Disusun Oleh :
Kelompok V
Dara Novita 71200514002
Tri Resti Andini 71200514005
Agustin Mandayani 71200514017
Kelompok V
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I:PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siklus Eksplorasi dan Perluasan
2.2 Langkah-Langkah Siklus Eksplorasi dan Perluasan
2.3 Implementasi dari Siklus Eksplorasi dan Perluasan
2.4 Kekurangan dan Kelebihan Siklus Eksplorasi dan Perluasan
DaftarPustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Siklus Belajar (Learning cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah suatu model
Pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (student centered). Learning Cycle merupakan
rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga
pembelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran
dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. pembelajaran yang menggunakan Model
pembelajaran Learning Cycle juga berpusat pada guru berperan sebagai fasilitator. Fokus
pembelajaran tidak sekedar ditekankan mengenai pemahaman konsep saja tetapi lebih dari
perolehan konsep, perluasan sampai pada mengaplikasikan konsep tersebut dalam konteks
yang nyata.
Model Learning cycle pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam Sience
Kurikulum improvement Study (SCIS). Siklus belajar merupakan salah satu model
pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis yang mulanya terdiri atas tiga tahap, yaitu :
Eksplorasi (exploration)
Pengenalan konsep (concept introduction)
Penerapan konsep (concept application)
Pada proses selanjutnya, tiga tahap siklus tersebut mengalami pengembangan. Tiga siklus
tersebut saat ini dikembangkan menjadi lima tahap (Lorsbach, 2002) yang terdiri tahap :
pembangkitan minat (engagement),
eksplorasi (exploration),
penjelasan (explanation),
perluasan (elaboration/extention), dan
evaluasi (evaluation).
Siklus pembelajaran ini merupakan suatu pendekatan yang ampuh untuk melaksanakan
pembelajaran yang aktif dan efektif dalam menyajikan pembelajaran dengan cara berfikir dan
berperilaku yang konsisten dengan cara siswa belajar. Dalam penerapan model Learning
Cycle 5E kegiatan pembelajaran fleksibel tetapi urutan fase belajarnya bersifat tetap. Dalam
pelaksaannya urutan setiap fase harus tetap dan tidak bisa diubah karena apabila diubah
model yang dimaksud bukan Learning Cycle 5E (siklus belajar).
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah
Pengertian dari Siklus Belajar
Langkah-Langkah dari Siklus Belajar
Implementasi dari Siklus Siklus Belajar
Kekurangan dan Kelebihan dari Siklus Belajar
Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
Untuk mengetahui pengertian dari Siklus Siklus Belajar
Untuk mengetahui langkah-langkah dari Siklus Belajar
Untuk mengetahui cara pengimplementasian Siklus Belajar
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Siklus Siklus Belajar
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian dari Siklus Belajar
Siklus belajar (learning cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik (student centered). Pengembangan model ini pertama kali dilakukan
oleh Science Curriculum Improvement Study (SCIS) pada tahun 1970-1974. siklus belajar
(learning cycle) merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada teori Piaget dan teori
pembelajaran kognitif serta aplikasi model pembelajaran konstruktivis.
Menurut Lawson (1989) dalam Bybee (1996:205) siklus belajar sains adalah satu cara
berpikir dan bertindak yang cocok untuk siswa belajar. Penggunaan siklus belajar (learning
cycle) memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengungkapkan pengetahuan sebelumnya
dan kesempatan untuk menyanggah, mendebat gagasan-gagasan mereka, proses ini
menghasilkan ketidak seimbangan kognitif, sehingga mengembangkan tingkat penalaran
yang lebih tinggi, dan merupakan suatu pendekatan yang baik untuk pembelajaran sains.
Menurut Renner dan Marek dalam Martin (1994:202-203) bahwa dari riset yang
mereka lakukan tentang penggunaan model siklus belajar (learning cycle) pada
pembelajaran ternyata hasilnya dapat meningkatkan prestasi anak-anak dan meningkatkan
pengembangan keterampilan prosesnya. Mereka juga mengakui bahwa siklus belajar
(learning cycle) dapat meningkatkan intelektual anak. Bagaimanapun juga mereka
menyimpulkan bahwa model siklus belajar (learning cycle) adalah suatu cara untuk
membantu anak-anak menerapkan matematika, keterampilan ilmu kemasyarakatan,
menginterpretasikan grafik, tabel, dan poster serta asimilasi data untuk memecahkan masalah,
dan menentukan maksud atau arti kalimat.
Para peneliti mengungkapkan bahwa siklus belajar (learning cycle) adalah suatu cara
alami untuk belajar dan memenuhi tujuan pendidikan uang utama: membantu anak-anak
belajar bagaimana cara berpikir.
Langkah langkah belajar melalui model pembelajaran learning cycle “5E” yaitu:
a. Kegiatan awal
Fase 1: Engagement (Mengembangkan Minat)
1) Apersepsi dan motivasi
2) Membacakan tujuan pembelajaran
Aktifitas guru:
a. Guru memberikan motivasi dengan memberikan contoh logika matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c) Guru mengeksplorasi pengetahuan
awal mereka dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
materi logika.
Aktivitas siswa:
a. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait kehidupan sehari-hari.
b. Siswa mencatat dan mendengarkan tujuan pembelajaran.
c. Siswa mengeksplorasi pengetahuan awal dengan kehidupan seharihari yang
berkaitan dengan materi.
b. Kegiatan inti
Fase 2: Eksplorasi
a. Membentuk kelompok yang heterogen
b. Memberikan teks pelajaran atau berupa sumber buku
c. Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok yang heterogen dan melakukan
kegiatan demontrasi logika melalui perwakilan kelompok.
Aktivitas guru:
a. Guru membentuk kelompok kecil, memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok kecil secara mandiri.
b. Guru memberikan materi atau bahan ajar yang menjadi pokok bahasan, berupa
LAS.
Aktivitas siswa:
a. Membentuk kelompok kecil dan berusaha untuk bekerjasama dalam kelompok
kecil secara mandiri.
b. Siswa mengerjakan LAS yang diberikan guru dan memecahkan masalah yang
diberikan dengan jalan diskusi.
Fase 3 : Explanation (penjelasan)
a. Kegiatan diskusi kelompok
Aktivitas guru:
a. mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat siswa sendiri.
Meminta bukti dan klarifikasi penjelasansiswa, mendengar secara kritis penjelasan
antar sisiwa. Memandu diskusi.
Aktivitas siswa:
a. siswa menjelaskan konsep dengan kalimat siswa sendiri, siswa menunjukkan bukti
dan klarifikasi, siswa menjelaskan secara kritis.
Fase 4: Elaborasi (penerapan)
a. Penjelasan konsep dari kegiatan demonstrasi
Aktivitas guru : Mengarahkan siswa untuk menemukan dan menerapkan konsep
dalam pemecahan masalah dengan bantuan LAS.
Aktivitas siswa : Siswa mampu menemukan dan menerapkan kosep dalam
pemecahan masalah dengan bantuan LAS. Siswa memeberikan contoh yang berkaitan
dengan materi.
c. Kegiatan penutup
Fase 5: Evaluation (evaluasi)
Kegiatan guru : guru memberikan tugas sebagai evaluasi pembelajaran, serta
memberikan tes pada akhir siklus.
Kegiatan siswa : Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.
siswa mengerjakan tugas sebagai hasil belajar yang hendak dicapai.
Dapat disimpulkan bahwa kekurangan model pembelajaran learning cycle tipe 5E adalah
jika guru kurang menguasai langkah-langkah pembelajaran maka efektivitas pembelajaran
rendah, guru dituntut untuk bersungguh-sungguh dan kreatif dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dalam pembelajaran ini memerlukan pengelolaan kelas yang baik dan terencana
dan memerlukan waktu yang cukup banyak dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran ini
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Learning Cycle merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar.
Learning cycle patut di kedepankan, karena sesuai dengan teori belajar Piaget, teori belajar
yang berbasis konstruktivisme.
b. Learning Cycle 5E merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi
sedemikian rupa sehingga siswa berperan aktif untuk dapat menguasai kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran.
c. Pembelajaran Learning Cycle terdiri dari lima tahap yang terdiri atas tahap
engagement,exploration,explanation,elaboration, dan evaluation.
Saran
Sebagai calon guru, sebaiknya memahami mengenai berbagai model pembelajaran
sehingga diharapkan guru dapat memilih model yang tepat untuk digunakan ketika
melangsungkan proses pembelajaran. Pada dasarnya tidak ada model yang paling baik untuk
proses belajar melainkan yang ada adalah kecocokan penggunaan pendekatan dan metode
tertentu untuk keberhasilan proses belajar.
Penulis juga berharap makalah ini dapat dijadikan referensi dalam memahami dan
memilih model yang tepat untuk proses pembelajaran, walaupun penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun
penulis harapkan demi penyusunan karya tulis selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, R, Willis.1996. Teori-TeoriBelajar. Jakarta: Erlangga.
Fajaroh, F., Dasna, I.W. 2003. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kimia Zat Aditif Dalam Bahan
Makanan Pada Siswa Kelas I Smu Negeri 1 Tumpang – Malang. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Vol 11 (2), hal 112-122.
Nuhoglu,H dan Yalcin, N.2006. The Effectiveness of The Learning Cycle Model to Increase
Students Achievements in the Physics Laboratory. Journal of Turkish Science
Education. Vol 2:3, pp:28-30.
Renner, J.W., Abraham M.R.,Birnie, H.H. 1988. The Necessity of Each Phase of The
Learning Cycle ini Teaching High School Physics. J. of Research in Science
Teaching. Vol 25 (1), hal 39-58
Widhy, Purwanti H. 2012. “Learning Cycle sebagai Upaya Menciptakan Pembelajaran
Sains yang Bermakna”. Prosiding Seminar Nasional Penelitian. (Online).
(http://google.co.id/ejournal.unesa.ac.id/article/10811/37/article.doc. di akses pada
13 Oktober 2021).