Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KAPITA SALEKTA 1

METODE EKSPERIMEN

Disusun Oleh

Kelompok : 4A Pendidikan Biologi

Nama Anggota : 1. Anesa Putri Pratama (A1D019015)

2. Cindy Junita Silaban(A1D019023)

3. Mia Auliani (A1D019041)

4. Atika Oktariza (A1D019053)

Dosen Pengampu : Dra. Sri Irawati, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah–Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran Sains Ini Tepat Pada Waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dra.
Sri Irawati, M.Pd. pada mata kuliah Kapita salekta 1. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang apa pengaruh pupulasi manusia dan peran manusia terhadap
lingkungan.

Rasa terima kasih kami ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik. Semoga makalah
yang kami susun ini bisa menmabah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka
dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi. kemi juga berharap makalah ini bisa bermanfaat dan
menambah ilmu untuk pembaca.

Bengkulu, 7 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………… 1
C. Tujuan……………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Eksperimen…………………………………………………. 2
B. Sintaks Metode Eksperimen…………………………………………………….. 4
C. Peran Guru Dan Murid Dalam Metode Eksperimen………………………......... 5
D. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Eksperimen……………………………….. 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Metode terkait dengan strategi pembelajaran yang sebaiknya dirancang agar proses belajar
jalan mulus. Metode sendiri adalah cara-cara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan
materi ajaran.Dalam desain pembelajaran langkah ini sangat penting karena metode inilah yang
menentukan situasi belajar yang sesungguhnya.Metode sebagai strategi pembelajaran biasa
dikaitkan dengan media, dan waktu yang tersedia untuk belajar.Kadang metode dianggap sebagai
strategi pembelajaran.

Adapun pembelajaran memiliki hakekat perencanaan dan perancangan sebagai upaya


untuk membelajarkan siswa itulah sebabnya metode pembelajaran sangat penting yang dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, yaitu salah satunya menggunakan metode
demonstrasi dan eksperimen. Dengan metode demonstrasi dan eksperimen ini akan lebih menarik
perhatian siswa terhadap apa yang dipelajari siswa dan fokus pada satu titik pada bidang kajian
dan kurikulum yakni mengenai apa isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat
tercapainya tujuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian metode demonstrasi dan eksperimen?
2. Bagaimana peran guru dan murid dalammetode eksperimen?
3. Apa kelebihan dan kelemahan metode eksperimen?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian metode eksperimen.
2. Untuk mengetahui peran guru dan murid dalam metode eksperimen.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan metode eksperimen.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Eksperimen

Ditinjau dari bahasa eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan berencana (untuk
membuktikan kebenaran suatu teori). Sedangkan secara istilah metode eksperimen adalah metode
pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan
suatu proses atau percobaan. Metode eksperimen merupakan metode yang cocok digunakan
ketika siswa telah memperoleh teori-teori, pengaplikasian, atau pejelasan dari guru dan di
gunakan untuk memgembangkan siswa dalam memperagakan materi yang berkenaan dengan
teori yang di aplikasikan dengan praktikum, misalnya pada mata pelajaran fiqih pada bab wudlu
serta sholat,kemudian para siswa mencoba proses wudlu dan sholat tersebut.

Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana
siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan
hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh
guru

Dalam proses pembelajaran metode eksperimen akan diawali dulu dengan metode
demonstrasi.Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan
atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.

Perbedaan utama antara demonstrasi dan eksperimen, terletak pada pelaksanaan.


Demonstrasi hanya mempertunjukkan sesuatu proses di depan kelas, sedangkan eksperimen
memberi kesempatan kepada siswa melakukan percobaan sendiri tentang proses yang dimaksud.
Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan, artinya setelah
dilakukan demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen.Penggunaan metode demonstrasi
selalu diikuti dengan eksperimen. Apapun yang didemonstrasikan baik oleh guru maupun oleh
siswa tanpa diikuti dengan eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif.

Metode eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu yang terencana atau terbimbing dan
eksperimen bebas Paul Suporno (2007: 78)

a. Eksperimen Terbimbing

Metode eksperimen terbimbing menurut Paul Suporno (2007: 78), yaitu metode yang
seluruh jalannya percobaan telah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa,
baik dari langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan apa yang harus diamati dan
diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal.

Beberapa hal yang harus dilakukan guru dalam eksperimen terbimbing Paul Suporno
(2007: 78-79) yaitu :

1. Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa.


2
2. Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya, peralatan yang
digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa,
bagaimana menganalisis data, dan apa kesimpulannya.
3. Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehinnga pada saat siswa
mencoba semua siap dan lancer.
4. Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat bagaimana siswa
melakukan percobaannya dan memberikan masukan pada siswa.
5. Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat jalan dengan baik.
6. Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang dilakukan.
7. Setelah siswa membuat laporan, maka guru harus memeriksanya.
8. Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan lagkah percobaan dalam satu lembar
kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh siswa dalam percobaan antara lain sebagai
berikut Paul Suporno (2007: 79).

1. Membaca petunjuk percobaan yang teliti.


2. Mencari alat yang diperlukan.
3. Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan.
4. Mulai mengamati jalannya percobaan.
5. Mencatat data yang diperlukan
6. Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari data yang ada.
7. Membuat laporan percobaan dan mengumpulkan.
8. Dapat juga mempresentasikan percobaan didepan kelas.

b. Eksperimen Bebas

Metode eksperimen bebas Paul Suporno (2007: 81), yaitu dalam eksperimen guru tidak
memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan terinci, dengan kata lain siswa harus lebih banyak
berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai rangkai, apa yang harus diamati, diukur, dan
dianalisis serta disimpulkan. Dengan percobaan bebas menantang siswa untuk merancanakan
percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi oleh arah guru dandapat membangun kreativitas
siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terbimbing. Di mana segala sesuatu yang
diperlukan pada percobaan telah direncanakan oleh guru.

Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan
mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan
eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut :

3
a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan
atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang
digunakan harus baik dan bersih.
c) Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan ,
maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian
kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk
yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta
ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih
obyek eksperimen itu.
e) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa
segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya
suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.

B. Sintaks Metode Eksperimen

Menurut Moedjiono dan Moh Dimyati, prosedure pemakaian metode eksperimen, langkah
langkahnya

a. Mempersiapkan pemakaian metode eksperimen yang mencakup kegiatan kegiatan:

1. Menetapkan kesesuaian metode eksperimen terhadap tujuan  tujuan yang hendak dicapai

2. menetapkan kebutuhan peralatan, bahan, dan sarana lain yang dibutuhkan dalam
eksperimen sekaligus memeriksa ketersediannya disekolah

3. Mengadakan uji eksperimen (guru mengadakan eksperimen sendiri untuk menguji


ketetapan proses dan hasilnya) sebelum menugaskan kepada siswa, sehingga guru dapat
mengetahui apa apa saja kemungkinan yang akan terjadi

4. Menyediakan peralatan, bahan, dan sarana lain yang dibutuhkan untuk eksperimen yang
akan dilakukan

5. Guru menyediakan lembar kerja

b. Melaksanakan pemakaian metode eksperimen, dengan kegiatan kegiatan:

1. Mendiskusikan dengan bersama sama seluruh siswa mengenai prosedur, peralatan, dan
bahan untuk eksperimen serta hal hal yang perlu dicatat dan diamati selama eksperimen

2. Membantu, membimbing, dan mengawasi eksperimen yang dilakukan oleh siswa dimana
para siswa mengamati serta mencatat hal hal yang dieksperimenkan

4
3. Para siswa membuat kesimpulan dan laporan tentang eksperimennya.

c. Tindak lanjut pemakaian metode eksperimen, melalui kegiatan kegiatan

1. Mendiskusikan hambatan hambatan yang ditemui dan hasil hasil eksperimen

2. Membersihkan dan mengumpulkan peralatan peralatan lalu disimpan, bahan atau saran
lainnya

3. Evaluasi akhir eksperimen oleh guru.

C. Peran Guru Dan Murid Dalam Metode Eksperimen


Peranan guru dalam metode eksperimen adalah memberi bimbingan agar dalam
pembelajaran itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan.
Adapun peran-peran guru adalah sebagai berikut :

1. Sebagai perencana

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, guru membuat
rencana pengajaran yang meliputi: mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan tempat duduk
siswa, menciptakan kondisi belajaryang mendukung.

2. Sebagai pengajar

Dalam hal ini guru memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan sesuatu prosedur atau
proses, mengusahakan seluruh siswa agar dapat mengikuti atau mengamati dengan baik serta
memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri sehingga siswa merasa
yakin tentang kebenaran suatu proses.

3. Sebagai evaluator

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, guru sebagai
evaluator, yaitu menilai sejauh mana pemahaman siswa.

Peran Siswa Dalam Metode Eksperimen

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, siswa sebagai
subyek didik yang terlibat aktif diberi kesempatan untuk mencoba melakukan sendiri agar siswa
merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.

Setelah guru selesai mendemonstrasikan materi yang di sampaikan maka tugas siswa
adalah melakukan eksperimen dan mencatat hasilnya.

D. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Eksperimen

Kelebihan metode eksperimen yaitu:.

a) Menambah keaktifan untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan

5
b) Dapat melaksanakan metode ilmiah,siswa merasa lebih puas dan memahami materi dengan
baik.
c) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
d) Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari
hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
e) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

Kekurangan metode eksperimen yaitu:

a) Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini


b)Murid yang kurang mempunyai daya intelektual yang kurang hanya memperoleh hasil yang
minim.
c) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
d)Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan kadangkala mahal.
e) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
f) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-
faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan makalah mengenai metodeeksperimen diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan
atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode demonstrasi
dan eksperimen dapat digabungkan, artinya setelah dilakukan demonstrasi kemudian diikuti
dengan eksperimen supaya siswa lebih memahami materi yang disampaikan.
2. Peranan guru dalam metode eksperimen adalah memberi bimbingan agar dalam
pembelajaran itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau
kesalahan.Kemudian siswa sebagai subyek didik yang terlibat aktif diberi kesempatan untuk
mencoba melakukan sendiri agar siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers,2002.

Rosyad, Aminudin. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara,2002.

Sukardi, Ismail. Model dan Metode Pembelajaran Modern: Suatu Pengantar. Palembang: Tunas
Gemilang Press, 2011.

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009.

Anda mungkin juga menyukai