OLEH:
1. Bustomil Arifin
2. Deanella Puspita
3. Fitri Aprilia
4. Lendra Armanto
5. Nabella Islamiyati Yuan
6. Nina Kemala Dewi
7. Novi Purnama Sari
8. Resty Rahmawanti
9. Septio Bayu
I
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-Nya
berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah bertema
Pancasila. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW
yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Makalah Pembelajaran IPA di SD dengan judul Modul 3 yaitu “Metode dalam Pembelajaran
IPA di SD ” merupakan penjelasan mengenai Metode dalam pembelajaran IPA di SD. Isi
makalah ini membahas mengenai Pengertian metodr pembelajaran IPA, jenis metode, memilih
metode pembelajaran IPA di SD, contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA, dan
metode belajar dalam pembelajaran IPA kelas II
Adapun penulisan makalah bertema ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
IP di SD. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat
dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.
Wassalamualaikum wr.wb
DAFTAR ISI
2
Hal
Halaman Depan Makalah/Cover ………………………………………………….. -
Kata Pengantar ………………………………………………….. 2
Daftar isi ………………………………………………….. 3
Pendahuluan ………………………………………………….. 4
Pembahasan
Kegiatan Belajar 1
Metode dalam Pembelajaran IPA
A. Pengertian ………………………………………………….. 5
B. Jenis Metode dalam Pembelahjaran IPA ………………………………….. 5
Kegiatan Belajar 2
Penggunaan Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA…………………….. 10
A. Memilih Metode Belajar untuk Pembelajaran IPA ………………… 12
B. Contoh Penerapan Metode Dalam Pembelajaran IPA SD Kelas I-VI 13
C. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas II ……………………
Penutup
Kesimpulan ………………………………………………… 33
PENDAHULUAN
3
Model pembelajaran merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang
dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah
Dasar, Sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Melalui pembelajaran IPA,
peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan
untuk menerima, menyimpan, dan menerakan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan
demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari
secara meneyluruh (holistic), bermakana, otentik, dan aktif. Cara pengemasan penagalaman
belajar yang dirancang oleh guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi
para peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual
akan menjadikan proses belajar lebih efektif.
Proses pembelajaran tentu merupakan sesuatu yang penting dalam dunia pendidikan yang
aptut diperhatikan, direncanakan, dan dipersiapkan oleh pendidik, karena memang mencakup
perencanaan tujuan, penentuan bahan, pemilihan metode yang tepat, dan bagaimana
mengevaluasi hasil-hasil dari pembelajaran tersebut. Salah satu komponen pembelajaran adalah
metode interaktif. Pada intinya, metode pembelajaran interaktif adalah penjabaran dari pola
pembelajaran kolaboratif, yang menuntut adanya kerja sama dan interaksi antara para siswa
dalam emmbahas suatu materi pelajaran bersama dengan guru di dalam kelas. Jadi, metode
pembelajaran interaktif adalah metode pembelajaran yang menunjukkan adanya interaksi antara
guru dan siswa yang menyenangkan dan memberdayakan. Dalam hal ini, menyenangkan dan
memberdayakan dapat terwujud apabila interaksi tersebut dapat berjalan dengan memadukan
prinsip pendidikan dan hiburan (edutainment), sehingga siswa merasa terhibur dan bisa belajar
tanpa ia sadari. Sebab, pada dasarnya, manusia itu akan lebih focus dan menerima dnegan lebih
cepat jikan diberikan pengajaran yang menyenangkan, menghibur, dan menggugah minat dan
hasrat siswa untuk mengikuti pembelajaran yang baik.
PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
4
Metode Dalam Pembelajaran IPA
A. Pengertian
Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar.
Belajar dapat merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar. Belajar dapat di rangsang dan
diarahkan dengan berbagai macam cara yang mengarahkan kepada tujuan yang berlain-lain pula.
Tetapi, apapun subjeknya mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para
siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta idealism, dan apresiasi yang
menjurus kepadaperubahan tigkah laku dan pertumbuhan siswa.
Metode mngajar berbeda dengan teknik mengajar. Metode mengajar menyangkut pengertian
yang luas. Metode dapat dianggap sebagai prosedur atau proses yang teratur. Teknik merupakan
sesuatu yang dianggap menyangkut pengertian yang lebih sempit. Hubungan antara metode dan
teknik dapat diumpamakan sebagai hubungan strategi dan taktik. Takti bersifat lebih praktis dan
merupakan penjabaran dari strategi.
Walaupun dikatakan, metode mengajar merupakan garis-garis besar, dan teknik mengajar
merupakan garis-garis kecil. Ini tidak berarti teknik mengajar akan jauh lebih banyak macam
ragamnya dibandingkan dengan metode mengajar.
Penugasan yang baik adalah bersifat menantang dan bersifat lentur sesuai minat dan bakat .
Metode penugasan ini kadang-kadang kurang menyenangkan, sebab murid biasanya
penyelesaian tugasnya terkait waktu.
2. Metode Diskusi
pembelajaran IPA metode diskusi perlu dilakukan sebab banyak kebaikannya anatar lain :
Murid anda yang berperan sebagai pemimpin diskusi harus disegani oleh temannya dan
mempunyai tugas :
4. Metode Latihan
Dalam IPA metode ini digunakan untuk penggunaan mikroskop, penggolongan berbagai
jenis hewan dan tanaman, pelajaran biologi, pengunaan ukuran membaca termometer.dll.
Metode ini bertujuan agar murid menguasai keterampilan melakukan sesuatu dan memiliki
keterampilan yang lebih baik dari apa yang dipelajarinaya sbelumnya.
Dalam metode latihan IPA anda harus selalu meneliti hambatan-hambatan atau kesukaran-
kesukaran apa yang ditemuioleh murid anda selama melakukan latihan IPA yang anda
berikan.
5. Metode Ceramah
Adalah metode yang paling kerap dilakukan, metode ini adalah metode yang paling
tradisional. Dalam IPA metode ini kurang dianjurkan karena belajar IPA dituntut lebih aktif
dan mempelajari informasi tangan pertama.
Agar ceramah anda lebih menarikmakaperlu anda lakukan hal-hal sebagai berikut:
6. Metode Simulasi
7
Adalah tingkah laku yang dikehendaki sebelum tingkah laku itudilakukan didepan kelas.
Dalam IPA dapat berupa melakukan pemasangan alat, mengukur, menimbang,
mengamati,dll.
7. Metode proyek
Metode ini sukar diterapkan pada Sekolah Dasar dikarenakan memerlukan pemikiran dan
tindakan yang membangun murid.
Dalam melakukan suatu proyek IPA,maka murid anda terangsang minat dan kesenangannya.
Proyek IPA mendorong rasa ingin tau murid,maupun pemecahan masalah dan
mengembangkanmurid berfikir bebas.
Dalam IPA metode ini memberikan pengalaman langsung dalam mangamati, mengukur,
mnghitung, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Sebelum terjun kelapangan, hendaknya
murid-murid, dikelompokan terlebih dahulu, dirumuskan tujuan denagan jelas, diberikan
rambu rambu tugasnya, pembagian tugas dan pengaturan waktunya.
9. Metode Demonstrasi
Dalam Demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus disampaikan siswa, sehingga mereka
tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang
dilihat.
8
Adalah metode yang dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan didalam laboraturium tetapi
dapat dilakukan apada alam sekitar. Sebelum melakukan eksperimen harus didahului oleh
masalah yang berupa pertanyaan.
Bila anda akan menyuruh murid anda bereksperimen IPA, makaperlu disampaikan hal-hal
sebagai berikut:
KEGIATAN BELAJAR II
9
kita uraikan garis besar faktor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan bagi kita, ketika
kita hendak memilih metode belajar tertentu.
1. Metode Belajar Hendaknya Sesuai dengan Tujuan
Kita sudah mengenal adanya tujuan institusional. Untuk mengajar dijenjang pendidikan yang
berbeda, perlu menggunakan metode belajar yang berbeda pula. Mengajar IPA untuk siswa
Sekolah Dasar jelas memerlukan metode yang berbeda dengan mengajar IPA untuk siswa
Sekolah Menengah Umum.
Pengajaran IPA di SD, berdasarkan kurikulum KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip sebagai berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungan
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
5. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Alokasi Waktu dan Sarana Prasana
yang Tersedia.
Mengajarkan suatu topik bahasan secara ideal, kita jangan lupa membatasi diri dengan
ketersediaan waktu yang telah kita tetapkan. Selain itu juga harus mempertimbangkan
ketersediaan sarana dan prasarana. Kita tidak dapat memaksakan untuk menggunakan metode
belajar tertentu, jika sarana dan prasarana untuk metode tersebut tidak tersedia.
11
Sub aspek : Ciri-ciri benda
1. Metode Belajar yang Digunakan
Untuk sub aspek ini kita menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah suatu
cara penyajian materi pelajaran dimana siswa secara aktif melakukan dan membuktikan
sendiri tentang materi yang sedang dipelajarinya. Melalui metode ini siswa dapat melakukan
serangkaian aktivitas ilmiah seperti: mengamati suatu obejek sehingga akan memberikan
penguatan pada ingatan siswa sebab banyak melibatkan siswa dalam proses belajarnya.
2. Proses Pembelajaran
Tahap perencanaan, pada tahap ini kita perlu menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
eksperimen. Mereka harus memahami masalah yang akan diamati melalui eksperimen.
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi kegiatan siswa. Kemudian setelah
siswa selesai mengamati maka tugas siswa adalah menuliskan hasil pengamatan pada tabel
pengamatan
3. Evaluasi Terhadap Metode yang Digunakan untuk Mengukur Metode yang Digunakan
Kita Menilai Sukses Jika:
a. Siswa dapat melakukan prosedur/eksperimen/pengamatan dengan benar
b. Melalui eksperimen/ pengamatan lapangan siswa dapat menunjukkan beragam jenis benda
padat dan benda laiinya ada di sekitar.
b. Proses Pembelajaran
Dalam pelaksanaan metode ini, tugas kita memberikan masalah yang mampu merangsang
pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi. Kita tidak boleh mengomentari pendapat
siswa itu benar/salah, juga tidak perlu disimpulkan, kita hanya menampung semua
pernyataan pendapat siswa, sehingga semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak
13
perlu komentar atau evaluasi. Diakhir kegiatan, jika kita menilai terdapat miskonsepsi yang
berkembang dalam pembicaraan, kita perlu meluruskannya tanpa harus menyinggung dari
pendapat siapa kesalahan itu bermula. Kita harus mampu menyampaiknnya secara bijak
sehingga tidak satupun yang merasa dirinya dipojokan. Kita harus mampu memelihara
motivasi mereka untuk tetap berani mengemukakan pendapatnya.
b. Proses Pembelajaran
Supaya pengajaran lebih menarik serta merangsang minat siswa untuk belajar, sebaiknya
kita memaksimalkan penggunaan alat bantu mengajar (media). Media untuk ini dapat
berupa model atau gambar-gambar lepas sehingga pengajaran tidak terkesan abstrak.
Media yang dibutuhkan media yang bisa menyuguhkan secara detil alat-alat indera (indera
penglihat, pendengar, pengecap, peraba, dan pembau).
b. Proses Pembelajaran
Pada fase perencanaan (1) kita membagi anak-anak dikelas menjadi beberapa kelompok,
memberi tugas sesuai dengan masalah yang akan dibahas, dan memberi arahan mengenai
sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau tempat di mana
masalah itu harus diteliti. Pada fase pengerjaan unit (2) siswa terjun kelapangan, belajar
diperpustakaan dan survei di lapangan. Kita mengontrol apa yang dikerjakan siswa,
memberi saran/pertanyaan, membantu merumuskan kesimpulan bila perlu. Fase ketiga,
fase kulminasi (3). Setelah siswa dilapangan sepenuhnya, hasil kerjanya di bawa ke kelas.
Mereka tetap bekerja dalam kelompok. Hasil data/informasi diolah sehingga sampai pada
suatu kesimpulan. Kalau memungkinkan hasilnya dipajang di papan panel untuk
menimbulkan kebanggan dalam kelompok dan dapat dilihat umum.
15
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode eksperimen. Seperti telah kita
ketahui, penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari
dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih berpikir ilmiah
(scientific thinking). Dengan metode ini siswa akan menemukan bukti kebenaran dari
suatu teori yang sedang dipelajarinya.
b. Proses pembelajaran
Tahap perencanaan, pada tahap ini kita perlu menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksperimen, yaitu:
1) betulkah tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri?
2) apakah pertumbuhan tanaman dapat kita amati?
3) Kepada siswa perlu diterangkan pula:
4) alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan;
5) supaya tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel-variabel yang harus
dikontrol dengan ketat;
6) urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung;
7) cara menetapkan bentuk catatan atau laporan.
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
Untuk membuktikan bahwa tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri, kita
dapat melakukan uji amilum dengan larutan lugol. Siswa ditugasi untuk menutup
sebagian daun tanaman yang ada di halaman sekolah atau dikondisikan berada di
halaman sekolah dengan kertas karbon. Kemudian menguji perbedaan kandungan
amilum antara daun yang ditutup dengan daun yang tidak ditutup. Dari percobaan ini
diharapkan siswa dapat membuktikan bahwa:
1) tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri berupa amilum;
16
2) untuk proses pembuatan makanan tadi diperlukan sinar matahari.
Untuk membuktikan bahwa pertumbuhan tanaman dapat diamati, kita dapat
menggunakan beberapa daun dari suatu tanaman (5 daun yang muda). Kemudian tugasi
siswa untuk mengukur panjang daun itu setiap hari serta mengisikannya pada tabel
pengamatan berikut:
b. Proses pembelajaran
Pada awal pembelajaran, kita harus menjelaskan, apa tujuan kerja kelompok itu, supaya
siswa memahami nilai tambah dari kegiatan tersebut. Membagi kelas menjadi beberapa
kelompok, menjelaskan tugas kepada masing-masing kelompok dan menunjuk sumber atau
bahan-bahan rujukan yang dapat digunakan siswa untuk dapat mengerjakan tugas dengan
baik.Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang
kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut. Tugas yang harus dikerjakan siswa adalah
sebagai berikut:
1) sebutkan beberapa contoh makanan yang sukar dicerna!
2) apakah makanan ini bermanfaat bagi kesehatan?
3) sebutkan pula beberapa contoh makanan yang mudah dicerna!
4) apakah yang disebut makanan bergizi?
5) beri penjelasan mengapa kita memerlukan berbagai macam makanan?
6) apakah guna karbohidrat bagi tubuh?
7) isi tabel ini berdasarkan bacaan tentang makanan di buku paket!
Kelompok zat Gunanya untuk Contoh makanan yang mengandung zat
tubuh ini
Karbohidrat
Protein
Lemak
Mineral
Vitamin
Air
8) apakah yang dimaksud dengan makanan 4 sehat 5 sempurna?
9) di bawah ini ada tiga kelompok makanan. Kelompok makanan manakah
yang akan kamu pilih? Berikan alasannya!
Kelompok A
Daging ayam, daging sapi, sayuran, dan buah-buahan
Kelompok B
18
Nasi, kentang, daging ayam, dan daging sapi.
Kelompok C
Kentang, daging, sayuran, buah-buahan, dan segelas susu.
manakah di antara kelompok itu yang termasuk 4 sehat 5 sempurna?
10) apakah yang disebut zat aditif? Mengapa makanan sering diberi zat aditif?
11) apabila kita diminta untuk mengawetkan makanan, hal apakah yang harus kita
perhatikan? (ingat peraturan Departemen Kesehatan)!
12) adakah hubungan antara makanan, alat pencernaan dan kesehatan!
Selama kerja kelompok berlangsung, kita berkeliling dari kelompok yang satu ke
kelompok yang lain, bila perlu memberi saran/pertanyaan. Diakhir kegiatan kita
menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok tersebut. Setelah
dievaluasi dan dikomentari, laporan dikembalikan kepada kelompok untuk dicatat dan
dipelajari kembali di rumah masing-masing.
b. Proses pembelajaran
Supaya penyajian lebih menarik dan menantang, sebaiknya kita memaksimalkan
penggunaan unsur media (berarti metode ceramah plus). Media untuk ini dapat berupa
model atau gambar-gambar lepas, sehingga pengajaran tidak terkesan abstrak. Media
yang diperlukan, media yang bisa menyuguhkan informasi secara detil tentang bagian-
19
bagian alat pencernaan yang meliputi: mulut (termasuk lidah dan gigi), kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, poros dan alat-alat tubuh yang terkait dengan
pencernaan meliputi: hati, pankreas, dan kandung empedu.
20
siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guruhanya
membimbing dan memberikan instruksi.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal untuk metode pembelajaran discovery, kita sebagai guru harus mampu
menciptakan kondisi yang kondusif yang dapat merangsang proses mental siswa,
sehingga siswa mampu menemukan sendiri suatu informasi melalui pengasimilasian
konsep atau prinsip. Untuk kegiatan ini kita harus mempersiapkan seperangkat alat dan
bahan yang memungkinkan digunakan oleh para siswa untuk menemukan suatu
keputusan atau kesimpulan. Siswa dalam arahan dan bimbingan guru terlibat dalam
proses sendiri, mencoba sendiri dan yang lainnya. Dengan cara ini situasi belajar-
mengajar yang biasanya teacher dominated learning menjadi situasi student dominated
learning. Siswa akan memperoleh pengetahuan yang bersifat
b. Proses pembelajaran
Kelas dibagi dalam beberapa kelompok. Jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah
masalah yang harus dipecahkan. Untuk pokok bahasan ini, ada 6 (enam) permasalahan
yang bisa dipecahkan oleh siswa, jadi setiap kelompok terdiri dari 6 anggota.
Permasalahan yang dimaksud di atas adalah:
1) pengertian energi dan gunanya bagi kehidupan;
2) bentuk-bentuk dan sumber-sumber energi;
3) usaha-usaha untuk menghemat energi;
4) pengertian dan sifat-sifat dari gaya;
5) macam-macam gaya;
6) cara mengukur gaya.
Keenam permasalahan tersebut kemudian diberikan kepada masing-masing kelompok.
Setiap ketua kelompok mendelegasikan tugas kepada semua anggotanya termasuk
dirinya. Masing-masing bertugas untuk dapat memecahkan satu permasalahan. Si A
menyelesaikan masalah no. 1. si B no. 2, si C no. 3, si D no. 4, si E no. 5, dan si F (ketua
kelompok) soal no. 6. Siswa yang bertugas menyelesaikan masalah no. 1 bergabung
dengan siswa-siswa dari kelompok lain yang sama-sama mendapat tugas nomor 1, untuk
22
dapat memecahkan masalah. Demikian pula untuk siswa yang bertugas untuk
menyelesaikan masalah no. 2, no. 3, dan seterusnya.
Setelah diskusi (pemecahan masalah) selesai, setiap anggota kembali ke kelompoknya
masing-masing untuk melaporkan hasilnya. Selama kegiatan berlangsung guru
berkeliling untuk memberikan masukan dan komentar jika dianggap perlu. Di akhir
pembelajaran kita mengumpulkan hasil penyelesaian tugas, mengevaluasi termasuk di
dalamnya memberikan komentar dan meluruskan jawaban yang salah. Kemudian
mengembalikannya kepada siswa untuk dipelajari di rumah masing-masing.
b. Proses Pembelajaran
23
Kita menghadapkan permasalahan kepada siswa. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.
Kemudian mereka mempelajari, melakukan percobaan atau membahas tugasnya di dalam
kelompok. Setelah hasil kerja mereka didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang
tersusun dengan baik.
Akhirnya laporan kerja kelompok dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi
secara luas. Dari sidang plenolah kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil
kerja kelompok. Masalah yang harus dipecahkan oleh siswa adalah:
1) bidang miring dapat meringankan pekerjaan kita?
2) katrol dapat meringankan pekerjaan kita?
3) pengungkit dapat meringankan pekerjaan kita?
b. proses pembelajaran
sebelum kegiatan berlangsung kita harus mempersiapkan dan meneliti alat-alat serta
bahan yang digunakan mengenai jumlah,kondisi,dan tempat nya. saat demonstrasi
berlangsung kita harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dengan
baik dan bertanya. Pokok bahasan ini hal-hal yang harus didemonstrasikan adalah
1. Cara mengukur panas
24
2. Jika logam dipanaskan,maka logam itu akan bertambah
3. Bila air dipanaskan volume bertambah besar
4. Udara bila dipanaskan akan mengembang
5. Panas dapat merambat secara konduksi,konveks dan radiasi
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal pembelajaran kita perlu menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan
eksperimen, mereka harus memahamimasalah –masalah yang dibuktikan melalui
eksperimen, yaitu:
1) Benarkah magnet dapat menarik benda –benda lain?
2) Bagian mana dari magnet yang dapat menarik benda –benda lain?
3) Apa yang terjadi jika kedua magnet didekatkan ?
4) Bisakah magnet kehilangan gaya kemagnetannya?
Kepada siswa perlu diterangkan pula :
1) Alat serta bahan yang akan digunakan dalam percobaan
2) Supaya tidak mengalami kegagalan, siswa perlu mengetahui variabel variabel yang
harus dikontrol dengan ketat
3) Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung
4) Cara mementukan bentuk catatan atau laporan
25
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pernyataan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen .
Setelah eksperimen selesai, kita harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikannya secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya
jawab.
b. Proses Pembelajaran
Kita harus mempersiapkan dan meneliti alat alat dan bahan atau model yang akan
digunakan , mengenai jumlah, kondisi dan tempatnya. Agar demonstrasi itu berlangsung
dengan baik kita juga harus menentukan garis besar langkah – langkah yang akan
dilakukan. Untuk kegiatan itu kita harus mempunyai model atau alat hasil improvisasi
kita sendiri.
26
11. Pokok Bahasan : Darah dan Fungsinya
a. Metode belajar yang digunakan
Kita menggunakan metode pemberian tugas (resitasi). Metode ini juga dapat merupakan
selingan untuk variasi teknik penyajian ataupun dapat berupa pekerjaan rumah. Tugas
semacam ini dapat kerjakan diluar jam pelajaran, dirumah maupun sebelum pulang,
sehingga dapat dikerjakan bersama temannya.
b. Proses pembelajaran
Tugas yang diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan atau satu perintah yang
harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku paket. Untuk pokok
bahasan ini kita dapat memberikan tugas seperti yang tersaji dibawah ini.
Petunjuk : Diskusikan soal – soal dibawah ini bersama teman – teman mu di rumah, catat
jawabannya di dalam buku catatan masing – masing !
1) Darah tersusun oleh beberapa bagian darah. Coba sebutkan
2) Apa perbedaan sel darah merah dan sel darah putih
3) Mengapa darah perlu beredar sepanjang waktu
4) Apakah peranan keeping –keping darah
Karena kita telah memberikan tugas, hari berikutnya harus kita cek apakah sudah
dikerjakan atau belum. Kemudian perlu dievaluasi karena cara ini akan memberikan
motivasi belajar siswa.
b. Proses pembelajara
Untuk metode pembelajaran discovery, kita harus mampu menciptakan kondisi yang
kondusif, yang dapat merangsang proses mental siswa, sehingga siswa mampu
menemukan sendiri suatu informasi melalui pengasimilasian konsep atau prinsip.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal pembelajaran, kita harus menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan
eksperimen, mereka harus memahami masalah – masalah yang akan dieksperimenkan
yaitu:
1) Bahan apa yang dapat menghantarkan listrik ?
2) Bagaimana listrik mengalir ?
3) Dapatkah energy listrik diubah menjadi energy bentuk lain ?
Selain itu, kepada siswa perlu diterangkan pula:
1) Alat serta bahan yang akan digunakan dalam percobaan
2) Urutan yang harus ditempuh selama eksperimen berlangsung
3) Cara menentukan catatan atau laporan
28
Selama ekpserimen berlangsung, kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan – pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen . setelah eksperiman selesai, kita harus mengumpulkan hasil penelitian
siswa, mendiskusikan secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar
Tanya jawab
b. Proses pembelajaran
Mengajar dengan metode diskusi berarti membagi kedalam beberapa kelompok dan
mendelegasikan tugas kepada masing – masing kelompok untuk mempersiapkan
materi yang akan di presentasikan dan mempresentasikannya didepan kelas
b. Proses pembelajaran
Kita harus mempersiapkan dan meneliti alat –alat serta bahan yang akan digunakan,
mengenai jumlah, kondisi dan tempatnya. Juga kita perlu mengenal dengan baik, atau
telah mencoba terlebih dahulu agar demonstrasi itu berhasil.
Selama demonstrasi berlangsung, kita kita harus memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya, untuk pokok bahasan ini hal – hal
yang perlu didemonstrasikan adalah :
1) Membuktikan bahwa dalam kenyataan sehari –hari, daratan atau lautan tidak
terlihat bulat, tetapi datar
2) Proses terjadinya siang dan malam
3) Kedudukan bumi dan matahari
30
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Ada banyak metode yang dapat disampaikan oleh guru saat proses
belajar-mengajar yaitu metode penugasan, diskusi, Tanya jawab, latihan, ceramah, simulasi,
proyek studi lapangan, demonstrasi dan E ksperimen.
Penggunaan metode dalam pembelajaran IPA, harus memilih metode belajar untuk pembelaja
ran, contoh penerapan metode dalam pembelajaran IPA SD.
B. Saran
31
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus memiliki wa
wasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi siswa dan tidak memb
osankan. Setelah membaca makalah ini, disarankan kita dapat menggunakan metode mengajar
yang sesuai dengan situasi dan keadaan kelas, sehingga proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan optimal.
http://www.materidantugas.com/2018/10/metode-pembelajaran-ipa-di-sd-modul-3-
ut.html
32