KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah Swt. karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan laporan observasi ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
dapat menyelesaikan dengan baik serta tepat waktu.
Laporan observasi yang bertema “Penggunaan Metode Pembelajaran
Ceramah dan Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Iklan Media Cetak (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas V MI Fiftahul Falaah Manisrenggo)” disusun guna
untuk memenuhi tugas Ibu Dr. Fartika Ifriqia, M.Pd.
Selain itu, kami berharap dengan adanya laporan observasi ini akan
menambah pengetahuan pembaca dan penulis menjadi lebih luas. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Fartika Ifriqia, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Dengan adanya tugas ini kami
dapat menambah wawasan pengetahuan dan ilmu sesuai mata kuliah yang kami
pelajari. Kami menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak kekurangan
di dalam penyusunan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, demi
kesempurnaan laporan observasi ini kami harapkan kritik dan saran yang
membangun.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
1. Pemahaman konsep dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi iklan
media cetak masih kurang.
2. Siswa ketika diberikan pertanyaan kebanyakan memilih diam.
3. Siswa masih terbiasa bercanda atau berbuat gaduh.
4. Kurangnya mencermati materi yang diajarkan.
1
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan metode ceramah dan tanya jawab dalam materi
iklan media cetak pada siswa kelas 5 MI Miftahul Faalah Manisrenggo Kota
Kediri?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas 5 MI Miftahul Faalah Manisrenggo
Kota Kediri setelah diterapkannya metode ceramah dan tanya jawab dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi iklan media cetak?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan metode ceramah dan tanya jawab dalam
materi iklan media cetak pada siswa kelas 5 MI Miftahul Faalah
Manisrenggo Kota Kediri.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 MI Miftahul Faalah
Manisrenggo Kota Kediri setelah diterapkannya metode ceramah dan tanya
jawab dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi iklan
media cetak?
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi
perkembangan di dunia pendidikan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
informasi tentang pengaruh metode ceramah dan tanya jawab terhadap
tingkat partisipasi siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi
iklan media cetak kelas 5 MI Miftahul Falaah Manisrenggo.
2. Manfaat secara praktis
a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi pada penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan judul penelitian ini.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan untuk
pendidik sehingga metode ceramah dan tanya jawab dapat lebih
bervariasi dan kreatif ketika diterapkan dalam proses belajar mengajar
pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi iklan media cetak.
2
c. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk peserta didik agar dapat
turut berperan aktif atau berpartisipasi dengan antusias ketika dalam
proses belajar mengajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi
iklan media cetak.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Metode Ceramah
Secara terminologi Ramayulis dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam”
mengemukakan beberapa definisi tentang metode yang diberikan oleh
beberapa ahli diantaranya yaitu:
a. Hasan Langgulung mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau
jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
b. Abd. Al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan bahwa metode adalah cara-
cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
c. Al-Abrasy mendefinisikan pula bahwa metode adalah jalan yang
kita ikuti untuk memberikan pengertian kepada murid-murid tentang
segala macam metode dalam berbagai pelajaran.
d. Mengenai pengertian ceramah, Syaiful Sagala menjelaskan bahwa
ceramah adalah penuturan lisan dari guru kepada peserta didik, ceramah
juga sebagai kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata sering
mengaburkan dan kadang-kadang ditafsirkan salah.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
metode adalah jalan atau cara yang harus dimiliki dan dipergunakan
oleh seorang pendidik dalam menyampaikan pendidikan dan pengajaran
kepada peserta didik agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah
adalah jalan atau cara yang dipergunakan oleh seorang pendidik dalam
menyampaikan pendidikan dan pengajaran dengan penerangan dan
penuturan lisan. Ceramah adalah suatu penjelasan secara verbal yang
bersifat satu arah. Dalam aplikasinya sebagai metode pengajaran, metode
ceramah merupakan sebuah bentuk interaksi yang dilakukan melelui
penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru. Untuk meningkatkan
efektivitas penggunaan metode ceramah, biasanya dilengkapi dengan alat-
alat audio visual, demonstrasi, tanya jawab, dan lain-lain. Dengan kata
lain dapat dikomendasikan dengan teknik atau metode yang lain.
4
Eligh menyatakan bahwa ceramah adalah continous ekspositions by
a speaker who wants the audience to learn something. Cranton
mengisyaratkan bahwa metode ceramah identik dengan apa yang dikenal
dengan Inatructor-Centered Method. Hal ini terjadi karena pengajar atau
guru atau dosen adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab
terhadap penyampaian materi kepada siswa, sehingga arah komunikasi
cenderung hanya satu arah, yaitu dari guru kepada siswa.1
Dari sini dapat disimpulkan bahwa metode ceramah adalah suatu
metode yang dapat digunakan guru ketika pembelajaran. Pada metode ini
guru yang lebih aktif dalam kelas. Disini guru yang lebih banyak
menjelaskan materi. Sedangkan, siswa hanya akan menyimak penjelasan
dari guru.
2. Pengertian Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata
metode berasal dari doa suku, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui”
dan hodos berarti “jalan atau cara”. Metode tanya jawab adalah suatu tehnik
pengiriman pelajaran dimana guru dan siswa aktif, guru memberikan siswa
pertanyaan dan siswa menjawab atau bisa sebaliknya siswa yang
bertanyadan guru yang menjawab. kegiatan sayani dapat membuat siswa
lebih aktif dan dapat memperbaikirasaingin tahu siswa.2
Dari pendapat dia atas dapat diketahui bahwa metode tanya jawab
adalah suatu metode yang dapat digunakan guru atau pendidik dengan cara
melibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Pada penerapan metode
ini guru akan memberikan pertanyaan seputar materi pembelajaran,
kemudian siswa akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3. Pengertian Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar secara umum adalah adanya perubahan
kemampuan pengetahuan, sikap, keterampilan dan perilaku siswa setelah
1
Mahmudah, M, “Urgensi Diantara Dualisme Metode Pembelajaran Ceramah Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar Untuk Siswa MI/SD,” Cakrawala: Jurnal Studi Islam 11, No. 1 (2016): 116-
129.
2
Maftuhah Maftuhah, M.Chotibuddin, dan Aaisah Arsae, “Pengaruh Metode Tanya Jawab
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlaq Kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah 06 Brondong Lamongan,” Jurnal Pendidikan Islam 7, no. 2 (1 September 2021):
222–23, https://doi.org/10.37286/ojs.v7i2.105.
5
kegiatan belajar akibat dari sebuah pengalaman. Hasil belajar juga bisa
diartikan sebuah prestasi yang didapatkan oleh siswa setelah proses
kegiatan belajar mengajar disertai dengan suatu pembentukan dan
perubahan tingkah laku seseorang yang dinyatakan dalam sebuah simbol,
huruf maupun kalimat.3
Dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah sebuah
capaian yang dialami oleh siswa setelah terjadinya proses belajar yang telah
dilakukan saat di kelas. Hasil belajar ini disertai dengan perubahan dari
tingkah laku oleh siswa yang dinyatakan dengan huruf.
4. Materi Bahasa Indonesia Iklan Media Cetak
Pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan bahasa, dan sikap positif terhadap bahasa
Indonesia (Depdiknas, 2003). Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
dasar didasarkan pada empat aspek keterampilan berbahasa yaitu:
mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Pendekatan komunikatif pada
pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk mau mendengar, berbicara,
membaca dan menulis secara bebas.4
Iklan merupakan salah satu bentuk wacana transaksional sebab iklan
merupakan bentuk penggunaan bahasa yang ada di masyarakat untuk
menyalurkan pesan dari seorang pengusaha (atau lainnya) kepada calon
konsumen. Iklan merupakan komunikasi tidak langsung melalui media,
biasanya kalimat-kalimat dalam iklan tersusun rapi atau bahkan berupa
wacana untuk menarik konsumen.5
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia khususnya pada materi iklan media cetak di tingkat
3
Nur Hafidhotul Ilmiyah dan Meini Sondang Sumbawati, “Pengaruh Media Kahoot dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa,” JIEET (Journal of Information Engineering and
Educational Technology) 3, no. 1 (2019): 47, https://doi.org/10.26740/jieet.v3n1.p46-50.
4
Safni Febri Anzar dan Mardhatillah Mardhatillah, “ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 20 MEULABOH
KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN AJARAN 2015/2016,” Bina Gogik: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar 4, no. 1 (31 Mei 2018): 54,
https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/pgsd/article/view/25.
5
Atik Widyawati, “BAHASA IKLAN PENAWARAN BARANG ATAU JASA DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH
DASAR,” Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya 3, no. 2 (30 Mei 2018): 2,
https://doi.org/10.32585/.v3i2.77.
6
sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah ini difokuskan untuk mengetahui
makna dari pengertian iklan, unsur-unsur iklan, dan menganalisis iklan
melalui gambar.
B. Penelitian Relevan
Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan saat ini. Berikut ini beberapa
hasil penelitian yang relevan yang dijadikan bahan telaah bagi peneliti.
Masruroh Mahmudah, M.Pd.I (2016) menyimpulkan bahwa metode
ceramah adalahsebuah metode yang istimewa yang tidak bisaberdiri
sendiri tapi sudah include di setiap modeldan metode pembelajaran.
Terlebih khususnyauntuk siswa SD/MI, Jadi metode ceramah tidaklagi
menjadi metode monoton tetapi metode yangistimewa karenamenjadi power
full transferredinformasi materi terhadap siswa dan jalannyaproses
pembelajaran.6
Samsul Ependi (2018) menyimpulkan melalui metode tanya jawab
merupakan format interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan bertanya
yang dilakukan oleh guru sendiri. Upaya mendapatkan respon lisan dari siswa
sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada siswa. melalui metode
tanya jawab merupakan format interaksi antara guru dan siswa melalui
kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru sendiri. Upaya mendapatkan
respon lisan dari siswa sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada
siswa.7
Dari beberapa penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
penggunaan metode ceramah dan tanya jawab dapat diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran. Seperti dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat
SD/MI.
6
Masruroh Mahmudah, “Urgensi Diantara Dualisme Metode Pembelajaran Ceramah Dalam
Kegiatan Belajar Mengajar Untuk Siswa MI/SD,” Cakrawala: Jurnal Studi Islam 11, no. 1 (27
Juni 2016): 128, https://doi.org/10.31603/cakrawala.v11i1.107.
7
Samsul Ependi, “PENERAPAN METODE TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SD NEGERI 012
PANGKALAN BARU KECAMATAN SIAK HULU,” Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar 7, no. 2 (30 Oktober 2018): 257, https://doi.org/10.33578/jpfkip.v7i2.6269.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Miftahul
Faalah Manisrenggo Kota Kediri tahun ajaran 2021/2022. Jumlah siswa yang
dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah 31 siswa, yang terdiri dari 20
siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
C. Rancangan Penelitian
1. Gambar PTK
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
penelitian tindakan kelas yang terdiri atas empat tahap yakni perencanaan,
tindakan, mengamatan dan refleksi.
Desain penelitian ini dilakukan mengacu pada skema yang di
kemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Secara skema model penelitian
tindak kelas yang dimaksud sebagai berikut.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
8
?
2. Langkah-Langkah Penelitian
a. Tahap perencanaan
1) Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan adalah
sebagai berikut:
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk prasiklus
dan siklus 1.
3) Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan, dalam penelitian ini
menggunakan soal-soal latihan untuk prasiklus dan siklus 1.
b. Tahap tindakan
1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada prasiklus dan siklus
1 dilaksanakan pada Sabtu, 21 Mei 2022.
2) Tiap akhir siklus dilakukan tes untuk mengetahui daya serap belajar
siswa selama pelaksanaan tindakan dalam satu siklus.8
c. Tahap observasi
1) Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan saat tindakan dilakukan.
Pada observasi difokuskan untuk melihat aktivitas siswa saat
pembelajaran yang dilakukan. Tahap observasi ini terdiri dari:
2) Melihat dan mencatat tindakan siswa ketika pendidik melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas.
3) Melihat dan mencatat respon siswa ketika pendidik melaksanakan
pembelajaran.
4) Melihat kemampuan siswa dalam memahami materi iklan media
cetak.
d. Tahap Refleksi
1) Kegiatan refleksi dilakukan untuk melihat perkembangan
pelaksanaan, membuat kesimpulan, serta melihat kesesuaian yang
dicapai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran yang pada
8
Wahyu Arif Prasetiawan M., “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Menggunakan
Blended Learning Basic Remote Model Pada Siswa Kelas VI MI Hidayatul Mubtadiin Sukorame,”
JURNAL ILMIAH NIZAMIA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama 4, no. 1 (Januari 2022): hlm.
97.
9
akhirnya ditemukan kelemahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
materi iklan media cetak.9
Tes Pra-Siklus
9
Sukarji, “PENERAPAN PEMBELAJARAN PARTISIPATIF DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MATERI
MENGIDENTIFIKASI GAGASAN POKOK PARAGRAF DI SDN 1 KUMPAI BATU BAWAH
TAHUN PELAJARAN 2020/2021,” Juristek 9, no. 1 (2022): hlm. 396.
10
Purnomo, B. H. (2011). Metodedan teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas
(classroomaction research). Jurnal Pengembangan Pendidikan, 8(1), 210251.
10
2. Nama produk, gambar produk, slogan iklan, dan keunggulan produk
merupakan .... iklan
a. Ciri-ciri
b. Unsur-unsur
c. Jenis-jenis
d. Manfaat
3. Iklan berisi hal- hal berikut ini, kecuali...
a. Bujukan
b. Ajakan
c. Ancaman
d. Pemberitahuan
4. Unsur-unsur iklan yang tidak terdapat pada gambar tersebut adalah ...
a. Gambar produk
b. Slogan iklan
c. Nama produk
d. Harga produk... (Iklan sprite)
5. Iklan sebuah produk atau jasa harus dibuat dengan kalimat yang jujur
dengan tujuan agar ….
a. Tidak merugikan konsumen
b. Bisa menarik perhatian
c. Produk cepat laku dan habis
d. Tidak terjadi nego harga
6. Bagian penting dari iklan, agar pembaca tidak salah jika ingin membeli
barang tersebut adalah...
a. Gambar iklan
b. Judul iklan
c. Isi iklan
d. Deskripsi produk
7. Iklan dibuat semenarik mungkin bagi calon pembeli, maka iklan
biasanya memuat ...
a. Kata-kata yang rumit
b. Gambar-gambar yang menarik
11
c. Tata cara penggunaan produk
d. Tulisan yang banyak
8. Karakteristik yang harus dimiliki sebuah iklan adalah ...
a. Gambar yang berwarna
b. Mengandung banyak informasi
c. Kalimat yang mudah dipahami
d. Mengandung banyak kata kunci
9. Yang termasuk pilihan kata dalam bahasa iklan adalah, kecuali ...
a. Menarik
b. Logis
c. Sulit dipahami
d. Sopan
10. Iklan yang disajikan melalui media televisi, radio, dan internet
dinamakan ...
a. Iklan media cetak
b. Iklan media elektronik
c. Iklan koran
d. Iklan masyarakat
Tes Siklus 1
12
b. Televisi
c. Handphone
d. Radio
4. Berita pesanan untuk mendorong membujuk khalayak ramai agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan…
a. Iklan
b. Slogan
c. Poster
d. Brosur
5. Berikut ini termasuk unsur dari sebuah iklan adalah…
a. Menjauhi
b. Minat
c. Mencela
d. Rasa tidak percaya
Danang : "Semalam aku melihat iklan tentang obat sakit perut baru untuk
anak-anak di televisi, Iho!"
Umar : Wah, sudah ada iklan baru lagi? Sepertinya itu produk baru, ya?"
Danang : "Betul ! Iklan itu menarik karena iklannya dibuat seperti film."
Lala : "Ternyata media iklan itu bermacam-macam, ya! Kalau kamu, suka
iklan di media cetak seperti di koran dan majalah atau media elektronik?"
Umar : "Kalau aku lebih suka media elektronik karena gambarnya dapat
bergerak dan ada suaranya. Jadi lebih serul"
Lala : "Kalau aku suka kedua-duanya. Sekalipun iklan di media elektronik
memang terdengar lebih seru, tetapi iklan di media cetak juga banyak yang
bagus. Gambar-gambar yang dipergunakan memiliki warna yang cerah dan
kalimat iklannya juga bagus-bagus."
6. Apa yang sedang diperbincangankan oleh Danang, Umar, dan Lala?
a. obat sakit perut
b. acara TV
c. iklan
d. produk baru
7. Siapa yang suka iklan media cetak dan elektronik?
13
a. Lala dan Danang
b. Lala
c. Umar
d. Umar dan Danang
8. Mengapa menurut Danang iklan di televisi itu menarik?
a. karena menampilkan artis
b. karena ditampilkan di televisi
c. karena menawarkan produk baru
d. karena dibuat seperti film
9. Berikut ini merupakan jenis iklan di media elektronik, kecuali …
a. iklan koran
b. iklan radio
c. iklan televisi
d. iklan internet
10. Mengapa iklan media cetak tidak kalah dengan iklan media elektronik?
a. kalimat iklannya ditulis dengan huruf kecil
b. gambar yang digunakan warnanya cerah
c. gambar yang digunakan tidak berwarna
d. kalimat iklannya tidak menarik
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi yang valid dan reliabel dari pelaksanaan
penelitian tindakan ini, maka perlu kelengkapan data, kualitas alat
pengumpul data dan ketepatan alat analisisnya.
Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Hasil pekerjaan peserta didik dalam menyelesaikan soal yang diberikan
peneliti tentang iklan media cetak. Hasil pekerjaan tersebut digunakan
untuk melihat kemajuan pemahaman siswa terhadap materi Iklan Media
Cetak.
2) Hasil wawancara antara peneliti dengan peserta didik yang dijadikan
subyek penelitian mengenai pemahaman konsep iklan media cetak.
14
3) Hasil dokumentasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti selama
proses pembelajaran berlangsung, kegiatan ini bertujuan untuk merekam
kegiatan peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran.
4) Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan teman sejawat dan satu
guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut terhadap aktifitas praktisi dan
peserta didik dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disediakan oleh peneliti.
5) Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam pembelajaran
tindakan selama penelitian.
15
BAB IV
PAPARAN DATA
16
diminta untuk mengamati gambar iklan yang ada di buku mereka. Setelah
mengamati, guru dan peserta didik membahas unsur-unsur iklan apa saja
yang tidak ada di iklan media cetak di buku siswa tersebut. Tindakan ini
dilakukan guna memperbaiki pemahaman peserta didik mengenai materi
mengenai iklan media cetak.
3. Hasil Tes Tindakan Pra Siklus
90
80
70
60
50
40
30
20
10 Nilai
0
Berdasarkan hasil tes awal tindakan pra siklus diperoleh data bahwa
siswa yang mendapatkan nilai 90 sebanyak 2 siswa, nilai 80 sebanyak 3
orang siswa, nilai 70 sebanyak 9 orang siswa, nilai 60 sebanyak 6 orang
siswa, nilai 50 sebanyak 6 orang siswa, nilai 40 sebanyak 1 siswa, dan nilai
30 sebanyak 2 siswa. Disini terdapat 16 siswa yang memperoleh nilai di atas
ketentuan ketuntasan.
Ketuntasan dalam belajar di sekolah ini dilihat menurut Kriteria
Ketuntasan Minimal, biasa di sebut juga KKM. Jadi, siswa dikatakan
mencapai KKM apabila sudah mencapai KKM atau lebih besar dari nilai
KKM yang ditentukan. KKM yang digunakan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia ini adalah 75. Sehingga, diketahui bahwa presentase ketuntasan
klasikal pada pra siklus ini yakni sebesar 17,24% dan nilai rata-rata kelas
yang diperoleh hanya 62,4 saja. Dimana ini masih masuk pada kategori
rendah.
4. Hasil Observasi Tindakan Pra Siklus
17
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas 5 MI
Miftahul Falaah Manisrenggo pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi
iklan media cetak diperoleh beberapa permasalahan diantaranya,
kebanyakan siswa kurang antusias dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga hanya sebagian kecil yang dapat memahami materi dengan baik.
Selain itu, beberapa siswa yang bercanda atau berbuat gaduh sehingga
kegiatan belajar mengajar kurang kondusif.
Dari beberapa permasalahan yang dihadapi di MI Miftahul Falaah
Manisrenggo mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah, hal ini
terlihat dari hasil tes awal atau prasiklus pembelajaran Bahasa Indonesia
materi iklan media cetak semester genap tahun 2021/2022.
5. Refleksi
Untuk dapat mengatasi permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia
materi iklan media cetak, guru akan melakukan tindakan perbaikan proses
pembelajaran selanjutnya dengan menggunakan cara mengulang bagian
materi yang sulit dipahami oleh kebanyakan siswa. Selain itu, diperlukan
suatu yang baru agar pembelajaran selanjutnya dapat berjalan efektif dan
tujuan pembelajaran tercapai.11
11
Dede Salim Nahdi, Devi Afriyuni Yonanda, dan Nurul Fauziah Agustin, “UPAYA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA,” Jurnal Cakrawala Pendas 4, no. 2 (Juli
2018): hlm. 11.
18
anak-anak di kelas untuk posisi siap menerima pembelajaran mengenai iklan
media cetak yang akan diterangkan atau dijelaskan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada tahap siklus 1 yaitu, dalam menerapkan
metode ceramah seorang peneliti meminta siswa untuk membuka buku
pelajaran mengenai iklan media cetak. Sebelum memulai pembelajaran
peserta didik diajak untuk melakukan ice breaking guna untuk menambah
semangat peserta didik pada waktu pembelajaran agar tidak bosan,
selanjutnya seorang peneliti meminta salah satu siswa untuk membacakan
teks mengenai ciri-ciri, unsur-unsur yang terdapat pada materi iklan dan
media cetak. Selanjutnya, peneliti memberikan penjelasan kepada peserta
didik terkait pengertian, fungsi, unsur-unsur, iri-ciri pada iklan media cetak.
Pada pembelajaran ke 4, peserta didik diminta untuk menyebutkan apa saja
unsur-unsur iklan, fungsi-fungsi dll. Setelah itu, peneliti menjabarkan
kembali ke peserta didik mengenai apa saja yang termasuk dalam unsur
iklan, setelah itu peserta didik diminta untuk mengamati gambar iklan yang
ada di buku. Seperti judul, nama produk dan mendiskripsikan keunggulan
pada iklan tersebut. Setelah mengamati, guru dan peserta didik membahas
unsur-unsur, ciri-ciri iklan apa saja yang tidak ada di iklan media cetak di
buku siswa tersebut. Peneliti juga mengajukan pertanyaan mengenai hal
mana yang dirasa kurang dipahami. Dengan adanya tindakan tersebut
pendidik dapat mengetahui pemahaman peserta didik mengenai materi yang
telah dipelajari mengenai iklan dan media cetak.
3. Hasil Tes Akhir
Selanjutnya pada saat itu juga dilakukan tes akhir di hari yang sama.
Peneliti memberikan soal tes akhir tindakan akhir. Adapun hasil tes akhir
dapat dilihat pada tabel berikut.
19
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10 Nilai
0
M Naufal
Keysha Nada
Avi
Nabil
M Gibran
Adam
M. Hafizh
Kesya
Viola Hatamy
Achmad Febrian
M.Uwais
M. Zuda Bachru
Sania Al Marifah
Rifa Ulfiatul
M. Shoyanul
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan I diperoleh data bahwa siswa yang
mendapatkan nilai 100 sebanyak 1 orang siswa, nilai 90 sebanyak 4 siswa
siswa, nilai 80 sebanyak 11 orang siswa, nilai 70 sebanyak 6 orang siswa,
nilai 60 sebanyak 4 orang siswa, nilai 50 sebanyak 1 orang siswa, nilai 30
dan 20 sebanyak 1 orang siswa. Disini terdapat 16 siswa yang memperoleh
nilai di atas ketentuan ketuntasan.
Ketuntasan dalam belajar di sekolah ini dilihat menurut Kriteria
Ketuntasan Minimal, biasa di sebut juga KKM. Jadi, siswa dikatakan
mencapai KKM apabila sudah mencapai KKM atau lebih besar dari nilai
KKM yang ditentukan. KKM yang digunakan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia ini adalah 75. Sehingga, diketahui bahwa presentase ketuntasan
klasikal pada siklus 1 ini yakni sebesar 55,17% dan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh 72,4. Dimana ini mengalami peningkatan dari tahap pra siklus.
Meskipun begitu ini masih dalam kategori rendah.
4. Hasil Observasi Tindakan I
Sebelum dilaksanakan tindakan pada siklus I, maka terlebih dahulu
dilaksanakan kegiatan pra siklus. Kegiatan ini berupa observasi tehadap
kondisi siswa yang akan dijadikan subyek. Pelaksanaan penelitian dilakukan
oleh 4 pendidik sebagai pengamat dalam proses pembelajaran di kelas.
Prosedur perbaikan pembelajaran antara lain tahap pra siklus dimana
pendidik melakukan pengamatan terhadap kondisi awal siswa sebelum
dilaksanakan perbaikan pembelajaran.
20
Sesudah melaksanakan pengamatan di kegiatan pra siklus, selanjutnya
peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I. Pada tahap
perencanaan peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa materi dan
menyiapkan alat tes. Pada tahap tindakan peneliti melakukan pembelajaran
di kelasnya dan dibantu 2 orang teman sejawat sebagai pengamat.
Pembelajaran pada tahap tindakan dilakukan dengan mengimplementasikan
rencana perbaikan yang telah dirancang sebelumnya.
Pada tahap observasi peneliti melakukan tindakan pengamatan juga
terhadap jalannya pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan difokuskan pada
keterlaksanaan rencana pembelajaran yang sudah disusun oleh guru
sebelumnya. Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa saat
menemukan isi iklan. Pengamat berkewajiban mengamati bagaimana
motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Refleksi
Setelah dilakukannya tes awal dan akhir ini diketahui bahwa
penggunaan metode ceramah dan tanya jawab dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia khusunya pada materi iklan media cetak ini kurang cocok jika
diterapkan dalam pembelajaran. Yang dibuktikan dengan dengan
pemahaman siswa pada kondisi awal atau prasiklus dari 29 siswa hanya 5
siswa (17,24%) yang mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh hanya 62,4. Sedangkan pada siklus 1 dari 29 siswa terdapat 16
siswa (55,2%) yang mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh
72,4. Maka, disini peneliti harus memberikan inovasi dengan memanfaatkan
media dan metode pembelajaran yang mana dapat menarik minat dan
tingkat pemahaman siswa.
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil ialah etelah dengan dilakukannya tes awal
dan akhir ini diketahui bahwa penggunaan metode ceramah dan tanya jawab
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi iklan media
cetak ini kurang cocok jika diterapkan dalam pembelajaran siswa kelas 5 MI
Miftahul Falaah Manisrenggo. Yang dibuktikan dengan dengan pemahaman
siswa pada kondisi awal atau prasiklus dari 29 siswa hanya 5 siswa (17,24%)
yang mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya 62,4.
Sedangkan pada siklus 1 dari 29 siswa terdapat 16 siswa (55,2%) yang
mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh 72,4.
B. Saran
Pada kali ini, peneliti menyarankan agar dalam pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi mengenai iklan media cetak
sebaiknya, guru menghindari penggunaan metode ceramah dan tanya jawab
khusunya di siswa kelas V MI Miftahul Faalah Manisrenggo Kota Kediri. Hal
ini dirasa karena penggunaan metode ceramah dan tanya jawab ini tergolong
membosankan bagi siswa. Oleh karena itu, guru harus bisa berinovasi agar
siswa dapat tertarik dan menyerap materi yang diajarkan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23