Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

“MODEL – MODEL PEMBELAJARAN LAMPAU DAN TEORI – TEORINYA”

Oleh

Nama : Sarlika Aida Layn


Npm : 202212104

UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEMESTER IV. TAHUN, 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “Model – model pembelajaran lampau dan Teori - teorinya.

Terlepas dari semua itu, penulis meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Model – model
pembelajaran lampau dan Teori - teorinya ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Ambon, 24 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………. iii

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………….. 2

BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 3
A. Pengertian…………………………………………………………………………………….. 3
B. Model – model pembelajaran lampau……………………………………………… 4
C. Teori – teori pembelajaran……………………………………………………………… 5

BAB III : PENUTUP………………………………………………………………………………… 7


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 7
B. Saran…………………………………………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam dunia pendidikan belajar dan pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah saja,
tetapi di tiga pusat yang lazim dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tri pusat pendidikan adalah
tempat di mana anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam kehidupan keluarga (informal), sekolah (fomal) maupun masyarakat (non
formal). Seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi aktivitas yang mengakibatkan
perubahan tingkah lakudan dapat diamati relatif lama. Proses belajar mengajar yang penting
yaitu guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi menciptakan suasana belajar
siswa serta memberikan motivasi dan bimbingan agar siswa mengembangkan potensi dan
kreatifitasnya masing-masing.Perilaku guru akan berdampak positif pada prestasi siswa jika
mampu mengalokasikan dan menggunakan waktu dalam belajar.Seorang guru dalam melakukan
kegiatan belajar dan mengajar di kelas harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan,
strategi, dan model pembelajaran. Hal tersebut dilakukan karena peserta didik yang diajar
dalam satu kelas memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam prakteknya seorang guru harus
ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang pagar tepat untuk segala situasi dan kondisi.
Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan
kondisi peserta didik, sifat bahan bahan terbuka, fasilitas yang tersedia dan kondisi guru
tersebut. pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran
bermula dari pendekatan pembelajaran memiliki pandangan yang berbeda tentang konsepsi
dan makna pembelajaran,pandangan tentang guru, dan pandangan tentang peserta didik,
berdasarkan perbedaan sudut pandang tersebutlah yang mengakibatkan strategi dan model
pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda. Sehingga proses pembelajaran akan
berbeda walaupun strategi pembelajaran sama.Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-
gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal berbagai
model pembelajaran.Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran
yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena ituitu, dalam memilih model
pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat bahan bahan
terbuka,fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pembelajaran dan model – model pembelajaran


2. Bagaimana model – model pembelajaran
3. Bagaimana teori – teori dari model pembelajaran

C. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran dan model pembelajaran lampau


2. Mengetahui model – model pembelajaran lampau
3. Mengetahui teori – teori pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Dunia pendidikan adalah dunia yang dinamis. Seiring dengan perkembangan zaman,
perubahan-perubahan juga banyak terjadi pada dunia pendidikan. Saat menjadi seorang
siswa, pasti Guru Pintar merasakan perbedaan-perbedaan yang signifikan dengan siswa
zaman sekarang. Begitupun dengan cara guru mengajar, pasti juga terdapat perbedaan-
perbedaan yang sangat mencolok.

Dari tahun ke tahun, alat bantu belajar di sekolah selalu mengalami peningkatan.
Ayah dan Ibu kamu mungkin masih merasakan betapa berdebunya papan tulis dan
kapur saat belajar di kelas. Para siswa pun harus rajin mencatat materi yang ditulis di
papan tulis agar tidak ketinggalan pelajaran.

Sekolah di era modern sudah banyak menggunakan whiteboard dan spidol sebagai
alat bantu belajar. Bahkan, siswa pun dapat membawa laptop ke sekolah untuk
mendukung aktivitas belajar. Guru pun tak lagi menempelkan alat peraga di papan tulis.
Cukup dengan laptop dan proyektor, seisi kelas dapat menyimak materi pelajaran
dengan lebih nyaman.

Sejak era pasca-kemerdekaan hingga saat ini, kurikulum pendidikan Indonesia


sudah melalui beragam perubahan. Dulu kita mengenal adanya kurikulum CBSA (Cara
Belajar Siswa Aktif) yang menuntut guru untuk menyampaikan materi di kelas dengan
target dan porsi tertentu. Jika dulu guru diwajibkan untuk lebih aktif dalam proses
belajar, di kurikulum saat ini justru siswa yang harus proaktif dalam berpartisipasi di
kelas.

Zaman dulu, belajar identik dengan membaca buku pelajaran atau koran.
Terkadang, cukup sulit pula untuk menemukan buku pelajaran dengan materi yang
komplet dan mudah dipahami. Sekarang, aktivitas belajar tak melulu berkaitan dengan
buku. Informasi dapat diakses melalui media digital. Siswa pun dapat mengakses
berbagai materi pelajaran melalui video, artikel, hingga soal ujian nasional dari tahun ke
tahun.
B. Model – model pembelajaran lampau

1. Problem posing

Problem posing Problem posing terdiri dari dua kata yakni problem dan pose, yang artinya
pengajuan masalah. Problem posing menjadi model pembelajaran, khsusunya pada mata
pelajaran matematika. Setelah guru yakin siswa telah mampu mengerjakan soal-soal latihan
yang diberikan, guru kemudian menugaskan siswa untuk membuat soal-soal latihan baru yang
sesuai dengan soal-soal yang diberikan guru. Model ini sangat baik untuk meningkatkan
pemahaman siswa pada problem yang sedang dipelajari, karena semakin banyak pengalaman
siswa mengerjakan soal maka retensi ilmu pengetahuan diasumsikan dapat bertahan lebih lama.

2. Model Teaching Style

Pendidikan zaman dulu kebanyakan menggunakan gaya mengajar yang berpusat


pada guru atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah teacher-centered. Guru
menjadi sumber utama belajar karena buku-buku pada zaman dulu merupakan barang
mahal dan tidak semua siswa memiliki kemudahan mengaksesnya.
Dunia pendidikan zaman sekarang mengenal yang namanya merdeka belajar. Gaya
mengajar guru zaman sekarang lebih berpusat pada siswa atau Student-centered. Siswa
diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk bereksplorasi dan mengembangkan diri.
Dan guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Kemudahan mengakses buku
dan juga informasi melalui internet, membuat siswa dapat belajar dari mana saja.
Dalam mempersiapkan pelajaran, guru zaman sekarang tidak perlu menulis RPP di
buku besar seperti guru zaman dulu. Rpp guru zaman now juga tidak harus berlembar-
lembar. Guru sekarang bahkan dapat membuat RPP satu lembar saja sebagai persiapan
mengajar.

3. Model Teacher-student Interaction

Pendidikan terletak pada interaksi guru dan siswa. Zaman dulu guru adalah sosok yang
sangat dihormati sekaligus ditakuti. Pernah ada ungkapan “mendengar bunyi sepatu
guru saja, siswa sudah lari ketakutan.”

Guru memiliki peran yang sangat banyak. Tidak hanya sebagai pendidik, pengajar, orang
tua, guru juga dapat menjadi teman siswa. Saat ini sudah sangat banyak ditemui siswa
dapat bebas bercerita dengan gurunya. Hubungan siswa dan guru di zaman sekarang
dapat dikatakan menjadi lebih dekat dan lebih akrab.
4. Model Technology Used in Teaching

Seperti yang sudah sering diperlihatkan dalam film-film bertema pendidikan zaman
dahulu, kapur tulis dan papan tulis hitam adalah senjata utama guru saat mengajar.
Media-media yang digunakan juga biasanya berupa alat-alat peraga atau benda aslinya.

5. Model Assignments/Tasks Given

Zaman dulu sering kali siswa mendapat tugas dalam bentuk merangkum atau
mengerjakan soal-soal. Tak jarang pula siswa mendapatkan tugas menuliskan materi
melalui dikte dari guru. Lagi-lagi hal ini terjadi karena keterbatasan-keterbatasan yang
ada. Zaman dulu siswa tidak seleluasa sekarang dalam memperoleh buku dan informasi-
informasi lainnya.

6. Model Reward and Punishment

Guru zaman dulu boleh dibilang menggunakan cara-cara yang tegas untuk
mendisiplinkan siswa. Misalnya lari mengelilingi lapangan, berdiri di pojokan kelas
selama jam pelajaran, atau dipukul dengan tongkat. Hebatnya siswa zaman dulu tidak
akan berani mengadu kepada orang tua jika mendapat hukuman. Dan jarang sekali
terjadi orang tua protes jika anaknya mendapatkan hukuman di sekolah.

C. Teori – teori pembelajaran

1. Teori model pembelajaran menurut Endang Mulyatiningsih (2011; 2013) adalah cara
yang di gunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam
bentuk kegiatan nyata atau praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Model pembelajaran menurut Arif Rohman (2009; 180) adalah cara praktis yang di
pakai pendidik untuk menyampaikan materi agar bisa secara efektif dan efisien di
terima oleh peserta didik.
Dengan demikian, model pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam
menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik agar dapat menerima, menanggapi,
menguasai, dan mengembangkan bahan pembelajaran secara optimal. Dalam praktik
pembelajaran di sekolah, guru selalu memilih model pembelajaran yang tepat. Pemilihan model
ini disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, sarana dan prasarana
yang tersedia, jenis materi pembelajaran, situasi dan kondisi lingkungan sekolah. Model yang
dipilih atau yang digunakan guru biasanya lebih dari satu karena satu model dapat melegkapi
atau menyempurnakan model yang lainnya. Model sering dianggap sama dengan strategi
pembelajaran atau model pembelajaran, padahal keduanya berbeda. Strategi lebih menekankan
pada rencana yang akan dilakuakan untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan model adalah cara
yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Hal tersebut jelas dalam strategi pembelajaran
terdapat beberapa model pembelajaran yang digunakan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi yang di paparkan di atas dapat di simpulkan bahwa, dalam model –
model pembelajaran baik itu di masa lampau maupun di masa sekarang tidak jauh
berbeda, akan tetapi pembelajaran di masa kini lebih maju di banding dengan masa
lampau, karena seiring bertambahnya tahun demi tahun maka peningkatan model –
model pembelajaran semakin maju.

B. Saran

Saran yang dapat di ambil dari penulisa makalah tersebut adalah, tentunya menjadi
seorang guru harus betul – betul memahami tentang kerjanya seorang guru dan
bagaimana menjadi guru yang baik dalam mendidik siswa siswinya.

Di sarankan kepada guru maupun calon guru agar betul – betul bertanggung jawab
atas profesi atau kerja yang menjadi bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdayah, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka
Penerbit

Ngalimun (2016). Model strategi pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Rusman. (2014). Model – model pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, NS & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung:


PT Rafika Aditama.

Suprihatiningrum, Jamil (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Trianto (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Rineka Cipta, 2005

Budiningsih. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2005

Daryanto, Model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta : Gava Media, 2012

Anda mungkin juga menyukai