Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

STATEGI PEMBELAJARAN ZULFAH,


M.Pd
MATEMATIKA

METODE PEMBELAJARAN LURING

Disusun Oleh.
Kelompok 1

1. MIMIS SAPUTRA (1984202014)


2. NURHALENI (1984202018)
3. NURHALIZA (1984202019)
4. NURSYAHFIRA (1984202020)
5. WINA JAMALIA (1984202036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

BANGKINANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika tepat waktu. Tidak lupa shalawat
serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.
Makalah ini yang berjudul "Metode Pembelajaran Luring", dengan tujuan
penulisan makalah ini dapat digunakan untuk mempelajari dan memahami
khususnya juga untuk memperdalam mata kuliah Strategi Pembelajaran
Matematika dengan materi yang telah kami buat yaitu “Metode Pembelajaran
Luring”.

Penulisan makalah ini juga tidak terlepas pula dengan tugas mata kuliah
Strategi Pembelajaran Matematika yang di bimbing oleh ibu Zulfah,M.Pd.

Namun sebagai penulis kami juga cukup menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna,penulis sangat mengharap kan kritik dan saran kepada
pembaca yang bersifat membangun dan memotivasi agar makalah ini dapat lebih
baik.

Bangkinang, 21 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...............................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................3
A.
Pengertian Pembelajaran........................................................................3
B.
Pengertian Pembelajaran Luring............................................................4
C.
Gambaran Pembelajaran Luring............................................................4
D.
Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Luring ...........................................4
E.
Karakteristik Pembelajaran Luring........................................................5
F.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Luring.................................5
G.
Home Visit Method (Pembelajaran Luring)..........................................6
H.
Metode Yang Dapat Digunakan Dalam Pembelajaran Luring dan bisa
diterapkan dalam Pembelajaran Daring.................................................8
BAB III. PENUTUP.............................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran luring atau pembelajaran tatap muka, yaitu pembelajaran
yang tidak menggunakan paket data sebagai sarana dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran luring ini merupakan pembelajaran yang
menggunakan lembar kerja dalam proses pembelajaran yang diberikan
oleh guru kepada Anak.
Luring adalah akronim dari luar jaringan yang berarti terputus dari
jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Pengertian lainnya dari luring
adalah antonim dari daring. Online learning harus didesain untuk menarik
movitasi siswa dalam belajar. Luring memiliki arti dalam kelas adjektiva
atau kata sifat sehingga luring dapat mengubah kata benda atau kata ganti,
biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.
Luring termasuk juga ke dalam akronim sehingga luring adalah
kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. (Rahmad, 2021)

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran luring?
3. Bagaimana gambaran pembelajaran luring?
4. Apa saja tujuan dan manfaat pembelajaran luring?
5. Bagaimana karakteristik pembelajaran luring?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran luring?
7. Apa yang dimaksud dengan Home Visit Method (Pembelajaran
Luring)?
8. Apa saja metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran luring dan
bisa diterapkan dalam pembelajaran daring?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan
pembelajaran,
2. Untuk mengetahui dan memahami penjelasan tentang apa yang
dimaksud dengan pembelajaran luring,
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana gambaran pembelajaran
luring,

1
2

4. Untuk mengetahui dan memahami apa saja tujuan dan manfaat


pembelajaran luring,
5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana karakteristik
pembelajaran luring,
6. Untuk mengetahui dan memahami apa saja kelebihan dan kekurangan
pembelajaran luring,
7. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Home
Visit Method (Pembelajaran Luring),
8. Untuk mengetahui dan memahami apa saja metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran luring dan bisa diterapkan dalam
pembelajaran daring.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran memiliki definisi dari beberapa sudut pandang.
Baik istilah pembelajaran menurut sudut pandang behavioristi, sudut
pandang teori kognitif, maupun istilah pembelajaran berdasarkan sudut
pandang teori interaksional.
Pengertian pembelajaran dari sudut pandang behavioristik dapat
diartikan bahwa pembelajaran merupakanpemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar secara maksimal dalamproses perubahan tingkah laku. Hal
tersebut searahdengan banyaknya paham behavioristik yang
dikembangkan oleh para ahli, pembelajaran diartikan sebagai upaya
melatih keterampilan melalui pembiasaan yang dilakukan secara bertahap
dan detail dalam memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang
diterima yang diperkuat dengan contoh yang ditunjukkan oleh pendidik
Pembelajaran dari sudut pandang teori kognitif, diartikan sebagi proses
belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas
berfikir siswa untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa, agar
kemampuan siswa menerima hal baru dan menguasai materi pembelajaran
menjadi lebih baik. Pembelajaran dapat dimaknai sebagai upaya guru
dalam memberikan stimulus, arahan, dan dorongan kepada siswa sehingga
terjadi proses belajar.
Pembelajaran dari sudut pandang teori interaksional dapatdimaknai
sebagai proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar yang terdapat pada lingkungan. Berdasarkan konsep interaksional,
Nurdyansyah & Fahyuni, (2016:2)menyatakan Pembelajar dianggap
memiliki kualitas baik jika interaksi yang terjadi bersifat multi arah,
seperti antara guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa, guru-guru siswa-
sumber belajar, dan siswa-lingkungan belajar.
Berdasarkan beberapa teori mengenai pengertian pembelajaran, dapat
diambil kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan perubahan tingkah
laku yang terjadi akibat proses belajar yang difasilitasi oleh gurudengan
meningkatkan kreativitas siwa dalam berfikir,memahami materi dan
menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar dimana semua aspek dalam
pembelajaran (guru, siswa, sumber belajar, dan lingkungan belajar) harus
saling terhubung baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak
langsung. (Yosefa, 2021)

3
4

B. Pengertian Pembelajaran Luring


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Arti kata luring berasal dari
akronim “luar jaringan”, yang artinya terputus dari jaringan komputer
(offline). Pembelajaran luring dapat dilakukan dengan belajar melalui
buku maupun pertemuan langsung. Adapun jenis-jenis kegiatan
pembelajaran luring adalah kegiatan menonton berita sebagai sumber
belajar, peserta didik mengumpulkan tugas-tugas berupa dokumen, dimana
pembelajaran luring tidak memanfaatkan jaringan internet, komputer, dan
media lainya.
Dengan kata lain tatap muka diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran luring.Dalam melaksanakan pembelajaran luring guru dapat
memberikan stimulan materi pembelajaran. Berdasarkan penjabaran diatas
mengenai pengertian pembelajaran luring, dapat diambil kesimpulan
bahwa pembelajaran luring adalah pembelajaran yang dilakukan secara
offline(luar jaringan) tanpa menggunakan komputer, smartphonedan
jaringan internet. (Yosefa, 2021)

C. Gambaran Pembelajaran Luring


Pembelajaran luring yaitu pembelajaran yang hanya memanfaatkan
modul belajar dan alat peraga serta media belajar yang berasal dari
lingkungan sekitar tanpa harus menggunakan jaringan internet. Dengan
kata lain, pembelajaran luring ini kebalikan dari pembelajaran daring yang
tidak memakai koneksi internet dan hanya menggunakan bahan-bahan
pembelajaran yang ada dilingkungan sekitar.Luring atau pembelajaran
langsung merupakan cara mengenalkan siswa kepada materi pelajaran
yang akan diajarkan.
Guru juga dapat menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuan
siswa dalam perorangan atau tim. Pembelajaran langsung ini
dikembangkan secara khsuus untuk meningkatkan proses pembelajaran
para siswa terutama dalam hal memahami sesuatu (pengetahuan) dan
menjelaskannya secara utuh sesuai pengetahuan procedural dan
pengetahuan deklaratif yang dianjurkan secara bertahap.Pembelajaran
langsung pada era covid-19 ini merupakan pembelajaran yang cukup
memiliki ciri tersendiri dibanding pembelajaran langsung sebelum covid-
19, tetapi pembelajaran ini cukup efektif dibandingkan dengan
pembelajaran dalam jaringan (daring).

D. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Luring


Tujuan secara umum dari proses pembelajaran luring adalah untuk
memberikan layanan pembelajaran secara offline yaitu dengan adanya
5

media belajar berupa buku atau pun lembar kerja ataupun proses
pembelajaran memanfaatkan media yang ada dilingkungan rumah, seperti:
radio, TV. Adapun manfaat dalam pembelajaran luring yaitu:
1. dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan dengan cara memberikan
pembelajaran tanpa harus menggunakan jaringan (offline) secara
mudah hanya dengan memanfaatkan media pembelajaran dilingkungan
sekitar atau lembar kerja ,
2. Memudahkan siswa atau peserta didik tanpa harus mengeluarkan biaya
lebih untuk keperluan paket data,
3. Tanpa harus membebani orang tua untuk menyediakan HP Android
atau laptop ketika menggunakan pembelajaran yang memanfaatkan
internet (Dalam Jaringan).

E. Karakteristik PembelajaranLuring
Selain memiliki tujuan serta manfaat, pembelajaran luring juga
memiliki karakteristik utama,yaitu:
1. Bersifatluringyaitupembelajarantanpamelalui jaringan web. Setiap
tugas yang diberikan melalui lembar kerja, modul, buku, atau
memanfaatkan media belajar yang berada dilingkungan sekitar dan
pengumpulan tugas tersebut sesuai dengan batas waktu yang telah
ditetapkan oleh guru tersebut,
2. Terbatas, pembelajaran luring dengan jumlah partisipan dengan batas
yang ditentukanyang diselenggarakan tanpa melalui jejaring web.
Pembelajaran luring merupakan upaya yang digunakan sebagai solusi
dari pembelajaran daring yang dirasa kurang efektif, terutamadalam
pembelajaran anak usia dini.

Pembelajaran luring sendiri tidak memakai akses web, melainkan tatap


muka langsung. Selain itu, ada pula beberapa karakteristik pembelajaran
luring(offline), yaitu:
1. Materi pembelajaran terpadu,
2. Waktu pembelajaran tepat atau pasti,
3. Dikontrol oleh guru,
4. Pembelajaran searah atau linier,
5. Sumber informasi yang dipilih sudah tetap,
6. Teknologi yang digunakan tidak memakai akses internet.

F. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Luring


Pembelajaran luring (offline) memiliki kelebihan, antara lain:
6

1. Memudahkan pendidik untuk melakukan penguatan. Pemberian


penguatan dengan segera akan meningkatkan motivasi peserta didik
dalam berinteraksi dan memberikan respons.
2. Memudahkan pendidik dalam proses penilaian, karena pendidik secara
langsung dapat mengamati perubahan perkembangan dalam proses
pembelajaran luring tersebut, baik dari segi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
3. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar atau kecil.
4. Pembelajaran offline atau tatap muka bergantungpada kemampuan
guru sehingga guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi
dan memperbaiki kemampuan yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran luring ini juga memiliki kekurangan, antara lain:


1. Membuat anak menjadi sangat bosan karena pembelajaran luringini
dilakukan dirumah yang menyebabkan terganggunya aspek
perkembangan sosial emosional.
2. Pembelajaran yang monoton membuat semakin menurunnya inisiatif
dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran yang hanya berfokus pada pengajaran guruterhadap
materi yang diajarkan. (Fadhilah, 2021)

G. Home Visit Method (Pembelajaran Luring)


1. Pengertian Home Visit Method Pembelajaran Luring
Secara bahasa kata home berasal dari kata benda yang berarti
rumah. Rumah merupakan tempat tinggal (tempat tinggal siswa, orang
tua atau wali siswa) sedangkan visitberasal dari kata benda yang
memiliki arti kunjungan, dan methodmerupakan metode/cara yang
digunakan.Dengan kata lain Home Visit adalah kunjungan kerumah
peserta didik yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan
permasalahan peserta didik, dimanakunjungan ini dilakukan dalam
rangka mencari tahu lebih lanjut informasi tentang peserta
didik(Suhendro, 2020:137). Salah satu cara agar aspek perkembangan
anak bisa terus dimonitor sehingga aktivitasnya berhasil terlaksana
dengan baikadalah dengan melakukankunjungan kerumah peserta
didik.Nirmala & Annuar, (2021:1058)menyatakan, Guru melakukan
strategi home visituntuk menjalin komunikasi yang lebih efektif
dengan orang tua dan anak.
MenurutK. Nahdi et al (2020:181)Pelaksanaan Home Visitdapat
menjadi alternatif dalam memonitoring perkembangan anak selama di
rumah sehingga kegiatan anak dan peran orang tua dalam
membimbing anak selama belajar di rumah bisa tercapai. Aktivitas
7

anakdalam belajarmandiridapat diawasi melalui pemberian tugas dan


kegiatan kunjungan rumah/home visit.Kegiatan home visit dilakukan
sebagai sarana menginformasikan kepada orang tua mengenai usaha
yang harus dilakukan orang tua dalam mendukung pengembangan
potensi, minat dan bakat peserta didik selama dirumah (Nirmala &
Annuar, 2021:1054).
Berdasarkan penjabaran diatas,mengenai pengertian Home visit
Methoddapat diambil kesimpulanbahwa home visit method merupakan
metode atau cara yang dilakukan dengan melakukan kunjungan
kerumah peserta didik. Kunjungan yang dilakukan tersebut,tentunya
bertunjuan untuk mengetahui atau memonitoring kegiatan/ konsultasi
permasalah yang dihadapi peserta didik yang didiskusikan bersama
dengan orang tua untuk mencari solusi terbaik. Sehingga,dalam
pelaksanaan home visitdiharapkan sifat terbuka dan keharmonisan
antara guru dan orang tua sehingga dapat memberikan solusi terbaik
bagi peserta didik.
2. Home Visit Method Sebagai Alternatif Pembelajaran Luring di
Masa Pandemi Covid-19
Menurut Rachman, (2020:483) Tempat yang dijadikan lingkungan
belajar pada umumnya adalah ruang kelas yang didesain dengan baik
agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan optimal. Namun pada
masa pandemi, pembelajaran dikelas tidak dapat dilakukanseperti
biasanya dan harus dilakukan dari rumah. Adapun Sebagai upaya
mengoptimalkan pelaksanaan pembelajarn dirumah guru melakukan
metode pembelajaran Home visit dengan cara melakukan kunjungan
kerumah siswa yang dilakukan2 kali dalam sepekan pada setiap
kelompok belajar.
Kegiatan home visit dilakukan sebagai sarana menginformasikan
kepada orang tua mengenai usaha yang harus dilakukan orang tua
dalam mendukung pengembangan potensi, minat dan bakat peserta
didik selama dirumah (Nirmala & Annuar, 2021:1054). Orang tua
tidak menguasai pengetahuan tentang perkembangan anak sehingga
dibutuhkan lembaga yang bisa membantu dalam memberikan stimulus
dan memantau tahap perkembangan anak.Pembelajaran dari rumah
dilakukandengan waktu sekolah dipercepat dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan, anak dan guru menggunakan masker, adapula yang
menggunakan face shielddan memperbaharui kunjungan rumah (Home
Visit) oleh guru agar tetap mengoptimalkan pembelajaran(Rachman,
2020:81-82).
8

Pembelajaran luar jaringan/offline (luring) menggunakan home


visit method dapat dilakukan dengan menggunakan media modul
belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak, alat peragadan
media yang berada di sekitar lingkungan rumah (Suhendro, 2020:136).
Melakukan kunjungan rumah oleh guru,merupakan program dari
sekolah agar anak tidak mengerjakan tugas secara terus-menerus,
kunjungan rumah konsepnya mengumpulkan anak dalam satu rumah
yang sudah disepakati dengan jumlah anakdibatasi sebanyak 5 orang,
dengan tetap melakukan protokolkesehatan dan menjaga jarak.
(Yosefa, 2021)

H. Metode Yang Dapat Digunakan Dalam Pembelajaran Luring dan bisa


diterapkan dalam Pembelajaran Daring.
Dengan segala sisi positif dan negatif yang dimiliki oleh pembelajaran
daring, pelaksanaan pembelajaran tetap harus berpedoman pada tujuan dari
pembelajaran itu sendiri. Berikut akan diberikan beberapa metode yang
dapat digunakan dalam pembelajaran Luring.
1. Metode ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran
melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada
sekelompok siswa (Sanjaya, 2006). Metode ini terbilang mudah untuk
dilaksanakan. Dalam hal ini pengajar lebih menguasai kelas. Metode
ini dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan kepada pembelajar.
2. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-
siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan
atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama (Aswan & Bahri syamsul, 2006). Metode ini
sangat bagus digunakan untuk membuat pembelajaran menjadi kritis
serta mendorong mereka untuk mengekspresikan ide dan pikirannya.
3. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi dilakukan dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui 50 COVID-19: Perspektif Pendidikan penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan (Syah, 2000). Metode ini digunakan untuk
memperagakan kejadian atau urutan kejadian..
4. Metode resitasi
Metode resitasi adalah salah satu metode dalam proses belajar
mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan siswa
mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan
9

kepada guru (Aswan & Bahri syamsul, 2006). Metode ini


mengharuskan pembelajar untuk membuat resume dengan kalimat
sendiri.
5. Metode pemecahan masalah
Metode ini mengajarkan penyelesaian masalah dengan
memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara
menalar (Gulo, 2002). Pembelajar dapat diberikan soal lalu diminta
untuk mencari penyelesaiannya. Metode ini melatih pembelajar untuk
berpikir kritis, mandiri dan kreatif.
6. Metode discovery
Metode ini digunakan untuk mengembangkan cara belajar aktif
dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang
diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar
penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba
memecahkan sendiri masalah yang dihadapi (Hosnan, 2014). Metode
ini meminta pembelajar untuk mencari sendiri materi yang akan
dipelajari, metode ini melatih keterlibatan pembelajar secara aktif
dalam proses pembelajaran.
7. Metode inquiry
Metode inquiry adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid -19 51
secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. (Gulo,
2002). Pengajar menjelaskan materi lalu pembelajar diberikan
beberapa pertanyaan terkait materi yang dibahas. Pengajar dapat
membantu pembelajar menjawab pertanyaan yang sulit dipahami
pembelajar. Di akhir pembelajaran pembelajar membuat rangkuman
materi. (Nabila, 2020)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran luring yaitu pembelajaran yang hanya memanfaatkan
modul belajar dan alat peraga serta media belajar yang berasal dari
lingkungan sekitar tanpa harus menggunakan jaringan internet. Dengan
kata lain, pembelajaran luring ini kebalikan dari pembelajaran daring yang
tidak memakai koneksi internet dan hanya menggunakan bahan-bahan
pembelajaran yang ada dilingkungan sekitar.Luring atau pembelajaran
langsung merupakan cara mengenalkan siswa kepada materi pelajaran
yang akan diajarkan.
Guru juga dapat menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuan
siswa dalam perorangan atau tim. Pembelajaran langsung ini
dikembangkan secara khsuus untuk meningkatkan proses pembelajaran
para siswa terutama dalam hal memahami sesuatu (pengetahuan) dan
menjelaskannya secara utuh sesuai pengetahuan procedural dan
pengetahuan deklaratif yang dianjurkan secara bertahap.Pembelajaran
langsung pada era covid-19 ini merupakan pembelajaran yang cukup
memiliki ciri tersendiri dibanding pembelajaran langsung sebelum covid-
19, tetapi pembelajaran ini cukup efektif dibandingkan dengan
pembelajaran dalam jaringan (daring).

Untuk mencapainya, diperlukan metode pembelajaran yang sesuai.


Salah satunya metode pembelajaran Luring yang disebut juga dengan
Home Visit Method. Ini merupakan salah satu metode pembelajaran yyang
digunakan untuk Alternatif Pembelajaran Luring di Masa Pandemi Covid-
19. Beberapa metode yang dapat dilaksanakan selama pembelajaran
Luring antara lain (1) metode ceramah; (2) metode diskusi; (3) metode
demonstrasi; (4) metode resitasi; (5) metode pemecahan masalah; (6)
metode discovery dan (7) metode inquiry.

B. Saran
Sebagai calon pendidik alangkah baiknya kita harus senantiasa
mengembangkan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pembelajaran
dan menggunakan multimedia dalam pembelajarannya dengan
menggunakan komputer. Dengan menguasai pengetahuan teknologi dan
informasi, kita dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran
sehingga hasil belajar akan lebih baik dari sebelumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fadhilah, A. N. (2021). PERAN GURU PADA PROSES PEMBELAJARAN


LURING DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA
DINI DI TK ISLAM PERKEMAS BANDAR LAMPUNG. UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.
Nabila, N. A. (2020). PEMBELAJARAN DARING DI ERA COVID-19. Jurnal
Pendidikan, 1(1), 10.
Rahmad. (2021). Tantangan Guru Dalam Pembelajaran Luring Masa Pandemi
Covid 19 Di SD Kecil Paramasan Atas. Buana Pendidikan, 17(1), 84–92.
Yosefa, A. (2021). HOME VISIT METHOD DALAM PEMBELAJARAN LURING
DI MASA PANDEMI COVID-19 DI MIN 3 MUSI RAWAS. UNIVERSITAS
JAMBI.

11

Anda mungkin juga menyukai