Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. sebagai suri tauladan
yang baik dalam bersikap dan bertutur kata.
Berkat pertolongan Allah Swt. makalah Penelitian Tindakan Kelas dengan
judul “Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Bab 6 & 7 Menurut David
Hopkins” ini dapat terselesaikan dengan mengutip dari berbagai referensi yang
ada dengan usaha semaksimal mungkin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan
Kelas yang dibimbing oleh Ibu Dr. Fartika Ifriqia, M.Pd. Terima kasih kepada
beliau yang telah memberi kepercayaan dalam pengerjaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca khususnya kami. Amin...

Kediri, 26 Maret 2022

Penyusun
PELAKSANAAN

B. Bab 7 Metode-Metode Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas


Dalam sebuah siklus observasi ini yang umumnya ada tiga tahapan.
Namun dari ketiga tahapan ini tidak ada tahapn terbaik yang dapat digunakan.
Yang sering digunakan adalah teknik questioning. Adapun pertanyaan-
pertanyaan yang umumnya digunakan adalah:
1. Apa tujuan observasi?
2. Apa fokus observasi?
3. Apa saja perilaku siswa/guru yang penting untuk diobservasi?
4. Apa saja metode pengumpulan data yang tepat untuk melakukan observasi?
5. Bagaimana data tersebut akan digunakan?
Setalah mengetahui pertanyaan apa saja yang akan diajukan ketika
observasi, langkah selanjutnya yaitu menentukan metode observasi yang akan
digunakan. Keempat metode tersebut antara lain: metode observasi terbuka,
observasi terfokus, observasi terstruktur, dan observasi sistematis.

1. Observasi Terbuka
Dalam metode observasi terbuka, obsever menggunakan secarik kertas
kosong untuk mencatat praktik pengajaran yang diobservasinya. Disini
obsever dapat mencatan poin-poin penting terkait pengajaran tersebut atau
mencatat kata per kata proses dialog yang terjadi di dalamnya.
Dalam menerapkan metode ini terdapat resikonya yaitu metode ini
sering kali tidak terfokus dan akhirnya menuntun ke penelitian yang
cenderung terburu-buru. Maka, solusinya ialah dengan membuat catatan
terbuka sefaktual mungkin dan tidak melakukan interpretasi apa pun hingga
observasi benar-benar selesai.
Contoh observasi terbuka (dari Bollington dan Bradley, 1990) ialah:
Obsever seharusnya bertugas mencatat informasi aktual dan deskriptif
Skill-skill pengajaran
(i) Presentasi
(ii) Pengajaran tak langsung
(iii) Pengajaran langsung
(iv) Suara
(v) Strategi-strategi questioning
(vi) Feedback
(vii) Materi pelajaran
(viii) Harapan-harapan

a. Studi Kasus
Pada contoh berikut ini, Heather Lockhart mendeskripsikan bagaimana
dia mengobservasi praktik pengajaran keloganya, Maureen.

Maureen baru-baru ini meragukan efektivitas teknik questioningnya. Dia


meminta saya untuk mengobservasi review pelajarannya tentang
‘Tumbuhan dan Biji-bijian’ yang baru saja dia selesaikan. Kami sepakat
untuk lebih fokus mengobservasi efektivitas teknik-teknik questioning
daripada konten pelajaran.dirasa tidak kesulitan.

Kami juga sepakat bahwa saya akan berada di dalam kelas sebagai
observer. Saya tidak akan ikut campur dalam pengajaran dengan cara apa
pun. Disini saya menggunakan checklist observasi, lalu mendiskusikan
strategi monitoring yang paling efektif.

Disini Maureen mulai menjelaskan dan memberi pertanyaan kepada


siswa. Dan mereka dirasa kesulitan. Sehingga, Maureen mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengasah opini mereka. Disini
siswa mulai gelisah dan bingung. Akhirnya, Maureen mengakhiri
pembelajaran.

Dari hasil checklist ini, saya mengetahui bahwa pertanyaan yang


diajukan sudah jelas dan siswa memahaminya. Saya merasa bahwa
Maureen memiliki teknik questioning yang baik. Yang dibuktikan
dengan variasi pertanyaan yang ia ajukan, cara dia dalam menyampaikan
pertanyaan, dorongan yang ia berikan, laju pelajaran dan kehangatan
yang ia tunjukkan kepada siswa.

2. Observasi Terfokus
Pada observasi ini semua perangkat yang ada pada checklist ini harus
membantu guru dalam memfokuskan penelitian yang dilakukan, bukan
malah menggantikan, apalagi mengubahnya. Oleh karena itu, semua
perangkat penelitian/observasi yang akan digunakan harus dibicarakan
terlebih dahulu.

Adapun teknik-teknik questioning yang dilakukan ialah:


Penerapan: Ketika guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan ke semua atau
beberapa siswa.
Tujuan: Untuk melihat apakah guru mengikuti prinsip-prinsip yang
mendasari praktik questioning yang baik.

Untuk setiap pertanyaan tersebut, gunakan katergori-kategori di bawah ini.

Sumber: Buku David Hopkins

3. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah suatu metode dimana pengumpulan data
yang dilakukan observer ini berupa informasi sederhana yang di dalamnya
memuat sistem hitungan ataupun diagram.
Pelaksanaan observasi struktur ini ialah dengan observer menghitung
dan memberikan tanda setiap kali peristiwa tertentu muncul, seperti setiap
kali guru mengajukan pertanyaan. Hasil yang diperoleh ini lebih bersifat
faktual. Sementara dengan sistem diagram, observer membuat catatan apa
saja yang terjadi di ruang kelas. Observer mencatat serangkaian interaksi
pengajaran dalam bentuk diagramatik. Hasilnya cenderung menjadi catatan
yang faktual.
Berikut adalah skedul observasi IQEA untuk karakteristik-karakteristik
pengajaran yang efektif. Diantaranya yaitu:
Guru efektif Centanglah (√) jika
terlaksana
Berkontak mata dengan siswa selama
pelajaran
Mengajukan sejumlah pelajaran
Menghargai gagasan siswa
Menghargai usaha siswa
Memperjelas/memperinci
instruksi/pembahasan
Memberikan contoh-contoh konkret dan
bervariasi
Memberikan feedback
Sumber: Beresford (1998: 85-86)

Berikut contoh-contoh observasi terstruktur yang melibatkan sistem


hitungan dan diagram.

Mengobservasi teknik-teknik questioning


a. Distribusi pertanyaan: dalam kotak 7.1, lingkaran-lingkaran
mepresentasikan siswa. Ketika menjawab sebuah pertanyaan. Nomor
pertanyaan tersebut dimasukkan ke dalam lingkaran mereka. Kemudian,
lingkaran-lingkaran yang kosong itu menjadi bukti siswa yang tidak
menjawab pertanyaan.
b. Jawaban-jawaban yang diminta dan tidak diminta: dalam kotak 7.1,
lingkaran-lingkaran juga merepresentasikan siswa. Gunakan ‘V’ untuk
siswa-siswa yang sukarela menjawab dan ‘A’ bagi siswa yang diminta
untuk menjawab.
c. Respon guru terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah terjawab:
menunjukkan bagaimana guru merespon jawaban-jawaban siswa.
Dengan menggunakan simbol:
V = respon verbal
NV = respon non-verbal
+ = menunjukkan respon positif
0 = menunjukkan tidak ada respon
- = menunjukkan respon negatif

Mengobservasi perilaku-perilaku disiplin dan tidak disiplin tugas (on-/off-


task)
1. Dengan memandang ruang kelas yang ada, identifikasi siswa yang tidak
disiplin setiap dua menit sekali. Berikan penomoran yang sama kepada
siswa tersebut.
BAB III
PENUTUP

B. Saran
Pada makalah ini kami sebagai penulis dan pemakalah berharap kepada
para pembaca agar dapat memberikan kritik dan sarannya pada makalah yang
sudah dibuat dan dibahas oleh para pemakalah. Agar makalah yang sudah
dibuat dan dibahas oleh pemakalah dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya,
apabila ada perbaikan juga saran dan kritik akan sangat berguna dan dapat
digunakan sebagai tambahan wawasan serta pengetahuan yang lebih
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Hopkins, David. 2008. Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas David


Hopkins, ed. ke-4, cet. ke-1. Terjemahan: Achmad Fawaid. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. 382 hal.

Anda mungkin juga menyukai