mempertahankan pendapatnya. Inkuiri
mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya dibanding dengan metode
ceramah ataupun demonstrasi. Seperti merumuskan masalah merencanakan percobaan,
mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan. Inkuiri dapat menumbuhkan
sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan yang lainnya.

b. Proses Pembelajaran
23
Kita menghadapkan permasalahan kepada siswa. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.
Kemudian mereka mempelajari, melakukan percobaan atau membahas tugasnya di dalam
kelompok. Setelah hasil kerja mereka didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang
tersusun dengan baik.
Akhirnya laporan kerja kelompok dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi
secara luas. Dari sidang plenolah kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil
kerja kelompok. Masalah yang harus dipecahkan oleh siswa adalah:
1) bidang miring dapat meringankan pekerjaan kita?
2) katrol dapat meringankan pekerjaan kita?
3) pengungkit dapat meringankan pekerjaan kita?

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


Keberhasilan metode belajar, kita dapat menilai sukses jika siswa melalui proses
mentalnya mampu membuktikan sendiri bahwa bidang miring, katrol, dan pengungkit
merupakan alat sederhana yang mampu memperingan pekerjaan.

8. Pokok Bahasan: Pengaruh Panas terhadap Benda


a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode demonstrasi. Metode ini hampir
sejenis dengan metode eksperimen. Tetapi di sini siswa tidak melakukan percobaan,
hanya melihat apa saja yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah cara mengajar
di mana seorang guru/tim guru,

b. proses pembelajaran
sebelum kegiatan berlangsung kita harus mempersiapkan dan meneliti alat-alat serta
bahan yang digunakan mengenai jumlah,kondisi,dan tempat nya. saat demonstrasi
berlangsung kita harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dengan
baik dan bertanya. Pokok bahasan ini hal-hal yang harus didemonstrasikan adalah
1. Cara mengukur panas

24
2. Jika logam dipanaskan,maka logam itu akan bertambah
3. Bila air dipanaskan volume bertambah besar
4. Udara bila dipanaskan akan mengembang
5. Panas dapat merambat secara konduksi,konveks dan radiasi

c. evaluasi metode yang digunakan


untuk keberhasilan metode,kita nilai berhasil jika selama kegiatan siswa mengamati
dengan baik dan mendapat pengalaman nyata sehingga siswa dapat memahami dengan
baik setiap informasi yang disajikan.

9. Pokok bahasa: magnet


a. Metode mengajar yang digunakan
untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode eksperimen . Penggunaan metode
eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari data dan menemukan sendiri
berbagai jawaban atas persoalan – persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan
percobaan sendiri juga siswa dapat terlatih berpikir ilmiah (scientific thinking).

b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal pembelajaran kita perlu menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan
eksperimen, mereka harus memahamimasalah –masalah yang dibuktikan melalui
eksperimen, yaitu:
1) Benarkah magnet dapat menarik benda –benda lain?
2) Bagian mana dari magnet yang dapat menarik benda –benda lain?
3) Apa yang terjadi jika kedua magnet didekatkan ?
4) Bisakah magnet kehilangan gaya kemagnetannya?
Kepada siswa perlu diterangkan pula :
1) Alat serta bahan yang akan digunakan dalam percobaan
2) Supaya tidak mengalami kegagalan, siswa perlu mengetahui variabel variabel yang
harus dikontrol dengan ketat
3) Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung
4) Cara mementukan bentuk catatan atau laporan

25
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pernyataan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen .
Setelah eksperimen selesai, kita harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikannya secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya
jawab.

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


Metode yang digunakan, kita menilai sukses jika:
1) Siswa melakukan prosedur eksperimen dengan benar
2) Siswa dapat menemukan sendiri jawaban – jawaban dari semua masalah yang di
eksperimenkan

10. Pokok Bahasan : Beberapa Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya


a. Metode belajar yang digunakan
Kita menggunakan ceramah dan demonstrasi. Penggunaan metode ceramah terkadang
dapat membosankan siswa, untuk itu kita perlu melakukan upaya lain, salah satunya
memadukan dengan metode demonstrasi.Metode demonstrasi sebenarnya hampir sama
dengan eksperimen.

b. Proses Pembelajaran
Kita harus mempersiapkan dan meneliti alat alat dan bahan atau model yang akan
digunakan , mengenai jumlah, kondisi dan tempatnya. Agar demonstrasi itu berlangsung
dengan baik kita juga harus menentukan garis besar langkah – langkah yang akan
dilakukan. Untuk kegiatan itu kita harus mempunyai model atau alat hasil improvisasi
kita sendiri.

c. Evaluasi terhadap metode belajar yang digunakan


Metode yng digunakan kita dapat menilai berhasil: untuk metode ceramah jika
pembelajaran berlangsung dengan tertib dan seluruh siswa aktif mendengarkan dan
memberikan respons yang positif terhadap informasi yang kita berikan. Untuk metode
demonstrasi kita nilai sukses jika seluruh siswa mengamati dengan baik dan dapat
menerima suguhan pengalaman nyata sehingga siswa memahami dengan baik.

26
11. Pokok Bahasan : Darah dan Fungsinya
a. Metode belajar yang digunakan
Kita menggunakan metode pemberian tugas (resitasi). Metode ini juga dapat merupakan
selingan untuk variasi teknik penyajian ataupun dapat berupa pekerjaan rumah. Tugas
semacam ini dapat kerjakan diluar jam pelajaran, dirumah maupun sebelum pulang,
sehingga dapat dikerjakan bersama temannya.

b. Proses pembelajaran
Tugas yang diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan atau satu perintah yang
harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku paket. Untuk pokok
bahasan ini kita dapat memberikan tugas seperti yang tersaji dibawah ini.
Petunjuk : Diskusikan soal – soal dibawah ini bersama teman – teman mu di rumah, catat
jawabannya di dalam buku catatan masing – masing !
1) Darah tersusun oleh beberapa bagian darah. Coba sebutkan
2) Apa perbedaan sel darah merah dan sel darah putih
3) Mengapa darah perlu beredar sepanjang waktu
4) Apakah peranan keeping –keping darah
Karena kita telah memberikan tugas, hari berikutnya harus kita cek apakah sudah
dikerjakan atau belum. Kemudian perlu dievaluasi karena cara ini akan memberikan
motivasi belajar siswa.

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


Sedangkan metode kita nilai berhasil jika seluruh siswa dapat mengerjakan tugas sesuai
dengan tugas yang diberikan

g. Metode Belajar Dalam Pembelajaran IPA SD Kelas VI


1. Pokok Bahasan : Perkembangan Makhluk Hidup dan Tanggapan Makhluk Hidup
terhadap Rangsang
a. Metode belajar yang digunakan
27
Pokok baasan ini kita menggunakan metode penemuan(discover) adalah
pembelajaran yang melibatkan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan
suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain :
mengamati, mencerna, mengerti, menggolong –golongkan, membuat dugaan,
menjelaskan, mengukur , membuat kesimpulan dan sebagainya.

b. Proses pembelajara
Untuk metode pembelajaran discovery, kita harus mampu menciptakan kondisi yang
kondusif, yang dapat merangsang proses mental siswa, sehingga siswa mampu
menemukan sendiri suatu informasi melalui pengasimilasian konsep atau prinsip.

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


Keberhasilan metode belajar, kita dapat menilai sukses jika siswa melalui proses
mentalnya mampu menemukan sendiri sejumlah fakta atau konsep yang diharapkan

2. Pokok Bahasan : Listrik dalam kehidupan kita


a. Metode belajar yang digunakan
untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode eksperimen. Untuk lebih jelasnya,
mengenai metode eksperimen

b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal pembelajaran, kita harus menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan
eksperimen, mereka harus memahami masalah – masalah yang akan dieksperimenkan
yaitu:
1) Bahan apa yang dapat menghantarkan listrik ?
2) Bagaimana listrik mengalir ?
3) Dapatkah energy listrik diubah menjadi energy bentuk lain ?
Selain itu, kepada siswa perlu diterangkan pula:
1) Alat serta bahan yang akan digunakan dalam percobaan
2) Urutan yang harus ditempuh selama eksperimen berlangsung
3) Cara menentukan catatan atau laporan

28
Selama ekpserimen berlangsung, kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan – pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen . setelah eksperiman selesai, kita harus mengumpulkan hasil penelitian
siswa, mendiskusikan secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar
Tanya jawab

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


untuk mengukur keberhasilan metode yang digunakan kita melalui berhasil jika:
1) Siswa melakukan prosedur eksperimen dengan benar
2) Siswa dapat menemukan sendiri jawaban –jawaban dari semua masalah yang
dieksperimenkan

3. Pokok Bahasan : Tata Surya


a. Metode belajar yang digunakan
kita menggunakan metode diskusi. Didalam metode diskusi, terjadi proses interaksi
antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling menukar pengalaman, informasi
dan memecahkan masalah . Semua siswa terlibat aktif dan tidak ada yang pasif seagai
pendengar saja.

b. Proses pembelajaran
Mengajar dengan metode diskusi berarti membagi kedalam beberapa kelompok dan
mendelegasikan tugas kepada masing – masing kelompok untuk mempersiapkan
materi yang akan di presentasikan dan mempresentasikannya didepan kelas

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


Metode dapat kita nilai berhasil jika semua siswa terlibat aktif dalam proses diskusi,
proses pembuatan makalah, dan dapat melaksanakan tugas yang dibebankan
kelompoknya dengan baik

4. Pokok bahasan : bumi dan bulan


a. Metode belajar yang digunakan
29
Kita menggunakan metode demonstrasi hampir sejenis dengan metode
eksperimen.Jadi demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang guru/tim guru
menunjukkan suatu proses misalnya terjadinya gerhana matahari, sehingga seluruh
siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar, mungkin meraba dan
merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut

b. Proses pembelajaran
Kita harus mempersiapkan dan meneliti alat –alat serta bahan yang akan digunakan,
mengenai jumlah, kondisi dan tempatnya. Juga kita perlu mengenal dengan baik, atau
telah mencoba terlebih dahulu agar demonstrasi itu berhasil.
Selama demonstrasi berlangsung, kita kita harus memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya, untuk pokok bahasan ini hal – hal
yang perlu didemonstrasikan adalah :
1) Membuktikan bahwa dalam kenyataan sehari –hari, daratan atau lautan tidak
terlihat bulat, tetapi datar
2) Proses terjadinya siang dan malam
3) Kedudukan bumi dan matahari

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


evaluasi terhadap metode, kita nilai berhasil jika selama kegiatan, siswa mengamati
dengan baik dan dapat memperoleh pengalaman nyata sehingga siswa dapat
memahami dengan baik setiap informasi yang disajikan

30
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk 
mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran 
yang telah ditetapkan. Ada banyak metode yang dapat  disampaikan oleh guru saat proses 
belajar-mengajar yaitu metode penugasan, diskusi, Tanya jawab, latihan, ceramah, simulasi, 
proyek studi lapangan, demonstrasi dan E ksperimen. 

Penggunaan metode dalam pembelajaran IPA, harus memilih metode belajar untuk pembelaja
ran, contoh penerapan metode dalam pembelajaran IPA SD.

B. Saran

31
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus memiliki wa
wasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi siswa dan tidak memb
osankan. Setelah membaca makalah ini, disarankan kita dapat menggunakan metode mengajar 
yang sesuai dengan situasi dan keadaan kelas, sehingga proses belajar mengajar dapat 
berjalan dengan optimal.

http://www.materidantugas.com/2018/10/metode-pembelajaran-ipa-di-sd-modul-3-
ut.html

32

Anda mungkin juga menyukai