Anda di halaman 1dari 16

“METODE SEARCHING PAIR”

Nama : Akhmarina Nurpitroh


Jurusan : PGSD ( Semester 3 )
Mata Kuliah : Model Pembelajaran IPS SD
Dosen : Gingin Ginanjar, S.pd

STKIP SUBANG
Kampus Pusat : Jl. Marsinu No. 05 Tegal Kalapa – Subang Telp. 0264 – 417853
Sekretariat : Kp. Cihuni – Pasawahan Purwakarta
No. Hp. 08179264210
Kata Pengantar
Alhamdullillahhirobbil’alamin, segala puji bagi ALLAH swt, berkat rahmat dan
karunianya. Amin.
Mari kita belajar mengetahui tentang “MODEL SEARCHING PAIR” . Kita sebagai
calon pengajar guru SD sangat perlu pengetahuan banyak tenang kehidupan bagaimana cara
mengajar peserta didik dengan baik, agar peserta didik pun merasa asyik dan tidak bosan dalam
belajar, dan kita sebagai calon guru wajib mengetahui banyak tentang model- model
pembelajaran.
Nah, dalam makalah ini di jelaskan tentang model pembelajaran Searching pair. Semua
akan di bahas dalam makalah ini, bahasan pada makalah ini mudah di mengerti, di harapkan kita
akan menemukan konsep dalam makalah ini dan lebih memahami isi materi di dalamnya.

Purwakarta, January 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar……………….…………………………………….………………………….i
Daftar isi………………………………………...……………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan…………..………………………………….…………………………………1
1.1 Latar belakang…………………….………………………….………………………1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………...2
1.3 Tujuan masalah…………………….……………………………………………….2
1.4 Manfaat…………………………...…………………..………………………………2
BAB II Pembahasan……………………………………………………………………..……….3
2.1 Apa pengertian model pembelajaran Searching pair ………………….…………3
2.2 Bagaimana langkah langkah model pembelajaran Searching pair ………………….3
2.3 Manfaat model pembelajaran Searching pair ………………………………………4
BAB III Penutup……………………………………………………………..…5
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………5
3.2 Kritik dan saran………………………………………………………………….…5
Daftar pustaka……………………………………………………………………………….…6
Lampiran lampiran………………………………………………..7
RPP Kurikulum 2013……………………………………………………7
LKS IPS Kelas 4……………………………….11

BAB I
PENDAHULUAN
I . 1 Latar Belakang

Mengatasi suatu permasalahan yang terjadi sehubungan dengan yang sudah dipelajari.


Konsep pendidikan pada dasarnya membuat siswa memiliki kompetensi tamatan sesuai jenjang
sekolah, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai
kemampuan untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan
budaya, dan kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan di negara kita dewasa ini,
lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti
ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar
mengajar. Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran pendidikan dalam upaya
mempersiapkan warga negara yang baik dan masyarakat yang cerdas (Djahiri, 1993)

Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi
tuntutan tersebut adalah model metode pembelajaran Berpasangan. Yang dimaksud metode
Berpasangan adalah salah satu cara mengajar, di mana siswa bekerja berpasangan dan mencari
pasangan dan guru hanya berperan sebagai pembicara atau pemerintah.

Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu seperti halnya
seorang guru di tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh tanggung jawab. Setiap
kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di laksanakan.  Tugas yang di laksanakan akan
dianggap selesai apabila tujuan yang hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut
harus merasa yakin bahwa jalan yang harus ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat
dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan kepada peserta
didiknya.

Adapun cara atau metode yang terbaik untuk diterapkan itu banyak sekali tergantung
pada karakteristik peserta didik masing-masing, salah satunya adalah metode Searching pair.
Metode Searching pair n merupakan metode yang sangat efektif dalam membantu anak didik
untuk menjawab kebutuhan belajarnya dengan usaha sendiri berdasarkan fakta dan data yang
jelas dan benar yang diperolehnya dari Searching pair.
Metode Searching pair ialah suatu upaya pembelajaran atau proses belajar dengan cara
praktek menggunakan peragaan yang di tujukan pada siswa dengan tujuan agar semua siswa
lebih mudah dalam memahami dan mempraktekkan  apa yang telah diperolehnya dan dapat
mengatasi suatu permasalahan yang terjadi sehubungan dengan yang sudah dipraktekkan.

I . 2 IDENTIFIKASI RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian model pembelajaran Searching pair ?


b. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Searching pair ?
c. Apa saja manfaat model pembelajaran Searching pair ?

I . 3 TUJUAN MASALAH
Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui waktu yang tepat kapan
menggunakan metode Searching pair materi apa yang dapat didemonstrasikan/dipraktekan serta
bagaimana cara menggunakan metode Searching pair.

I . 4 MANFAAT

Dengan di buatnya makalah ini tentu kita dapat mengetahui tentang Model Pembelajaran
Searching pair. Dengan demikian pengetahuan kita akan sedikit bertambah untuk nanti persiapan
jadi seorang guru.
BAB II
PEMBAHASAN

I . 2 a. Apa pengertian Model Pembelajaran Searching pair ?

Model pembelajaran Searching pair adalah dimana siswa bekerja secara

berpasangan,yaitu siswa harus mencari pasangannya masing masing secara tepat, mencari

pertanyaan atau jawaban sesuai materi yang di pelajari dalam pembelajaran.

I . 2 b. Bagaimana langkah-langkah Model Pembelajaran Searching Pair ?

Metode Pembelajaran Searching pair

Langkah – langkah
1. Berikan peserta didik materi pembelajaran / sebuah LKS
2. Beri waktu kepada peserta didik untuk mempelajari materi / menghafal materi
3. Seluruh siswa di bagi dua bagian. Misalnya 30 siswa di bagi dua menjadi 15 orang
4. Kemudian berikan siswa soal dan jawaban. Misalnya 15 siswa diberi soal dan 15 siswa
diberi jawaban
5. Lalu siswa disatukan kembali kemudian siswa di acak
6. Siswa diperintahkan untuk mencari pasangannya masing- masing (mencari jawaban dari
pertanyaan). Misalnya siswa A memegang pertanyaan dan dia harus mencari siswa yang
lain yang memegang jawabannya sesuai pertanyaan yang dia pegang / bagi siswa yang
memegang jawaban dia harus mencari siswa yang memegang pertanyaan yang sesuai
dengan jawaban yang dia pegang
7. Setelah semuanya lengkap berpasangan 2 orang maka guru segera mengeceknya apakah
benar atau salah atas pertanyaan dan jawaban
8. Bagi siswa yang berpasangan tepat sesuai jawaban dan pertanyaan, maka diberi nilai oleh
guru.

I . 2 c. Apa saja manfaat model pembelajaran Searching pair ?

Manfaat model pembelajaran Searching pair :

1. Lebih mudah dipelajari


2. Siswa tidak akan jenuh atau bosan dalam belajar
3. Siswa lebih mudah menghafal materi pembelajaran
4. Siswa akan cepat dan mudah mengerti materi pembelajaran
5. Menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa tidak sulit / lebih mudah
6. Membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran dengan berpasangan memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi


belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam materi pelajaran
yang didemonstrasikan. Penerapan metode pembelajaran Searching pair mempunyai pengaruh
positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar, tidak membuat suasana belajar jenuh dan
bosan bagi peserta didik sehingga suasana belajar sambil bermain tetapi tetap berkulitas.

Metode Searching pair adalah salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu
dengan jalan mendemonstrasikan terlebih dulu kepada siswa

Metode ini dapat menghilangkan varbalisme sehingga siswa akan semakin memahami materi
pelajaran.

B. Saran

Akhirnya, penyusun mengharapkan para pembaca yang telah mempelajari isi materi
makalah ini dapat mengetahui dan menerapkan pengetahuan tentang Model Pembelajaran
Searching pair. Dengan demikian, mampu membuat perbaikan dalam menghadapi berbagai
persoalan. Penyusun sadar mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempuraan
makalah ini.

Daftar Pustaka
http://model-pembelajaran.com/2012/03metode-belajar/.html

http://pemikiran.com/2014/01akhmarina-nurpitroh/.html
RPP Kurikulum 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR

Nama Sekolah : SD Negeri 3 Tegal Munjul

Kelas / semester :  4 / 2

Tema / topic :  Provinsi di Indonesia

Petemuan ke :  1

Alokasi waktu : 2 jam @35 menit 1 x pertemuan

A.      KOMPETENSI INTI

1.       Memahami provinsi yang ada di Negara Indonesia.

2.      Memahami ibu kota di berbagai provinsi di Negara Indonesia.

B.      KOMPETENSI DASAR

 IPS ( Ilmu pengetahuan social)

1. Mendeskripsikan provinsi yang ada di Negara Indonesia.


2. Mendeskripsikan ibu kota di berbagai provinsi di Negara Indonesia.

C.      INDIKATOR

 IPS (Ilmu Pengetahuan Soaial )

1. Menjelaskan provinsi yang ada di Negara Indonesia.


2. Menjelaskan ibu kota di berbagai provinsi di Negara Indonesia.
D.      TUJUAN

1.       Siswa dapat mengenal dan mengetahui provinsi yang ada di Negara Indonesia

2.       Siswa dapat mengenal dan mengetahui ibu kota di berbagai provinsi di Negara Indonesia

E.       MATERI

  IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial )

1. Nama nama provinsi yang berada di Negara Indonesia


2. Nama nama ibu kota di berbagai provinsi yang berada di Negara Indonesia

F.         METODE

Metode                      : Searching pair

G.        KEGIATAN  PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 10 menit


2. Menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa
3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan
pembelajarann.
4. Melakukan komunikasi  tentang kehadiran siswa
  

5. Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket


  

yang telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya


tentang hubungan antara kebersihan kelas dengan
kenyamanan kegiatan pembelajaran.
6. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang “Provinsi di Indonesia”
Inti 55 menit
7. Membagikan peserta didik LKS materi yang akan di
pelajari.
8. Melakukan Tanya jawab ringan sekitar tentang provinsi
di Indonesia.
9. Memberi kesempatan / waktu kepada siswa untuk
menghafal materi pembelajaran.
10. Menjelaskan strategi pembelajaran metode berpasangan
11. Membagi siswa menjadi dua bagian dalam satu kelas.
12. Memberikan sebuah kertas kepada peserta didik yang
telah di bagi dua bagian, sebagian siswa diberi kertas
pertanyaan dan sebagian siswa lainnya di beri kertas
jawaban.
13. Kemudian siswa di satukan kembali dan di acak.
14. Lalu siswa di intruksikan agar mereka mencari
pasangannya masing-masing.
15. Setelah semua siswa selesai telah berpasangan, kemudian
di cek kebenarannya oleh guru.
16. Kemudian peserta didik di beri nilai sesuai hasil kerjanya.
17. Guru menyimpulkan materi pembelajaran
18. Peserta didik di beri soal isian dan tugas
Penutup 19. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan 5 menit
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
H.                 SUMBER DAN  MEDIA

 Diri anak
 Lingkungan sekolah
 Buku LKS IPS
 Kertas jawaban dan pertanyaan

I.          PENILAIAN 

1. 1.Prosedur Penilaian

a.       Penilain Proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari kegiatan awal
sampai dengan kegiatan akhir

b.      Penilaian Hasil Belajar

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan.

1. 2.Instrumen Penilaian

a.       Penilaian Proses

1)   Penilaian Kinerja

2)   Penilaian Produk

b.      Penilaian Hasil Belajar

 Isian singkat

Mengetahui                                                                                          Guru Kelas 4

Kepala Sekolah,                                                                                              

  

GINGIN GINANJAR, S.Pd,M,Pd AKHMARINA NURPITROH,S.Pd

NIP 3657078746432566 NIP 2003199311011990 


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
KELAS 4
Daftar provinsi di Indonesia
Saat ini, Indonesia terdiri dari 34 provinsi. Dari 34 provinsi tersebut, 5 di antaranya memiliki
status khusus sebagai daerah khusus atau daerah istimewa yaitu: Aceh, Jakarta, Papua, Papua
Barat, dan Yogyakarta. Dari ke-34 provinsi tersebut, 10 di antaranya terletak di Pulau Sumatera,
6 di Pulau Jawa, 5 di Pulau Kalimantan, 6 di Pulau Sulawesi, 3 di Kepulauan Nusa Tenggara, 2
di Kepulauan Maluku, dan 2 lainnya terletak di Pulau Papua.

No Yurisdiksi Ibu kota


1 Aceh Banda Aceh
2 Sumatera Utara Medan
3 Sumatera Barat Padang
4 Riau Pekanbaru
5 Jambi Jambi
6 Sumatera Selatan Palembang
7 Bengkulu Bengkulu
8 Lampung Bandar Lampung
9 Kepulauan Bangka Belitung Pangkal Pinang
10 Kepulauan Riau Tanjung Pinang
11 Jakarta Jakarta
12 Yogyakarta Yogyakarta
13 Jawa Barat Bandung
14 Jawa Tengah Semarang
15 Jawa Timur Surabaya
16 Banten Serang
17 Bali Denpasar
18 Nusa Tenggara Timur Kupang
19 Nusa Tenggara Barat Mataram
20 Kalimantan Barat Pontianak
21 Kalimantan Tengah Palangka Raya
22 Kalimantan Selatan Banjarmasin
23 Kalimantan Timur Samarinda
24 Kalimantan Utara Tanjung Selor
25 Sulawesi Utara Manado
26 Sulawesi Tengah Palu
27 Sulawesi Selatan Makassar
28 Sulawesi Tenggara Kendari
29 Sulawesi Barat Mamuju
30 Gorontalo Gorontalo
31 Maluku Ambon
32 Maluku Utara Sofifi
33 Papua Jayapura
34 Papua Barat Manokwari

Anda mungkin juga menyukai