PROPOSAL
Oleh:
NIM. 3193311012
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat, hidayah
dan perlindunganNya yang di berikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal ini
dengan baik dan tepat waktunya. Adapun Judul proposal yaitu “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas
VII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pelajaran 2022/2023”. Penulisan proposal ini dimaksud untuk
memenuhi syarat seminar proposal di Jurusan Pendidikaan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Proses penulisan proposal ini dapat di sadari
tentunya tidak terlepas dari dukungan, bantuan, kerjasama dan bimbingan dan motivasi dari
berbagai pihak, sehingga penulisan proposal ini dapat tersusun, meskipun penulisan masih
banyak kekurangan, Banyak hambatan, tantang serta rintangan yang di alami oleh penulis
dalam penyelesaikan proposal ini. Maka sepantasnya penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1) Bapak Arief wahyudi, S.H., M.H selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
2) Ibu Hodriani, S.Sos., M.AP selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila
Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
3) Bapak Majda El Muhtaj, M.Hum selaku Dosen Pembimbing akademik saya yang selama
ini memotivasi dan membantu saya dalam melaksanakan perkuliahan.
4) Bapak Drs. Liber siagian M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi saya yang telah
memberikan banyak bimbingan, arahan dalam proses pengerjaan.
5) Terimakasih kepada kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan saya semangat, kasih
sayang yang tulus, doa, didikan, dan motivasi kepada saya dan terimakasih kepada orang
tua tercinta juga yang telah menganatkan saya mendapatkan gelar S.Pd dan Puji Tuhan
saya bisa mewujudkannya, serta adik kandung saya Antonia Paulina Naibaho, Delva
Naibaho, dan Regina Naibaho yang telah menyemangati saya dan mendoakan segala
proses pendidikan saya hingga akhir.
6) Terimakasih kepada teman-teman yang memberi bantuan khususnya kepada saya yang
saling memberikan semangat selama ini.
7) Kepada teman – teman Kelas Reguler A 2019 yang memberikan semangat dan
terimakasih sudah menjadi teman belajar yang tangguh dan asik selama 4 tahun
perkuliahan yang kita lalui bersama
8) Terimakasih untuk diri sendiri yang masih mau terus berjuang dan semangat.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik darisegi
isinya maupun struktur penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran positif
untuk perbaikan makalah dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,
umumnya kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis,
NIM. 3193311012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.........................................................................................3
C. Pembatasan (Pemilihan) Masalah....................................................................4
D. Perumusan Masalah..........................................................................................4
E. Tujuan Penelitian..............................................................................................4
F. Manfaat Penelitian.............................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................6
A. Kerangka Teori..................................................................................................6
B. Penelitian yang Relevan...................................................................................20
C. Kerangka Berfikir ...........................................................................................22
D. Hipotesis.........................................................................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................23
A. Jenis Penelitian ...............................................................................................23
B. Lokasi Penelitian..............................................................................................23
B. Populasi dan Sampel........................................................................................23
C. Variabel penelitian dan defenisi operasional...................................................24
D. Teknik pengumpulan data...........................................................................25
E Tekhnik Analisis Data......................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA 27
BAB I
PENDAHULUAN
belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-
ulang. Serta akan tesimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-
lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan
sekaligus tingkat keberhasilan pendidik di sekolah. Hasil belajar harus menunjukkan perubahan
a. Menambah pengetahuan.
Berdasarkan beberapa poin di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari hasil
belajar yaitu terjadinya perubahan perilaku siswa dalam berbagai aspek yaitu kognitif, afektif
dan psikomotor.
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar dari sisi sekolah yang meliputi:
a. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar.
c. Relasi siswa dengan siswa artinya siswa yang mempunyai sifat-sifat atau
tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah
kelompok.
siswa dalam sekolah juga dalam belajar. Hal ini mencakup segala aspek baik
adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang.
Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya
karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai
hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku
Problem Based Learning (PBL) pertama kali dikembangkan pertamakali oleh Prof.
Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University
Canada (dalam Amir,2014,hlm.21). Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang
nyata bagi peserta didik sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan
berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah suatu proses prubahan tingkah laku karena adanya
pengalaman belajar. Belajar bukan sekedar proses menghafal akan tetapi suatu proses interaksi
antara siswa dengan lingkungannya sehingga perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada
aspekMkognitifnya, akan tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotor melalui proses
Model Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah
metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata proses dimana peserta didik
melaksanakan kerja kelompok, umpan balik, diskusi, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan
untuk invesrigasi dan penyelidikan dan lapooran akhir. Dengan demikian peserta didik
didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan
peserta didik pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan
kata lain peserta didik belajar melalui permasalahan- permasalahan yang selanjutnya dicari solusi
untuk menyelesaikannya. Pengertian Problem Based Learning lainnya adalah cara penyajian
pelajaran dengan memanfaatkan permasaahan yang ditemui anak yang digunakan sebagai bahan
pelajaran yang kemudian permasalahan tersebut dibahas atau didiskusikan bersama untuk
metode intruksional yang menantang peserta didik agar belajar untuk belajar, bekerja sama
dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk
mengaitkan rasa ingin tahu serta kemampuan analisis peserta didik untuk berpikir kritis dan
Problem Based Learning adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya
penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah dan memiliki strategi belajar
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah
adalah pembelajaran yang didasarkan pada masalah-masalah yang dihadapi siswa terkait dengan
kopentensi dasar yang sedang dipelajari siswa.Masalah yang dimaksud bersifat nyata, dengan
penerapan model pebelajaran berbasis masalah, siswa menjadi terampil dalam memecahkan
masalah, baik berkaitan dengan akademik ataupun kehidupan mereka sehari-hari. Merekapun
diharapkan menjadi solusi dari beragam masala yang mungkin dihadapi dilingkungan dan
masyarakatnya.
Ghufron dan Risnawati (2012) menegaskan bahwa kepercayaan diri individu sangat
diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperolehnya melalui
pergaulan dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan konsep diri.
Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif. Harga diri adalah
penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi
c. Pengalaman
Pengalaman masa lalu dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri.
d. Pendidikan
seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan seseorang tersebut, tergantung dan
berada di bawah kekuasaan orang lain yang lebih pandai dari dirinya. Sebaliknya orang yang
mempunyai pendidikan tinggi, akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih dibandingkan
a. Orientasi siswa pada masalah pada tahap ini dalam kegiatan pembelajarannya guru
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar pada tahap ini dalam kegiatan pembelajarannya
guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
c. Membimbing individu atau kelompok pada tahap ini dalam kegiatan pembelajarannya
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya pada tahap ini dalam kegiatan
pembelajarannya guru membantu siswa dalam merncahkan dan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu siswa untuk berbagai tugas dengan temannya atau
kelompok.
e. Menganalisis dan mengevaluasi peroses pemecahan pada tahap ini pada kegiatan
pembelajarannya guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
Langkah pembelajaran dengan Problem Based Learning di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam pembelajaran dengan PBL yang lebih dipentingkan adalah dari segi peroses dan
di kelas. Problem Based Learning dapat diterapkan dalam kurikulum dan pembelajaran,
mengingat pentingnya siswa memiliki pengalaman dan kemampuan mengatasi masalah nyata
dalam kehidupannya sehari-hari secara mandiri. Adapun kelebihan dan kekurangan model
peserta didik.
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai leluhur dalm moral yang berakar apada
budaya bahasa Indonesia. Istilah pendidikan kewarganegaraan apabila dikaji secara mendalam
berasal dari kepustakaan asing yang memiliki dua istilah yaitu civic education dan citigenzhip
education.
Istilah civic education ternyata lebih cenderung digunakan dalam makna yang serupa
untuk mata pelajaran di sekolah (identik dengan PKn). Civic education atau pendidikan
kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda
Menurut UU no. 20 tahun 2003 tentang sidiknas pasal 1 ayat 20, pembelajaran
adalah peroses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran sebagai peroses pembelajaran yang dibanngun oleh guru untuk
upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran yang didukung dengan
peroses penddikan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi
dalam hal sikap, pengetahuan dan keterampilanya. Kegiatan pembelajaran harus diarahkan untuk
memfasilitasi pencapaian kopentensi yang telah direncang dalam kurikulum agar setiap siswa
bertujuan untuk membentu peroser belajar yang di dalamnya berisi serangkaian peristwa yang
direncang untuk memengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik.
proses belajar mengajar dalam rangka membantu perserta didik agar dapat belajar dengan baik
dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan kerakter manusia yang
demokrasi dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila,
Namun sangat disayangkan bahwa dalam aplikasinya, pelajaran PPKn kurang banyak
diminati dan dikaji dalam dunia pendidikan karena kebanyakan lembaga pendidikan formal
cenderung menyajikan materi yang bersifat kognitif dan jarang menyajikan materi yang
menyentuh aspek afektif. Hal ini bukan karena tidak disadari esensinya, melainkan karena
untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab. Dalam mencapai hal tersebut PPKn perlu dikembangkan dan dituangkan
dalam bentuk standar nasional,standar materi serta model-model pembelajaran yang efektif
hidup masyarakat).
hidup berdemokrasi.
penalaran.
karakteristik pada peserta didik dan warga negara. Adapun tujuan pembelajaran pendidikan
Melalui materi pendidikan kewarganegaraan juga dapat mendidik peserta didik agar
berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, dapat berpartisipasi
secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
METODE PENELITIAN
Menurut Riduwan (2015), mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu cara imiah
untuk memecahkan suatu cara ilmiah untuk memecahkan masalah dan menembus batas-batas
ketidaktahuan manusia. Kegiatan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
proses dan fakta yang dapat dikomunikasikan oleh peneliti dan hasilnya dapat dinikmati dan
penerapan model Problem Based Learning dan menjelaskan apa saja kendala dalam upaya
Metode yang digunakan penulis guna menyelesaikan skripsi adalah dengan metode
menerangkan,menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti
dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian.
yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Maka dari itu alasan peneliti menggunakan metode deskriptif yang sudah dipaparkan dengan
teori diatas untuk menguatkan dalam penelitian yaitu peneliti memiliki tujuan untuk
Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VII SMPN 17 Medan Tahun Pelajaran
2022/2023.
Adapun lokasi penelitian dalam hal ini adalah kelas VII yang ada di SMP Negeri 17 Medan yang
terdiri dari empat kelas. Penulis dapat memperoleh dat yang akurat karena disamping memiliki
kompetensi terkait dengan objek penelitian, yang merupakan sekolah menengah pertama.
Subyek Penelitian merupakan subyek penelitian menurut Suharsimi Arikonto tahun (2016)
memberi batasan tentang subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk
variabel penelitian melekat, dan tidak mempermasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek
penelitian mempunyai peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data
tentang variabel penelitian amati. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah informan kunci,
yaitu Peserta Didik SMPN 17 Medan, Guru SMPN 17 Medan dan Kepala Sekolah SMPN 17
Medan.
Adapun yang menjadi variabel sekaligus defenisi operasional dalam penelitian ini adalah hasil
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu kognitif ,afektif dan
psikomotor yang diperoleh dari tes dilakukan di awal siklus (pretest) dan diakhir siklus (posttest)
setelah siswa diberikan model Problem Based Learning (PBL) serta diharapkan hasil belajar
siswa akan meningkat setiap siklusnya sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
adalah 75.
Model Problem Based Learning dalam pnelitian ini adalah interaksi antara stimulus dengan
respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi
masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan system saraf otak berfungsi
menafsirkan bantuan itu secara efektif ,sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan secara langsung dilapangan terhadap obyek yang diteliti dalam
2) Wawancara
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan tanya jawab kepada responden yang berkaitan
1. Data Primer
Data primer adalah data atau informasi yang diperoleh langsung dilokasi
penelitian. Data atau informasi tersebut diperoleh melalui kegiatan wawancara
dengan pihak terkait, seperti tenaga pendidik (guru), peserta didik dan kepala
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kajian atau penelaahan berbagai
penelitian. Karena dengan teknik ini digunakan dalam mengumpulkan data penelitian
yang dilakukan oleh peneliti di lapangan. Menurut Sugiyono (2017;308) jika peneliti
ingin mengetahui teknik saat pengumpulan data, maka hasilnya peneliti tidak akan
mendapatkan data sesuai dengan standar ketentuan yang ada. Dengan teknik
1. Wawancara/ Interview
Wawancara suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan proses tanya
jawab dengan informanyang dianggap mampu dan dapat memberikan informasi serta
data yang akurat. Menurut Moloeng (2016;186) wawancara adalah bersifat bercakap-
cakap dengan maksud tertentu dengan adanya tujuan yang ditulis. Percakapan
Dengan menggunakan teknik wawancara ini akan lebih lumrah digunakan dalam
sebelumnya oleh sipeneliti yang akan ditanyakan kepada informan penelitian guru
Instrument penelitian adalah alat bantu yang akan digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian. Suatu penelitian ilmiah, agar data yang kita
kumpulkan menjadi valid, maka kita harus mengetahui bagaimana cara – cara
mengumpulkan data dalam research itu, agar data yang kita peroleh menjadi
pendukung. Dengan mengevaluasi kita memperoleh data tentang objek yang akan kita
teliti. Oleh karena itu, dalam menyusun instrument merupakan langkah penting dalam
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini seperti komponen analisis,
yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan dalam bentuk
interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai siklus. Kegiatan dalam analisis
mengorganisasikan data.
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan dalam
kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengikat dengan kokoh. Peneliti