Anda di halaman 1dari 6

Nama : LAILATUL ISLAMIAH

NIM : 856441195
TUGAS :2

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN IPA MELALUI METODE


EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SDN 009 KUALA

Lailatul Islamiah 1)
Ade Ima Afifa Himayati, M.Sc 2)
1)
Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

KUTIFAN LANSUNG ARTIKEL


1. Artikel 5
Menurut Sudjana (Dalam Souisa 2021:86) “Belajar bukan menghapal dan bukan pula
mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang”.

KUTIFAN TIDAK LANSUNG ARTIKEL


1. Artikel 1
Menurut Sulistyorini (Dalam Ajwar 2018:73) , pembelajaran IPA di SD menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Penilaian proses pembelajaran dilihat dari sejauh
mana keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keaktifan siswa dapat dilihat ketika
siswa berperan dalam pembelajaran seperti aktif bertanya kepada siswa maupun guru, mau
berdiskusi kelompok dengan siswa lain, mampu menemukan masalah serta dapat
memecahkan masalah tersebut, dan dapat menerapkan apa yang telah diperoleh untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Nana Sudjana (Dalam Ajwar 2018:73).
2. Artikel 2
Menurut Schoenher (Dalam Masriani 2014:33). Esensi metode eksperimen dalam
pendidikan adalah digunakan untuk membantu peserta didik dalam menemukan sendiri
konsep melalui percobaan. Dalam arti bahwa konsep yang diketahui bukan hasil hafalan
atau dari salinan buku tapi konsep tersebut dipahami siswa setelah melakukan observasi,
klasifikasi, kuantifikasi, interfensi, dan komunikasi untuk mendapatkan kesimpulan yang
valid. Menurut Badudu (Dalam Masriani 2014:35) mendefenisikan metode adalah cara
teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan
yang dikehendaki; Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan sesuatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Kemudian eksperimen adalah percobaan
yang dilakukan secara sistematis dan terencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori.
Langkah-langkah eksperimen menurut Roestiyah ((Dalam Masriani 2014:36)) adalah: (1)
perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami
masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen. (2) memberi penjelasan kepada siswa
tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam eksperimen, hal-hal yang
harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. (3) selama
eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberikan
saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. (4) setelah
eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, mendiskusikan di
kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab. Penerapan metode eskperimen pada
materi perubahan wujud benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali
3. Artikel 3
IPA sebagai pengakat pengetahuan yang didapat dari produk, pengetahuan, dan
keterampilan ilmiah melalui proses penyelidikan ilmiah seperti observasi, percobaan, dan
analisa-analisa rasional. Sulistyanto (Dalam Herawati 2019:70). Sedangkan Juhji (Dalam
Herawati 2019:70) IPA adalah bidang keilmuan yang dikontruksi dari upaya-upaya dalam
mencari penjelasan yang dilakukan secara sistematis.
4. Artikel 4
Salah satu faktor yang diperlukan untuk memajukan pembelajaran dalam usaha
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah faktor peserta didik, oleh sebab itu
dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah salah satunya dapat dilihat dari hasil
belajar Dimyati dan Mudjiono (Dalam Ishak 2019:20). Dengan metode eksperimen
kemampuan intelektual peserta didik dapat dikembangkan oleh guru, peserta didik bisa
menghayati bagaimana ilmu diperoleh serta memperoleh daya ingat yang lebih lama
retensinya. Ishak (2019:14).
5. Artikel 5
Mulyani dan Johar (Dalam Souisa 2021:87) menyatakan bahwa,” Metode Eksperimen
adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar
menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman. Eksperimen
pun dilakukan orang agar diketahui kebenaran suatu gejala dan dapat menguji dan
mengembangkannya menjadi suatu teori. Kelebihan metode eksperimen: (1) Dapat
membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaan nya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku. (2) Peserta didik
aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan
yang dilakukannya. (3) Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah
dan berfikirilmiah. (4) Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif,
realistis dan menghilangkan verbalisme. (5) Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta
didik yang bertalian lama. Kekurangan metode eksperimen : (1) Memerlukan peralatan
percobaan yang komplit. (2) Dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang
memerlukan waktu yang lama. (3) Menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik
apabila kurang berpengalaman dalam penelitian. (4) Kegagalan dan kesalahan dalam
bereksperimen akan berakibat pada kesalahan dalam menyimpulkan.

KUTIFAN LANSUNG BUKU

1. Buku 5
Menurut Sugiyono (2019:2) “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan dalam
melakukan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian
deskriptif dan analisis verifikatif, karena terdapat variabel-variabel yang akan ditelaah
hubungannya serta tujuannya untuk gambaran secara terstruktur, faktual, mengenai fakta-
fakta hubungannya antara variabel yang diteliti.
KUTIFAN TIDAK LANSUNG BUKU
1. Buku 1
Menurut Kokom Komalasari (2013:56) berpendapat tentang metode pembelajaran yaitu
strategi guru untuk mengimplementasikan metode secara khusus. Dapat dipahami terkait
metode pembelajaran adalah strategi, tujuan pembelajaran tercapai ketika ada
implementasi rancangan berupa kegiatan praktis digunakan sebagai cara atau alternatif
pembelajaran. Metode mengajar memiliki kelebihan serta kelemahan masing-masing.
semakin guru dapat mengurangi kelemahan maka efektivitas dan efesiensi pada proses
pembelajaran akan semakin tinggi.
2. Buku 2
Menurut Syaiful Sagala (2017:220) metode eksperimen “adalah cara penyajian bahan
pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan
sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari”. metode eksperimen merupakan
cara yang tepat digunakan dalam pembelajaran dimana siswa bisa terlibat langsung untuk
meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu untuk menemukan
sebuah jawaban. Sehingga metode eksperimen dirasa sesuai untuk pembelajaran IPA,
karena metode ini mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan
kemampuan siswa dalam berfikir dan mengembangkan kreatifitas secara optimal.
3. Buku 3
Menurut Hamdayama (2022:100) Metode eksperimen (Percobaan) Metode eksperimen
adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok untuk
dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Kelebihan Metode Eksperimen adalah
sebagai berikut; a) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran
atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru
atau buku. b) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi
(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuan c)
Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusia. Kelemahan Metode Eksperimen sebagai berikut: a) Tidak
cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan
eksperimen. b) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran. c) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan
bidaang-bidang ilmu dengan teknologi.

4. Buku 4
Trianto (Dalam Al-Tabany 2017)) mendefinisikan IPA adalah suatu kumpulan teori yang
sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir, dan
berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap
ilmiah. Trianto (Dalam Al-Tabany 2017:290) mengemukakan bahwa proses belajar
mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga siswa dapat
menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori, dan sikap ilmiah siswa
itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan
maupun produk pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ajwar, M. (2018). Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Kelas V SDN Manggekompo Tahun
2017/2018. Jurnal Pendidikan MIPA, 8(1), 72-76.

Al-Tabany, T. I. B. (2017). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan


konteksual. Surabaya: Prenada Media.

Hamdayama, J. (2022). Metodologi pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Herawati, L., Saefurohman, A., & Juhji, J. (2019). Pengaruh metode eksperimen terhadap
pemahaman konsep siswa MI pada materi sifat dan perubahan wujud
benda. Primary: Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar, 11(1), 69-76.

Ishak, M. I. B., Layn, R. A., Ahsan, M., & Dewi, S. S. (2019). Peningkatan Hasil Belajar
IPA Materi Konsep Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Eksperimen pada
Peserta Didik di Kelas V SDN No. 30 Inp. Kaida Kecamatan Pamboang
Kabupaten Majene. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(1), 13-
22.
Kokom, K. (2013). Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi. Bandung: PT Refika
Aditama.

Masriani, M., Dhafir, F., & Masrianih, M. (2014) Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Mata
Pelajaran IPA Kelas VSDN Lenju. Jurnal Kreatif Online, 5(1).

Sagala, S. (2017). Konsep dan makna pembelajaran: Untuk membantu memecahkan


problematika belajar dan mengajar. Bandung: Alfabeta

Souisa, H. F. (2021). Peningkatan Hasil belajar IPA dengan Menggunakan Metode


Eksperimen pada Siswa Kelas V SD YPK Klawana Distrik Klamono Kabupaten
Sorong. SOSCIED, 4(2), 84-96.

Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alphabet.

Anda mungkin juga menyukai